• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA"

Copied!
342
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KEBIJAKAN SPMI

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Proses

Penanggung Jawab

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

Perumusan

Pemeriksaan

Penetapan

Pengendalian

(4)

1. Visi dan Misi PPNS

Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :

“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya”

Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :

1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);

2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);

3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism);

4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).

5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).

2. Tujuan Dokumen Kebijakan SPMI

Dokumen Kebijakan SPMI Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dimaksudkan sebagai :

1. Sarana untuk mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan tentang SPMI yang berlaku di dalam lingkungan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya ; 2. Landasan dan arah dalam menetapkan semua standar dan manual atau prosedur dalam

SPMI, serta dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu SPMI;

3. Bukti otentik bahwa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya telah memiliki dan melaksanakan SPMI sebagaimana diwajibkan menurut peraturan perundang -undangan.

(5)

3. Luas lingkup Kebijakan

Kebijakan SPMI mencakup semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi di PPNS, dengan fokus utama pada aspek pembelajaran dan aspek lain yang mendukung aspek pembelajaran. Fokus pada aspek pembelajaran ini dimaksudkan sebagai langkah awal atau perintis, sebab secara bertahap fokus dari luas lingkup kebijakan SPMI akan dikembangkan sehingga tidak hanya mencakup Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat), tetapi juga Standar Pendidikan Tinggi, baik standar dalam bidang akademik maupun nonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

4. Keberlakuan Kebijakan SPMI

Kebijakan SPMI berlaku untuk semua unit dalam organisasi PPNS, yaitu : jurusan, program studi, dan unit pelaksana.

5. Istilah dan Definisi

1. Kebijakan SPMI adalah dokumen berisi uraian pemikiran, sikap, pandangan PPNS dalam memahami, merancang dan mengimplementasikan SPMI di PPNS .

2. Manual SPMI adalah dokumen berisi petunjuk mengenai cara, langkah, atau prosedur tentang penetapan, pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan, dan peningkatan standar.

3. Standar SPMI adalah dokumen tertulis berisi kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi, mengenai sesuatu yang harus dicapai / dipenuhi sesuai dengan Standar Pendidikan Tinggi

4. Evaluasi Diri adalah kegiatan setiap unit dalam PPNS secara periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai kinerjanya sendiri selama kurun waktu tertentu untuk mengetahui kelemahan dan kekurangannya.

5. Audit SPMI adalah kegiatan rutin setiap akhir tahun akademik yang dilakukan oleh auditor internal PPNS untuk memeriksa pelaksanaan SPMI dan mengevaluasi apakah seluruh standar SPMI telah dicapai / dipenuhi oleh setiap unit dalam lingkungan PPNS .

6. Rincian Kebijakan

SPMI bertujuan untuk :

(6)

2. Meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi Dan dilakukan dengan :

1. Menjamin bahwa seluruh unit di lingkungan PPNS dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada standar yang ditetapkan.

2. Menjamin bahwa setiap layanan kepada stakeholders dilakukan sesuai standar yang ditetapkan,

3. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, khususnya orang tua / wali mahasiswa, tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan;

4. Mengajak semua pihak dalam PPNS untuk bekerja mencapai tujuan dengan berpatokan pada standar dan secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan mutu.

Pernyataan Kebijakan SPMI sebagai bentuk komitmen Institusi adalah :

1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi berbasis teknologi rekayasa yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan berdaya saing global.

2. Mengembangkan teknologi kemaritiman dan penunjangnya melalui kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat berbasis teknologi rekayasa.

3. Menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), serta berkomitmen membangun sistem secara berkelanjutan.

4. Meningkatkan kinerja melalui pencapaian sasaran mutu yang ditetapkan.

Model Manajemen Implementasi SPMI Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :

SPMI pada Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dirancang, dilaksanakan, dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan dengan berdasarkan pada model PPEPP (penetapan, pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan, dan peningkatan standar). Dengan model ini, maka PPNS akan menetapkan terlebih dahulu kebijakan, manual dan standar SPMI. Pencapaian standar dilakukan dengan mengacu

(7)

pada strategi pelaksanaan dan indikator ketercapaian standar. Evaluasi pelaksanaan dilakukan secara periodik untuk melihat apakah pelaksanaan telah sesuai dengan standar. Hasil evaluasi akan menjadi alat pengendalian pelaksanaan dan dikembangkan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan.

Siklus Penjaminan Mutu

Melaksanakan SPMI dengan model manajemen PPEPP mengharuskan setiap unit di PPNS bersikap terbuka, kooperatif, dan siap untuk diaudit atau diperiksa oleh tim auditor internal yang telah mendapat pelatihan khusus tentang audit SPMI. Audit yang dilakukan setiap akhir tahun akademik akan direkam dan dilaporkan kepada Direktur PPNS, untuk kemudian diambil tindakan tertentu berdasarkan hasil temuan dan rekomendasi dari tim auditor.

Selain itu setiap unit dalam lingkungan PPNS secara berkala harus melakukan proses evaluasi diri untuk menilai kinerjanya sendiri dengan menggunakan standar dan prosedur yang telah ditetapkan.. Terhadap hasil evaluasi diri tersebut, Direktur PPNS bersama dengan unit terkait akan membuat keputusan tentang langkah atau tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu.

Semua proses di atas dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi di PPNS terjamin mutunya, dan bahwa SPMI PPNS pun juga selalu dievaluasi untuk menemukan kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat dilakukan perubahan ke arah perbaikan secara berkelanjutan.

Hasil pelaksanaan SPMI dengan basis model manajemen PPEPP adalah kesiapan PPNS beserta semua prodinya untuk mengikuti proses akreditasi atau penjaminan mutu eksternal baik oleh BAN- PT ataupun lembaga akreditasi asing yang kredibel.

