• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN ABU GERGAJI KAYU SEBAGAI BAHAN STABILISASI SUBGRADE DARI TANAH LUNAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN ABU GERGAJI KAYU SEBAGAI BAHAN STABILISASI SUBGRADE DARI TANAH LUNAK"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN ABU GERGAJI KAYU

SEBAGAI BAHAN STABILISASI SUBGRADE DARI

TANAH LUNAK

EFFECT OF ADDITION WOOD ASH AS SUBGRADE

STABILIZATION MATERIALS FROM A LAND OF

SOFTSOIL

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendididkan Diploma III Program Studi Konstruksi sipil

Di Jurusan Teknik Sipil

Oleh:

AGUNG M. ZAMZAM

NIM. 091121002

EKY ARIF DARMAWAN

NIM. 091121010

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2012

               

(2)

               

(3)

               

(4)

ABSTRAK

Hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan Elisa dan Guntur, 2011, peneliti stabilisasi tanah menggunakan abu ampas tebu menunjukkan bahwa Tanah daerah Kota Baru Parahyangan merupakan tanah lempung organik yang sangat sensitif terhadap kadar air. Stabilisasi dalam hal ini merupakan perbaikan tanah yang memungkinkan untuk menjadikan tanah tersebut lebih baik bagi konstruksi. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mencari alternatif solusi perbaikan kerusakan subgrade akibat terendam air, dengan memanfaatkan potensi alam berupa Abu Gergaji Kayu sebagai bahan stabilisasinya.

Variasi Abu Gergaji Kayu pada penelitian ini adalah 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat tanah kering udara. Uji yang dilakukan meliputi sifat fisis tanah campuran yaitu : uji berat jenis, uji kadar air, uji Atterberg limits, dan uji analisa ukuran butiran tanah, sedangkan uji sifat mekanis meliputi : uji standard Proctor,uji Unconfined Strengh (UCS), uji CBR Unsoaked dan CBR Soaked serta uji Swelling Tanah .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah yang distabilisasi dengan Abu Gergaji Kayu mengalami penurunan nilai berat jenis (specific gravity), nilai batas cair, nilai plastisitas indeks dan nilai Swelling, penurunan terbesar terjadi pada penambahan Abu Gergaji Kayu 10% selama masa pemeraman 3 hari. Sedangkan nilai UCS , Nilai CBR unsoaked dan nilai CBR soaked mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai UCS dan CBR pada tanah asli. Nilai CBR unsoaked dan nilai CBR soaked termasuk pada kategori baik untuk dijadikan subgrade jalan.

Kata-kata kunci : Stabilisasi, Subgrade, Abu Gergaji Kayu, UCS, CBR, Swelling.                

(5)

ABSTRACT

The results of preliminary research conducted Elisa and Guntur, 2011,the researchers of soil stabilization with bagasse ash shows that the soil at Kota Baru Parahyangan is an organic clay which very sensitive to water content. Stabilization in this case is an improvement which allows the soil to be better for construction. Therefore this study aimed to find alternative solutions subgrade repair damage caused by flood, by exploiting the natural potential of Wood Ash as a material stabilization.

Wood Ash variation in this study was 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% of the weight of air-dry soil. Tests performed include a mixture of soil physical properties are: density test, the moisture content test, Atterberg limits tests, and soil grain size analysis test, while the mechanical properties of the test include: standard Proctor test, unconfined test Strengh (UCS), CBR test for Unsoaked and Soaked and Soil Swelling test.

The results showed that the soil is stabilized with Wood Ash made a value decreased for density (specific gravity), the liquid limit, plasticity index value and the value of Swelling, the largest decrease occurred in the addition of Wood Ash 10% during the 3 days of curing. While the value of UCS, and unsoaked CBR value Soaked CBR values have increased compared with the UCS and CBR on native soil. Unsoaked CBR values and Soaked CBR values included in the good category to be used as road subgrade.

Key words : Stabilization, Subgrade, Wood Ash, UCS, CBR, Swelling                

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun laporan Tugas Akhir dengan judul “Pengaruh Penambahan Abu Gergaji Kayu Sebagai Bahan Stabilisasi Subgrade Dari Tanah Dasar Lunak”. Laporan Tugas Akhir ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat mata kuliah Tugas Akhir di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung.

Pada kesempatan ini penyusun akan menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, baik dalam segi moril maupun materil. Pihak-pihak tersebut yaitu :

1. Tuhan YME yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan ini tepat pada waktunya,

2. Orang tua penyusun yang senantiasa memberikan dukungan dalam berbagai hal,

3. Taufik Hamzah,Ir.,MSA.,MBA. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil,

4. Syahril, BSCE., MT. selaku Dosen Pembimbing, atas saran dan waktu yang diberikan sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan TugasAkhir 5. Heri Kasyanto, ST., M.Eng.selaku Koordinator TugasAkhir,

6. Iskandar, ST.,Si.,MT.selaku dosen penguji Tugas Akhir, 7. Geni Firuliadhim, Ir., MT.selaku dosen penguji Tugas Akhir, 8. Eri Radya Juarti, ST., MT.selaku wali kelas Konstruksi Sipil 3A, 9. Pak Sri, Pak Yongki dan para teknisi di Laboratorium Tanah,

10. Teman seperjuangan Aswien Januar, Rachel Crishati M, Rizal Febriferdiansa dan Zenal Ansori yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11. Seluruh dosen dan staf administrasi serta para teknisi Jurusan Teknik Sipil, 12. Keluarga besar kelas KS 3A yang senantiasa memberikan dukungan dan

masukan,                

(7)

13. Serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dalam penyusunan laporan semacam ini, kami dapat berusaha untuk membuat yang lebih baik dari sebelumnya.

Penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung,16 Juli 2012 Penyusun                

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR ISTILAH ... xvi BAB I PENDAHULUAN

1.1 Umum ... I - 1 1.2 Latar Belakang... I - 1 1.3 Lokasi Penelitian ... I - 3

1.3.1 Lokasi Pengambilan Sampel Tanah ... I - 3 1.3.2 Lokasi Pengambilan Abu Gergaji Kayu ... I - 4 1.3.3 Lokasi Pengujian Sampel Tanah ... I - 4 1.4 Rumusan Masalah ... I - 5 1.5 Tujuan Penelitian ... I - 5 1.6 Ruang Lingkup Bahasan... I - 5 1.7 Manfaat Penelitian ... I - 6 1.8 Sistematika Penulisan ... I - 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah ... II - 1 2.2 Lapisan Tanah Lunak ... II - 4 2.3 Tanah sebagai Lapisan Tanah Dasar (Subgrade) ... II - 5 2.4 Pozzolan ... II - 6                

(9)

2.5 Abu Gergaji Kayu ... II - 7 2.5.1 Pemanfaatan Abu Gergaji Kayu ... II - 9 2.5.2 Sifat Visual Abu Gergaji Kayu ... II - 9 2.5.3 Komponen Penyusun Abu Gergaji Kayu ... II - 11 2.5.4 Reaksi Kimiawi antara Abu Kayu dan Tanah ... II - 12 2.6 Stabilisasi Tanah ... II - 13 2.7 Kajian Penelitian Yang Berkaitan Dengan Stabilisasi

Subgrade dan Abu Gergaji Kayu... II - 14 2.7.1 Stabilisasi Subgrade Jalan Raya Tanon Sragen Yang

Terendam Air Menggunakan Abu Sekam Padi ... II - 14 2.7.2 Pengaruh Penambahan Abu Pembakaran Serbuk Kayu Terhadap Sifat Mekanik Dan Sifat Fisik Beton... II - 15

BAB III METODA PENELITIAN

3.1 Metode Penyelesaian Masalah ... III - 1 3.2 Material Penelitian... III - 3 3.3 PenjelasanPenelitian ... III - 3 3.3.1 Klasifikasi Tanah ... III - 3 3.4 Pengujian Tanah ... III - 7 3.4.1 Pengujian Lapangan ... III - 7 3.4.2 Pengujian Laboratorium ... III - 7 3.5 Pengujian Lapangan ... III - 7 3.5.1 Pengujian DCP ... III - 7 3.6 Pengujian Laboratorium ... III - 7 3.6.1 Pengujian Berat Jenis Tanah ... III - 7 3.6.2 Pengujian Analisa Ukuran Butir ... III - 11 3.6.3 Pengujian Batas-batas Atterberg ... III - 13 3.6.4 Pengujian Kompaksi ... III - 17 3.6.5 Pengujian Kuat Tekan Bebas... III - 21 3.6.6 Pengujian CBR ... III - 27 3.6.7 Pengujian Swelling ... III - 29

               

(10)

BAB IV ANALISIS DATA

4.1 Pengujian Kadar Air Asli ... IV - 1 4.2 Pengujian Berat Jenis (Spesific Gravity) ... IV - 2 4.2.1 Hasil Pengujian Berat JenisTanah Asli ... IV - 2 4.2.2 Hasil Pengujian Berat Jenis Campuran Tanah dan Abu

Gergaji Kayu ... IV - 2 4.3 Pengujian Analisa Ukuran Butir dan Hidrometer ... IV - 6 4.4 Pengujian Konsistensi Tanah (Atteberg Limit)... IV - 9

4.4.1 Hasil Pengujian Konsistensi Tanah (Atterberg Limits)

Asli ... IV - 9 4.4.2 Hasil Pengujian Konsistensi Tanah (Atterberg Limits)

dari Campuran Tanahdan Abu Gergaji Kayu ... IV - 10 4.5 Pengujian Pemadatan... IV - 16 4.5.1 Hasil Pengujian Pemadatan Tanh Asli ... IV - 17 4.5.2 Hasil Pengujian Pemadatan Campuran Tanah

dan Abu gergaji kayu... IV - 19 4.6 Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS) ... IV - 23

4.6.1 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS)

Tanah Asli Undisturbed ... IV - 26 4.6.2 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS) Tanah Asli ... IV - 26 4.6.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS) Campuran

Tanahdan Abu gergaji kayu ... IV - 27 4.7 Pengujian CBR ... IV - 31 4.7.1 Hasil Pengujian CBR Tanah Asli ... IV - 31 4.7.2 Hasil Pengujian CBR Campuran Tanah dan Abu gergaji

Kayu ... IV - 34 4.8 Pengujian Swelling ... IV - 37 4.8.1 Hasil Pengujian Swelling Tanah Asli ... IV - 38 4.8.2 Hasil Pengujian Swelling Campuran Tanah

dan Abu gergaji kayu ... IV - 46

               

(11)

BAB V RESUME HASIL PENELITIAN

5.1 Rekapitulasi ... V - 1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... VI - 1 6.2 Saran ... VI - 2

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

               

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Plastisitas Mineral-mineral Lempung ... II - 2 Tabel 2.2 Permeabilitas Relatif Mineral-mineral Lempung ... II - 4 Tabel 2.3 Kandungan Kimia Pozzolan ... II - 6 Tabel 2.4 Jumlah Ketersediaan Abu Gergaji (2002-2006) ... II - 7 Tabel 2.5 Komposisi kimia abu beberapa jenis kayu

(Taipale dan Vesterinen, 2003) ... II - 10 Tabel 3.1 Klasifikasi Tanah untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan Raya

(Sistem AASTHO) ... III - 3 Tabel 3.2 Klasifikasi Tanah Sistem USCS ... III - 5 Tabel 3.3 Tabel Referensi Pengujian Berat Jenis ... III - 9 Tabel 3.4 Jumlah Sampel Pengujian Berat Jenis ... III - 9 Tabel 3.5 Tabel Referensi Pengujian Analisa Ukuran Butir Dan

