PERIODE
-
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari
’
ah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH:
RIZA NURUL HASANAH
NIM :
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH / EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
i
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH:
RIZA NURUL HASANAH
NIM :
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH / EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
ii Nama : Riza Nurul Hasanah
NIM : - -
Jurusan : D III Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Judul :ANALISIS PRAKTEK PEMBIAYAAN
MURABAHAH DI BPRS ARTHA AMANAH
UMMAT UNGARAN PERIODE -
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, Agustus Pembimbing
Dr.Nafis Irkhami, M.Ag., MA
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Riza Nurul Hasanah
NIM : - -
Jurusan : DIII Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Judul Tugas Akhir :ANALISIS PRAKTEK PEMBIAYAAN
MURABAHAH DI BPRS ARTHA AMANAH
UMMAT UNGARAN PERIODE -
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak teprdapat karya atau pendapat yang
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan
mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, Agustus
Saya yang menyatakan,
Riza Nurul Hasanah
iv
PENGESAHAN
ANALISIS PRAKTEK PEMBIAYAAN MURABAHAH
DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN PERIODE -
DISUSUN OLEH: RIZA NURUL HASANAH
NIM: - -
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Ahli Madya Ekonomi Syari’ah
Susunan Panitia Penguji:
Ketua Sidang : Dr. Nafis Irkhami, M.Ag.,MA
Penguji I : Dr. Faqih Nabhan,MM
Penguji II : Taufikur Rahman, S.E., M.Si
Sekretaris Sidang : Qi Mangku Bahjahtullah, Lc, M.Si
Salatiga, September Dekan FEBI IAIN Salatiga
Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. NIP.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
v
MOTTO
“Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.”
“Jangan karena cinta, kita gugur dari perjuangan, dan jangan karena cinta prinsip kita menjadi larut dan cair.”
“Setiap Perempuan harus punya kecerdasan. Karena dunia terlalu keras jika hanya mengandalkan kecantikan. Dipuji karena cantik
memang menyenangkan, tetapi dikagumi karena prestasi jauh lebih membanggakan.”
“Bercerminlah dan melihat wajahmu. Kalau cantik jangan dirusak dengan perbuatan buruk, kalau wajahmu buruk jangan ditambah lagi
vi
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada:
. Kedua orang tua penulis, Bapak Sodikin dan Ibu Siti Mu’ayanah
tercinta yang telah sabar, penuh kasih sayang serta tulus ikhlas
merawat,mendidik dan mengajarkan tentang segala sesuatu kebaikan
kepadapenulis dalam menjalani hidup ini, agar menjadi manusia yang
berguna.
. Kakakku Eva Masfufah yang selalu ada, menemaniku, menyangiku
dan menyemangatiku untuk selalu bersemangat mengerjakan tugas
akhir ini.
. Sahabat sekolah menegah kejuruanku yang sudah ku anggap sebagai
saudaraku Puput Damayanti, Indah Febriana Arum Dani, Dewi
Ambarsari yang telah memberikan semangat serta persahabatan yang
indah.
. Kerabat dan saudara yang telah memberikan perhatian dan kasih
sayangnya selama ini.
. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M. Ag. M.A yang telah meluangkan
waktu,tenaga dan fikirannya untuk membimbingku dalam penyusunan
Tugas Akhir ini.
. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, khususnya
dosen pengajar D Perbankan Syariah yang telah mengajarkan banyak
vii
. Seluruh pengelola BPRS Artha Amanah ummat Ungaran yang telah
membantu saya dalam penyusunan Tugas Akhir.
. Terimakasih untuk sahabat-sahabat terbaikku yang selalu menemani,
memberikan keceriaan, telah mengajarkan arti persahabatan serta
selalu memberikan motivasi dan semanagat kepada penulis.
. Semua teman-teman D Perbankan Syariah angkatan khususnya
PS D A terimakasih atas kebersamaan kita selama ini, semoga kita
selalu bias menjalin silaturahmi ini hingga akhir hayat kita.
.Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta Alam yang telah
melimpahkan semua rahmat, hidayah dan inayahNya kepada kita. Tak lupa
shalawat serta salam selalu kami haturkan kepada junjungan kita nabi agung
Muhammad SAW. Sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini yang
berjudul: “ANALISIS PRAKTEK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS
ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN”. Tugas Akhir ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan pendidikan di Jurusan D
Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan
yang dikarenakan oleh keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun penulis sangat harapkan untuk kesempurnaan
tugas akhir ini. Akhirnya penulisnya mohon maaf atas semua kesalahan dan
menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dan memberikan dorongan semangat selama penyusunan Tugas Akhir
ini. Semoga Allah meridhoi dan laporan ini dapat bermanfaaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa proses penyusunan Tugas Akhir ini dapat selesai berkat bantuan dari
berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta perhatiannya. Untuk itu pada
ix
. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
beserta wakil-wakilnya.
. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
. Bapak Drs. H. Alfred L, M. Si. selaku Ketua Jurusan D Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M. Ag. M.A. selaku Dosen Pembimbing
yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas
Akhir ini.
. Seluruh dosen pengajar program Diploma Perbankan Syariah IAIN
Salatiga.
. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu yang telah membantu
kelancaran dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis percaya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga
penulis akan sangat berterimakasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun
guna penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penullis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang
x
ABSTRAK
Riza Nurul Hasanah, . Analisis Praktek Pembiayaan Murabahah di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Periode - . Tugas Akhir. Jurusan
D- Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dr.Nafis Irkhami, M.Ag., MA.
BPR Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran adalah Bank Pembiayaan
Rakyat pertama di Kabupaten Semarang yang dalam operasionalnya berdasarkan
Prinsip Syariah. BPRS memulai melakukan kegiyatan operasional sejak tanggal November . BPRS berkomitmen menjalankan fungsi dan usaha secara sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hal tersebut melatarbelakangi nama perusahaan BPRS, yaitu “ Artha Amanah Ummat “ artinya Tercapainya menjaga Harta Ummat.
Perusahaan BPRS senantiasa meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia ( SDM ), sehingga mendorong perusahaan untuk mampu berdaya saing
dalam memberikan pelayanan yang terbaik serta amanah dan terpercaya. Dalam
penyaluran dana pihak BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran memiliki berbagai
macam produk dan akad yang digunakan sesuai dengan kebutuhan para mitranya.
Salah satunya produk pembiayaan murabahah. Survey merupakan prosedur awal
dalam pemeriksaan nasabah sebelum melakukan pembiayaan, oleh karena itu
penulis memfokuskan tentang analisis pemberian akad murabahah pada
pembiayaan di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran terutama dalam hal survey
yang menentukan diterima atau tidaknya suatu pembiayaan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di BPRS Artha Amanah
Ummat Ungaran bahwa pembiayaan dengan akad murabahah harus melalui tahap
survey yang mana prosedurnya harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.
xi
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...
D. Metode Penelitian ...
E. Penegasan Istilah ...
F. Sistematika Penulisan ... II. LANDASAN TEORI ... A. Telaah Pustaka ... B. Kerangka Teori ... C. Pengertian Pembiayaan... D. Tujuan
Pembiayaan……….………
xii
H. Prosedur ... I. Bagi Hasil ... III. LAPORAN OBJEK ... A. Gambaran Umum BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran ... B. Produk-produk serta prosedur pembukaan rekening ... C. Struktur Organisasi BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran ... IV. ANALISIS DATA ... A. Analisis pembiayaan murabahah ... B. Prosedur realisasi pembiayaan murabahah ... C. Perhitungan dan margin dalam penetapan perhitungan margin ... D. Tingkat perkembangan margin nasabah ... V. PENUTU ... A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel . Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil...
