• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN PUPUK HAYATI CAIR DAN PUPUK KOTORAN AYAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L) Tri Febrianti) 1 ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN PUPUK HAYATI CAIR DAN PUPUK KOTORAN AYAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L) Tri Febrianti) 1 ABSTRAK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGGUNAAN PUPUK HAYATI CAIR DAN PUPUK KOTORAN AYAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN

JAGUNG (Zea mays L)

Tri Febrianti)1

ABSTRAK

Pupuk hayati cair ” Migro Green ” sebagai pupuk akar, daun, bunga dan buah untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif, generatif dan pasokan hara tanaman. Penggunaan pupuk hayati dapat meningkatkan efesiensi pemupukan sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia sampai 50 %, menekan perkembangan bakteri patogen di dalam tanah dan ramah lingkungan. Pupuk kandang mengandung unsur hara dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya, selain mengandung unsur makro N, P, K juga mengandung mikro seperti Ca, Mg, S. Pelaksanaan proyek usaha mandiri (PUM) dilakukan dilahan Kampus Politani Tanjung Pati dengan luas lahan adalah 250 m2. Waktu pelaksanaan proyek usaha mandiri (PUM) ini dimulai diawal semester V. Penuliasan laporan PUM ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian pupuk hayati dan kotoran ayam terhadap tanaman jagung, menerapkan sistem pertanian organik yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dan untuk meningkatkan hasil produksi tanaman jagung. Kontrol antara pemakaian pupuk hayati cair dan kotoran ayam dan tidak memakai pupuk hayati cair hanya dengan pupuk kandang dan pupuk kimia, hasil di lapangan sangat jauh berbeda yang memakai pupuk hayati cair pertumbuhannya sangat bagus daunnya cukup hijau, pertumbuhannya cepat daripada yang tidak memakai pupuk hayati cair dan ini bisa digunakan untuk pertanian berkelanjutan, Dimana perbedaan memakai pupuk hayati cair dan pupuk kandang kotoran ayam dan tanpa memakai pupuk hayati cair hasil nya berbanding 21 Kg : 10 Kg.

Keywords: pupuk hayati cair, pupuk kotoran ayam, meningkatkan produksi, tanaman jagung.

1

Mahasiswa Program Studi Agribisnis BP 1001363042, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

(2)

2

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ataupun hewan. Di Indonesia, jagung merupakan tanaman pokok kedua setelah padi. Sedangkan berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi (AAK, 1993)

Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salah satu sentra produksi utama telur ayam ras di Sumatera Barat. Usaha peternakan ayam ras petelur di Kabupaten ini pada satu sisi telah berdampak positif dalam meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat yang melibatkan banyak peternak dengan skala usaha mulai dari ribuan ekor, sampai dengan puluhan ribu bahkan ratusan ribu ekor ayam per peternak. Jumlah populasi ayam ras petelur Kabupaten Lima puluh Kota menurut data Dinas Peternakan Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2009 berjumlah 4.734.598 ekor yang tersebar hampir di semua kecamatan (Disnakkan, 2009) dengan

banyaknya masyarakat beternak ayam petelur maka kebutuhan akan jagung terhadap pakan ternak juga meningkat.

Pupuk hayati adalah suatu bahan yang mengandung sel hidup dan pelarut. Perlakuan pemberian pupuk hayati cair merupakan salah satu cara meningkatkan produksi karena dapat menciptakan kondisi tanah yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk hayati cair adalah teknologi pemupukan yang memanfaatkan mikroorganisme yang menguntungkan untuk memperbaiki kesuburan lahan pertanian secara hayati yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas tanaman ( Pranata,2004)

Pupuk hayati cair ” Migro Green ” sebagai pupuk akar, daun, bunga dan buah untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif, generatif dan pasokan hara tanaman. Penggunaan pupuk hayati dapat meningkatkan efesiensi pemupukan sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia sampai 50 %, menekan

(3)

3 perkembangan bakteri patogen di dalam tanah dan ramah lingkungan. Penggunaan Migro Green 6 liter/ha pada budidaya jagung di Kec. Cepu – Kab. Blora – JATENG, dapat meningkatkan produksi dari 6 ton/ha menjadi 6,4 ton/ha, hanya menggunakan 2 liter/ha tidak dari awal tanam dan dapat mempercepat usia panen 12 hari dari biasanya. (http : www. Greenlite.co, 2009)