(8)

Prinsip Dalam Melaksanakan SPMI Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya: Untuk mencapai tujuan SPMI PPNS tersebut di atas dan juga untuk mewujudkan visi dan misi PPNS, maka sivitas akademika dalam melaksanakan SPMI di PPNS selalu berpedoman pada prinsip :

1. Berorientasi kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal; 2. Mengutamakan kebenaran;

3. Tanggungjawab sosial;

4. Pengembangan kompetensi personel; 5. Partisipatif dan kolegial;

6. Keseragaman metode;

7. Inovasi, belajar dan perbaikan secara berkelanjutan.

Strategi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya di dalam melaksanakan SPMI adalah: 1. Melibatkan secara aktif semua sivitas akademika pada semua tahap penetapan,

pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan, dan peningkatan standar SPMI;

2. Mempertimbangkan kepentingan stakeholder dalam penetapan standar

3. Melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI kepada sivitas akademik secara periodik.

Pelaksanaan SPMI

Organisasi PPNS disusun dengan mengacu pada Permendikbud No 6 thn 2014 tentang OTK (Organisasi dan Tata Kerja PPNS). Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya memiliki : 3 jurusan yang mengelola 14 prodi, 2 unit kerja tingkat bagian politeknik, 1 pusat, 12 unit pelaksana teknik, dan 22 Laboratorium. Dan dengan ditetapkannya SPMI ini, maka setiap unit dalam lingkungan PPNS harus menjalankan standar pada SPMI dalam setiap aktivitasnya melalui strategi yang ada dengan pencapaian yang bertahap.

Unit Penjaminan Mutu merupakan unit yang mempunyai tugas dan fungsi memfasilitasi implementasi SPMI di PPNS sehingga pelaksanaan SPMI dapat berjalan lancar dan terkoordinasi secara efektif.

7. Daftar Standar

A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STD/SPMI/A.01 Standar Kompetensi Lulusan B. STANDAR ISI

(9)

STD/SPMI/B.01 Standar Kurikulum STD/SPMI/B.02 Standar Beban Studi

STD/SPMI/B.03 Standar Kalender Akademik C. STANDAR PROSES

STD/SPMI/C.01 Standar Perkuliahan Teori STD/SPMI/C.02 Standar Perkuliahan Praktek

STD/SPMI/C.03 Standar Perkuliahan On The Job Training STD/SPMI/C.04 Standar Perkuliahan Tugas Akhir

STD/SPMI/C.05 Standar Surat Pendamping Ijasah D. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

STD/SPMI/D.01 Standar Penilaian Proses Belajar oleh Institusi STD/SPMI/D.02 Standar Penilaian Proses Belajar oleh Dosen STD/SPMI/D.03 Standar Penilaian Proses Belajar oleh Mahasiswa E. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STD/SPMI/E.01 Standar Dosen

STD/SPMI/E.02 Standar Tenaga Kependidikan F. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

STD/SPMI/F.01 Standar Sarana dan Prsarana G. STANDAR PENGELOLAAN

STD/SPMI/G.01 Standar Pengelolaan Organisasi STD/SPMI/G.02 Standar Pengelolaan Operasional

STD/SPMI/G.03 Standar Pengelolaan Akademik Kurikuler STD/SPMI/G.04 Standar Pengelolaan Akademik Ko-Kurikuler STD/SPMI/G.05 Standar Pengelolaan K3 dan Lingkungan STD/SPMI/G.06 Standar Pengelolaan Jasa Produksi

STD/SPMI/G.07 Standar Pengelolaan Satuan Pengawas Internal STD/SPMI/G.08 Standar Pengelolaan Penerimaan Mahasiswa Baru H. STANDAR PEMBIAYAAN

STD/SPMI/H.01 Standar Pembiayaan Investasi STD/SPMI/H.02 Standar Pembiayaan Operasional STD/SPMI/H.03 Standar Pembiayaan Personal

I. STANDAR PENELITIAN

STD/SPMI/I.01 Standar Hasil Penelitian STD/SPMI/I.02 Standar Isi Penelitian

(10)

STD/SPMI/I.03 Standar Proses Penelitian STD/SPMI/I.04 Standar Penilaian Penelitian STD/SPMI/I.05 Standar Pelaksanaan Penelitian

STD/SPMI/I.06 Standar Sarana dan Prasarana Penelitian STD/SPMI/I.07 Standar Pengelolaan Penelitian

STD/SPMI/I.08 Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian J. STANDAR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

STD/SPMI/J.01 Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat STD/SPMI/J.02 Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat STD/SPMI/J.03 Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat STD/SPMI/J.04 Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat STD/SPMI/J.05 Standar Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

STD/SPMI/J.06 Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat STD/SPMI/J.07 Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat

STD/SPMI/J.08 Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat

K. STANDAR SISTEM INFORMASI

STD/SPMI/K.01 Standar Sistem Informasi L. STANDAR KEMAHASISWAAN

STD/SPMI/L.01 Standar Organisasi Mahasiswa

STD/SPMI/L.02 Standar Kesejahteraan dan Bakti Sosial M. STANDAR KERJASAMA

STD/SPMI/M.01 Standar Kerjasama N. STANDAR SUASANA AKADEMIK

STD/SPMI/N.01 Suasana Akademik

8. Daftar Manual / Prosedur / SOP

1. Manual Penetapan Standar (M/ STD/01),

2. Manual Pelaksanaan/Pemenuhan Standar (M/STD/02), 3. Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar (M/ STD/03) 4. Manual Pengendalian Standar (M/ STD/04), 5. Manual Peningkatan Standar (M/ STD/05)

6. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi

(11)

3. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

4. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 6. Permendikbud No 6 Thn 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPNS

7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Statuta Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

8. Permendikbud No, 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

9. Bahan Pelatihan “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Kemenristekdikti, 2016

(12)

MANUAL

PENETAPAN STANDAR

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Proses

Penanggung Jawab

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

Perumusan

Wiediartini, SE, MT

Perumus

Pemeriksaan

Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT.