Tabel . Jumlah Keanggotaan BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran...
xiv
DAFTAR GAMBAR
A. Latar Belakang
Perbankan sebagai salah satu sub sektor ekonomi sangat besar
peranannya dalam mendukung aktivitas dan pelaksanaan pembangunan
yang merupakan alat di dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan
pembangunan nasional, sub sektor ini mendapatkan perhatian khusus dari
pemerintah mengingat kedudukannya yang vital sebagai pembiayaan
pembangunan. Bank merupakan lembaga perantara keuangan yang
seharusnya mampu melakukan mekanisme pengumpulan dana secara
seimbang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk mencapai hal itu,
maka perlunya ada kejelasan sistem operasional perbankan (Karim, : ).
Peranan penting dari dunia perbankan dalam meningkatkan taraf
perekonomian bangsa tidak dapat dipungkiri lagi, bahkan dunia perbankan
pada suatu negara dapat dijadikan sebagai indikator dari perekonomian
suatu negara, dikarenakan oleh dunia perbankan tersebut menyangkut
dengan sekian banyak dana masyarakat. Perekonomian yang baik dengan
pertumbuhan perbankan yang sehat merupakan keinginan setiap negara
agar dapat maju dan berkembang. Perbankan juga semakin jeli terhadap
kebutuhan sistem perbankan yang ada dan sangat diharapkan oleh pelaku
sebagai upaya menghidupkan ekonomi dan melebarkan sayap perusahaan
agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik. Salah satunya Bank
Mandiri yang merupakan penggabungan dari beberapa bank pada era
reformasi. Bank mandiri merupakan bank milik BUMN (Badan Usaha
Milik Negara) di Indonesia yang menjalankan operasional perbankannya
melalui sistem perbankan pada umumnya (Suyuti, : ).
Pada saat ini bank Mandiri melihat keadaan masyarakat Indonesia
yang sebagian besar beragama Islam juga menjalankan kegiatan usahanya
melalui sistem ekonomi Islam dengan membuka salah satu bank yang
menggunakan prinsip syariah yaitu berupa Bank Syariah Mandiri. Adapun
sistem produk pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri di Indonesia dinilai
merupakan terobosan yang cukup mendapat kepercayaan dari masyarakat
dengan pola syariah. Adanya sistem bagi hasil yang sesuai dengan hukum
Islam serta kepercayaan yang merupakan unsur terpenting dalam transaksi
pembiayaan, dapat mengobati sebagian besar masyarakat yang tahu akan
keberadaan lembaga keuangan berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi
Islam. Pesatnya perkembangan lembaga perbankan ini, karena bank Islam
dinilai memiliki keistimewaan-keistimewaan. Keistimewaannya yang
utama adalah melekat pada konsep yang berorientasi pada kebersamaan.
Orientasi kebersamaan inilah yang menjadikan bank Islam mampu tampil
sebagai alternatif pengganti sistem bunga yang selama ini hukumnya
masih menimbulkan kontroversial dalam masyarakat yang mayoritas
diimbangi dengan perangkat perlindungan bagi kepentingan nasabah,
khususnya nasabah deposan. Dalam Undang-Undang Nomor Tahun tentang perbankan hanya beberapa pasal saja yang mengatur tentang
ketentuan-ketentuan yang menyangkut perlindungan nasabah deposan,
sebagian besar pasal-pasal undang-undang perbankan hanya terfokus pada
aspek kepentingan bank, sehingga kedudukan nasabah sangat lemah
(Muhammad, : ).
Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan
tambahan keuntungan yang disepakati. Harga jual tidak boleh berubah
selama masa perjanjian (QS. An-Nisa , : ). Dalam teknis perbankan,
murabahah adalah akad jual beli antara bank selaku penyedia barang
(penjual) dengan nasabah yang menerima untuk membeli barang. Bank
memperoleh keuntungan yang disepakati bersama. Dengan adanya
transaksi antara nasabah dengan bank, maka akan timbul hubungan
hukum. Hubungan antara bank dan nasabah bukanlah hanya sekedar
hubungan debitur-kreditur namun lebih dari itu terdapat kewajiban dan
hak yang akan timbul pada bank dan nasabah. Dibalik hubungan bank dan
nasabah ini, terlihat berdasarkan hasil penelitian, kedudukan dari deposan
mulai dipertanyakan karena belum memadainya peraturan
perundang-undangan di bidang perbankan yang dapat melindungi kepentingan
deposan (Suyuti, : ).
Kebanyakan masyarakat memilih pembiayaan murabahah dengan
antara Bank Syariah dengan nasabah, dimana Bank Menyediakan
pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya yang
dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar
harga jual bank = (harga beli bank + margin keuntungan) pada waktu yang
ditetapkan (Abdullah, : ). Dalam mengajukan pembiayaan
murabahah, pihak BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran memberikan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon nasabah, seperti penggunaan
dana tidak menyimpang dari Syariat Islam, mengisi formulir permohonan
pengajuan pembiayaan, FC KK / FC Akte nikah / FC KTP Suami dan Istri,
FC STNK, BPKB (kendaraan) atau SPPT, sertifikat (tanah / bangunan),
slip gaji / SK pegawai (untuk pegawai), laporan keuangan (untuk usaha
minimal tahun), pas foto suami istri, jaminan milik sendiri dan bersedia
disurvei.
Meningkatnya keinginan umat Islam untuk melakukan pembiayaan
akad murabahah maka setiap tahunnya pembiayaan murabahah ini
mengalami kenaikan jumlah nasabah yang terus bertambah.
Melihat keadaan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang dengan judul “Analisis Praktek Pembiayaan Murabahah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah penulis uraikan
di atas, maka untuk menelaah dan meneliti pokok masalah tersebut, maka
rumusan masalah peelitian ini adalah:
. Bagaimana praktek pembiayaan murabahah pada BPRS Artha
Amanah Ummat Ungaran?
. Bagaimana cara menganalisis kendala-kendala yang dihadapi BPRS
Artha Amanah Ummat Ungaran pada praktek pembiayaan
murabahah?
. Bagaimana perkembangan pembiayaan murabahah di BPRS Artha
Amanah Ummat pada periode - ?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah ini adalah:
a. Untuk mengetahui praktek pembiayaan murabahah pada BPRS
Atha Amanah Ummat Ungaran.
b. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi BPRS Artha
Amanah Ummat Ungaran atas praktek pembiayaan murabahah.
c. Untuk mengetahui perkembangan pembiayaan murabahah pada
. Kegunaan dari Penelitian Karya Ilmiah ini adalah:
a. Bagi IAIN Salatiga
) Dapat menambah referensi dan memberikan kontribusi praktis
mengenai operasional Bank Syariah khususnya berkaitan
dengan Pembiayaan Murabahah.
) Meningkatkan kerjasama antara lembaga IAIN Salatiga dengan
lembaga keuangan tersebut.
b. Manfaat bagi Bank Syariah
) Hasil ini dapat dijadikan oleh Bank Syariah lain sebagai studi
perbandingan dan upaya mengembangkan usahanya.
