• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dan produksi yang semakin pesat di era globalisasi ini, tidak. operasi yang semakin produktif dan cost effective.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. informasi dan produksi yang semakin pesat di era globalisasi ini, tidak. operasi yang semakin produktif dan cost effective."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melihat perkembangan dan persaingan dalam bidang teknologi informasi dan produksi yang semakin pesat di era globalisasi ini, tidak menutup kemungkinan jika saat ini banyak industri manufaktur yang berusaha bersaing satu dengan yang lainnya. Setiap perusahaan ingin mencapai tujuan yaitu adalah memperoleh keuntungan. Hal ini tentulah dapat dicapai apabila perusahaan mampu menghasilkan produk-produk bermutu yang memenuhi keinginan konsumen serta melaksanakan pengelolaan kegiatan produksi dan operasi yang semakin produktif dan cost effective.

Pacific Paint sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang mulai berdiri sejak bulan Agustus tahun 1943, juga tentunya mengharapkan keuntungan yang tinggi. Hasil produksi yang dihasilkan oleh Pacific Paint beragam jenisnya dan tentu saja produk tersebut juga memberikan profit yang berbeda. Cat putih tentu saja memberikan profit yang lebih besar daripada cat lain yang kurang diminati oleh konsumen. Begitu juga dengan cat minyak dan cat air, tentu saja penjualan cat air lebih besar daripada cat minyak.

(2)

Berbagai macam cara dilakukan oleh setiap perusahaan untuk mencapai tujuannya yaitu mendapatkan keuntungan. Hal ini dikarenakan, hanya perusahaan yang sudah mendapatkan keuntungan yang besar lah yang dapat dikatakan perusahaan yang berhasil dan sukses.

Salah satu langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan agar mendapatkan keuntungan yang diinginkan adalah mengalokasikan sumber terbatas diantara beberapa aktivitas yang bersaing dengan baik. Perusahaan seharusnya dalam berproduksi harus memperkirakan ketersediaan sumber daya yang dimilikinya sehingga pemanfaatannya dapat optimal. Perusahaan dapat mencapai titik maksimum apabila perusahaan memperhatikan ketersediaan sumber daya yang dimiliki.

Pada kenyataannya di Pacific Paint, sumber daya yang ada belum dimanfaatkan dengan benar, sehingga perusahaan tidak tahu seberapa besar keuntungan maksimal yang dapat diperoleh perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif.

Permintaan yang tidak menentu menyebabkan keuntungan yang di dapatkan oleh perusahaan pun tidak menentu dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Apabila permintaan sedang tinggi, perusahaan terkadang tidak dapat memenuhi semua permintaan konsumen. Sedangkan apabila permintaan menurun, perusahaan akan mengalami kelebihan produksi dan penumpukan barang jadi.

(3)

Banyak faktor yang mendukung suatu pabrik untuk dapat menjalankan proses produksi dengan baik. Salah satu fungsi yang terpenting dalam usaha mencapai tujuan perusahaan adalah perencanaan dan pengawasan produksi. Dimana yang dimaksud dengan perencanaan dan pengawasan produksi adalaah penentuan dan penetapan kegiatan-kegiatan produksi yang akan dilakukan, dan mengawasi kegiatan pelaksanaan dari proses dan hasil produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Metode yang dipergunakan untuk memaksimalkan laba dalam proses perencanaan dan pengawasan produksi adalah metode Linear Programming. Dengan metode ini, perusahaan dapat mengatur output yang harus diproduksi untuk masing-masing produk sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pacific Paint sebagai perusahaan yang menghasilkan cat, menghadapi berbagai permasalahan dalam menjalankan produksinya. Masalah yang dihadapi departemen perencanaan dan pengendalian produksi beragam, antara lain adalah :

(4)

1. Tidak adanya peramalan produk. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu sangat bermanfaat.

2. Perusahaan tidak mempunyai metode khusus untuk mengatur seberapa banyak produk yang harus diproduksi dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia sehinga perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