Pemeriksa

Penetapan

Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA

Direktur

Pengendalian

Wibowo Arnin P, ST. Kom

Kepala Pusat Jaminan

Mutu

(13)

1. Visi dan Misi PPNS

Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :

“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya”

Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :

1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);

2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);

3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism);

4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).

5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).

2. Tujuan Manual Untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan standar 3. Luas Lingkup

Manual dan Penggunaannya

Manual ini berlaku:

1. Ketika sebuah standar pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan;

2. Untuk semua standar.

4. Definisi dan istilah

1. Merancang standar adalah olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal apa yang dibutuhkan dalam SPMI. Kegiatan ini dapat berupa elaborasi / menjabarkan 8 standar Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. menjadi berbagai standar lain yang mengatur berbagai aspek secara lebih rinci;

(14)

2. Merumuskan standar adalah menuliskan isi setiap standar ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumus Audience, Behaviour, Competence, dan Degree (ABCD).

3. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar sehingga standar dinyatakan berlaku;

4. Studi pelacakan adalah identifikasi terhadap adanya kebutuhan dari suatu kegiatan atau aktivitas pada suatu unit kerja yang membutuhkan adanya standar dalam pelaksanaannya.

5. Uji publik adalah proses mendapatkan masukan pada draft standar dari pemangku kepentingan internal dan atau eksternal yang berkaitan dengan standar yang dibuat.

5. Langkah-Langkah atau Prosedur

1. Jadikan visi dan misi PPNS sebagai titik tolak dan tujuan akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar.

2. Kumpulkan dan pelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan dengan aspek kegiatan yang hendak dibuatkan standarnya.

3. Catat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan perundang- undangan yang tidak dapat disimpangi.

4. Lakukan evaluasi diri dengan menerapkan SWOT analysis.

5. Laksanakan studi pelacakan atau survey tentang aspek yang hendak dibuatkan standarnya itu, terhadap pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal. 6. Lakukan analisis hasil dari langkah no.2 hingga 4 dengan mengujinya

terhadap visi dan misi PPNS.

7. Rumuskan draft awal standar yang bersangkutan dengan menggunakan rumus ABCD.

8. Lakukan uji publik atau sosialisasi draft standar dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan saran. 9. Rumuskan kembali pernyataan standar dengan memerhatikan hasil dari no. 8

(15)

10. Lakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.

11. Sahkan dan berlakukan standar melalui penetapan dalam bentuk keputusan. 6. Kualifikasi

Pejabat/Petugas yang

menjalankan SOP

Tim SPMI PT atau Unit khusus SPMI sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan unit terkait, masing-masing sesuai dengan tugas, kewenangan dan bidang keahliannya.

7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa: 1. Daftar peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan

standar yang dibuat.

2. Ketersediaan peraturan perundang-undangan yang tersebut pada poin 1. 3. Formulir / Template standar.

8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010

2. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010.

(16)

MANUAL

PELAKSANAAN/PEMENUHAN STANDAR

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Proses

Penanggung Jawab

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

Perumusan

Pemeriksaan

Penetapan

Pengendalian

(17)

1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :

“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya”

Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :

1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);

2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);

3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism);

4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).

5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).

2. Tujuan Manual Untuk melaksanakan/memenuhi standar SPMI di PPNS 3. Luas Lingkup

Manual dan Penggunaannya

Manual ini berlaku:

1. Ketika sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan atau aktivitas pada suatu unit.

2. Untuk semua standar SPMI

4. Definisi dan istilah 1. Melaksanakan standar adalah ukuran, spesifikasi, patokan, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan standar yang harus dipatuhi, dikerjakan, dipenuhi pencapaiannya.

(18)

2.

5. Langkah-Langkah atau Prosedur

1. Lakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar . 2. Sosialisasikan isi standar kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan

mahasiswa, secara periodik dan konsisten.

3. Siapkan dan tuliskan dokumen tertulis sesuai dengan dokumen terkait pada standar tersebut, baik berupa Instruksi Kerja/Prosedur/SOP, buku pedoman, formulir ataupun dokumen lain sesuai isi standar.

4. Laksanakan kegiatan dengan sesuai standar sebagai acuan kerja, dengan menggunakan strategi pencapaian untuk mencapai standar dan indikator sebagai tolok ukur pencapaian.

6. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang menjalankan SOP

Pihak yang harus melaksanakan standar adalah:

1. Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dan/atau 2. Unit kerja dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang

bersangkutan, dan/atau

3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar yang bersangkutan.

7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis seperti yang tercantum pada dokumen terkait pada setiap standar.

8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010

2. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010.

(19)

MANUAL

EVALUSI PELAKSANAAN STANDAR

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Proses

Penanggung Jawab

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

Perumusan

Pemeriksaan

Penetapan

Pengendalian

(20)

1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :

“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya”

Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :

1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);

2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);

3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism);

4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).

5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).

2. Tujuan Manual Untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Standar SPMI sehingga pelaksanaan isi standar SPMI dapat dikendalikan

3. Luas Lingkup Manual dan Penggunaannya

Manual ini berlaku:

1. Sebelum dilakukan pengendalian pelaksanaan isi standar SPMI diperlukan pemantauan/pengawasan atau evaluasi secara berkelanjutan apakah standar SPMI telah dapat dicapai atau dipenuhi.

2. Untuk semua standar SPMI

4. Definisi dan istilah 1. Evaluasi adalah penilaian terhadap suatu proses atau kegiatan yang telah selesai dilakukan yang dilakukan secara komprehensif dan utuh, sehingga

(21)

bisa dinilai output dan dampak dari sebuah proses atau kegiatan.

