• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Desa Rempek ini merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Desa Rempek ini merupakan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELITIAN

.

i '..

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Rempek Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Desa Rempek ini merupakan kawasan hutan produksi terbatas Rempek- Monggal yang merupakan bagian dari blok hutan Kokok Sidutan Register Tanah Kehutanan (RTK-1 Gunung Rinjani). Penelitian ini rencananya dilakukan selama 7 (tujuh) bulan, yang dimulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan pembuatan laporan penelitian.

Penetapan lokasi penelitian.

Ditetapkannya hutan produksi Rempek-Monggal Desa Rempek Kabupaten Lombok Barat sebagai lokasi penelitian didasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu:

.-.

(a) Di lokasi tersebut terdapat areal hak pengusahaan hutan (HPH), yang

keberadaannya tidak disetujui oleh masyarakat,

(b) Di lokasi ini sedang terjadi konflik yang berkepanjangan antara masyarakat dengan masyarakat; antara masyarakat dengan pemerintah; dan antara pemerintah dengan pemerintah sendiri,

(c) Di lokasi ini program hutan kemasyarakatan gaga1 karena tidak diterima oleh masyarakat,

(d) Lokasi ini merupakan daerah tangkapan hujan dan merupakan daerah penyangga (Bq.f$ier Zone) dari Taman Nasional Gunung Rinjani, sehingga perlu penanganan yang serius.

(2)

Penentuan Responden.

Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 50 KK (kepala keluarga), yang terdiri dari 25 KK di Dusun Busur, 25 KK di Dusun Kuripan. Selain dari 50 KK tersebut diatas, juga akan diambil beberapa orang Key Informant yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda yang ada di Desa Rempek. Kemudian sebagai pembanding (cross check) atas data-data /informasi yang terkumpul dari masyarakat, juga diambil dari instansi terkait seperti Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lornbok Barat, Badan Pertanahan Nasional, BipHut, Pemerintah Daerah, LSM dan instansi terkait lainnya.

Metode Pengumpulan Data. Pengamatan.

Pengamatan merupakan suatu cara pengumpulan data dengan

'i

memperhatikan dan mencatat orang, peristiwa maupun tingkah laku. Ada dua macarn pengamatan yaitu (a) pengamatan berstruktur dan (b) pengamatan terlibat.

Wawancara

Wawancara dNkukan secara perseorangan terhadap 50 KK yang menjadi responden, juga dilakukah, secara berkelompok focus group discussion). Disamping itu wawancara juga hilakukan dengan informan hunci (key informant), seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dinaslinstansi terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat, Per uruan Tinggi dan lain-lain. Wawancara

3

(3)

diskusi terbuka dan saling mengisi (braimstorming), terhadap kelompok masyarakat -,untuk mengetahui pemahaman masyarakat terhadap perubahan lingkungan dan terhadap bentuk kelembagaan dan peruntukan lahan yang terjadi selama ini.

Pengumpulan data dengan langsung terjun ke lapangan untuk mengetahui

bentuk, jenis dan posisi batas 'kawasan hutan menurut versi kehutanh dan

-.

masyarakat.

Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer, data yang diperoleh dari masyarakat yang dijadikan responden, key informant.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.

.

Datadata dan informasi tersebut adalah :

1. Sejarah tentang perkembangan kawasan hutan yang meliputi tata batas hutan menurut versi masyarakat dan kehutanan seta BPN, kebijakan mengenai peruntukan dan pemilikan kawasan hutan beserta surat keputusannya.

2. Sejarah mengenai asal usul penduduk yang mendiami Desa Rempek (baik yang ada dalam maupun disekitar kawasan hutan)

3. Keragaan sosial ekonomi dan demografi rurnah tangga yang ada disekitar kawasan hutan, yang meliputi : urnur, mata pencaharian, jenjang pendidikan,

(4)

tingkat pendapatan keluarga, penguasaan lahan, luas lahan, tingkat produksi, tingkat konsumsi dan lain-lain.

4. Pesepsi masyarakat terhadap program hutan kemasyarakatan, hak pengusahaan hutan.

5. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik (stakeholder) dan upaya penyelesaiannya

6. Kondisi fisik wilayah seperti letak geografis, topografi tanah, tata guna lahan, kesesuaian lahan dan lain-lain. '

7. Kelembagaan penguasaan lahan oleh masyarakat. 8. Data tentang luas, batas kawasan hutan.

9. Profil mengenai kawasan hutan.

10. Penguasaan hutan, pengelolaan hutan, hak-hak kepemilikan lahan hutan. 1 1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Lombok Barat.