) Untuk menambah jaringan kerjasama dengan pihak lain seperti
IAIN Salatiga.
c. Manfaat bagi penulis
) Penambahan wawasan dan pengetahuan dari sisi keilmuannya
dan pengalaman lapangan tentang praktek pembiayaan
murabahah di Bank Syariah.
) Sebagai syarat dalam menempuh ujian akhir jurusan DIII
Perbankan Syariah IAIN Salatiga untuk mendapatkan gelar
D. Meteode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu
data yang dikumpulkan berupa kata-kata, bukan berupa angka
(Supranto, : ). Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk
penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena
alamiah maupun rekayasa manusia, karena penelitian ini bertujuan
untuk memperjelas keadaan subjek yang akan diteliti. Penelitian ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data atau dokumen.
. Sumber Data
a. Data primer
Yaitu data yang digunakan untuk melengkapi dari tempat magang
yaitu BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran, sedangkan data yang
diperlukan dalam penelitian antara lain prosedur pembiayaan
murabahah, cara perhitungan dengan sistem jual beli tentang
perkembangan praktek pembiayaan murabahah.
b. Data sekunder
Yaitu data yang digunakan untuk melengkapi data pokok perolehan
dari keperpustakaan BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran, yang
jenis-jenis produk yang ditawarkan, visi misi perusahaan, struktur
organisasi dan pelayanan pembiayaan.
. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode utama dalam penelitian
kualitatif. Secara umum wawancara berarti tanya jawab. Dan
dalam penelitian, metode wawancara diartikan sebagai kegiatan
tanya jawab antara peneliti dengan narasumber dari objek yang
diteliti untuk mendapatkan informasi dan memperoleh jawaban
atas pertanyaan yang disampaikan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan pada subjek penelitian, maupun melalui dokumentasi.
Dalam melakukan dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, dokumen, jurnal dan website.
E. Penegasan Istilah
. Analisis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( : ) analisis berarti
penyelidikan terhadap suatu peristiwan (karangan, perbuatan, dsb)
untuk mengetahui keadaan sebenarnya (sebab-musabab, duduk
. Prosedur
Dalam Kamus Bahasa Besar Indonesia ( : ) prosedur
diartikan sebagai kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas serta
metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu
masalah.
. Pembiayaan
Pembiayaan menurut Kamus Pintar Ekonomi Syariah,
Pembiayaan diartikan sebagai penyediaan daana atau tagihan
(Muhammad, : )
. Jual Beli
Bai’ al-Murabahah yaitu jual beli barang pada harga semula
dengan tambahan keuntungan yang disepakati. (Karim, : )
. Murabahah
Murabahah adalah kerjasama usaha antara shahibul maal (pemilik
dana) dan mudharib (pengelola dana) dengan nisbah bagi hasil
menurut kesepakatan di muka. Jika usaha mengalami kerugian maka
seluruh kerugian ditanggung oleh pemilik dana, kecuali jika ditemukan
adanya kelalaian atau kesalahan oleh pengelola dana (mudharib)
seperti penyelewengan, kecurangan, dan penyalahgunaan.
F. Sistematika Penulisan
Merujuk pada semua yang dituliskan diatas metode yang digunakan
serta dalam rangka memudahkan Tugas Akhir, maka pembahasan dibagi
menjadi (lima) bab yang disusun sebagai berikut:
Bab I : Bab ini berisi pendahuluan yang Menguraikan tentang Latar
Belakang Pemilihan Judul, Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Kegunaan masalah, Penelitian Terdahulu,
Metode Pengumpulan Data, Penegasan istilah, Sistematika
Penulisan sehingga permasalah tersebut memiliki titik fokus
dan tidak mengambang dari judul yang telah dibuat.
Bab II : Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang meliputi
telaah pustaka berdasarkan penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya dan kerangka teoritik mengenai
konsep pembiayaan, konsep prosedur dan konsep bagi hasil.
Bab III : Pada bab ini berisi tentang gambaran umum BPRS Artha
Amanah Ummat Ungaran yang menjelaskan mengenai
laporan objek yang berisi tentang sejarah berdirinya BPRS
Artha Amanah Ummat Ungaran, visi dan misi, struktur
organisasi, kegiatan usaha BPRS, praktek pembiayaan
murababah, data pembiayaan.
Bab IV : Bab ini berisikan tentang hasil penelitian dan pembahasan
yang menguraikan tentang hasil penelitian yang telah
analisis pembiayaan, prosedur praktek pembiayaan, teknik
perhitungan jual beli pembiayaan murabahah, contoh
perhitungan jual beli pembiayaan murabahah, serta tingkat
perkembangan pembiayaan murabahah.
Bab V : Bab kelima ini merupakan bab penutup yang memuat
kesimpulan dari semua pembahasan dan sekaligus jawaban
dari permasalahan yang dikaji. Bab ini meliputi kesimpulan,
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian,
karena dengan telaah pustaka itu dapat diketahui hasil-hasil penelitian
terdahulu berkenaan dengan permasalahan-permasalahan yang serupa dan
juga untuk melihat posisi penelitian ini dibandingkan dengan
penelitian-penelitian terdahulu, selain itu, dengan telaah pustaka ini dimaksudkan
untuk mengetahui keaslian tulisan hasil penelitian ini dan untuk
menghindari duplikasi.
Berdasarkan dari bebarapa penelitian yang membahas mengenai
pembiayaan murabahah diantaranya disusun oleh Menurut Tugas Akhir
Sholeh yang berjudul “ Analisis Pembiayaan Hunian Syariah Bagi
Wiraswasta di Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga” tahun .
Penelitian ini menjelaskan tentang pembiayaan-pembiayaan hunian
syariah bagi kalangan wiraswasta di wilayah Salatiga.
Selanjutnya dari penelitian Khomsatun yang berjudul “Analisis
Penerapan Akad Murabahah pada Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)
di BMT Fajar Mulia kantor Operasional Ambarawa” tahun .
Penelitian ini menyimpulkan bagaimana menyelesaikan penerapan akad
pembiayaan murabahah pada BMT Fajar Mulia Kantor Operasional
Ambarawa.
Menurut Tugas Akhir Suyuti yang berjudul “Penanganan Pembiayaan
Bermasalah pada Murabahah di KJKS Binama Semarang” tahun .
Penelitian ini menyimpulkan adanya faktor-faktor yang menyebabkan
pembiayaan bermasalah pada murabahah dan bagaimana menyelesaikan
permasalahan pada akad murabahah di KJKS Binama Semarang.
Menurut Tugas Akhir Rosalina Dian Utami yang berjudul “Analisis
Survey terhadap Pengajuan Pembiayaan Murabahah di BMT GIRI
MURIA Kudus” tahun . Penelitian ini mengungkapkan berbagai
faktor-faktor yang menyebabkan survey bermasalah pada pembiayaan
murabahah dan bagaimana menyelesaikan permasalahan pada akad
murabahah di BMT GIRI MURIA Kudus dalam proses survey.
Selanjutnya dari penelitian Rangga Buana yang berjudul “Analisa
Pembiayaan Murabahah pada Griya IB Hasanah di Bank BNI Syariah
Cabang Pembantu Ungaran” tahun . Penelitian ini menyimpulkan
bagaimana menyelesaikan kendala-kendala pada akad pembiayaan
murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran.