Hidrometer ... III - 12 Tabel 3.6 Tabel Referensi Pengujian Konsistensi Tanah

(Atteberg Limit) ... III - 15 Tabel 3.7 Jumlah Sampel Pengujian Konsistensi Tanah

(Atterberg Limits) ... III - 15 Tabel 3.8 Tabel Referensi Pengujian Pemadatan ... III - 19 Tabel 3.9 Jumlah Sampel Pengujian Pemadatan ... III - 19

               

(13)

Tabel 3.10 Konsistensi Tanah ... III - 20 Tabel 3.11 Sensitivitas Tanah ... III - 20 Tabel 3.12 Sensitivitas Tanah ... III - 21 Tabel 3.13 Tabel Referensi Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS) ... III - 24 Tabel 3.14 Jumlah Sampel Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS) ... III - 25 Tabel 3.15 Tabel Referensi Pengujian CBR ... III - 28 Tabel 3.16 Jumlah Sampel Pengujian CBR ... III - 28 Tabel 3.17 Jumlah Sampel Pengujian Swelling ... III - 31

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kadar Air... IV – 1 Tabel 4.2 Data Berat Jenis (Gs) Tanah Asli ... IV –2 Tabel 4.3 Data Berat Jenis (Gs) Tanah dengan Penambahan 5% Abu

Gergaji kayu ... IV – 3 Tabel 4.4 Data Berat Jenis (Gs) Tanah dengan Penambahan 10% Abu

Gergaji kayu ... IV – 3 Tabel 4.5 Data Berat Jenis (Gs) Tanah dengan Penambahan

15% Abu gergajikayu ... IV – 4 Tabel 4.6 DataBeratJenis (Gs) Tanah denganPenambahan

20% Abu gergajikayu ... IV – 4                

(14)

Tabel 4.7 Resume HasilPengujianBeratJenisdenganCampuran

Abu GergajiKayu... IV – 5 Tabel 4.8 Hasil Analisa Ukuran Butir ... IV – 6 Tabel 4.9 Hasil Analisa Hidrometer ... IV – 7 Tabel 4.10 Hasil Pengujian Konsistensi Tanah (Atterberg Limits) Asli .. IV – 9 Tabel 4.11 Indeks Plastisitas dari Pengujian Konsistensi Tanah

(Atterberg Limits) Akibat Penambahan Abu gergaji kayu ... IV - 11 Tabel 4.12 Hasil Pengujian Konsistensi Tanah (Atterberg Limits)

Akibat Penambahan 10% Abu gergaji kayu 3 Hari Peram ... IV - 12 Tabel 4.13 Sistem Klasifikasi AASHTO ... IV - 14 Tabel 4.14 Sistem Klasifikasi USCS ... IV - 15 Tabel 4.15 Data Hasil Pemadatan Tanah Asli ... IV - 17 Tabel 4.16 Tabel Hasil Pemadatan Campuran Tanah ... IV - 19 Tabel 4.17 Hasil Pemadatan Tanah Asli Akibat Penambahan 10%

Abu gergaji kayu, 3 Hari Peram ... IV - 22 Tabel 4.18 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Campuran Tanah ... IV - 27 Tabel 4.19 Hasil Pengujian CBR Tanah Asli ... IV - 31 Tabel 4.20 Penetrasi CBR Tanah Asli ... IV - 32 Tabel 4.21 Hasil Pengujian CBR Tanah Asli Rendaman 4 Hari ... IV - 33 Tabel 4.22 Penetrasi CBR Tanah Asli Rendaman 4 Hari ... IV - 33 Tabel 4.23 Hasil Pengujian CBR Campuran Tanah ... IV - 34

               

(15)

Tabel 4.24 Penetrasi CBRCampuran Tanah ... IV - 35 Tabel 4.25 Hasil Pengujian CBRTanah Campuran Rendaman 4 Hari ... IV - 36 Tabel 4.26 Penetrasi CBR Tanah Campuran Rendaman 4 Hari ... IV - 36 Tabel 4.27a Hasil Pengujian Swelling Potential dalam (%) Tanah Asli

10x tumbukan ... IV - 38 Tabel 4.27b Hasil Pengujian Swelling Pressure dalam (Kg/cm²)

Tanah Asli 10x tumbukan ... IV - 38 Tabel 4.28a Hasil Pengujian Swelling Potential dalam (%) Tanah

Asli 25x tumbukan ... IV - 40 Tabel 4.28b Hasil Pengujian Swelling Pressure dalam (Kg/cm2) Tanah

Asli 25x tumbukan ... IV - 40 Tabel 4.29a Hasil Pengujian Swelling Potential dalam (%) Tanah

Asli 56x tumbukan ... IV - 42 Tabel 4.29b Hasil Pengujian Swelling Pressure dalam (Kg/cm2) Tanah

Asli 56x tumbukan ... IV - 42 Tabel 4.30a Resume Swelling Potensial (%) Tanah Asli ... IV - 44 Tabel 4.30b Resume Swelling Pressure (Kg/cm2) Tanah Asli ... IV - 44 Tabel 4.31a Hasil Pengujian Swelling Potensial (%) Campuran 10%

Abu Gergaji Kayu 10x tumbukan... IV - 46 Tabel 4.31b Hasil Pengujian Swelling Pressure (Kg/cm2) Campuran

10% Abu Gergaji Kayu 10x tumbukan ... IV - 46

               

(16)

Tabel 4.32a Hasil Pengujian Swelling Potensial Campuran 10%

Abu Gergaji Kayu 25x tumbukan... IV - 48 Tabel 4.32b Hasil Pengujian Swelling Pressure Campuran 10% Abu

Gergaji Kayu 25x tumbukan ... IV - 48 Tabel 4.33a Hasil Pengujian Swelling Potensial dan Campuran 10% Abu

Gergaji Kayu 56x tumbukan ... IV - 50 Tabel 4.33b Hasil Pengujian Swelling Pressure dan Campuran 10% Abu

Gergaji Kayu 56x tumbukan ... IV - 50

Tabel 4.34a Resume Swelling Potensial (%) Campuran 10% Abu Gergaji Kayu ... IV - 52 Tabel 4.34b Resume Swelling Pressure (Kg/cm2) Campuran

10% Abu Gergaji Kayu ... IV – 52

               

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Pengambilan Tanah ... . I - 3 Gambar 1.2 Lokasi Pengambilan Abu Gergaji Kayu ... . I - 4 Gambar 2.1 Batas-batas Atterberg Kaolinit dan Halloysit ... II - 3 Gambar 2.2 Batas Cair Illit danMontmorillonit ... II - 3 Gambar 2.3 Batas Cair Ca – Na Sodium ... II - 3 Gambar 2.4 Perilaku Pengembangan Beberapa Mineral Lempung... II - 4 Gambar 2.5 Abu Gergaji Kayu ... II - 7 Gambar 2.6 Reaksi Kimiawi Abu Gergaji Kayu (wood ash) ... II - 11 Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penyelesaian Masalah ... III - 1 Gambar 3.2 Dokumentasi Pengujian Berat Jenis Tanah ... III - 7 Gambar 3.3 Flowchart Pengujian Berat Jenis Tanah ... III - 8 Gambar 3.4 Flowchart Pengujian Analisa Ukuran Butir ... III - 11 Gambar 3.5 Dokumentasi Pengujian Atterberg limit ... III - 13 Gambar 3.6 Flowchart Pengujian Atteberg Limit ... III - 14 Gambar 3.7 Hubungan Antara Kadar Air Dan Berat Volume

Kering Tanah ... III - 17 Gambar 3.8 Ukuran Mould Proctor Standar dan Pemukulnya ... III - 17 Gambar 3.9 Dokumentasi Pengujian Kompaksi ... III - 17 Gambar 3.10 Flowchart Pengujian Kompaksi ... III - 18

               

(18)

Gambar 3.11 Grafik Tegangan Normal ... III - 21 Gambar 3.12 Flowchart Kuat Tekan Bebas ... III - 24 Gambar 3.13 Flowchart CBR (Unsoaked dan Soaked) ... III - 27 Gambar 3.14 Alat Pengujian Swelling ... III - 29 Gambar 3.15 Hubungan Antara Persentasi Butiran lempung

Dan Aktivitas ... III -29 Gambar 3.16 Flowchart Pengujian Swelling ... III - 30 Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Penambahan Kadar Abu Gergaji Kayu

Terhadap Berat Jenis Tanah ... IV - 5 Gambar 4.2 Grafik Analisa Ayak dan Hidrometer ... IV - 8

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Kadar Air dengan Jumlah Ketukan pada Tanah Asli ... IV - 10 Gambar 4.4 Grafik Hubungan Kadar Abu gergaji kayu dengan

Indeks Plastisitas ... IV - 11 Gambar 4.5 Grafik Hubungan Kadar Air dengan Jumlah Ketukan

Akibat Penambahan 10% Abu gergaji kayu3 Hari Peram . IV - 12 Gambar 4.6 Plotting Nilai PI dan LL pada Sistem Klasifikasi

AASHTO ... IV - 14 Gambar 4.7 Plotting Nilai PI dan LL pada Sistem Klasifikasi USCS ... IV - 16 Gambar 4.8 Grafik Hubungan opt ... IV - 18                

(19)

Gambar 4.9 GrafikResume Penelitian Kompaksi ... IV - 21

Gambar 4.10 opt Akibat Penambahan10%

Abu gergaji kayu, 3 Hari Peram ... IV - 23 Gambar 4.11 Cetakan dan Alat Uji Kuat Tekan Bebas ... IV - 25 Gambar 4.12a Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS)

Tanah Asli Undisturbed ... IV - 26 Gambar 4.12b Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS)

Tanah Asli ... IV - 26 Gambar 4.13 Grafik Hubungan Lama Waktu Pemeraman dengan Nilai

qu pada Penambahan Abu gergaji kayu ... IV - 27 Gambar 4.14 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas

(UCS) Akibat Penambahan 5% Abu gergaji kayu ... IV - 28 Gambar 4.15 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS)

Akibat Penambahan 10% Abu gergaji kayu ... IV - 29 Gambar 4.16 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS)

Akibat Penambahan 15% Abu gergaji kayu ... IV - 29 Gambar 4.17 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS)

Akibat Penambahan 20% Abu gergaji kayu ... IV - 30 Gambar 4.18 Grafik Hasil Pengujian CBR Tanah Asli ... IV - 32 Gambar 4.19 Grafik Hasil Pengujian CBR Tanah Asli dengan

Rendaman 4 Hari ... IV - 34 Gambar 4.20 Grafik Hasil Pengujian CBR Tanah Campuran ... IV - 35 Gambar 4.21 Grafik Hasil Pengujian CBR Tanah Campuran

               

(20)

dengan Rendaman 4 Hari ... IV - 37 Gambar 4.22a Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari) dan

Tinggi Pengembangan (mm) 10x tumbukan ... IV - 39 Gambar 4.22b Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari) dan

Gaya Pengembangan (Kg/cm2) 10x tumbukan ... IV - 39 Gambar 4.23a Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari) dan

Tinggi Pengembangan (mm) 25x tumbukan ... IV - 41 Gambar 4.23b Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari) dan

Gaya Pengembangan (Kg/cm2) 25x tumbukan ... IV - 41 Gambar 4.24a Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari) dan

Tinggi Pengembangan (mm) 56x tumbukan ... IV - 43 Gambar 4.24b Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari) dan

Gaya Pengembangan (Kg/cm2) 56x tumbukan ... IV - 43 Gambar 4.25a Grafik Resume Hasil Tinggi Pengembangan (mm)

Tanah Asli ... IV - 45 Gambar 4.25b Grafik Resume Hasil Gaya Pengembangan (Kg/cm2)

Tanah Asli ... IV - 45 Gambar 4.26a Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari)

dan Tinggi Pengembangan (mm) 10x tumbukan ... IV - 47 Gambar 4.26b Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari)

dan Gaya Pengembangan (Kg/cm2) 10x tumbukan ... IV - 47 Gambar 4.27a Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari)

dan Tinggi Pengembangan (mm) 25x tumbukan ... IV - 49 Gambar 4.27b Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari)

dan Gaya Pengembangan (Kg/cm2) 25x tumbukan ... IV - 49

               

(21)

Gambar 4.28a Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari)

dan Tinggi Pengembangan (mm) 56x tumbukan ... IV - 51 Gambar 4.28b Grafik Hubungan Antara Masa Perendaman (hari)

dan Gaya Pengembangan (Kg/cm2) 56x tumbukan ... IV - 51 Gambar 4.29a Grafik Resume Hasil Tinggi Pengembangan

(Kg/cm2) Tanah Campuran ... IV - 53 Gambar 4.29b Grafik Resume Hasil Gaya Pengembangan

(Kg/cm2) Tanah Campuran ... IV – 53                

(22)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I – ADMINISTRASI TUGAS AKHIR I – 1 Surat Pengajuan Topik

I – 2 Surat Pengajuan Pembimbing I – 4 Lembar Asistensi

I – 5 Lembar Revisi

LAMPIRAN II – DATA TUGAS AKHIR

II – 1 Data Pengujian Dynamic Cone Penetration (DCP) II – 2 Data Pengujian Berat Jenis Tanah

II – 3 Data Pengujian Atterberg Limits II – 4 Data Pengujian Analisa Ukuran Butir II – 5 Data Pengujian Pemadatan Standar

II – 6 Data Pengujian California Bearing Ratio (CBR) II – 7 Data Pengujian Unconvain Strengh (UCS) II – 8 Data Pengujian Swelling Tanah

LAMPIRAN III – DAFTAR RIWAYAT HIDUP III – 1 Daftar Riwayat Hidup Penulis

               

(23)

DAFTAR ISTILAH

Batas Atterberg (Atterberg Limit)

Kadar air yang menunjukkan batas-batas antara empat tingkat konsistensi tanah, sebagaimana yang didefinisikan melalui pengujian batas cair, batas plastis dan batas susut.

Batas Cair (Liquid Limit)

Kadar air dimana konsistensi tanah berubah dari cair menjadi plastis, atau kadar air dimana tanah masih dalam keadaan encer (liquid).

Batas Plastis (Plastic Limit)

Kadar air dimana konsistensi tanah berubah dari plastis menjadi semi padat, atau kadar air terendah dimana tanah masih dalam keadaan plastis.

Batas Susut

Kadar air dimana konsistensi tanah berubah dar semi padat menjadi padat, atau kadar air tertinggi dimana pengeringan mulai kadar air tersebut tanah tidak mengalami penyusutan volume.

Berat Isi

Perbandingan antara berat dengan volume suatu masa tanah.

Berat Isi Basah

Perbandingan antara berat bahan padat dan air dengan volume masa tanah.

Berat Isi Kering

Perbandingan antara berat kering terhadap volume masa tanah.

Berat Isi Kering Maksimum

Berat isi kering pada kadar air optimum.

California Bearing Ratio (CBR)

Perbandingan kekuatan relatif tanah atau agregat terhadap kekuatan agregat standar, yaitu batuan agregat keras yang berasal dari California.

               

(24)

Indeks Plastis

Selisih antara batas cair dengan batas plastis.

Kadar Air Optimum

Kadar air yang diperoleh dari percobaan kompaksi untuk menentukan berat isi kering maksimum.

Lapisan Subgrade

Bagian jalan yang terdapat pada lapisan dasar jalan yang berfungsi menahan beban perkerasan jalan dan beban kendaraan.

Pemuaian (Swelling)

Peningkatan volume tanah akibat penambahan kadar air, biasa digunakan pada mekanika tanah.

Plastisitas

Sifat yang memungkinkan tanah berubah bentuk tanpa retak atau mengalami perubahan volume yang berarti.

Wood Ash

Limbah kayu yang dihasilkan dari sisa pekerjaan kayu yang telah dibakar menjadi abu.                

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Bowles, Joseph E, 1993, Sifat-sifat Fisik dan Geoteknis Tanah, Erlangga, Jakarta,

Brady, George and Clauser,Henry,1991, Material Handbook Thirteenth Edition,,McGraw Hill inc

Craig ,R,F, 1989, Mekanika Tanah,Jakarta : Erlangga,

Das, Braja M, 1998, Mekanika Tanah ( Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis ) Jilid 1, Jakarta: Erlangga,

Das, Braja M,1994, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid II, Jakarta : Erlangga,

Elisa, Guntur, 2011, Tugas Akhir, “Kajian Sifat-Sifat, Daya Dukung, Kekuatan, Dan Pengembangan Lapisan Tanah Dasar (Subgrade) Dari Tanah Lunak Dan Akibat Penambahan Abu Ampas Tebu dan Kapur (Baggase Ash)”, Bandung,Politeknik Negeri Bandung,

Hardiyatmo, Hary C, 1995, Mekanika Tanah I, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press,

Hendarsin , Shirley L,2003, Investigasi Rekayasa Geoteknik Jilid I, Politeknik Negeri Bandung Jurusan Teknik Sipil : Bandung,

Hendarsin ,1994, Geoteknik Dan Mekanika Tanah, Nova: Bandung,

Hought, E,,Handbook of Cane Sugar Engineering,, Elsevier Publising Company,, Amsterdam

Faturrahman ,Lalu ; Indah , 2007, Optimasi Campuran Abu Limbah Kayu (wood ash) dan Limbah Asetilen sebagai Alternatif Bahan Stabilisasi Tanah Lempung,

http://dc492,4shared,com/doc/22fwfPFb/preview,html,

Tjokrodimulyo, 1988, Pengujian Bahan Teknik, Pusat Antar Universitas Ilmu Teknik , Yogyakarta.

Wiqoyah, Qunik, “Pengaruh Kadar Kapur, Waktu Perawatan Dan Perendaman

Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung”,

http://eprints,ums,ac,id/272/1/(4)Qunik,pdf , (7 Januari 2011)                

(26)

               

Gambar

Tabel 2.1    Plastisitas Mineral-mineral Lempung ....................................
Tabel 3.10     Konsistensi Tanah .................................................................
Tabel 4.7     Resume HasilPengujianBeratJenisdenganCampuran
Tabel 4.24     Penetrasi CBRCampuran Tanah ............................................
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah pertama menunjukan bahwa peran keluarga dalam mengatasi anak kecanduan pornografi melalui 1 controlling, yakni kontrol keluarga inti

Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka setelah data diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah

Objek virtual yang ditampilkan pada sistem augmented reality disesuaikan dengan objek nyata, baik dari proporsi, bentuk, maupun material yang digunakan pada objek

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah

Jika dilihat dari nilai rata-rata tes akhir (post-test), hasil perkembangan di kelompok eksperimen menunjukkan hasil dengan rata-rata nilai 83,13 dan di kelompok kontrol

Arsitektur aplikasi yang akan diidentifikasikan adalah untuk membantu fungsi bisnis utama dari PLBN Terpadu dan didesain berdasarkan entitas data yang telah

Perbedaan antara hasil FGD urutan kesejahteraan antardesa di Kecamatan Simpang Teritip untuk tahun 2013 dengan 2010 terletak pada dinamika perubahan urutan kesejahteraan yang ada