3. Perusahaan juga sampai saat ini belum mengetahui seberapa besar keuntungan maksimal yang dapat diperoleh.

Melihat pentingnya PPC dalam perusahaan khususnya agar apa yang telah direncanakan perusahaan dapat terlaksana dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai, maka pada skripsi ini akan diteliti dan dianalisis bagian-bagian PPC yang mendukung dalam melakukan proses produksi sehingga sebuah departemen PPC dapat menghasilkan produk dengan efektif dan efisien serta memenuhi sasaran-sasaran lainnya, khususnya dalam penentuan jumlah output dan perhitungan besar laba maksimum yang dapat diperoleh perusahaan

(5)

1.3 Ruang Lingkup

Penulis memberikan beberapa batasan pada permasalahan yang ada, agar pembahasan dan pemecahan masalah dapat dilakukan dengan baik, yaitu: 1. Penelitian yang dilakukan oleh penulis terbatas pada pabrik cat dekoratif

saja dan dilakukan pada bulan September 2005 sampai selesai.

2. Produk yang diteliti adalah cat Metrolite, cat Metrogold, dan cat Jatilux. 3. Peramalan dan perencanaan produksi dilakukan dalam satu periode, yaitu

untuk bulan Januari 2006

4. Data Permintaan yang digunakan dari bulan Januari 2003 sampai Desember 2005.

5. Data waktu proses produksi cat Metrolite, cat Metrogold, dan cat Jatilux diperoleh dari departemen engineering.

(6)

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai alat analisis yang menunjang keberhasilan riset operasi dalam memecahkan berbagai masalah sehingga dapat diambil keputusan yang tepat.

2. Menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas (limited resource) diantara aktivitas yang ada, agar hasilnya optimum, yaitu memperoleh keuntungan.

3. Mengetahui besar keuntungan maksimum yang dapat diperoleh berdasarkan jumlah produks produk yang akan diproduksi.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Pacific Paint mempunyai metode yang tepat dalam menentukan jumlah unit yang harus diproduksi untuk setiap tipe dari produknya berdasarkan tingkat permintaan konsumen.

2. Pacific Paint dapat menentukan jumlah produksi yang optimal untuk masing-masing tipe dari produk sesuai dengan kapasitas produksi yang dimiliki sehingga permintaan dapat terpenuhi dan laba dapat dioptimalkan ke titik maksimal.

3. Pacific Paint dapat mengetahui seberapa besar nilai maksimum laba yang sesungguhnya bisa diperoleh dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimilikinya saat ini.

(7)

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

Pacific Paint adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri cat. Di Pacific Paint terdapat 3 plant (pabrik) cat, yaitu pabrik cat decorative, pabrik cat automotive, dan pabrik cat industri (kapal). Yang di produksi pada pabrik cat decorative adalah cat air (decorative water base paint) dan cat minyak (decorative solvent base paint). Sedangkan di pabrik cat automotive dan pabrik cat industri di produksi cat solvent base.

Pacific Paint berdiri sejak bulan Agustus, tahun 1943; merupakan satu perusahaan cat lokal yang tertua dan berkedudukan kuat. Dalam tahun 1950-an, Pacific Paint telah memperluas usahanya ke Singapura dan Malaysia, yang sekarang dikenal sebagai Federal Paint Singapore Pte Ltd dan Federal Paint Malaysia Sdn Bhd. Semenjak itu persekutuan strategis dengan perusahaan asing besar dibentuk, seperti dengan Dainippon Ink Chemical of Japan; Hempel Marine Paint of Denmark; cat akhir mobil BASF of Glasurit; lapisan anti-karat heavy-duty Carboline dan Transocean Marine Paint.

Pada saat ini, bidang utama usaha Pacific Paint adalah dalam pembuatan cat-cat dekoratif, arsitektur dan mobil. Pabrik-pabrik Pacific Paint berlokasi di Jl. Industri I No. 1 Laks. RE Martadinata, Tanjung Priok Jakarta Utara. Pabrik ini memiliki areal lahan seluas 85.200 m2 dan luas bangunan 13.591 m2, didalamnya terdapat pabrik gabungan yang canggih, fasilitas penelitian, pengembangan dan pengepakan. Kapasitas produksi untuk cat

(8)

dekoratif dan mobil berkisar antara 33.000 hingga 40.000 metrik ton per tahun.

Pacific Paint sekarang merupakan salah satu dari beberapa perusahaan cat terbesar di Indonesia, mempekerjakan tenaga kerja diatas 1000 pekerja dan memproduksi cat lebih dari 30000 ton setahun. Akhir tahun, aliansi kuat dengan berbagai macam perusahaan internasional lebih memperkuat kedudukan Pacific Paint di dalam pasar cat.

