• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN PENETRASI PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA TAHUN (PER JUTA PENDUDUK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN PENETRASI PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA TAHUN (PER JUTA PENDUDUK)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dikarenakan oleh penggunaan komputer dan jaringan internet dengan sifatnya yang dinamis merupakan fasilitas yang telah mendominasi berbagai aktivitas kehidupan, komersial, dan industri secara mutlak memerlukan ketersediaan fasilitas internet tersebut (Patmanthara, 2012). Mengetahui hal tersebut, yang perlu dilakukan oleh para penyedia jasa layanan telekomunikasi termasuk internet di Indonesia adalah meningkatkan dan menyebarluaskan layanannya. Salah satu cara yang dapat merealisasikan hal tersebut adalah dengan membangun infrastruktur sarana telekomunikasi di berbagai wilayah di Indonesia.

Gambar I.1 Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2013-2017 (Sumber: Kementiran Informasi dan Informatika (www.kominfo.go.id)) Berdasarkan Gambar I.1 dapat dilihat bahwa penetrasi pengguna internet di Indonesia selama lima tahun terakhir mengalami kenaikan, dengan pada tahun 2017 pengguna internet di Indonesia telah menyentuh angka 112,6 juta pengguna dari total populasi masyarakat di Indonesia. Dengan tingginya tingkat pengguna layanan jaringan internet tersebut, seluruh penyedia layanan telekomunikasi terus berusaha untuk meningkatkan layanan dan memperluas cakupan wilayahnya agar pengguna

72.8 83.7 93.4 102.8 112.6 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 2013 2014 2015 2016 2017

PENETRASI PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA TAHUN 2013-2017

(2)

2

dapat menikmati layanan secara maksimal. Hal ini tidak terlepas pada penyediaan jasa telomunikasi untuk menggunakan teknologi layanan internet terbaru yaitu Fiber Optik. Fiber Optik merupakan jenis teknologi media transfer data dalam jaringan komputer berupa kabel menggunakan serat kaca yang memiliki daya kecepatan transfer yang cepat. Namun untuk menyediakan layanan fiber ini diperlukan adanya pembangunan infrastruktur dalam rangka penyebaran dan peningkatan layanan bagi seluruh pengguna layanan fiber optic tersebut. Salah satu penyedia layanan internet yang menggunakan teknologi Fiber Optik adalah PT XYZ.

Gambar I.2 Pengguna Layanan Fixed Broadband Segmen Perumahan PT XYZ Tahun 2014-2016

(Sumber: Buku Laporan Tahunan PT XYZ Tahun 2016)

Pada pembangunan infrastruktur telekomunikasi menggunakan teknologi fiber

optic, PT XYZ merupakan salah satu penyedia layanan jaringan telekomunikasi

termasuk jaringan internet yang sudah menyediakan layanan teknologi Fiber Optik di Indonesia. Layanan internet berbasis teknologi Fiber Optik yang disediakan oleh PT XYZ ini dinamakan layanan PQR, layanan PQR ini memiliki tiga fitur utama yaitu layanan Inernet, TV Kabel dan Telepon rumah. Namun dalam fitur-fitur tersebut memiliki layanan tambahan atau add-on yang dapat ditambahkan sesuai dengan keinginan pelanggan. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar I.2 memperlihatkan bahwa pengguna layanan Fiber Optic yang dimiliki oleh PT XYZ

3 3.6 3.9 0 1 2 3 4 5 2014 2015 2016

PENGGUNA LAYANAN FIXED BROADBAND SEGMEN PERUMAHAN PT XYZ TAHUN 2014-2016

(3)

3

mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir, akan tetapi dibalik kondisi meningkatnya pengguna layanan fiber optic dari PT XYZ ini, perusahan perlu melakukan penyebaran serta peningkatan layanan jaringan Fiber Optik PQR tersebut, untuk menyebarluaskan layanan PQR tersebut terdapat proyek yang dijalankan oleh perusahaan yaitu proyek Fiber to The Home atau yang biasa disingkat menjadi FTTH. Proyek FTTH ini merupakan proyek pembangunan infrastruktur yang memiliki aktivitas penarikan kabel distribusi dari kantor setempat ke lingkungan tempat tinggal pelanggan yang belum ter-cover atau belum ter-update dari jaringan tembaga sebelumnya.

