Sebuah Alternatif Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas IX
Penulis:
Esmawati Siagian, M.Pd.
Desainer Grafis dan Ilustrator:
Tim Desain Grafis
Copyright © 2020
Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
iv
DAFTAR ISI
hlm.
DAFTAR ISI _________________________________________________ IV
DAFTAR GAMBAR ____________________________________________ V
DAFTAR TABEL _________________ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
PERKEMBANGAN POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA
INDONESIA PADA MASA KEMERDEKAAN ________________________ 5
PEMBELAJARAN 1: PERISTIWASEKITAR PROKLAMASI
KEMERDEKAAN ______________________________________________ 3
1.
Tujuan Pembelajaran _______________________________________ 3
2.
Peta Kompetensi dan Aktivitas Belajar ________________________ 3
3.
Aktivitas Pembelajaran _____________________________________ 4
4.
Sumber/Media ____________________________________________ 10
5.
Bahan Bacaan ____________________________________________ 10
6.
Refleksi _________________________________________________ 17
7.
Cek Kemampuan __________________________________________ 20
4.
Umpan Balik Guru _________________________________________ 22
DAFTAR PUSTAKA___________________________________________ 23
PERKEMBANGAN POLITIK, EKONOMI INDONESIA PADA MASA AWAL
KEMERDEKAAN _____________________________________________ 24
PEMBELAJARAN 2: PERKEMBANGANPOLITIK, EKONOMI, SOSIAL,
BUDAYA PADA MASAAWAL KEMERDEKAAN ____________________ 25
A.
Tujuan Pembelajaran _______________________________________ 25
B.
Peta Kompetensi dan Aktivitas Belajar _________________________ 25
C.
Aktivitas Pembelajaran______________________________________ 26
D.
Sumber/Media/Alat ________________________________________ 31
E.
Bahan Bacaan ____________________________________________ 31
v
F.
Refleksi _________________________________________________ 36
G.
Cek Kemampuan __________________________________________ 39
H.
Umpan Balik Guru _________________________________________ 41
DAFTAR PUSTAKA___________________________________________ 42
DAFTAR GAMBAR
hlm.
Gambar 1. KompetensiPembelajaran 1 ______________________________ 3
Gambar 3. Peta KompetensiPembelajaran 2 _________________________ 25
DAFTAR TABEL
hlm.
Tabel 1. Pemberontakan Internal Pasca Pengakuan Kedaulatan ... 27
Tabel 2. Persamaan Inflasi Ekonomi ... 30
Perkembangan
Politik, Ekonomi,
Sosial, dan Budaya
2
Indonesia pada
3
PEMBELAJARAN 1 :
Peristiwa Sekitar Proklamasi
Kemerdekaan
1.
Tujuan Pembelajaran
Melalui aktivitas mandiri serta pengamatan lingkungan sekitar kalian akan
dituntun menganalisis kronologi peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan dan
perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Berdasarkan kegiatan
belajar ini diharapkan kalian menjadi siswa yang memiliki rasa cinta tanah
air,nasionalis, teliti dan tanggungjawab.
2.
Peta Kompetensi dan Aktivitas Belajar
Gambar 1. Kompetensi Pembelajaran 1
Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan
ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari awal kemerdekaan
sampai awal reformasi
Mengurutkan kronologi peristiwa kemerdekaan
Indonesia
Menyimak video dan Mengurutkan kronologi peristiwa proklamasi Menelaah bentuk perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan Mengkaji artikel perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Menyajikan hasil analisis tentang perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan Membuat infografis dalam bentuk video/charta/poster
4
3.
Aktivitas Pembelajaran
Sebelum aktivitas belajar dimulai terlebih dahulu marilah kita berdoa semoga
kegiatan ini menjadi sesuatu yang bernilai manfaat. Senang sekali mengetahui
kalian tetap bersemangat melakukan proses belajar. Selalu bersyukur kepada
Tuhan atas segala nikmat yang diberikan. Jagalah kesehatan mengingat saat ini
coronavirus sedang mewabah. Lakukanlah perlindungan diri dengan cara rajin
mencuci tangan memakai sabun dan mengenakan masker kesehatan jika keluar
rumah.
Proklamasi Kemerdekaan dan Kehidupan Bangsa Indonesia pada Awal
Kemerdekaan.
1. Pada pembelajaran ini kita akan membahas tentang peristiwa yang terjadi
di negara kita pada masa persiapan kemerdekaan, sekitar proklamasi
kemerdekaan sampai kehidupan politik dan ekonomi pada masa awal
kemerdekaan. Untuk itu simaklah video pada tautan
https://www.youtube.com/watch?v=59YyyNrr8pk
Selanjutnya kalian dapat menyimak artikel pada link
http://bit.ly/sejarahproklamasikemerdekaan
Jika kesulitan mengakses video atau artikel tersebut, silahkan mengamati
gambar berikut:
5
Gambar
2.
Peristiwa
sekitar
proklamasi
kemerdekaan
Sumber: https://bit.ly/2GRJxNO
2. Setelah menyimak video/artikel atau mengamati gambar, tentu kalian sudah
dapat mengidentifikasi peristiwa yang terjadi seputar Proklamasi
Kemerdekaan bukan?
6
a. Peristiwa penting apa saja yang terjadi sebelum proklamasi
kemerdekaan?