Hasil yang memuaskan telah terbukti sampai saat ini, dan perusahaan terdorong untuk melanjutkan dengan perluasan wilayah. Sehubungan dengan itu, perusahaan bahkan telah membangun pabrik-pabrik di Batam dan Surabaya yang keduanya akan segera beroperasi.

Pacific paint telah memperoleh pengakuan mutu internasional tertinggi ditahun 1994 melalui ISO 9002 Quality Management System Certification oleh SGS dan sesudah itu ISO 9001 tahun 1996.

1.5.1 Bahan Baku

Proses produksi adalah usaha untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi yang memiliki nilai tambah. Dalam setiap produksi bahan jadi, diperlukan bahan baku untuk menjalankan operasi. Perubahan bahan baku menjadi bahan jadi dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Pada produksi cat yang dilakukan oleh Pacific Paint, cat dibuat dengan menggunakan bahan

(9)

baku yang disuplai dari produsen bahan kimia baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Secara umum bahan baku yang digunakan terbagi menjadi Additive, pengisi (Filler), minyak, pigment, resin, dan pelarut. Bahan baku ini banyak mereknya dan disuplai dari berbagai perusahaan.

1. Additive

Additive sebagai bahan baku pada cat berfungsi untuk menambah kemampuan atau menambah sifat yang dimiliki cat, seperti untuk kemampuan untuk melindungi substrat yang dilapisi. Additive yang biasa ditambahkan adalah anti penyabunan, anti sefering, dispersing agent, pemacu pengeringan, anti slip, pengawet, dan sebagainya. Additive ini ditambahkan karena ada sifat khusus yang diinginkan dari cat, seperti anti teritip yang membuat cat dapat menolak dan mematikan hewan laut yang menempel di permukaan perahu, maupun sifat yang harus ada dalam cat yang diproduksi, seperti tidak bau.

Ada beberapa bahan baku yang digunakan di pabrik berasal dari beberapa pabrik yang berbeda. Hal ini mungkin dikarenakan kekhawatiran akan kelangkaan bahan baku. Kelangkaan bahan baku ini akan membuat harga pokok dan harga jual cat meningkat. Selain itu, produksi cat bisa terhambat atau bahkan terhenti bila tidak terdapat pengganti yang memiliki kualitas sama baiknya dengan bahan baku yang biasa digunakan.

(10)

2. Pengisi (Filler)

Untuk menekan harga pokok dari produk, perlu diberikan suatu bahan yang dapat menambah berat tanpa mempengaruhi secara signifikan kualitas produk. Oleh karena itu, ada bahan yang diberi nama pengisi yang berfungsi untuk menambah berat produk tanpa memberikan pengaruh yang signifikan. Selain itu, fungsi dari pengisi adalah untuk menguatkan sifat cat, sehingga sifat cat yang dibuat dengan menambah Additive atau pigmen tidak menurun kualitasnya seiring dengan berjalannya waktu. Hal lain yang menjadi fungsi dari pengisi adalah memberikan daya tutup, sehingga dengan volume cat yang sedikit dapat menutup permukaan yang cukup luas. Sehingga dapat menurunkan harga jual dari produk.

3. Pigment

Salah satu bahan baku yang sangat penting dalam produksi cat adalah pigmen atau warna. Bahan baku ini menjadi penting untuk memproduksi cat dengan warna yang berbeda. Perbedaan warna akan membuat harga jual cat berbeda. Perbedaan komposisi warna yang dibutuhkan untuk satu produk akan membuat harga jual berbeda pula. Pigment yang digunakan pada produksi cat ini ada yang didatangkan dari luar negeri dan ada yang dari dalam negeri sendiri.

4. Resin

Resin adalah bahan baku yang digunakan dalam cat sebagai dasar jenis cat. Cat dibedakan oleh resin yang dimasukannya. Sebab dengan

(11)

resin ini perbedaan sifat dan kekuatan cat ditentukan, sehingga dapat dibedakan antara cat untuk luar ruangan atau dalam ruangan. Begitu pula untuk cat yang dipergunakan untuk lingkungan tertentu.

