MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1
PEKERJAAN
PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE
(INSPEKTUR LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN)
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN
KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK)
MODUL
SIB – 09 : PEKERJAAN BANGUNAN
PELENGKAP DAN
PERLENGKAPAN JALAN
KATA PENGANTAR
Dalam rangka menunjang fungsi Jembatan baik berkaitan dengan keamanan konstruksi, maupun berkaitan dengan keamanan dan keselamatan pengguna Jembatan, maka Jembatan harus dilengkapi dengan bangunan pelengkap dan perlengkapan Jembatan dan merupakan satu kesatuan dari konstruksi Jembatan secara keseluruhan.
Bangunan pelengkap Jembatan merupakan bangunan yang dibuat dalam rangka pengamanan konstruksi Jembatan dari pengaruh dan kondisi alam sekitarnya terutama air. Sedangkan perlengkapan Jembatan berkaitan dengan lalu lintas baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengetahuan mengenai pekerjaan Bangunan Pelengkap dan Perlengkapan Jembatan merupakan salah satu pengetahuan yang harus dipahami oleh para pengawas pekerjaan konstruksi guna menunjang pelaksanaan tugas pengawasan pekerjaan Jembatan.
Penulisan dan penyusunan modul ini didasarkan pada semua ketentuan berkaitan dengan konstruksi Jembatan maupun pengaturan mengenai lalu lintas yang berlaku dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya untuk kesempurnaan modul ini kami sangat mengharapkan masukan yang besifat kritik membangun dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung penulisan modul ini.
Harapan kami semoga modul ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Modul SIB-09 : Pekerjaan Perkerasan Pelengkap dan Perlengkapan Jembatan
-ii-LEMBAR TUJUAN
JUDUL PELATIHAN
: Pelatihan Inspektor Lapangan Pekerjaan
Jembatan (Site Inspector of Bridge)
MODEL PELATIHAN
: Lokakarya terstruktur
TUJUAN UMUM PELATIHAN :
Setelah modul ini dipelajari, peserta mampu melaksanakan pengawasan dan perlaporan pekerjaan konstruksi jembatan untuk memastikan kesesuaian dengan rencana, metode kerja dan dokumen kontrak.
TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Mengawasi pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2. Membaca Data Geoteknik
3. Mengawasi penggunaan Bahan Jembatan 4. Membaca Gambar
5. Mengawasi penggunaan Alat-alat Berat
6. Mengawasi pelaksanaan Pengukuran dan Pematokan 7. Mengawasi pelaksanaan Pekerjaan Tanah
8. Mengawasi pelaksanaan Pekerjaan Beton
9. Mengawasi pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Pelengkap dan Perlengkapan Jembatan
10. Mengawasi pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas
11. Mengawasi pelaksanaan Metode Kerja Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan 12. Membuat Laporan Pengawasan Pekerjaan
Modul SIB-09 : Pekerjaan Perkerasan Pelengkap dan Perlengkapan Jembatan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB)
-iv-NOMOR DAN JUDUL MODUL : SIB – 09 PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP DAN PERLENGKAPAN JEMBATAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah modul ini dipelajari, peserta mampu mengawasi pekerjaan bangunan pelengkap dan perlengkapan Jembatan sehingga dihasilkan mutu bangunan pelengkap dan perlengkapan Jembatan sesuai dengan spesifikasi teknik yang ditetapkan dalam dokumen kontrak.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Pada akhir pembelajaran modul ini peserta mampu :