Dari penelitian diatas terdapat kesamaan pembahasan penelitian yaitu
sama-sama mengkaji masalah sistem pembiayaan Murabahah Sedangkan
perbedaan dari penelitian diatas adalah pada lokasi penelitian atau studi
kasusnya. Sholeh ( ) dalam penelitiannya menjelaskan
pembiayaan-pembiayaan hunian syariah bagi kalangan wiraswasta di wilayah Salatiga.
Khomsatun ( ) penelitiannya menjelaskan penerapan akad pembiayaan
faktor-faktor yang menyebabkan pembiayaan murabahah bermasalah dan
menyelesaikan permasalahan pada akad murabahah. Rosalina Dian Utami
( ) penelitiannya menjelaskan tentang survey terhadap pengajuan
murabahah. Rangga Buana ( ) penelitiannya menjelaskan tentang
kendala-kendala pada akad pembiayaan murabahah. Pada penelitian ini
menjelaskan praktek pembiayaan Murabahah bahwa BPRS Artha Amanah
Ummat Ungaran menggunakan analisis C sebagai untuk mengetahui layak
tidaknya calon nasabah. Penelitian ini juga menjelaskan penghitungan jual
beli pembiayaan serta perkembangan produk pembiayaan murabahah pada
BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.
A. Kerangka Teori
. Pengertian Pembiayaan
Menurut UU No. Tahun tentang Perbankan Pasal nomor
( ):
“Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah Penyediaan dana (uang) atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau
bagi hasil” dan Pasal nomor ( ): “ Prinsip syariah adalah perjanjian
Menurut Antonio ( : ), “Pembiayaan adalah pemberian
fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang
merupakan defisit unit.” Muhammad ( : ), pembiayaan dalam secara
luas diartikan sebagai pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun
dijalankan oleh orang lain.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan
adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan
atas kesepakatan bersama antara pihak bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
. Tujuan Pembiayaan
Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu: tujuan pembiayaan untuk tingkat makro dan tujuan pembiayaan
untuk tingkat mikro (Muhammad, : ). Secara makro dijelaskan
bahwa pembiayaan bertujuan:
a. Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses
secara ekonomi, dengan adaya pembiayaan mereka dapat melakukan
akses ekonomi.
b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk
pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan
inti diperoleh melalui aktivitas pembiayaan. Pihak yang kelebihan
c. Meningkatkan produktivitas, artinya adanya pembiayaan memberikan
peluang bagi masyarakat agar mampu meningkatkan daya
produksinya.
d. Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan dibukanya sektor-sektor
usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sektor usaha
tersebut akan menyerap tenaga kerja.
e. Terjadinya distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha produktif
mampu melakukan aktivitas kerja, berarti mereka akan memperoleh
pendapatan dari hasil usahanya.
Adapun secara mikro pembiayaan bertujuan untuk:
a. Upaya memaksimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka
memiliki tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba usaha.
b. Upaya meminimalkan risiko, artinya usaha yang dilakukan agar
mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha harus mampu
meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Risiko kekurangan modal
usaha dapat diperoleh melalui tindakan pembiayaan.
c. Pendayagunaaan sumber ekonomi, artinya sumber daya ekonomi dapat
dikembangkan melalui mixing antara sumber daya alam dengan
sumber daya manusia serta sumber daya modal. Jika sumber daya alam
dan sumber daya manusianya ada, dan sumber daya modal tidak ada,
maka dipastikan diperlukan pembiayaan. Dengan demikian,
pembiayaan pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna
d. Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan masyarakat ada
dana pihak yang kelebihan dana sementara ada pihak yang kekurangan
dana. Dalam kaitan dengan masalah dana, maka mekanisme
pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam penyeimbangan dan
penyaluran kelebihan dana dari pihak yang kelebihan (surplus) kepada
pihak yang kekurangan (minus) dana.
Secara khusus bank juga memiliki tujuan tertentu dalam proses
pembiayaaan. Dalam bukunya Muhammad menyebutkan bahwa tujuan
yang dilaksanakan bank syariah adalah untuk memenuhi kebutuhan
stakeholder, yakni:
a. Pemilik
Pemilik mengharapkan akan memperoleh penghasilan atas dana yang
ditanamkan pada bank.
b. Pegawai
Para pegawai berharap memperoleh kesejahteraan dari bank yaang
dikelola.
c. Masyarakat
) Pemilik dana
Masyarakat pemilik dana mengharapkan dana yang diinvestasikan
akan diperoleh bagi hasil.
Dengan adanya pembiayaan, para debitur membantu menjalankan
usahanya di sektor produktif atau terbantu untuk pengadaan barang
yang diinginkannya.
) Masyarakat konsumen
Masyarakat konsumen memperoleh barang-barang yang
dibutuhkan.
) Pemerintah
Dengan penyediaan pembiayaan, pemerintah terbantu dalam
pembiayaan pembangunan Negara, di samping itu akan
memperoleh pajak (berupa pajak penghasilan atas keuntungan
yang diperoleh bank dan juga perusahaan-perusahaan).
) Bank
Dari penyaluran pembiayaan, bank dapat meneruskan dan
mengembangkan usahanya agar tetap bertahan dan meluas jaringan
usahanya, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat
dilayaninya.
. Fungsi Pembiayaan
Pembiayaan yang diselenggarakan oleh bank syariah secara umum
berfungsi untuk (Aisyah, : ):
a. Meningkatkan daya guna uang
Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro,
tabungan dan depositi. Uang tersebut ditingkatkan kegunaanya
b. Meningkatkan daya guna barang
Produsen dengan bantuan pembiayaan bak dapat mengubah bahan
mentah menjadi bahan jadi sehingga utility bahan tersebut
meningkat.
c. Meningkatnya peredaran uang
Melalui pembiayaan uang kartal, peredaran uang kartal maupun
giral akan lebih berkembang, karena pembiayaan
menciptakansuatu kegairahan berusaha sehingga penggunaan uang
akan bertambah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
d. Menimbulkan kegairahan berusaha
Pembiayaan yang diterima pengusaha dari bank kemudian
digunakan memperbesar volume usaha dan produktivitasnya.
e. Stabilitas ekonomi
Dalam ekonomi yang sehat, langkah-langkha stabilitas diarahkan
pada usaha-usaha:
) Pengendalian inflasi
) Peningkatan ekspor
) Rehabilitasi prasarana
) Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat
f. Jembatan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi.
. Unsur-unsur pembiayaan
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas
pembiayaan atau kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, : ):
a. Kepercayaan
Suatu keyakinan pemberiaan pembiayaan bahwa pembiayaaan yang
diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima
kembali di masa tertentu di masa mendatang. Kepercayaan ini
diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian
penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern.
b. Kesepakatan
Disamping unsur percaya di dalam pembiayaan juga mengandung
unsur kesepakatan antara si pemberi pembiayaan dengan si penerima
pembiayaan. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu akad dimana
masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya
masing-masing.
c. Jangka waktu
Setiap pembiayaan yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu,
jangka waktu ini mencangkup masa pengembalian pembiayaan yang
telah disepakati.
d. Risiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu
risiko macet pemberian pembiayaan. Semakin panjang suatu
e. Balas jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu pembiayaan atau jasa
tersebut yang kita kenal dengan nama bagi hasil. Balas jasa dalam
bentuk bagi hasil dan biaya adiministrasi pembiayaan ini merupakan
keuntungan bank.
. Jenis-jenis Pembiayaan
a. Menurut sifat penggunaanya (Antonio, : ):
) Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk
peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun
investasi.
) Pembiayaaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk
memenuhi kebutuhan.
b. Berdasarkan pemanfaatannya (Antonio, : ):
) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan: (a) peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu
jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan
kualitas atau mutu hasil produksi; dan (b) untuk keperluan
perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.
) Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan
barang-barang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat
c. Berdasarkan sistem bagi hasil
) Pembiayaan dengan akad mudharabah adalah akad kerjasama
uasaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dengan
nasabah sebagai pengusaha atau pengelola dana (mudharib), untuk
melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian hasil
(keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan dimuka (Nabhan,
: ).
) Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi di
antara para pemilik dana untuk menggabungkan modal, melakukan
usaha bersama dan pengelola bersama dalam suatu hubungan
kemitraan. Bagi hasil ditentukan dengan kesepakatan (biasanya
didasarkan atas besarnya modal dan peran masing-masing pihak).
Apabila terjadi kerugian ditanggung bersama secara proposional
(Nabhan, : ).
) Pembiayaan muzara’ah adalah kerjasama pengelolahan pertanian
antara pemilik lahan dan penggarap, dimana pemilik lahan
memberikan lahan pertanian kepada sipenggarap untuk ditanami
dan dipelihara dengan imbalan bagian tertentu (presentase) dari
hasil panen (Aisyah, : ).
) Pembiayaan al-Musaqah adalah bentuk yang lebih sederhana dari
muzara’ah di mana si penggarap hanya bertanggungjawab atas
penyiraman dan pemeliharaan. Sebagian imbalan, si penggarap
d. Berdasarkan sistem sewa (Nabhan, : ):
) Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,
melalui pembayaran upah sewa, tanpa dikuti dengan pemindahan
kepemilikan (ownership/ milkiyah) atas barang itu sendiri.
) Ijarah muntahiyah bitamlik adalah sewa menyewa yang diikuti
dengan perpindahan kepemilikan obyek sewa.
e. Berdasarkan sistem jual beli (Aisyah, : ):
) Ba’i al-Murabahah yaitu jual beli barang pada harga semula
dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Sebagaimana fatwa
DSN-MUI, karakteristik pembiayaan murabahah berbeda dengan
kredit yang terjadi pada bank konvensional. Diantaranya harga jual
kredit kepada konsumenpada perbankan konvensional memakai
tingkat bunga yang tergantung situasi pasar, sedangkan pada
pembiayaan murabahah, margin atau tingkat keuntungan bersifat
tetap, sehingga harga jual tidak boleh berubah. Jadi sejak awal
perjanjian sampai dengan masa pelunasan, bank syariah tidak
diperbolehkan mengubah harga yang telah diperjanjikan atau
diakadkan.
) Ba’i as-Salam berarti bank memberikan pembiayaan dengan
pemesanan barang yang diserahakan di kemudian hari, sedangkan
pembayaran dilakukan dimuka kepada nasabah.
) Ba’i al-Istishna, yaitu kontrak antara penjual dan pembelibarang.
as-salam. Kesepakatan harga dapat dilakukan tawar-menawar dan
sistem pembayaran dapat dilakukan di muka atau secara angsuran
per bulan atau di belakang.
f. Berdasarkan sistem jasa (Wirdiyaningsih, : )
) Kafalah, yaitu jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada
pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang
ditanggung.
) Hiwalah,yaitu jasa pengalihan tanggung jawab pembayaran utang
dari seseorang yang berutang kepada orang lain.
) Rahn atau Gadai, yaitu menahan salah satu harta milik si peminjam
sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
) Al- Jualah, yaitu jasa pelayanan pesanan/ permitaan tertentu dari
nasabah, misalnya untuk memesan tiket pesawat atau barang yang
menggunakan kartu debit atau kredit/cek/transfer.
) Wakalah, yaitu penyerahan dari seseorang kepada orang lain untuk
mengerjakan sesuatu, seperti asuransi syariah
g. Berdasarkan biaya administrasi
) Qardul hasan, yaitu pembiayaan berupa pinjaman tanpa dibebani
biaya apapun bagi kaum dhuafa yang ingin memulai berusaha
kecil-kecilan. Pada umumnya dana ini diambilkan dari dana zakat,
B. Prosedur
Menurut Ismail ( : ), prosedur adalah suatu rangkaian
tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut
waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang
dilaksanakan berulang-ulang.
Sedangkan menurut Moekijat ( ) mengemukakan definisi prosedur
adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan, yang merupakan
urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan pekerjaan
yang harus diselesaikan. Urutan menurut waktu dari tugas-tugas
merupakan ciri daripada setiap prosedur. Biasanya prosedur meliputi
bagaimana, apasaja, bilamana dan oleh siapa masing-maing tugas harus
dilakukan (Rahmawati, ).
Moekijat mengemukakan sifat (hakekat) daripada prosedur, yaitu:
a. Prosedur dalam tiap bagian perusahaan, prosedur merupakan salah
satu macam rencana yang penting.
b. Prosedur biasanya dipandang sebagai penenrapan pekerjaan yang
sifatnya berulang
c. Diberikan batas-batas waktu pada setiap langkah prosedur guna
menjamin agar hasil yang dicapai seperti yang diinginkan.
C. Bagi Hasil
. Pengertian Bagi Hasil
Bagi hasil adalah bentuk return (perolehan kembaliannya) dari
Besar-kecilnya perolehan kembali itu bergantung pada hasil usaha yang
benar-benar terjadi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem bagi hasil
merupakan salah satu praktik perbankan syariah (Karim, : ).
Menurut Aisyah ( : ), Nisbah bagi hasil merupakan presentase
keuntungan yang akan diperoleh shahibul mal dan mudharib yang
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara keduanya.
Tabel .
Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil
Bunga Bagi hasil
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad
dengan asumsi harus selalu untung
Penentuan besarnya rasio atau nisbah
bagi hasil dibuat pada waktu akad
dengan perpedoman pada
kemungkinan untung rugi.
Besarnya presentasi berdasarkan pada
jumlah uang (modal) yang dijaminkan.
Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan
pada jumlah keuntungan yang
diperoleh
Pembayaran bunga tetap seperti yang
dijanjikan tanpa pertimbangan apakah
proyek yang dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi.
Bagi hasil bergantung pada keuntungan
proyek yang dijalankan. Bila usaha
merugi, kerugian akan ditanggung
bersama oleh kedua belah pihak
Jumlah pembayaran bunga tidak
meningkat sekalipun jumlah keuntungan
berlipat atau keadaan ekonomi
Jumlah pembagian laba meningkat
“booming”
Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak
dikecam) oleh semua agama, termasuk
Islam.
Tidak ada yang meragukan keabsahan
bagi hasil
Sumber: Antonio, :
. Karakteristik nisbah bagi hasil
a. Presentase
Nisbah bagi hasil harus dinyatakan dalam presentase (%) bukan
dalam nominal.
b. Bagi untung dan bagi rugi
Pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati,
sedangkan pembagian kerugian berdasarkan porsi modal
masing-masing pihak.
c. Jaminan
Jaminan yang akan diminta terkait dengan character risk yang
dimiliki oleh mudharib karena jika kerugian diakibatkan ole
keburukan karakter mudharib, maka yang menanggung adalah
mudharib. Akan tetapi jika kerugian diakibatkan oleh business risk,
maka shahibul mal tidak diperbolehkan untuk meminta jaminan
d. Besaran nisbah
Angka besaran nisbah bagi hasil muncul sebagai hasil
tawar-menawar yang dilandani oleh kata sepakat dari pihak shahibul mal
dan mudharib.
e. Cara menyelesaikan kerugian
Kerugian akan ditanggung dari keuntungan terlebih dahulu karena
keuntungan adalah pelindung modal. Jika kerugian melebihi
keuntungan, maka akan diambil dari pokok modal.
