ASPEK
ASPEK
–
–
ASPEK KELAYAKAN USAHA SPA
ASPEK KELAYAKAN USAHA SPA
Aspek Hukum dan Perijinan
Aspek Hukum dan Perijinan
Peluang bisnis berdasarkan aspek hukum dan perijinan dirancang berdasarkan bentuk Peluang bisnis berdasarkan aspek hukum dan perijinan dirancang berdasarkan bentuk badan hukum usaha yang tepat sesuai dengan tujuan pembangunan sp
badan hukum usaha yang tepat sesuai dengan tujuan pembangunan spa selanjutnya menilaia selanjutnya menilai apakah Peluang bisnis spa yang akan didirikan melanggar ketentuan undang-undang atau apakah Peluang bisnis spa yang akan didirikan melanggar ketentuan undang-undang atau peraturan yang berlaku dan memahami prosedur pembangunan bisnis spa di Jakarta Selatan. peraturan yang berlaku dan memahami prosedur pembangunan bisnis spa di Jakarta Selatan.
Berikut adalah hal
Berikut adalah hal – – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan Surat permohonanhal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan Surat permohonan
izin membuka spa yang memakai jasa seorang spesialis kecantikan/beautician ditujukan kepada
izin membuka spa yang memakai jasa seorang spesialis kecantikan/beautician ditujukan kepada
Kepala Dinas
Kepala Dinas Pariwisata. Pariwisata. Persyaratan pelengkap Persyaratan pelengkap surat permohonan :surat permohonan :
1.
1. Surat Pernyataan dari ahli kecantikan bersedia sebagai penanggung jawab teknis salonSurat Pernyataan dari ahli kecantikan bersedia sebagai penanggung jawab teknis salon
kecantikan;
kecantikan;
2.
2. Fotokopi Surat Izin Praktik Ahli Kecantikan;Fotokopi Surat Izin Praktik Ahli Kecantikan;
3.
3. Surat Keterangan Berbadan Sehat dari dokter bagi semua karyawan salon kecantikan;Surat Keterangan Berbadan Sehat dari dokter bagi semua karyawan salon kecantikan;
4.
4. Surat Pernyataan dari dokter konsultan di bidanSurat Pernyataan dari dokter konsultan di bidang kecantikan/medis;g kecantikan/medis;
5.
5. Fotokopi KTP setempat;Fotokopi KTP setempat;
6.
6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
7.
7. Fotokopi Surat Izin praktik yang masih berlaku (Tipe Fotokopi Surat Izin praktik yang masih berlaku (Tipe A);A);
8.
8. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SFotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) jika perlu;IUP) jika perlu;
9.
9. Fotokopi Surat Izin Gangguan;Fotokopi Surat Izin Gangguan;
10.
10. Surat Keterangan Domisili Usaha dari kelurahan setempat;Surat Keterangan Domisili Usaha dari kelurahan setempat;
11.
11. Surat Keterangan kontrak/sewa bagi yang mengontrak/menyewa Surat Keterangan kontrak/sewa bagi yang mengontrak/menyewa (minimal 2 tahun) disertai(minimal 2 tahun) disertai
fotokopi KTP pemilik bangunan.
fotokopi KTP pemilik bangunan.
Spa yang menggunakan tenaga medis harus memiliki Surat Izin Praktik Tenaga Medis di
Spa yang menggunakan tenaga medis harus memiliki Surat Izin Praktik Tenaga Medis di
kota setempat atau Surat Perset
kota setempat atau Surat Persetujuan Tempat Praktik yang masih berlaku ujuan Tempat Praktik yang masih berlaku (Tipe A). (Tipe A). PersyaratanPersyaratan
yang harus dipenuhi untuk mendapatkan Surat Izin Praktik Perorangan Dokter Umum, Dokter
yang harus dipenuhi untuk mendapatkan Surat Izin Praktik Perorangan Dokter Umum, Dokter
Gigi, Dokter Spesialis atau Dokter Gigi Spesialis, adalah wajib menyerahkan berkas berikut ini
Gigi, Dokter Spesialis atau Dokter Gigi Spesialis, adalah wajib menyerahkan berkas berikut ini
ke Dinas Kesehatan :
ke Dinas Kesehatan :
1.
1. Fotokopi ijazah pendidikan teakhir;Fotokopi ijazah pendidikan teakhir;
2.
2. Surat penugasan;Surat penugasan;
3.
3. Surat keputusan penetapan dalam rangka masa bakti atau surat bukti telah selesaiSurat keputusan penetapan dalam rangka masa bakti atau surat bukti telah selesai
menjalankan masa bakti;
menjalankan masa bakti;
4.
4. Surat Keterangan sehat dari dokter pemerintah;Surat Keterangan sehat dari dokter pemerintah;
5.
