• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKERIN - AZURAA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKERIN - AZURAA"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)

DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA BALIKPAPAN

PERIODE, 02 Januari s/d 28 Maret 2014

DISUSUN OLEH:

NAMA

: MUHAMMAD AZURAA S.P.Y

NIS

: 12218255

KELAS

: XI TKR-1

PROGRAM KEAHLIAN

: TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK NEGERI 1 BALIKPAPAN

TEKNIK KENDARAAN RINGAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

(2)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 2

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Industri pada industri/perusahaan PT. ATLAS COPCO NUSANTARA Periode I tanggal 2 Januari s/d 28 Maret 2014, telah diperiksa dan disetujui oleh:

1. Pembimbing Industri : M. Ardani

2. Pokja Prakerin TKR : Abdul WahabS.Pd.T

3. Kepala Program Otomotif : Masidi, S.Pd

4. Waka Humas SMKN 1 Balikpapan : Mujadi S.Pd, M.Pd

Balikpapan, 31 Maret 2014

Pokja Prakerin TKR Pembimbing Industri

Abdul Wahab S.Pd, T M. Ardani

NIP. 19850408 201101 1 006

An. Kepala Sekolah Kepala Program otomotif

Waka Humas SMKN 1 Balikpapan

Mujadi, S.Pd, M.Pd Masidi, S.Pd

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... 2

DAFTAR ISI... 3

KATAPENGANTAR... 4

BAB I: PROFIL PERUSAHAAN... 6

A. Deskripsi Perusahaan ... 6

B. Profil Perusahaan ... 13

C. Denah Perusahaan ... 14

D. Tata Tertib ... 15

E. Struktur Organisasi ... 17

BAB II: HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI ... 19

A. Kompetensi Dan Pengalaman Selama Prakerin... 20

B. Kesesuaian Pengalaman Dengan Kompetensi Di Sekolah... 55

BAB III: PENUTUP ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran... 58

LAMPIRAN ... 59

A. Foto Kegiatan Prakerin ... 59

(4)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberi kesehatan dan juga keselamatan kepada penulis sehingga penyusunan laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan juga laporan ini dapat terselesaikan berkat berbagai dukungan baik dari pihak PT. Atlas Copco Nusantara maupun dari pihak sekolah.

Laporan ini merupakan akhir dari kegiatan Prakerin saya selama 3 bulan ini di PT. ATLAS COPCO NUSANTARA. Berbagai pihak telah member dukungan kepada penulis, baik berupa saran, nasehat, dan juga masukan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya selaku penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Pimpinan PT. ATLAS COPCO NUSANTARA yang telah member kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan prakerin diperusahaan yang dipimpin.

2. Bapak Abdul Wahab selaku Pokja prakerin Otomotif SMKN 1 Balikpapan

3. Bapak Abdul Wahab sebagai pembimbing di sekolah 4. Bapak Ardani sebagai pembimbing di perusahaan

5. Seluruh mekanik yang ada, yang telah member banyak pelajaran kepada saya, dan juga selalu membimbing saya selama saya prakerin di perusahaan.

6. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini hingga selesai dengan baik.

(5)

Penulis menyadari dalam menyusun laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis berharap kritik dan sarana yang bersifat membangun. Penulis berharap, laporan ini dapat bermanfaat untuk menumbuh kembangkan ilmu pengetahuan dan referensi bagi pembuatan laopran yang akan datang.

Balikpapan, 31 Maret 2014

(6)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 6

BAB I

PROFIL PERUSAHAAN

A. DeskripsiPerusahaan

1. Tentang Perusahaan

Pada 2012, PT Atlas Copco Fluidcon, bagian dari Atlas Copco Group, berganti nama menjadi PT Atlas Copco Nusantara untuk menghormati warisan Indonesia perusahaan. Warisan keseluruhan grup inovasidan layanan kembali 140 tahun sejak pendirian perusahaan di Swedia pada tahun 1873. Itu termasuk warisan seperempat abad pelayanan kepada pelanggan di Indonesia, mengembangkan pemahaman tentang kebutuhan mereka dan mendukung mereka dengan layanan dan produk yang mereka butuhkan untuk berkembang.

Sebelum menjadi bagian dari Atlas Copco, Fluidcon melayani pertambangan, penebangan, minyak dan industri gas selama 25 tahun di Indonesia. Ini membedakan dirinya sebagai perusahaan yang menempatkan layanan pertama dan menawarkan solusi kualitas komplit yang membuatnya cocok dengan komitmen Atlas Copco sendiri yaitu untuk unggul dalam pelayanan dan produktivitas yang berkelanjutan.