Tuliskan
jawabanmu
pada
kolom
berikut!
b. Menurut pendapatmu apa yang mendorong bangsa Indonesia untuk
melaksanakan
proklamasi
kemerdekaan
saat
itu?
c. Berikan penjelasan singkatmu tentang persiapan kemerdekaan
Indonesia pada kolom berikut!
d. Perhatikan daftar pernyataan berikut:
1) Penyusunan naskah teks proklamasi
7
3) Pembentukan perangkat kenegaraan NKRI
4) Proklamasi kemerdekaan
Urutkanlah kronologi peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan dengan
teratur pada kolom jawaban berikut!
e. Peristiwa proklamasi kemerdekaan sangat berarti bagi bangsa Indonesia.
Berikan pendapatmu tentang arti
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
pada kolom jawaban berikut!
3. Setelah peristiwa proklamasi kemerdekaan, maka bangsa Indonesia harus
memiliki kelengkapan negara untuk dapat diakui sebagai negara yang
berdaulat. PPKI menyelenggarakan rapat
– rapat yang menghasilkan
beberapa keputusan penting bagi kemerdekaan Indonesia. Keputusan
–
keputusan penting apa saja yang dibuat setelah proklamasi kemerdekaan?
Jelaskan alasannya!
8
4. Bacalah buku siswa halaman 214
– 229 atau artikel yang tersedia pada
bahan bacaan terkait materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
a. Menurutmu ada berapa bentuk perjuangan untuk mempertahankan
kemerdekaan Indonesia?
b. Apakah perbedaan perjuangan secara diplomasi dan konfrontasi?
9
d. Menurutmu mengapa
harus ada perundingan yang berulang-ulang
tersebut?
e. Sebutkan peristiwa konfrontasi apa saja yang terjadi setelah proklamasi!
f. Menurutmu
apa yang menyebabkan terjadi peristiwa konfrontasi tersebut,
padahal kita sudah merdeka?
5. Buatlah infografis berisi paparan hasil telaahmu tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Produk paparan tersebut dapat
berbentuk video yang kemudian diunggah pada akun media sosialmu. Bagi
yang kesulitan mengakses internet silahkan membuat hasil telaahmu dalam
bentuk charta/poster/majalah dinding.
10
6.
Sumber/Media
Sumber:
Iwan Setiawan dkk. 2018. Buku Siswa IPS Kelas IX SMP/MTs edisi revisi 2018.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Sardiman dkk 2016, Pembelajaran IPS 3 untuk Kelas IX SMP/MTS edisi revisi
2018
https://www.youtube.com/watch?v=59YyyNrr8pk
http://bit.ly/sejarahproklamasikemerdekaan
https://bit.ly/2GRJxNO
Media : WhatsApp, Zoom, Google Meeting, Google Classroom, dan Email
7.
Bahan Bacaan
1. Urutan kejadian sejarah kemerdekaan RI :
1) Jepang Menyerah Kepada Sekutu
Jepang saat itu memang sedang menjajah Indonesia. Namun, mereka juga
mengalami serangan dari sekutu saat perang Pasifik. Pada 6 Agustus 1945,
terjadi pengeboman Hirosima oleh sekutu. Sementara di Nagasaki, bom
terjadi pada 9 Agustus 1945. Akibatnya, 14.000 penduduk Jepang yang
menjadi korban dalam peristiwa itu. Hal ini yang membuat Jepang akhirnya
11
mengaku kalah dari sekutu. Buntut dari momen tersebut, Jepang pun
membebaskan Indonesia. Pihak Jepang menjanjikan pembacaan proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945.
2. Peristiwa Rengasdengklok
Pada 14 Agustus 1945, golongan pemuda yang terdiri dari Sutan Syahrir,
Chaerul Saleh, Wikana, dan Darwis mendesak golongan tua, Soekarno dan
Moh. Hatta untuk segera melangsungkan kemerdekaan. Namun menurut
golongan tua, Indonesia harus memiliki strategi lebih matang untuk
melangsungkan kemerdekaan. Akhirnya kelompok pemuda menculik
Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, Kerawang, 16 Agustus 1945 pukul
03.00 WIB. Mereka mendesak untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia. Lalu, terjadilah kesepakatan antara golongan tua yang
diwakili Soekarno, Moh. Hatta, dan Mr. Achmad Subardjo dengan golongan
muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.
3. Perumusan Teks Proklamasi
Setelah melakukan kesepakatan antara golongan muda dan tua, diadakan
lah pertemuan PPKI di rumah Laksamana Maeda, Kepala Kantor
Penghubung Angkatan Laut Jepang. Rumah beliau dianggap menjadi tempat
paling aman untuk melakukan perumusan teks proklamasi. Rapat tersebut
bertujuan untuk merumuskan teks proklamasi yang dihadari oleh pihak dari
golongan tua dan golongan muda pada tanggal 16 Agustus 1945. Teks
proklamasi itu sendiri diketik oleh Sayuti Melik.
4. Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi
Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional.
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan
teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00
– 04.00
dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi
Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks
proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri.
Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni
mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir.
12
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks
Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus
1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara
lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti.
Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh
Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera
Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul
dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan
Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak
dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang
prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit
PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut.
Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera
Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa
hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu
Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan
di Museum Tugu Monumen Nasional.
Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota
Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka
tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan.
Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun
ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan
Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang
selanjutnya dikenal sebagai UUD 45.
Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia
yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang
dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang
akan dibentuk kemudian.
