• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN PADA CV KASIH INTERIOR SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN PADA CV KASIH INTERIOR SURABAYA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN PADA CV KASIH

INTERIOR SURABAYA

Theodorus Michael Budiono mvebranoe@yahoo.com

Aniek Wahyuati

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

ABSTRACT

This research takes The Analysis of Factors which Influence The Customers Decision in Purchasing at CV. Kasih Interior Surabaya as the title. While the purpose of this research is to find out what factors which have influence to the customers decision in purchasing at CV. Kasih Interior Surabaya.

The type of research which is conducted by the researcher is the exploratory research with as many as 100 respondent are taken as the sample of this research. The variables which are used in this research are related to product, price, place, promotion, people, process, and physical evidence variables. The data which has been obtained is analyzed by using the factor analysis in the SPSS program.

Based on the result of Bartlett’s Test of Sphericity the value as much as 225.016 is achieved with the significant value as much as 0.000. While, the Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) value is as much as 0.565 which means statistically the factor analysis is significant to analyze the matrix corelation.

The result of factor rotation obtains 8 main factors which is based on the eigen value which is greater than one or variety cumulative percentage of the factors which are extracted are as much as 65.829 % larger than 50 %, which means that this research is able to explain some factors which influence the customers decision in purchasing at CV Kasih Interior Surabaya. While, the non redundant value is obtaining percentage as much as 42% which indicate that the data has changed after the rotation has been performed only is as much as 44% and the remaining are as much as 58% has not changed, so the factor analysis model which has been formed can be stated good.

The result of factor analysis which has been conducted by the researcher indicates that these 18 variables can be condensed into new 8 factors in which the requirement to form new factors, variables should have the eigen value > 1. The new 8 factors are as follows: 1) service and discount factor; 2) room cleanliness factor; 3) price in appropriate with quality products factor; 4) product size and employees appearance factor; 5) simplicity and promotion factor; 6) hospitality services promotion factor; 7) convenient place and accessible factor; and 8) room interior factor.

Keywords : Purchasing Decision, KMO value, Eigen value, Non Redudant, New Factor.

ABSTRAK

Judul yang diambil dalam penelitian adalah Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Untuk Melakukan Pembelian Pada CV. Kasih Interior Surabaya. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada CV Kasih Interior Surabaya.Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian exploratory research dengan sampel penelitian yang digunakan sebanyak 100 responden. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini menyangkut variabel product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan analisis faktor pada program SPSS.

Berdasarkan hasil Bartlett’s Test of Sphericity diperoleh nilai sebesar 225,016 dengan nilai signifikan sebesar, 0,000. Sedangkan nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) yang diperoleh sebesar 0,565 yang artinya secara statistik analisa faktor signifikan untuk menganalisa matriks korelasi tersebut.

(2)

Hasil rotasi faktor didapatkan 8 faktor inti yang didasarkan nilai eigen value yang lebih besar dari satu atau persentase kumulatif variasi dari faktor yang diekstrak sebesar 65,829 % lebih besar dari 50 %, yang berarti bahwa penelitian ini mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada CV Kasih Interior Surabaya. Sedangkan nilai non redundant yang diperoleh sebesar 42 % yang mengindikasikan bahwa data yang berubah setelah dilakukan rotasi hanya sebesar 44% dan sisanya sebesar 58 % tidak berubah, sehingga model analisis faktor yang terbentuk dapat dikatakan baik.Dari hasil analisis faktor yang dilakukan, dari 18 variabel dapat diringkas menjadi 8 faktor baru dimana syarat untuk membentuk faktor baru adalah mempunyai eigen value > 1. adapun 8 faktor baru adalah sebagai berikut : 1) faktor pelayanan dan potongan harga; 2) faktor kebersihan ruangan 3) faktor harga sesuai dengan mutu produk; 4) faktor ukuran produk dan penampilan karyawan; 5) faktor pemberian kemudahan dan promosi; 6) faktor promosi akan keramahan pelayanan; 7) faktor tempat yang nyaman dan mudah dijangkau serta 8) faktor interior ruangan .