2. Monitoring adalah penilaian yang dilakukan ketika kegiatan yang dinilai masih berjalan.

5. Langkah-Langkah

atau Prosedur 1. Unit terkait melakukan monitoring pelaksanaan standar secara periodik 2. Unit terkait menyiapkan dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan

standar serta evaluasi diri akan pelaksanaan standar 3. Pusat Jaminan Mutu menyediakan instrumen audit

4. Melakukan audit internal pada semua unit di lingkungan PPNS :

a. Mencatat atau merekam semua temuan yang tidak sesuai dengan isi standar baik dalam proses, prosedur, hasil maupun dampak dari pelaksanaan standar

b. Mencatat ketidaklengkapan dokumen, seperti prosedur, instruksi kerja, formulir dari tiap standar.

c. Mencatat masukan/saran dari pengguna standar seabagai masukan pada proses pengendalian dan perbaikan.

d. Membuat laporan tertulis hasil audit

6. Menyampaikan hasil temuan audit pada unit terkait 7. Melaporkan hasil audit kepada Direktur

8. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang melaksanakan SPMI

Pihak yang harus melakukan evaluasi standar adalah: 1. Semua unit kerja yang berada di lingkungan PPNS 2. Pusat Penjaminan Mutu

9. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa: 1. Instruksi Kerja/Prosedur / SOP audit

(22)

3. Formulir/borang temuan hasil pemeriksaan/audit.

10. Referensi 1. Bahan Pelatihan “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Kemenristekdikti, 2016

(23)

MANUAL

PENGENDALIAN STANDAR

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Proses

Penanggung Jawab

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

Perumusan

Wiediartini, SE, MT

Perumus

Pemeriksaan

Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT.

Pemeriksa

Penetapan

Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA

Direktur

Pengendalian

Wibowo Arnin P, ST. M. Kom

Kepala Pusat Jaminan

Mutu

(24)

1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :

“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya”

Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :

1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);

2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);

3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism);

4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).

5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value)..

2. Tujuan Manual Untuk mengendalikan pelaksanaan standar sehingga isi standar dapat tercapai/terpenuhi.

3. Luas Lingkup Manual dan Penggunaannya

Manual ini berlaku:

1. Ketika pelaksanaan isi standar memerlukan pemantauan atau pengawasan, pengecekan atau pemeriksaan, dan evaluasi secara rutin dan terus menerus 2. Untuk semua standar.

4. Definisi dan istilah 1. Pemantauan atau monitoring adalah mengamati suatu proses atau suatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah proses atau kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang diharuskan dalam isi standar.

(25)

2. Pemeriksaan adalah kegiatan mengecek atau mengaudit secara detil semua aspek dari penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan secara berkala, untuk mencocokkan apakah semua aspek penyelenggaraan pendidikan tersebut telah berjalan sesuai dengan isi standar.

5. Langkah-Langkah atau Prosedur

1. Lakukan pemantauan secara periodik, misalnya harian, mingguan, bulanan, atau semesteran terhadap pelaksanaan isi standar dalam semua aspek kegiatan penyelenggaraan pendidikan.`

2. Catat atau rekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan pendidikan yang tidak sesuai dengan isi standar.

3. Catat pula bila ditemukan ketidaklengkapan dokumen terkait seperti yang tercantum pada standar.

4. Catat jika formulir, dsbnya yang dibutuhkan dari setiap standar tidak digunakan.

5. Periksa dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar, atau bila isi standar belum dapat atau gagal dicapai.

6. Ambil tindakan korektif terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan dari isi standar.

7. Catat atau rekam semua tindakan korektif yang diambil.

8. Pantau terus menerus efek dari tindakan korektif tersebut, misal: apakah kemudian penyelenggaraan pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar.

9. Buat laporan tertulis secara periodik tentang semua hal yang menyangkut pengendalian standar seperti diuraikan di atas.

10. Laporkan hasil dari pengendalian standar itu kepada pimpinan unit kerja dan Direktur PPNS, disertai saran atau rekomendasi.

6. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang menjalankan

Pihak yang harus melaksanakan standar adalah:

(26)

SOP

2. Unit kerja dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang bersangkutan, dan/atau

3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar yang bersangkutan.

7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa: 1. Instruksi Kerja/Prosedur / SOP audit

2. Formulir Evaluasi Diri

3. Formulir/borang temuan hasil pemeriksaan/audit.

8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010

2. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010.

(27)
(28)
(29)

MANUAL

PENGEMBANGAN/PENINGKATAN STANDAR

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Proses

Penanggung Jawab

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

Perumusan

Wiediartini, SE, MT

Perumus

Pemeriksaan

Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT.

Pemeriksa

Penetapan

Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA

Direktur

Pengendalian

Wibowo Arnin, ST. M.Kom

Kepala Pusat Jaminan

Mutu

(30)

1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :

“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya”

Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :

1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);

2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);

3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism);

4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).

5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).

2. Tujuan Manual Untuk secara berkelanjutan meningkatkan mutu setiap standar setiap berakhirnya siklus masing-masing standar.

3. Luas Lingkup Manual dan Penggunaannya

Manual ini berlaku:

1. Ketika pelaksanaan isi setiap standar dalam satu siklus berakhir, dan kemudian standar tersebut ditingkatkan mutunya. Siklus setiap standar dapat ditentukan secara seragam atau berbeda-beda. Misalnya satu siklus adalah semesteran, tahunan, atau 5 tahunan;

2. Untuk semua standar.

4. Definisi dan istilah

1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan memperbaiki mutu dari isi standar, secara periodik dan berkelanjutan.