Pupuk kandang/kotoran hewan yang berasal dari usaha pertanian antara lain adalah kotoran ayam, sapi, kerbau, dan kambing. Pupuk kandang mengandung unsur hara dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya, selain mengandung unsur makro N,P,K juga mengandung mikro seperti Ca, Mg, S dll. ( Pranata,2004)

B. Tujuan

Adapun Tujuan dari Proyek Usaha Mandiri ini adalah :

1. Memupuk jiwa

kewirausahaan melalui pelaksanaan Proyek Usaha

Mandiri. 2. Melihat pengaruh pemberian

pupuk hayati dan kotoran

ayam terhadap tanaman jagung.

3. Menerapkan sistem pertanian organik yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan 4. Untuk meningkatkan hasil

produksi tanaman jagung. METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu

Pelaksanaan

Pelaksanaan proyek usaha mandiri (PUM) dilakukan dilahan Kampus Politani Tanjung Pati dengan luas lahan adalah 250 m2. Waktu pelaksanaan proyek usaha mandiri (PUM) ini dimulai diawal semester V.

B. Data dan Sumber Data

Dalam pengumpulan data atau informasi mengenai pelaksanaan usaha ini, sumber data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder.

Data primer adalah meliputi Survei langsung ke pengusaha-pengusaha dan petani yang membudidayakan jagung di daerah Kabupaten Lima Puluh Kota. Sedangkan Data sekunder adalah studi perpustakaan yaitu dengan mempelajari teori-teori literatur atau referensi yang berkaitan dengan

(4)

4 budidaya jagung dan BPS Kabupaten Lima Puluh Kota.

C. Variabel yang diukur a) Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah penjualan yang akan diterima dalam satu periode yang merupakan hasil perkalian volume poroduksi dengan harga dari produk.

Pendapatan = Harga x Jumlah Produksi

b) R/C Ratio

R/C Ratio adalah variabel yang digunakan untuk mengukur layak atau tidaknya suatu usaha dengan membandingkan antara jumlah pendapatan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan.

c) Keuntungan

Keuntungan diperoleh dari selisih antara hasil penjualan atau pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan.

PEMBAHASAN

A. Aspek pasar

1. Gambaran umum pasar

Jenis produk yang dipasarkan adalah jagung pipilan yang dikonsumsi oleh ayam petelur, karena permintaan akan jagung pipilan semakin meningkat dan jagung pipilan dapat digunakan sebagai pakan ternak, jagung pipilan ini akan dipasarkan di sekitar desa Tanjung Pati, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.

2. Peluang Pasar a. Potensi Permintaan

Tabel 1. Peningkatan populasi ayam petelur dan pedaging di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2006 – 2010

Tahun Populasi ayam petelur (ekor / thn) Populasi ayam pedaging (ekor / thn) Persentase peningkatan populasi ayam petelur Persentase peningkatan populasi ayam pedaging 2006 3.728.659 706.886 - - 2007 3.934.111 663.337 5,51 -6,16 2008 4.058.991 954.986 3,17 43,97 2009 4.734.598 3.463.800 16,64 262,71 2010 4.858.940 4.080.680 2,63 17,81 Rata-rata 6,99 79,58

(5)

5

Tabel 2. Proyeksi populasi ayam petelur dan pedaging serta permintaan terhadap jagung pipilan di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2013 – 2017

Tahun Populasi ayam petelur (ekor/thn) Populasi ayam pedaging (ekor/thn) Permintaan jagung u/ ayam petelur (ton/thn) Permintaan jagung u/ ayam pedaging (ton/thn) Total permintaan jagung (ton/thn) 2013 5.950.742 23.632.324 65.458,16 259.955,56 325.414,72 2014 6.366.699 42.438.927 70.033,69 466.828,20 536.862,88 2015 6.811.731 76.211.825 74.929,04 838.330,07 913.259,11 2016 7.287.871 136.861.195 80.166,58 1.505.473,15 1.585.639,73 2017 7.797.293 245.775.334 85.770,22 2.703.528,67 2.789.298,89 Penawaran Produk

Tabel 3. Produksi dan laju peningkatan produksi jagung pipilan di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2006 - 2010