Kata Kunci : Keputusan Pembelian, Nilai KMO, Nilai Eigen Value, Non Redudant, Faktor Baru

PENDAHULUAN

CV Kasih Interior Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang melayani penjualan interior dan kebutuhan rumah tangga. Untuk menghadapi meningkatnya intensitas dan tingkat persaingan dalam bidang usaha jasa serta semakin terdidiknya pelanggan masa kini, perusahaan memberi kepercayaan pada konsumen agar konsumen mempunyai penilaian yang lebih terhadap CV Kasih Interior Surabaya. Konsep pemasaran menyebutkan bahwa kunci keberhasilan untuk meraih tujuan perusahaan adalah menentukan keinginan pasar sasaran serta memberi kepuasan konsumen secara lebih efisien dan efektif. Hal-hal yang di perhatikan adalah faktor-faktor yang meliputi: faktor produk, faktor harga, faktor tempat, faktor promosi, faktor sarana penunjang, faktor proses dan faktor kinerja karyawan. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Untuk Melakukan Pembelian Pada CV. Kasih Interior Surabaya . Tidak semua perusahaan dalam mencapai tujuannya selalu berjalan sesuai dengan rencana, tetapi seringkali menghadapi masalah-masalah dan hambatan-hambatan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Permasalahannya adalah setiap kesulitan yang menggerakkan perusahaan untuk memecahkannya dan mencari jalan keluarnya. Demikian pula yang terjadi pada CV Kasih Interior Surabaya.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan pernyataan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: (1)Untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada CV Kasih Interior Surabaya; (2)Untuk kepentingan manfaat ilmiah : (3)Untuk Kepentingan

TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan fungsi manajemen utama yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk memasarkan produknya ke masyarakat luas dan disisi lain pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba. Menurut Kotler dan Armstrong (2005:7), mendefinisikan pemasaran sebagai berikut : Pemasaran merupakan sebuah proses sosial dan manajerial, dimana individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan, dengan cara menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain.

(3)

Pemasaran Jasa

Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi jasa bisa saja berhubungan atau bisa pula tidak berkaitan dengan produk fisik. Untuk bisa melihat batas-batas antara produk berupa barang dan produk berupa jasa secara jelas Zithaml dan Bitner (dalam Yazid, 2005 : 4) memberi solusi dengan merangkum definisi jasa, yang menurut mereka jasa adalah mencakup semua aktivitas ekonomi ytang output-nya bukanlah produk atau konstruksi fisik, yang secara umum konsumsi dan produksinya dilakukan pada waktu yang sama (simultan), dan nilai tambah yang diberikannya dalam bentuk yang secara prinsip intangible ( kenyamanan, hiburan, kecepatan, dan kesehatan) bagi pembeli pertamanya.

Pengertian Jasa

Menurut Zithaml dan Bitner (dalam Yazid, 2005 : 3) memberi solusi, dengan cara merangkum definisi jasa sebagai berikut : “Jasa itu mencakup semua aktifitas ekonomi yang keluarnya bukanlah produk atau konstruksi fisik, yang secara umum konsumsi produksinya dilakukan pada waktu yang sama, dan nilai tambah yang diberikannya dalam bentuk (kenyamanan, hiburan, kecepatan, dan kesehatan) yang secara prinsip intangibel bagi pembeli pertama”.

Karakteristik Jasa

Dilihat dari sudut pandang konsumen, jasa mempunyai karakteristik yang dapat diuraikan oleh (Kotler 2005 : 112) yaitu : (a)Intangible (tidak berwujud) Jasa tidak dapat dilihat dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum di beli; (b)Inseparibility (tidak dapatdipisahkan) Biasanya jasa yang dihasilkan dan dikonsumsi secara bersama; (c) Variability (bervariasi )Tergantung pada siapa yang memberikannya, kapan dan dimana diberikannya; (d) Perishability (tidak tahan lama) Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak tersebut tidak akan menjadi masalah apabila permintaan tetap berjalan lancar. Bauran Pemasaran Jasa

Elemen marketing mix jasa terdiri dari delapan hal yaitu : (1)Product (produk) Yang perlu diperhatikan dalam suatu produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari itu saja, tetapi membeli benefit (manfaat) dan value (nilai) dari keseluruhan penawaran atau “the offer”; (2)Price (harga) Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels.

Dalam memutuskan penetapan harga yang harus selalu diperhatikan antara lain; survival (bertahan),Profit Maximization, Sales Maximization, Prestige, Return On Investment, Return On Investment (ROI). Metode Penetapan Harga meliputi 5 hal yaitu, Cost-plus Pricing, Rate Of Return Pricing,Competitive Parity Pricing, Loss leader Pricing, dan Value-based Pricing. Relationship Pricing Promotion (promosi)

a. Advertising, membujuk calon konsumen untuk membeli dan mempergunakan jasa. b. Personal selling, Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen c. Sales Promotion, terdiri dari brosur, informasi sheets, dan lain-lain

Place (saluran distribusi)

Saluran distribusi dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan diamana lokasi yang strategis.

(a) Lokasi ; (b) Saluran Distribusi (Channels) ; (c) People (orang/karyawan); (d) Process (proses).Proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu : Complexity dan Divergenc . Sebuhungan dengan dua cara diatas terdapat empat pilihan yang dapat dipilih oleh marketer, yaitu :Reduced Divergence, Increased Divergence, Reduced Complexity, Increased Complexity.

(4)

Strategi Pemasaran Untuk Perusahaan Jasa

Menurut pendapat Kotler dan Armstrong (2005 :369) perusahaan jasa yang sukses memfokuskan perhatian mereka pada pelanggan mereka maupun karyawan mereka. Mereka memahami rantai jasa laba, yang menghubungkan laba perusahaan dengan karyawan serta kepuasan pelanggan. Rantai ini terdiri dari lima mata rantai, yaitu :

1. Kualitas jasa internal

2. Karyawan jasa yang puas dan produktif 3. Nilai jasa yang lebih besar

4. Pelanggan yang puas dan setia

5. Laba serta pertumbuhan jasa yang sehat

Pengambilan Keputusan Konsumen

Menurut Peter dan C. Alson (2000 : 162) Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku altenatif dan memilih salah satu diantaranya.

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Jasa

Pada umumnya proses pembuatan keputusan pembelian yang lengkap dan

paling kompleks terdiri atas lima tahap yaitu identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi, keputusan pembelian, perilaku purnabeli menurut Sherth dan Mattal (2004), lihat Tjiptono (2004 : 379), identifikasi kebutuhan dimana konsumen meraskan adanya perbedaan antara kondisi aktual dan kondisi yang diharapkan.

Model Pengambilan Keputusan Konsumen Jasa

Menurut Hawkins, et al (1992), lihat Tjiptono (2004 : 380) mengembangkan beberapa tipe pengambilan keputusan yakni : Ektended decision making, Berbicara mengenai pembuatan keputusan konsumen (CDM), maka tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan tingkat keterlibatan konsumen (consumer involvement).

Keputusan Pembelian Konsumen Dan Model Pengambilan Keputusan

Proses seleksi ilmiah yang disebut sebagai tahap evaluasi informasi. Dengan menggunakan berbagai kriteria yang ada dalam benak konsumen, salah satu merek produk dipilih untuk dibeli. Dengan dibelinya merek produk tertentu, proses evaluasi belum berakhir karena konsumen akan melakukan evaluasi pasca pembelian (post purchase evaluation).

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

Desain penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian Exploratory Research atau penjajakan, Artinya penelitian ini dirancang untuk menemukan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen melakukan pembelian pada CV. Kasih Interior Surabaya.

Teknik Pengambilan Sampel

Besarnya sampel tersebut adalah mewakili persyaratan minimum sampel karena Malholtra (1999 : 589) menyatakan bahwa jumlah sampel adalah 5 x jumlah variabel ada 20 maka besarnya sampel adalah 18 x 5 = 90 orang. Untuk mengantisipasi distorsi pada data hasil penelitian maka jumlah responden ditambah 10% = 9, dengan demikian jumlah sampel = 99 orang digenapkan menjadi 100 orang.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accident sampling. Ukuran sampel (sample size) ditetapkan sejumlah 100 responden.

(5)

Variabel dan Devinisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2006:164) operasional variabel adalah suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti. Definisi operasional variabel yang diamati dalam penelitian ini bauran pemasaran dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Produk (X1)

2. Harga (X2)

3. Promosi (X

3

)

4. Tempat (X4)

5. Proses (X5)

6. People atau Partisipan (X6)

7. Physical Evidence atau Bukti Fisik (X7)

8. Variabel physical evidence dalam penelitian ini diukur dari indikator :

Pengukuran atau pembobotan nilai kuesioner menggunakan Likert Scale. Rentang nilai yang digunakan adalah 4 sampai 1, namun pertanyaan-pertanyaan tambahan tidak memiliki bobot tertentu melainkan hanya digunakan dalam pembahasan nanti (bersifat deskriptif). Bentuk jawaban berbeda-beda tergantung dari definisi operasional tetapi nilainya sama, a. Sangat Setuju Skor 4

b. Setuju Skor 3 c. Tidak Setuju Skor 2 d. Sangat Tidak Setuju Skor 1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan dalah riset Lapangan (Field Research).

Teknik Analisis Data Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Tujuan dari uji validitas data adalah untuk melihat apakah variabel atau pertanyaan yang diajukan mewakili segala informasi yang seharusnya diukur atau validitas menyangkut kemampuan suatu pertanyaan atau variabel dalam mengukur apa yang harus diukur.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach aplha masing-masing variabel lebih dari 60 % atau 0,6 maka penelitian ini dikatakan reliabel (Ghozali, 2005:42).

Analisis Faktor

Dalam upaya mengolah data guna menarik kesimpulan penelitian maka peneliti menggunakan bantuan aplikasi computer melalui SPSS 12.0 for windows.

Model analisis factor secara umum sebagai berikut :

Xi = Ai1F1 + Ai2F2 + Ai3F3 + ……….. + A1FM + ViUi

dimana :

Xi = Estimasi factor ke i

Aij = Koefisien regresi berganda variable 1 pada common factor j F = common factor (factor umum)

Vi = coefficient standardized regression atau loading dari variable terhadap common factor j.

(6)

Ui = Faktor khusus untuk variable 1 M = Jumlah dari factor – factor umum

Sedangkan proses dalam analisis factor dapat ditempuh langkah – langkah sebagai berikut : (1)Perumusan masalah Langkah ini berfungsi untuk menformalisasikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti; (2) Menyusun matriks kolerasi Langkah ini secara spesifik menguji tingkat kolerasi yang berfungsi untuk menentukan apakah variable memiliki kesamaan umum (homgen/ common) atau tidak dan menguji tingkat kecukupan sampel.

Pada tahap ini ada beberapa analisis penting yaitu : (a) Barlett Test of Spechirity ;(b) Kaiser Meyer Oklin (KMO) test ;(c) Metode atau tekhnik analisis ; (d) Rotasi ; (e) Interpretasi factor ; (f) Penentuan model .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profil responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 1

Profil responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pria 59 59.0 59,0 59,0

Wanita 41 41,0 41,0 100,0 Total 100 100,0 100,0

Dari tabel distribusi frekuensi berdasarkan atas jenis kelamin responden terlihat bahwa responden yang berjenis kelamin pria merupakan responden yang melakukan pembelian terbanyak pada CV. Kasih Interior Surabaya yaitu sebesar 59 responden atau sebesar 59,0% dan sisanya 41 responden atau 41,0 % adalah mereka yang berjenis kelamina wanita.

Gambar 5

Distribusi Frekuensi Variabel Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber Data Tabel 1 dolah

Pria; 59,00% Wanita;

(7)

Profil responden berdasarkan usia

Tabel 2

Profil responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid <20 th 4 4,0 4,0 4,0

20-30th 46 46,0 46,0 50,0 30-40th 38 38,0 38,0 88,0

Total 100 100,0 100,0

Dari tabel distribusi frekuensi berdasarkan atas usia responden terlihat bahwa responden yang berusia antara 20-30 tahun merupakan responden yang melakukan pembelian terbanyak pada CV. Kasih Interior Surabaya yaitu sebesar 46 responden atau sebesar 46,0%.

Gambar 6

Distribusi Frekuensi Variabel Berdasarkan Usia Sumber Data Tabel 2 diolah

1. Distribusi Frekuensi Tentang Ukuran produk

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Tentang Ukuran Produk

Dari tabel distribusi frekuensi ukuran produk, terlihat bahwa responden memberikan yang

tanggapan “sangat setuju” terhadap ukuran produk. macam produk interior yang ditawarkan

merupakan tanggapan responden yang terbanyak yaitu sebesar 60 responden dengan

prosentase sebesar 60,0 %.

Gambar 7

Distribusi Frekuensi Tentang Ukuran Produk

Sumber Data, Tabel 3 diolah

<20th; 4,0% 20-30th; 46,0% 30-40th; 38,0% >40th; 12,0% STS; 1,0% SS; 60,0% S; 36,0% TS; 3,0%

(8)

2. Distribusi Frekuensi Tentang Kualitas Produk

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Tentang Kualitas Produk

Dari tabel distribusi frekuensi kualitas produk diatas, terlihat bahwa responden

memberikan yang tanggapan “setuju” , terhadap kualitas produk interior yang ditawarkan

responden yang terbanyak yaitu sebesar 50 responden dengan prosentase sebesar 50,0 %.

Gambar 8

Distribusi Frekuensi Tentang Kualitas Produk

Sumber Data, Tabel 4 diolah

3. Frekuensi Tentang Distribusi Ragam Produk Tabel 5

Distribusi Frekuensi Tentang Ragam Produk

Dari tabel distribusi frekuensi ragam produk diatas, terlihat bahwa responden memberikan yang tanggapan “setuju”, tanggapan responden yang terbanyak yaitu sebesar 57 responden dengan prosentase sebesar 57,0 %.

STS, 3.0% SS, 39.0% S, 50.0% TS, 8.0%

(9)

Gambar 9

Distribusi Frekuensi Tentang Ragam Produk Sumber Data, Tabel 5 diolah

4. Distribusi Frekuensi Tentang Perbandingan Harga Tabel 6

Distribusi Frekuensi Tentang Perbandingan Harga

Dari tabel distribusi frekuensi perbandingan harga produk yang dijual pada CV. Kasih Interior Surabaya, terlihat bahwa responden memberikan yang tanggapan “sangat setuju” terhadap harga produk yang ditawarkan di CV Kasih Interior Surabaya lebih menguntungkan dibandingkan dengan produk yang sama di perusahaan yang lain merupakan tanggapan responden yang terbanyak yaitu sebesar 47 responden dengan prosentase sebesar 47,0 %.

Gambar 10

Distribusi Frekuensi Tentang Perbandingan Harga Sumber Data, Tabel 6 diolah

STS; 1,0% SS; 32,0% S; 57,0% TS; 10,0% STS; 1,0% SS; 47,0% S; 45,0% TS; 7,0%

(10)

Uji Reliabilitas dan Validitas 1. Uji Reliabilitas

Dari hasil uji reliabilitas nilai cronbach alpha dapat dilihat dibawah ini. Releiability statistic

Cronbach’s N of Item

0,674 18

Sumber:out put SPSS

Dari hasil uji tersebut terlihat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,674 lebih besar 0,60 yang berarti butir-butir pertanyaan dari seluruh variabel seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian

2. Validitas

Hasil uji validitas data sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 21

Hasil Analisis Uji Validitas

Variabel Indikator Corrected Item-total Correlation ( R hitung ) rtabel Ket Produk Ukuran produk 0,390 0,3170 Valid

Kualitas produk 0,326 Valid

Ragam produk 0,390 Valid

Harga

Perbandingan Harga 0,348 Valid

Potongan Harga 0,377 Valid

Kemudahan Pembayaran 0,376 Valid

Promosi Promosi lewat Iklan Promosi dengan pemberian Hadiah 0,333 0,322 Valid Valid Tempat

Tempat yang strategis 0,336 Valid

Kenyamanan tempat berbelanja 0,330 Valid

Lokasi mudah dijangkau 0,321 Valid

Proses

Pelayanan awal 0,323 Valid

Proses pembayaran 0,327 Valid

Ketanggapa karyawan dalam merespon keluhan

0,318 Valid

People Penampilan karyawan 0,339 Valid

Keramahan dan kesopanan karyawan 0,325 Valid

Physical Evidence

Kebersihan ruangan 0,323 Valid

Desain atau interior kantor 0,329 Valid

Sumber data : Lampiran 4 Diolah

Seluruh item pertanyaan yang berjumlah 18 item tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

(11)

Hasil Analisis Faktor

Adapun hasil analisis faktor yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 12.0 dapat dilihat sebagai berikut :

1. Matrik Korelasi

Tabel 22

a. Bartlett Test of Sphericity

hasil dari penelitian ini adalah signifikan sebesar 0,000 yang berarti < 0,05, maka berarti terdapat korelasi antar variabel.

b. Keiser Meyer Olkin (KMO) Test

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai KMO sebesar 0,563, hal ini berarti bahwa sampel yang digunakan sebanyak 100 responden dianggap mencukupi. 2. Penentuan Jumlah Faktor

Penentuan jumlah faktor baru ini dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut: a. Berdasarkan Eigen Value

Syarat dari nilai eigen value adalah > 1. adapun initial eigen value dapat dilihat pada tabel dibawah ini. :

Tabel 23

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat ada 8 faktor baru (komponen 1 sampai 8) yang terbentuk karena memiliki nilai eigen value > 1 sehingga faktor tersebut layak masuk ke faktor baru.

KMO and Bartlett's Test

,565 225,016 153 ,000 Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. Approx. Chi-Square df Sig. Bartlett's Test of Sphericity

(12)

b. Berdasarkan Kumulatif Varians

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kumulatif variance sebesar 65,829 % yang berarti bahwa kedelapan faktor baru tersebut dapat mewakili keseluruhan data yang ada sehingga model analisis faktor yang terbentuk layak untuk digunakan.

c. Berdasarkan Scree Plot

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Component Number 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 E ig e n v a lu e Scree Plot Gambar 24 Scree Plot

Dari grafik. Terlihat terlihat bahwa garis dari sumbu faktor nomor 1 ke 2, arah garis menurun dengan cukup tajam. Demikian juga untuk faktor nomor 2 ke 3 dan seterusnya sampai nomor 8 garis masih menurun dengan slope yang masih besar. Faktor 9 merupakan faktor yang sudah berada di bawah angka 1 dari sumber Y (Eigenvalues) .Hal ini menunjukkan bahwa 8 faktor adalah paling bagus untuk meringkas ke 18 variabel yang ada.

3. Nilai Loading

Tabel 24 Nilai Loading No. Faktor

Baru Nama Variabel Loading

Loading Varians % Varians 1. Potongan harga 0,503 14,198% Pelayanan awal 0,643 Proses pembayaran 0,771 2. Kebersihan ruangan 0,852 9,732% 3. Kualitas produk 0,817 8,182% Ragam produk 0,543 Perbandingan harga 0,516 4. Ukuran produk 0,694 7,930% Penampilan karyawan 0,653 5. Kemudahan pembayaran 0,514 7,376% Promosi dengan pemberian hadiah 0,767

Ketanggapan karyawan 0,545

6. Promosi lewat iklan 0,797 6,714%

Keramahan karyawan 0,655

7. Kenyamanan berbelanja 0,648 6,033%

Lokasi mudah dijangkau 0,806

(13)

4. Non Redundant

Dari hasil penelitian test yang dilakukan oleh peneliti didapatkan nilai non redundant test sebesar 0,42 atau 42%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk perubahan data setelah dirotasi.

5. Interprestasi Faktor Baru

Dari analisis faktor menggunakan program SPSS 12.0 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 25

Nama Faktor Baru, Nilai Loading Varians dan Prosentase Varians No.

Faktor Baru

Nama Variabel Loading Nama Faktor Baru Loading

Varians % Varians 1.

Potongan harga Pelayanan dan potongan harga

0,503

14,198%

Pelayanan awal 0,643

Proses pembayaran 0,771

2. Kebersihan ruangan Kebersihan ruangan 0,852 9,732% 3.

Kualitas produk

Harga sesuai dengan mutu produk

0,817

8,182%

Ragam produk 0,543

Perbandingan harga 0,516

4. Ukuran produk Ukuran produk dan penampilan karyawan

0,694

7,930%

Penampilan karyawan 0,653

5.

Kemudahan pembayaran Pemberian kemudahan dan promosi

0,514

7,376% Promosi dengan pemberian

hadiah

0,767

Ketanggapan karyawan 0,545

6. Promosi lewat iklan Promosi akan

keramahan pelayanan

0,797

6,714%

Keramahan karyawan 0,655

7. Kenyamanan berbelanja Tempat yang nyaman dan mudah dijangkau

0,648

6,033%

Lokasi mudah dijangkau 0,806

8. Interior ruangan Interior ruangan 0,781 5,665% Sumber : Lampiran 5 Diolah

Dari 8 faktor baru dan variabel loading dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Faktor ke 1 : Pelayanan dan potongan harga

Faktor pelayanan dan potongan harga memiliki eigen value sebesar 2,556 dengan prosentase varians sebesar 14,198%.

b. Faktor ke 2 : Kebersihan ruangan

Faktor kebersihan ruangan memiliki eigen value sebesar 1,754 dengan prosentase varians sebesar 9,732%.

c. Faktor ke 3 : Harga sesuai dengan mutu produk

Faktor harga sesuai dengan mutu produk memiliki eigen value sebesar 1,473 dengan prosentase varians sebesar 8,182%.

d. Faktor ke 4 : Ukuran produk dan penampilan karyawan

Faktor ukuran produk dan penampilan karyawan memiliki eigen value sebesar 1,427 dengan prosentase varians sebesar 7,930%.

e. Faktor ke 5 : Pemberian kemudahan dan promosi

Faktor pemberian kemudahan dan promosi memiliki eigen value sebesar 1,328 dengan prosentase varians sebesar 7,376%.