12. Tingkat kesejahteraan masyarakat di kabupaten lombok Barat. 13. Program hutan kemakrakatan.

Untuk lebih jelasnya, jenis, dan sumber data serta cara pengumpulan data dan informasi dapat dilihat pada tabel berikut :

(5)
(6)

Pengusahaan Hutan, Pengelola- an, Hak-hak Kepemilikan

Profil Mengenai Kawasan Hutan

Program Hutan Kemasyarakatan

Dinas Kehutanan

Dinas Kehutanan Bip-Hut

Dinas Kehutanan

DATA PENDUKUNG.

I

Monografi Desa Rempek

Kabupaten Lombok Barat Dalam Angka

Laporan KanwiVDinas Kehu-tanan Tentang Hutan Kema-syarakatan Rencana Pembangunan Daerah Lombok Barat

Peta

RUTR

Wilayah Kabupaten Lombok Barat

Peta Kawasan HPH Hutan Produksi Rempek-Monggal Monografi Desa BPS Dinas Kehutanan BAPPEDA BAPPEDA Dinas Kehutanan

Peta Kesesuaian Lahan

1

BAPPEDA

Peta Penggunaan Lahan BPN

1

Studi Data

I

Sekunder Studi Data Sekunder Studi Data Sekunder Studi Data Sekunder Studi Data

I

Sekunder Studi Data Sekunder Studi Data Sekunder Studi Data Sekunder Studi Data Sekunder Studi Data Sekunder

(7)

Metode Analisis

Analisis Good Service Ratio (GSR).

Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat adalah dengan menggunakan pendekatan Analisis Good Service Ratio (GSR). Analisis Good Service Ratio yaitu merupakan perbandingan antara jumlah konsumsi bahan makanan dengan konsumsi non makanan yang dinyatakan sebagai berikut:

GSR = Cp 1 Cj

Dimana : Cp = besarnya konsumsi bahan makanan

Cj = besarnya konsumsi non makananljasa.

Kriterianya adalah apabila kebutuhan skunder semakin terpenuhi setelah kebutuhan primer, maka dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat lebih sejahtera dan sebaliknya. Model tersebut mencerminkan tingkat pengeluaran dengan nilai a&ra 0 5 X 5.1, model ini tidak tergantung pada situasi krisis moneter, tingkat inflasi,bukb bunga dan lain-lain.

Analisis Kesejahteraan Masyarakat.

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui perubahan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah besarnya pendapatan yang diterimanya. Dalam kenyataannya bahwa tingkat pendapatan yang diterima oleh masparakat diperkirakan dipengaruhi oleh variable yang sangat bervariasi, sehingga perlu dilakukan penelusuran secara mendetail terhadap variable-variabel tersebut. Oleh karena itu analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

(8)

kesejahteraan dapat dilakukan dengan beberapa alat analisis yang digunakan secara simultan yaitu :

(1). Analisis Kuantifikasi Hayashi I.

Prinsip dasar dan tujuan dari Analisis Kuantifikasi Hayashi I adalah sama dengan Analisis Regresi Berganda, ya!ai menduga parameter koefisien keterkaitan antara variable penjelas dengan satu variable tujuan tertentu.

. .

Selanjutnya hasil uli nyati.tLrhadap nilai penduga parameter koefisien keterkaitan ini menunjukkan menunjukkan variable penjelas mana yang paling nyata (signrJicant) kaitannya dengan variable tuj uan. Dalam ha1 ini hanya variable tujuan nya yang diukur dalam skala kuantitatif, adapun variable penjelasnya semuanya diukur dalam skala kualitatif Dan pendugaan yang dilakukan adalah pendugaan parameter skor variable penj elas.

Variabel penjelas ini antara lain : Umur suami, Pekerjaan suami, pendidikan suarni, penguasaan lahan, j umlah anggota keluarga yang bekerja, umur istri, pendidkan istri, jurnlah tanggungan keluarga, kondisi rurnah, jenis penerangan, jarak ke pasar, harga jual tanaman pokok dan harga jual tanaman turnpangsari..

Dalam bentuk permodelan hubungan antara peubah penjelas dengan peubah yang dijelaskan atau strikur hubungan antara y

dan

x tersebut dapt

dituliskan sebagai berikut :

Y

= f ( X g )

Dalam penelitian ini, analisis dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan responden. Untuk keperluan analisis ini, peubah

(9)

yang bersifat kuantitatif dijadikan data kualitatif dengan mengklasifikasikan kedalam kelas-kelas tertentu lalu diberikan skor.

Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini :

Tabel 5 : Peubah-peubah yang digunakan dalam Analisis Kuantifikasi Hayashi I.

(2.). Analisis Komponen Utama dan Analisis Regresi Berganda.

Analisis Komponen Utama (Princrpal Component Analysis), yaitu suatu

Sim bol Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X1 0 X11 X12 X13

cara penyederhanaan sejumlah variable menjadi lebih sedikit variable (factor

Keterangan Peubah

Data Kuantitatif (Rp) l.petani;2.petanidanB.T 3. Petani dan dagang 4. petani dan peternak 5. petani dan jasa.

Permanen, Semi Permanen dan Gubuk Listrik, Petromak,templek No 1. 2. 3. 4. 5 . 6. 7. 8. 9. 10. 1 1. 12. 13. 14.

utama) tanpa mengurangi informasi yang terkandung dalam variable asal

Nama Peubah

Pendapatan per bulan Umur Suami ( tahunj Pekerjaan Suami

Pendidikan Suami (tahun) Penguasaan Lahan ( Ha)

Anggota Keluarga bekerja (org) Umur Istri (tahun(

Pendidikan Istri

Jumlah Tanggungan (orang) Kondisi Rumah

Jenis Penerangan Jarak ke Pasar ( m)

Harga Jual Tanaman pokok (Rp) Harga Jual Tan.Turnpangsar! (Rp)

Analisis Komponen Utama dilakukan dengan menghilangkan fenomena

.

multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear antara peubah-pubah penjelas.

*

Peubah yang digunakan dalam analisis ini adalah peubah bebas yang terdiri dan :

umur suami, penguasaan lahan, Jumlah anggota keluarga yang bekerja, umur istri, jarak, Jumlah tanggungan keluarga, harga jual tanaman pokok dan harga jual tanarnan turnpangsari. Hasil analisis komponen utama adalah variable baru yang

(10)

disebut dengan Faktor Utama, yaitu F-1, yang terdiri dari luas lahan , harga jual tanaman pokok dan tumpangsari, F-2, yang terdiri dari umur suami clan istri dan F-3, yang terdiri dari jumlah anggota keluarga yang bekeja, jarak dan jumlah tanggungan.. I-Iasil dari analisis ini selanjutnya menjadi faktor penting pada Analisis Regresi Berganda Dalam analisis ini variabel faktor utama akan digabungkan dengan variabel dummy peternak, dagang, turuh tani, jasa, tidak tamat sekolah dasar, SMP suami, SD.Suami, TPS Istri, rumah permanen, rurnah

semi permanen, petromak.

Anlisis regresi berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing peubah (Faktor Utama), dan variabel dummy terhadap variabel pendapatan.

Model yang umum digunakan untuk menganalisis fungsi pendapatan masyarakat adalah :

PDP= a + bl Fl + b2 F2 + b3 F3 + b4D1

+

b5 D2 ... + e* Dimana :

PDP = Pendapatan rata rata masyarakat /responden

F1 = Luas lahan garapan, harga jual tanaman pokok dan tumpangsari

F2 = Umur suami dan istri

F3 = Jarak, jumlah anggota yang bekerja, jumlah tanggungan

D 1 ,n = Variabel dummy

(11)

Tabel 6 : Peubah-peubah yang terkait dengan Tingkat Pendapatan yang - - digunakhn dalam Analisis ~ e ~ r e i i Berganda

I

No.

I

Peubah

I

Simbol

Analisis Distribusi pendapatan.

Ukuran distribusi pendapatan dihitung dengan menggunakan koefisien Gini dengan fonnulasi sebagai berikut:

K G = 1 - C f i ( Y * + Y * - 1 ) Dimana : KG = Koefisien Gini

fi = Proporsi jumlah rumah tangga kumulatip dalam kelas ke i

Yi = Proporsi jurnlah pendapatan kumulatip dalam kelas ke i.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 12 13 14 15 16

Teori Permainan (Games Theoryl.

Untuk menganalisis konflik atas sumberdaya hutan yang terjadi dapat digunakan teori permainan (Games Theoryl. Teori permainan adalah salah satu pendekatan matematis yang dapat merumuskan situasi persaingan dan konflik

Pendapatan Peternakan Dagang Buruh tani Jasa TTSD suami SMP Suami SD Suami TPS Istri SD Istri Rumah Permanen I

Rumah Semi Permanen Petromaks F1 F2 F3 Y Dl D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D 10 Dl 1 D l 2 X1

X2

X3 ,-

(12)

antar stakeholder (pihak-pihak yang terlibat), yang dalam ha1 ini adalah Dinas Kehutanan, Badan Pertanahan Negara dan Masyarakat).

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Membuat. tabel Pay o f dari masing-masing stakeholder (pihak-pihak yang terlibat konflik), yang dalam ha1 ini adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Masyarakat dan Badan Pertanahan Nasional.

KEHUTANAN

BPN DAN

MASYARAKAT

2. Menetapkan besarnya nilai keuntungan dan kerugian dari masing-masing stakeholder apabila memilihlmenetapkan apakah " A" atau " B " sebagai batas hutan.

3. Menetapkan kri(eriaikonsekwensi yang akan diperoleh oleh stokeholder apabila memilih batas "A" atau " B sebagai batas hutan.

Kriteria jika memilih strategi

"

A

"

adalah :

a.Pihak BPN dapat lagi menerbitkan sertifikat bilamana masyarakat membutuhkannya.

b. Property right menjadi jelas

c. Sumber pendapatan Pemerintah Daerah menjadi bertambah dari pajak burni dan bangunan (PBB) akibat dari registrasi lahan

d. Akses masyarakat atas lahan menjadi terbuka e. Produktivitas lahan menjadi optimal

(13)

f. Membuka kesempatan ke rja baru

g. Konservasi tanah dan air menjadi terjamin

h. Tingkat pendapatan dan Kesejahteraan masyarakat meningkat i. Menurunkan tingkat degradasi lahan.

J Supremasi hukurn menjadi tidak ada artinydgunanya.

k. Adanya anggapan bahwa kawasan hutan dapat diubah statusnya menjadi lahan kebun

% '

11. Rusaknya fungsi tata hidrologi dan ekologi yang sangat penting bagi masyarakat yang ada dibagian hilirhawah.

Kriteria jika memilih strategi

"

B

"

adalah :

a. Pihak BPN akan akan tetap dipersalahkan oleh masyarakat dan Kehutanan b. Property right masyarakat atas iahan menjadi tidak jelas

c. Sumber pendapatan daerah dari PBB menjadi rendah d. Tertutupnya akses masyarakat atas lahan

e. Produktivitas lahan menjadi rendah f

.

Kesempatan kerja baru tidak tercipta

g. Konservasi tanah dan air tidak te rjamin, karena sifatnya open accsess

h. Tingkat pendapatanl kesejahteraan masyarakat akan statis bahkan bisa turun j. Semakin terjadinya tingkat degradasi lahan akibat dari open accsess tersebut.

k. Kawasn tersebut rnenjadi tugas dan tanggung jawab kehutanan dalam pengelolaan dan pemanfaatannya.

Kemudian dari kriteria diatas hal-ha1 yang perlu diperhatikan adalah bagaiman kearifan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat setempat yang telah diwariskan oleh para pendahulunya, bagaimana persepsi masyarakai ientang

(14)

kawasan hutan dan batas hutan, aturan aturan yang berlaku dalam masyarakat yang-terkait dengan sumberdaya hutan dan lain-lain.

Dari fakta-fakta tersebut diatas akan dilakukan interpretasi dan generalisasi dalam hubungannya dengan pemberdayaan masyarakat kearah pembangunan hutan secara berkelanjutan.

(15)

Gambar 1 1 : BAGAN ALUR PENDEKATAN STUD1

Kajian

0

F/

F

l

F

l

. 1

Untuk menganalisis bentuk penyelesaian konflik atas sumberdaya hutan

1

Untuk mengetahui pda kebijakan mengenai peruntukan, kepemilikan

Rumusan

I

konflik untuk pemberdayb an masy aakat

4 7 1

1.FGD

.

-'i

rl

2 .Analisis

dan tata batas kawasan hutan dalam atas 3.PEMDA 2. Peraturan yang Stake- pemanfaatan

kaitannya dengan terjadinya konflik --b sumberdaya -b AMasyJKey mendukung holder + sumberdaya

hutan llnformant kebijakan

-

Hutan

L

ekonomi masyardtat yang Cnggal

disekitar kawasan hutan

.

produktivitas SO.

yang menyebabkan mengapa masyarakat Cdak menerima program

r Akses masyarakat ke arah pengeblaan hutan secara berkelanjutan r 1 .Din.Kehutanan 2.BPN

Gambar

Tabel  5  :  Peubah-peubah yang digunakan dalam Analisis Kuantifikasi Hayashi I.
Tabel 6  :  Peubah-peubah yang terkait dengan Tingkat Pendapatan yang  -  -
Gambar  1 1  :  BAGAN  ALUR PENDEKATAN STUD1

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum sistem yang akan dibuat dalam penelitian ini adalah sistem untuk menentukan nilai akhir huruf mahasiswa dengan menggunakan perhitungan Fuzzy clustering

Semua bayi baru lahir di fasilitas kesehatan harus segera mendapatkan tanda pengenal berupa gelang yang dikenakan pada bayi dan ibunya untuk menghindari tertukarnya bayi,

Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.. Lombok Tengah, Nusa Tenggara

Kulit buah jengkol yang belum matang atau busuk, dengan ciri- ciri konsistensi lunak dan kulit kasar. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. 2)

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari induvidu atau perseorangan, Data primer yang digunakan dalam penilitan ini yaitu hasil penyebaran

Variabel bebas yaitu variabel kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu media pembelajaran interaktif CAI model Instructional Games untuk meningkatkan

Tujuan pembelajaran umum : Mahasiswa memahami Diagram Elektrik Ladder untuk sistem otomatisasi kelist industri.. (kompetensi)