• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Dalam Belajar Siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Dalam Belajar Siswa"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

50 | JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian

Dalam Belajar Siswa

Fahrizal Efendhi (09220665)

Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang

ABSTRAK

Perumusan masalah dalam penelitian ini “Adakah Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian dalam Belajar Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Cepiring tahun pelajaran 2013/2014”. Tujuan dalam penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa kelas VIII smester I tahun pelajaran 2013/2014 SMP Negeri 1 Cepiring. 2). Tingkat kemandirian siswa kelas VIII semester I tahun pelajaran 2013/2014 SMP Negeri 1 cepiring. 3). Untuk membuktikan hubungan antara pola asuh orang tua dalam pola kemandirian belajar siswa kelas VIII semester I tahun pelajaran 2013/2014 SMP Negeri 1 cepiring. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 142 siswa, namun karena penelitian dilakukan secara sampel maka diperoleh sampel sebanyak 35 siswa. Pengambilan sampel ini didasarkan pada random sampling dengan tehnik sampling 25%. Menurut Suharsimi Arikunto (1998). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah : 1).Angket untuk mendapatkan data lingkungan belajar dan motivasi belajar siswa, dan 2).Dokumentasi untuk mengetahui jumlah kelas, nama-nama siswa, profil sekolah, dan dokumen sekolah lainya. Adapun analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif presentase dan analisis regresi linier sederhana. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui besar skor dari masing-masing variabel, sedangkan analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan kedua variabel tersebut. Kesimpulan yang diperoleh adalah : 1). Pola asuh orang tua terhadap siswa SMP Negeri 1 Cepiring dikategorikan baik, hal ini dinyatakan oleh 24 dari 35 responden dengan persentase 68,57%. Dan dikategorikan cukup baik, hal ini di nyatakan oleh 11 dari 35 responden dengan persentase 31,43%, 2). Kemandirian siswa kelas VIII semester I tahun pelajaran 2013/2014 SMP Negeri 1 Cepiring termasuk dalam kategori mandiri, hal ini dinyatakan oleh 32 dari 35 responden dengan persentase 91,43%. Dan dikategorikan cukup mandiri, hal ini dinyatakan oleh 3 dari 35 responden dengan persentase 8,57%, 3). Hasil hitung regresi linier sederhana diperoleh 0,570 dan ternyata angka tersebut lebih besar dari angka dalam tabel r product moment yaitu 0,314 ini berarti hasil hitung lebih besar dari angka dalam tabel, sehingga hipotesis kerja (Ha) yang berbumyi “npengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian dalam belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cepiring semester I tahun pelajaran 2013/2014. SMP Negeri 1 Cepiring di terima. Saran yang diberikan adalah ; 1). Bagi orang tua hendaknya untuk meningkatkan kemandirian anak dalam belajar, orang tua menerapkan pola asuh demokratis, 2). Bagi guru pembimbing lebih meningkatkan materi layanan dan bidang bimbingan mengenai belajar dan lebih memperhatikan siswa-siswa yang menunjukan gejala kemandirian rendah dengan cara memberikan layanan konseling individual.

Kata Kunci : pola asuh, orang tua, belajar siswa PENDAHULUAN

Keluarga merupakan lembaga pendidikann informal yang diakui keberadaannya dalam dunia pendidikan. Peranannya tidak kalah penting dari lembaga formal dan non formal. Sebelum anak didik memasuki suatu sekolah, dia sudah mendapatkan pendidikan dalam keluarga. Walaupun anak sudah masuk sekolah, tetapi harapan masih digantungkan kepada keluarga untuk memberikan pendidikan. Keluarga diharapkan memberi suasana sejuk dan menyenangkan bagi belajar anak dirumah.

(2)

51 | JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Keharmonisan hubungan keluarga merupakan syarat mutlak yang harus ada didalamnya demi keberhasilan anak didik.

Keluarga, dalam hal ini orang tua merupakan guru yang pertama dikenal oleh anak. Kepribadian, cara bicara, cara berpakaian, dan gaya hidup selalu menjadi panutan anak – anaknya. Maka, orang tua merupakan model yang selalu menjadi idola oleh anak – anaknya.

Macam – macam pola asuh yang kita kenal di masyarakat ada tiga. Yaitu pola asuh permisif, pola asuh demokratis, dan pola asuh otoriter.