Gambar I.3 Proses Kerja Proyek Fiber To The Home (FTTH) PT XYZ (Sumber: Modul 1 Konfigurasi FTTH PT XYZ)

Berdasarkan pada Gambar I.3 mengenai Proses Kerja Proyek Fiber To The Home (FTTH), dalam proyek FTTH ini terdapat beberapa jenis pekerjaan yang akan dilakukan yaitu, yang pertama adalah penarikan kabel Feeder untuk membangun

Optical Distribution Cabinet (ODC), yang kedua adalah Provisioning Type 3 (PT

3) yang merupakan aktivitas distribusi baru untuk wilayah yang belum masuk dalam cakupan layanan PQR dari PT XYZ, yang ketiga adalah Provisioning Type 2 (PT 2) yang merupakan aktivitas distribusi untuk memperbarui dari layanan

(4)

4

tembaga ke layanan fiber dan memasang Optical Distribution Point (ODP) baru, dan yang terakhir adalah Provisioning Type 1 (PT 1) yang merupakan penarikan kabel drop FO dari ODP yang tersedia kerumah tempat tinggal pelanggan, sehingga dalam proyek FTTH ini aktivitas yang akan dilakukan akan menyesuaikan dengan keadaan lokasi yang dituju.

Pada penelitian ini, proyek yang digunakan sebagai objek penelitian adalah proyek FTTH yang bekerja sama dengan berbagai mitra sebagai pelaksana proyek pada wilayah yang ditentukan. Pada bulan Januari 2018, proyek FTTH mulai dilaksanakan dengan melakukan aktivitas survei yang dilakukan oleh setiap mitra di wilayah yang sudah ditentukan, setelah proses survei selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi yang dinamakan Design Review Meeting atau biasa disingkat dengan DRM. Kegiatan DRM ini dilakukan untuk mengevaluasi hasil survei mitra, apakah hasil survei tersebut sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan atau belum sesuai.

Kick Off Survey DRM Perijinan

Pabrikasi Instalasi Pengirim an ComTest EVM BAST 1 Uji Terima Rekonsil iasi

Gambar I.4 Timeline Pelaksanaan Proyek Fiber to The Home (FTTH) Seperti pada Gambar I.4 setelah mitra melakukan kegiatan DRM, seluruh mitra terpilih mulai terjun kelokasi pembangunan proyek Fiber to The Home (FTTH) untuk melakukan proses perijinan pada lokasi proyek dan dilanjutkan tahap eksekusi kegiatan proyek, dalam melaksanakan proyek ini diperlukan adanya tahapan proses Monitoring dan Controlling. Proses monitoring dan controlling ini bertujuan untuk menentukan perbaikan atau perencanaan ulang untuk menindaklanjuti apabila terjadi kendala dalam proyek dan menentukan tindakan yang harus dilakukan (PMI, 2017). Dalam hal ini, menurut De Marco & Narbaev, 2013 (seperti dikutip dari De Marco, 2011) menyatakan bahwa Monitoring merupakan tindakan berulang untuk membandingkan kinerja aktual dengan yang direncanakan, untuk menentukan perkiraan biaya dan waktu pada saat selesai, dan

(5)

5

jika perlu melakukan tindakan pencegahan dan koreksi berdasarkan perkiraan tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan tujuan proyek, menurut (Nicholas & Steyn, 2012) menjelaskan bahwa tujuan keberhasilan proyek mencakup tiga dimensi tujuan yaitu, cost, time, dan scope.

Pada proyek Fiber to The Home (FTTH) yang dilaksanakan oleh PT XYZ sering mendapatkan kendala yang menyebabkan penyelesaian proyek menjadi terlambat. Beberapa kendala yang sering di alami oleh PT XYZ yaitu keterlambatan ketersediaan material, kendala perijinan pada lokasi proyek, gangguan pihak LSM, kesalahan instalasi, dan perubahan jalur instalasi kabel. Kendala tersebut sering terjadi dalam pelaksanaan proyek dikarenakan kurang efektifnya proses monitoring dan controlling yang diterpkan oleh PT XYZ, sehingga mitra pelaksana sering mengabaikan kendala yang terjadi dan tidak melaporkannya kepada pihak perusahaan dan kendala tersebut tidak segera dilakukan pencegahan.