1. Menjelaskan fungsi dan jenis bangunan pelengkap dan perlengkapan Jembatan. 2. Menjelaskan perlengkapan Jembatan standar
3. Menjelaskan konstruksi bangunan pelengkap dan perlengkapan Jembatan
4. Mengawasi pelaksanaan metode pelaksanaan konstruksi bangunan pelengkap dan perlengkapan Jembatan.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
LEMBAR TUJUAN ii
DAFTAR ISI iv
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN
PEKERJAAN JEMBATAN (Site Inspector of
Bridge) v
DAFTAR MODUL vi
PANDUAN INSTRUKTUR vii
BAB I JENIS DAN FUNGSI BANGUNAN PELENGKAP DAN PERLENGKAPAN JEMBATAN
1.1. Pengertian
1.2. Bangunan Pelengkap Jembatan 1.3. Perlengkapan Jembatan
I – 1
I – 1 I – 1 I – 5
BAB II PERLENGKAPAN JEMBATAN STANDAR
2.1. Pengelompokan Jembatan Menurut Fungsi Jembatan, Sistem Jembatan Kelas Jembatan
2.2. Pengelompokan Jembatan Menurut Kelas Jembatan
2.3. Jenis Bangunan Pelengkap Jembatan Dan
Perlengkapan Jembatan
II – 1
II – 1 II – 4 II – 5
BAB III KONSTRUKSI BANGUNAN PELENGKAP JEMBATAN DAN PERLENGKAPAN JEMBATAN
3.1. Konstruksi Bangunan Pelengkap 3.2. Konstruksi Perlengkapan Jembatan
III – 1
III – 1 III – 15
BAB IV METODE PELAKSANAAN
4.1. Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jembatan 4.2. Pelaksanaan Pekerjaan Perlengkapan Jembatan
IV – 1 IV – 1 IV – 2 RANGKUMAN DAFTAR PUSTAKA HAND OUT
Modul SIB-09 : Pekerjaan Perkerasan Pelengkap dan Perlengkapan Jembatan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB)
-vi-DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL
PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN
JEMBATAN (Site Inspector of Bridge)
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja
Inspektor
Lapangan Pekerjaan Jembatan (Site Inspector of Bridge)
dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kerja sehingga dalam PelatihanInspektor Lapangan Pekerjaan Jembatan (Site Inspector of Bridge)
unit-unit tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.
2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.
3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan
Inspektor Lapangan
Pekerjaan Jembatan (Site Inspector of Bridge)
.DAFTAR MODUL
Jabatan Kerja : Inspektur Lapangan Pekerjaan Jembatan
Site Inspector of Bridge (SIB)
Nomor
Modul Kode Judul Modul
1 SIB – 01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2 SIB – 02 Membaca Data Geoteknik
3 SIB – 03 Bahan Jembatan
4 SIB – 04 Membaca Gambar
5 SIB – 05 Alat Berat
6 SIB – 06 Pengukuran dan Pematokan
7 SIB – 07 Pekerjaan Tanah
8 SIB – 08 Pekerjaan Beton
9
SIB – 09
Pekerjaan Bangunan Pelengkap dan
Perlengkapan Jembatan
10 SIB – 10 Pemeliharaan Jembatan Darurat dan Pengaturan Lalu Lintas
11 SIB – 11 Metode Kerja Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan
Modul SIB-09 : Pekerjaan Bangunan Pelengkap dan Perlengkapan Jembatan
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) viii
PANDUAN INSTRUKTUR
A. BATASAN
NAMA PELATIHAN : Pelatihan Inspektor Lapangan Pekerjaan Jembatan (Site Inspector of Bridge)
KODE MODUL : SIB-09
JUDUL MODUL : PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP DAN PERLENGKAPAN JEMBATAN
DESKRIPSI : Modul ini menguraikan fungsi dan jenis bangunan
pelengkap dan perlengkapan Jembatan,
perlengkapan Jembatan standar, konstruksi bangunan pelengkap dan perlengkapan Jembatan, dan metode pelaksanaan konstruksi bangunan pelengkapa dan perlengkapan Jembatan.
TEMPAT KEGIATAN : Ruangan Kelas lengkap dengan fasilitasnya.