Atlas Copco mengembangkan, memproduksi dan memasarkan alat pengeboran batu, rig pengeboran batu bawah tanah untuk tunneling

(7)

dan pertambangan aplikasi, rig pengeboran permukaan, peralatan pemboran eksplorasi dan banyak lagi.

Berkantor pusat di Jakarta, Atlas Copco Nusantara memiliki 350 karyawan menawarkan dukungan lapangan dan penjualan dari kantor di 12 lokasi di seluruh bangsa termasuk Timika, Berau, Balikpapan, Samarinda, Bengalon, Satui, Sangatta, Adaro, Pekanbaru dan SumbawaGroup.

2. Divisi Layanan Penggalian Pertambangan dan Batu

Divisi layanan penggalian pertambangan dan batu mengoptimalkan pengiriman suku cadang berkualitas serta layanan yang unggul untuk semua pelanggan di industri pertambangan. Kami melihat keluar untuk peralatan pelanggan kami dan operasi, membuat pelanggan lebih produktif dan menguntungkan. Atlas Copco menempatkan keselamatan dan pertimbangan lingkungan di bagian atas daftar, mempertahankan posisi kami sebagai perusahaan terkemuka di Indonesia untuk suku cadang dan jasa dengan lini produk terpilih.

3. Strategi Pelayanan

Tujuan kami adalah untuk mendapatkan pelayanan yang sedekat mungkin dengan operasi pelanggan, dan kami menggunakan banyak alat untuk mencapai tujuan ini seperti:

► Kantor kemas dan workshop untuk site

► Pembelian elektronik dan sistem hutang untuk efisiensi bisnis ► Saham Konsinyasi di gudang pelanggan

(8)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 8 ► Kontrak pemeliharaan penuh

Ini semua tentang komitmen kami, janji layanan kami, kemampuan dan kualitas kami. Selain itu, tujuan kami adalah untuk meningkatkan produktivitas Anda. Ini bukan hanya tentang janji kita - ini tentang mewujudkan janji yang diberikan. Atlas Copco Genuine Parts merupakan elemen penting dari solusi total yang terintegrasi dengan baik. Bila Anda berinvestasi dalam peralatan dari Atlas Copco, Anda selalu menerima produk yang berkualitas. Kualitas berarti kehandalan, ketersediaan dan produktivitas yang tinggi, semua penting untuk keuntungan anda. Untuk memastikan peralatan Anda tetap operasional, dua hal yang ketat, kebijakan suku cadang asli. Atlas Copco Genuine Parts membantu menjaga kualitas unggul dari produk di seluruh siklus hidup mereka.

Atlas Copco menawarkan beberapa tingkat perjanjian layananuntuk memenuhi persyaratan operasi dan untuk menjamin produktivitas Anda. Perjanjian layanan kami membantu Anda membangun kualitas operasi difokuskan pada proaktif, perawatan terencana untuk meminimalkan downtime yang tidak direncanakan. Kami menjaga kesehatan, hubungan jangka panjang dibangun di atas komitmen bersama, komunikasi yang baik dan berbagi pemeliharaan dukungan pengetahuan.Kami dengan bagian informasi rinci tentang setiap bagian dalam persediaan kami penuh komponen, aksesoris dan alat-alat.

Atlas Copco memberikan pelatihan yang terbaik sebagai bagian dari layanan pelanggan kami. Kami lebih dari bersedia

(9)

untuk berbagi manfaat dari pengalaman kami di pasar untuk kepentingan semua pelanggan kami. Teknisi kami melalui proses sertifikasi yang ketat, memastikan bahwa pelanggan kami selalu mendapatkan yang terbaik mungkin dukungan teknis dekat dan tersedia, bila diperlukan.

4. Visi dan Misi

Misi Atlas Copco Group adalah menjadi dan tetap "Pertama Mind-Pertama di Choice ®" dengan pelanggan, prospek dan stakeholder kunci. Untuk mencapai ini, Atlas Copco berkomitmen untuk menjadi sebuah industri pemimpin dan mengharapkan karyawan untuk menjadi inovator yang menetapkan dan melebihi standar yang tinggi.

Nilai-nilai inti Atlas Copco tentang interaksi dengan semua pemangku kepentingan, komitmen untuk melaksanakan janji-janji dan inovasi atas nama pelanggan telah terbentuk masa lalu kita, menciptakan kita sekarang dan akan memandu masa depan kita. Nilai-nilai ini merupakan keunggulan kompetitif bagipelanggan dan bantuan Atlas Copco mempertahankan kepemimpinan posisi, bahkan dalam lingkungan yang berubah.