5. Surat Rekomendasi dari organisasi profesi (IDI/PDGI) dan surat pengantar dari persatuanSurat Rekomendasi dari organisasi profesi (IDI/PDGI) dan surat pengantar dari persatuan
dokter spesialis (bila dokter spesialis)
dokter spesialis (bila dokter spesialis)
Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek Pasar dan Pemasaran
Hasil survei pendahuluan melalui browsing internet serta wawancara dengan beberapa Hasil survei pendahuluan melalui browsing internet serta wawancara dengan beberapa pebisnis spa di sekitar Jakarta selatan, menunjukkan bahwa persaingan bisnis spa lebih banyak pebisnis spa di sekitar Jakarta selatan, menunjukkan bahwa persaingan bisnis spa lebih banyak pada aspek estetika dan nuansa yang dibawa oleh masing-masing spa, bukan pada aspek
persaingan harga. Spa adalah kebutuhan lanjut, setelah kebutuhan-kebutuha n dasar seperti pangan, sandang, dan papan terpenuhi. Konsumen spa lebih sensitif padadesain, estetika, dan
atmosfer yang dibawa oleh sebuah tempat spa.
Dasar berpikir untuk mengetahui peluang pembangunan spa kelas A di Jakarta Selatan adalah berfokus pada kebutuhan dan keinginan konsumen. Data permintaan pasar dapat
dievaluasi dari data sekunder yang diperoleh dari BPS Jakarta Selatan, sebagai prosentase penduduk yang memiliki karakteristik seperti yang menjadi segmen sasaran perusahaan,
dikonfirmasikan dengan data pendapatan dari para pemilik spa di wilayah Jakarta Selatan.
Pengukuran segmentasi konsumen (meliputi geografis dan demografis). Data yang akan diukur adalah: Karakteristik responden dari sisi demografi, dan Karakteristik responden dari sisi
psikografi.
Data berkenaan distribusi penduduk berdasarkan tingkat penghasilan, pekerjaan, jenis kelamin, dan sebagainya di wilayah Jakarta Selatan, akan dikumpulkan langsung dari dari sumber sekunder yaitu BPS Jakarta Selatan.
Data jumlah penawaran layanan spa yang sudah ada di wilayah Jakarta Selatan akan dikumpulkan melalui survei pengamatan lapangan, serta bertanya langsung kepada para pemilik spa, atau dari nara sumber yang memahami bidang bisnis spa.
Dalam bisnis spa, diduga terjadit lonjakan permintaan pasar yang belum terlayani yang
cenderung terus meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 12,5 %. Untuk itu perlu pengukuran peluang bisnis spa di wilayah Jakarta Selatan. Diawali dengan memetakan persaingan antar pebisnis jasa spa, melalui analisis Trend pasar berdasarkan
a) segmentasi pasar serta pasar sasaran,
b) pengukuran penawaran jasa spa yang ada di Jakarta Selatan, dan c) menganalisa trend permintaan pasar ke depan
Untuk data harga/tarif rata-rata yang diterapkan Rp 550.000,- per layanan.
Hasil survei pesaing utama yang akan berhadapan muka dengan perusahaan yang akan didirikan adalah Bimasena, Gaya Spa, dan Martha Tilaar Spa, sehingga analisis strategi dan analisa SWOT perlu diterapkan untuk menganalisa daya saing bisnis.
Aspek Organisasi dan SDM
Subagyo (2008), menyatakan bahwa potensi bisnis dari aspek organisasi dan SDM adalah untuk mengetahui kelayakan secara organisasi dan sumber daya manusia yang dibutuhkan
tersedia, melalui :
1. Mendesain struktur organisasi, yaitu menyusun struktur organisasi yang menggambarkan jenjang manajemen, kedudukan jabatan, dan struktur pertangungjawaban.
2. Mendesain sistem kompensasi, yaitu menguraikan struktur penggajian secara lengkap untuk semua jabatan dalam pekerjaan berdasarkan garis struktural dan fungsional.
3. Sistem pengembangan karyawan dengan menyusun rencana untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, produktivitas, dan kinerja karyawan secara keseluruhan.
4. analisis pekerjaan diterapkan dalam menganalisis jenis-jenis pekerjaan at au jabatan yang harus ditangani di dalam usaha spa ini.
untuk menempati sebuah posisi jabatan.
Keseluruhan data dalam analisis potensi bisnis dari aspek organisasi dan SDM akan dianalisa secara kualitatif. Sifat dari pendekatan kualitatif menurut Sarwono (2008) adalah sebagai berikut:
Konsep yang berhubungan dengan pendekatan. Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, dalam situasi tertentu (dalam konteks tertentu), yang lebih banyak berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir.
Beberapa urutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala yang ditemukan yang biasanya berkaitan dengan hal yang bersifat praktis.
1. Dalam pendekatan kualitatif, maka dasar teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi simbolik dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsir berdasarkan pada budaya yang bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari gejala yang sedang diteliti. Pada mulanya teori kualitatif muncul dari aliran fenomenologi dan aliran idealisme. Karena teori ini bersifat umum dan terbuka maka ilmu sosial lainnya mengadopsi sebagai sarana penelitian, dan pada tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”.
2. Desain peluang bisnis lebih be sifat dinamis dan berubah-ubah / berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Sehingga sering diperlukan as umsi untuk tiap perubahan yang fleksibel dan terbuka.
3. Pada pendekatan kualitatif, banyak menggunakan data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan.
4. Sampel yang digunakan pada pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sample didasarkan pada kualitas data bukan jumlah data. Untuk itu,
ketepatan dalam memilih sample merupakan keberhasilan untuk menghasilkan penelitian yang baik.
5. Hubungan dengan yang diteliti digunakan pendekatan kualitatif yang dibangun didasarkan pada saling kepercayaan. Dalam praktiknya, peneliti melakukan hubungan dengan yang diteliti
secara intensif.
6. Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru, contoh dari model analisa kualitatif ialah analisa domain, analisa taksonomi, analisa
komponensial, analisa tema kultural, dan analisa k omparasi konstan (grounded theory research). Kriteria pengujian potensi dari aspek organisasi dan SDM adalah bahwa jika tidak ada permasalahan dalam hal:
(1) melakukan analisis pekerjaan;
(2) melakukan spesifikasi terhadap pekerjaan; (3) mendesain struktur organisasi;
(4) mendesainsistem kompensasi; serta
(5) mendesain sistem pengembangan karyawan, makan disimpulkan bahwa gagasan pembangunan spa kelas A di Jakarta Selatan dari aspek organisasi dan SDM adalah layak.
Aspek Keuangan
Secara umum, pengusaha tidak kesulitan dalam hal permodalan, sehingga keseluruhan kebutuhan investasi akan didanai melalui modal sendiri. Selain itu, pemilik sudah siap, jika dalam beberapa bulan pertama perusahaan tidak menghasilkan keuntungan bahkan merugi. Namun, diharapkan dalam jangka waktu tertent, keseluruhanu investasi sudah kembali.
Sehingga, peluang bisnis dari aspek keuangan dalam pembangunan spa ini adalah:
mengevaluasi kebutuhan investasi yang harus dikeluarkan untuk memulai bisnis spa , Berapa lama pengembalian modal dari bisnis spa dan menganalisi resiko yang akan dihadapi jika terjun ke bisnis spa secara rasional
Analisa studi peluang bisnis dari aspek keuangan diggunakan metode:
1. Net Present Value (NPV) 2. Payback Period
3. Internal Rate of Return (IRR) dan 4. Profit Indeks (PI)
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:
1. Kebutuhan Investasi. Kebutuhan investasi adalah segala pengeluaran awal yang digunakan untuk membeli atau membangun asset-asset dalam pembangunan spa ini. Secara umum akan dibuat anggapan umur ekonomis dari asset-asset yang dibeli adalah 5 tahun.
2. Kebutuhan Modal Kerja. Modal kerja adalah kebutuhan dana awal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan selama pendapatan belum mampu menutupnya. Diharapkan dalam 3 bulan, perusahaan sudah mampu membiayai dirinya sendiri.
3. Proyeksi Rugi Laba. Pendapatan akan diperoleh dari data potensi pasar, sedangkan biaya- biaya adalah untuk biaya bahan baku perawatan spa, bia ya tenaga kerja, biaya administrasi dan biaya depresiasi alat, serta pajak.
Kriteria pembangunan spa di Jakarta Selatan ini layak dari aspek keuangan adalah jika total NPV dari laba bersih setelah pajak sudah sama dengan investasi awal, dalam jangka waktu kurang dari 3 tahun. Jika lebih dari itu, maka disimpulkan tidak layak, karena tingkat resiko yang dihadapi akan meningkat.
Hasil evaluasi aspek keuangan Aspek keuangan pada pembangunan spa kelas A di Jakarta Selatan dapat dinyatakan layak, yang didukung penghitungan NPV, Payback Period, IRR, dan PI. Dari hasil penghitungan, dapat dilihat bahwa:
(1) Net Present Value (NPV) bernilai positif dimulai di tahun kedua atau lebih tepatnya di bulan ke 22, dengan Total Present Value dari cashflow yang sudah memperhitungkan (dipotong) untuk pengembalian investasi adalah Rp 52.959.648,89. Hal ini menunjukkan bahwa pro yek usaha ini
layak dan menguntungkan untuk dijalankan sesuai dengan kriteria kelayakan NPV sesuai aliran kas;
(2) Payback Period, dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa usaha ini akan ampu mmemberikan pengembalian modal pada bulan ke 19 dengan jumlah aliran kas masuk yang melebihi nilai modal awal sebesar Rp. 8.188.326,21.
Berdasarkan kriteria payback period dapat dinyatakan layak operasional;
(3) IRR, dari hasil perhitungan didapat nilai sebesar 28,7 % dan jika dibandingkan terhadap suku bunga deposito 6 %, maka peluang bisnis spa ini layak untuk dijalankan;
(4) PI, dari perhitungan dapat diketahu bahwa Profitability Index bernilai ≥ 1 pada bulan ke 19 atau tahun kedua, yaitu sebesar 1,85. Berdasarkan kriteria kelayakan dimana PI ≥ 1, maka usaha ini layak untuk dijalankan, dimana rata-rata PI selama 5 tahun memberikan nilai ≥ 1 atau sebesar 1,85.
Nilai Investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan spa kelas A adalah Rp 1.141.167.500, -, sedangkan modal kerja untuk operasional awal adalah sekitar Rp