. Penentuan nisbah bagi hasil pembiayaan ditentukan dengan
mempertimbangkan:
a. Referensi tingkat (margin) keuntungan
Yang dimaksud adalah referensi tingkat margin yang ditetapkan
oleh rapat ALCO (Asset and Liability Committee).
b. Perkiraan tingkat keuntungan bisnis/proyek yang dibiayai.
c. Perkiraan biaya-biaya langsung
Adalah biaya yang berkaitan langsung dengan kegiatan penjualan
seperti biaya pengangkutan, biaya pengemasan dan lain-lain yang
termasuk COGS (Cost of Good Sold).
d. Perkiraan biaya-biaya tidak langsung
adalah biaya yang tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan
penjualan, seperti biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan dan
e. Delayed Factor
Adalah tambahan waktu yang ditambahakan pada cash to cash
cycle untuk mengantisispasi timbulnya keterlambatan pembayaran
dari nasabah kepada bank.
. Metode penentuan nisbah bagi hasil pembiayaan:
a. Penentuan nisbah bagi hasil keuntungan
Adalah penentuan nisbah yang didasarkan pada perkiraan
keuntungan yang diperoleh nasabah dibagi dengan referensi tingkat
keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO (Asset and
Liability Committee).
b. Pendapatan nisbah bagi hasil pendapatan
Adalah penentuan nisbah yang didasarkan pada perkiraan
pendapatan yang diperoleh nasabah dibagi dengan referensi tingkat
keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO (Asset and
Liability Committee).
c. Penentuan nisbah bagi hasil penjualan
Adalah penentuan nisbah yang didasarkan pada perkiraan
penenrimaan penjualan yang diperoleh nasabah dibagi dengan
pokok pembiayaan dan referensi tingkat keuntungan yang
. Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil adalah (Antonio, : ).:
a. Faktor langsung. Diantara faktor langsung (direct factor) yang
mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah investment rate,
jumlah dana yang tersedia, dan nisbah bagi hasil (profit sharing
ratio)
) Investment rate merupakan presentase aktual dana yang
diinvestasikan dari total dana. Jika bank menentukan
investment rate sebesar , hal ini berarti dari total dana
dialokasikan untuk memenuhi likuiditas.
) Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan
jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk
diinvestasikan. Dana tersebut dapat dihitung dengan
menggunakan salah satu metode:
a) Rata-rata saldo minimum bulanan
b) Rata-rata saldo harian
c) Investment rate dikalikan jumlah dana yang tersedia untuk
diinvestasikan, akan menghasilkan jumlah dana aktual yang
digunakan
) Nisbah (profit sharing ratio)
a) Salah satu ciri al-mudharabah adalah nisbah yang harus
b) Nisbah antara satu bank dengan bank lainnya dapat
berbeda.
c) Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dan account
lainnya sesuai dengan besarnya dana dan jatuh tempo.
d) Nisbah juga dapat berbeda dari wakttu ke waktu dalam
suatu bank, misalnya deposito bulan, bulan, bulan,
dan bulan.
b. Faktor tidak langusng
) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah
a) Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan
biaya (profit and sharing). Pendapatan yang
“dibagihasilkan” merupakan pendapatan yang diterima
dikurangi biaya-biaya
b) Jika semua biaya ditanggung bank, hal ini disebut revenue
sharing
) Kebijakan akunting (prinsip dan metode akunting)
Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya
aktivitas yang diterapkan terutama berhubungan dengan
BAB III
LAPORAN OBJEK
A. Gambaran Umum
. Sejarah dan Perkembangan BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
BPR Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran adalah Bank
Pembiayaan Rakyat pertama di Kabupaten Semarang yang dalam
operasionalnya berdasarkan Prinsip Syariah. BPRS memulai
melakukan kegiyatan operasional sejak tanggal November .
Pemilihan nama perusahaan didasarkan atas pertimbangan dan
pengetahuan BPRS mengenai industri perbankan syariah sebagai
lembaga yang mendapatkan amanah dan kepercayaan dari masyarakat
untuk dapat megelola dana yang dimiliki dalam jalur yang tidak
menyimpang dengan syariat agama Islam. BPRS berkomitmen
menjalankan fungsi dan usaha secara sehat sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, hal tersebut melatarbelakangi nama perusahaan BPRS,
yaitu “ Artha Amanah Ummat “ artinya Tercapainya menjaga Harta
Ummat.
Kantor BPRS yang terletak di Jl. HOS Cokroaminoto No.
Ungaran, Komplek Terminal Sisemut Ungaran. Awal pembukaan
kantor, BPRS berusaha untuk melayani kebutuhan masyarakat di
daerah Kabupaten Semarang dan sekitarnya, namun hingga saat ini
BPRS juga mendapat kepercayaan dari masyarakat diluar Kabupaten
Semarang. Dalam perkembangan BPRS di dunia Perbankan Syariah,
BPRS tercatat dalam Majalah Infobank edisi khusus syariah tahun
yakni termasuk dalam “ Kategori BPR Syariah Beraset Rp
Miliar s/d di bawah Rp Miliar dengan nilai yang sangat bagus.
Perusahaan BPRS senantiasa meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia ( SDM ), sehingga mendorong perusahaan untuk mampu
berdaya saing dalam memberikan pelayanan yang terbaik serta amanah
dan terpercaya. Ungaran adalah kabupaten yang berada pada jalur trans
Semarang-Solo, dimana posisi ini sangat mendukung perkembangan
ekonomi terhadap daerah tersebut. Dengan didukung letak daerah yang
strategis , maka tingkat perekonomian tersebut bisa dikatakan cukup
maju. Dilihat dari faktor tersebut maka kebutuhan masyarakat Ungaran
terhadap lembaga keuangan sangatlah tinggi. Dan didukung oleh
penduduknya yang mayoritas muslim, maka kebutuhan terhadap
lembaga keuangan yang berlandaskan pada nilai-nilai dan prinsip
syari’ah sangatlah diutamakan.
. Visi dan Misi BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
a. Visi
Visi BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran adalah Ekonomi
Syari’ah jembatan menuju kehidupan berkah dan lebih baik.
b. Misi
) Memberi pelayanan prima kepada setiap nasabah.
) Menjadikan nasabah sebagai mitra untuk memperoleh
) Menjaga kualitas pembiayaan menuju keberkahan bersama.
) Ikut berpartisipasi dalam dakwah berupa penyaluran ZIS.
BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran menawarkan beberapa
keuntungan menyimpan dana kepada nasabah. Adapun keuntungan
menyimpan dana BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran adalah
sebagai berikut:
a. Dijamin oleh pemerintah (Lembaga Penjamin Simpanan) tanpa
batasan suku bunga.
b. Dapat dipergunakan sebagai jaminan pembiayaan.
c. Tidak ada administrasi Bulanan.
d. Penyetoran dan Penarikan dana dapat dilayani di luar kantor.
e. Secara otomatis membantu mengembangkan kegiatan sosial,
dakwah, dan ekonomi ummat dengan turut serta dalam
pengembangan dana, zakat, infaq dan sodaqoh.
Berdasarkan data BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran per
Desember nasabah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
mengalami kenaikan sebagai berikut:
Tabel . : Jumlah Keanggotaan BPRS Artha Amanah Ummat
Ungaran
Jumlah anggota Tahun Tahun Tahun
Nasabah
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah nasabah
BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran mengalami kenaikan yang sangat
signifikan. Hal ini terlihat dari jumlah nasabah di tahun sebanyak , kemudian di tahun jumlah nasabah sebanyak dan di
tahun jumlah nasabah .
Jadi, dapat disimpulkan bahwa BPRS Artha Amanah Ummat
Ungaran mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini
dikarenakan perubahan operasional dari pola lama ke pola baru yang
dikelola berdasarkan prinsip syariah. Selain itu, jumlah nasabah BPRS
Artha Amanah Ummat Ungaran juga mengalami kenaikan yang
sangat signifikan karena BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
memberikan banyak keuntungan kepada nasabah berupa kenyamanan
dan kemudahan dalam mensejahterakan umat.
B. Produk-Produk Serta Prosedur Pembukaan Rekening di BPRS Artha
Amanah Ummat Ungaran
. Tabungan iB Hijrah ( Wadiah )
Merupakan tabungan untuk menampung titipan dana masyarakat
yang sewaktu – waktu dapat ditambah atau diambil. BPRS dapat
memberikan bonus yang besarnya tidak diperjanjikan sebelumnya.
Pembukaan rekening :
) Mengisi aplikasi pembukaan rekening.
) Melampirkan foto copy identitas diri.
) Setoran selanjutnya sebesar Rp. . .
) Biaya penutupan rekening sebesar Rp. . serta bebas biaya
administrasi setiap bulan.
. Tabungan iB Amanah ( Mudharabah )
Merupakan tabungan berencana yang disesuaikan dengan
keperluan masyarakat seperti untuk Qurban, Haji, Dana Pendidikan, Dana
Pensiun, Tabungan Pelajar. Setiap akhir bulan BPRS memberikan bagi
hasil sesuai dengan kesepakatan di awal dan masuk ke rekening penabung.
Pembukaan rekening :
) Mengisi aplikasi pembukaan rekening.
) Melampirkan foto copy identitas diri.
) Setoran awal sebsar Rp. . .
) Setoran selanjutnya sebesar Rp. . .
) Biaya penutupan rekening sebesar Rp. . serta bebas
biaya administrasi setiap bulan.
. Deposito iB Mudharabah
Deposito iB dikhususkan untuk penanaman dana untuk
memperoleh hasil yang tinggi bagi para pemilik dana dengan skema bagi
hasil. Dana yang ditempatkan di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
akan dikelola untuk mendukung kegiatan perekonomian masyarakat sesuai
prinsip-prinsip ekonomi syariah. Tersedia jangka waktu penempatan dana
Pembukaan rekening :
) Mengisi aplikasi pembukaan rekening.
) Melampirkan foto copy identitas diri.
) Setoran awal minimal sebesar Rp. . . . dan mendapatkan
bukti warkat serta souvenir.
Nisbah bagi hasil :
bulan : :
bulan : :
bulan : : bulan : :
Adapun Produk Pembiayaan adalah sebagai berikut:
. Pembiayaan Jual Beli ( Murabahah )
Dapat digunakan untuk pembelian peralatan atau barang dagangan
sebagai modal usaha, pembelian maerial bangunan untuk renovasi rumah /
toko, untuk pembelian kendaraan atau peralatan rumah tangga.
. Pembiayaan Bagi Hasil ( Mudharabah / Musyarakah )
Merupakan pembiayaan modal kerja, dimana bank membantu
kebutuhan modal kerja dengan mendapatkan bagi hasil sesuai
kesepakatan.
. Pembiayaan Sewa ( Ijaroh Multijasa )
Dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, tenaga kerja,
Persyaratan untuk pengajuan pembiayaan adalah:
. Tujuan penggunaan dana tidak menyimpang dari Syariat Islam.
. Mengisi formulir permohonan pembiayaan
. Foto copy Kartu Keluarga (KK)
. Foto copy Akte Nikah
. Foto copy KTP Suami Isrti
. Foto copy STNK dan BPKB (kendaraan)
. Foto copy SPPT dan Sertifikat (tanah)
. Melampirkan pas foto suami istri lembar
. Bersedia disurvey
. Jaminan milik sendiri
Selain kegiatan diatas, BPRS Artha Amanah Ummat juga
melayani jasa pembayaran online berbagai macam tagihan bulanan
seperti tagihan listrik, tagihan telepon dan tagihan PAM.
C. Struktuk Organisasi di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
Pemegang Saham
Komisaris
Gambar . : Struktur Organisasi BPRS Artha Amanah Ummat ungaran
Sumber : Laporan Keuangan BPRS Artha Amanah Ummat Dewan Pengawas
Direktur Utama
Direktur
Pemasaran Operasional
Pemasaran Dana
Account Officer
Accounting Teller
Susunan Direksi, Komisaris dan Dewan Pengawas Syari’ah pada
BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran adalah sebagai berikut :
Pemegang saham : . H. Djoko Sarwono
. H. Hepta Pinardi, SE
Komisaris Utama : Hj. Titik Samsiyati, SH
Dewan Pengurus Syari’ah : Drs. H. Moh. Syafi’i
Susunan Pengelola BPRS Artha Amanah Ummat adalah sebagai
berikut :
Direktur Utama : Edi Purnomo
Direktur : Bambang Yuliarso
Teller : Ranitia Yossi Setyowati
Customer Service : Gina Anggriana
Kasie Pelayanan : Wulan Ekayanti, SE
Accounting : Canny Priwiyanti Putri, SE
Marketing : Sugeng
Account Officer : M. Dwi Laksono & M. Tholut Abdulllah
Job Description BPRS Artha Amanah Ummat
. Dewan Komisaris / Badan Pengurus
Adalah organisasi perusahaan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum dan/atau serta memberikan nasehat dan arahan
kepada direksi dalam menjalankan perseroan.
Tugas, tanggung jawab dan wewenang :
Direksi dalam menjalankan perseroan.
b. Mempertimbangkan, menyempurnakan dan mewakili para pemegang
saham dalam memutuskan perumusan kebijakan ummat perseroan yang
baru yang diusulkan oleh Direksi untuk dilaksanakan perseroan di masa
yang akan datang.
c. Menyelengggarakan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham / Rapat
Anggota Luar Biasa dalam hal pembebasan tugas dan kewajiban Direksi.
. Direksi
Anggota Dewan Direksi adalah beranggotakan Direktur Utama dan
Direktur sesuai dengan yang telah ditetapkan dan atau disetujui dalam
RUPS.
Fungsi Utama Direksi :
a. Memimpin usaha bank sesuai dengan tujuan dan kebijakan umum yang
telah ditentukan.
b. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh
aktivitas bank meliputi penghimpunan dan penyaluran dana serta
kegiatan-kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas
utama bank.
c. Melindungi dan menjaga asset dan kekayaan perusahaan yang berada
. Direktur Utama
Tugas dan Tanggung jawab :
a. Menjabarkan kebijakan umum bank yang telah dibuat Dewan
Komisaris dan disetujui RUPS.
b. Menyusun dan menghasilkan rencana kerja dan anggaran,
proyeksi finansial disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk
mendapat persetujuan RUPS.
c. Menyetujui penyaluran dana sesuai dengan batas wewenangnya.
d. Mempertimbangkan dan melakukan penambahan, pengangkatan
serta pemberhentian karyawan sesuai tujuan perusahaan.
e. Mengelola dan mengawasi pengeluaran biaya- biaya harian
untuk tercapainya target pemasukan yang telah ditetapkan
secara keseluruhan.