Tahun Produksi (ton/thn) % peningkatan produksi

2006 11.544,00 - 2007 13.671,78 18,43 2008 14.730,10 7,74 2009 12.431,86 -15,60 2010 14.847,05 19,43 Rata-rata 7,5

Sumber: Data Balai Pusat Statistik Kabupaten Lima Puluh Kota (2011)

Tabel 4. Proyeksi penawaran ( produksi ) jagung di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2013 -2017

Peluang Pasar

Dari proyeksi permintaan dan proyeksi produksi jagung dapat dibuat proyeksi peluang pasar. Dengan adanya potensi permintaan yang baik maka peluang pasar bagi jagung cukup cerah, karena populasi ayam petelur dan ayam pedaging di Kabupaten Lima Puluh Kota meningkat setiap tahunnya.

Tabel 5. Peluang pasar jagung di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2013 – 2017

Tahun Proyeksi

Permintaan (ton/thn)

Proyeksi Penawaran (ton/thn)

Proyeksi Peluag Pasar (ton/thn)

2013 325.414,72 18.444,44 306.970,28

2014 536.862,88 19.827,77 517.035,11

2015 913.259,11 21.314,85 891.944,26

2016 1.585.639,73 22.913,46 1.562.726,27

2017 2.789.298,89 24.631.97 2.764.666,92

Tahun Proyeksi Penawaran (ton/thn)

2013 18.444,44

2014 19.827,77

2015 21.314,85

2016 22.913,46

(6)

6 Penjualan dan pangsa pasar

Penjualan dan pangsa pasar ini berisikan tentang volume penjualan dan besarnya kemampuan produk dari proyek yang akan diusahakan untuk merebut bagian dari peluang pasar yang ada di pasaran saat ini. Untuk rencana penjualan dan pangsa pasar jagung pipilan adalah sebagai berikut : Tabel 6. Proyeksi Pangsa Pasar

Jagung Pipilan di Kab. 50 Kota Thn 2013-2017 Tahun Peluang pasar (ton/thn) Penjualan (ton/thn) Pangsa pasar (%) 2013 306.970,28 0,459 0,00015 2014 517.035,11 0,459 0,00009 2015 891.944,26 0,459 0,00005 2016 1.562.726,27 0,459 0,00003 2017 2.764.666,92 0,459 0,00002 Strategi Pemasaran a). Strategi Produk

Produk yang dipasarkan adalah berupa jagung pipilan yang dipasarkan ke peternak ayam petelur. Jagung tersebut dipasakan kepeternak ayam petelur karena peluangnya lebih besar. Jagung yang dipasarkan jagung yang memiliki mutu dan kualitas yang baik tidak terserang oleh hama dan penyakit. Jagung yang memiliki kualitas baik yakni biji jagung yang masih utuh

dan dapat dimanfaatkan oleh konsumen.

b). Strategi Harga

Harga jual produk jagung pipilan ini akan ditawarkan seharga Rp. 3.600 per Kg-nya dilakukan penjualan ke peternak ayam di Kabupaten Lima Puluh Kota.

c). Strategi Distribusi

Di dalam pemasarannya terlebih dahulu pemberian sampel pada konsumen, apakah produk jagung yang dijual cocok atau sesuai dengan selera atau keinginan konsumen. Konsumen menginginkan jagung yang terhindar dari gangguan hama dan penyakit. Pemasaran yang dilakukan langsung pada konsumen yaitu pengusaha peternak ayam petelur disekitar Desa Tanjung Pati, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Jalur pemasaran jagung pipilan tidak melalui pengecer dan distributor, tetapi langsung dipasarkan pada konsumen, untuk itu tidak akan memakan waktu tenaga kerja dan menghemat biaya.

(7)

7 Pada pemasaran jagung yang dilakukan tidak diadakan promosi akan tetapi adanya survei lapang terlebih dahulu sehingga diketahui bahwa jagung pipilan sangat banyak dibutuhkan oleh konsumen yang mempunyai usaha peternak ayam petelur yang digunakan sebagai pakan.

Aspek produksi A. Produk

1. Ciri-ciri produk

Jagung yang di budidayakan adalah untuk menghasilkan jagung tua berbentuk pipilan yang kelobot berwarna kuning mengkilat, apabila di tusuk dengan kuku biji jagung tidak akan berbekas.