Resin yang digunakan merupakan bahan kimia yang berupa polimer yang dapat membentuk lapisan pada permukaan yang ditutupinya. Oleh karena itu, kemampuan cat untuk menghadapi lingkungan ditentukan salah satunya oleh jenis resin yang digunakan.

5. Pelarut

Untuk cat yang berbasis air, pelarut yang digunakan adalah air. Sedangkan untuk cat yang berbasis minyak atau pelarut menggunakan pelarut yang berbeda untuk jenis produk yang berbeda pula. Pelarut ini digunakan untuk mengencerkan bahan baku cat yang dicampurkan dan membuat material terlarut tersebar dalam larutan dengan baik. Selain alasan teknis seperti diatas, penambahan pelarut juga akan membuat perbedaan harga jual, antara cat yang memiliki kandungan pelarut yang sedikit dan banyak. Sebelum bahan baku tersebut masuk ke gudang bahan mentah, barang yang datang harus melewati Quality Control Raw Material (QCRM). Hal ini dilakukan untuk menjaga mutu dari produk yang akan dihasilkan. Untuk mengecek kualitas dari bahan baku, QCRM melakukan serangkaian tes. Tes tersebut didasarkan pada standar Amerika yaitu menggunakan American Standard Testing and Measurement (ASTM). Pada intinya pengetesan kualitas bahan baku hanya melakukan tes ulang dari tes yang telah dilakukan

(12)

oleh pabrik penyuplai. Jadi yang dilakukan laboratorium bahan baku adalah mencocokkan spesifikasi yang terdapat dalam keterangan produk dengan keadaan nyatanya. Pengetesan yang dilakukan adalah sifat fisik dari bahan baku.

Apabila ada bahan baku yang diluar spesifikasi maka akan keluar surat penolakan dari QCRM dan langsung dikembalikan ke pabrik asal. Hal ini dilakukan bila bahan baku memiliki penyuplai lebih dari satu. Apabila hanya satu maka bahan baku akan diterima dengan syarat kerusakan kurang dari 10%, selama menggunakan bahan tersebut produksi terus diawasi laboratorium.

1.5.2 Deskripsi Proses

Proses pembuatan cat di pabrik Pacific Paint ini, dilakukan secara kontinu dan masih bersifat padat karya. Diperkirakan perusahaan ini akan menunggu karyawannya pensiun dan mulai mengubah sistem kerja dari sistem manual yang menggunakan tenaga manusia menjadi sistem otomatis yang dikendalikan secara komputerisasi. Hal tersebut terlihat dari tidak merekrut lagi karyawan yang akan dipekerjakan di produksi dan mulai dipasangnya alat–alat baru. Pabrik ini membuat cat dengan peruntukan yang berbeda. Produk cat dekoratif, seperti cat tembok, kayu, dan besi. Produk auto untuk kendaraan, dan produk cat untuk industri yang sangat membutuhkan

(13)

fungsi cat sebagai perlindungan dari korosi dan bahan kimia lainnya, produk ini memiliki spesifikasi heavy duty.

Proses yang dilakukan hampir sama untuk produksi cat–cat tersebut di atas, tapi yang membedakan adalah tambahan dan sedikit tahap proses. Misalnya untuk proses cat auto, tidak mengalami grinding untuk membuat efek mengkilap pada cat mobil. Untuk cat industri diberikan tambahan seperti Additive untuk menambah ketahanan terhadap benturan dan panas.

Proses yang dilakukan secara umum untuk membuat cat, terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan bahan baku, tahap produksi cat, dan tahap penyimpanan.

a. Tahap Persiapan Bahan Baku D Formulasi

Penentuan formula yang akan digunakan untuk suatu produk ditentukan terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap produksi. Pada tahap ini dilakukan oleh technical lab. Formula yang telah dibuat akan diuji cobakan di dalam lab. Dan bila telah memenuhi standar mutu yang diinginkan maka formula masuk kedalam tahap produksi. Formula baru ini akan mengalami supervisi selama tiga kali proses produksi yang akhirnya dilepas dari pengawasan ketat technical lab. D Penyelesaian Bahan Baku

Bahan baku yang diterima pabrik harus melewati Quality Control Row Material (QCRM), tahap ini dilakukan agar kualitas cat

(14)

yang diproduksi akan tetap terjaga dengan baik. Pengetesan ini lebih banyak dilakukan terhadap sifat fisik dari bahan baku cat. Untuk bahan resin pengetesan dilakukan dengan cara menentukan mengambil sampel untuk setiap tangki pembawa resin, dan kemudian dilakukan pengukuran terhadap kandungan padatan dalam resin yang ada. Penentuan specific gravity, viskositas, warna yang dimiliki resin, peruntukannya, waktu kering dan kemurniannya.