(10)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 10

5. Product

(11)

Underground Mining

 Boomer

 Minetruck

 Scooptram

 Swedvent

 Häggloader

 Shuttle cars

 Diesel locomotives

 Chargetec

 Utility trucks

Underground

Exploration

 Diamec range

 Explorac

 RD10+

 Mustang

 Exploration tools

Blasthole Drilling

 Drill Master (DM)

Series

(12)
(13)

B. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Atlas Copco Nusantara

Produk / Jasa : Mining

Didirikan : 21 Februari 1873

Alamat : Jl. Mulawarman no. 16 RT 23 Manggar,Balikpapan

Kode Pos : 76116

Telepon : ( 0542 ) 743389

(14)

-Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 14

(15)

\

D. Tata Tertib

 Dilarang melakukan pekerjaan di bawah pengaruh obat-obatan

 Dilarang membawa alkohol dan/atau obat-obatan terlarang ke lokasi opersaional

 Jika anda dalam masa pengobatan, ikuti instruksi dokter/apoteker dan informasikan ke supervisor

 Jika terjadi kecelakaan kerja dimana terdapat dugaan keracunan, dapat diputuskan untuk melakukan tes alkohol dan narkoba untuk proses investigasi dengan persetujuan Top Management atau pihak hukum.

 Pada pekerjaan dengan resiko tinggi, dapat dilakukan tese secara acak untuk memastikan status karyawan di tempat kerja (dalam hal konsumsi alkohol dan narkoba) setelah dilakukan verifikasi dengan pihak hukum yang berwenang.

 Jika karyawan mempunyai masalah dengan alkohol dan narkoba, harus diinformasikan ke HRD untuk tindakan selanjutnya.

 Jangan mengkonsumsi obat-obatan lebih dari hari yang telah ditetapkan tanpa konsultasi dengan dokter.

 Dilarang meminum-minuman yang beralkohol dan mengendarai mesin atau alat yang bertenaga.

 Hadir untuk bekerja dalam keadaan fit dan sehat.

 Mematuhi prosedur manajemen mengenai kelelahan kerja.

 Mempertahankan tingkat kesehatan dan kebugaran yang tidak akan mempegaruhi kelelahan.

(16)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 16

 Memastikan aktivitas diluar pekerjaan tidak mempengaruhi kemampuan untuk bekerja secara aman.

 Memberitahu ke atasan jika anda mengalami kelelahan ketika sedang bekerja dan meyakini akan mempengaruhi keselamatan.

 Memberitahukan ke atasan sebelum memulai pekerjaan jika ada masalah apapun yang dapat menyebabkan kelelahan atau mempengaruhi kemampuan anda untuk bekerja dengan aman.

(17)
(18)
(19)

BAB II

HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI

A. Kompetensi Dan Pengalaman Selama Prakerin

1. Kompetensi Selama Prakerin

a) Menerapkan prosedur Keselamatan,Kesehatan Kerja dan Lingkungan tempat kerja

b) Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan di tempat kerja c) Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools)

d) Melaksanakan prosedur pengelasan dan pemotongan denganpanas

e) Memahami dasar – dasar komponen-komponen engine f) Memahami dasar – dasar pompa hidrolik

g) Memahami dasar – dasar motor hidrolik

h) Memahami dasar – dasar dan jenis kompresor udara

i) Melaksanakan pemeliharaan, perbaikan dan overhaul sistem hidrolik dan kompresor udara

j) Melakukan pekerjaan sesuai dengan WI (Work Instruction) sesuai dengan pekerjaannya

2. Pengalaman Saat Praktek di Industri

Selama saya melakukan praktek kerja industri di PT ATLAS COPCO NUSANTARA, saya mendapatkan banyak ilmu baru disana yang jauh berbeda dan bahkan tidak/belum diajarkan disekolah, ilmu ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dan

(20)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 20 pengetahuan saya, walaupun bidang yang saya ambil teknik kendaraan ringan,tetapi dalam hal pelajaran tidak jauhberbeda dengan teknik alat berat. Saya juga mendapatkan kemampuan untuk bisa cepat dalam menyelesaikan pekerjaan, cara memecahkan suatu masalah dengan cepat dan juga mendapatpembentukan karakter, tetapi yang saya utamakan yaitu pengalaman praktek kerja industri. Berikut Sesi kegiatan yang saya kerjakan selama prakerin disana:

 WASHING & BRUSHING

Washing yaitu pencucian komponen yang di dimana komponen -komponen engine di washing, setelah melalui proses disassembling atau pembongkaran, lalu biasanya komponen akan melalui proses brushing. Proses brushing yaitu adalah proses melepas cat yang ada pada komponen dengan menggunakan Paint Removerlalu setelah itu komponen akan dibrush dengan menggunakan gerinda untuk menghilangkan sisa cat atau karat yang masih ada pada komponen tersebut.