(31)

2. Evaluasi standar adalah tindakan menilai isi standar didasarkan, antara lain, pada

a. hasil pelaksanaan isi standar pada waktu sebelumnya;

b. perkembangan situasi dan kondisi PPNS, tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan PPNS dan masyarakat pada umumnya, c. relevansinya dengan visi dan misi PPNS .

3. Siklus standar adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar sesuai dengan aspek yang diatur didalamnya.

5. Langkah-Langkah atau Prosedur

1. Pelajari laporan hasil pengendalian standar.

2. Selenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut, dengan mengundang unit kerja yang terkait.

3. Evaluasi isi standar

4. Lakukan revisi isi standar sehingga menjadi standar baru.

5. Tempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar.

6. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang menjalankan SOP

Pihak yang harus mengembangkan standar adalah:

Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, bekerja sama dengan unit yang terkait seperti yang tercantum pada standar yang bersangkutan.

7. Catatan Manual ini digunakan secara bersamaan dengan Manual Penetapan Standar (M.Pntp/Std/01)

8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010

2. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010.

(32)

STANDAR

KOMPETENSI LULUSAN

Proses

Penanggung Jawab

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

Perumusan

Wibowo Arnin, ST, M.kom

Emy Sofia, ST, MT

Perumus

Pemeriksaan

Ir. Ratna Budiawati, MA

Pemeriksa Standar

Penetapan

Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA

Direktur

Pengendalian

Wibowo Arnin Putranto, ST.,

M.Kom

Kepala Pusat Jaminan

Mutu

(33)

1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :

“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya”

Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :

1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);

2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara

global (sustainability-professionalism);

4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).

5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).

2. Definisi Istilah 1. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.

2. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

3. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.

4. Supervisor adalah seseorang yang menangani orang - orang yang memproduk-si dan atau melakukan kinerja pelayanan. Seorang supervisor bertanggung jawab untuk hasil atas orang-orang yang diawasi terutama mutu dan jumlah dari produk dan pelayanan.

(34)

5. Teknisi Senior adalah pekerja terlatih yang menguasai bidang teknologi tertentu dan lebih banyak memahami teori bidang tersebut.

6. Ahli Rancang adalah seorang pekerja yang ahli atau mampu untuk membuat atau merancang suatu bentuk barang atau sistem yang hasilnya dapat digunakan. 7. TOEIC (Test of English for International Communication) adalah tes kompetensi

bahasa Inggris yang didesain khusus untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris sehari hari yang digunakan oleh pekerja dalam lingkup internasional.

3. Rasional Agar dapat mencapai misi Politeknik Perkapalan Negeri Perkapalan khusunya misi yang pertama, yaitu melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja, maka Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sebagai pelaksanaan dari pelayanan tri dharma perguruan tinggi khususnya bidang akademik perlu membuat standar kompetensi lulusan yang mampu mengakomodasi kepentingan dari kalangan profesi, pengguna lulusan dan masyarakat umum, sesuai dengan misi ketiga yaitu, membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global.

Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana diamanahkan pada Permendikbud No.49 tahun 2014 merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan, yang akan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan pembelajaran.

4. Pernyataan Isi Standar

1. Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi berdasarkan KKNI untuk jenjang D-III dan jenjang D-IV di PPNS dapat dijabarkan sebagai berikut :

1.1. Jenjang pendidikan D-III masuk kedalam level 5, yaitu :

a. Lulusan PPNS harus dapat menyelesaikan pekerjaan dengan minimal 3 variabel.

b. Lulusan PPNS mampu menyelesaikan permasalahan dengan memilih metode terkait dan menganalisa data.

c. Lulusan PPNS mampu menunjukkan hasil kinerja yang dapat terukur (waktu, operasi dan fungsi).

d. Lulusan PPNS mampu menguasai konsep teoritis untuk menyelesaikan masalah prosedural dengan jumlah parameter tertentu.

e. Lulusan PPNS mampu mengelola kelompok kerja (minimal lima orang) dan dapat membuat laporan tertulis sesuai dengan aturan penulisan yang berlaku.

(35)

1.2. Jenjang pendidikan D-IV masuk kedalam level 6, dimana lulusan mempunyai keahlian level 5 dan ditambah :

a. Lulusan PPNS mampu memanfaatkan IPTEKS terbaru dalam bidang keahlian- untuk menyelesaikan pekerjaannya.

b. Lulusan PPNS mampu beradaptasi terhadap segala situasi dalam menyelesaikan masalah dan dapat mengambil keputusan strategis berdasar analisa informasi.

2. Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi yang diterapkan oleh PPNS akan menunjang jenjang karir lulusan sebagai berikut :

Jenjang Pendidikan

Jenjang Karir Lulusan

Teknisi Senior Supervisor Ahli Rancang D-III

D-IV

2.1. Lulusan jenjang D-III minimal dapat menduduki jabatan sebagai teknisi senior (pada industri menengah dan besar) atau paling tinggi sebagai supervisor (pada industri kecil).

2.2. Lulusan jenjang D-IV minimal dapat menduduki jabatan sebagai supervisor (pada industri menengah dan besar) atau paling tinggi sebagai ahli rancang (pada industri kecil).

3.

Kompetensi mahasiswa dalam Bahasa Inggris di tunjukkan dengan nilai TOEIC 5. Strategi Pencapaian

dan Pengendalian Standar

1. Ketua Jurusan, Ketua Program Studi dan tim kurikulum melakukan rapat koordinasi untuk menentukan / mengkaji ulang kurikulum setiap akhir tahun ajaran untuk menyesuaikan dengan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan Pedoman Kompetensi Program Studi.

2. Tiap Program Studi melakukan uji kompetensi untuk menilai kompetensi mahasiswa sesuai dengan kompetensi lulusan masing – masing program studi.

3.

Agar mahasiswa yang mengikuti uji kompetensi dapat lulus dengan sekali uji kompetensi, maka diadakan kelas penyegaran materi untuk uji kompetensi terkait sesuai kompetensi dari program studi masing – masing.

4. Nilai minimal mata kuliah utama yang menjadi kompetensi masing – masing program studi adalah nilai C.

5.

Untuk membantu pencapaian nilai minimal 500 dalam kompetensi bahasa Inggris (TOEIC), maka UPT Bahasa menyediakan fasilitas pemberian kursus untuk semua mahasiswa.

(36)

6. Indikator 1. Jumlah mahasiswa (dalam %) yang mendapat nilai minimal C untuk mata kuliah utama (sesuai kompetensi program studi) dalam tiap kelas.

2. Jumlah mahasiswa (dalam %) yang mendapat nilai 500 dalam uji kemampuan Bahasa Inggris (TOEIC) dengan sekali tes.

3. Jumlah mahasiswa (dalam %) yang lulus uji kompetensi dengan satu kali proses uji kompetensi

4. Persentase lulusan yang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kompetensinya 7. Dokumen terkait 1. Pengendalian Perancangan dan Pengembangan Kurikulum Program Studi

2. Pedoman Kompetensi Program Studi 3. Prosedur Pelaksanaan Uji Kompetensi 4. Prosedur pelaksanaan tracer study

8. Referensi 1. UU No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. UU No. 12 tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi. Pasal terkait yaitu pasal 44 yang membahas tentang Sertifikasi Profesi dan Sertifikasi Kompetensi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Permendikbud No.49 tahun 2014, tentang Standar Nasional Pedidikan Tinggi. Pasal terkait yaitu pasal 5, 6 dan 7 yang membahas tentang Standar Kompetensi Lulusan.

5. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

9. Penanggungjawab

dan pihak terkait 1. Direktur

2. Wakil Direktur I

3. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi 4. Ka Lab/Ka Unit

5. Dosen

6. Tenaga kependidikan 7. Mahasiswa

(37)

LAMPIRAN :

(38)

LAMPIRAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

No Indikator Capaian 2014 2015 2016 2017 2018

1 Jumlah mahasiswa (dalam %) yang mendapat nilai minimal C untuk mata kuliah utama (sesuai kompetensi program studi) dalam tiap kelas.

20% 15% 12% 10% 8%

2 Jumlah mahasiswa (dalam %) yang mendapat nilai 500 dalam uji kemampuan Bahasa Inggris (TOEIC)

25% 35% 40% 50% 55%

3 Jumlah mahasiswa (dalam %) yang lulus uji kompetensi dengan satu kali proses uji kompetensi

(39)

STANDAR ISI

KURIKULUM

Proses

Penanggung Jawab

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

Perumusan

Adi Wirawan H, ST, MT

Wiediartini, SE, MT

Perumus

Pemeriksaan

Moh. Miftachul Munir, ST, MT

Pemeriksa Standar

Penetapan

Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA

Direktur

Pengendalian

Wibowo Arnin P, ST., M.Kom

Kepala Pusat Jaminan

Mutu

(40)

1. Visi dan Misi PPNS

Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :

“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya”

Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :

1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);

2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-professionalism);

3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism);

4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).

5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).

2. Definisi Istilah 1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hokum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.

5. Program Studi Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 6. Panduan Penyusunan/Pemutakhiran Kurikulum PPNS merupakan sebuah acuan

bagi program studi di lingkungan PPNS untuk menyusun atau memutakhirkan kurikulum, dimana di dalamnya mencakup paling tidak panduan dan format

(41)

menyusun capaian pembelajaran, panduan dan format pemetaan bahan kajian dan penyusunan bahan kajian, panduan dan format untuk mengkaji kesesuaian mata kuliah dengan rumusan sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan, panduan dan format menentukan skema pembentukan mata kuliah, panduan dan format menentukan kode mata kuliah, panduan dan format menyusun struktur kurikulum, dan panduan menetapkan besarnya SKS setiap mata kuliah. 7. Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang diyantakan dalam rumusan capaian pembelajaran.

8. Satu sks setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester.

9. Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

10. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

11. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

12. Ketrampilan Umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi.

13. Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.

14. Beban normal belajar adalah 8 (delapan) jam per hari atau 48 (empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) sks per semester.

15. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu

16. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan pada awal dan/atau setiap perkuliahan.

17. Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah antara lain: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

(42)

3. Rasional Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh PPNS adalah menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan sesuai dengan kebutuhan industri maritim dan / atau industri penunjang kemaritiman. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah selalu berupaya untuk memutakhirkan kurikulum yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kurikulum merupakan nilai kualitas yang akan menjamin pelaksanaan proses pembelajaran dalam rangka menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Agar proses pemutakhiran kurikulum dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan kurikulum yang berkualitas, maka dipandang perlu membuat sebuah standar tentang bagaimana proses pemutakhiran kurikulum tersebut dilakukan. Cakupan yang terdapat di dalam standar kurikulum harus mencakup semua kriteria minimal yang mencerminkan nilai kualitas standar isi sebagaimana telah dituangkan dalam Permendiknas No 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

4. Pernyataan Isi Standar

1. Ketentuan Umum

1.1. Bahwa semua kurikulum yang dijalankan oleh setiap program studi di lingkungan PPNS harus mengacu pada Visi, Misi dan Tujuan PPNS yang telah ditetapkan.

1.2. Bahwa proses penyusunan atau pemutakhiran kurikulum dilakukan mengacu pada ketentuan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang terdapat di dalam Permendiknas No. 49 tahun 2014.

1.3. Dalam rangka proses penyusunan dan pemutakhiran kurikulum yang efisien, maka perlu dibuat sebuah Panduan Penyusunan/ Pemutakhiran Kurikulum.

1.4. Kurikulum suatu program studi disusun atas dasar upaya program studi tersebut untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan.

1.5. Bahwa semua upaya program studi dalam menyusun atau memutakhirkan wajib menggunakan buku Panduan Penyusunan/ Pemutakhiran Kurikulum yang ditetapkan oleh Direktur PPNS.

1.6. Penetapan besarnya beban 1 SKS yang digunakan sepenuhnya harus mengikuti ketentuan Permendiknas No.49 Tahun 2014 Bagian Keempat Pasal 15 ayat (2) dan Pasal 16.

1.7. Penetapan besarnya beban normal mahasiswa dan jumlah minimal SKS yang harus ditempuh untuk masing-masing program pendidikan sepenuhnya mengikuti ketentuan Permendiknas No.49 Tahun 2014 Bagian Keempat Pasal 17.

2. Struktur Kurikulum

2.1. Satu kesatuan kurikulum pada setiap program studi paling tidak mencakup:

a. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing program studi; b. Struktur mata kuliah;

c. Silabus;

(43)

tidak mencakup:

• Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu;

• Capaian pembelajaran per mata kuliah;

• Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; • Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan

dicapai;

• Metode pembelajaran;

• Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;

• Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;

• Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan • Daftar referensi yang digunakan.

3. Mekanisme Penyusunan / Pemutakhiran Kurikulum

3.1. Proses penyusunan atau pemutakhiran kurikulum di lingkungan PPNS dilakukan oleh Tim Kurikulum PPNS dan Tim Kurikulum program studi, dimana Tim Kurikulum PPNS dibentuk dan ditetapkan oleh Wakil Direktur Bidang Akademik dan Tim Kurikulum Program Studi dibentuk dan ditetapkan oleh masing-masing Ketua Program Studi.

3.2. Tim Kurikulum (PPNS dan Program Studi) terdiri sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dosen.

3.3. Proses penyusunan atau pemutakhiran kurikulum diawali dengan tahapan perumusan capaian pembelajaran (CP) sesuai KKNI, kemudian diikuti dengan tahap pembentukan bahan kajian dan penyusunan mata kuliah dan tahap penyusunan struktur/kerangka kurikulum.

3.4. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam merumuskan capaian pembelajaran (CP) adalah sebagai berikut:

a. Bagi program studi lama yang telah beroperasi:

• Melakukan evaluasi terhadap kurikulum lama dengan cara mengkaji seberapa jauh capaian pembelajaran sesuai dengan KKNI telah terbukti dimiliki oleh lulusan, dan dapat beradaptasi terhadap perkembangan kehidupan;

• Informasi untuk pengkajian ini bisa didapatkan melalui penelusuran lulusan, masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan, dan perkembangan keilmuan/ keahlian.

• Dalam tahap ini akan dihasilkan rumusan capaian pembelajaran baru.

b. Pada program studi baru,

• Melakukan analisis SWOT, penetapan visi keilmuan prodi, melalui kebijakan universitas (PPNS) dalam pengembangan prodi;

(44)

• Melakukan analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan. c. Bahwa semua rumusan capaian pembelajaran yang dihasilkan

baik oleh program studi lama maupun program studi baru harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNPT dan KKNI, dimana di dalamnya memuat unsur sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus.

3.5. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada tahap pembentukan dan penyusunan mata kuliah adalah sebagai berikut:

3.5.1. Tahap awal adalah merumuskan ketrampilan khusus yang harus dikuasai oleh lulusan.

3.5.2. Perumusan ketrampilan khusus harus didukung dengan tahap rumusan pengetahuan yang harus dikuasai (diajarkan) dari suatu program studi diurai menjadi bahan kajian dan ditetapkan tingkat penguasan, keluasan, dan kedalamannya.

3.5.3. Penetapan ini perlu melibatkan kelompok/bidang/lab. yang ada di program studi, dengan mengacu pada rumpun, cabang, dan ranting keilmuan yang terkait dengan prodi.

3.5.4. Untuk membungkus bahan kajian menjadi mata kuliah, harus dimulai dengan membuat matrik antara rumusan capaian pembelajaran (sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus) dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitan keduanya. 3.5.5. Penetapan besaran sks sebuah mata kuliah didasarkan pada

perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat memenuhi (bagian) capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata kuliah tersebut.

3.6. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam tahap penyusunan struktur/kerangka kurikulum adalah sebagai berikut:

3.6.1. Tahap ini adalah suatu tahap menyusun mata kuliah ke dalam semester;

3.6.2. Pola susunan mata kuliah perlu memperhatikan hal berikut: a. Beban sks rata-rata di setiap semester yakni 18-20 sks; b. Ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan dengan

keruntutan tingkat kemampuan dan integrasi antar mata kuliah;

c. Strategi pembelajaran yang direncanakan dalam usaha memenuhi capaian pembelajaran lulusan.

3.7. Setelah semua draft dokumen kurikulum lengkap, maka Tim Kurikulum masing-masing program studi melakukan sosialisasi kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan dan stakeholder.

3.8. Saran dan komentar dari dosen, tenaga kependidikan dan stakeholder dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan.

3.9. Dokumen kurikulum yang telah diperbaiki, kemudian diajukan kepada Wakil Direktur bidang akademik PPNS dan selanjutnya kepada Direktur PPNS untuk mendapat persetujuan untuk diimplementasikan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun ke depan.

