• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI POLA BILANGAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI POLA BILANGAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP PGRI SUMATERA BARAT

TESSYPRIMAPUTRI,SEFNARISMEN,HAMDUNAH

151

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI POLA BILANGAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

Tessy Prima Putri, Sefna Rismen, Hamdunah

Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sumatera Barat, Jl. Gunung Pangilun, Padang tessyprimaputri27@gmail.com

Abstract. This research was motivated by the number of students who made mistakes in solving

math problems, including the pattern numbers theory. The research objective was to determine the types of errors made by students in solving math problems with the number pattern material and their causes. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The subjects of this study were students of class VIII3 SMP Pertiwi 2 Padang. Data collection techniques include tests and interviews. The test data analysis technique used a holistic rubric on a scale of 4 and interview analysis consisting of data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that in solving pattern numbers problems the students made most concept errors and principle errors. The factors that cause students to make these mistakes are seen from cognitive factors, namely students are not able to understand the meaning of the questions given, students forget to write down what is known and are asked about, students do not understand the concept of number pattern material, students do not understand how to use formulas to solve questions, students shorten the answers to solving the questions, students are not careful because they are in a hurry to carry out the problem solving operations.

Key words: Student Error Analysis, Pattern Numbers

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika termasuk materi pola bilangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi pola bilangan dan faktor penyebabnya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII3 SMP Pertiwi 2 Padang.

Teknik pengumpulan data meliputi tes dan wawancara. Teknik analisis data tes dengan rubrik holistik skala 4 dan analisis wawancara yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal pola bilangan siswa paling banyak melakukan kesalahan konsep dan kesalahan prinsip. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan tersebut dilihat dari faktor kognitif yaitu siswa tidak mampu memahami maksud dari soal yang diberikan, siswa lupa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal, siswa tidak memahami konsep materi pola bilangan, siswa tidak paham dengan cara menggunakan rumus untuk menyelesaikan soal, siswa mempersingkat jawaban penyelesaian soal, siswa kurang teliti karena terburu-buru dalam melakukan operasi penyelesaian soal.

Kata kunci: Analisis Kesalahan Siswa, Pola Bilangan PENDAHULUAN

Matematika merupakan pelajaran yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini menyebabkan matematika menjadi satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pentingnya pelajaran matematika harus

(2)

VOL. 6 NO. 1 DESEMBER 2020

ISSN: 2443-1257

152

menjadi suatu perhatian yang lebh dalam, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif agar dapat mengembangkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif serta kemampuan dalam bekerjasama.

Tujuan pembelajaran matematika berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dalam (Masitoh & Prabawanto, 2015) menyatakan bahwa pembelajaran matematika bertujuan agar siswa dapat : (1) Memahami konsep, (2) Menggunakan penalaran dalam pemecahan masalah, (4) Mengkomunikasikan untuk memperjelas keadaan atau masalah, (5) Memiliki sikap prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai matematika. Tercapainya tujuan pembelajaran matematika dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang baik, siswa dituntut untuk dapat menyelesaikan soal dengan benar. Namun terkadang siswa juga merasakan kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika, sehingga siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika.

Pola bilangan merupakan bagian dari materi matematika yang diajarkan di kelas VIII semester I. Pola bilangan adalah susunan bilangan yang berbentuk teratur serta tersusun dari beberapa bilangan yang membentuk pola tertentu. Menurut (Juliant & Noviartati, 2016) “Menyelesaikan masalah pola bilangan dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan penalaran dan pembelajaran pola bilangan dapat mengeksplorasi kemampuan berpikir siswa”. Maka dari itu perlunya mempelajari materi pola bilangan sebagai pembelajaran yang melatih penalaran siswa. Disinilah letak kesulitan siswa dalam mempelajari materi pola bilangan sehingga membuat siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal.

Kesalahan yang biasa dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi pola bilangan yaitu kesalahan konsep, kesalahan prinsip dalam menggunakan rumus, kesalahan dalam melakukan operasi perhitungan, serta prosedur penyelesaian yang tidak sempurna. Apabila kesalahan-kesalahan yang muncul tidak segera diperhatikan dan ditindak lanjuti, maka akan berdampak buruk pada siswa. mengingat dalam pembelajaran matematika, materi yang telah diberikan akan saling terkait dan menunjang untuk materi berikutnya.

Hasil observasi yang telah dilakukan di kelas VII3 SMP Pertiwi 2 Padang menemukan fakta bahwa ada beberapa siswa belum mampu menyelesaikan soal

(3)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP PGRI SUMATERA BARAT

TESSYPRIMAPUTRI,SEFNARISMEN,HAMDUNAH

153 matematika dengan baik, siswa banyak yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal latihan, siswa bingung untuk menyelesaikan soal jika bentuknya sudah berbeda dari contoh yang diberikan guru, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa belum menguasai materi yang dipelajari, sehingga menyebabkan hasil belajar siswa masih rendah. Rendahnya hasil belajar matematika yang diperoleh, tidak terlepas dari kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang diberikan guru sehingga membuat siswa mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika.

Hasil wawancara dengan guru metematika kelas VII3 SMP Pertiwi 2 Padang diperoleh informasi bahwa masih banyak siswa yang belum memahami materi yang diajarkan, sehingga dalam menyelesakan soal yang diberikan siswa masih belum tepat, siswa masih banyak yang melakukan kesalahan dalam proses menyelesaian soal, siswa belum memahami maksud soal yang diberikan dengan baik, siswa kurang teliti dalam mennyelesaikan soal. Wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang siswa kelas VII3 SMP Pertiwi 2 Padang, diperoleh informasi bahwa siswa menganggap bahwa matemtka merupakan pelajaran yang sulit banyak rumus dan hitung-hitungan, sehingga siswa bingung harus menggunakan rumus yang mana untuk menyelesaikan soal.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka perlu dilakukan analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Menurut (Sulistyowati & Sujadi, 2015) “Analisis kesalahan adalah proses untuk dapat mengetahui dimanakah letak kelemahan dan kesulitan siswa dalam mengerjakan soal”. Dari pendapat diatas, dengan kita mengetahui letak kelemahan dan kesulitan siswa dalam mengerjakan soal matematmatika kerutama soal pola bilangan, maka guru dapat menemukan solusi agar siswa dapat menghindari kesalahan yang mungkin terjadi dalam menyelesaikan soal.

Jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal

matematika materi pola bilangan menurut Soedjadi dalam (Laeli, 2017) yaitu : 1) Kesalahan Fakta, siswa dikatakan melakukan kesalahan fakta adalah : a) Siswa

melakukan kesalahan dalam merubah permasalahan pada kedalam simbol-simbol atau model matematika. 2) Kesalahan Konsep, siswa dikatakan melakukan kesalahan konsep yaitu : a) Siswa tidak dapat memahami dengan benar makna soal, b) Siswa tidak dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal, c) siswa tidak dapat menentukan rumus atau teorema. 3) Kesalahan Prinsip, siswa dikatakan melakukan kesalahan prinsip

(4)

VOL. 6 NO. 1 DESEMBER 2020

ISSN: 2443-1257

154

yaitu : a) Siswa salah dalam menggunakan rumus atau teorema, b) siswa tidak menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal, c) salah dalam menggunakan aturan eliminasi dan substitusi, d) salah dalam penarikan kesimpulan akhir dalam menentukan jawaban akhir soal. 4) Kesalahan Operasi, siswa dikatakan melakukan kesalahan operasi yaitu : a) siswa tidak tepat dalam melakukan operasi perhitungan hasil operasi penyelesaian soal.

Kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal matematika disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan yaitu faktor kognitif dan non kognitif. Menurut Suwarso dalam (Sulistiyanto, 2016) faktor kognitif adalah faktor yang berhubungan dengan kemampan intelegtual dan cara siswa memprosesatau mencerna matemari matematika ke dalam pikiran. Adapun faktor penyebab kesalahan yang disebabkan oleh faktor kognitif dalam penelitian ini meliputi faktor kesalahan fakta, faktor kesalahan konsep, faktor kesalahan prinsip dan faktor kesalahan operasi. Faktor non kognitif menurut Slameto (2010 : 54) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar ada dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan faktor penyebab diatas, maka dalam penelitian ini dibatasi bahwa faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi pola bilangan hanya dilihat dari faktor kognitif siswa.

Dari penjelasan diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu peneliti ingin melakukan analisis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi pola bilangan dan mengetahui faktor penyebab siswa melakukan kesalahan. Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Marpaung, 2018) menyimpulkan bahwa letak kesalahan siswa adalah kesalahan pemahaman konsep, menentukan hal yang ditanyakan, membuat model matematika, kesalahan operasi dan kesalahan menuliskan jawaban akhir. Jenis kesalahan yang dilakukan siswa adalah kesalahan konsep, kesalahan operasi, kesalahan karena kecerobohan dan kesalahan data. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan adalah faktor kesalahan konsep, faktor kesalahan prinsip, faktor kesalahan operasi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dipilih secara purposive sampling. Menurut Sugiyono (2013 : 85) “Purposive

(5)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP PGRI SUMATERA BARAT

TESSYPRIMAPUTRI,SEFNARISMEN,HAMDUNAH

155

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Pengambilan

subjek penelitian didasarkan pada hasil tes essay materi pola bilangan yang diberikan kepada siswa kelas VIII3, dimana diambil 2 orang secara acak untuk mewakili setiap tingkatan kemampuan yaitu kemampuan akademik tinggi, kemampuan akademik sedang dan kemampuan akademik rendah, sehingga total subjek penelitian ini yaitu 6 orang siswa. Teknik pengumpulan data berupa tes dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data tes yang digunakan yaitu rubrik holistik skala 4. Iryanti (2004 : 13) menyatakan bahwa “Rubrik adalah pedoman penskoran”. Nilai siswa dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :

Selanjutnya, untuk mengetahui tingkatan kemampuan akademik siswa digunakan acuan sebagai berikut :

Tabel 1. Kriteria Pengelompokkan Kemampuan Akademik

Kriteria Persentase (%)

Tinggi 80 ≤ N ˂ 100

Sedang 40 ≤ N ˂ 80

Rendah 0 ≤ N ˂ 40

Sumber : Modifikasi ( (Arikunto, 2010)

Berdasarkan kriteria hasil kemampuan akademik siswa diatas diketahui siswa dengan tingkat kemampuan akademik tinggi, kemampuan akademik sedang, dan kemampan akademik rendah. Analisis jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal diidentifikasi berdasarkan tingkatan kemampuan akademiknya. Analisis wawancara menurut Miles & Huberman dalam Sugiyono (2013 : 246) secara umum teknik analisis data wawancara yaitu sebagai berikut : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data pengelompokkan kemampuan akademik siswa diambil dari data hasil tes materi pola bilangan yang telah dilaksanakan oleh siswa kelas VIII3 SMP Pertiwi 2 Padang. Hasil jawaban tes siswa pada materi pola bilangan menunjukkan bahwa kelompok kemampuan akademik siswa terdiri atas 3 kemampuan yaitu kemampuan akademik tinggi, kemampuan akademik sedang, dan kemampuan akademik rendah seperti yang tertera pada Tabel 2 berikut:

(6)

VOL. 6 NO. 1 DESEMBER 2020

ISSN: 2443-1257

156

Tabel 2. Pengelompokkan Kemampuan Akademik Tes Materi Pola Bilangan Siswa Kemampuan

Akademik

Nomor Absen Siswa Jumlah

Tinggi S-04, S-08, S-11, S-16 4

Sedang S-02, S-03, S-05, S-09, S-10, S-17, S-18, S-19, S-21, S-23 10

Rendah S-06, S-07, S-12, S-13, S-15, S-20, S-22 7

Total 21

Hasil data pada Tabel 2 diatas, dapat dilihat bahwa dari 21 orang siswa yang menyelesaikan soal tes matematika materi pola bilangan terdapat 4 orang siswa yang termasuk kelompok kemampuan akademik tinggi, 10 orang siswa kelompok kemampuan akademik sedang, dan 7 orang siswa kelompok kemampuan akademik rendah.

1. Analisis kesalahan siswa dengan kemampuan akademik tinggi

Hasil tes materi pola bilangan siswa memiliki kemampuan akademik tinggi yaitu sebanyak 4 orang siswa dari 21 siswa yang mengikuti tes. Jenis kesalahan yang dilakukan siswa kemampuan akademik tinggi adalah kesalahan konsep dan prinsip. Berikut ditampilkan salah satu contoh jawaban siswa kemampuan akademik tinggi :

Soal : hasil panen seorang pemilik kebun jeruk setiap tahunnya mengalami peningkatan dengan mengikuti aturan barisan geometri. Petani tersebut memanen 8 ton jeruk pada tahun pertama dan 216 ton pada tahun ketiga. Tentukan jumlah hasil panen petani tersebut selama 5 tahun.

Gambar 1. Jawaban siswa kemampuan akademik tinggi

Gambar 1 menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan konsep yaitu siswa salah dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal, terlihat pada jawaban siswa diketahui dan siswa salah dalam menntukan rumus penyelesaian soal ( ) Seharusnya rumus

(7)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP PGRI SUMATERA BARAT

TESSYPRIMAPUTRI,SEFNARISMEN,HAMDUNAH

157 untuk penyelesaian soal tersebut yaitu ( )

. Selanjutnya, kesalahan prinsip yaitu siswa salah dalam menggunakan rumus untuk menyelesaikan soal terlihat pada jawaban siswa menuliskan ( ) Faktor penyebab siswa kemampuan akademik tinggi melakukan kesalahan dilihat dari faktor kognitif, dimana faktor penyebab siswa melakukan kesalahan fakta yaitu siswa lupa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal, dan faktor penyebab siswa melakukan kesalahan prinsip yaitu siswa tidak paham rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal.

2. Analisis kesalahan siswa dengan kemampuan akademik sedang

Hasil tes materi pola bilangan siswa yang memiliki kemampuan akdemik sedang yaitu sebanyak 10 orang siswa dari 21 siswa yang mengikuti tes. Jenis kesalahan siswa kemampuan akademik sedang adalah kesalahan fakta, kesalahan konsep, dan kesalahan prinsip. Berikut ditampilkan salah satu contoh jawaban siswa kemampan akademik sedang :

Soal : pada suatu deret bilangan diketahui nilai suku kelima yaitu 29 dan suku ketujuh yaitu 41. Tentukan jumlah 16 suku pertama dari deret tersebut!

Gambar 2. Jawaban siswa kemampuan akdemik sedang

Gambar 2 menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan fakta yaitu siswa tidak dapat merubah permasalahan pada soal kedalam simbol atau model matematika. Kesalahan konsep yaitu siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal, dan siswa tidak dapat memahami dengan benar maksud dari apa yang ditanyakan soal. Kesalahan prinsip yaitu siswa salah dalam penarikan kesimpulan akhir jawaban soal, terlihat pada jawaban siswa jadi suku pertama adalah 5 dan bedanya 6, seharusnya kesipulan akhir jawabannya yaitu

(8)

VOL. 6 NO. 1 DESEMBER 2020

ISSN: 2443-1257

158

Faktor penyebab siswa kemampuan akademik sedang melakukan kesalahan dilihat dari faktor kognitif, dimana faktor penyebab siswa melakukan kesalahan fakta yaitu siswa tidak paham dengan soal yang diberikan, faktor penyebab siswa melakukan kesalahan konsep yaitu siswa lupa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal, dan faktor penyebab siswa melakukan kesalahan prinsip yaitu siswa tidak paham rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal, siswa mempersingkat proses penyelesaian soal.

3. Analisis kesalahan siswa dengan kemampuan akademik rendah

Hasil tes materi pola bilangan siswa yang memiliki kemampuan akademik rendah yaitu sebanyak 7 orang siswa dari 21 siswa yang mengikuti tes. Jenis kesalahan yang dilakukan siswa kemampuan akademik rendah adalah kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan prinsip, dan kesalahan operasi. Berikut ditampilkan salah satu contoh jawaban siswa kemampuan akademik rendah :

Soal : Tentukan aturan dari pola bilangan berikut, kemudian tuliskan 3 suku berikutnya! (a) 1,4,9,16,... (b) 2,4,6,8,...

Gambar 3. Jawaban siswa kemampuan akademik rendah soal 1

Jawaban siswa pada Gambar 3 menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan fakta yaitu siswa tidak dapat merubah permasalahan yang ada pada soal kedalam simbol atau model-model matematika. Kesalahan konsep yaitu siswa tidak dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal. Kesalahan prinsip yaitu siswa tidak menuliskan langkah-langkah penyelesaian yang dilakukan untuk mendapatkan hasil akhir jawaban. Kesalahan operasi yaitu siswa tidak dapat melanjutkan operasi penyelesaian sampai mendapatkan nilai 3 suku berikutnya.

Soal : Tentukan suku ke-n dari barisan bilangan 4, 11, 18, 25, ..., n

(9)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP PGRI SUMATERA BARAT

TESSYPRIMAPUTRI,SEFNARISMEN,HAMDUNAH

159 Jawaban siswa pada Gambar 4 menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan fakta yaitu siswa tidak dapat merubah permasalahan pada soal kedalam simbol atau model-model matematika. Kesalahan konsep yaitu siswa tidak dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal. Kesalahan prinsip yaitu siswa tidak dapat menuliskan langkah penyelesaian soal yang dilakukan. Kesalahan operasi yaitu siswa salah dalam melakukan operasi penyelesaian soal sehingga jawaban akhir yang dituliskan juga salah.

Soal : Pada suatu deret bilangan diketahui nilai suku kelima yaitu 29 dan suku ketujuh yaitu 41. Tentukan jumlah 16 suku pertama deret tersebut!

Gambar 5. Jawaban siswa kemampuan akademik rendah soal 3

Jawaban siswa pada Gambar 5 menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan fakta yaitu siswa tidak mampu merubah permasalahan pada soal kedalam simbol-simbol atau model matematika. Kesalahan konsep yaitu siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal dan siswa tidak mampu menentukan rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal. Kesalahan prinsip yaitu siswa tidak menggunakan rumus untuk menentukan jumlah 16 suku pertama. Kesalahan operasi yaitu siswa tidak menuliskan langkah operasi penyelesaian soal yang dilakukan sehingga menghasilkan 800.

Faktor penyebab siswa kemampuan akademik rendah melakukan kesalahan dilihat dari faktor kognitif, dimana faktor penyebab siswa melakukan kesalahan fakta yaitu siswa tidak memahami maksud soal yang diberikan, faktor penyebab siswa melakukan kesalahan konsep yaitu siswa tidak paham dengan rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal, faktor penyebab siswa melakukan kesalahan prinsip yaitu siswa tidak tau cara menggunakan rumus untuk penyelesaian soal, dan faktor penyebab siswa melakukan kesalahan operasi yaitu siswa kurang teliti dalm melakukan operasi penyelesaian soal.

(10)

VOL. 6 NO. 1 DESEMBER 2020

ISSN: 2443-1257

160

Berdasarkan hasil analisis kesalahan siswa terhadap soal pola bilangan, diketahui bahwa dari semua jenis kesalahan yang dikemukan oleh Soedjadi dalam (Laeli, 2017), jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pola bilangan yaitu kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan prinsip, dan kesalahan operasi, dari semua tingkatan kemampuan akademik siswa diperoleh bahwa jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa yaitu kesalahan konsep dan kesalahan prinsip. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh (Amelia & Yadrika, 2019) dimana terdapat 4 jenis kesalahan yang dilakukan siswa yaitu kesalahan konsep, kesalahan fakta, kesalahan prinsip dan kesalahan operasi.

Faktor penyebab dari semua jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi pola bilangan dilihat dari faktor kognitif adalah siswa tidak mampu memahami maksud dari soal yang diberiikan, siswa lupa dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan soal, siswa tidak memahami materi pola bilangan, siswa tidak paham dengan cara menggunakan rumus untuk menyelesaikan soal, siswa mempersingkat jawaban untuk penyelesaian soal, siswa kurang teliti karena terburu-buru dalam melakukan operasi penyelesaian soal.

Penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika materi pola bilangan. Oleh karena itu, sebaiknya guru dapat merancang kegiatan atau strategi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pola bilangan. Tujuannya agar dapat meminimalisir terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pola bilangan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan soal

matematika materi pola bilangan pada siswa kelas VIII3 SMP Pertiwi 2 Padang.

A. Jenis kesalahan berdasarkan kemampuan akademik

1. Jenis kesalahan dilakukan siswa kemampuan akademik tinggi yaitu kesalahan konsep dan kesalahan prinsip.

2. Jenis kesalahan siswa kemampuan akademik sedang yaitu kesalahan fakta, kesalahan konsep dan kesalahan prinsip

3. Jenis kesalahan siswa kemampuan akademik rendah yaitu kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan prinsip, dan kesalahan operasi.

(11)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP PGRI SUMATERA BARAT

TESSYPRIMAPUTRI,SEFNARISMEN,HAMDUNAH

161

B. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dilihat dari faktor kognitif:

1. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan fakta yaitu siswa tidak paham dengan maksud soal yang diberikan

2. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan konsep yaitu siswa lupa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal, siswa tidak memahami konsep materi pola bilangan dan siswa tidak paham dengan rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal,

3. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan prinsip yaitu siswa mempersingkat jawaban penyelesaian soal,

4. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan operasi yaitu siswa kurang teliti karena

terburu-buru dalam melakukan operasi penyelesaian soal. DAFTAR PUSTAKA

Amelia, S., & Yadrika, G. (2019). Analisis Kesalahan Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Integral. Jurnal Ilmiah Dikdaya, 9(1), 124. https://doi.org/10.33087/dikdaya.v9i1.132

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Iryanti. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Juliant, A., & Noviartati, K. (2016). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan

Soal Pada Materi Pola Bilangan Ditinjau dari Kemampuan Matematika Siswa.

Jurnal Riset Pendidikan, Vol. 2, No(2), 113.

Laeli, H. (2017). Deskripsi Kesalahan Siswa Kelas VII SMP N Kebasem Dalam Menyelesaikan Soal Operasi Hitung Bilangan Bulat. Skripsi, 6–24.

Marpaung, N. Q. R. (2018). Analisis kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika di MTs Swasta Aisyiyah Sumatera Utara. Skripsi.

Masitoh, I., & Prabawanto, S. (2015). Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika dan Kemampuan Berfikir Kritis Matematis Siswa Kelas V Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Eksloratif. Edu Humaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus

Cibiru, 7(2), 186. https://doi.org/10.17509/eh.v7i2.2709

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sulistiyanto, A. D. (2016). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal- Soal

Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMP Tahun Ajaran 2015/2016.

Sulistyowati, A., & Sujadi, A. . (2015). Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Sudut, Luas, dan Keliling Segitiga Siswa Kelas VII Smp Negeri 2 Melati, Sleman.

Gambar

Tabel 2. Pengelompokkan Kemampuan Akademik Tes Materi Pola Bilangan Siswa  Kemampuan
Gambar 2. Jawaban siswa kemampuan akdemik sedang
Gambar 3. Jawaban siswa kemampuan akademik rendah soal 1
Gambar 5. Jawaban siswa kemampuan akademik rendah soal 3

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan peneliitian yang peulis lakukan adalah untuk mendapatkan informasi apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang diterapkan dan kelas kontrol yang

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih pasti dan terperinci analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan

Untuk teks pilihan paket ountbound yang di tawarkan menggunakan font Trebuchet, ukuran 10 pt menggunkan warna hitam.sedangkan untuk informasi lembaga (alamat)

Akan tetapi pada kenyataannya Pemerintah Pandeglang melalui Diskomsantik kurang mensosialisasikan mengenai aplikasi aduan online Bebeja tersebut kepada

Penyelamatan yang dilakukan bukan pada tanaman itu sendiri melainkan pada tanaman yang lain yang dekat dengan pathogen supaya tidak menular dan mencegah lebih dahulu mulai

Hera Pradipta Putri, Dwisetia Puerwono (2013) dalam penelitian yang berjudul “Faktor Internal dan Faktor Eksternal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa

[r]

BAB III PROSES PEMBELAJARAN MUSIK MELALUI DRAMA MUSIKAL DOMBA YANG HILANG PADA SANGGAR ANAK PELANGI BEDONO………..…...…