13
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata
dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik
Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh
sebuah Komite Nasional.
2. Aktivitas Diplomasi untuk Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia 1) Perundingan Linggajati
Hasil Perundingan Linggajati ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 di Istana Rijswijk (sekarang Istana Merdeka) Jakarta, yang isinya adalah sebagai berikut :
1) Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda harus sudah meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
2) Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
3) Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Indonesia-Belanda sebagai ketuanya.
Meskipun isi perundingan Linggajati masih terdapat perbedaan penafsiran antara Indonesia dengan Belanda, akan tetapi kedudukan Republik Indonesia di mata Internasional kuat karena Inggris dan Amerika memberikan pengakuan secara de facto.
2) Perundingan Renville
Perbedaan penafsiran mengenai isi Perundingan Linggajati semakin memuncak dan akhirnya Belanda melakukan Agresi Militer pertama terhadap Indonesia pada tanggal 21 Juli 1947. Atas prakasa Komisi Tiga Negara (KTN), maka berhasil dipertemukan antara pihak Indonesia dengan Belanda dalam sebuah perundingan. Perundingan ini dilakukan di atas kapal pengangkut pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat “USS Renville” yang sedang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Perundingan Renville ini dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 di mana pihak Indonesia mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin, sedangkan pihak Belanda dipimpin oleh R. Abdulkadir Widjojoatmodjo, seorang Indonesia yang memihak Belanda. Hasil
14
perundingan Renville baru ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 yang intinya sebagai berikut :
1) Pemerintah RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas Hindia Belanda sampai pada waktu yang ditetapkan oleh Kerajaan Belanda untuk mengakui Negara Indonesia Serikat (NIS).
2) Akan diadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah berbagai penduduk di daerah-daerah Jawa, Madura, dan Sumatera menginginkan daerahnya bergabung dengan RI atau negara bagian lain dari Negara Indonesia Serikat (NIS).
3) Tiap negara (bagian) berhak tinggal di luar NIS atau menyelenggarakan hubungan khusus dengan NIS atau dengan Nederland.
Akibat dari perundingan Renville ini wilayah Republik Indonesia yang meliputi Jawa, Madura, dan Sumatera menjadi lebih sempit lagi. Akan tetapi, RI bersedia menandatangani perjanjian ini karena beberapa alasan di antaranya adalah karena persediaan amunisi perang semakin menipis sehingga kalau menolak berarti belanda akan menyerang lebih hebat. Di samping itu juga tidak adanya jaminan bahwa Dewan Keamanan PBB dapat menolong serta RI yakin bahwa pemungutan suara akan dimenangkan pihak Indonesia.
5. Persetujuan Roem-Royen
Pada tanggal 7 Mei 1949 Mr. Moh. Roem selaku ketua delegasi Indonesia dan Dr. Van Royen selaku ketua delegasi Belanda yang masing-masing membuat pernyataan sebagai berikut.
1) Pernyataan Mr. Moh Roem.
a. Mengeluarkan perintah kepada “Pengikut Republik yang bersenjata” untuk menghentikan perang gerilya.
b. Bekerja sama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan.
c. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag dengan maksud untuk mempercepat “penyerahan” kedaulatan yang sungguh-sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia Serikat, dengan tidak bersyarat. 2) Pernyataan Dr. Van Royen.
15
b. Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan pembebasan semua tahanan politik.
c. Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang berada di daerah-daerah yang dikuasai RI sebelum tanggal 19 Desember 1948 dan tidak akan meluaskan negara atau daerah dengan merugikan Republik. d. Menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara
Indonesia Serikat.
e. Berusaha dengan sungguh-sungguh agar Konferensi Meja Bundar segera diadakan setelah Pemerintah RI kembali ke Yogyakarta.
6. Konferensi Meja Bundar (KMB)
Pada tanggal 2 November 1949 berhasil ditandatangani persetujuan KMB. Isi dari persetujuan KMB adalah sebagai berikut;
1. Belanda mengakui kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir bulan Desember 1949.
2. Mengenai Irian Barat penyelesaiannya ditunda satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.
3. Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia - Belanda yang akan diketuai Ratu Belanda.
4. Segera akan dilakukan penarikan mundur seluruh tentara Belanda. 5. Pembentukan Angkatan Perang RIS (APRIS) dengan TNI sebagai intinya.
Dari hasil KMB itu dinyatakan bahwa pada akhir bulan Desember 1949 Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda. Oleh karena itu pada tanggal 27 Desember 1949 diadakanlah penandatanganan pengakuan kedaulatan di negeri Belanda. Pihak Belanda ditandatangani oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Drees, Menteri Seberang Lautan Mr. AM . J.A Sassen. Sedangkan delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta. Pada waktu yang sama di Jakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tertinggi Mahkota AH.J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan. Dengan diakuinya kedaulatan RI oleh Belanda ini maka Indonesia berubah bentuk negaranya berubah menjadi negara serikat yakni Republik Indonesia Serikat (RIS).
16
B. Perjuangan Konfrontasi dalam Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
1. Peristiwa 10 November 1945 – Surabaya
Pertempuran pertama setelah proklamasi terjadi di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Saat Jepang menyerah dan dilucuti senjatanya, tentara sekutu Inggris datang ke Surabaya untuk mengembalikan Indonesia kembali ke Belanda. Pertempuran pun terjadi antara pemuda Surabaya dengan Inggris, yang kemudian mundur secara perlahan dan telah memakan korban hingga 16.000 pejuang.
2. Bandung Lautan Api – Bandung
Peristiwa Bandung Lautan Api menjadi bagian perjuangan kemerdekaan Indonesia yang layak dikenang. Pembakaran seluruh isi Kota Bandung menjadi bukti perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan. Agar Kota Bandung tidak menjadi markas NICA dan Tentara Inggris, sekitar 200.000 warga Bandung membakar rumahnya hingga tak bersisa menjadi Bandung lautan api.
3. Serangan Umum 1 Maret 1949 – Yogyakarta
Serangan Umum 1 Maret 1949 dilancarkan TNI secara terstruktur terhadap tentara Belanda di Yogyakarta. Serangan yang dibantu tokoh masyarakat ini, bertujuan menunjukkan eksistensi TNI dan Indonesia sebagai negara berdaulat. Serangan Umum yang dilakukan di pagi hari dengan menyerang pos militer Belanda ini, bertujuan untuk merebut Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia. Serangan ini menjadi tonggak eksistensi indonesia di mata dunia, meski memakan begitu banyak korban.
4. Pertempuran Medan Area – Medan
Pertempuran Medan Area yang berlangsung selama dua tahun mulai 13 Oktober 1945 – 15 Februari 1947 ini terjadi di Medan. Tujuannya untuk melawan tentara sekutu dan pasukan NICA yang mulai berbuat onar. Mereka memberi ultimatum agar senjata milik pejuang dikumpulkan atau perang. Korban pun banyak berjatuhan dari ke dua pihak. Pertempuran ini membuktikan jika Indonesia memiliki kekuatan dalam mempertahankan wilayahnya.
17
5. Pertempuran Ambarawa
Kedatangan Sekutu di Semarang tanggal 20 Oktober 1945 dibawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel semula diterima dengan baik oleh rakyat karena akan mengurus tawanan perang. Akan tetapi, secara diam-diam mereka diboncengi NICA dan mempersenjatai para bekas tawanan perang di Ambarawa dan Magelang. Setelah terjadi insiden di Magelang antara TKR dengan tentara Sekutu maka pada tanggal 2 November 1945 Presiden Soekarno dan Brig.Jend. Bethel mengadakan perundingan gencatan senjata.
Pada tanggal 21 November 1945 pasukan Sekutu mundur dari Magelang ke Ambarawa. Gerakan ini segera dikejar resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letnan Kolonel M. Sarbini dan meletuslah pertempuran Ambarawa. Pasukan Angkatan Muda di bawah Pimpinan Sastrodihardjo yang diperkuat pasukan gabungan dari Ambarawa, Pada tanggal 12 Desember 1945 pasukan TKR berhasil mengepung musuh yang bertahan di benteng Willem, yang terletak di tengah-tengah kota Ambarawa. Selama 4 hari 4 malam kota Ambarawa di kepung. Karena merasa terjepit maka pada tanggal 15 Desember 1945 pasukan Sekutu meninggalkan Ambarawa menuju ke Semarang.
8.
Refleksi
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuai
dengan perasaan kalianketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!
1. Bubuhkanlah tanda centang (√) padasalah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!
18
………
………
………
………
3. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
………
………
………
………
4. Bagian apa yang belum kalian kuasai?
………
………
………
………
5. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
………
………
………
………
6. Sebutkan hal yang menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian
lakukan! Berikan alasannya!
………
………
………
………
19
7. Sebutkan hal yang tidak menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah
kalian lakukan! Berikan alasannya!
………
………
………
………
20
9.
Cek Kemampuan
Untuk mengukur pemahaman kalian, kerjakan latihan soal berikut.
1. Mengapa
golongan
muda
mengasingkan
golongan
tua
ke
Rengasdengklok?
2. Perhatikan daftar pernyataan berikut!
1) Pengibaran bendera merah putih oleh Latief Hendradiningrat
2) Sambutan Wali Kota Jakarta, Suwiryo
3) Pembacaan teks proklamasi
4) Menyanyikan lagu Indonesia Raya
Berdasarkan pernyataan tersebut, buatlah urutan upacara yang sesuai
dengan peristiwa detik-detik proklamasi pada kolom berikut!.
3. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI menetapkan
keputusan-keputusan terkait kelengkapan negara Indonesia sebagai negara
berdaulatan. Salah satu keputusannya adalah menentukan wilayah NKRI
21
yang dibagi dalam delapan provinsi. Tuliskan nama kedelapan provinsi
tersebut pada kolom berikut!
4. Jelaskan 1 upaya diplomasi dan konfrontasi yang menurutmu paling
memberi dampak positif terhadap upaya mempertahankan kemerdekaan!
5. Apa yang melatarbelakangi pecahnya pertempuran besar di Surabaya
pada tanggal 10 November 1945?
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Iwan Setiawan dkk. 2018. Buku Siswa IPS Kelas IX SMP/MTs edisi revisi 2018.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Sardiman dkk 2016, Pembelajaran IPS 3 untuk Kelas IX SMP/MTS edisi revisi
2018
https://maimaid.id/sejarah-singkat-proklamasi-kemerdekaan-indonesia/
24
Perkembangan
Politik, Ekonomi
Indonesia pada
Masa Awal
Kemerdekaan
25
PEMBELAJARAN 2:
Perkembangan Politik, Ekonomi,
Sosial, Budaya pada masa Awal
Kemerdekaan
A.
Tujuan Pembelajaran
Melalui aktivitas belajar telaah pustaka kalian akan dituntun menyajikan hasil
analisis tentang kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia pada
masa kemerdekaan. Selain itu pula kalian akan melakukan aktifitas belajar
mandiri agar dapat menganalisis persamaan kondisi ekonomi pada masa awal
kemerdekaan dengan masa sekarang. Berdasarkan kegiatan belajar ini
diharapkan kalian menjadi siswa yang memiliki rasa ingin tahu, ketelitian dan
mampu berpikir kritis.
B.
Peta Kompetensi dan Aktivitas Belajar
Gambar 2. Peta Kompetensi Pembelajaran 2
Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan
ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial,
budaya) dari masa awal kemerdekaan sampai reformasi
Menganalisis perkembangan politik dan ekonomi pada
masa awal kemerdekaan
Mengamati video/artikel atau gambar peristiwa
sekitar proklamasi kemerdekaan
Menelaah perubahan ekonomi, sosial, dan budaya
Indonesia pada masa awal kemerdekaan
Menyusun kronologi kembalinya RIS ke NKRI
Menyajikan hasil analisis tentang kondisi kehidupan sosial budaya Indonesia pada
masa awal kemerdekaan
Membuat bahan paparan hasil analisis kondisi kehidupan sosial budaya
pada masa awal kemerdekaan
26
C.
Aktivitas Pembelajaran
Sebelum aktivitas belajar dimulai terlebih dahulu marilah kita berdoa semoga
kegiatan ini menjadi sesuatu yang bernilai manfaat. Senang sekali mengetahui
kalian tetap bersemangat melakukan proses belajar. Selalu bersyukur kepada
Tuhan atas segala nikmat yang diberikan. Jagalah kesehatan mengingat saat ini
coronavirus sedang mewabah. Lakukanlah perlindungan diri dengan cara rajin
mencuci tangan memakai sabun dan mengenakan masker kesehatan.
Selanjutnya simaklah petunjuk aktivitas belajar berikut ini.
Bacalah artikel pada link berikut:
http://bit.ly/pascapengakuankedaulatan. Kalian dapat
pula membaca buku cetak pada halaman 230 sd 233.
1. Setelah menyimak artikel atau bacaan tersebut, kerjakanlah aktifitas berikut!
a. Sesuai hasil Konferensi Meja Bundar, Belanda mengakui kedaulatan
namun dalam bentuk federasi. Menurut pendapatmu mengapa Belanda
menginginkan negara federasi?
b. Apa alasan utama RIS dibubarkan dan kembali ke NKRI?
27
d. Uraikanlah kronologi kembalinya RIS ke NKRI pada kolom berikut!
2. Salah satu perkembangan politik setelah pengakuan kedaulatan Indonesia
adalah terjadinya gangguan internal keamanan yakni pemberontakan PKI
Madiun tahun 1948 dan pemberontakan DI/TII di beberapa daerah.
a. Apa penyebab munculnya gangguan keamanan tersebut?
a. Lengkapilah tabel dibawah ini, agar kalian memahami kronologi
pemberontakan yang terjadi setelah pengakuan kedaulatan!
Tabel 1. Pemberontakan Internal Pasca Pengakuan Kedaulatan
N O NAMA PEMBERONTAKA N WAKT U LATAR BELAKAN G TOKOH PEMIMPI N UPAYA PENUMPASA N
28
1
PKI Madiun 1948
2
DI/TII Jawa Barat
3
DI/TII
Sulawesi
Selatan
4
DI/TII Aceh
5
DI/TII Kalimantan
Selatan
c. Pemberontakan PKI Madiun 1948 bertujuan ingin mengganti ideologi
negara Pancasila menjadi komunis. Apakah kalian setuju jika dasar negara
diganti? Berikan pendapatmu
dengan bahasa sederhana pada kolom berikut!
29
KONDISI EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA PADA AWAL KEMERDEKAAN
a. Kondisi Ekonomi.
1. Beberapa lahan perkebunan dan istalasi-instalasi industri di Indonesia tidak dapat berfungsi. 2. Terjadinya inflasi yang sangat parah, karena mata uang Rupiah Jepang beredar secara tak
terkendali.
3. Kas negara kosong.
4. Negara RI belum memiliki mata uang sendiri.
5. Pajak dan bea masuk sangat kecil dan pengeluaran Negara semakin bertambah.
6. Mata uang yang masih beredar: De Javasche Bank, Mata uang pemerintah Hindia Belanda dan Mata uang pendudukan Jepang.
7. Terjadinya Blokade Belanda (sejak Nopember 1945). Alasan Belanda melakukan Blokade itu adalah:
8. Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.
9. Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik penguasa asing lainnya. 10. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan dan perbuatan-perbuatan yang dilakukan
oleh bukan bangsa Indonsia.
Sedangkan tujuannya untuk menjatuhkan RI yang baru berdiri dengan senjata ekonomi.
b. Kondisi Sosial Budaya
Terjadi perubahan strata masyarakat:
Belanda Jepang Indonesia
Bangsa Belanda Bangsa Jepang Diskriminasi dihapus semua warga Negara sama. Bangsa Timur Asing
(Cina, India dan Arab)
Pribumi
Pribumi. Bangsa Timur Asing dan Indo Eropa.