 DISASSEMBLY

Pada bagian sub ini saya diajarkan tata cara membongkar komponen-komponen dari unit dengan benar dan sesuai prosedur yang tertera pada manual khusus untuk komponen tersebut. Pada proses ini nanti juga diputuskan bahwa apakah bagian dari komponen tersebut masih bisa digunakan lagi atau perlu untuk diganti dengan yang baru atau diperbaiki saja.

(21)

 ASSEMBLY

Disini saya diajarkan untuk mengassembly suatu komponen sesuai dengan yang tertera pada buku manualnya, Cara membedakan ukuran, thread bolt, dan teknik mengassembly komponen – komponen engine, ternyata tidak sembarangan untuk memasang sesuatu tetapi ada teknik nya sendiri dalam peletakkan komponen – komponen pada engine tersebut, Pengetorquekan yang harus sesuai, cara menggunakan tool dengan benar, dan lain-lain.

 COMPLETING

Pada bagian sesi ini saya diajarkan untuk mengcompleted

komponen setelah komponenselesai melakukan pengetesan pada sesi Test bench, melengkapinya pun tergantung dari komponen yang kita kerjakan, misal pada rotary head (Pada unit Drilling) completing mencakup pemasangan hose-hose yang diperlukan dan juga pemasangan pumpnya. Pada grease pump completing mencakup pemasangan pressure switch, check valve, selenoid, dan pressure gauge-nya.

 TEST bench

Pada bagian ini komponen yang telah di assembly akan di tes pada test bench untuk melihat apakah komponen yang telah diperbaiki bekerja dengan baik atau tidak. Jika komponen ternyata masih mengalami masalah, maka mekanik akan mencari dan

(22)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 22 segera memperbaiki masalah tersebut lalu komponen tersebut akan dites pada test bench lagi untuk melihat apakah masalah tersebut sudah tidak ada lagi.

(23)

Disassembly & Assembly Airend Ingersoll-Rand XL 1200 (Screw

Type Air Compressor

)

(24)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 24 Berikut penjelasan singkat mengenai dasar-dasar dari Air-End (Screw Air Compressor) :

Elemen dari Air-End

Pada gambar, terlihat terdapat 2 rotor (rotor male dibawah, rotor female di atas) dan housing-nya (bagian berwarna abu-abu).

Seperti yang terlihat pada gambar, kedua rotor memiliki jenis bearing yang berbeda sehingga mereka dapat bekerja dengan halus untuk bertahun-tahun tanpa maintenance. Biasanya terdapat 2 pasang bearing di tiap sisi; bearing untuk radial loads dan bearing axial.

Terlihat juga bahwa rotor male memiliki axle yang keluar dari housing dengan gear yang terpasang padanya. Ini biasanya disebut dengan driving gear. Kedua rotor juga terhubung satu sama lain dengan gear (pada bagian kiri dari gambar).

(25)

Cara Kerja

Dalam air-end, udara terjebak antara dua rotor.Rotor memiliki desain khusus untuk efisiensi dan kinerja yang optimal.

Satu rotor disebut 'male' rotor, rotor satunya disebut rotor 'female'.

Seperti dapat dilihat pada gambar: air akan tersedot pada satu sisi (dingin, tekanan rendah), terjebak antara rotor, dan dibuang di sisi lain (panas, tekanan tinggi).

Kompresi ini membutuhkan daya, yang biasanya dipasok oleh elektro motor besar.

(26)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 26

Poros penggerak gear dan sinkronisasi

Rotor female didorong oleh gear dari poros rotor male. Ketika rotor male ternyata 1 kali, rotor female ternyata persis 1,5 kali. Mereka disinkronkan. Gear yang mendorong rotor wanita disebut gigi sinkronisasi.

Rotor male digerakkan oleh motor elektro atau kadang-kadang mesin diesel. Mereka dijalankan di antara 1000 dan 6000 rpm.