B. RENCANA PEMBELAJARAN
WAKTU POKOK BAHASAN MATERI/ISI PELAJARAN METODE/TEKNIK
PEMBELAJARAN
ALAT BANTU
5 menit 1. Tujuan instruksional dan pendahuluan 1. Tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksiona khusus (TIK)
Penjelasan dan diskusi Modul Paparan (Power Point) 15 menit 2. Jenis dan fungsi bangunan pelengkap dan
perlengkapan Jembatan
1. Pengertian
2. Bangunan pelengkap Jembatan 3. Perlengkapan Jembatan
Penjelasan dan diskusi Modul Paparan (Power Point) 15 menit 3. Perlengkapan Jembatan standar 1. Pengelompokan Jembatan menurut fungsi
Jembatan, sistem Jembatan kelas Jembatan
2. Pengelompokan Jembatan menurut kelas Jembatan
3. Jenis bangunan pelengkap Jembatan dan perlengkapan Jembatan
Penjelasan dan diskusi Modul Paparan (Power Point)
30 menit 4. Konstruksi bangunan pelengkap Jembatan dan perlengkapan Jembatan
1. Konstruksi bangunan pelengkap 2. Konstruksi perlengkapan Jembatan
Penjelasan dan diskusi Modul Paparan (Power Point) 25 menit 5. Metode pelaksanaan 1. Pelaksanaan pekerjaan bangunan
pelengkap Jembatan
2. Pelaksanaan pekerjaan perlengkapan Jembatan
Penjelasan dan diskusi Modul Paparan (Power Point)
Modul SIB-09: Pekerjaan Perkerasan Pelengkap dan Perlengkapan Jalan Bab IV : Metode Pelaksanaan
Pelatihan Site Inspector of Bridges (SIB) IV - 1
BAB IV
METODE PELAKSANAAN
4.1. PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP
JALAN
1. Saluran Air
a. Pelaksanaan :
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan, pengangkutan, pemasangan dan pemadatan material urugan porous yang diperlukan untuk landasan saluan beton atau pipa atau untuk drainase bawah permukaan atau untuk mencegah gerusan tanah halus oleh rembesan air bawah tanah.
Pekerjaan ini juga mencakup pengadaan dan pemasangan pipa porous (berlubang) dan anyaman filter bila material ini diperlukan.
Material tersebut diatas digunakan pada bagian belakang dari tembok jembatan, tembok sayap, tembok penahan tanah, pasangan batu kosong dan bronjong batu, serta pada pembangunan drainase bawah tanah perkerasan, saluran beton, gorong-gorong, selimut pasir dan drainase vertikal untuk pekerjaan stabilisasi, kantong lubang sulingan, kantong saringan dasar dan pekerjaan lain yang serupa sesuai dengan spesifikasi.
b. Toleransi dan Dimensi
1) Profil akhir timbunan berbutir untuk drainase porous tidak boleh bervariasi dari profil yang disetujui atau disyaratkan lebih dari 2 cm.
2) Permukaan akhir dan kelandaian untuk bahan landasan pipa dan saluran beton tidak boleh bervariasi dari yang disetujui atau ditentukan lebih 1 cm. 3) Toleransi dimensi untuk bentuk, diameter, panjang dan tebal dinding dari pipa
porous harus seperti yang ditentukan dalam AASTHO M 179. Kerenggangan maksimum antara kedua ujung pipa porous pada waktu dipasang harus 5 mm. 4) Kemiringan lereng minimum dalam saluran yang dibangun menggunakan pipa
porous harus 1: 1000.
5) Permukaan pondasi untuk urugan porous yang digunakan dalam selimut drainase haruslah rata, dan teratur dengan kemiringan lereng yang menerus untuk mencegah genangan.
2. Turap
a. Pasangan batu kosong dan bronjong
Pekerjaan harus mencakup pengadaan bronjong kawat diisi batu (gabion) atau pasangan batu kosong pada landasan yang disetujui sesuai dengan perincian yang ditunjukkan pada gambar.
b. Toleransi
Pasangan batu dengan mortar. Pasangan dengan mortar dapat digunaan untuk turap maupun tembok penahan tanah. Tabel minimum dari pasangan batu haruslah 10 cm.
3. Jembatan
Untuk pelaksanaan jembatan secara rinci diuraikan dan dibahas tersendiri dalam modul yang lain yakni pekerjaan jembatan.
4.2. PELAKSANAAN PEKERJAAN PERLENGKAPAN JALAN
1. Marka Jalan
a. Penyiapan Permukaan
Sebelum marka-marka jalan dipasang atau pelapisan cat dilaksanakan, permukaan perkerasan yang akan dicat harus bersih, kering dan bebas dari bekas-bekas gemuk dan debu.
Cat lama atau marka termoplastis yang akan menghalangi pelekatan yang memadai terhadap pelapisan yang baru harus dibuang dengan semprotan pasir. b. Pelaksanaan Marka Jalan
Semua pemakaian cat secara dingin harus diaduk di lapangan menuntut ketentuan pabrik pembuat sesaat sebelum dipakai agar menjaga bahan pewarna tercampur merata didalam suspensi.
Cat tidak boleh dipasang pada permukaan yang dilapis kurang dari 3 bulan setelah pemberian lapisan lebur atas atau pelapisan latason.
Ukuran yang tepat dan kedudukan semua marka jalan harus ditempatkan dan diberi tanda pada perkerasan sebelum cat dipakai.
Cat jalan harus dipakai untuk sumbu jalan, garis pemish jalur, garis batas perkerasan dan garis-garis zebra cross dengan memakai alat mesin mekanis yang disetujui, bergerak mesin sendiri, jenis penyemprot otomatis dengan pengaduk mekanis.
Modul SIB-09: Pekerjaan Perkerasan Pelengkap dan Perlengkapan Jalan Bab IV : Metode Pelaksanaan
Pelatihan Site Inspector of Bridges (SIB) IV - 3
Bilamana pengecatan dengan mesin tidak memungkinkan Direksi Teknik dapat membolehkan marka jalan dibuat dengan kwas tangan, disemprot, atau dicetak sesuai dengan bentuk konfigurasi dan jenis cat yang disetujui.
Kristal gelas harus diberikan pada permukaan cat jalan segera setelah cat tersebut dioleskan. Semua kristal gelas harus dipasang dengan tekanan atau dengan takaran semprotan 450 gm/m2.
Semua marka jalan harus dilindungi dari lalu lintas hingga marka-marka tersebut cukup kering dengan demikian tidak ada yang terkelupas/ adanya jejak roda.
2. Rambu Jalan
Pemakaian cat untuk rambu jalan harus digunakan sesuai umur kemasan untuk menjamin bahwa hanya produk yang masih segar digunakan dalam batas waktu yang diisyaratkan oleh pabrik pembuat.
Plat Rambu Jalan
o Dari bahan logam campuran aluminium. Lembar plat, logam campuran keras 5052-H 34 yang memenuhi ASTM B 221, dan mempunyai ketebalan minimum 2 mm, harus bebas gemuk, digravir, dinetralisir dan diproses terlebih dahulu sebelum digunakan.
o Dari bahan logam campuran alumunium berbentuk potongan-potongan dengan No. 6063-T-6 sesuai persyaratan ASTM B 221. Penguat plat rambu lalu lintas harus dilaksanakan bila ukurannya melebihi 1,00 meter.
Patok Rambu
Dari pipa baja digalvanisir secara panas, sesuai persyaratan ASTM A 120 dengan diameter dalam minimum 40 mm. Bahan yang sama dipakai juga untuk pelengkap penutup tiang rambu. Semua bagian akhir yang terbuka harus ditutup untuk mencegah masuknya air.
Perangkat keras, sekrup, mur, baut dan cincin
Dari bahan alumunium atau baja tahan karat berkualitas tinggi untuk tiang rambu dan rel pengaman yang digalvanisir.
Beton.
Beton harus dari kelas II/K 175
3. Patok Pengarah
Jumlah jenis dan lokasi pengarah harus menurut petunjuk Direksi Teknik.
Patok pengarah bahannya dari schotlite yang memenuhi persyaratan lainnya yang telah disetujui yaitu dari bahan warna yang dapat memantulkan cahaya.
4. Patok Kilometer
Semua patok harus dipasang secara tepat pada lokasi dari ketinggian dengan cara yang menjamin kuat pada tempatnya, terutama sewaktu mengeraskan adukan beton.
Jumlah, jenis dan lokasi patok kilometer harus menurut petunjuk Direksi Teknik.
5. Rel Pengaman (Guard Rail)
Bahan harus dari baja dengan ketebalan tak kurang 12 „gauge“ dan sifatnya harus : Perpanjangan harus tidak boleh kurang dari 12 persen, apabila diadakan
pengujian tarik pada suatu baut dengan panjang kira-kira 2,5 cm. Mempunyai kekuatan tarik maksimum (ultimate) 5.600 kg/m2.
Mempunyai kekuatan balok termasuk sambungan-sambungan sebesar 680 kg dan defleksi 5 cm bila diuji pada suatu bentangan bersih sepanjang 345 cm dengan pembebanan melalui plat datar selebar 8 cm pada tengah-tengahnya. Jumlah, jenis dan lokasi dari rel pengaman harus menurut petunjuk Direksi Teknik.
Modul SIB-09: Pekerjaan Perkerasan Pelengkap dan Perlengkapan Jalan Rangkuman
Pelatihan Site Inspector of Bridge (SIB) R - 1
RANGKUMAN
Dalam pengertian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan yang ada kaitannya dengan bangunan jalan yakni :
a. Bangunan pelengkap jalan berupa bangunan yang tidak dapat dipisahkan dari jalan, antara lain jembatan, ponton, lintas atas (over pass), lintas bawah (under pass), tempat parkir, gorong-gorong, tembok, penahan, saluran air jalan dan sebagainya. b. Perlengkapan jalan antara lain rambu-rambu jalan, rambu-rambu lalu lintas,
tanda-tanda jalan, pagar pengaman lalu lintas, pagar ruang milik jalan dan patok-patok ruang milik jalan.
Sesuai dengan fungsi dan kondisi yang dijumpai di lapangan, maka saluran air jalan dapat berupa :
1. Saluran tepi jalan (saluran terbuka) 2. Saluran tertutup
3. Saluran air bawah permukaan
Beberapa hal berikut yang harus mendapat perhatian dalam pembuatan saluran tepi jalan:
a. Dasar saluran harus cukup rendah (sesuai dengan gambar kerja) b. Bentuk saluran harus sesuai metoda kerja
Air harus mengalir bebas dari permukaan jalan
Tembok penahan tanah / turap adalah bangunan pelengkap jalan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kelongsoran talud jalan baik pada tebing sebelah atas muka jalan maupun pada tiang sebelah bawah muka jalan.
Bangunan ini biasanya dibuat pada tempat yang terkena pengaruh gerusan air. Beberapa macam perlengkapan jalan yang akan dibahas adalah :
1. Marka Jalan 2. Rambu Jalan 3. Patok Pengarah 4. Patok Kilometer 5. Rel Pengaman
Rambu jalan tersebut memberi informasi antara lain mengenai keadaan jalan yang dapat berupa :
a. Tikungan / belokan
b. Jalan dalam kondisi pendakian / penurunan c. Perubahan kondisi lebar jalan
d. Kondisi permukaan yang tidak rata(bergelombang) e. Kondisi permukaan jalan licin
f. Peringatan bahwa jalan melintasi jalan kereta api, dan lain-lain
Bangunan pelengkap jalan harus disesuaikan dengan fungsi jalan yang bersangkutan yaitu : jalan arteri, kolektor, lokal dan lingkungan.
Perlengkapan jalan terdiri atas perlengkapan jalan yang berkaitan langsung yang meliputi perlengkapan jalan yang berkaitan langsung dengan pengguna jalan, baik wajib maupun tidak wajib yakni bangunan yang dimaksudkan untuk keselamatan penggunan jalan, dan pengamanan aset jalan, dan informasi pengguna jalan seperti: bangunan atau alat yang dimaksudkan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas serta kemudahan bagi pengguna jalan dalam berlalu lintas, dan tidak langsung dengan pengguna jalan antara lain patok-patok pengarah, pagar pengaman, patok kilometer, patok hektometer, patok ruang milik jalan, batas seksi, pagar jalan, fasilitas yang mempunyai fungsi sebagai sarana untuk keperluan memberikan perlengkapan dan pengamanan jalan, tempat istirahat dan lampu jalan.
Pembangunan bangunan-bangunan tersebut berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh instansi penyelenggara jalan maupun instansi penanggung jawab lalu lintas.
Modul SIB-09: Pekerjaan Perkerasan Pelengkap dan Perlengkapan Jalan Daftar Pustaka
Pelatihan Site Inspector of Bridges (SIB) D - 1
DAFTAR PUSTAKA
1. Oglesby, Clarkson.H and Hicks, R. Gary Highways Engineering, 4nd Ed John Willey & Sons, inc, 1982.
2. Tschebotarioff, Gregory P., Foundations Retaining and Earth Structures, McGraw HillKogakusha LTD, Tokyo, 1973.
3. Duttenhoeffer, R.,Podwal, B.E., and Kirkyla, V.A., Highway Engineering, Section 16 of Standard Handbook for Civil Engineers, Second Edition, by Frederick S. Merrit, McGraw-Hill Inc.,New York, 1976