(45)

5. Strategi

Pencapaian dan Pengendalian Standar

Strategi yang harus dilakukan dalam pencapaian dan pengendalian standar adalah : 1. Mengadakan sosialiasi kurikulum baru kepada semua staf dosen, tenaga

kependidikan dan stakeholder;

2. Mengadakan pelatihan penyusunan dokumen Rencana Pembelajaran kepada semua dosen;

3. Melakukan evaluasi secara berkala baik internal maupun eksternal terhadap implementasi kurikulum baru, dengan melibatkan dosen, mahasiswa, alumni dan stakeholder

6. Indikator 1. Tersusunnya dokumen kurikulum masing-masing program studi paling lama 1 (satu) semester sebelum diimplementasikan;

2. Tersosialisasinya kurikulum baru dengan baik kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan dan stakeholder;

3. Adanya dokumen Rencana Pembelajaran Semester untuk semua mata kuliah sebelum implementasi kurikulum baru.

4. Meningkatnya kualitas daya serap lulusan yang diukur dari lama waktu tunggu lulusan dan rata-rata nilai pendapatan (gaji) pertama.

7. Dokumen Terkait 1. Standar Nasional Pendidikan sebagaimana tercantum di dalam Permendiknas No. 49 Tahun 2014 merupakan satu kesatuan yang utuh, maka dalam implementasinya, Standar Kurikulum PPNS juga terkait dengan beberapa standar lain seperti:

a. Standar Kompetensi Lulusan; b. Standar Proses Perkuliahan; c. Standar Penilaian Pembelajaran;

d. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan; e. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran; f. Standar Pengelolaan Akademik;

2. Pedoman Kurikulum

8. Referensi 1. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Pedoman Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT).

5. Pedoman Evaluasi Diri Akreditasi Program Studi yang dikeluarkan BAN PT.

9. Penanggungjawab dan Pihak Terkait

1. Direktur

2. Wakil Direktur I

3. Ketua Jurusan/Koordinator prodi 4. Senat PPNS

(46)

STANDAR ISI

BEBAN STUDI

Proses

Penanggung Jawab

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

Perumusan

Adi Wirawan H, ST, MT

Wiediartini, SE, MT

Perumus

Pemeriksaan

Moh. Miftachul Munir, ST, MT

Pemeriksa Standar

Penetapan

Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA

Direktur

Pengendalian

Wibowo Arnin P, ST., M.Kom

Kepala Pusat Jaminan

Mutu

(47)

1. Visi dan Misi PPNS

Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :

“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya”

Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :

1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);

2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-professionalism);

3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism);

4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).

5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).

2. Definisi Istilah 1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada

jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian

pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.

4. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang

memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

5. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat SKS, adalah takaran waktu

kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.

6. Satu SKS setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per

minggu per semester.

(48)

delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) sks per semester.

8. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu.

3. Rasional Dalam upaya menerapkan kurikulum sesuai dengan SNPT yang berbasis pada KKNI, maka jelas disebutkan bahwa setiap jenjang kualifikasi yang ingin dicapai harus terdefinisikan dengan jelas dalam Capaian Pembelajaran. Dalam tataran pelaksanaan bahwa setiap Capaian Pembelajaran masing-masing program studi diwujudkan dalam suatu struktur kurikulum dan diimplementasikan ke dalam tiap-tiap mata kuliah penunjangnya. PPNS menyelenggarakan 3 (tiga) macam jenjang kualifikasi pendidikan yaitu Dimploma 3, Dimploma 4 dan Magister Terapan yang mempunyai kualifikasi Capaian Pembelajaran yang berbeda-beda. Jika diukur dalam jangka waktu pembelajaran, maka masing-masing jenjang kualifikasi akan mempunyai jangka waktu pembelajaran yang berbeda pula besarannya. Jika dilihat dalam ukuran SKS-pun juga akan berbeda satu dengan yang lain. Oleh sebab itu agar dalam penetapan besarnya total kredit pembelajaran (SKS) dan lama waktu pembelajaran mempunyai nilai yang proporsional antara satu jenjang kualifikasi dengan jenjang kualifikasi yang lain, maka perlu dibuat standar yang secara khusus mengatur hal tersebut. Standar ini nantinya juga akan dijadikan sebagai salah satu acuan program studi di lingkungan PPNS untuk menyusun atau mengembangkan kurikulumnya.

4. Pernyataan Isi Standar

1. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (SKS); 2. Satu SKS setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per

minggu per semester.

3. Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks.

4. 1 (satu) SKS pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi dan tutorial, mencakup: a. Kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per

semester;

b. Kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; dan

c. Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; 5. 1 (satu) SKS pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain

yang sejenis, mencakup:

a. Kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan

b. Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; 6. 1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel,

praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara, adalah 160 (seratus enam puluh) menit per minggu per semester;

7. Besarnya beban belajar mahasiswa per-satuan waktu yang akan ditetapkan harus mengacu pada ketentuan SNPT khususnya terkait dengan beban normal belajar

mahasiswa;

Gambar

Tabel Persentase mahasiswa yang menerima SP
Tabel 3 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan
Tabel 4 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Pimpinan
Tabel 8 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Tempat Beribadah
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: ada hubungan positif yang sangat signifikan antara forgiveness

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peran perawat sebagai care giver dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik (GGK) yang menjalani

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor dominan yang mempengaruhi preferensi masyarakat terhadap pengembangan agroforestri adalah permodalan

Wamelai yang selalu menjadikan diri mereka sebagai orang yang saling membatu sesama manusia. Nilai sosial yaitu kepercayaan, berkenaan dengan kemanusian dan

Informasi hanya untuk bahan spesifik yang telah ditentukan dan mungkin tidak berlaku jika bahan tersebut digunakan dalam kombinasi dengan bahan. lain atau dalam proses lain,

produk atau jasa yang ditawarkan.. 2) Menterjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam upaya perbaikan teknis atau karakteristik desain perusahaan (hows) yang menunjukan bagaimana

Berdasarkan urgenitas kebutuhan tuntutan pengembangan kesiapan menulis dan keunggulan dari pola permainan yang diajukan, maka perlu dicari efektivitas pemanfaatan media permainan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada konsumen jamu habis bersalin Nyonya Meneer di Semarang tentang bagaimana pengaruh kualitas produk dan harga terhadap kepuasan konsumen