(27)
(28)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 28

AIREND DISASSEMBLY

Front seal

Tempatkan Airend pada posisi vertikal dengan input drive shaft menghadap ke atas. Dianjurkan untuk memakai stand yang telah dibuat khusus untuk overhaul guna memudahkan dalam

memposisikan airend saat proses disassembly dan assembly terjadi. Jika tidak ada stand overhaul, maka bisa juga menggunakan balok kayu sebagai dudukan airend dengan drive shaft menghadap ke atas

Lepas 6 baut yang menghubungkan Cover oil seal dengan gear case. Pada seal cover terdapat dua lubang yang telah di tap yang dapat digunakan untuk memasang jack screw untuk memudahkan melepaskan seal cover dari gear case.

Lepas dan buang seal ring yang ada pada oil seal cover. Lepas balance dari oil seal cover dari drive shaft.

(29)

Gear Case

Lepas 14 baut yang

menghubungkan gear case dengan rotor housing. Dengan menggunakan hoist, angkat gear case dari rotor housing menggunakan 2 hooks atau eye bolts. Buang o-ring antara gear case dengan rotor housingnya.

Dengan hoist dan eye bolt diujung dari drive shaft, angkat drive shaft assembly dari housing bore.

Dengan terlepasnya drive shaft assembly, sekarang kita dapat melepas bearing outer race belakang dari drive shaft.

Setelah bearing race telepas, kita bisa melepaskan bearing spacer dari housing bore-nya.

(30)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 30 Lepas plat dari driven gear.

Lepas driven gear dari shaft rotor male menggunakan ram press hidrolik 10 ton.

Setelah driven gear terlepas, lepas pengunci dari key way dan lepas spacer diven gearnya.

(31)

Lepas plat penjepit inlet bearing male yang terpasang dengan 6 baut.

Rear Bearing Housing

Pada titik ini, balik posisi airend dengan discharge end pada airend menghdap ke atas.

(32)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 32 Lepas 10 baut yang mengunci rear

bearing cover dengan rear bearing housing dari kedua sisi male & female.

Terdapat 2 lubang yang telah di tap di setiap covers yang bisa digunakan untuk melepas cover dengan 2 jack screw.

Lepas dan buang shim dibawah setiap cover, dan juga buang o-ring yang terpasang pada cover.

(33)

Lepas 16 baut yang menghubungkan rear bearing housing ke rotor housing.

Dengan hoist dan 2 eye bolt, angkat rear bearing housing dari rotor housing dan taruh 2 balok kayu antara 2 housing tersebut.

Lepas 6 baut plat penjepit di discharge thrust bearing male & female

.

(34)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 34 Dengan hydraluic press 25 ton, press

rotor dari discharge bearing, male dan female.

Pada titik ini keluarkan bearing dari kedua rotor male dan female dan buang bearing tersebut.

Keluarkan dan buang inner race untuk discharge bearing male dan female dan buang.

(35)

Lepas rear bearing housing dari rotor housing dengan menggunakan hoist dan eye bolt.

Lepas o-ring yang ada diantara 2 housing dan juga pada 3 lubang oil supply yang memiliki o-ring. 2 berada di atas rotor housing dan 1 berada di bawah pada sisi female.

Lepas shim pada kedua rotor ( male & female ).

(36)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 36

Rotor

Keluarkan kedua rotor satu – persatu ( male & female ) dari rotor housing-nya menggunakan hoist dan eye bolt.

Pukul inlet bearing male dan female dengan hammer dan long punch dari rotor housing untuk mengeluarkannya.

Untuk melepas inlet bearing race dari rotor journal, gantung rotor dengan hoist dan eye bolt. Beri panas pada bearing racenya dan bearing race akan jatuh sendiri dari rotor journalnya.

(37)

Driveshaft Assembly

Lepas plat penjepit ( clamp plate ) rear bearing drive shaft.

Tempatkan drive shaft assembly di alat press hidrolik dan kemudian press drive gear, spacer, dan bearing belakang. Semua komponen dipress dari bagian belakang dari drive shaft.

(38)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 38

Ketentuan Torque Baut Airend

Berikut adalah ketentuan untuk pengetorquekan baut airend untuk

assembling:

(39)

AIREND REASSEMBLY

ROTOR

Panaskan inlet bearing race male & female pada suhu 250 derajat selama 30 menit.

Dengan sarung tangan anti panas pasa inlet bearing race yang baru ke rotor male dan female.

Posisikan rotor housing dengan discharge end menghadap ke atas. Bersihkan bagian dalam rotor housing dari kotoran yang ada.

Masukkan kedua rotor satu – persatu ke dalam rotor housing dengan menggunakan hoist dan eye bolt yang dipasang di lubang yang telah di tap pada ujung rotor.

(40)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 40 Pasang o-ring baru pada rotor housing

dan juga pada 3 lubang suplai oli kecil, dengan dilapisi sedikit oli agar o-ring mudah terpasang pada tempatnya.

Dengan menggunakan depth

micrometer, ukur tinggi spacer bearing kedua rotor dan catat hasilnya pada lembar build-up khusus.

REAR BEARING HOUSING

Ukur ketebalan rear bearing housing pada area dimana outer race dari thrust bearing terpasang nantinya pada sisi male dan female. Catat juga hasilnya pada lembar build-up nya.

Pada titik ini, discharge thrust bearing harus dipanaskan 250 derajat Fahreinheit selama 30 min.

(41)

Posisikan rear bearing housing ke rotor housing dengan menggunakan hoist.

Kemudian pasang baut untuk memasang rear bearing housing dengan rotor housingnya. Jangan lupa untuk memberikan torque yang sesuai untuk bautnya.

Pada titik ini, dari lembar build-up nya, hitung berapa shim yang diperlukan untuk mendapatkan discharge end clearance yang diperlukan untuk kedua rotor.

(42)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 42 Pasang inner race thrust bearing untuk

discharge end ke rear bearing housing untuk rotor male dan female.

CATATAN:

Setiap pack bearing memiliki nomor pada inner dan outer racenya. Ini menandakan bahwa keduanya berpasangan dan harus dipasang bersama.

Panaskan discharge thrust bearing dengan suhu 250 derajat F selama 30 menit.

Kemudian pasang thrust bearing tersebut ke dalam rear bearing housing.

Pasang plat penjepit bearing pada rotor male dan female. Beri loctite merah pada bautnya dan kencangkan dengan impact wrench.

(43)

Discharge End Clearance

Ukur dan pastikan berapa discharge end clearance yang didapatkan pada kedua rotor denag dial indicator (dial gauge).

Pasang outer race untuk kedua rotor

.

Bearing End Play

Ukur kedalaman dari permukaan dari rear bearing housing ke outer race thrust bearing pada kedua rotor dengan menggunakan depth micrometer.

(44)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 44

Dengan menggunakan depth

micrometer juga, ukur ketinngian dari permukaan rear bearing cover sampai ke atas flange dari cover untuk kedua rotor.

Kurangkan hasil kedua pengukuran tadi dan tentukan jumlah shim yang diperlukan untuk mendapatkan ukuran end play yang pasuntuk kedua rotor.

Pasang bearing cover dengan shim yang telah ditentukan dan tanpa o-ring. Dengan dial indicator dan eybolt yang terpasang pada plat penjepit bearing melalui cover, cek end play dengan mengangkat eye bolt dengan hoist atau linggis.

Pengukuran yang tepat seharusnya antara 0,001/0,002. Catat hasil penghitungan pada build-up sheetnya.

(45)

Jika ukuran end play nya benar, lepas kembali cover dan pasang o-ring baru pada covernya, lalu pasang kembali covernya.

Pasang cover dengan 10 baut dan kencangkan.

Jika sudah selesai, balik ariend dan ganjal bagian bawahnya dengan balok kayu.

(46)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 46 Pasang spacer pada inlet bearing female.

Pasang rear bearing race driveshaft pada bagian atas dari spacer tadi di sisi female.

Pasang ring retaining pada inlet bearing male.

Pasang retaining ring dengan baut yang telah diberi loctite merah.

(47)

Pasang spacer pada bagian atas dari rotor male.

Dan juga pasang pengunci pada key way dari rotor male.

Panaskan driven gear pada suhu 275 derajat F selama 30 min.

Dengan sarung tangan anti panas, pasang driven gear ke rotor male.

Pasang plat penjepit pada gear dengan baut yang telah diberi loctite.

(48)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 48

Driveshaft Assembly

Jika drive gear telah dilepas dari drive shaft, maka gear perlu dipanaskan 275 derajat selama 30-45 min. Dan juga panaskan front bearing dan rear bearing dengan suhu 250 derajat selama 30 menit.

Dengan sarung tangan, pasang front bearing lalu pasang spacernya pada bagian atas dari front bearing dan pengunci pada key way.

(49)

Pada bagian atas gearnya, pasang spacer.

Sekarang pasang rear bearing.

Pasang plat penjepitnya dengan baut dan beri loctite merah.

(50)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 50 Pasang driveshaft assembly tadi

pada sisi female.

Lalu, pasang o-ring baru pada rotor housing.