Berkaitan dengan hal tersebut, proses monitoring dan controlling yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengontrol jadwal atau waktu pelaksanaan proyek. Berdasarkan (PMI, 2017) untuk melakukan control schedule pada proses

monitoring dan controlling, dapat digunakan teknik data analysis menggunakan

metode Earned Value Management (EVM) untuk membandingkan nilai kinerja perencanaan dengan kinerja aktual. Menurut Pramod, Phaniraj, & Srinivasan, 2014 (seperti dikutip dari Bhosekar & Vyas, 2012) menyatakan bahwa Earned Value adalah program teknik manajemen yang menggunakan "work in progress" untuk menunjukkan kejadian yang akan terjadi di masa depan.

Dalam metode EVM seluruh progress kinerja proyek dari setiap periode dapat diidentifikasi apakah proyek telah berjalan dengan baik atau tidak dengan menggunakan kurva-S, selain itu dapat terlihat juga berapa lama proyek dapat diselesaikan dan berapa besar biaya yang telah dikeluarkan. Dengan kurva-S ini dapat terlihat perbandingan antara nilai perencanaan atau Planned Value (PV), dan nilai hasil yang didapatkan atau Earned Value (EV) dalam periode waktu yang ditentukan. Setelah itu dengan menggunakan metode EVM, proyek yang sedang berjalan dapat dilihat nilai varians yang terjadi (SV), lalu dapat diukur juga nilai indeks kinerja proyek (SPI). Selain itu dapat dilakukan forecasting atau peramalan

(6)

6

proyek untuk melihat berapa lama sisa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Sehingga dalam melakukan analisis kinerja proyek FTTH yang akan dilaksanakan oleh PT XYZ bersama mitra terkait akan menggunakan metode

Earned Value Management.

Perumusan Masalah

Adapun beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pengukuran kinerja proyek

Fiber to The Home (FTTH) pada tahapan monitoring and controlling:

1. Bagaimana hasil dari pengukuran kinerja proyek melalui waktu pengerjaan proyek dengan menggunakan metode Earned Value Management?

2. Bagaimana hasil dari pengukuran peramalan penyelasaian proyek dengan menggunakan metode Earned Value Management?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui hasil kinerja proyek melalui waktu pengerjaan proyek dengan menggunakan dengan metode Earned Value Management.

2. Mengetahui hasil peramalan penyelesaian proyek dengan menggunakan metode Earned Value Management.

Batasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan batasan-batasan dan asumsi yaitu sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data-data sekunder yang mendukung analisa yang dilakukan seperti WBS (Work Breakdown Structure), jadwal perencanaan proyek, aktivitas proyek, durasi proyek dan progress mingguan proyek Fiber to The

Home (FTTH).

2. Melakukan proses monitoring and controlling proyek menggunakan Earned

Value Management hanya pada aktivitas pengadaan dan instalasi proyek sesuai

dengan nilai RAB proyek.

3. Melakukan penelitian kinerja proyek dengan cara sampel observasi per periode waktu yang ditentukan.

4. Pada penelitian ini tidak menghitung kinerja berdasarkan biaya aktual proyek. 5. Pada penelitian ini proyek yang di teliti adalah proyek FTTH dengan pekerjaan

(7)

7

6. Pada penelitian ini nilai dari seluruh aktivitas merupakan pembulatan dari nilai rill yang digunakan perusahaan.

7. Pada penelitian ini nilai kinerja pengadaan yang dihasilkan merupakan asumsi yang diberikan pihak mitra.

Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian ini, diharapkan pembaca dapat mendapatkan manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan informasi kepada owner apabila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek.

2. Memberikan usulan jadwal penyelesaian proyek kepada owner yang lebih cepat untuk menghindari keterlambatan dalam penyelesaian proyek.

3. Menjadi pedoman terhadap keberhasilan proyek dengan waktu penyelesaian yang tepat untuk proyek sejenis.

4. Dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

Sistematika Penelitian

Penelitian Tugas Akhir ini diuraikan dengan sistematika penelitian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan latar belakang dari masalah yang terjadi pada proyek Fiber to The Home (FTTH). Pada bab ini menjabarkan latar belakang masalah yang akan dianalisis dengan metode EVM. Pada bab ini juga terdapat rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II Landasan Teori

Pada bab ini berisikan literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan dibahas pula pada penelitian-penelitian terdahulu, dan menjelaskan teori-teori yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada pada penelitian ini.

BAB III Metodologi Penelitian

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah untuk memecahkan masalah yang ada, dengan menjelaskan model konseptual dan sistematiika pemecahan. Pada model konseptual memperlihatkan

(8)

8

bagaimana konsep langkah peneliti dalam melakukan analisis kinerja proyek dan sistematika pemecahan masalah memperlihatkan bagaimana alur yang dilakukan peneliti dari awal hingga akhir untuk mencapai tujuan hasil penelitian yang dilakukan.

BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada bab ini menjelaskan mengenai data-data pendukung yang menunjang seluruh penelitian pada Tugas Akhir ini dan berisikan mengenai langkah-langkah dalam pengolahan data untuk memecahkan permasalahan yang ada.

BAB V Analisis Data

Pada bab ini akan dianalisis dari hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung untuk memecahkan masalah yang ada pada rumusan masalah. Analisis yang dihasilkan adalah analisis pengumpulan data, work

performance reports, schedule forecasts, schedule compression dan

implikasi manajerial.

BAB VI Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari seluruh hasil yang didapatkan pada analisis kinerja proyek dan saran yang akan diberikan oleh peneliti kepada pihak perusahaan dan mitra untuk mengatasi kendala serupa pada proyek yang akan datang

Gambar

Gambar I.1 Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2013-2017  (Sumber: Kementiran Informasi dan Informatika (www.kominfo.go.id))  Berdasarkan  Gambar  I.1  dapat  dilihat  bahwa  penetrasi  pengguna  internet  di  Indonesia selama lima tahun terakhi
Gambar I.2 Pengguna Layanan Fixed Broadband Segmen Perumahan PT XYZ  Tahun 2014-2016
Gambar I.3 Proses Kerja Proyek Fiber To The Home (FTTH) PT XYZ  (Sumber: Modul 1 Konfigurasi FTTH PT XYZ)
Gambar I.4 Timeline Pelaksanaan Proyek Fiber to The Home (FTTH)  Seperti  pada  Gambar  I.4  setelah  mitra  melakukan  kegiatan  DRM,  seluruh  mitra  terpilih  mulai  terjun  kelokasi  pembangunan  proyek  Fiber  to  The  Home  (FTTH)  untuk  melakukan

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelsaikan Skripsi yang berjudul Representasi Kebutuhan Kasih

Materi perkuliahan ini meliputi analisis masalah keterbelakangan, sub ordinat dan ketidak berdayaan kaum perempuan, isu gender serta program pendidikan pemberdayaan perempuan

Total redaman dari STO sampai dengan ODP kurang dari 27 dB, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh jaringan akses tembaga dapat diganti dengan jaringan akses fiber

Dalam rangka perkembangan jaringan komunikasi data dan teknologi informasi pada Pemerintah Kabupaten Bandung, saat ini pemkab Bandung masih menggunakan infrastruktur

Pada bab ini, dijelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dari penelitian ini, yaitu berkembangnya penggunaan internet di Indonesia, kondisi dari penggunaan internet

injeksi sangat dipengaruhi oleh temperatur, dengan memberikan temperatur maka rantai karbon yang panjang pada minyak kelapa yang dicampur dengan bahan bakar solar akan lemah

Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan model logistik diketahui bahwa dari standart error (α) 5 persen, faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh nyata

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur jarak pelanggan dengan ODP yang ada berjumlah 2 ODP yaitu ODP Panday dan ODP Baru, sehingga diperoleh jarak pelanggan terjauh dari