2. Kegunaan utama produk Jagung yang berbentuk pipilan merupakan jagung tua digunakan sebagai pakan ayam. B. Prosedur pelaksanaan 1. Pengadaan benih

Benih yang digunakan pada pelaksanaan PUM ini adalah benih yang bersertifikat yang dibeli ditoko pertanian. Benih yang digunakan ialah benih Fioner 12 dengan kebutuhan 30 kg / Ha atau 0,70 kg untuk luasan 250 m.

2. Pengolahan lahan

Pengolahan tanah dengan traktor pertanian yang dilakukan oleh pihak Unit Pengadaan Teknis (UPT) kebun Politeknik Pertanian Universitas Andalas Tanjung Pati. Setelah itu diolah menggunakan cangkul untuk menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah dan membersihkan dari gulma dan sampah lainnya.

3. Pemupukan

Pupuk dasar yang digunakan ialah pupuk kandang kotoran ayam, pemberiannya dengan cara disebarkan sepanjang alur penanaman secara merata bersamaan dengan pemberian migro green dengan cara disemprotkan ke permukaan tanah dan dibiarkan selama satu minggu, lalu dilakukan penanaman dengan membuat lubang tanam dengan jarak 75 x 25 dan setelah itu dilakukan pemberian pupuk anorganik.

4. Penanaman

Setelah pemberian pupuk kandang dan migro green dan dibiarkan selama satu minggu lalu dilakukan pembuatan lubang tanam dengan menggunakan tugal, jarak tanamnya 75 x 25 cm dengan kedalaman 3-5 cm dan ditanam 2

(8)

8 biji/lobang tanam selanjutnya ditutup dengan tanah dengan ketebalan 2-3 cm.

5. Pemeliharaan

a. Penyulaman

Penyulaman dilakukan setelah satu minggu setelah tanam kemudian dilakukan dengan menggunakan benih dari jenis yang sama, penyulaman bertujuan untuk mengantikan benih yang mati dan benih dipakai untuk penyulaman adalah sebanyak 0,05 kg.

b. Penyiangan dan

Pembumbunan

Penyiangan yang dilakukan bertujuan untuk membersihkan lahan dari gangguan gulma, dalam penyiangan perlu dilakukan hati – hati agar tidak mengganggu perakaran tanaman jagung tersebut. Pembumbunan bertujuan untuk memperkokoh perakaran dan batang tanaman jagung dan menutupi akar tanaman yang muncul kepermukaan tanah, dengan membumbun tanah ke areal perakaran (sekeliling tanaman) dengan cara mencangkul bagian samping kiri dan kanan tanaman kemudian membumbun atau ditimbun ke barisan tanaman.

Penyiangan dan pembumbunan dilakukan secara bersamaan, penyiangan dan pembumbunan pertama dilakukan tiga minggu setelah tanam, disini dilakukan pembersihan gulma dan setelah itu dilakukan pembumbunan terlebih dahulu dan dilakukan pemberian pupuk anorganik susulan. Setelah satu minggu dilakukan pembumbunan lagi dan setelah itu diberikan pupuk hayati cair susulan, penyiangan dan pembumbunan dilakukan menggunakan cangkul dan koret.

c. Pemupukan susulan

Pemupukan susulan I pupuk anorganik hanya diberikan pupuk urea saja sebanyak 1,4 kg pada saat tanaman berumur tiga minggu pemberiannya dilakukan dengan cara disebar pada alur penanaman dan pemupukan susulan II diberikan tanaman berumur tujuh minggu sebanyak 1,4 kg. Sedangkan pemupukan susulan I pupuk hayati cair dilakukan saat tanaman berumur empat minggu setelah penyiangan dan pembumbunan dan pemupukan susulan II dilakukan pada saat tanaman berumur delapan minggu.

(9)

9 d. Pengendalian hama dan

penyakit

Pengendalian hama dan penyakit tidak ada dilakukan karena intensitas serangan belum melewati ambang toleransi, dan dianggap belum mengganggu perkembangan tanaman.

e. Peyiraman dan Pengairan Penyiraman dilakukan apabila keadaan tanah saat tanam kering, sehingga dilakukan penyiraman setelah benih ditanam. Penyiraman disini tidak dilakukan karena cuaca pada saat ini lagi musim penghujan.

f. Panen dan pasca panen

Panen dilakukam pada umur 110 hari dan cara panen yang dilakukan adala dengan memutar tongkol setelah itu dibuka dari pembungkus nya, dijemur selama 1 hari dan dilakukan pemipilan dengan menggunakan mesin, setelah dilakukan pemipilan maka dilakukan penjemuran.

Aspek Produksi Teknologi Produksi

1. Pupuk hayati cair Migro Green Pupuk Migro Green mengandung mikroba dan fungsi yang berbeda diantaranya dapat

berfungsi sebagai penambat N dari udara, Kemudian terdapat juga bakteri selulitik, bakteri ini berfungsi mengurai selulosa yang berasal dari jerami, daun-daun atau bahan-bahan organik lain. Hasil dari penguraian tersebut, akan mendapatkan K dan unsur lain. Kandungan P di tanah Indonesia menurut hasil penelitian para ahli tanah adalah masih banyak atau jenuh karena unsur tersebut masih terikat oleh mineral liat tanah, jadi tidak dapat termanfaatkan langsung oleh tanaman. Penggunaan pupuk hayati Migro Green dapat menghemat penggunaan pupuk kimia

sampai dengan 50%.

(www.Migroplus.Com, 2010)

Pupuk ini sebenarnya bukan pupuk seperti pengertian kita selama ini, dimana ada unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, tapi yang disebut Pupuk Hayati mengandung satu atau lebih mikroorganisme. Jadi isinya bukan unsur N atau P atau K, tapi makhluk hidup berupa mikroorganisme Bakteri atau Fungi. Mereka inilah yg bekerja menguraikan senyawa-senyawa yang mengandung N, P atau K, menjadi "siap santap" bagi tanaman.

(10)

10

Pada pupuk hayati migro green mengandung komposisi : Hormon Tumbuh, dan mikroorganisme berupa :

Azotobacter sp, Azospirillum sp,

Lactobacillus sp, Bacillus sp, Rhizobium

sp, Pseudomonas sp, Strepnomyces sp. Pupuk kandang/kotoran hewan yang berasal dari usaha tani pertanian antara lain adalah kotoran ayam, sapi, kerbau, dan kambing. Komposisi hara pada masing-masing kotoran hewan berbeda tergantung pada jumlah dan jenis makanannya. Secara umum, kandungan hara dalam kotoran hewan lebih rendah daripada pupuk kimia. Oleh karena itu biaya aplikasi pemberian pupuk kimia lebih besar daripada pupuk kandang (pukan) ini. Pupuk kandang didefinisikan sebagai semua hasil buangan dari binatang yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. dalam bentuk kotoran padat dan cair (urien). Pupuk kandang mengandung unsur hara dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya, selain mengandung unsur makro N, P, K juga mengandung mikro seperti Ca, Mg, dll (Pranata,2004).

Pupuk kandang berfungsi untuk meningkatkan unsur hara

didalam tanah, memperbaiki drainase dan airase tanah, memperbaiki struktur dan tekstur tanah, mengemburkan tanah, ramah lingkungan dan dapat menambahkan mikroorganisme didalam tanah, meningkatkan daya serap tanah terhadap air. Pupuk kandang kaya akan nutrisi yang bersifat tersedia bagi tanaman, maka dengan pemberian pupuk kandang juga berarti menambah kandungan hara terutama hara tersedia bagi tanaman. Dan juga karena pupuk kandang mengandung bahan organik yang tinggi.

Penggunaan pupuk kandang kotoran ayam untuk tanaman jagung dilihat dari keuntungan nya diatas maka memudahkan perakaran dalam menyerap unsur hara pada saat pertumbuhan, sehingga dapat berproduksi secara optimal. Selain itu kotoran ayam juga menyediakan unsur makro yang tinggi terutama unsur N, P, dan K yang dibutuh kan oleh tanaman jagung. Pupuk kandang merupakan pilihan pupuk organik yang bisa dimanfaatkan.

Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tersebut tergantung dari jenis ternak dan makanan ternak

(11)

11 yang diberikan, pupuk kandang kotoran ayam mempunyai kadar hara N yang relatif lebih tinggi dari pupuk kandang lainnya, kotoran ayam memiliki kandungan hara makro N yang cukup tinggi. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis

konsentrat yang diberikan. Selain itu dalam kotoran ayam tersebut tercampur sisa-sisa makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat menyumbangkan tambahan hara ke dalam pupuk kandang.

Aspek finansial

Tabel 7. Biaya pembelian alat

No Jenis alat Satuan Jumlah Alat

Umur

Ekonomis Harga (Rp) Total harga (Rp)

1 Cangkul Buah 1 2 40.000 40.000 2 Garu Buah 1 2 15.000 15.000 3 Meteran Buah 1 2 2.500 2.500 4 Tugal Buah 1 1 2.000 2.000 5 Ember Buah 1 1 8.000 8.000 6 Gembor Buah 1 2 15.000 15.000 Jumlah 82.500

Tabel 8. Biaya penyusutan alat

No Jenis alat Nilai beli Nilai sisa Umur ekonomis Penyusutan/th (Rp) Penyusutan/periode (Rp) 1 Cangkul 40.000 2.000 2 19.000 6.333 2 Garu 15.000 750 2 7.125 2.375 3 Ember 8.000 400 1 7.600 2.533 4 Gembor 15.000 750 2 7.125 2.375 Jumlah 40.850 13.616

Tabel 9. Biaya bahan

No Nama Bahan Satuan Jumlah Harga (Rp)

Biaya (Rp)

1 Benih Kg 0,75 55.000 41.250

2 Pupuk kotoran ayam Kg 200 5.000 20.000

3 Migro Green Ml 135 100 13.500

4 Sp36 Kg 2,1 3.500 7.350

5 KCL kg 1,4 7.000 9.800

6 Urea kg 4,2 3.000 12.600

7 Tali rafia Gulung 1 1.000 1.000

8 Karung buah 6 2.000 12.000

(12)

12 Tabel 10. Biaya tenaga kerja

No Jenis kegiatan Satuan Jumlah Upah

(Rp)

Biaya (Rp)

1 Pengolahan lahan HKO 1 50.000 50.000

2 Pemberian pukan dan pupuk hayati cair HKO 0,14 50.000 7.000

3 Penanaman HKO 0,57 50.000 28.500

4 Pemberian pupuk urea, kcl, dan sp36 HKO 0,14 50.000 7.000

5 Penyulaman HKO 0,07 50.000 3.500

6 Pembumbunan I dan pemberian pupuk urea HKO 1 50.000 50.000 7 Pembumbunan II dan pemberian pupuk hayati cair HKO 1 50.000 50000

8 Pemberian pupuk urea HKO 0,07 50.000 3.500

9 Pemberian pupuk hayati cair HKO 0,07 50.000 3.500

10 Panen HK0 0,71 50.000 35.500

11 Pasca panen HKO 0,29 50.000 14.500

12 Pemipilan HKM 153 100 15.300

Jumlah 268.300

Tabel 11. Biaya lain-lain

No Jenis pembiayaan Perhitungan Total

1 Sewa tanah 250/10.000 x Rp. 3.000.000 x 4/12 25.000

2 Transportasi 20.000

Jumlah 45.000

Tabel 12. Rekapitulasi biaya

No Jenis pembiayaan Total

1 Biaya penyusutan 13.616

2 Biaya lain-lain 45.000

3 Biaya bahan 117.500

4 Biaya tenaga kerja 268.300

Jumlah 444.416

Tabel 13. Produksi

No Produksi Jenis produk Jumlah (Kg)

1 Utama Jagung pipilan 153

Tabel 14. Pendapatan

No Jenis produksi Jumlah (Kg) Harga per unit (Rp) Pendapatan (Rp)

1 Jagung pipilan 153 3.600 550.800

(13)

13 Tabel 15. Laporan Rugi Laba

Laporan Rugi Laba Selama 1 periode

No Keterangan Jumlah (Rp) Total (Rp)

1 Pendapatan Utama 550.800 Sampingan Total pendapatan 550.800 2 Biaya Biaya tetap

- Biaya penyusutan alat 13.616

Total biaya tetap 13.616

Biaya variabel

- Biaya bahan 117.500 - Biaya tenaga kerja 268.300

Total biaya variabel 385.800

Biaya lain-lain 45.000 45.000

Total biaya 444.416

(14)