Sedangkan untuk Additive yang dikirim per paket diambil sampel untuk setiap paket kiriman bahan, yang dilihan adalah sifat Additive, bilangan asamnya, bilangan kompleknya dan specific gravity. Untuk filler kualitas ditentukan dengan warna dari filler, daya tutup, daya serap minyak, dan kehalusannya. Untuk pelarut indeks biasnya, titik didih, specific gravity, dan kemurniannya, sedangkan untuk kualitas air pelarut ditentukan pH, kesadahan, dan jumlah bakteri yang terkandung didalamnya.

Sedangkan untuk pigmen dilakukan penentuan kualitas dengan menentukan kekuatan warna yang akan dihasilkan. Bila pengetesan yang dilakukan tidak sesuai dengan standar maka bila suplier terdiri dari beberapa perusahaan maka produknya akan ditolak, sedangkan bila suplier hanya ada satu dan bahan baku masih bisa diakali untuk digunakan maka bahan baku akan digunakan dengan pengawasan technical lab.

(15)

Bila kualitas dari bahan baku cat telah terpenuhi, maka bahan baku yang telah datang siap untuk diumpankan ke dalam proses pembuatan cat.

D Penyimpanan Bahan Baku

Setelah bahan baku yang dibeli telah melalui tes dari QCRM, bahan baku disimpan untuk digunakan pada saat yang dibutuhkan. Penyimpanan ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan bahan baku produksi, sehingga tidak terjadi produksi berhenti karena bahan baku yang dibutuhkan tidak tersedia.

2. Tahap Produksi Cat D Pre Mixing

Pada proses ini bahan baku yang telah dicek kualitasnya dimasukkan kedalam mixer untuk membuat produk intermediet yaitu pasta cat yang akan menjadi bahan dasar dari cat. Pasta cat ini akan berwarna putih tanpa ada campuran resin dalam pastanya. Bahan baku yang dicampurkan adalah filler, pelarut, dan sebagian Additive. Pembuatan pasta cat ini dilakukan, agar pada saat pencetakan warna yang berbeda, dapat dilakukan dengan menggunakan pasta yang sama. Pembuatan pasta cat pada pre mixing ini terlihat tidak dilakukan lagi pengukuran berat bahan baku yang diumpankan, hal ini dimungkinkan karena bahan baku yang diumpankan telah dalam bentuk kantong yang

(16)

tertentu ukurannya. Selain itu pekerja yang mengumpankan telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dibidang itu jadi cukup dengan perkiraan untuk penambahan pelarut telah diketahui berapa banyak pelarut yang diumpankan.

Seluruh proses pada tahap pre mixing tidak dilakukan pengendalian terhadap temperatur dan tekanan, semuanya dilakukan pada keadaan temperatur lingkungan dan pada tekanan atmosfer. Walaupun pada saat pencampuran dimungkinkan terjadi perpindahan panas dari impeler ke cairan. Tapi, hal tersebut masih dapat diabaikan karena perpindahan panasnya tidak terlalu besar.

Satu–satunya pengendalian yang dilakukan adalah pengendalian terhadap kualitas pasta yang dihasilkan. Pasta yang dihasilkan harus memiliki kehalusan antara 6 – 6.5 NS atau setara dengan 20μm. Waktu pengadukan juga tidak diukur dengan baik, penghentian pengadukan dilakukan bila kehalusan telah tercapai dalam waktu yang tidak terlalu lama, waktu yang diambil berkisar 2–3 jam pengadukan. Bila pasta yang dihasilkan tidak memenuhi syarat kehalusan maka dilakukan penggerusan dengan menggunakan mesin grinding dengan menggunakan media pasir. Pengendalian putaran motor hanya dilakukan pada saat motor dipasang. Pada saat beroperasi putaran motor tidak dikendalikan. Berbeda dengan mixer yang baru putaran dapat dikendalikan dari mixernya. Tapi, perubahan putaran sangat

(17)

jarang terjadi, sehingga sangat jarang dilakukan pengaturan ulang putaran motor.

