LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 1
LAPORAN PRAKTIKUM MEKATRONIKA
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan ilmu teknologi berkembang begitu pesat. Hal ini dapat kita rasakan pada kehidupan sehari-hari maupun pada dunia industri. Contohnya saja pada alat-alat elektronika yang ada pada saat sekarang ini seperti hand phone, komputer, kamera digital, ipad dan produk elektronika lainnya. Pada kehidupan sehari-hari dan dunia industri kita juga sering menjumpai sistem otomasi suatu alat dalam menjalankan fungsinya, misalnya pada kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai sistem pintu otomatis yang ada dimall, hotel, perkantoran dan tempat lainnya. Pada dunia industri sudah banyak pabrik-pabrik meggunakan sistem kerja alat secara otomasi untuk membuat atau merakit produknya yang dapat bekerja 24 jam dalam sehari. Semua hal tersebut tidak terlepas dari penggunaan komponen-komponen elektronika , rangkaian-rangkaian elektronika, dan sistem mekatatronika. Kita sebagai calon sarjana teknik perlu mengetahuinya karena berhubungan dengan dengan dunia keteknikan. Oleh sebab itu perlu diadakannya praktikum mekatronika ini.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis dan prinsip kerja dari komponen-komponen elekronika dan rangkaian-rangkaian elektronika.
2. Mengetahui tentang sistem mekatronika.
3. Dapat mengaplikasikan sistem mekatronika pada sistem alat yang sederhana.
4. Memenuhi syarat lulus mata kuliah mekatronika.
1.3Mamfaat
Melalui praktikum ini kita mendapatkan ilmu pengetahuan tentang ilmu mekatronika seperti sistem mekatronika, jenis-jenis dan prinsip kerja dari alat-alat elektonika serta rangkaian elektronika. Kita juga dapat mengaplikasikan nya
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 3
dalam sistem yang sederhana serta membantu kita pada dunia kerja yang sudah banyak menerapkan ilmu mekatronika ini.
LABORATORIUM MEKATRONIKA Kelompok II 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Dasar 2.1.1. Pengertian Mekatronika
Mekatronika adalah hubungan integrasi yang sinergis antara rekayasa mekanik, teknik elektronika, teknik komputer, teknik informatika, system kontrol yang cerdas untuk suatu perancangan proses atau produk.
Gambar 2.1 : Rekayasa Mekatronika 2.1.2. Sistem mekatronika
Sistem mekatronika adalah sistem yang mengatur, mengendalikan, memproses suatu proses jalannya mekatronika.
Sensor Controller Actuator
Sistem kontrol
Signal Conditioner ( Amp+ADC ) Signal Conditioner ( DAC+ Amp )
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 5
Otomasi adalah aspek mental seperti mengawasi, mengendalikan, aktifitas yang dilakukan oleh sistem. Mekanisasi adalah aspek fisik yang digantikan oleh mesin. Contoh :
Mesin bubut adalah mekanisasi dari proses pemesinan, sedangkan mesin bubut CNC ( pengendalian oleh mesin ) adalah otomasi dari proses pemesinan.
2.1.2.2. Sistem kontrol
Memuat data input dan output yang dihasilkan berdasarkan kesesuaian dari data input.
Energi listrik Gerakan rotasi
Input Output
Misalnya motor dipandang sebagai suatu sistem dengan input energi listrik dan output berbentuk gerak rotasi ( energi mekanik ). Sistem control adalah sistem yang menjaga besaran keluaran.
Contoh :
• Temperatur
• Ketinggian air
• Putaran
Contoh sistem temperatur tubuh.
Pada udara panas tubuh akan mengeluarkan keringat untuk mengontrol suhu tubuh, keluaran keringat agar nilai temperatur tubuh konstan.
2.1.2.2.1. Sistem kontrol terbuka
Misalnya AC. Pada AC akan disupplai suhu yang tidak tergantung pada kondisi ruangan sehingga suhu konstan
Motor
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 6
Input Arus Output
2.1.2.2.2. Sistem kontrol tertutup
Misalnya pada AC sistem split pengukuran ruangan. Temperatur diset 20o C. Apabila suhu mencapai suhu tersebut maka AC akan mati atau ke mode stand by secara otomatis
Input Elemen pembanding Arus Output
Perangkat pengukur yaitu suatu elemen yang berfungsi untuk mengukur nilai keluaran output dan diteruskan ke elemen pembanding.
Elemen pembanding yaitu suatu elemen elektronika yang berfungsi membandingkan nilai output dan input.
2.1.3 Sensor
Sensor adalah suatu elemen yang mendeteksi suatu besaran sehingga diterjemahkan ke bentuk sinyal yang kualitatif yang berhubungan dengan objek yang diukur.
Sensor disebut juga transduser, istilah ini banyak digunakan dalam ilmu pada sistem pengukuran ( konversi ).
2.1.3.1. Syarat-syarat sensor
• Kecermatan adalah nilai terkecil yang mampu dibaca sensor
• Ketelitian adalah kemampuan sensor membaca nilai besaran dengan nilai yang benar atau mendekati nilai yang sebenarnya
Switch Filament listrik
x
Perangkat pengukur
Filamen listrik Switch
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 7
• Sensivity adalah kemampuan sensor menerima rangsangan dengan cepat dan diterjemahkan nilainya
• Keterulangan adalah kemampuan sensor memberikan nilai yang sama atau mendekati sama meskipun diukur berulang tanpa adanya pengaruh lingkungan
• Range adalah batas terendah dan tertinggi yang mampu dibaca oleh sensor
• Hysteresis error adalah Perbedaan / error dari output yang diukur bila dilakukan pengukuran secara continue atau berkelanjutan dari dua arah yang berbeda.
Gambar Grafik Hysteresis
• Non linearity error adalah kesalahan yang terjadi karena sensor tidak linier walaupun secara teoritis sensor dinyatakan linier.
2.1.3.2. Jenis-jenis sensor 2.1.3.2.1. Sensor mekanik
Adalah sensor yang berfungsi mendeteksi perubahan gerak mekanis seperti perpindahan atau pergeseran posisi gerak lurus dan melingkar, tahanan, aliran level, dan lain-lain
• Proximity
- Proximity optic
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 8
Gambar 2.2 : Sensor photoelectric
- Proximity induktif
Menggunakan perubahan fluks magnet untuk mendeteksi keberadaan objek
Gambar 2.3 : Alat Eddy Current Induktif Sensor
• Posisi dan kecepatan
- Potensiometer
- Level Variable Diferential Transrmer ( LVDT ) - Encater
- Tachogenerator
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 9
2.1.3.2.2. Sensor fisika
Adalah sensor yang mendeteksi besaran berdasarkan hokum fisika
• Sensor cahaya
Sensor yang merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerjanya adalah mengubah energi foton menjadi electron.