14 KESIMPULAN

Pemakaian teknologi pupuk hayati cair dan kotoran ayam sangat bermanfaat dalam penyuburan tanah, produksi akan lebih maksimal dan berkualitas.Kontrol antara pemakaian pupuk hayati cair dan kotoran ayam dan tidak memakai pupuk hayati cair hanya dengan pupuk kandang dan pupuk kimia, hasil di lapangan sangat jauh berbeda yang memakai pupuk hayati cair pertumbuhannya sangat bagus daunnya cukup hijau, pertumbuhannya cepat daripada yang tidak memakai pupuk hayati cair dan ini bisa digunakan untuk pertanian berkelanjutan, Dimana perbedaan memakai pupuk hayati cair dan pupuk kandang kotoran ayam dan tanpa memakai pupuk hayati cair hasil nya berbanding 21 Kg : 10 Kg.

Jagung pipilan ini sangat banyak dimanfaatkan oleh peternak ayam untuk menjadi pakan ternaknya untuk itu sangat baik untuk membudidayakan jagung pipilan ini dan dalam budidaya jagung pipilan ini dapat menggunakan teknologi seperti pupuk hayati cair dan pupuk kotoran ayam agar dapat menghemat pemakaian pupuk kimia dan ramah lingkungan. Budidaya jagung pipilan ini tidak cemas lagi untuk melakukan pemasarannya karena di Kabupaten Lima

Puluh Kota ini pasar untuk jagung pipilan sudah jelas.

DAFTAR PUSTAKA

AAK, 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung, Kanisius. Yogyakarta

Greenlite, 2009. Http : www.Greenlite.co.id/2009. Jakarta. Diakses pada tanggal 4 juni 2012. Hartatik dan Widowati, 2010. Pupuk

kandang, balittanah. Deptan,

balittanah.

litbang.deptan.go.id/dokumentasi/buku /pupuk/pupuk4.pdf(sabtu 8 mei 2009)

Lingga, P. 1996. Petunjuk pengunaan pupuk , Penebar swadaya. Jakarta.

Parnata, A, S. (2004). Mengenal lebih dekat pupuk organik cair, agro media pustaka. Depok, Jakarta.

Rukmana, R. 1997. Usaha Tani Jagung. Kanisius. Yokyakarta.

Sarno, 2009. Pengaruh Kombinasi NPK dan Pupuk Kandang terhadap Sifat Tanah dan Pertumbuhan serta Produksi Tanaman Caisim, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. Journal.unila.ac.id/index. tropicalsoil/article/view/38/335 (sabtu 8 mei 2009)

(15)

15 Suprapto. 1993. Bertanam Jagung. Penebar

Swadaya Jakarta.

Sondang, Y, Yulensri, Putrina, M. 2009, Teknik penulisan laporan dan seminar, Politeknik,

Referensi

Dokumen terkait

Bukit Asam Tbk selama tiga tahun yaitu dari tahun 2009 sampai 2011 menunjukkan kinerja keuangan yang baik, dapat dilihat dari current ratio dan cash ratio yang

Melalui konseling lintas budaya di tengah- tengah masyarakat lewat kearifan yang menjadi filosofi hidup suku Batak, disabilitas/diffabel menjadi bagian masyarakat

Studi tentang fitoremediasi logam berat kadmium (Cd) menggunakan kombinasi eceng gondok (Eichnornia crassipes) dan kayu apu (Pistia stratiotes) dengan aliran batch

Regulasi yang disebutkan di atas, merupakan payung hukum bagi PPID untuk mengimplementasikan keterbukaan informasi publik pada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan secara

5elain perbesaran uterus yang lebih menon!ol, pada MH# ditemukan pula dua hal lain yang berbeda dengan kehamilan normal, yaitu kadar hCG dan kista lutein. #adar hCG pada

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suwandi (2014), perlakuan bio- priming menggunakan ekstrak kompos biofitalik yang diperkaya dengan limbah udang atau limbah

Dari data lab yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa semua pasien yang mengalami diare akut dehidrasi ringan hingga berat kesemuanya mendapatkan terapi oralit, hal

Mengetahui gambaran pola pemilihan obat yang meliputi pemilihan jenis obat, golongan obat, dan bentuk sediaan obat pada pasien pediatri dengan penyakit gastroenteritis akut