• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPSI BPRS 9.3 Kewajiban Lain Kewajiban Lainnya 301213

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PAPSI BPRS 9.3 Kewajiban Lain Kewajiban Lainnya 301213"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

9.3.1 IX.3. KEWAJIBAN LAINNYA

A. Definisi

01. Kewajiban Lainnya adalah semua kewajiban kepada pihak lain atas kegiatan utama Bank yang tidak dapat digolongkan ke dalam hutang salam, hutang istishna dan kewajiban segera.

B. Dasar Pengaturan

01. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.

02. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

C. Penjelasan

01. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

02. Karakteristik esensial kewajiban adalah bahwa perusahaan mempunyai kewajiban masa kini. Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak mengikat atau peraturan perundangan.

03. Termasuk dalam pos Kewajiban lainnya, antara lain pendapatan fee (ujrah) diterima di muka.

D. Perlakuan Akuntansi

D1. Pengakuan dan Pengukuran

(2)

9.3.2 01. Pendapatan fee (ujrah) diterima di muka diakui sebesar jumlah dana yang diterima yang belum diakui sebagai pendapatan.

D2. Penyajian

01. Kewajiban lainnya disajikan secara gabungan, kecuali nilainya material maka wajib disajikan tersendiri dalam Neraca.

E. Ilustrasi Jurnal

01. Pada saat penerimaan fee (ujrah) Db. Kas

Kr. Pendapatan fee (ujrah) diterima di muka

02. Pada saat pengakuan pendapatan fee (ujrah) diterima di muka

Db. Pendapatan fee (ujrah) diterima dimuka Kr. Pendapatan fee (ujrah)

F. Pengungkapan

Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: 01. Rincian Kewajiban Lainnya;

02. Kebijakan akuntansi; dan

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya

“Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari

Dan nomor 13 : prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

bank dan pihak lain untuk memyimpan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah.  Prinsip utama operasional bank yang berdasarkan

berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara

Prinsip Islam yang dimaksud adalah perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank, pihak lain untuk penyimpanan dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya

Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang

Profesionalisme keinsinyuran merujuk pada standar tinggi dalam praktik dan perilaku yang ditetapkan untuk para insinyur dalam bidang asuransi atau insinyur yang terlibat dalam bidang asuransi. Ini mencakup serangkaian kualitas dan tindakan yang diharapkan dari insinyur tersebut dalam menjalankan tugas mereka secara efisien, etis, dan profesional. Beberapa aspek profesionalisme keinsinyuran meliputi: Kepatuhan terhadap Standar Etika: Insinyur asuransi diharapkan untuk berpegang pada standar etika tinggi dalam pekerjaan mereka, termasuk integritas, kejujuran, dan transparansi dalam semua transaksi dan interaksi dengan klien, perusahaan asuransi, dan pihak lain yang terlibat. Keahlian Teknis: Profesionalisme keinsinyuran menuntut pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip insinyur asuransi, pengetahuan tentang risiko, polis asuransi, serta kemampuan untuk menganalisis dan menilai risiko secara akurat. Komunikasi yang Efektif: Insinyur asuransi harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan klien, mitra bisnis, dan pihak lainnya, baik secara lisan maupun tertulis. Ini termasuk kemampuan untuk menjelaskan informasi teknis dengan cara yang dapat dimengerti oleh semua pihak yang terlibat. Pemecahan Masalah: Profesionalisme keinsinyuran mengharuskan insinyur untuk memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, dan menemukan solusi yang efektif dan inovatif untuk menangani risiko yang dihadapi oleh klien atau perusahaan. Pemahaman Etika Bisnis: Insinyur asuransi juga diharapkan memiliki pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip etika bisnis dan tata kelola yang baik dalam industri asuransi, termasuk perlindungan konsumen, privasi data, dan kewajiban kepada pemegang polis. Melalui penerapan profesionalisme keinsinyuran, insinyur asuransi dapat memastikan bahwa mereka memberikan layanan yang berkualitas tinggi kepada klien mereka dan mendukung integritas dan reputasi positif dalam industri