Gear Case

Dengan hoist, tempatkan gear case diatas rotor housing.

(51)

Pasang gear case ke rotor housing dengan baut dan beri torque yang sesuai.

Kemudian pasang outer race untuk front bearing driveshaft nya.

Driveshaft End Play

Ukur jarak dari atas houring ke bearing race drive shaft dengan depth micrometer.

(52)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 52 Ukur flange dari seal cover

menggunakan depth micrometer.

Cari selisih antara hasil kedua pengukuran tadi dan pastikan jumlah shim yang tepat untuk digunakan di bawah seal cover agar mencapai angka driveshaft end play 0,002/0,004.

Pasang shim yang diperlukan pada seal cover (tanpa o-ring) dan tempatkan pada drive shaft.

(53)

Pasang seal cover ke front housing dan juga pasang eye bolt pada ujung drive shaft.

Cek end play dari drive shaft dengan linggis. Jika end playnya benar, lepas kembali seal cover untuk memasang oil seal.

Drive Shaft Oil Seal

Pasang o-ring baru pada seal cover dan lumasi o-ringnya.

Dengan menggunakan tang snap ring, pasang snap ring pada bagian depan covernya.

(54)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 54 Lumasi drive shaft dan pasang spring

guide cup dan springnya.

Beri sedikit oli pada bagian yang berputar (rubber boot) dan tempatkan diatas drive shaft.

Tempatkan seal cover pada shaft dan posisikan pada sealnya sendiri, arahkan ke lubang baut menggunakan pin pengarah.

Tekan seal cover ke shaft sampai bawah dengan tangan. Jangan biarkan seal cover kembali karena dapat membuat rubber boot keluar dari rotating member.

(55)

B. Kesesuaian Pengalaman Dengan Kompetensi Di Sekolah

No. Kegiatan Kompetensi Di Sekolah

Kesesuaian Dengan Kompetensi Di

Industri Keterangan

Ya Tidak

1 Memasang Hose-hose pada unit Drilling

Memperbaiki Sistem Hidrolik dan Kompresor

Udara

Kompetensi Kelas XI 2 Washing,Brushing dan Wrapping Component Pemeliharaan / Servis Engine dan

Komponen-Komponennya

Kompetensi Kelas XI

3

Observasi & Measuring bearing housing thickness,

Discharge end clearance, Drive shaft end play pada

Airend

Dasar-dasar Engine dan Komponennya

Kompetensi Kelas XI 4 Melakukan repair (Dissassembly & Reassembly) pada Cylinder

jack dan Cylinder Tower Raise

Memperbaiki Sistem Hidrolik dan Kompresor

Udara

Kompetensi Kelas XI 5 Melakukan repair (Dissassembly & Reassembly) pada Main Pump, Axial Piston Pump, Double Pump, Triple Pump,

Drive Pump

Memperbaiki Sistem Hidrolik dan Kompresor

Udara

Kompetensi Kelas XI 6 Melakukan repair (Disassembly & Reassembly) pada Feed Motor, Dust Collector Motor,

Fix Motor,

Memperbaiki Sistem Hidrolik dan Kompresor

Udara

Kompetensi Kelas XI

7

Setting Preload Bearing pada Rotary head unit

Drilling

Memperbaiki Sistem Hidrolik dan Kompresor

Udara

Kompetensi Kelas XI

8

Melakukan perbaikan ( Disassembly & Reassembly

) pada AirEnd

Memperbaiki Sistem Hidrolik dan Kompresor

Udara

Kompetensi Kelas XI

9

Mengcomplete komponen yang telah running di test bench sampai lengkap dan

siap digunakan.

Pemeliharaan / Servis Engine dan

Komponen-Komponennya

Kompetensi Kelas XI

(56)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 56 10

Menggunakan Dial Indicator (Dial Gauge) dan Micrometer untuk

pengukuran.

Penggunaan Alat Ukur (Measuring Tool)

Kompetensi Kelas XI

(57)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Saya mendapat banyak ilmu dan pengalaman yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya setelah saya melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) selama 3 bulan di PT ATLAS COPCO NUSANTARA ini. Baik yang telah diajarkan oleh instruktur saya maupun dari mekanik yang mendampingi saya disini yang telah memperdalam ilmu tentang otomotif saya selama ini. Saya dapat mengetahui lebih dalam mengenai dasar dasar hidrolik dan yang diterapkan dalam berbagai jenis pompa hidrolik, motor, dan cylinder. Dan juga saya dapat mengetahui cara kerja dan nama komponen komponen dari kompresor udara deperti Airend yang terdapat pada unit-unit alat berat.