Pola asuh permisif, yaitu pola asuh yang menerapkan kebebasan. Dalam pola asuh ini anak berhak menentukan apa yang akan ia lakukan dan orang tua memberikan fasilitas sesuai kemauan anak. Pola asuh demokratis, yaitu pola asuh yang menerapkan nilai – nilai demokrasi dalam keluarga. Anak di hargai haknya oleh orang tua, dan orang tua menerapkan peraturan – peraturan yang dipatuhi anak selama tidak memberatkan anak. Sedangkan pola asuh otoriter, yaitu pola asuh yang menegaskan akan kekuasaan orang tua di dalam mendidik anak – anaknya. Orang tua menerapkan peraturan tegas dengan sanksi – sanksi, dan anak wajib patuh. Dalam pola asuh ini anak sama sekali tidak diberikan kesempatan untuk memperoleh haknya.

Masing – masing pola asuh yang diterapkan oleh orang tua ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Semua tergantung dari kultur, tradisi, dan lingkungan masyarakat yang ada.

Pola asuh orang tua tentu sangat berpengaruh terhadap perilaku anak, baik disekolah, di rumah, maupun di masyarakat.

Dalam belajar di sekolah, sikap anak berbeda – beda. Tentu saja semua dipengaruhi oleh sifat dan sikap bawaan anak dari rumah yang ditanamkan oleh orang tua. Berdasarkan hasil prasurve siswa SMP Negeri 1 Cepiring berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda. Ada yang berasal dari keluarga pegawai negeri, pegawai swasta, TNI, petani, buruh tani, buruh pabrik dan dari keluarga latar belakang pekerjaan musiman. Dari berbagai latar belakang keluarga yang berbeda tersebut telah membentuk pola asuh yang berbeda didalam keluarga. Pada penelitian ini, penulis melihat secara kenyataan dilapangan bahwa kemampuan siswa antara yang satu dengan yang lainya berbeda-beda, siswa yang satu memiliki tipe belajar A sedangkan yang lainya memiliki tipe belajar B, dan seterusnya. Setiap remaja yang tercatat sebagai siswa memiliki gaya tipe belajar yang berbeda dengan teman-temanya hal ini disebabkan oleh karena siswa memiliki potensi yang berbeda-beda dengan yang lain. Seorang guru di SMP Negeri 1 Cepiring menggambarkan siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar terlihat ketika dalam mengikuti proses belajar mengajar bersikap pasif, tidak berani bertanya apabila menghadapi kesulitan, dalam ulangan mempunyai kesukaan untuk menyontek pekerjaan teman atau menyontek dari lembaran-lembaran dari rumah dan kurang berfikir kritis.

Mencermati kenyataan diatas, bahwa dari latar belakang yang berbeda akan membentuk pola asuh yang berbeda-beda dan diprekdisikan dari pola asuh orang tua yang berbeda-beda itu mempengaruhi kemandirian siswa dalam belajar. Secara kenyataan di SMP N 1 Cepiring belum

(3)

52 | JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

pernah diadakan penelitian tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa dalam belajar. Hal tersebut mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh orang tua terhadap kemabdirian siswa dalam belajar disekolah tersebut, dan akhirnya penulis merumuskan kedalam penelitian yang berjudul. „‟Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Dalam Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Cepiring Kendal”.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pola Asuh

Secara etimologi, pola asuh berasal dari kata pola dan asuh. Pola berarti bentuk, tata cara. Dan asuh berarti menjaga, merawat dan mendidik. Sehingga pola asuh berarti bentuk atau system dalam menjaga, merawat, dan mendidik. Sehingga pola asuh berarti bentuk atau system dalam menjaga, merawat dan mendidik.

Jadi, pola asuh anak berarti perilaku atau tata cara yang diterapkan oleh orang tua dalam mendidik, menjaga dan merawat anak – anaknya yang bersifat konsistensi dari waktu ke waktu. Pengertian Kemandirian Belajar

Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi individu. Seseorang dalam menjalani kehidupan ini tidak pernah lepas dari cobaan dan tantangan. Individu yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu menghadapi segala permaslahan karena individu yang mandiri tidak tergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalah yang ada.

METODE PENELITIAN Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Cepiring, Kabupaten Kendal. 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan, yaitu mulai bulan Februari sampai Agustus 2013.

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Pendekatan korelasi dilakukan dengan tujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Yaitu untuk mengungkap seberapa pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian dalam belajar siswa SMP Negeri 1 Cepiring Kendal.

Populasi Dan Sampel 1. Populasi Penelitian

(4)

53 | JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Sebelum menentukan sampel, maka populasi penelitian harus ditetapkan terlebih dahulu. Menurut Suharsimi Arikunto( 1998;115), Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cepiring Kendal. Jumlah siswa 142 siswa populasi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 1. Distribusi Populasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Cepiring Kendal

No Kelas Jmlah Siswa

1 VIII A 29 2 VIII B 27 3 VIII C 29 4 VIII D 28 5 VIII E 29 JUMLAH 142

2. Sampel Penelitian dan Teknik Sampling. a. Pengertian sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (1998;117), Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti sedangkan menurut Irawan Soehartono (2000:57) yang dimaksud dengan sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti yang di anggap dapat menggambarkan populasinya. Dari pengertia di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalahsebagian atau wakil dari populasi yang dimiliki atau diteliti dan diambil dengan teknikatau cara-cara tertentu.

Tabel 2. Distribusi sampel penelitian siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cepirirng No Kelas Jumlah siswa Proporsi Sampel

1 VIII A 29 29x25% 7 2 VIII B 27 27x25% 7 3 VIII C 29 29 x25% 7 4 VIII D 28 28 x25% 7 5 VIII E 29 29 x25% 7 Jumlah 142 142x25% 35 b. Teknik Sampling

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:120), bahwa apabila dalam pengambilan sampel yang jumlah subjeknya besar (lebih dari 100 orang) maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dengan demikian dari populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cepiring kendal yang berjumlah 142 orang siswa yang akan di ambil sampel sebesar 25% atau 35 siswa. Teknik

(5)

54 | JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah propotional random sampling (Husaini,2000:185).

Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala–gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya maupun tingkatannya.

Dalam Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Penelitian ini bermaksud menemukan dan mengukur besarnya pengaruh variabel bebas pola asuh orang tua (X) terhadap variabel terikat kemandirian anak dalam belajar (Y), hubungan antara kedua variabel dapat dilukiskan sebagai berikut:

Tata Hubung antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) Keterangan :

X = Pola asuh orang tua

Y = Kemandirian anak dalam belajar Devinisi Operasional Variabel 1. Variabel Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua adalah cara mengasuh dan metode disiplin orang tua dalam berhubungan dengan anaknya dengan membentuk watak, kepribadian, dan memberikan nilai-nilai bagi anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar Indikator :

a. Otoriter b. Demokratis c. Permisif

2. Kemaandirian dalam belajar siswa

Kemandirian siswa dalam belajar adalah individu yang mampu menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya dan mampu bertindak secara dewasa.

Kemandirian siswa dalam belajar adalah kemampuan seseorang dalam mewujudkan kehendak atau keinginan secara nyata dan tidak bergantung pada orang lain.

Indikator :

a. Aspek intelektual b. Aspek sosial c. Aspek emosi d. Aspek ekonomi Teknik Pengumpulan Data

(6)

55 | JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan angket/kuesioner yaitu untuk mendapatkan data/fakta tentang variabel penelitian sesuai yang diketahui responden.

Angket/kuesioner disebut juga instrumen penelitian. Instrurnen penelitian, adalah berisi butir-butir pertanyaan yang mengungkap gambaran tentang perumusan pertanyaan dalam angket kuisioner pengaruh pola asuh orang tua dan angket kuisioner kemandirian siswa dalam belajar berdasarkan pada indikator-indikator dari variabel penelitian, baik variabel bebas maupun variabel terikat.

HASIL PENELITIAN

Analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier sederhana karena hanya terdapat satu variabel dependen (kemandirian siswa dalam belajar) dan satu variabel independen (pola asuh orang tua). Analisis regresi bertujuan untuk membahas hubungan pengaruh antara satu variabel terhadapap variabel yang lain. Variabel yang dipengaruhi tersebut variabel tergantung atau dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel independen. Model persamaan dapat digambarkan sebagai berikut : Y = a + bX

Y : Kemandirin siswa dalam belajar X : Pola asuh orang tua

a : Angka konstan

b : Angka koefisien regresi

Berdasarkan pengolahan data menggunakan programSPSS for Windows versi 17 maka diperoleh ooutput regresi linier sederhana sebagai berikut :

1. Korelasi Correlations Kemandirian dalam belajar Pola asuh orang tua Pearson Kemandirian Dalam

Correlation Belajar

Pola asuh orang tua

1.000

.894

.894

1.000

Sig. (1-tailed) Kemandirian Dalam Belajar

Pola asuh orang tua .000

.000

N N Kemandirian Dalam Belajar

Pola asuh orang tua

35 35

35 35 Analisis :

- Besar hubungan antara variabel pola asuh orang tua dengan kemandirian siswa dalam belajar yang dihitung dengan koefisien korelasi siswa dalam belajar yang dihitung dengan koefisisen korelasi adalah 0,894. Hal ini menunjukan hubungan yang sangat erat.

(7)

56 | JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

- Tingkat signifikan koefisien korelasi (diukur dari probabilitas) menghasilkan angka 0,000 atau praktis 0. 0leh karena probabilitas jauh lebih kecil 0,01 maka korelasi antara pola asuh orang tua dengan kemandirian siswadalam belajar adalah sangat nyata.

2. Uji simultan dengan F-Test

Hasil F-test disebut signifikan apabila nilai □-value kurang dari 0,01

ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 regression residual total 1426.668 360.018 1787.686 1 33 34 1426.668 10.910 130.771 .000a

a. predictor (constan), Pola Asuh Orang Tua b. dependen variabel : kemandirian dalam belajar Analisis :

- dari uji F-test, diperoleh F hitung adalah 130.771 dengan tingkat signifikan 0,0000. Oleh karena probabilitas (0,0000) jauh lebih kecil dari 0,01 maka model regresi dapat dipakai untuk

memprediksi bahwa pola asuh orang tua dapat berpengaruh terhadap kemandirian siswa dalam belajar.

3. Uji persial dengan T-test

T-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel tergantung. Persamaan regresi. Y = a + b X

Y : Kemandirian dalam belajar X : Pola asuh orang tua

a : Angka konstan

b : Angka koefisien regresi

coefficientsa model Unstndardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std.Error Beta 1 (constant) Pola asuh orang tua 31.541 .667 4.644 .058 .894 6.793 11.436 .000 .000

(8)

57 | JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Berdasarkan tabel coefficients di atas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 31,541 + 0,667 X

Pengambilan Keputusan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa dalam belajar

Ha : Ada pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa dalam belajar

Tata cara pengambilan keputusan

a. dengan membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel Jika statistik t-Hitung < Statistik t-Tabel, maka H0 diterima

Jika statistik t-Hitung > Statistik t-Tabel, maka H0 ditolak

Dari hasil output SPSS for windows versi 17 pada tabel coefficientsa di atas t-hitung adalah 11,436 sedangkan t-tabel (uji dua arah) adalah 2,75 (lihat daftar lampiran untuk t-tabel) artinya t Hitung > t Tabel sehingga diperoleh kesimpulan H0 ditolak sedangkan Ha diterima.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian

siswa dalam belajar.

b. Berdasarkan probabilitas atau signifikansi Jika probabilitas > 0,01, maka H0 diterima

Jika probabilitas< 0,01, maka H0 ditolak

Dari hasil output SPSS for windows versi 17 pada tabel coefficientsa di atas kolom Sig/Significance adalah 0,0000.Maka 0,0000 < 0,01 sehingga diperoleh kesimpulan H0 ditolak

dan Ha diterima.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa

dalam belajar. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis diatas maka dijelaskan sebagai berikut : 1. Hasil Analisis Deskriptif

a. Pola Asuh Orang Tua

1) Sebanyak 24 sampel dari 35 sampel terdestribusikan pada tingkat baik atau 68,57%. Kategori baik berdasarkan pada analisis hasil angket dengan beberapa indikator seperti pada kisi-kisi yang cenderung menunjukan pola asuh orang tua yang demokratis.

2) Sebanyak 11sampel dari 35 sampel terdistribusikan pada tingkat cukup baik atau 31,43%. Kategori cukup baik berdasarkan analisis hasil angket dengan beberapa indikator seperti yang tertera pada lampiran.

b. Kemandirian siswa dalam belajar

1) Sebanyak 32 sampel dari 35 sampel terdistribusikan pada tingkat mandiri atau 91,43%.kategori mandiri berdasarkan pada analisis hasil angket dengan beberap indikator

(9)

58 | JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

seperti pada kisi-kisi angket yang ditunjukan anak cenderung mampu mengerjakan semua tugas-tugas ataupun penyelesaian secara mandiri.

2) Sebanyak 3 sampel dari 35 sampel terdistribusikan pada tingkat cukup mandiri atau 8,57%. Kategori cukup mandiri berdasarkan hasil angket dengan beberapa indikator seperti yang tertera pada lampiran.

2. Dari hasil analisis menggunakan SPSS for windows versi 17 diperoleh data sebagai berikut : a. Dengan membandingkan statistic hitung dengan statistic tabel

Jika statistic t-Hitung < Statistik t-Tabel, maka Ho diterima Jika statistik t-Hitung>Statistik t-Tabel, maka Ho ditolak

Dari hasil output SPSS for windows versi 17 pada tabel coefficients” diatas t-hitung adalah 11,436 sedangkan t-tabel (uji dua arah) adalah 2,75 (lihat pada lampiran untuk t-tabel) artinya t Hitung > t tabel sehingga diperoleh kesimpulan Ho ditolak sedangkan Ha diterima.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa dalam belajar.

b. Berdasarkan probabilitas atau signifikan Jika probabilitas > 0,01, maka Ho diterima Jika probabilitas > 0,01, maka Ho ditolak

Dari hasil output SPSS for windows versi 17 pada tabel coefficients” diatas kolom Sig/ Significance adalah 0,000. Maka 0,000 < 0,01 sehingga diperoleh kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa dalam belajar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas VIII di SMP Negeri 1 Cepiring dapat diambil kesimpulan bahwa pola asuh orang tua mempunyai pengaruh dengan kemandirian belajar siswa kelas VIII semester I SMP Negeri I Cepiring. Selain itu penelitian ini juga dapat disimpulkan sebagai bberikut.

1. Pola asuh orang tua yang ada pada siswa di SMP Negeri 1 Cepiring dikategorikan baik, hal ini dinyatakan oleh 24 dari 35 responden dengan persentase 68,57%. Termasuk dalam kategori baik. Dan dikategorikan cukup baik, hal ini di nyatakan oleh 11 dari 35 responden dengan persentase 31,43%. Termasuk dalam Kategori cukup baik.

2. Kemandirian belajar siswa termasuk dalam kategori mandiri, hal ini dinyatakan oleh 32 dari 35 responden dengan persentase 91,43%. Termasuk dalam kategori mandiri.

Dan dikategorikan cukup mandiri, hal ini dinyatakan oleh 3 dari 35 responden dengan persentase 8,57%. Termasuk dalam kategori cukup mandiri.

(10)

59 | JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

3. Hasil hitung korelasi product moment diperoleh 0,754, dan ternyata angka tersebut lebih besar dari angka dalam tabel r product moment yaitu ; 0,514 ini berarti hasil hitung lebih besar dari angka dalam tabel, sehingga hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi; “Ada pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa dalam belajar” diterima. Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa semakin baik pola asuh orang tua terhadap siswa, maka akan semakin baik tingkat kemandirian siswa dalam belajarnya. Sebaliknya semakin kurang pola asuh orang tua terhadap siswa, maka akan mengurangi kemandirian belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad & Mohammad Asrori. 2004. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Bumi Aksara.

Banun Sri Haksasi. 2006. Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Non tes. IKIP Veteran, Semarang.

Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Ira Petranto, 2005. Pola Asuh Anak. http.//www.polaasuhanak.com.( Assceced, 5 februari 2012 jam 10.00 WIB).

Max Darsono dkk, 2000. Belajar dan Pembelajaran. IKIP Semarang Press. Semarang.

Rina, Mohammad Taufik. 2007. Pola Asuh Orang Tua. www.tabloid_nakita.com. (Assceced, 5 februari 2012 jam 10.00 WIB).

Sri Redjeki. 2008. Penulisan Karya Ilmiah. Widyasari, Salatiga. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek) .

Basri, Hasan. 2000. Remaja berkualitas (Problematika dan Solusinya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bahri, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Ghali Indonesia.

Hadi, Sutrisno. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi Offset. Hadi, Sutrisno. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi Offset. Untuk Mandiri”. http://www.google.com.e-psikologi.

Surya, Hendra. 2003. Kiat Mengajak Anak Belajar dan Berprestasi, Jakarta : PT.Gramedia. Soeparno, Suhaenah. 2000. Membangun Kompetisi Belajar. Jakarta : Pustaka Pelajar. Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Pustaka pelajar (IKAPI). Soehartono, Irawan. 1995. Metode Penenlitian Sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Usman, Husaini. 2000. Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Populasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Cepiring Kendal

Referensi

Dokumen terkait

KORELASI ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA. TAHUN

Permasalahan pokok yang dibahas dalam tulisan ini adalah apakah ada pengaruh positif konsep diri siswa dan pola asuh orang tua terhadap kemandirian belajar siswa SMP di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua authoritative mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kemandirian belajar pada siswa.. Nilai

judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi Belaja r Pendidikan Agama Islam Siswa kelas VIII SMPN 2 Durenan Trenggalek..

Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat

Menurut Singgih (dalam Kristina 2012) menyatakan bahwa pola asuh orang tua merupakan perilaku orang tua dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukan kekuasaan

Bentuk pola asuh yang diterapkan orang tua penyandang tunagrahita dalam kemandirian anak tunagrahita di Bungo Pasang Painan mengarah pada bentuk pola asuh

Desain Penelitian Keterangan: X= skor nilai tingkat pola asuh orang tua Y= skor nilai hasil belajar matematika siswa Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP