KOPI - Dewan Perwakilan Rakyat atau yang biasa kita sebut DPR adalah suatu badan legislatif yang dipilih secara langsung oleh masyarakat melalui pemilihan umum. Selama pencalonan berlangsung, para caleg mempromosikan dirinya dengan janji-janji manis akan mengemban segala amanat rakyat. Namun setelah menjadi anggota legislatif mereka mulai lupa akan janji manisnya yang dahulu, kebanyakan dari mereka seperti itu meskipun tak semuanya.
Sebagai dewan yang bertugas sebagai wakil rakyat terhadap pemerintah, seharusnya DPR pro terhadap rakyat, semua kebijakan diberikan semata-mata agar kepentingan rakyat terpenuhi, juga berfungsi sebagai jembatan hubung aspirasi masyarakat yang akan disampaikan kepada pemerintah. DPR memiliki banyak sekali anggota yang dikelompokkan dalam berbagai komisi, itu semata-mata agar segala aspek kehidupan dan kepentingan rakyat ada yang mengurusinya masing-masing.
Namun ternyata kenyataan berkata lain, bahkan semua tindakan kejanggalan anggota DPR lebih sensasional dibanding artis ibukota. Setiap hari DPR kerjaannya rapat melulu, padahal biaya konsumsi mereka untuk rapat saja itu bukan biaya yang kecil, mending rapat hadir semua, justru lebih banyak kursi-kursi DPR yang kosong dari pada yang diduduki, giliran datang rapat malah kerjanya ngobrol dengan sampingnya, ada juga yang ngobrol lewat i-Pad nya dengan dunia maya, giliran ada yang tidak ngobrol eh malah enak-enakan tidur. Apa mereka digaji untuk enak-enakan tidur?
Giliran yang rapat sedikit, kelakuaan seperti itu, giliran yang datang rapat banyak, ribut, adu mulut berteriak saling mencela, mencemooh, melakukan tindakan anarkis, memukul satu sama lain, dan merusak inventaris meja, kursi. Padahal keributan mereka disorot media, seluruh indonesia tahu apa yang sebenarnya mereka kerjaan selama ini. Bahkan tidak malu! Miris sekali! Bahwa sesama anggota legislatif adalah satu keluarga, satu badan yang bersama-sama menjadi wakil rakyat, sudah seharusnya mereka saling kuat menguatkan satu dengan yang lainnya agar bangunan keutuhan DPR menjadi kokoh. Nah ini malah saling bersaing dan menjatuhkan. Bagaimana akan maju bersama-sama membangun rakyat?
Oh DPR ku.
Masih banyak lagi daftar kedzaliman yang dilakukan anggota DPR, DPR minta naikin gajilah, ada-ada saja, padahal kita lihat sendiri bagaimana kinerja mereka, itu-itu saja, malah dengan
entengnya minta naikin gaji, padahal yang menggaji mereka siapa kalau bukan rakyat, tapi mereka buta bahkan tuli, bahwa yang memakmurkan mereka adalah kami namun
semena-mena saja terhadap rakyat.
Adalagi pengajuan pembangunan gedung DPR, gedung DPR yang sekarang rencananya akan ditambah dengan gedung baru, bak hotel berbintang lima, dengan fasilitas super jet, bad room, cafe, swimming pool, dll. Aneh lagi kan? Memangnya mereka pikir gedung DPR itu tempat wisata apa? Hotel gratis? Mereka kan disitu kerja, bukan jadi tamu spa, atau tamu hotel!
Ini merupakan usulan yang sangat tolol, padahal setahu saya, gedung DPR itu isinya
orang-orang pintar! Ya mungkin mereka pintar, namun rasanya rohani mereka kurang sehat.
Apa mereka buta, jika ribuan rakyat Indonesia, kelaparan, banyak warga miskin bahkan ribuan gelandangan dan pengemis memenuhi sudut-sudut kota, pendidikan yang buruk untuk
adik-adik di pelosok negeri. Apa mereka tidak tahu ya? Tapi saya tahu, saya melihat kenyataan buruk ini terjadi di penjuru negeri ini, masa anggota DPR tidak ada yang tahu? Malah uang yang harusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal justru untuk membangun hotel bagi mereka! Sekali lagi saya miris! Oh DPR ku.
Ada lagi sensasi yang dibuat oleh DPR ini, yaitu adanya pembangunan banggar yang menelan dana milyaran bahkan trilyunan, masa inventaris meja kursi harus impor dari luar negeri? Memangnya Indonesia tidak punya pabrik meja kursi? Memangnya di Indonesia tidak ada yang berjualan furniture begitu? Memangnya masih meragukan kualitas buatan Indonesia? Sudah import, harganya selangit! Kan disayangkan sekali, membeli meja kursi yang nggak penting sampai sebegitunya. Foya-foya sekali ya DPR ini, apa sengaja begitu biar anggarannya membludak dan bisa dikantongin duitnya? Lagi-lagi duit!
Ada hal lain yang juga sama-sama hotya! Anggota DPR dengan senang hatinya plesiran alias lawatan ke berbagai negara di luar negeri sana, plus dengan sanak keluarga. Bisa dilihat kan berapa anggaran untuk membiayai mereka jalan-jalan? Fantastik sekali! Oh DPR ku duit siapa itu buat mainan seenaknya? Dalihnya apa? Untuk belajar suatu ilmu ke suatu negara yang dinggap pintar. Aduh aduh, apa orang Indonesia dianggap bodoh semua atau bagaimana? Apa di Indonesia tidak ada lembaga perguruan tinggi atau bagamana sih?
Apa itu perlu sekali? Belajar-belajar dengan biaya yang sungguh bikin nangis? Itu kan terlalu berlebihan? Mending ada hasilnya, mana hasilnya sekarang coba!
Modus dari semua tindakan DPR yang tidak manusiawi ini ternyata adalah duit. Intinya duit. Satu-persatu anggota DPR mulai diketahui melakukan tindakan korupsi, akhirnya banyak sekali kasus korupsi yang ditemukan, mungkin sudah dilakukan selama ini, mungkin bertahun-tahun, sangat besar memang, pantaslah kalau mereka hidup makmur dengan foya-foya.
Ada tersangka yang kabur ke luar negeri, ada yang sudah ditemukan, ada yang belum, bahkan ada yang tidak dicari lagi seolah-olah melupakannya. Ada yang disidang selalu mengeluh sakitlah, stresslah, kurang waraslah, apa segala macam sehingga kasus persidangannya selalu diulur-ulur waktunya, ada yang sudah divonis namun ternyata hukumannya begitu ringan, lebih ringan dari seorang pencuri ayam kampung. Miris lagi kan, bikin malu!
Ada lagi yang kasusnya tidak pernah tuntas, bahkan seperti sudah ditelan bumi, kasus yang tak berujung! Bagaimana mereka tidak kapok korupsi, hukumnya saja tidak tegas. Ada apa dibalik hukum Indonesia sih? Sehingga vonis tersangka korupsi bahkan menjadi ringan, hukuman mati pun tak tega mereka voniskan! Padahal mereka kejam sekejam-kejamnya makan uang rakyat! Mengapa penjara tersangka korupsi bahkan berbeda dengan penjara kasus yang lain, padahal dimata hukum kita semua dalam kedudukan yang sama. Apa lagi-lagi ada permainan uang?
Sebenarnya negeri kita ini kaya lho, rakyat Indonesi ini kaya, punya banyak duit. Buktinya banyak sekali yang bisa dikorupsi, mending nominalnya sedikit, ini nominalnya fantastik bung! Apa tidak kaya kita ini, bisa menggaji DPR, bahkan bisa mereka korupsi. Jadi yang sebenarnya miskin itu anggota DPR sepertinya, bukan rakyatnya, jelas-jelas mereka menggerogoti uang rakyat hanya demi hidup yang lebih sejahtera. Kasihan!
Bagaimana kita akan menjadi bangsa yang besar jika wakil rakyatnya tidak peduli dengan rakyat, malah wakil rakyatnya enak-enakan bersaing korupsi.
Padahal kita memilih mereka karena kita percaya bahwa mereka akan mengemban amanat rakyat dengan sebaik-baiknya, akan melayani kepentingan rakyat dengan setulus-tulusnya.
Bagaimana kita akan berteriak bangga terhadap DPR jika setiap hari berita buruk yang kita dengar dari Senayan? Padahal kami ingin mendengar dan mengabarkan kepada semuanya bahwa ini lho prestasi wakil rakyat kita, ini lho wakil rakyat kebanggaan kita. Mana? Jangan biarkan rakyat membenci pemerintah, jangan biarkan ada krisis kepercayanan bahkan
nasionalisme pada diri rakyat hanya karena ulah-ulah para Bapak dan Ibu sekalian yang ada di Gedung DPR.
Maka untuk menjadi anggota DPR masa depan, yakinkan dalam hati bahwa tugas kalian
adalah menjadi wakil rakyat, maka laksanakan semua kepentingan demi rakyat, jadilah anggota DPR yang amanat. Jadilah anggota DPR yang pandai, visioner, yang mumpuni dalam
bidangnya masing-masing di DPR. Agar setiap urusan dapat dipegang oleh ahlinya, jika suatu urusan tidak dipegang oleh sang ahlinya maka hancurlah sudah.
Jadilah anggota DPR yang benar, yang lurus hatinya sehingga mereka selalu berbuat kebajikan karena takut akan Tuhannya jika ia ingkar janji. Jadilah anggota DPR yang berhati besar,
jiwa-jiwa yang ikhlas setulus hati ingin melayani rakyat. Kami merindukan jiwa-jiwa kestaria yang senantiasa bertindak bijaksana dalam menghadapi permasalahan rakyat. Jadilah anggota DPR yang bersih, yang menolak segala bentuk tindak Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Semoga jika semua hati para anggota DPR nya bersih sekaligus amanat maka semua urusan di dalam gedung legislatif akan lebih tenang dan damai dalam upaya memajukan kepentingan rakyat. Dengan begitu perputaran uang dinegeri ini dapat terkontrol untuk semua kepentingan kesejahteraan rakyat.
IDENTITAS PENULIS
Nama : Anna Miftakhul Jannah A.
TTL : Jakarta, 21 Juni 1991
Alamat Univ. : Jl. Arjuna Utara no. 9 Tomang Tol, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510
Alamat Rumah: Kp. Gempol RT 002 RW 01 Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur 13910
No. Hp : 081 327 111 609
Email : [email protected]
Facebook : facebook.com/Mazel Tov
Twitter : Anna Miftakhul Jann @annamifta