(14)

f. Faktor ke 6 : Promosi akan keramahan pelayanan

Faktor promosi akan keramahan pelayanan memiliki eigen value sebesar 1,208 dengan prosentase varians sebesar 6,714%.

g. Faktor ke 7 : Tempat yang nyaman dan mudah dijangkau

Faktor tempat yang nyaman dan mudah dijangkau memiliki eigen value sebesar 1,086 dengan prosentase varians sebesar 6,033%.

h. Faktor ke 8 : Interior ruangan

Faktor interior ruangan memiliki eigen value sebesar 1,020 dengan prosentase varians sebesar 5,665%.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Hasil data penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada CV Kasih Interior Surabaya menunjukkan prosentase kumulatif varian sebesar 65,829 % yang menunjukkan bahwa faktor-faktor baru yang terbentuk mampu menjelaskan atau mewakili faktor semula dan sisanya 34,171 % dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai non redundant yang diperoleh sebesar 42 %. Hasil ini mengindikasikan bahwa data yang berubah setelah dilakukan rotasi hanya sebesar 42% dan sisanya sebesar 58 % tidak berubah, sehingga model analisis faktor yang terbentuk dapat dikatakan baik.

Saran

1. mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen sehingga dapat mempertahankannya serta meningkatkan kualitas dalam hal pelayanan khususnya pelayanan awal dan serta proses pembayaran.

2. selalu berupaya untuk menciptakan ide atau gagasan dalam hal pemberian pelayanan yang terbaik.

3. memperhatikan dan memperbaiki faktor-faktor lain yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian pada CV Kasih Interior Surabaya seperti ; Harga sesuai dengan mutu produk, Ukuran produk dan penampilan karyawan, Pemberian kemudahan dan promosi , Promosi akan keramahan pelayanan , Tempat yang nyaman dan mudah dijangkau serta Interior ruangan.

DAFTAR PUSTAKA

Angipora, M, P. 2006, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kedua, (Cetakan Kedua), Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Assael, H.2000. Consumer Behaviour and Marketing Action, Fourth Edition, Ken Publishing, Musschutes.

Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. PT. Prenhallindo. Jakarta.

Kotler, P. dan G.Amstrong. 2005. Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid Kedua, Edisi Kelima, Penerbit Intermedia, Jakarta.

Lamb, Hair, Mc Daniel.2001. Pemasaran I, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat Jakarta. Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Pertama. Penerbit Alex Media

(15)

Malhotra, N.K.1999. Marketing Research : An Applied Orientation, Third Edition, Prentice Hall Inc., New Jersey.

Sugiono. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta Offset. Yogyakarta.

Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Cetakan Ketiga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tjiptono, F. 2004. Strategi Pemasaran, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Yazid. 2005. Pemasaran Jasa, Konsep dan Implementasi. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. Ekonisia. Bandung.

Gambar

Tabel 24  Nilai Loading   No. Faktor

Referensi

Dokumen terkait

(ii) Dapatkan rajah berjujukan yang sesuai untuk sistem kawalan lif tersebut.. Obtain a suitable sequence diagram for the above mentioned elevator

Dalam membangun keluarga kristen yang harmonis dan bahagia, unsur kasih ini mutlak diperlukan.. Sehingga dengan demikian setiap masalah maupun persoalan yang timbul,

Terdapat beragam kondisi minimum yang harus dipenuhi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem premi berbasis risiko atau sistem premi diferensial (Ognjenovic,

Faktor-faktor yang digunakan dalam analisis yaitu jumlah ekspor kunyit, jumlah impor kunyit, inflasi, luas lahan dan nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat

Dan dalam melakukan produksi, tentunya perusahaan dihadapkan dengan berbagai masalah produksi. Masalah utama yakni berkaitan dengan faktor-faktor produksinya. Dalam

Sesudah itu barulah dapat merampok rumah itu.” yang memberikan pemahaman yang jelas bagi mereka bahwa “jika kuasa Iblis tidak dapat mengusir sesamanya, maka kuasa yang dimiliki

Sesuai dengan Kepmenkes No.829/MenKes/SK/VII/1999 diacu dalam Azwar (1999) terdapat indikator rumah yang sehat yaitu : (1) lantai tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga