• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Terdahulu No Nama Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Terdahulu No Nama Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Terdahulu

No Nama Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1. (Andoyo, Mukodimah, & Masleso, 2020) Implementasi Mobile Commerce Untuk Meningkatkan Pendapatan Anggota Koperasi Gentiaras Pringsewu Hasil penelitihan menunjukkan bahwa aplikasi mobile commerce berpengaruh terhadap peningkatan penjualan produk. Hasil yang dilakukan oleh Koperasi Pringsewu Gentiaras menunjukkan bahwa 25 anggota koperasi telah melakukan registrasi pada platform mobile commerce. metode yang digunakan kualitatif persamaan terletak pada strategi marketing online Dalam penelitihan yang dilakukan Andreas Andoyo, Siti Mukodimah & Anndono Maseleno terdapat perbedaan pada sistem yang digunakan, yaitu pada aplikasi Mobile commerce.

2. (Rahmi Eka Putri & dkk, 2020)

Optimalisasi Media Penjualan Online Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Produk Koperasi Tenun Pandai Sikek Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mengembangkan strategi pemasaran koperasi tenun pandai sikek, telah dilakukan pemanfaatan teknologi informasi dengan mengoptimalkan Teknik pengumpulannya menggunakan wawancara, kuesioner dan observasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah dengan melakukan survey awal, memberikan pelatihan dan pendampingan kepada anggota Koperasi Tenun

(2)

media pemasaran online dengan melalui market place toko pedia.

Pandai Sikek untuk memasarkan produk secara online melalui tokopedia. 3 (Novita Puspasari Adopsi

E-Marketing oleh Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Banyumas Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi E-marketing adalah pembaharuan yang akan digunakan oleh koperasi untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi sehingga meningkatkan omset. Terdapat persamaan yaitu sama-sama membahas tentang strategi E-marketing Perbedaan dalam penelitihan ini adalah pada hasil observasi koperasi mengadakan pelatihan e-marketing bertujuan untuk para peserta dapat memanfaatkan teknologi

informasi. Peserta dari pelatihan ini kemudian didaftarkan masuk ke jaringan UMKM GO. UMKM GO adalah jaringan UMKM nasional yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UMKM. 4. (Hereyah, 2019) Implementasi Digital Marketing, Produk Umkm Koperasi Cipta Boga Di Kampung Wisata Eko Kuliner Keranggan Kecamatan Setu Tangerang Hasil penelitian ini menunjukkan,bah wa strategi pemasaran melalui website dan internet marketing dapat mempengaruhi Sama- sama menggunakan metode kualitatif Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus ini dipilih karena dapat mengungkap implementasi strategi digital marketing dalam pemasaran online.

(3)

perkembangan,da n pengambilan keputusan strategi pemasaran, yang juga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Koperasi Cipta Boga Kampung Kerangggan Tangsel pertama kali menerapkan sistem online. 5. (Firdaus & Widyasastrena, 2018) Perancangan Sistem Informasi Koperasi dan UMKM Berbasis Technopreneur, Daya Saing dan Pemasaran Hasil penelitihan menunjukkan bahwa variabel media online berpengaruh terhadap peningkatan luasnya akses pasar  Sumber data yang digunakan primer dan skunder  Strategi pemasaran yang digunakan dengan media online UMKM menggunakan metode wirausahawan berteknologi tinggi untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pemasaran. Koperasi berbasis web dan inovasi perancangan sistem informasi UMKM.

Penjelasan: dapat diambil kesimpulan dari keseluruhan dari kajian-kajian terdahulu bahwa strategi e-marketing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil penjualan.

Strategi pemasaran melalui situs web dan internet dapat memengaruhi pengembangan dan pengambilan keputusan strategi pemasaran, yang juga dapat menambah nilai bisnis.

(4)

B. Kajian Teori 1. Pemasaran

a) Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh penguasa untuk kelangsungan hidup, perkembangan dan keuntungan. Keberhasilan atau kegagalan mencapai tujuan bisnis bergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, penjualan, produksi, keuangan, dan bidang lainnya. Selain itu, juga tergantung dari kemampuannya untuk menggabungkan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan dengan lancar. Menurut William J. Stanton yang dikutip oleh Basu Private, yang dimaksud dengan pemasaran adalah keseluruhan sistem kegiatan bisnis yang ditujukan untuk perencanaan, penetapan harga, promosi, dan pendistribusian barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pembeli yang ada dan calon pembeli. (Basu Swasta, Menejemen Pemasaran Modern hal 5).

Menurut pengertian di atas, pemasaran adalah pekerjaan komprehensif yang bertujuan merumuskan rencana strategis yang bertujuan untuk memasarkan kebutuhan dan harapan pembeli guna memperoleh penjualan yang menguntungkan. Keberhasilan penjualan komoditas pada dasarnya adalah hasil dari perpaduan yang harmonis antara kualitas komoditas, harga komoditas, kebijakan distribusi komoditas, dan promosi perusahaan terhadap kegiatan komoditas tersebut. Jika pemasaran selalu ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli, maka pemasaran akan berhasil. Jika penjual yakin salah satu kebutuhannya dapat terpenuhi, penjual akan mendapatkan bayaran dari pembeli. Umumnya, ada banyak persyaratan untuk memuaskan kepuasan, dan semakin banyak persyaratan yang dipenuhi, semakin besar kemungkinan terjadinya transaksi. Pada dasarnya pembeli menginginkan barang yang berkualitas dengan harga yang murah. Tentu saja, hal ini mempersulit penjual untuk memenuhi dua persyaratan yang saling bertentangan. Di sinilah kampanye pemasaran berperan, memungkinkan pembeli memilih urutan prioritas dan membiarkan penjual bertemu.

Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, kutipan yang diberikan kepada konsumen dengan berbagai model dibanjiri konsumen, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan untuk memilih produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan

(5)

harapannya. Karena adanya perubahan kondisi pasar, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan perilaku konsumen, yang mengakibatkan perlunya manajemen pemasaran untuk memperbaharui pengenalannya kepada konsumen di masa yang akan datang. Namun, perusahaan harus selalu mencari peluang pengembangan produk berdasarkan kebutuhan pasar saat ini.

b). Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah dengan menentukan kebutuhan dan tuntutan pasar sasaran, dan memberikan kepuasan yang dibutuhkan secara lebih efektif daripada pesaing. Konsep ini dimulai dengan pasar yang jelas, berfokus pada kebutuhan pelanggan, dan memodifikasi semua aktivitas yang memengaruhi pelanggan dan menghasilkan keuntungan dengan cara memuaskan pelanggan. Konsep pemasaran bergantung pada dua bagian, yaitu:

 Pasar sasaran, perusahaan dapat berhasil jika mereka mendefinisikan pasar sasaran mereka dengan cermat dan menyiapkan program pemasaran yang sesuai.

 Kebutuhan pelangggan, memenuhi kebutuhan secara menguntungkan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu merupakan tugas yang sederhana (Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran, hal 17).

Konsep pemasaran meliputi pemosisian berorientasi pembeli dan pemahaman akan kebutuhan koordinasi internal dalam perusahaan, yang biasanya disebut system positioning atau system positioning dan profit-making positioning. Oleh karena itu, konsep pemasaran memiliki tiga positioning, yaitu:

 Berorientasi pada pembeli, ini berarti bahwa ketika pabrikan mengadopsi orientasi ini, mereka harus memproduksi, bukan apa yang mereka inginkan tetapi produk yang ingin dibeli oleh pembeli.

 Orientasi pada sistem atau orientasi sistematik Sebuah orientasi sistematik pertama-tama mengharuskan adanya koordinasi dalam program pemasaran dan aktivitas penjual.

(6)

 Keuntungan maksimum Sebelum merumuskan konsep pemasaran, mencapai keuntungan adalah sebuah tujuan, tetapi jarang sekali menghubungkan keuntungan dengan pembeli. Oleh karena itu, konsep pemasaran menempatkan pelanggan di pusat dunia pemasar (J. Winardi, "Entrepreneur and Entrepreneurship", halaman 268-270).

c).Strategi Pemasaran

Pengertian strategi adalah proses penentuan rencana pemimpin yang menitik beratkan pada tujuan jangka panjang organisasi dan mempersiapkan metode atau upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi secara jelas didefinisikan sebagai tindakan inkremental (selalu meningkat) dan berkelanjutan, dan dibuat sesuai dengan harapan pelanggan di masa depan (Wibowo & Arifin, 2015). Seperti yang diungkapkan beberapa ahli dalam bukunya, ada beberapa definisi strategi. Strategi pemasaran meliputi segmentasi pasar dan posisi pasar, strategi produk, strategi harga, strategi tempat dan strategi promosi. Untuk pemasaran produk konsumen, variabel segmentasi utama adalah segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikologis, segmentasi perilaku, dan segmentasi pendapatan. (Suyanto, 2004).

Pemasaran menurut hukum Islam yaitu segala aktivitas yang dilakukan dalam bentuk kegiatan penciptaan nilai (Value Creating Activities) yang memungkinkan siapapun yang melakukannnya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas keadilan, kejujuran, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai proses yang berprinsip pada akad bermuamalah islami atau perjanjian transaksi bisnis dalam islam. Kotler (1997) Mendefinisikan pemasaran adalah proses sosial dan manajemen, yang mencakup individu dan kelompok, yang mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menyediakan, dan bertukar produk berharga dengan pihak lain.

(Abdullah, 2007) Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha untuk menjaga kelangsungan hidup, perkembangan, dan untuk mendapatkan laba. Pemasaran adalah keseluruhan sistem kegiatan bisnis yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pembeli yang ada dan

(7)

calon pembeli. (Basu Swastha DH, 2008). Pemasaran dalam fiqih islam disebut wakalah atau perwakilan. Wakalah atau wikalah yang berarti pendelegasian, menyerahkan, atau pemberian mandat. Wakalah juga dapat diartikan sebagai pemindahan seseorang (pihak pertama / pemberi perwakilan), yang dapat dilakukan sendiri atau atas nama orang lain (pihak kedua) selama dia (pihak pertama) masih hidup (Abdullah, 2007).

1) Target market atau pasar sasaran:

 Targeting merupakan strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif. Karena sumber daya yang memiliki terbatas. Dengan menentukan target yang akan dituju, usaha kita akan lebih terarah, mendidik target pasar harus benar-benar pokok sehingga upaya yang dikeluarkan efektif dan efisien. Untuk itu perusahaan perlu mendidik pasar yang akan dimasuki yang tentunya harus sesuai dengan keunggulan daya saing yang dimiliki oleh perusahaan. Dua kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan menjadi target yaitu: Memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan (market size) atau dapat pula memilih segmen yang pada saat ini masih kecil, tetapi menarik dan menguntungkan dimasa mendatang (market growth).

 Strategi targeting harus didasarkan pada keunggulan daya saing perusahaan (competitive advantages). Keunggulan daya saing merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan itu memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk mendominasi segmen pasar yang dipilih.

(8)

2) Segmentasi pasar

Sedangkan segmentasi pasar tersebut menurut Fandy Tjiptono segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam aspek (Tjiptono. F, Strategi Pemasaran Jasa, hal 69). Jadi, segmen pasar merupakan penetapan oleh perusahaan secara jelas kelompok-kelompok pasar yang sesuai untuk dilayani, selain efektif dan efisien melalui kombinasi kebijakan marketing mix yang berbeda-beda antara segmen yang satu dengan segmen yang lain.

Beberapa cara untuk menyusun segmen pasar antara lain:

 Berdasarkan geografis Yaitu pengelompokan pasar berdasarkan atas daerah atau wilayah seperti kebangsaan, propinsi, kota, desa dan sebagainya.

 Berdasarkan demografis Yaitu pengelompokan pasar berdasarkan atas berbagai macam kelompok atas keadaan suatu masyarakat yang berubah yaitu dari kelompok umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, penghasilan, jabatan atau pekerjaan, agama, kebangsaan dan sebagainya.

 Berdasarkan psikologis Yaitu pengelompokan pasar berdasarkan atas gaya hidup, kelas sosial, kepribadian berdasarkan perilaku.

 Berdasarkan perilaku yaitu pengelompokan pasar berdasarkan kejadian atau hari-hari istimewa, status pemakai, tingkat pemakaian, loyalitas konsumen, dan berdasarkan sikap yang ditujukan oleh konsumen.

Ciri-ciri yang harus dimiliki oleh segmen-segmen pasar agar berguna yaitu:

 Dapat dicapai, sejauh mana segmen-segmen tersebut dapat dicapai dan dilayani.  Dapat diukur, sejauh mana ukuran dan daya beli segmen dapat diukur.

 Cukup besar, sejauh mana segmen tersebut cukup besar dan menguntungkan.  Dapat dilayani, sejauh apa program yang efektif dan dirancang untuk menarik

dan melayani segmen-segmen tersebut. (Soffan Assauri, Manajemen Pemasaran. hal 145).

(9)

d) Jenis – jenis strategi pemasaran

Dalam hubungan strategi pemasaran secara umum ini, dapat dibedakan tiga jenis strategi pemasaran, yaitu:

 Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated Marketing). Melalui strategi ini, perusahaan dapat mempertimbangkan pasar secara keseluruhan, sehingga perusahaan hanya berfokus pada kebutuhan konsumen secara keseluruhan. Strategi ini ditujukan untuk penjualan massal dan dengan demikian mengurangi biaya. Perusahaan berfokus pada semua konsumen dan kebutuhan mereka serta mendesain produk yang semenarik mungkin. Keuntungan dari strategi ini adalah perusahaan dapat mengedepankan biaya sehingga lebih ekonomis.

 Strategi pemasaran yang membedakan pasar (Differentiated Marketing). Perusahaan atau produsen menyediakan berbagai produk yang disesuaikan dengan kebutuhan kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda, dan memiliki rencana pemasaran terpisah, yang diharapkan dapat mencapai tingkat penjualan tertinggi di setiap segmen pasar. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap produk yang diproduksi dan dijual sehingga dapat membeli berulang kali. Keunggulan dari strategi pemasaran ini adalah adanya posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, penjualan diharapkan lebih tinggi dan total penjualan perusahaan akan meningkat karena variasi produk yang ditawarkan.

 Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concertrated Marketing).

Dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya perusahaan, perusahaan mengkhususkan diri dalam memasarkan produknya di beberapa segmen pasar. Strategi pemasaran ini memprioritaskan semua aktivitas pemasaran dalam satu atau lebih segmen pasar tertentu. Keuntungan menggunakan strategi ini adalah Anda ingin perusahaan menempati posisi penting di area pasar tertentu. Selain itu, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari spesialisasi dalam produksi, distribusi dan aktivitas promosi, berkat segmen pasar yang dipilih dengan baik akan dapat berhasil menjual produk perusahaan. Sisi negatifnya adalah jika Anda

(10)

hanya mengandalkan satu atau beberapa segmen pasar, bisnis Anda akan menghadapi risiko yang sangat tinggi. Dari ketiga strategi pemasaran di atas, tidak ada yang lebih baik dari yang lain. Hal tersebut tergantung dari kemampuan atau ketersediaan sumber daya perusahaan, kesatuan produk dan pasar, serta strategi pemasaran perusahaan dalam menghadapi persaingan. (Atuddiniyah, 2016)

e) Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan alat yang selalu menjadi alat untuk membuktikan prinsip dasar atau landasan pemasaran. Selain itu bauran pemasaran juga dapat memberikan wawasan tentang strategi dasar, terutama saat berhadapan dengan pesaing saat membuat keputusan taktis tertentu. Keputusan tersebut sebenarnya diamati oleh pelanggan di pasar, yaitu dari gambaran harga, fitur produk, distribusi, promosi, komunikasi dan layanan. Maklum, bauran pemasaran adalah tentang harga, produk, saluran distribusi, dan komunikasi. Keputusan seri. Dan manajemen hubungan pelanggan adalah implementasi dari strategi pemasaran. Oleh karena itu bauran pemasaran dapat dikatakan sebagai strategi pemasaran, taktik, metode atau alat yang dapat mempengaruhi pembeli. Pada dasarnya unsur-unsur yang sering berguna dalam bauran pemasaran adalah sebagai berikut (Nugroho, 2018):

(1) Produk (product) Konsumen akan menyukai produk yang memberikan kualitas tertinggi, performa terbaik dan fitur inovatif. Konsep ini akan fokus pada penciptaan produk berkualitas tinggi dan peningkatan kualitasnya. Namun, pengelola menyukai produknya, sehingga mereka berkomitmen untuk menciptakan produk berkualitas tinggi bagi konsumen. Produk tangible dan intangible yang diinginkan pelanggan adalah produk yang berkualitas tinggi. Artinya, produk yang dikirimkan oleh koperasi kepada pelanggannya memiliki nilai yang lebih baik daripada produk koperasi pesaing. Produk yang berkualitas akan memberi Anda keunggulan. Keunggulannya antara lain:

 Mengingat pelanggan akan tertarik untuk melanjutkan transaksi serta membeli dan memelihara produk yang memiliki nilai lebih tinggi, maka penjualan dapat ditingkatkan

(11)

 Membawa kebanggaan bagi pelanggan yang memiliki produk berkualitas tinggi di masyarakat

 Menimbulkan rasa kepercayaan yang tinggi untuk mempertahankan pelanggan lama dan menarik pelanggan baru

(2) Harga (price) Jumlah yang digunakan untuk memperoleh barang atau jasa. Kondisi harga berbeda-beda, tergantung dari jenis produknya. Bagi pelanggan, yang terpenting adalah bagaimana harga mencerminkan biaya pelanggan. Penetapan harga bank bertujuan untuk mencapai berbagai tujuan, yaitu:

 Untuk bertahan hidup, koperasi harus menentukan harga serendah mungkin untuk menjual produk atau jasa yang disediakannya di pasar  Untuk meningkatkan pangsa pasar, keputusan harga yang rendah,

sehingga diharapkan jumlah pelanggan meningkat, dan ada harapan pelanggan pesaing dapat beralih ke produk yang ditawarkan

(3) Tempat (place) Penentuan lokasi melibatkan seseorang, masyarakat harus mengunjungi saluran distribusi yang akan digunakan dan memilih di antara pilihan berikut: lokasi fisik, telepon, fax, surat, video, pengiriman, rumah Hubungi toko pelanggan potensial. Lokasi cabang koperasi ditentukan oleh cabang induk dan cabangnya. Penentuan lokasi kantor serta sarana dan prasarana pendukung sangat penting, karena pelanggan dapat dengan mudah menjangkau lokasi koperasi yang ada. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat konsumen.

(4) Promosi (promotion) Harus menjabarkan strategi komunikasi persuasif (pesan apa yang ingin anda sampaikan? Misalnya ingin menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di suatu provinsi / daerah tertentu (informasi promosi akan muncul / disiarkan). Salah satu tujuan promosi koperasi syariah adalah menginformasikan kepada semua jenis. Produk menyediakan dan mencoba menarik calon pelanggan baru. Setiap keuangan syariah dapat menggunakan tiga saran promosi saat mempromosikan produk dan layanannya, yaitu:

 Periklanan (advertiving) Iklan adalah saran promosi yang digunakan untuk menginformasikan, menarik dan mempengaruhi pelanggan

(12)

potensial. Promosi iklan dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti memasang sepanduk di jalan-jalan, mencetak brosur yang disebar di setiap cabang atau pusat perbelanjaan, memasang slogan di lokasi strategis tertentu, melalui surat kabar, majalah, televisi, radio, Instal media online dan gunakan media lain.

 Promosi penjualan (sale promotion) Tujuan promosi adalah untuk meningkatkan penjualan atau menambah jumlah pelanggan. Melakukan kegiatan promosi untuk menarik pelanggan agar segera membeli produk atau jasa yang disediakan. Oleh karena itu, agar konsumen tertarik untuk membeli, maka promosi harus dibuat semenarik mungkin.  Publisitas (publicity) Publisitas adalah salah satu bentuk kegiatan

promosi yang menarik pelanggan melalui pameran, bakti sosial, kuis, dan berbagai kegiatan media lainnya. Kegiatan publisitas secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan reputasi koperasi di mata pelanggan. Oleh karena itu, kegiatan publisitas perlu ditingkatkan. Personil (personnel)

(5) Personil adalah orang yang terlibat langsung dalam segala aktivitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam semua organisasi. Dalam sebuah perusahaan jasa, orang ini tidak hanya berperan penting dalam produksi atau operasional, tetapi juga berperan penting dalam kontak langsung dengan konsumen. Perilaku personel yang berpartisipasi secara langsung sangat penting untuk mempengaruhi kualitas layanan yang diberikan dan citra perusahaan jasa terkait Secara sederhana personel adalah mereka yang secara langsung berpartisipasi dalam segala aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan konsumen. Personil memiliki beberapa indikator untuk menentukan identitas koperasi, indikator yang harus dipenuhi, dan indikator lainnya:

 Penampilan personel harus rapi dan fleksibel.  Petugas yang ramah melayani pelanggan

(13)

(6) Bukti Fisik (physical)

Bukti fisik tersebut justru mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang disediakan. Unsur-unsur yang terdapat pada bukti fisik tersebut antara lain adalah lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, perabot / perlengkapan, perlengkapan, warna, dan barang lain yang terintegrasi dengan jasa yang diberikan, seperti buku tabungan, sampul, label, dll. . Selain itu, terdapat suasana perusahaan yang mendukung, seperti efek visual, tata letak, dll. Bukti yang sebenarnya akan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan produk jasa yang disediakan. Terdapat beberapa indikator bukti fisik yang akan mempengaruhi kenyamanan nasabah dalam menikmati sarana dan prasarana yang disediakan koperasi, antara lain:

 Lokasi pelayanan bersih dan nyaman

 Kondisi ruang, termasuk sarana dan prasarana

 Titik informasi atau papan informasi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada pelanggan atau anggota

(7) Proses ( process)

Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumennya. Bagi perusahaan jasa, dalam proses ini kerjasama antara pemasaran dan operasional sangat penting, terutama dalam memenuhi semua kebutuhan dan keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat. Dalam bauran pemasaran, proses ini penting mulai dari kemunculan produk hingga selesainya penjualan produk kepada pembeli atau konsumen. Namun, prosesnya biasanya tidak mudah untuk mengikuti rencana, sehingga jika ada beberapa kesalahan yang tidak sesuai dengan rencana, harus ada alternatif rencana yang cepat dan tepat. Namun perlu diingat, setiap proses bauran pemasaran harus dijalankan semaksimal mungkin untuk meminimalisir penyimpangan. Proses dalam fungsinya merupakan proses dimana perusahaan berusaha mengembangkan kegiatan bisnis untuk memuaskan konsumen. Adapun suatu proses terdapat beberapa indikator yaitu:

(14)

 Dalam proses produksinya, setiap produk sangat sederhana.  Tingkat kualitas keluhan pelanggan yang tanggap dengan baik Setiap perusahaan harus selalu memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, tahap perkembangan, tren sistem distribusi, pola perilaku pembeli, segmen pasar yang ada atau dapat dikembangkan kembali saat ini, dan peluang persaingan yang belum terselesaikan. Mengenai persaingan, setiap perusahaan perlu memahami siapa pesaing, apa produk / posisi pasar pesaing, apa strateginya, kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing, dan kapasitas produk pesaing.

Setiap perusahaan perlu mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya dibandingkan dengan pesaingnya, Evaluasi dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya keuangan, fleksibilitas, kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan. Perkembangan koperasi adalah kemampuan seseorang untuk mensosialisasikan atau menjual produk dan sistem yang ada dalam organisasi. BTM saat ini relatif masih terbatas. Oleh karena itu, harus ada sosialisasi dan strategi yang tepat agar dapat meningkatkan pembangunan ekonomi Muhammadiyah melalui prinsip-prinsip Islam.

Dari perspektif tanggung jawab, pemasaran adalah aktivitas sekuensial alami yang dapat menghasilkan penjualan dan keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang. Perusahaan yang menggunakan "konsep pemasaran" selalu mencari cara untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Seperti disebutkan sebelumnya, pelanggan harus dipertahankan daripada beralih ke pesaing, yaitu memuaskan pelanggan. Ini dianggap lebih efektif daripada membujuk pelanggan untuk tidak mencari bantuan dari pesaing melalui promosi yang agresif. Membangun hubungan dengan pelanggan membutuhkan kerja tim yang solid di dalam perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan sebelum dan sesudah pembelian. Setiap orang harus bisa bekerja sama untuk membuat produknya bermanfaat bagi pelanggan. Seiring waktu, hubungan pelanggan akan melemah karena berkurangnya pendapatan yang diberikan atau peningkatan pengorbanan pelanggan. (Dharmmesta, 2014)

(15)

Menurut Kotler (2001: 256) Pemasaran online yaitu pemasaran yang dilakukan melalui sistem komputer online interaktif (menghubungkan konsumen dan penjual secara elektronik). Layanan online komersial adalah layanan yang memberikan informasi online dan layanan pemasaran kepada pelanggan yang membayar biaya bulanan. Pada saat yang sama, menurut Chaffey (2000), pemasaran online menggunakan Internet dan teknologi digital terkait untuk mencapai tujuan pemasaran dan mendukung konsep pemasaran modern. Kesimpulan: Pemasaran online adalah segala upaya menggunakan media internet untuk memasarkan produk atau jasa.

Oleh karena itu, untuk mendukung pernyataan di atas, Goldman Sachs mengemukakan bahwa model bisnis online (electronic marketing) dibedakan menjadi enam jenis, yaitu:

 Konektivitas, menyediakan layanan akses Internet berbasis bisnis kepada pelanggan.

 Konten, bisnis yang menyediakan layanan berdasarkan teks atau gambar.  Komunikasi, layanan komunikasi berbasis internet dengan menggunakan media

interaktif. .

 Commerce, merupakan model bisnis untuk melakukan aktivitas bisnis berbasis internet.Pemasaran Online (E-marketing), juga disebut sebagai Internet marketing, Pemasaran jaringan, pemasaran jaringan atau e-commerce adalah pemasaran produk atau layanan melalui Internet. Pemasaran Internet perlu menguasai aspek kreatif dan teknis Internet bersama-sama, termasuk: desain, pengembangan, periklanan, dan penjualan. (Nugroho, 2018b, pp. 64-67)

g) E-Commerce

Perdagangan elektronik (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan, atau pertukaran produk, layanan, dan informasi melalui jaringan komputer. E-commerce merupakan bagian dari e-commerce, dan cakupan e-commerce lebih luas, tidak hanya untuk bisnis, tetapi juga untuk kolaborasi dengan mitra bisnis, layanan pelanggan, lowongan kerja, dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga membutuhkan teknologi database, e-mail dan bentuk teknologi non komputer lainnya, seperti sistem

(16)

pengiriman komoditas dan alat pembayaran e-mail. E-commerce (Siregar, 2010). Adopsi e-commerce dimulai pada awal 1970-an, dan inovasinya terletak pada transfer dana elektronik (EFT) electronic fund transfer. Pada saat itu, level aplikasi masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga keuangan dan beberapa perusahaan kecil yang putus asa. Lalu ada Electronic Data Interchange (EDI), yang berkembang dari transaksi keuangan ke pemrosesan transaksi lainnya dan meningkatkan jumlah perusahaan yang berpartisipasi, dari lembaga keuangan hingga manufaktur, ritel, dan jasa. Aplikasi selanjutnya lainnya termasuk perdagangan saham untuk sistem reservasi perjalanan. Pada masa itu, sistem tersebut disebut sebagai aplikasi telekomunikasi, dan nilai strategisnya sudah terkenal.

Menurut Rahmati (2009), e-commerce memiliki arti "elektronik" dan mengacu pada sistem pemasaran melalui media elektronik. E-commerce mencakup distribusi, penjualan, pembelian, pemasaran, dan pemeliharaan produk pada sistem elektronik (seperti Internet atau bentuk jaringan komputer lainnya).

Sedangkan menurut penelitian Siregar (2010), e-commerce adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer.

Manfaat e-commerce bagi organisasi, konsumen, dan masyarakat secara keseluruhan (1) Untuk Organisasi (Irmawati, 2011):

 Memperluas pasar ke pasar domestik dan global sehingga perusahaan dapat menarik lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin hubungan dengan mitra bisnis yang paling sesuai

 Mengurangi biaya pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan, dan akses informasi kertas

 Memungkinkan perusahaan untuk menciptakan bisnis yang sangat terspesialisasi

 Mengurangi biaya inventaris dan overhead dengan mempromosikan proses "tarik" dari manajemen rantai nilai (dimulai dengan pesanan pelanggan dan menggunakan manufaktur just-in-time)

(17)

 Meningkatkan produktivitas karyawan melalui reorganisasi proses bisnis  Mengurangi biaya telekomunikasi

(2) Bagi Konsumen:

 Memungkinkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat (24 jam sehari).

 Memberi pelanggan lebih banyak pilihan produk dan pemasok.

 Memungkinkan konsumen untuk mendapatkan produk dan layanan yang lebih murah karena konsumen dapat berbelanja dari berbagai tempat dan membandingkan dengan cepat

 Produk digital, e-commerce dapat memastikan pengiriman cepat produk secara real time

 Memungkinkan klien untuk berinteraksi dengan klien lain di komunitas elektronik dan bertukar ide dan pengalaman

 Biarkan pelanggan berpartisipasi dalam lelang virtual (3) Bagi Masyarakat Luas:

 Memungkinkan lebih banyak orang untuk bekerja dari rumah  Memungkinkan menjual beberapa jenis barang dengan harga murah

Dalam hal transformasi organisasi, e-commerce telah mengubah karakteristik karir, pekerjaan dan gaji. E-commerce mengharuskan karyawan memiliki kemampuan, kreativitas ,komitmen, dan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan apa pun dilingkungan lean. Hal ini ditandai dengan otorisasi dan desentralisasi, termasuk pekerja pengetahuan yang dapat dengan cepat beradaptasi dengan teknologi baru dan perubahan lingkungan (organisasi pembelajar), kemampuan dan keberanian untuk mencoba produk, layanan, dan proses baru, serta kemampuan untuk mengelola perubahan secara strategis. Pada saat yang sama, dalam hal redefinisi organisasi, e-commerce telah menciptakan model bisnis baru berbasis layanan online dalam pemasaran.

(18)

Dalam proses e-commerce dalam dunia bisnis, perusahaan memerlukan beberapa komponen inti agar aktivitas e-commerce tetap berjalan dan dikelola secara normal. Komponen utama yang berperan penting dalam proses e-commerce adalah:

 Kontrol dan keamanan akses, situs e-commerce perlu memberikan akses tepercaya dan aman kepada semua pihak dalam transaksi e-commerce, misalnya melalui sandi, kunci enkripsi, sertifikat, atau tanda tangan digital. Lalu ada otorisasi akses yang hanya berlaku untuk bagian tertentu sehingga hanya pelanggan terdaftar yang bisa mengakses informasi dan aplikasi yang ada. Kontrol akses dan keamanan diperlukan untuk melindungi sumber daya situs e-commerce dari berbagai ancaman (pencurian sandi ,seperti peretas, atau nomor kartu kredit) atau untuk menghindari kegagalan sistem.

 Manajemen pencarian, perangkat lunak e-commerce harus menyertakan komponen mesin pencari situs web untuk membantu pelanggannya menemukan produk dan layanan tertentu yang ingin mereka evaluasi atau beli.

 Manajemen konten dan katalog: Konten e-commerce pada dasarnya berbentuk katalog multimedia yang berisi informasi produk, oleh karena itu pembuatan dan pengelolaan katalog adalah bagian utama dari manajemen konten. Perangkat lunak manajemen konten dapat digunakan dengan alat analitik di atas. Perangkat lunak manajemen konten akan membantu perusahaan e-niaga mengembangkan, menghasilkan, mengunggah, memperbarui, dan menyimpan data teks dan informasi multimedia di situs e-niaga. Selain itu, katalog dan manajemen konten dapat diperluas ke proses konfigurasi produk yang akan mendukung layanan mandiri web dan kustomisasi massal produk perusahaan.

 Manajemen alur kerja, sistem alur kerja e-bisnis yang membantu karyawan menyelesaikan tugas kerja mereka secara elektronik menggunakan mesin perangkat lunak alur kerja. Sistem ini memastikan bahwa transaksi, keputusan, dan aktivitas kerja yang benar dilakukan, dan data serta dokumen yang benar dikirim ke karyawan, pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan.

 Pemberitahuan aktivitas: Proses notifikasi acara memainkan peran penting dalam sistem e-commerce karena sistem ini digunakan untuk memantau semua

(19)

proses e-commerce dan mencatat semua aktivitas terkait termasuk perubahan atau masalah yang tiba-tiba. Sistem akan memberi tahu pelanggan, pemasok, karyawan, dan pemangku kepentingan tentang semua transaksi yang terkait dengan status mereka melalui email, email, newsgroup, pager, atau fax.

 Aktivitas perdaganan yang berkaitan dengan status mereka melalui pesan elektronik seperti email, newsgroups, pager atau fax.

 Kolaborasi dan Perdagangan: Tujuan utama e-commerce adalah untuk mendukung perjanjian kolaborasi dan layanan perdagangan yang diminta oleh pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan lainnya. Seperti halnya e-niaga, sistem e-niaga juga fokus pada pengembangan komunitas online yang melibatkan untuk meningkatkan layanan pelanggan dan membangun loyalitas.  Pemrosesan Pembayaran Elektronik adalah proses asli dan penting dalam

transaksi e-commerce. Saat ini, sebagian besar sistem e-niaga yang beroperasi di jaringan dan bisnis menggunakan kartu kredit untuk pembayaran.

h) Website

Salah satu ahli yang mengungkapkan pengertian website (Yuhefizar, 1998) Website adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di Internet, baik berupa informasi berupa teks, gambar, suara maupun video, bersifat interaktif dan memiliki keunggulan untuk menghubungkan dokumen yang satu dengan dokumen lainnya (hypertext). File tersebut juga dapat diakses melalui browser yang digunakan untuk membaca halaman tersebut, termasuk Netscape Navigator, Google Chrome, Internet Explorer, Mozilla Firefox, dll.

Situs web adalah tautan ke dunia digital dan bagian terpenting dari strategi pemasaran digital apapun. Bagian penting dari sebuah situs web adalah optimisasi mesin pencari (SEO) search engine optimation, yaitu proses mengatur konten situs web sehingga pengguna internet yang mencari konten yang terkait dengan situs web dapat dengan mudah menemukannya, dan juga menyediakan konten sehingga mesin dapat dengan mudah menemukannya. Mesin pencari.

(20)

i) Pemasaran Media Sosial (Social Media Marketing)

Diambil dari penelitian yang dikutip Fitri Rachmawati (Cindy Rizal Putri Paramitha). Media sosial adalah media yang dirancang untuk mempromosikan interaksi dan interaksi sosial dua arah. Media sosial didasarkan pada teknologi Internet, yang telah mengubah model distribusi audiens satu-ke-banyak, banyak-ke-banyak sebelumnya. Menurut (Kaplan dan Haenlein) media sosial adalah kumpulan aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas kerangka ideologis dan teknis dari platform Web 2.0. Media ini dapat menghubungkan individu dengan individu untuk berbagi dan mengumpulkan informasi secara online. Web 2.0 adalah platform media sosial dasar yang dibentuk olehnya, yang memberi pengguna cara mudah untuk berkolaborasi dan berbagi (berbagi) online.

Jumlah ini sangat besar. Dan Zarella percaya bahwa media sosial adalah paradigma baru dalam industri pemasaran, yang paling baik dijelaskan dalam paradigma industri media tradisional. Media tradisional, media sosial (seperti You tube, Twitter, Instagram, Facebook) saat ini digunakan untuk menyebarkan informasi dengan cepat, sedangkan informasi yang disebarluaskan kepada pengguna internet seperti koran, radio Tv dan majalah adalah teknologi monolog dan statis.

Penerbit majalah adalah organisasi besar yang mendistribusikan konten mahal kepada konsumen, dan pengiklan membayar untuk memasukkan iklan mereka ke dalam konten. Saat kita duduk dan menonton acara TV favorit kita, kita tiba-tiba termakan dan diinterupsi oleh iklan. Jika kita tidak setuju dengan apa yang kita baca di koran, maka tentu kita tidak bisa langsung memprotes redaksi. Di sisi lain, perkembangan teknologi baru untuk situs web telah mempermudah semua orang untuk membuat dan, yang terpenting, menyebarkan konten mereka sendiri. Blog, tweet, dan video YouTube dapat dibuat secara gratis dan dilihat oleh jutaan orang. Pengiklan tidak perlu membayar penerbit atau penerbit dalam jumlah besar untuk menempatkan iklan mereka. Kini pengiklan bisa membuat konten menarik mereka sendiri dan ditonton banyak orang.

Karakteristik Media Sosial Partisipasi Pengguna majalah di Media Sosial mencantumkan lima karakteristik utama media sosial:

(21)

 Participation, Mengenai partisipasi pengguna dalam penggunaan media sosial dapat berupa frekuensi kunjungan dan waktu penggunaan

 Opennes, Tidak ada hambatan bagi media sosial untuk memperoleh informasi dan membagikan konten tertentu

 Conversation, Karena akses internet yang mudah, perbincangan di media sosial bisa menyebar dengan cepat

 Community, Media sosial menyediakan mekanisme bagi individu atau organisasi untuk membangun komunitas dengan minat yang sama

 Connectedness, Informasi di media sosial bersifat viral yang memudahkan pengguna untuk saling terhubung teknologi digital akan membantu perusahaan mengelola agar upaya pemasarannya mengarah pada dua hal yaitu meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya untuk secara efektif menambah nilai bagi perusahaan.

2. Koperasi

Koperasi dalam hal ini dibagi menjadi dua macam diantaranya: 1) Koperasi Konvesional

a) Pengertian Koperasi

Koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation, terdiri dari kata co yang artinya bersama dan operation yang artinya bekerja atau berusaha. Jadi kata cooperation dapat diartikan bekerja bersama-sama atau usaha bersama untuk kepentingan bersama. Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis. Berikut ini adalah beberapa pengertian koperasi sebagai pegangan untuk mengenal koperasi lebih jauh.

Menurut Arifinal Chaniogo mengartikan koperasi sebagai perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama sekeluarga untuk menjalankan upaya peningkatan kesejahteraan fisik anggotanya (Arifin Sitio Halomoan Tamba, Teori dan Praktek Koperasi).

(22)

Hanel (dalam Sukamdiyo, 1996) mengemukakan bahwa organisasi koperasi adalah suatu sistem sosial ekonomi. Sehingga untuk dapat terpenuhi sebagai koperasi, 4 kriteria berikut harus dipenuhi (definisi Nominalis):

 Kelompok koperasi: adalah kelompok individu yang sekurang-kurangnya mempunyai kepentingan yang sama (tujuan yang sama).

 Swadaya kelompok koperasi: kelompok individu yang mewujudkan tujuannya melalui suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama - sama.

 Perusahaan koperasi: dalam melakukan kegiatan bersama, dibentuk suatu wadah yaitu perusahaan koperasi yang dimilikidan dikelola secara bersama untuk mencapai tujuan yang sama.

 Promosi anggota: perusahaan koperasi yang terdapat dalam organisasi tersebut, mempunyai tugas sebagai penunjang untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Dari beberapa rumusan pengertian koperasi di atas dapat disimpulkan bahwa tiap - tiap koperasi mempunyai cirri - ciri sebagai berikut:

 Adanya sekelompok orang yang berke pentingan ekonomis yang sama.  Memiliki dan membangun satu usaha bersama.

 Memiliki motivasi kuat untuk dapat berdikari sebagai kekuatan utama dari kelompok.

 Kepentingan bersama yang merupakan cerminan dari kepentingan individu atau anggota adalah tujuan utama usaha bersama mereka. (Sudarsono dan Edilius, 2002).

b) Tujuan Koperasi

Tujuan koperasi sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian, yaitu memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan koperasi adalah.

1) Memajukan kesejahteraan anggota koperasi. 2) Memajukan kesejahteraan masyarakat.

(23)

3) Membangun tatanan perekonomian nasional. c) Peran dan Fungsi Koperasi

Keberadaan koperasi diharapkan mampu memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta membangun tatanan perekonomian nasional. Menurut Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, fungsi dan peranan koperasi adalah sebagai berikut:

 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

d) Prinsip Koperasi

Karakteristik koperasi berbeda dengan badan usaha lain. Perbedaan antara koperasi dengan bentuk perusahaan lainnya tidak hanya terletak pada landasan dan asasnya, tapi juga pada prinsip-prinsip pengelolaan organisasi dan usaha yang dianut. Prinsip-prinsip pengelolaan koperasi merupakan penjabaran lebih lanjut dari asas kekeluargaan yang dianutnya. Sejarah prinsip koperasi dikembangkan oleh koperasi konsumsi di Rochdale. Prinsip-prinsip koperasi Rochdale atau the principles of Rochdale adalah sebagai berikut:

 Barang-barang dijual bukan barang palsu dan dengan timbangan yang benar  Penjualan barang dengan tunai

 Harga penjualan menurut harga pasar

 Sisa hasil usaha (keuntungan) dibagikan kepada para anggota menurut perimbangan jumlah pembelian tiap-tiap anggota ke koperasi

(24)

 Netral dalam politik dan keagamaaan Keenam prinsip tersebut sampai sekarang banyak digunakan oleh koperasi di banyak Negara sebagai prinsip-prinsip pendiriannya. Namun di dalam perkembangannya kemudian, ditambahkan beberapa prinsip lain seperti:

 Adanya pembatasan bunga atas modal  Keanggotaan bersifat sukarela

 Semua anggota menyumbang dalam permodalan (saling tolong untuk mencapai penyelamatan secara mandiri).

Pada tahun 1966, dalam kongres Gabungan Koperasi Internasional (International Corporative Alliance/ICA) di Austria, dirumuskan prinsip- prinsip koperasi sebagai berikut:

 Keanggotaan koperasi harus bersifat sukarela dan terbuka

 Koperasi harus diselenggarakan secara demokratis 3) Modal yang berasal dari simpanan uang dibatasi tingkat bunganya

 Sisa hasil usaha, jika ada yang berasal dari usaha koperasi harus menjadi milik anggota

 Koperasi harus menyelenggarakan pendidikan terhadap anggotanya, pengurus, pegawai koperasi, serta terhadap warga masyarakat pada umumya.

 Seluruh organisasi koperasi, baik koperasi pada tingkat local, pada tingkat propinsi, pada tingkat nasional, dan koperasi di seluruh dunia, hendaknya menyelenggarakan usaha sesuai dengan kepentingan anggotanya.

2) Koperasi Syari’ah

a). Pengertian Koperasi Syari’ah

Pengertian Koperasi Syariah Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu, cum yang berarti dengan, dan apareri yang berarti kerja. Dari dua kata ini dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah co dan operation yang dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah Cooperation veregening yang berarti bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.sedangkan secara etimologi, koperasi ialah suatu perkumpulan atau organisasi yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang bekerja sama

(25)

dengan penuh kesadaran untuk meningkatkan kesejahtraan anggota atas dasar sukarela secara kekeluargaan. Istilah bekerja sama berdasarkan atas asas kekeluargaan, secara otentik juga digunakan dalam konstitusi negara UUD 1945 sebagai tipologi sistem perekonomian nasional. Dalam penjelasannya, istilah usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan disebut koperasi. Dalam undang-undang 25 Tahun 1992 dinyatakan bahwa yang dimaksud koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar atas asas kekeluargaan.

b) Sumber Dana Koperasi dan Jenis-jenis Koperasi

Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Bagi anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya di koperasi dan kemudian oleh pihak koperasi dipinjamkan kembali kepada para anggota yang membutuhkan dana dan jika memungkinkan koperasi juga dapat meminjamkan dananya kepada masyarakat luas. Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari berbagai lembaga baik pemerintah maupun lembaga swasta yang kelebihan dana. Secara umum sumber dana koperasi berupa:

(1) Dari para anggota koperasi berupa  Iuran wajib

 Iuran pokok  Iuran sukarela (2) Dari luar koperasi

 Badan pemerintah  Perbankan

 Lembaga swasta lainnya.

Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota sangat tergantung kepada keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana. Sebagai contoh dalam

(26)

koperasi simpan pinjam semakin banyak seorang anggota meminjam sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan lebih besar dibandingkan dengan anggota yang tidak meminjam, demikian pula sebaliknya. Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan kepentingan para anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat yang mendirikan koperasi memiliki kepentingan ataupun tujuan yang berbeda. Perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi dibentuk dalam beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut. Jenis- jenis koperasi berdasarkan bidang usahanya terdiri dari:

 Koperasi konsumen  Koperasi produsen  Koperasi jasa

 Koperasi simpan pinjam c). Prinsip-Prinsip Koperasi

Prinsip-Prinsip Koperasi adalah pedoman bagi koperasi-koperasi dalam melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam praktik. Dan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut:

 Keanggotaan yang sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi yang bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaannya, tanpa membedakan jenis kelamin, latar belakang sosial, ras, politik dan agama .  Pengawasan demokratis oleh anggota Koperasi adalah organisasi yang

demokratis yang diawasi oleh para anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keptusan. Pria dan wanita yang dipilih sebagai wakil anggota bertanggung jawab kepada rapat anggota.

 Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi Para anggota memberikan kontribusi permodalan koperasi secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis (Terhadap modal tersebut).

 Kerja sama antar koperasi Koperasi melayani anggotanya secara kolektif dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama melalui organisasi koperasi tingkat lokal, nasional, regional dan internasional.

(27)

 Kepedulian terhadap masyarakat Koperai melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan, melalui kebijakan-kebiajakan yang diputuskan oleh rapat anggota,

d). Fungsi, Peran dan Tujuan Koperasi

pasal (3) UU. No. 25 Tahun 1992 tentang perkoprasian, tentang tujuan koperasi Indonesia seperti berikut: “Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tetenan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Di dalam pasal (4) UU. No. 25 Tahun 1992, diuraikan fungsi dan peran koperasi Indonesia adalah sebagai berikut:

 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai pedomannya.

 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

 Mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja

 Memeperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar menjadi lebih amanah, profesional (Fathonah), konsisten dan konsekuen (istiqomah) didalam menetapkan prinsip-prinsip ekonomi islam dan prinsip-prinsip syari’ah islam.

e). Keuntungan Koperasi

Keuntungan dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam. Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi. Disamping itu, keuntungan lainnya adalah bmemperoleh biaya-biaya administrasi

(28)

yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian keuntungan juga dapat diperoleh dari hasil investasi lain yang dilakukan diluar kegiatan peminjaman misalnya penempatan uang dalam bidang surat-surat berharga. Pembagian keuntungan didalam koperasi simpan pinjam diberikan utama bagi peminjam yang tidak pernah lalai dalam memenuhi kewajibannya. Keuntungan akan diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin besar pinjaman, maka pembagian keuntungannya pun semakin besar pula, demikian pula sebaliknya. Dapat disimpulkan bahwa keuntungan koperasi adalah sebagai berikut:

 Biaya bunga yang dibebankan kepada peminjam.  Biaya administrasi setiap kali transaksi.

 Hasil investasi di luar kegiatan koperasi 1. Pelayan Optimal Lembaga Keuangan

a) Kualitas Pelayanan

Kualitas merupakan sistem penting bagi penyedia layanan dan harus dilakukan dengan baik. Menggunakan kualitas sebagai ciri penampilan atau kinerja produk adalah bagian penting dari strategi perusahaan untuk mencapai keunggulan berkelanjutan, baik itu pemimpin pasar atau strategi untuk pertumbuhan berkelanjutan. Menurut Wyckof (dalam Suherman, 2019) kualitas layanan merupakan tingkat keunggulan yang diinginkan, dan pengendalian tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu pelayanan yang diharapkan dan pelayanan yang dipersepsikan. Fandy Tjiptono 2004: 60. Oleh karena itu, kualitas layanan yang tinggi dapat diukur dengan membandingkan layanan yang diharapkan dengan layanan yang dirasakan. Ada lima keputusan tentang kualitas layanan, sebagai berikut (Philip Kotler 1994:561).

 Satu jenis. Batasan: Kemampuan untuk melakukan layanan yang dijanjikan dengan benar dan andal. Misalnya kemudahan bertransaksi, keseriusan pembiayaan, dll.

 Responsiveness: kesediaan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan dengan cepat atau responsif. Misalnya, kemampuan koperasi dalam

(29)

menangani masalah, kecepatan transaksi karyawan, dan kemampuan komunikasi yang baik dengan anggota.

 Keyakinan: pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka untuk menghasilkan kepercayaan dan keyakinan. Misalnya keramahan karyawan dalam melayani pelanggan, kejujuran karyawan dalam bertransaksi, dll.

 Empati: kondisi perawatan dan perhatian pribadi kepada karyawan. Seperti mementingkan anggota dan memperlakukan semua anggota dengan adil.  Berwujud: Munculnya fasilitas fisik, peralatan, personel, dan media

komunikasi. Misalnya, pekerjaan pelayanan pegawai koperasi sudah rapi, dan peralatan perdagangan pegawai tertib.

b) Kepuasan Pelanggan

Kepuasan konsumen merupakan prasyarat untuk memenuhi harapan produk (Kotler & Armstrong, 1999). Kepuasan adalah evaluasi konsumen terhadap fungsi suatu produk atau layanan, dan produk atau layanan tersebut telah berhasil mencapai permintaan yang memuaskan, lebih rendah dan lebih tinggi dari yang diharapkan. Menurut Sumarwan (2003), kepuasan mengacu pada tingkat persepsi setelah membandingkan hasil / hasil yang dirasakan dengan harapan. Oleh karena itu, tingkat kepuasan bergantung pada perbedaan antara hasil yang dirasakan dan harapan. Jika kinerjanya lebih rendah dari yang diharapkan maka pelanggan akan kecewa, jika kinerjanya sesuai dengan yang diharapkan maka pelanggan akan sangat senang. c) Kepercayaan Pelanggan

Kepercayaan pelanggan tidak hanya akan muncul, tetapi harus dicapai melalui (fungsi manajemennya; perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan pengendalian). Dengan perencanaan yang matang dan matang serta pemantauan lebih lanjut terhadap segala sesuatu yang telah direncanakan, tentunya akan dihasilkan produksi (barang / jasa) terbesar, sehingga pelanggan cenderung memberikan respon positif terhadap perusahaan. Pelanggan cenderung menilai dan memperhatikan apa yang mereka rasakan, sukai, atau konsumsi. Ada beberapa hal yang membuat klien mempercayai

(30)

industri / perusahaan, dalam hal ini industri jasa keuangan, seperti citra dan perhatian perusahaan.

Kepuasan pelanggan sangat berharga untuk menjaga kelangsungan hidup masa depan perusahaan. Layanan yang diberikan kepada pelanggan akan mendorong pelanggan untuk merasa puas dengan layanan yang diberikan. Ketika pelanggan merasa puas dengan setiap layanan yang diberikan oleh perusahaan / layanan keuangan, maka kepercayaan pelanggan akan tercipta. (Guspul, 2014)

Referensi

Dokumen terkait

1) Setiap Badan Layanan Umum wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan. 2) Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja Badan Layanan Umum

(3) Ujian akhir semester yang dilaksanakan pada akhir semester, sebanyak satu kali dalam satu semester. f) Seorang mahasiswa selama mengikuti program studi diberi

Kekuatan spiritual terletak pada kelurusan dan kebersihan hati nurani, roh, pikiran, jiwa, dan emosi. Guru harus mampu mendidik murid dengan menyertakan nilai-nilai

cafe yang hadir saat ini tidak lagi dalam nuansa sederhana tetapi dalam nuansa kemewahan dengan layout ruangan yang nyaman, menu-menu special dan beberapa cafe

REPRESENTASI MAKNA BELA NEGARA DALAM FOTO KEGIATAN “FISIP CARE 2019” PADA INSTAGRAM BEM FISIP UPNVJ (Studi Analisis Semiotika Roland Barthes).. UPN Veteran Jakarta, Fakultas

Adapun dari beberapa pengertian rumah tidak layak huni di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar rumah tidak layak huni dihuni oleh masyarakat yang kurang

Hubungan tersebut dapat dijelaskan dari faktor yang mempengaruhi sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) yaitu kepercayaan yang ada pada diri seseorang

Kualitas layanan diwujudkan melalui pemenuhan keinginan dan kebutuhan pelanggan serta ketepatan penyampaian dalam mengimbangi atau bahkan melampaui harapan pelanggan,