Menteri pendidikan dan pengajaran pertama adalah Ki Hajar Dewantara. Pada saat Suwandi menjadi Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayan, di Yogyakarta telah dibentuk suatu Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia. Yang diketuai Ki Hajar Dewantara (disahkan tanggal 12 Mei 1947). Pokok pikiran dan saran:
1. Pedoman pendidikan dan pengajaran diubah secara mendasar dengan alam kemerdekaan. 2. Kegiatan pengajaran diharapkan mendapat tempat yang teratur dan seksama.
3. Pengajaran tinggi perlu diadakan seluas luasnya. 4. Dilaksanakan pengiriman pelajar ke Luar Negeri.
5. Paham perorangan diganti paham kebersamaan, sesuai dengan nilai kesusilaan dan rasa perikemanusiaan yang tinggi. Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah diarahkan untuk membimbing anak didik agar menjadi warga Negara yang memiliki rasa tanggung jawab (baik jasmani maupun rohani, moril maupun materiil).
6. Wajib sekolah dilaksanakan secara bertahap.
7. Bidang-bidang pengajaran kejuruan, seperti pertanian, perindustrian dan pelayaran perlu mendapat perhatian istimewa.
Di bidang bahasa mengalami perkembangan yang pesat karena faktor:
1. Bangkitnya semangat kebangsaan Indonesia sehingga memperkecil sifat kesukuan dan kedaerahan.
2. Telah diterbitkannya kitab Logat Melayu tahun 1901 yang ditulis oleh Van Ophuysen. Tulisan ini kemudian digunakan disekolah yang mengajarkan bahasa Melayu.
3. Didirikannya Commissie Voor De Volkslectuur tahun 1908 (menjadi Balai Pustaka). 4. Dilarangnya penggunaaan bahasa Belanda di jaman Jepang.
Tahun 1947 menteri PP dan K melanjutkan usaha kodifikasi tata bahasa dan kata-kata baru. Juga ada pemikiran untuk menyerderhanakan ejaan Van Ophuyzen. Untuk Menteri pada tanggal 18 Juli 1947 telah membentuk komisi Bahasa bertugas sebagai berikut;
1. Menetapkan istilah-istilah dalam bahasa Indonesia. 2. Menetapkan tata bahasa Indonesia.
3. Menyusun kalians baru atau penyempurnaan kalians yang telah ada dalam bahasa Indonesia. Hasil dari panitia tersebut adalah lahirnya ejaan Republik yang disebut ejaan Suwandi dan juga telah ditetapkan 5000 istilah baru.
30
Sumber; http://bit.ly/kondisiekososbud
a. Apa penyebab utama buruknya kondisi perekonomian Indonesia pada masa
awal kemerdekaan?
b. Jika dibandingkan dengan kondisi masa pandemi covid 19 saat ini, salah satu
kesamaan ekonomi Indonesia adalah terjadinya inflasi. Buatlah telaahmu
terhadap inflasi yang terjadi pada kedua masa tersebut pada tabel berikut!
Tabel 2. Persamaan Inflasi Ekonomi
NO
UNSUR TELAAH
PENYEBAB
UPAYA
PENYELESAIAN
1
Inflasi Ekonomi
Masa Awal
Kemerdekaan
2
Inflasi Ekonomi
Masa Pandemi
Covid 19
C. Buatlah paparan hasil analisismu tentang kehidupan masyarakat Indonesia
pada masa awal kemerdekaan dalam bidang sosial, pendidikan, dan bahasa
dalam bentuk tulisan singkat.
31
d. Sebagai generasi penerus bangsa ini upaya apa yang dapat kalian lakukan
dalam rangka mempertahankan kemerdekaan?
D.
Sumber/Media/Alat
Sumber:
Iwan Setiawan dkk. 2018. Buku Siswa IPS Kelas IX SMP/MTs edisi revisi 2018.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Sardiman dkk 2016, Pembelajaran IPS 3 untuk Kelas IX SMP/MTS edisi revisi
2018
http://bit.ly/pascapengakuankedaulatan
Media: WhatsApp, Telegram, Zoom, Google Meeting, Google Classroom, dan
E.
Bahan Bacaan
32
Tahun 1949 adalah masa dimana Indonesia menghadapi konflik yang sangat pelik karena banyak sekali gejolak demonstrasi yang bermunculan dari berbagai pelosok negeri seperti Bandung yang melakukan demonstrasi didepan gedung parlemen Pasundan yang menuntut pembubaran negara Pasundan. Demonstrasi ini tidak hanya terjadi di Bandung, namun hal ini juga terjadi di Jawa Timur yang juga berkeinginan sama untuk membubarkan Negara Jawa Timur. Demonstrasi dan tuntutan-tuntutan tentang Pembubaran RIS ini terus berlanjut dan meluas di berbagai pelosok negeri baik itu negara-negara bagian ataupun negara-negara otonom. Demonstrasi dan tuntutan ini disebabkan oleh RIS yang akan mengacaukan persatuan dan kesatuan. Faktor-faktor yang melatarbelakangi pembubaran RIS adalah:
1. Tidak sesuainya negara Republik Indonesia Serikat dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat dengan tujuan awal dan cita-cita proklamasi negara Republik Indonesia pada tahun 1945.
2. Sebagian besar rakyat Indonesia tidak puas dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) yang melahirkan negara Republik Indonesia Serikat (RIS) sehingga
menyebabkan banyaknya demonstrasi menuntut bergabung kedalam bagian dari Republik Indonesia
3. Bentuk negara federal merupakan bentukan Belanda dibawah pimpinan Van Mook sehingga orang yang menyetujui bentuk negaara ini berarti setuju dengan
kembalinya kekuasaan Belanda di Indonesia.
4. Republik Indonesia Serikat (RIS) adalah sistem pemerintahan dari kolonial Belanda yang tidak menginginkan kekuasaan dan pengaruhnya hilang begitu saja dari Indonesia setelah berkuasa selama 350 tahun
5. Tidak hanya memecah belah persatuan dan kesatuan RI namun RIS juga menimbulkan masalah Sosial, Ekonomi, dan Politik yang mempengaruh rakyat Indonesia.
6. Pemerintah tidak berpihak kepada rakyat namun lebih berpihak kepada Belanda yang jelas-jelas hanya akan menguasai kembali RI.
7. Hampir pendukung unitarisme adalah anggota kabinet sehingga menimbulkan gerakan untuk membubarkan bentuk negara federal dan mengembalikannya ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kronologis kembali ke NKRI
- Pada 12 Agustus 1950, pihak KNIP RI menyetujui Rancangan UUD itu menjadi UUD Sementara.
33
- Pada 14 Agustus 1950, DPR dan Senat RIS mengesahkan Rancangan UUD Sementara KNIP menjadi UUD yang disebut Undang-undang Dasar Sementara (UUDS) tahun 1950.
- Pada 15 Agustus 1950, diadakan rapat gabungan parlemen (DPR) dan Senat RIS. Dalam rapat gabungan ini Presiden Soekarno membacakan Piagam Persetujuan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada hari itu, Presiden Soekarno langsung ke Yogyakarta untuk menerima kembali jabatan Presiden Negara Kesatuan dari pejabat Presiden RI, Mr Asaat.
- Pada 17 Agustus 1950 negara RIS berakhir dan secara resmi terbentuk kembali NKRI dengan Soekarno sebagai Presiden dan Moh Hatta sebagai Wakil Presiden RI.
Pemberontakan Internal Setelah Pengakuan Kedaulatan 1. Pemberontakan PKI Madiun
Pemberontakan ini diawali dengan jatuhnya kabinet RI yang pada waktu itu dipimpin oleh Amir Sjarifuddin karena kabinetnya tidak mendapat dukungan lagi sejak disepakatinya Perjanjian Renville. Lalu dibentuklah kabinet baru dengan Mohammad Hatta sebagai perdana menteri, namun Amir beserta kelompok-kelompok sayap kiri lainnya tidak setuju dengan pergantian kabinet tersebut.
Dalam sidang Politbiro PKI pada tanggal 13-14 Agustus 1948, Musso, seorang tokoh komunis Indonesia yang lama tinggal di Uni Soviet (sekarang Rusia) ini menjelaskan tentang “pekerjaan dan kesalahan partai dalam dasar organisasi dan politik” dan menawarkan gagasan yang disebutnya “Jalan Baru untuk Republik Indonesia”. Musso menghendaki satu partai kelas buruh dengan memakai nama yang bersejarah, yakni PKI. Untuk itu harus dilakukan fusi tiga partai yang beraliran Marxsisme-Leninisme: PKI ilegal, Partai Buruh Indonesia (PBI), dan Partai Sosialis Indonesia (PSI). PKI hasil fusi ini akan memimpin revolusi proletariat untuk mendirikan sebuah pemerintahan yang disebut "Komite Front Nasional".
Selanjutnya, Musso menggelar rapat raksasa di Yogya. Di sini dia melontarkan pentingnya kabinet presidensial diganti jadi kabinet front persatuan. Musso juga menyerukan kerja sama internasional, terutama dengan Uni Soviet, untuk mematahkan blokade Belanda. Untuk menyebarkan gagasannya, Musso beserta Amir dan kelompok-kelompok kiri lainnya berencana untuk menguasai daerah-daerah yang dianggap strategis di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu Solo, Madiun, Kediri, Jombang,
Bojonegoro, Cepu, Purwodadi, dan Wonosobo. Penguasaan itu dilakukan dengan
34
Rencana itu diawali dengan penculikan dan pembunuhan tokoh-tokoh yang dianggap musuh di kota Surakarta, serta mengadu domba kesatuan-kesatuan TNI setempat, termasuk kesatuan Siliwangi yang ada di sana.
Mengetahui hal itu, pemerintah langsung memerintahkan kesatuan-kesatuan TNI yang tidak terlibat adu domba untuk memulihkan keamanan di Surakarta dan sekitarnya. Operasi ini dipimpin oleh kolonel Gatot Subroto.
2. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat ( Darul Islam/Tentara Islam Indonesia )
Ketika pasukan Siliwangi berhijrah, gerombolan DI/TII ini dapat leluasa melakukan gerakannya dengan membakar rumah – rumah rakyat, membongkar rel kereta api, menyiksa dan merampok harta benda penduduk. Akan tetapi setelah pasukan Siliwangi mengadakan Long March kembali ke Jawa Barat, gerombolan DI/TII ini harus berhadapan dengan pasukan Siliwangi. Pada tanggal 7 Agustus 1949 di suatu desa di Kabupaten Tasikmalaya ( Jawa Barat ). Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia. Gerakannya di namakan Darul Islam (DI) sedang tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia ( TII ). Gerakan ini dibentuk pada saat Jawa Barat di tinggal oleh Pasukan Siliwangi yang berhijrah ke Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam Rangka melaksanakan ketentuan dalam Perundingan Renville
Selanjutnya dalam menghadapi aksi DI/TII pemerintah mengerahkan pasukan TNI untuk menumpas gerombolan ini. Pada tahun 1960 pasukan Siliwangi bersama rakyat melakukan operasi “ Pagar Betis “ dan operasi “ Bratayudha “ Pada tanggal 4 Juni 1962 Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo beserta para pengawalnya dapat ditangkap oleh pasukan Siliwangi dalam operasi “ Bratayudha “ di Gunung Geber, daerah Majalaya, Jawa Barat. Kemudian Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo oleh Mahkamah Angkatan Darat dijatuhi hukuman mati sehingga pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dapat di padamkan.
3. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah.
Gerombolan DI/TII ini tidak hanya di Jawa Barat akan tetapi di Jawa Tengah juga muncul pemberontakan yang didalangi oleh DI/TII. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah di bawah pimpinan Amir Fatah yang bergerak di daerah Brebes, Tegal, dan Pekalongan. Untuk menumpas pemberontakan ini pada bulan Januari 1950 pemerintah melakukan operasi kilat yang disebut “ Gerakan Banteng Negara “ ( GBN ) di bawah Letnan Kolonel
35
Sarbini ( Selanjut – nya di ganti Letnan Kolonel M. Bachrun dan Kemudian oleh Letnan Kolonel A. Yani ). Gerakan operasi ini dengan pasukan “ Banteng Raiders “.
Sementara itu di daerah Kebumen muncul pemberontakan yang merupakan bagian dari DI/TII , yakni dilakukan oleh “ Angkatan Umat Islam ( AUI ) “ yang dipimpin oleh Kyai Moh. Mahudz Abdurachman yang dikenal sebagai “ Romo Pusat “ atau Kyai Somalangu. Untuk menumpas pemberontakan ini memerlukan waktu kurang lebih Tiga Bulan. Pemberontakan DI/TII juga terjadi di daerah Kudus dan Magelang yang dilakukan oleh Batalyon 426 yang bergabung dengan DI/TII pada bulan Desember 1951. Untuk menumpas pemberontakan ini Pemerintah melakukan “ Operasi Merdeka Timur “ yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade Pragolo.
Pada awal tahun 1952 kekuatan Batalyon pemberontak tersebut dapat dihancurkan dan sisa – sisanya melarikan diri ke Jawa Barat.
4. Pemberontokan DI/TII di Aceh.
Gerombolan DI/TII juga melakukan pemberontakan di Aceh yang dipimpin oleh Teuku Daud Beureuh. Adapun penyebab timbulnya pemberontakan DI/TII di Aceh adalah kekecewaan Daud Beureuh karena status Aceh pada tahun 1950 diturunkan dari daerah istimewa menjadi karesidenan di bawah Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 21 September 1953 Daud Beureuh yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur Militer menyatakan bahwa Aceh merupakan bagian dari Negara Islam Indonesa di bawah Pimpinan Sekarmadji Maridjan Kartosuwiyo.
Dalam menghadapi pemberontakan DI/TII di Aceh ini semula pemerintah menggunakan kekuatan senjata. Selanjutnya atas prakarsa Kolonel M. Yasin, Panglima Daerah Militer 1/Iskandar Muda, Pada tanggal 17 – 21 Desember 1962 diselenggarakan “ Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh “ yang mendapat dukungan tokoh – tokoh masyarakat Aceh sehingga pemberontakan DI/TII di Aceh dapat dipadamkan.
5. Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan.
Di Sulawesi Selatan juga timbul pemberontakan DI/TII yang dipimpin oleh Kahar Muzakar. Pada tanggal 30 April 1950 Kahar Muzakar menuntut kepada pemerintah agar pasukannya yang tergabung dalam Komando Gerilya Sulawesi Selatan dimasukkan ke dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ( APRIS ). Tuntutan ini ditolak karena harus melalui penyaringan.
Pemerintah melakukan pendekatan kepada Kahar Muzakar dengan memberi pangkat Letnan Kolonel. Akan tetapi pada tanggal 17 Agustus 1951 Kahar Muzakar beserta anak
36
buahnya melarikan diri ke hutan dan melakukan aksi dengan melakukan teror terhadap rakyat.
Untuk menghadapi pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan ini pemerintah melakukan Operasi Militer. Baru pada bulan Februari 1965 Kahar Muzakar berhasil ditangkap dan ditembak mati sehingga pemberontakan DI/TII di Sulawesi dapat dipadamkan.
6. Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan.
Pada bulan oktober 1950 DI/TII juga melakukan pemberontakan di Kalimantan Selatan yang dipimpin oleh Ibnu Hajar. Para pemberontak melakukan pengacauan dengan menyerang pos – pos kesatuan TNI.
Dalam menghadapi gerombolan DI/TII tersebut pemerintah pada mulanya melakukan pendekatan kepada Ibnu Hajar dengan diberi kesempatan untuk menyerah, dan akan diterima menjadi anggota TNI. Ibnu Hajar pun menyerah, akan tetapi setelah menyerah melarikan diri dan melakukan pemberontakan lagi. Selanjutnya pemerintah mengerahkan pasukan TNI sehingga pada akhir tahun 1959 Ibnu Hajar beserta seluruh anggota gerombolannya pun tertangkap.