Wewenang :
a. Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan
terhadap pengajuan pembiayaan.
b. Menyetujui/menolak secara tertulis pengajuan rapat komite
secara musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas.
c. Menyetujui/menolak pencairan pembiayaan sesuaai dengan
. Direktur
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Membantu Direktur Utama dalam menjabarkan kebijakan
umum bank syari’ah yang telah dibuat Dewan Komisaris dan
disetujui RUPS.
b. Membantu Direktur Utama dalam menyusun dan
menghasilkan rencana kerja dan anggaran, proyeksi financial
dan non financial disampaikan kepada Dewan Komisaris
untuk mendapatkan persetujuan RUPS.
c. Mengkoordinir, memonitor dan memfasilitasi kegiatan
operasional secara efisien dan efektif sesuai dengan sistem
dan prosedur yang berlaku.
Wewenang :
a. Memimpin rapat komite apabila Direktur Utama berhalangan
hadir untuk memberikan keputusan terhadap pengajuan
pembiayaan.
b. Menyetujui/menolak pencairan pembiayaan sesuai dengan
batas wewenang.
c. Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil
dan biaya operasional lain sesuai dengan batas wewenang.
d. Memberikan masukan dan saran kepada Direktur Utama
dalam menyetujui/menolak penggunaan keuangan yang
e. Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang
dilakukan karyawan.
. Dewan Pengawas Syari’ah
Ketentuan dan persyaratan diatur dalam peraturan Bank
Indonesia Nomor /PBI/ Pasal sampai .
Tugas, wewenang dan tanggung jawab :
a. Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan
operasional Bank Syari’h terhadap fatwa DSN.
b. Menilai aspek syari’ah terhadap pedoman
operasional dan produk yang akan dikeluarkan
Bank Syari’ah.
c. Memberikan opini dari aspek operasional Bank
Syari’ah secara keseluruhan dalam laporan
publikasi Bank Syari’ah.
d. Mengkaji produk dan jasa baru yang akan
dikeluarkan oleh Bank Syari’ah dimintakan fatwa
kepada DSN.
. Marketing
Tugas dan fungsi utama dari bagian marketing
adalah melakukan upaya penghimpunan dana serta
penyaluran dana dari dan kepada masyarakat. Dan
kerja, yang masing-masing unti menjalankan fungsi dan
tugasnya secara terpisah, namun saling menunjang.
. Account Officer
a. Bertanggung jawab dalam upaya menyalurkan dana dalam
bentuk pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat
yang di nilai produktif.
b. Mencari nasabah potensial yang layak diberikan fasilitas
pembiayaan.
c. Melakukan analisa untuk menentukan layak tidaknya
pengajuan pembiayaan dari masyarakat.
d. Bertanggung jawab atas kelancaran pengembalian dana
yang telah disalurkan.
e. Melakuakan penagihan, pengawasan dan pembinaan
terhadap nasabah yang telah memperoleh fasilitas
pembiayaan dari bank.
. Customer service
a. Memberikan pelayanan kepada nasabah dalam memberikan
informasi produk kepada calon nasabah.
b. Membantu nasabah dalam melakukan proses pembukaan
rekening tabungan dan deposito.
c. Membantu nasabah dalam melakukan prosedur penutupan
rekening tabungan dan deposito.
e. Menyiapkan buku tabungan untuk nasabah.
f. Menyimpan berkas permohonan pembukuan rekening
tabungan nasabah.
g. Memberikan pelayanan informasi perbankan lainnya
kepada nasabah, terutama dalam menangani permasalahan
transaksi nasabah.
. Teller
a. Mengatur dan bertanggung jawab atas dana kas yang
tersedia.
b. Memberikan pelayanan transaksi tunai.
c. Bertanggung jawab atas kecocokan pencatatan transaksi
dengan dana kas yang terjadi secara harian.
. Accounting / pembukuan
a. Mengatur dan mengkoordinasikan semua hasil aktivitas dan
kegiatan operasional.
b. Memeriksa kelengkapan bukti-bukti transaksi pembukuan
dan kebenaran pencatatan transaksi.
c. Melakukan proses distribusi revenue secara bulanan, dan
hasilnya diimplementasikan dalam perhitungan bagi hasil
tabungan dan deposito.
d. Melakukan penyususnan laporan keuangan berkala dan
laporan keuangan lainnya.
Perkembangan asset BPRS Artha Amanah Ummat
Tahun Total Asset
. . . ,
. . . ,
. . . ,
Perkembangan Penyaluran Pembiayaan Murabahah
Tahun Total Dana Yang Disalurkan
. . . ,
. . . ,
. . . ,
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Pembiayaan Murabahah di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
Murabahah merupakan pembiayaan yang memposisikan nasabah
sebagai pembeli dan bank sebagai penjual, dan operasional murabahah
murni menggunakan rukun dan syarat jual beli, di mana terdapat beberapa
hal yang harus ada dalam transaksi jual beli tersebut. Harus ada penjual,
pembeli, objek yang diperjual belikan, ada ijab dan qabul serta ada akad
yang menyertai perjanjian jual beli ini (M Syafi’i Antonio, : ).
BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran sudah benar-benar
menggunakan prinsip syariah dan didalamnya dijelaskan dalam perjanjian
Al-Murabahah yang mengatur tentang kewajiban pihak bank dengan
nasabah. Di dalam akad tersebut terdapat perjanjian dan ketentuan
Murabahah.
Aplikasi penerapan akad Murabahah di BPRS Artha Amanah
Ummat Ungaran adalah sebagai berikut:
. Ketentuan pelaksanaan akad murabahah
Dalam pembiayaan ini, apabila nasabah ingin mengajukan
pembiayaan terhadap suatu barang atau permodalan, nasabah harus
memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh pihak BPRS Artha Amanah
Ummat Ungaran. Pelaksanaan perjanjian yang baik berpedoman pada
kesepakatan bersama antara pihak bank dan nasabah dengan mengadakan
perjanjian sesuai dengan standar kontrak yang telah disepakati bersama.
B. Prosedur Realisasi Pembiayaan Murabahah
Prosedur realisasi pembiayaan murabahah diawali dengan
permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah kepada BPRS
Artha Amanah Ummat Ungaran dengan cara mengisi Formulir
Permohonan Pembiayaan serta melengkapi berkas-berkas persyaratan.
Surat permohonan akan diterbitkan oleh marketing dari calon nasabah
untuk kemudian diserahkan kepada Bagian Pembiayaan. Form surat
permohonan aktivitas pendukung proses pembiayaan yang berisi tentang
data-data calon nasabah, yaitu:
. Nama
. Alamat
. Pekerjaan
. Jumlah Plafond pembiayaan
. Tujuan Penggunaan
. Jangka Waktu
. Data Keuangan Nasabah
. Rincian Pembelian
Oleh bagian pembiayaan, surat permohonan diperiksa dan
diteruskan kepada Direktur Utama. Apabila Direktur Utama menolak
form surat permohonan, maka pengajuan pembiayaan tidak dapat