D Grinding

Tahap grinding dilakukan untuk mendapatkan kehalusan dari cat yang akan dibuat. Pada saat ini proses grinding jarang dilakukan, karena pada tahap pre mixing pasta cat telah mencapai kehalusan yang diinginkan yaitu sebesar 20μm.

D Make Up atau Let Down

Tahap ini merupakan tahap akhir sebelum dilakukan penyaringan ulang dan pengepakan. Pada tahap ini, akan ditambahkan resin dan warna pada pasta untuk mencetak warna sesuai dengan lembar kerja yang diperintahkan. Selain penambahan resin dan pewarna, akan ditambahkan juga Additive–Additive yang akan memberikan sifat khusus pada cat yang akan diproduksi. Sebelum produk dari make up ini dikalengkan, produk harus melewati kontrol kualitas. Kualitas yang dikontrol adalah warna yang didapatkan, waktu pengeringan, daya tutup, kekerasan, daya rekat dan specific gravity.

Sistem pemberian warna dan penambahan Additive lain dilakukan secara manual yang memiliki keakuratan yang relatif rendah dan peralatan yang tidak steril dari kontaminan zat lain. Pigmen yang telah disiapkan akan mengalir ke bak–bak penampung yang disiapkan dan telah dilengkapi dengan imopeler berjenis propeler yang dipasang

(18)

sebanyak dua buah. Tangki ini mampu menampung pasta, resin, Additive, dan pigmen berjumlah 8 ton.

3. Tahap Pengemasan dan Penyimpanan D Penyaringan

Setelah produk yang dibuat disempurnakan di tahap make up dan telah melewati tahap pengendalian mutu, maka cat yang telah jadi disaring untuk menghilangkan pengotor maupun partikel cat yang menggumpal. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan saringan dengan ukuran 150–200 mesh. Diharapkan dengan ukuran sebesar itu, partikel padatan cukup halus sehingga tidak terjadi pengendapan selama penyimpanan.

D Pengisian dan Pengepakan

Setelah seluruh tahap dilaksanakan dan cat telah melewati standar kualitas yang ditetapkan pabrik, maka cat menghadapi tahap akhir yaitu tahap pengemasan. Cat yang dihasilkan akan dimasukkan ke dalam alat pengisian yang kemudian akan diisikan kedalam kaleng dalam berbagai ukuran bergantung pada jenis cat dan merek catnya. Pengisian ini dilakukan pada kaleng dengan ukuran antara 1-20 liter untuk cat air dan 0.050–1 liter untuk cat minyak. Setelah cat diisikan kedalam kaleng, cat tersebut akan mengalami penyegelan dan pemberian cat tanggal pembuatan dan no produksi yang kemudian

(19)

akan dimasukkan kedalam kemasan ukuran karton. Setelah kaleng cat masuk ke dalam karton besar, karton tersebut akan disimpan di gudang finish good, dan akan keluar untuk dijual maksimal selama 6 bulan.

1.5.2 Organisasi dan Manajemen Perusahaan

• Organisasi Perusahaan

Untuk mendapatkan hasil dan pengaturan yang baik tentang produksi dan menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien untuk menghasilkan keuntungan optimal, perlu dibentuk suatu organisasi. Pembentukan organisasi ini dilakukan untuk menghasilkan jalur komando yang baik dan tidak simpang siur. Struktur organisasi yang diterapkan di pabrik ini adalah sebagai berikut:

(20)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pacific paint

Selain karyawan tetap yang diterima ada karyawan lepas yang digunakan bila dibutuhkan. Seperti halnya satlamtib, status karyawan ini merupakan karyawan yang diambil dari perusahaan lain yaitu perusahaan yang menyediakan jasa pengamanan.

Organisasi ini dipimpin oleh seorang presiden direktur yang melaksanakan perintah dari pemegang saham yang tergabung di komisaris. Presiden direktur ini dibantu oleh tiga direktur yang membawahi beberapa manajer. Sedangkan manajer akan membawahi beberapa staf dan bertanggungjawab atas semua pekerjaannya.

(21)

Beberapa tugas dari pejabat–pejabat dalam organisasi pabrik ini adalah sebagai berikut:

1. Komisaris, tugas komisaris adalah memberikan tugas pada pelaksana, yaitu presiden direktur dan mengawasi apa yang dilakukan telah sesuai dengan kehendak dari para pemegang saham atau tidak.

2. Presiden Direktur, jabatan ini diisi oleh orang yang telah ditunjuk dan dipercayai untuk melaksanakan tugas yang dibebankan komisaris. Presiden Direktur ini bertanggungjawab atas segala sesuatu yang terjadi di pabrik. Untuk menjalankan tugasnya presiden direktur mendelegasikan tugasnya kepada tiga direktur. Ketiga direktur itu adalah direktur operasi, marketing, dan keuangan.

3. Direktur Operasi, bertanggungjawab pada kelangsungan produksi dari perencanaan sampai produk yang dihasilkan. Untuk melaksanakan tugasnya direktur operasi dibantu oleh empat manajer yaitu manajer produksi, dekoratif, automotif, procurenment dan manajer sumber daya manusia. Tugas dari manajer produksi baik di bagian dekoratif maupun di bagian automotif, bertanggungjawab atas pelaksanaan produksi dan kelancarannya, penyediaan produksi kualitas dan kuantitas produk. Untuk melaksanakan tugasnya manajer produksi dibantu oleh penyelia produksi laboratorium technical, kendali mutu dan gudang. Manajer penyediaan bertanggungjawab untuk menyediakan semua kebutuhan produksi yang dilakukan oleh penyelia

(22)

pembelian dan logistik. Tugas dari manajer HR dan GA, adalah menyediakan sumber daya manusia untuk menjalankan produksi dan lainnya, serta mengurusi semua hal yang berkenaan dengan karyawan, misalnya urusan cuti, jamsostek, penerimaan karyawan baru, pengurusan kerja praktek dan sebagainya. Untuk melaksanakan tugasnya manajer HR dan GA dibantu oleh maintenance, legal, kantin, dan umum.

4. Direktur Keuangan, tugas dari direktur ini adalah mengurusi berbagai hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan dan pengaturannya. Tugasnya itu adalah pengaturan aliran dana (cash flow), menghitung dana yang keluar dan masuk, yang akan mengakibatkan naik turunnya kas perusahaan, menentukan harga dasar produk dan harga jualnya. Untuk melaksanakan tugasnya direktur keuangan dibantu oleh manajer keuangan dan manajer dibantu oleh kasir, penyelia A/R, dan petugas pajak.

5. Direktur Pemasaran, tugas dari Direktur Pemasaran adalah memasarkan dan mempromosikan produk yang telah dibuat oleh pabrik. Menentukan pasar untuk produk tersebut dan cara penjualannya. Untuk melaksanakan tugasnya Direktur Pemasaran dibantu oleh manajer pemasaran produk dekoratif dan manajer pemasaran produk automotif.

(23)

• Jam Kerja

Walaupun perusahaan ini merupakan perusahaan padat karya, tapi jam kerja tidak memiliki pergantian karyawan, sehingga produksi tidak berjalah terus sepanjang hari. Jam kerja karyawan adalah:

Hari Senin sampai Kamis Jam Kerja : 07.00 – 15.30 Istirahat : 12.00 – 12.30 Hari Jumat

Jam Kerja : 07.00 – 15.30 Istirahat : 11.45 – 12.30

Jam kerja ini berlaku untuk semua karyawan baik tetap maupun tidak tetap. Untuk karyawan yang bekerja lebih dari delapan jam per hari atau empat puluh jam per minggu, ditetapkan sebagai jam lembur.

Walaupun tidak ada shift, perusahaan dapat mengadakan shift bila dalam keadaan diperlukan. Bahkan merubah jam kerja sesuai dengan kesepakatan dengan serikat pekerja. Untuk keterlambatan dihitung permenit untuk setiap bulan. Sedangkan untuk keterlambatan yang lebih dari jam 07.00 karyawan harus mengisi formulir keterlambatan dan memberikan ke administrasi personalia untuk dipertimbangkan alasan keterlambatannya. Kerja lembur dilakukan bila ada pekerjaan yang mendesak untuk dikerjakan dan dalam keadaan darurat.

(24)

Hari kerja efektif adalah lima hari perminggu, yaitu hari senin sampai jumat, dengan hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur, kecuali bila ada pekerjaan seperti maintenance peralatan.

• Kesejahteraan

Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang optimal, perlu dilakukan pemenuhan kesejahteraan karyawan. Hal ini menjadi penting agar karyawan tidak berpikir tentang hal lain selain pekerjaan pada saat bekerja. Pemenuhan kesejahteraan sebagian dilakukan perusahaan seperti Pemberian gaji, pembayaran gaji dilakukan setiap akhir bulan oleh manajemen. Setiap karyawan berhak mendapatkan kenaikan gaji, kenaikan gaji ini akan dihitung berdasarkan inflasi dan indeks harga konsumen yang akan dibicarakan dengan serikat pekerja sesuai dengan kemampuan perusahaan. Kenaikan gaji ini akan disesuaikan dengan konduite karyawan seperti disiplin, prestasi kerja, kreativitas, tingkah laku dan sebagainya. Kenaikan gaji juga berlaku untuk karyawan rutin, sesuai dengan kemampuan perusahaan.

Fasilitas makan, perusahaan akan menyediakan makan siang untuk karyawan yang terdaftar di perusahaan baik karyawan tetap maupun tidak. Besarnya fasilitas makan ini akan ditentukan oleh manajemen perusahaan, penyedia makan, dan serikat pekerja. Bagi karyawan yang bekerja di luar kantor seperti pengemudi technical sales, yang karena tugasnya tidak

(25)

memungkinkan untuk makan di perusahaan, maka fasilitas makan akan diuangkan sesuai dengan besaran fasilitas makan yang akan dihitung per bulan. Begitu pula bagi karyawan shift yang bekerja diluar waktu makan yang telah ditentukan perusahaan. Bagi karyawan lembur, yang bekerja lebih dari tiga jam pada hari kerja biasa dan lima jam pada hari libur serta tidak dapat disediakan makan, maka fasilitas makan akan diuangkan. Pada bulan Ramadhan fasilitas makan tidak disediakan dan akan diganti dengan uang yang senilai dengan fasilitas makan tersebut.

Tunjangan Hari Raya, perusahaan berkewajiban untuk memberikan Tunjangan Hari Raya, yang besarannya adalah satu setengah kali gaji global terakhir. Bila tunjangan ini masih dibawah ketentuan minimum maka perusahaan akan menyesuaikan dengan ketentuan minimum. Karyawan yang berhak mendapatkan Tunjangan Hari Raya adalah karyawan yang telah bekerja dua belas bulan atau lebih dan telah melewati masa percobaan.

Karyawan berhak untuk mengambil cuti, baik karena sakit, terkena musibah, perayaan keagamaan, kehamilan, urusan pribadi dan sebagainya. Sesuai dengan kesepakatan antara serikat pekerja dengan manajemen perusahaan.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pacific paint

Referensi

Dokumen terkait

Dari ketiga simulasi yang dilakukan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur diperoleh pola perilaku manusia yang rentan, Transmisi virus HAV, Penderita penyakit hepatitis

Penegakan hukum terhadap pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye dalam pemilihan umum di Kota Yogyakarta tahun 2019 yang dilakukan oleh Bawsalu Kota Yogyakarta sudah

Harus diingat juga ada prinsip kepimimpinan yang fundamental adalah, karena orang –orang cenderung mengikuti mereka yang dipandang sebagai sarana untuk memuaskan tujuan

Dalam perjanjian sewa beli barang elektronik permasalahan yang paling banyak terjadi adalah debitur menunggak pembayaran angsuran dan sering terjadi barang elektronik

Hal ini akibat lama anggota berada di tim tersebut bukan karena berkomitmen tinggi, tapi dikarenakan tidak memiliki keahlian (kemampuan) untuk dijadikan modal berpindah ke tim

Krakatau Steel (Persero) Tbk. Selain variabel tersebut, penelitian ini menggunakan tingkat pendidikan sebagai variabel moderasi yang dapat berpengaruh memperkuat

Pada waktu aktif tubuh menjulur dari cangkok, terdiri atas bagian: (1) kepala (pada ujung depan agak ke ventral terdapat mulut, dua pasang tentakel, pada ujung tentakel

Setelah itu dilakukan analisis apakah ada pengaruh dari campuran abu vulkanik dalam presentase tertentu dan waktu pemeraman pada nilai-nilai sudut geser (σ) ,