Contoh :
Photodioda, Octocouplar, Light Dependent Resistor ( LDR ), photoransistor
Gambar 2.5 : Sensor LDR
Prinsip kerja resistansi LDR akan berubah sesuai perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Dalam gelap resistensi LDR adalah sekitar 10 MΩ dan dalam keadaan terang sekitar 1KΩ.
• Sensor suara
Adalah sensor yang mengubah gelombang sinusioda suara menjadi sinus energy listrik.
Kelompok II
Prinsip kerjanya berdasarkan besar kecilnya gelombang suara yang ditangkap mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil dibalik membrane yang naik turun
• Sensor suhu
Adalah sensor yang mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dianalisis besarnya.
Contoh : LM 35
• Sensor gaya dan tekanan
Umunya gaya dan tekanan tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dengan cara pemanfaatan deflaksi,
Gambar 2.8
LABORATORIUM MEKATRONIKA Prinsip kerjanya berdasarkan besar kecilnya gelombang suara yang ditangkap mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil dibalik membrane yang naik turun
mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat
Gambar 2.7 : Sensor LM 35
Sensor gaya dan tekanan
Umunya gaya dan tekanan tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dengan cara pemanfaatan deflaksi, deformasi, tegangan dari permukaan.
Gambar 2.8 : Pneaumatic Pressure Control Sensor
LABORATORIUM MEKATRONIKA
10 Prinsip kerjanya berdasarkan besar kecilnya gelombang suara yang ditangkap mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil dibalik membrane yang naik turun
mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat
Umunya gaya dan tekanan tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dengan cara
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 11
2.1.3.2.3. Sensor kimia
Sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah besaran kimia menjadi besaran listrik.
• Sensor pH
• Sensor O2
• Sensor ledakan
• Sensor gas
Gambar 2.9 : sensor kadar gula dalam darah
2.1.4. Controller
Adalah suatu komponen listrik yang berfungsi sebagai alat untu mengendalikan, memproses, membuat keputusan dan diteruskan ke actuator dalam system mekatronika.
2.1.4.1.Microproscessor
Microproscessor adalah mesin kecil sebagai pemroses dan pengendali utama proses yang terjadi pada komputer, yang dibuat dalam bentuk chip. Meskipun ukurannya secara fisik tidak terlalu besar, tetapi pemikir utama dari sebuah komputer adalah pada microprocessor ini, dan di sinilah proses utama diolah.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 12
Gambar 2.10 : microprocessor 2.1.4.2. Microcontroller
Microcontroller adalah central processing unit (CPU) yang disertai memori serta sarana input/output yang padukan dalam bentuk single chip.
Gambar microcontroller 2.1.4.3. Progamabble Logic Control ( PLC )
Didefinisikan sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 13
Gambar 2.11 : OMRON PLC 2.1.4.4. Relay
Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar.
Gambar 2.12 : relay 2.1.4.5. Personal Computer ( PC )
Istilah PC mempunyai beberapa arti :
• Istilah umum yang merujuk pada komputer yang dapat digunakan dan diperoleh orang dengan mudah.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 14
• Istilah umum yang merujuk kepada mikrokomputer yang sesuai dengan spesifikasi IBM.
• Komputer pribadi yang pertama kali dikeluarkan oleh IBM dan secara tidak langsung mencetuskan penggunaan istilah PC (Personal Computer) - lihat PC IBM.
Generasi mikrokomputer yang pertama hanya dijual dalam jumlah kecil kepada
orang yang mampu membeli (membuat dan merakit sendiri), dan
mengoperasikannya, yaitu: para insinyur dan penggemar bidang elektronika. Mikrokomputer generasi kedua lebih dikenal sebagai komputer rumah (home computer)
Gambar 2.13 : Personal Computer ( PC ) 2.1.5. Actuator
Adalah suatu komponen sistem mekatronika yang berfungsi sebagai alat pelaksana atau eksekusi perintah dari controller
2.1.5.1. Actuator elektrik
• Solenoid
• Motor stepper
• Motor DC
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 15
• Motor Induksi • Motor Singkron
Gambar 2.14 : Actuator elektrik 2.1.5.2. Actuator elektromechanic
Gambar 2.15 : Actuator electromechanic
2.1.5.3. Actuator hidraulik
Menggunkan motor pompa untuk menghasilkan gaya keluaran. Bekerja dengan meniupkan udara bertekanan pada system katup.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 16
2.1.5.4. Actuator pneaumatik • Diaphragm actuators • Piston actuators
Gambar 2.17 : Actuator pneaumat
2.1.7. Bilangan
2.1.7.1. Bilangan biner
Adalah bilangan yang tiap digitnya merupakan bilangan dasar dengan pangkat 2. Bilangannya terdiri dari angka 0 dan 1
Contoh : 101 = ( 1x22 2 ) + ( 0x22 1 ) + ( 1x220 ) = 5 2.1.7.2. Bilangan desimal
Adalah bilangan yang tiap digitnya merupakan bilangan dasar dengan pangkat 10. Bilangannya terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Contoh : 102 = ( 1x102 2 ) + ( 0x102 1 ) + ( 1x1020 ) 2.1.7.3. Bilangan heksadesimal
adalah bilangan yang terdiri dari 10 angka dan 6 huruf.
Bilangannya terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F Contoh : 172 = 6 172 = 12 10C
2.1.6. Sinyal
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 17
Adalah sinyal yang level sinyalnya kecil dan kontinu terhadap waktu. Digunakan dalam ilmu teknik (terutama teknik elektro, teknik informasi, dan teknik kendali), yaitu suatu besaran yang berubah dalam waktu atau dan dalam ruang, dan yang mempunyai semua nilai untuk untuk setiap nilai waktu (dan atau setiap nilai ruang). Digunakan juga istilah Sinyal Kontinyu, untuk menggambarkan bahwa besaran itu mempunyai nilai yang kontinyu (tak terputus). Contoh Sinyal Analog adalah Sinyal Elektrik yang dihasilkan oleh peralatan elektrik non-digital: sinyal suara pada radio konvensional, sinyal gambar (foto) pada kamera konvensional, sinyal video pada televisi konvensional.
Gambar 2.18 Sinyal analog 2.1.6.2. Sinyal digital
Adalah sinyal yang level sinyalnya kecil dan tidak kontinu terhadap waktu. Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 18
Gambar 2.19 Sinyal digital
APLIKASI MEKATRONIKA Penggunaan
Begitu banyaknya penggunaan sistem mekatronika dalam kehidupan kita memperkuat salah satu sifatnya yang multiguna (aplikatif)
Teknik Otomotif
Sebagai contoh sistem mekatronik pada kendaraan bermotor adalah sistem rem ABS ( Anti-lock Breaking system) atau sistem pengereman yang menghindari terkuncinya roda sehingga mobil tetap dapat dikendalikan dalam pengereman mendadak, ESP ( Elektronik Stability Programm), ABC ( Active Body Control) dan Motor-Managemen-System.
Teknologi Penerbangan
Dalam teknologi penerbangan modern digunakan Comfort-In-Turbulence System sehingga dapat meningkatkan kenyamanan penumpang walau ketika terjadi turbulensi. Gust Load Alleviation serta banyak contoh lainnya.
Teknik Produksi
Contoh dalam teknik produksi adalah penggunaan sensor pada robot. Sistem kendali umpan balik pada elektromotor berkecepatan rotasi tinggi dengan ‘pemegang as’ tenaga magnet.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 19
Serta pemutar CD, Harddisk serta mesin pencetak berkecepatan tinggi, atau alat-alat elektronika yang biasa kita gunakan sehari-hari aplikasi mekatronika akan sangat sering kita jumpai.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 20
2.2 Komponen Elektronika
a. RESISTOR
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
Tabel 2.2.1 Warna gelang resisitor tetap.
Warna Gelang ke-1
Gelang ke-2
Gelang
ke-3 * Pengali Toleransi
Koefisien Suhu Fail Rate Hitam 0 0 0 ×100 Coklat 1 1 1 ×101 ±1% (F) 100 ppm/K 1% Merah 2 2 2 ×102 ±2% (G) 50 ppm/K 0.1% Jingga 3 3 3 ×103 15 ppm/K 0.01% Kuning 4 4 4 ×104 25 ppm/K 0.001% Hijau 5 5 5 ×105 ±0.5% (D) Biru 6 6 6 ×106 ±0.25%(C) Ungu 7 7 7 ×107 ±0.1% (B) Abu-abu 8 8 8 ×108 ±0.05% (A) Putih 9 9 9 ×109 Emas ×0.1 ±5% (J) Perak ×0.01 ±10% (K) Tanpa Warna ±20% (M)
* Gelang ke-3 hanya untuk 5-band resistors Keterangan untuk 4 band :
- Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut. - Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol). - Gelang ke-4 menyatakan toleransi.
Misalnya :
Resistor dengan warna : merah hitam kuning perak Maka nilainya : 2 0 104 10%
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 21
Berarti nilai resistor tersebut adalah = 200.000 Ohm atau 200 Kohm dengan toleransi sebesar 10%. Range hambatan resistor tersebut adalah
= 200.000 ± 10%
= 10% x 200.000 = 20.000 Ohm
= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000 = 180.000 sampai 220.000 Ohm.
Gambar 2.2.1 Cara pembacaan nilai resistansi resistor
Kelompok II
A. Resistor Tetap Resistor Biasa
nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dsb. Resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya.
Simbol Resistor Tetap :
Gambar Contoh Resistor Tetap
B. Resistor Suhu Berikut ini jenis-jenis
NTC ( Negative Temperature Coefficient Thermistor )
Pada saat suhu disekitarnya naik nilai hambatannya menurun. PTC ( Positive Temperature Coefficient Thermistor )
Pada saat suhu disekitarnya naik nilai hambatannya CTR ( Critical Temperature Resistor )
Nilai hambatannya akan menurun dengan cepat ketika suhu disekitarnya naik diatas suhu yang specific point.
C. Resistor Cahaya
CDS (Cadmium Sulfide Photocell
Resistor ini perubahan nilainya tergantung
cahaya yang mengenai dirinya. Biasanya resistor ini juga disebut LDR (Light Depend Resistor
ukuran, nilai hambatan, dll. Pada kondisi ruangan yang terang nilai hambatannya adalah 200 ohm, sedang
maka nilai hambatannya 2M ohm.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Resistor Tetap
Resistor Biasa ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dsb. Resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya.
Simbol Resistor Tetap :
Gambar 2.2.2 Simbol Resistor
Gambar Contoh Resistor Tetap
Gambar 2.2.3 Contoh Resistor Tetap
jenis resistor suhu adalah sebagai berikut:
NTC ( Negative Temperature Coefficient Thermistor )
Pada saat suhu disekitarnya naik nilai hambatannya menurun. PTC ( Positive Temperature Coefficient Thermistor )
Pada saat suhu disekitarnya naik nilai hambatannya CTR ( Critical Temperature Resistor )
Nilai hambatannya akan menurun dengan cepat ketika suhu disekitarnya naik diatas suhu yang specific point.
Cadmium Sulfide Photocell / LDR)
Resistor ini perubahan nilainya tergantung pada banyaknya cahaya yang mengenai dirinya. Biasanya resistor ini juga disebut LDR Light Depend Resistor). Banyak sekali tipe dari komponen ini baik ukuran, nilai hambatan, dll. Pada kondisi ruangan yang terang nilai hambatannya adalah 200 ohm, sedangkan saat kondisi ruangan gelap maka nilai hambatannya 2M ohm.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
22 ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dsb. Resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan
Pada saat suhu disekitarnya naik nilai hambatannya menurun.
Pada saat suhu disekitarnya naik nilai hambatannya naik.
Nilai hambatannya akan menurun dengan cepat ketika suhu
pada banyaknya cahaya yang mengenai dirinya. Biasanya resistor ini juga disebut LDR ). Banyak sekali tipe dari komponen ini baik ukuran, nilai hambatan, dll. Pada kondisi ruangan yang terang nilai kan saat kondisi ruangan gelap
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 23
Gambar 2.2.4 LDR
VDR
Adalah singkatan dari voltage dependent resistor, yaitu sebuah resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari tegangan yang diterimanya.
Gambar 2.2.5 VDR
b. TRANSISTOR
Transistor merupakan komponen elektronika dengan 3 elektrode. Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi nama: emmitor, basis dan collector.
Gambar 2.2.6 Transistor
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar.
Transistor Bipolar
Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub. Transistor bipolar biasanya digunakan sebagai saklar elektronik dan penguat pada rangkaian elektronika digital.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 24
Gambar 2.2.7 Bentuk dan Simbol Transistor Bipolar
Transistor Unipolar
Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub.
Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.
Simbol Transistor Unipolar :
Gambar 2.2.8 Simbol dan Contoh Transistor Unipolar
c. DIODA
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium (Ge) dan Silikon/Silsilum (Si). Dioda terdiri dari :
1. Dioda Kontak Titik
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 25
Gambar 2.2.9 Dioda Kontak Titik Dan Simbol Dioda Kontak Titik 2. Dioda Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.
Simbol dioda hubungan dan simbol dioda kontak titik.
Gambar 2.2.10 Dioda Hubungan dan Simbol Dioda Hubungan
3. Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau menjadi 12 V.
Simbol Dioda Zener :
Gambar 2.2.11 Dioda Zener dan Simbol Dioda Zener
4. Dioda Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display).
Kelompok II
5. Dioda kapasiansi variable
Dioda kapasiansi variable disebut juga dengan diode varicab atau diode varactor, sifatnya adalah bila dipasangkan menurut arah terbalik akan berperan sebagai kondensator. Kapasitansinya tergantung dari tegangan yang masuk.
6. Dioda foto
Diode foto mempunyai sifat yang
akan menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya arus listrik tergantung besarnya cahaya yang diterima.
7. Dioda Schottky
Dioda
salah satu sisi junction dan silicon yang di dop (biasanya type
yang alain. Dioda semacam ini adalah piranti unipolar karena electron bebas merupakan pembawa mayoritas pada kedua sisi
Schottky ini tidak me
muatan, sehingga mengakibatkan ia dapat di switch nyala dan mati lebih cepat dari pada dioda bipolar. Sebagai hasilnya piranti ini dapat menyearahkan frekuensi diatas 300 Mhz dan jauh diatas kemampuan dioda bipolar.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Gambar 2.2.12 LED Dan Simbol LED
Dioda kapasiansi variable
Dioda kapasiansi variable disebut juga dengan diode varicab atau varactor, sifatnya adalah bila dipasangkan menurut arah terbalik akan berperan sebagai kondensator. Kapasitansinya tergantung dari tegangan yang masuk.
Gambar 2.2.13 Bentuk dan Simbol Dioda Varactor
Diode foto mempunyai sifat yang berkebalikab dengan LED, yaitu akan menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya arus listrik tergantung besarnya cahaya yang diterima.
Gambar 2.2.14 Bentuk dan Simbol Foto Dioda
Schottky
schottky menggunakan logam emas, perak atau platina pada salah satu sisi junction dan silicon yang di dop (biasanya type
yang alain. Dioda semacam ini adalah piranti unipolar karena electron bebas merupakan pembawa mayoritas pada kedua sisi junction
Schottky ini tidak mempunyai lapisan pengosongan atau penyimpanan muatan, sehingga mengakibatkan ia dapat di switch nyala dan mati lebih cepat dari pada dioda bipolar. Sebagai hasilnya piranti ini dapat menyearahkan frekuensi diatas 300 Mhz dan jauh diatas kemampuan dioda LABORATORIUM MEKATRONIKA
26 Dioda kapasiansi variable disebut juga dengan diode varicab atau varactor, sifatnya adalah bila dipasangkan menurut arah terbalik akan berperan sebagai kondensator. Kapasitansinya tergantung dari
Bentuk dan Simbol Dioda Varactor
berkebalikab dengan LED, yaitu akan menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya arus listrik
Foto Dioda
atau platina pada salah satu sisi junction dan silicon yang di dop (biasanya type-n) pada sisi yang alain. Dioda semacam ini adalah piranti unipolar karena electron junction. Dan dioda mpunyai lapisan pengosongan atau penyimpanan muatan, sehingga mengakibatkan ia dapat di switch nyala dan mati lebih cepat dari pada dioda bipolar. Sebagai hasilnya piranti ini dapat menyearahkan frekuensi diatas 300 Mhz dan jauh diatas kemampuan dioda
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 27
Gambar 2.2.15 Dioda dan simbol schottky 8. Dioda Step-Recovery
Dengan mengurangi tingkat doping dekat junction pabrik dapat membuat dioda step-recovery piranti yang memanfaatkan penyimpanan muatan. Selama konduksi forward dioda berlaku seperti dioda biasa dan bila dibias riverse dioda ini konduksi sementara lapisan pengosongan sedang diatur dan kemudian tiba-tiba saja arus riverse menjadi nol. Dalam keadaan ini seolah-olah dioda tiba-tiba terbuka menjepret (snaps open) seperti saklar, dan inilah sebabnya kenapa dioda step-recovery sering kali disebut dioda snap. Dioda step-recovery digunakan dalam rangkaian pulsa dan digital untuk menghasilkan pulsa yang sangat cepat.Snap-off yang tiba-tiba dapat menghasilkan pensaklaran on-off kurang dari 1 ns. Dioda khusus ini juga digunakan dalam pengali frekuensi
Gambar 2.2.16Dioda step- recovery Dan Simbol Dioda step- recovery 9. Dioda laser
Dioda laser adalah sejenis laser di mana media aktifnya sebuah semikonduktor persimpangan p-n yang mirip dengan yang terdapat pada dioda pemancar cahaya. Dioda laser kadang juga disingkat LD atau ILD. Dioda laser baru ditemukan pada akhir abad ini oleh ilmuwan Universitas Harvard. Prinsip kerja dioda ini sama seperti dioda lainnya yaitu melalui sirkuit dari rangkaian elektronika, yang terdiri dari jenis p dan n.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 28
d. KAPASITOR
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik. Satuan kapasitor adalah Farad. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya hambatan, jenis kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya menjadi:
1. Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap.
Simbol Kapasitor Tetap :
Gambar 2.2.18 Simbol Kapasitor Tetap
Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka. Angka pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai, angka ketiga menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah pikofarad (pF). Kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 1µF adalah kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positifdan kutub negatif) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya.Misalnya : 100µF 16 V artinya elco memiliki kapasitas 100µF dan tegangan kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.
Simbol dan gambar Kapasitor Elco :
Gambar 2.2.19 Kapasitor Elco
B. Kapasitor Tidak Tetap
Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi atau kapasitas yang dapat diubah-ubah. Jenis-jenis kapasitor terdiri dari :
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 29
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar porosnya dengan obeng.
Simbol Trimer :
Gambar 2.2.20 Kapasitor Trimer dan Simbol Kapasitor Trimer
Variable Capasitor (Varco)
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar porosyang tersedia. (bentuk menyerupai potensiometer)
Simbol Varco :
Gambar 2.2.21 Simbol Varco
Kapasitor Electrostatic
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya. Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar.
Gambar 2.2.22 Kapasitor Electrostatic
Kapasitor Electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan - di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas,
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 30
adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup negatif katoda. Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida (oxide film). Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidai permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya. Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan electrolyte(katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan-metal-oksida sebagai dielektrik. Dari rumus (2) diketahui besar kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal dielektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya cukup besar. Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil. Selain itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama. Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.
Gambar 2.2.23 Kapasitor Electrolytic
Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 31
Gambar 2.2.24 Kapasitor Electrochemical Sedangkan jenis-jenis kapasitor berdasarkan dielektriknya dibagi atas : a. Kondensator keramik (Ceramic Capacitor)
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Nano Farad (nF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.
Gambar 2.2.25 Kapasitor keramik b. Kondensator polyester
Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.
Gambar 2.2.26 Kapasitor polyester c. Kapasitor kertas
Kapasitor kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 32
• Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter.
• Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
• Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13 meter - 49 meter.
Nilai kapasitasnya ada yang tertulis langsung ada juga ada pula yang memakai kode warna.
Gambar 2.2.27 Kapasitor kertas 5.TRANSFORMATOR
Transformator atau trafo adalah alat untuk mengubah tegangan arus bolak-balik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah. Sebuah transformator terdiri atas 2 bagian utama, yakni:
1. Sebuah inti besi yang terdiri atas beberapa lapisan tipis yang tersusun, dan disekat satu sama lain.
2. Dua buah kumparan yang dililitkan pada inti besi tersebut. Kumparan yang berhubungan dengan sumber tegangan listrik yang akan diubah disebut kumparan primer, sedangkan kumparan tempat terjadinya perubahan tegangan listrik disebut kumparan sekunder.
Simbol Trafo :
Gambar 2.2.28 Tranformator
Prinsip kerja transformator
Kumparan primer dilewati arus bolak-balik sehingga timbul perubahan garis gaya magnet atau medan magnet. Perubahan medan magnet dari kumparan sekunder sehingga antara ujung-ujung kumparan sekunder timbul ggl induksi.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 33
6.SELENOIDA
Selenoida adalah alat yang dignakan untuk mengubah sinyal listrik atau arus listrik menjadi gerakan mekanis linier. Terbentuk dari kumparan dengan inti besi yang dapat bergerak, besarnya gaya tarikan atau dorongan yang dihasilkan adalah ditentukan dengan jumlah lilitan kumparan tembaga dan besar arus yang mengalir melalui kumparan. Aspek penting pada selenoida adalah sentakan. Sentakan kecil akan dihasilkan tinkat operasi yang tinggi dan daya yang dibutuhkan juga lebih sedikit.
Gambar 2.2.29 Simbol dan Gambar selenoida 7.RELAY
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah:
Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik. Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik. Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah
yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan. Simbol Relay :
Gambar 2.2.30 Simbol dan Gambar Relay
8.IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah nama lain chip. IC adalah piranti elektronis yang dibuat dari material semikonduktor. IC atau chip merupakan cikal
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 34
bakal dari sebuah komputer dan segala jenis device yang memakai teknologi micro-controller lainnya. IC dipergunakan untuk bermacam-macam piranti, termasuk televisi, telepon seluler, komputer, mesin-mesin industri, serta berbagai perlengkapan audio dan video.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 35
2.3 Rangkaian Penyearah Fungsi penyearah gelombang
Rangkaian penyearah berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC. Pada rangkaian penyearah yang hanya menggunakan dioda penyearah masih memiliki sinyal AC sehingga belum searah seperti tegangan DC dalam baterai. Sinyal AC yang tidak diperlukan ini dinamakan Sinyal Ripple. Faktor Ripple adalah perbandingan antara tegangan Ripple dengan tegangan DC yang dihasilkan.
r = ( Vr / VDC ) . 100 %
Untuk memperkecil nilai Ripple dapat digunakan Filter Capasitor.
Jenis penyearah gelombang
Penyearah setengah gelombang
Masukan AC menghasilkan GGL bolak-balik pada bagian sekunder transformator, yang berusaha mendorong arus melalui rangkaian sekunder. Saat pertama ke satu arah dan kemudian kearah yang berlawanan secara bergantian. Nilai tegangan puncak input transformator :
VRMS = Vr / 2
Tegangan rata-rata pada penyearah setengah gelombang. VDC = Vp / ߨ = 0,318 . Vp
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 36
Gambar rangkaian penyearah setengah gelombang Penyearah gelombang penuh
Gambar rangkaian penyearah gelombang penuh
Penyearah gelombang penuh memanfaatkan kedua setengah siklus gelombang AC frekuensi daya. Tegangan positif phasa yang berikutnya dilewatkan melalui D2
berbeban R1 dengan CT transformator sebagi ground.
Dengan demikian beban R1 mendapat supply tegnaga gelombang penuh.
Tegangan rata-rata Dc pada pnyearah gelombang :
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 37
Frekuensi output = 2 ( FN )
. Penyearah gelombang dengan jembatan Dioda
Gambar rangkaian dengan jembatan dioda
. Penyearah gelombang dengan kapasitor
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 38
Dioda
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya.
Bias Dioda
Bias maju dioda
Jika Anoda dihubungkan pada polaritas positif baterai, sedangkan katoda pada polaritas negatif, maka keadaan dioda tersebut arah ( forward bias ) aliran arus menuju katoda dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup.
Gambar rangkaian bias maju dioda
Bias mundur dioda
Jika katoda dihubungkan pada polaritas positif sedangkan anoda pada polaritas negative, maka keadaan tersebut arah mundur ( reverse bias ) dan aksinya sama dengan rangkaian terbuka.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 39
Gambar rangkaian bias mundur dioda
Jenis Dioda Dioda Zener
Gambar simbol Dioda Zener Gambar Dioda Zener
Fenomena tegangan breakdown meglhami pembuatan komponen elektronika lainnya yang dinamakan Zener. Jika biasanya pada diode terjadi breakdown pada tegangan satuan volt, pada zener terjdi pada puluhan dan satuan volt.Dioda zener
Kelompok II
ini adalah karakteristik yang pada bias mundur.
Light Emiting Dioda ( LED )
Gambar simbol LED
Merupakan komponen yang mengeluarkan energy cahaya. Elektronnya menerjang sambungan P-N nya juga melepaska
Dioda Foto
Gambar simbol dioda foto
Jenis diode intuk mendeteksi cahaya. Dioda ini merobah energy chaya menjadi besaran listrik. Mulai dari cahaya infra red, cahaya tampak, ultraviolet
x ( X-Ray ). . Dioda Laser
LABORATORIUM MEKATRONIKA ini adalah karakteristik yang unik. Jika diode berada pada bias maju maka zener
Light Emiting Dioda ( LED )
simbol LED Gambar LED
Merupakan komponen yang mengeluarkan energy cahaya. Elektronnya menerjang N nya juga melepaskan energy berupa panas dan cahaya.
mbar simbol dioda foto Gambar dioda foto
Jenis diode intuk mendeteksi cahaya. Dioda ini merobah energy chaya menjadi besaran listrik. Mulai dari cahaya infra red, cahaya tampak, ultraviolet
LABORATORIUM MEKATRONIKA
40 unik. Jika diode berada pada bias maju maka zener
Merupakan komponen yang mengeluarkan energy cahaya. Elektronnya menerjang n energy berupa panas dan cahaya.
Gambar dioda foto
Jenis diode intuk mendeteksi cahaya. Dioda ini merobah energy chaya menjadi besaran listrik. Mulai dari cahaya infra red, cahaya tampak, ultraviolet (UV), sinar
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 41
Gambar mouse yang menggunakan dioda laser
Sejenis laser dimana alatnya berupa semi konduktor persimpangan P-N yang mirip dengan yang terdapat pada alat pemancar cahaya. Biasanya dikenal dengan LD atau LiD.
. Kapasitor
Gambar simbol kapasitor
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini.
Va + Vb -
+ Q - Q
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 42
Gambar berbagai macam simbol kapasitor
Kapasitor Elektrostatik
Gambar kapasitor Elektrostatik
Sekelompok kapasitor yang dubuat dari bahan dielektrik yang berupa keramik, film, mika yang tipe kapasitasnya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa µF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya. Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 43
Gambar simbol kapasitor electrolytic
Terdiri dari kapasitor yang bahan dielektriknya bukan lapisan metaklorida. Umumnya kapasitor polen. Kapasitor ini emiliki polaritas karena proses pembuatannya menggunakan elektrin sehingga terbentuk kutub positif dan negatif. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan – di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub positif anoda dan kutub negatif katoda.
Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida (oxide film). Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup ke dalam larutan elektrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidasi permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 44
Kapasitor Elektrochemical
Gambar kapasitor electrochemical
Contoh pada ACCU dan baterai,memiliki tingkat kebocoran arus yang sangat rendah dan kapasitasnya besar. Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah battery dan accu. Pada kenyataannya battery dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk aplikasi mobil elektrik dan telepon selular.
Hukum Coulomb
Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan gaya yang timbul antara duat titik muatan, yangb terpisahkan jarak tertentu dengan nilai muatan dan jarak pisah muatannya.
F = k (( Q1 . Q2 ) / r2 ))
Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan akan timbul gaya antara keduanya, yang besarnya sebanding denagn perkalian dua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak anyara kedua muatan. Muatan berbeda akan menyebabkan terjadinyan tarik menarik
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 45
Jika suatu arus melalui suatu penghantar maka kekuatan arus tersebut adalah sebanding selaras dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua penghantar. Untuk memperkecil nilai ripple dapat digunakan filter kapasitor. Semakin besar nilai ripple makin kecil nilai kapasitasnya.
Ohm mengekspresikan temuan-nya tentang bagaimana hubungan antara arus, tegangan, dan resistansi dalam sebuah persamaan sederhana.
V = I x R
Dimana “V” merupakan tegangan listrik yang diukur dalam satuan Volt (V), “I” merupakan arus listrik yang diukur dalam satuan Ampere (A), dan “R” merupakan resistansi yang diukur dalam satuan Ohm (Ω).
Pada ilustrasi gambar rangkaian di atas diketahui bahwa rangkaian memiliki tegangan sebesar 12V dan resistansi beban sebesar 5Ω sedangkan arus listrik-nya tidak diketahui. Untuk mengetahui-nya gunakan persamaan hukum Ohm dengan sedikit modifikasi. Untuk mengetahui arus listrik jika tegangan dan resistansi-nya diketahui adalah.
• I = 12V / 5Ω
• I = 2.4 Ampere
• Jadi arus listrik yang mengalir pada rangkaian di atas adalah 2.4 Ampere Arus AC dan Arus DC
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, bahwa komponen elektronika memerlukan arus untuk dapat bekerja atau juga tegangan listrik, agar supaya komponen tersebut dapat bekerja, dalam kesempatan ini saya akan menerangkan perbedaan anatara arus listrik AC dan Arus listrik DC.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 46
Arus AC (Alternating Curren)
Arus AC atau kepanjangan dari Alternating Curren adalah arus yang sipatnya mempunya dua arah atau lebih di kenal dengan sebutan arus bolak-balik yang tidak memiliki sisi negatif, dan hanya mempunya ground (bumi). Arus AC biasa di gunakan untuk tegangan listrik PLN sebesar misalnya 220 Volt 50 hezh. ini adalah tegangan standard untuk Indonesia, beda halnya dengan standard Tegangan untuk Negara lainnya. oleh karena itu belum tentu elektronika-elektronka yang ada di indonesia dapat di operasikan di negara lain, seperti misalnya TV buatan indonesia untuk di konsusmsi di Indonesia nah kali kita bawa ke negara lain belum tentu bisa di operasikan, di karnakan beda untuk tegangan jala-jala listriknya.
Arus AC ini biasanya di dapat dari generator listrik dimana generator listrik ini dapat di operasikan melalu beberapa cara untuk menggerakkannya, seperti PLTU (PEmbangkit Listrik Tenaga UAp), PLTG ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan lainnya-lainnya. banyak hal yang dapat kita gunakan untuk menggerakkan Generator listrik sebagai media untuk penggeraknya, misalnya saja kita bisa memanfaatkan aliran air di sungai, ataupun aliran air terjun dan sebagainya. Nah dari generator listrik inilah nantinya tegangan-tegangan yang di hasilkan akan kecilkan lagi yang umumnya menggunakan trafo pembagi tegangan. kalo kamu pernah liat di tiang-tiang listrik ada terdapat beberapa trafo, nah trafo inilah yang nantinya menghasilkan tegangan standard 220 Volt. yang dapat di konsumsi oleh kita dan peralatan elektronika lainnya.
Arus DC ( Direct Current )
Arus DC atau kepanjangan dari Direct Curren adalah merupakan arus searah dimana arus ini harus benar-benar searah dan memiliki kutup positif dan negatif atau lebih dikenal lagi plush minusnya simbul + dan simbul -, Arus CD disini benar-benar sudah disearahkan dengan menggukanan rangkaian penyearah seperti adaftor, fungsi penyearah disini dipakai untuk komponen-komponen elektronika
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 47
seperti: IC, Resistor, Capasitor, Transistor dan lainnyanya yang semuanya itu menggunakan arus searah.
Jadi kesimpulannya bahwa arus AC itu di gunakan untuk rangkain-rangkain AC dan Arus DC itu digunakan untuk Rangkaian-rangkain DC, seperti Elektronika berupa TV, RADIO, TAPE dan lainnya. kedua arus tersebut sangat berkesinambungan dan saling membantu untuk dunia Elektronika dan lain-lainnya.
Voltage Regulator
Regulator Voltage berguna untuk filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC Regulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabilnya outputan tegangan.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 48
• 78xx untuk regulator positif
• 78xx untuk regulator negatif
*Apabila pemasangannya terbalik dalam rangkaian saat menyolder,
dimungkinkan terjadi sort korsleting pada komponen atau tidak ada tegangan yang keluar.
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 49
2.4 Operational Amplifier
2.4.1 Defenisi Operational Amplifier
Penguat operasional (operational amplifier) atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan (coupling) arus searah yang memiliki bati (gain) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling banyak digunakan adalah seri 741.
Penguat operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serba guna. Contoh penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dengan distorsi rendah.
Penguat operasional dalam bentuk rangkaian terpadu memiliki karakteristik yang mendekati karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya. Karakteristik penguat operasional ideal adalah:
• Bati tegangan tidak terbatas.
• Impedansi masukan tidak terbatas.
• Impedansi keluaran nol.
• Lebar pita tidak terbatas.
• Tegangan ofset nol (keluaran akan nol jika masukan nol)
Kelompok II
Pada diagram skema di atas digambarkan susunan bagian dalam sirkuit terintegrasi penguat operasional seri 741. Nomor
terminal pada gambar menunjukkan nomor kaki terminal pada sirkuit terintegrasi 741 jenis 8-pin. Pin nomor 8 tidak terhubung dengan sirkuit.
Ada beberapa hal menarik tentang sirkuit internal 741. Yang pertama adalah transistor masukan terhubung dengan konfigurasi pengiku
keluarannya terhubung secara langsung kepada sepasang transistor PNP yang terkonfigurasi sebagai penguat basis bersama. Konfigurasi ini memisahkan masukan dan mencegah sinyal umpan balik yang mungkin memiliki efek berbahaya yang bergantun
Pasangan transistor pada bagian yang diwarnai dengan warna merah pada diagram disebut cermin arus, di mana basis terhubung langsung dengan kolektor pada salah satu transistor dari tiap pasangan dan kedua transistor saling terhubung pada emiter. Penggunaan cermin arus pada sirkuit masukan, yaitu pasangan transistor Q8 dan Q9 serta pasangan Q12 dan Q13, memungkinkan masukan menerima ayunan tegangan ragam bersama tanpa melewati rentang daerah aktif tiap transistor dalam sirkuit. Sedangkan cer
transistor Q10 dan Q11 membentuk cermin arus yang agak berbeda dengan resistor bernilai 5 KΩ
kolektor menjadi hampir nol sehingga dapat menjadi hubungan impedansi tinggi kepada catu daya negatif dan tidak membebani sirkuit masukan.
Keunikan lain dalam sirkuit internal ditunjukkan dengan warna hijau, di mana kedua resistor bias transistor terhubung sedemikian hingga tidak terlihat LABORATORIUM MEKATRONIKA
Gambar Bagian – Bagian Op-Amp
Pada diagram skema di atas digambarkan susunan bagian dalam sirkuit terintegrasi penguat operasional seri 741. Nomor-nomor yang terdapat di dekat gambar menunjukkan nomor kaki terminal pada sirkuit terintegrasi pin. Pin nomor 8 tidak terhubung dengan sirkuit.
Ada beberapa hal menarik tentang sirkuit internal 741. Yang pertama adalah transistor masukan terhubung dengan konfigurasi pengikut emiter NPN yang keluarannya terhubung secara langsung kepada sepasang transistor PNP yang terkonfigurasi sebagai penguat basis bersama. Konfigurasi ini memisahkan masukan dan mencegah sinyal umpan balik yang mungkin memiliki efek berbahaya yang bergantung pada frekuensi.
Pasangan transistor pada bagian yang diwarnai dengan warna merah pada diagram disebut cermin arus, di mana basis terhubung langsung dengan kolektor pada salah satu transistor dari tiap pasangan dan kedua transistor saling terhubung miter. Penggunaan cermin arus pada sirkuit masukan, yaitu pasangan transistor Q8 dan Q9 serta pasangan Q12 dan Q13, memungkinkan masukan menerima ayunan tegangan ragam bersama tanpa melewati rentang daerah aktif tiap transistor dalam sirkuit. Sedangkan cermin arus ketiga, yaitu pasangan transistor Q10 dan Q11 membentuk cermin arus yang agak berbeda dengan resistor bernilai 5 KΩ terhubung secara seri dengan emiter membatasi arus kolektor menjadi hampir nol sehingga dapat menjadi hubungan impedansi tinggi
ada catu daya negatif dan tidak membebani sirkuit masukan.
Keunikan lain dalam sirkuit internal ditunjukkan dengan warna hijau, di mana kedua resistor bias transistor terhubung sedemikian hingga tidak terlihat LABORATORIUM MEKATRONIKA
50 Pada diagram skema di atas digambarkan susunan bagian dalam sirkuit nomor yang terdapat di dekat gambar menunjukkan nomor kaki terminal pada sirkuit terintegrasi
Ada beberapa hal menarik tentang sirkuit internal 741. Yang pertama adalah t emiter NPN yang keluarannya terhubung secara langsung kepada sepasang transistor PNP yang terkonfigurasi sebagai penguat basis bersama. Konfigurasi ini memisahkan masukan dan mencegah sinyal umpan balik yang mungkin memiliki efek
Pasangan transistor pada bagian yang diwarnai dengan warna merah pada diagram disebut cermin arus, di mana basis terhubung langsung dengan kolektor pada salah satu transistor dari tiap pasangan dan kedua transistor saling terhubung miter. Penggunaan cermin arus pada sirkuit masukan, yaitu pasangan transistor Q8 dan Q9 serta pasangan Q12 dan Q13, memungkinkan masukan menerima ayunan tegangan ragam bersama tanpa melewati rentang daerah aktif min arus ketiga, yaitu pasangan transistor Q10 dan Q11 membentuk cermin arus yang agak berbeda dengan terhubung secara seri dengan emiter membatasi arus kolektor menjadi hampir nol sehingga dapat menjadi hubungan impedansi tinggi
Keunikan lain dalam sirkuit internal ditunjukkan dengan warna hijau, di mana kedua resistor bias transistor terhubung sedemikian hingga tidak terlihat
Kelompok II
adanya sinyal masukan kepada basis transistor.
basis yang mengalir pada transistor, dan nilai VBE sebesar 0,625 Volt maka menurut hukum Ohm akan diperlukan arus sebesar 0,625 V ÷ 7,5 K
mA melalui resistor antara basis dan kolektor. Arus tersebut juga harus men melalui resistor antara basis dan emiter sehingga menimbulkan tegangan jepit sebesar 0,0833 mA × 4,5 K
jepit melalui dua resistor sebesar 0,625 V + 0,375 V = 1,0 V. Hal ini digunakan untuk memberikan be
keluaran keseluruhan sirkuit.
2.4.3 Notasi Sirkuit
Simbol penguat operasional pada rangkaian seperti pada gambar di samping, di mana:
: masukan non
: masukan pembalik
: keluaran
: catu
: catu daya negatif
Catu daya pada notasi penguat operasional seringkali tidak dicantumkan untuk memudahkan penggambaran rangkaian.
2.4.4 Karakteristik OP
Operational Amplifier merupakan amplifier multiusage dangan dua masukan (inverting dan noninverting)
mempunyai karakteristik sbb:
Ditentukan oleh umpan balik dan mempunyai sifat :
• Penguatan tegangan besar (Av)
• Penguatan arus besar (Ai)
• Penguatan daya besar (Ap)
• Impendansi input
LABORATORIUM MEKATRONIKA adanya sinyal masukan kepada basis transistor. Bila diasumsikan tidak ada arus basis yang mengalir pada transistor, dan nilai VBE sebesar 0,625 Volt maka menurut hukum Ohm akan diperlukan arus sebesar 0,625 V ÷ 7,5 K
mA melalui resistor antara basis dan kolektor. Arus tersebut juga harus men melalui resistor antara basis dan emiter sehingga menimbulkan tegangan jepit sebesar 0,0833 mA × 4,5 KΩ = 0,375 V sehingga menghasilkan total tegangan jepit melalui dua resistor sebesar 0,625 V + 0,375 V = 1,0 V. Hal ini digunakan untuk memberikan beda tegangan internal sebesar 1 Volt berapa pun tegangan keluaran keseluruhan sirkuit.
Simbol penguat operasional pada rangkaian seperti pada gambar di
: masukan non-pembalik : masukan pembalik
: keluaran
: catu daya positif : catu daya negatif
Catu daya pada notasi penguat operasional seringkali tidak dicantumkan untuk memudahkan penggambaran rangkaian.
OP-AMP
Operational Amplifier merupakan amplifier multiusage dangan dua masukan (inverting dan noninverting) dan satu keluaran. Sebagai amplifier ideal op mempunyai karakteristik sbb:
Ditentukan oleh umpan balik dan mempunyai sifat : Penguatan tegangan besar (Av)
Penguatan arus besar (Ai) Penguatan daya besar (Ap) Impendansi input besar (Zin)
LABORATORIUM MEKATRONIKA
51 Bila diasumsikan tidak ada arus basis yang mengalir pada transistor, dan nilai VBE sebesar 0,625 Volt maka menurut hukum Ohm akan diperlukan arus sebesar 0,625 V ÷ 7,5 KΩ = 0,0833 mA melalui resistor antara basis dan kolektor. Arus tersebut juga harus mengalir melalui resistor antara basis dan emiter sehingga menimbulkan tegangan jepit = 0,375 V sehingga menghasilkan total tegangan jepit melalui dua resistor sebesar 0,625 V + 0,375 V = 1,0 V. Hal ini digunakan da tegangan internal sebesar 1 Volt berapa pun tegangan
Simbol penguat operasional pada rangkaian seperti pada gambar di
Catu daya pada notasi penguat operasional seringkali tidak dicantumkan
Operational Amplifier merupakan amplifier multiusage dangan dua masukan dan satu keluaran. Sebagai amplifier ideal op-amp
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kelompok II 52
• Impendansi output kecil (Zout)
• Band Width besar (BW)
Cirinya mempunyai tegangan +, tegangan – dan ground. Mempunyai input inverting dan non Inverting
Kelompok II
2.4.5 Aplikasi Sirkuit
Terdapat banyak sekali penggunaan dari penguat operasional dalam
sirkuit listrik. Di bawah ini dipaparkan beberapa penggunaan umum dari penguat operasional dalam contoh sirkuit:
2.4.5.1 Pembanding
Merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkan bati simpal terbuka
gain) penguat operasional yang sangat besar. Ada jenis penguat operasional khusus yang memang difungsikan semata
berbeda dari penguat operasional lainnya dan umum disebut juga dengan komparator (comparator).
Komparator membandingkan dua tegangan listrik dan mengubah keluarannya untuk menunjukkan tegangan mana yang lebih tinggi.
di mana Vs adalah tegangan catu daya dan penguat operasional beroperasi di antara + Vs dan − Vs.)
2.4.5.2 Penguat pembalik (
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Aplikasi Sirkuit
Terdapat banyak sekali penggunaan dari penguat operasional dalam
Di bawah ini dipaparkan beberapa penggunaan umum dari penguat operasional dalam contoh sirkuit:
(comparator)
Simbol Komparator
Merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkan bati simpal terbuka
gain) penguat operasional yang sangat besar. Ada jenis penguat operasional khusus yang memang difungsikan semata-mata untuk penggunaan ini dan agak berbeda dari penguat operasional lainnya dan umum disebut juga dengan komparator (comparator).
mparator membandingkan dua tegangan listrik dan mengubah keluarannya untuk menunjukkan tegangan mana yang lebih tinggi.
di mana Vs adalah tegangan catu daya dan penguat operasional beroperasi di − Vs.)
.2 Penguat pembalik (Inverting amplifier)
LABORATORIUM MEKATRONIKA
53 Terdapat banyak sekali penggunaan dari penguat operasional dalam berbagai jenis Di bawah ini dipaparkan beberapa penggunaan umum dari penguat
Merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkan bati simpal terbuka (open-loop gain) penguat operasional yang sangat besar. Ada jenis penguat operasional mata untuk penggunaan ini dan agak berbeda dari penguat operasional lainnya dan umum disebut juga dengan
mparator membandingkan dua tegangan listrik dan mengubah keluarannya