Saya juga diajarkan mengenai bagaimana cara troubleshooting dan memperbaiki komponen yang mengalami masalah seperti kebocoran, dll. Prosedur yang benar mengenai pengerjaan komponen-komponen seperti Airend, pompa, motor, dan cylinder yang benar-benar harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada pada buku manualnya.

Saya pun mengikuti training yang membahas tentang Risk Assessment yang membuat saya dapat lebih berhati-hati dengan memperkirakan resiko apa saja yang akan terjadi jika terjadi kesalahan dalam pengerjaan sesuatu. Sehingga dapat memperkecil resiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja.

(58)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 58 Mekanik-mekanik disana sangat telaten dan teratur dalam melakukan pekerjaannya dan tidak mereka juga sungkan dalam memberitahu saya caranya, sebab akibatnya, cara kerja, dan juga teknik mengerjakan sesuatu dengan cepat yang membuat saya lebih cepat juga dalam melakukan pekerjaan. Mereka pun selalu mengingatkan saya agar berhati-hati dan selalu menggunakan PPE yang sesuai dengan perkaan yang saya kerjakan.

B.

Saran

Saran untuk Pihak Perusahaan

1. Perusahaan bisa mempertahan kan dan menjalankan kedisiplinan

2. Agar lebih meningkatkan jalinan hubungan penerima siswa – siswi dalam hal Prakerin dari sekolah ke perusahaan

3. Sebaiknya anak PSG disana lebih diperhatikan dan lebih diawasi dalam hal pekerjaannya.

(59)

Saran untuk Pihak Sekolah

1. Pengawasan terhadap siswa saat prakerin perlu ditingkatkan lagi.

2. Pihak sekolah sebaiknya memiliki hubungan yang lebih luas dari sebelumnya dengan pihak industry sehingga mempermudah siswa dalam melaksanakan PSG.

3. Sekolah seharusnya memiliki peralatan-peralatan yang lengkap agar siswa dapat meningkatkan dan mengasah kemampuan yang telah didapat dari perusahaan tempat siswa Prakerin.

4. Pihak sekolah perlu lebih cepat dan lebih detail dalam memberi info mengenai apa saja yang perlu diurus selama siswa melaksanakan prakerin agar banyak siswa yang tidak kebingungan.

(60)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 60

LAMPIRAN

A. Foto Kegiatan Prakerin

Drive Pump 3 Holes Washing Air End

Painting Air End Disassembly Cylinder Jack

(61)

Test Bench Completing Rotary Head Penginstalan Grease injector pada

excavator

Penginstalan Grease injector pada excavator

(62)

Laporan Prakerin SMKN1 2013/2014 Page 62 Pelepasan Gear Case milik Air End

dari Bearing Housing

Proses pengeluaran rotor dari rotor housing Air End

Hydraulic Pump Disassembly Hydraulic Motor ( Dust Collector )

Disassembly

Referensi

Dokumen terkait

Banyaknya Perusahaan, Tenaga kerja, Nilai Investasi Dan Nilai Produksi Industri Kerajinan Rumah Tangga Sub Sektor Industri Kimia Dasar dan Barang-Barang dari Bahan

Mahasiswa yang memiliki koordinasi mata tangan baik akan lebih mudah untuk melakukan tugas gerak yang diberikan dalam pembelajaran, dengan kemampuan tersebut maka jenis

Teknik mempengaruhi orang lain adalah legal atau sah karena apa yang dilakukan hanyalah bagaimana menggunakan potensi yang ada dalam diri anda sendiri untuk mendatangkan

Sistem BUS yang mempunyai kebijakan sendiri dan tanpa ada campur tangan dari bank konvensionalnya menjadikan kinerja bank syraiah terkhususkan pada BNI Syariah

Diawali oleh Abdul, menanyakan langkah nyata yang akan dilakukan Afif untuk otonomi diploma dan pertanyaan analisis, jika otonomi diploma dilakukan optimal, yang akan

Reaksi alergi yang segera terjadi akibat histamin tersebut dinamakan reaksi alergi fase cepat (RAFC), yang mencapai puncaknya pada 15-20 menit pasca paparan alergen dan berakhir

Abortus Insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat tetapi hasil konsepsi masih dalam

Tujuan pelaksanaan vaksinasi adalah untuk mengurangi jumlah hewan yang peka terhadap infeksi dan mengurangi sheding virus atau virus yang dikeluarkan dari