• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 17 Bongomeme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 17 Bongomeme"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 17 Bongomeme Kabupaten gurontalo yang berlokasi di Kecamatan Bongomeme. Dimana alasan dipilihnya sekolah ini merupakan sekolah dimana peneliti bertugas, penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu tiga bulan lamaya tepatnya pada awal mei hingga akhir bulan juli tahun 2013.

Sekolah SDN No 17 Bongomeme Kabupataen Gorontalo terletak di Desa Molas Kecamatan Bongomeme sekolah ini ini merupakan sekolah inti di gugus III yang di pimpin oleh Sri Wahyuni Nalole S.Pd sekolah ini didirikan sejak tahun 1978 dengan luas bangunan 416 M2 dan laus tanah 2400 M2 terletak dijalan Trans Kecamatan Bongomeme.

Sekolah ini memiliki tenaga kependidikan, sarana pendidikan juga siswa sebagaimana tertera pada tabel berikut ini :

2. Keadaan Guru SDN 17 Bongomeme

Guru sebagai komponen penting yang turut menunjang proses belajar mengajar di sekolah setelah siswa. Adapun keadaan guru pada SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo memiliki 10 orang guru pengajar, dimana ibu Sri Wahyuni Nalole, S.Pd sebagai kepala sekolah, Ibu Suri Kaharu, S.Pd Sebagai guru agama. Sekolah ini memiliki delapan orang guru kelas.

(2)

Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa guru di sekolah tersebut sudah menyandang predikat sarjana dan diploma. Hal ini sangat berpengaruh terhadap suatu kemajuan yang sangat besar bagi sekolah ini, karena dengan kondisi kualitas SDM siswa akan meningkat.

3. Keadaan Siswa SDN 17 Bongomeme

Keadaan jumlah siswa akan sangat menentukan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan baik tingkat SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi. Banyak lembaga pendidikan yang tidak dapat berkembang dengan baik, bahkan ada diantaranya terpaksa ditutup oleh karena tidak memiliki siswa. Berdasarkan asumsi ini, dapat di katakan bahwa banyaknya siswa berbanding lurus dengan lembaga pendidikan, maksudnya semakin banyak siswa maka semakin berkembang pula suatu lembaga pendidikan, sebab bersamaan dengan banyaknya siswa tersebut akan melahirkan berbagai terobosan untuk pemenuhan kebutuhan lembaga pendidikan yang dapat mengimbangi siswa dalam jumlah yang banyak. Dengan kata lain bahwa banyaknya siswa akan mendorong perhatian dari berbagai kalangan untuk memenuhi kebutuhannya baik dari segi tenaga pengajar maupun sarana dan prasarana bagi lembaga pendidikan itu sendiri.

Berdasarkan informasi menunjukan bahwa jumlah seluruh siswa pada SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo adalah 150 Siswa yang tersebar pada 6 tingkatan kelas. Dengan demikian jelas rasio siswa dengan jumlah kelas yang ada sangat baik dan representatif untuk proses pembelajaran.

(3)

4. Keadaan Fisik Serta Fasilitas Sekolah SDN 17 Bongomeme

Keadaan fisik SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan sehingga memberi kontribusi yang cukup efektif dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah ini.

Untuk lebih jelasnya kondisi ruang dan fasilitas yang ada di sekolah ini dapat di jabarkan bahwa sekolah SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo mempunyai 1 buah rauang kepala sekolah, 1 buah ruang dewan guru, 1 buah ruang perpustakaan dan raunag UKS, juga mempunyai 6 buah ruang kelas. Semua fasilitas yang digunakan dala keadaan baik untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran.

4.2 Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil data berupa observasi kegiatan siswa menentukan kalimat aktif dalam wacana di kelas IV SDN 17 Bongomem yang berjumlah 30 orang. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lanjut tentang kemampuan menentukan kalimat aktif dalam wacana, maka dilakukan pengamatan denga basil sebagai berikut:

4.1.1 Hasil Observasi

Observasi yang dilakukan terhadap setiap siswa dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana terhadap 2 aspek dapat dijelaskan hasilnya sebagai berikut:

(4)

Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

No Nama

Siswa

Aspek yang diamati

Skor Nilai Kriteria

Kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dalam wacana Kemampuan menentukan kalimat aktif intransitif dalam wacana M KM TM M KM TM 3 2 1 3 2 1 1 MH - - 5 83 M 2 PO - - - - 4 63 TM 3 IA - - 5 83 M 4 NA - - 5 83 M 5 AH - - 5 83 M 6 IB - - 5 83 M 7 RI - - - 5 83 M 8 NA - - - 5 83 M 9 IA - - 5 83 M 10 FA - - 5 83 M 11 AR - - - 5 83 M 12 HU - - 5 83 M 13 ZM - - - - 4 63 TM 14 RN - - 5 83 M 15 SS - - - - 5 83 M 16 YH - - 4 63 TM 17 CS - - 5 83 M 18 IY - - - - 4 63 TM 19 JM - - - 5 83 M 20 NY - - - - 4 63 TM 21 SI - - - 5 83 M 22 PT - - 5 83 M 23 MM - - 5 83 M 24 SA - - - 5 83 M 25 NH - - - - 5 83 M 26 MY - - 5 83 M 27 YA - - - - 4 63 TM 28 NL - - - - 5 83 M 29 SK - - 5 83 M 30 IS - - 5 83 M Jumlah 6 24 19 11 (%) 20 80 63 37 LAMPIRAN 4 Keterangan Mampu : 24 orang (80%) Tidak Mampu : 6 orang (20%)

(5)

1. Moh. F. Husain. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

2. Pandri A. Olii. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai 63.

3. Irpan Adam. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

4. Naldi H. Ali. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan

(6)

menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

5. Andri R. Huse. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

6. Irpan Bone. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

7. Rois Ishak. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

(7)

8. Nabir Ali. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

9. Ismet S. Ahili. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

10. Fikriyanto k. Adam. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

11. Alfandi Radjak. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan

(8)

menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

12. Halid Umar. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

13. Zulkifli Moha. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai 63.

14. Rahmat Nabu. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

(9)

15. Sinta T. Salua. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

16. Yumin A. Huntoyoo. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai 63.

17. Cindri A. Salua. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

18. Indri Yunus. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan

(10)

menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai 63.

19. Jelita S. Mila. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

20. Nur Uyun Yusuf. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai 63.

21. Salsadila Ibrahim. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

(11)

22. Paradila Tani. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

23. Melinda Malanua. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

24. Sri Intan Abdullah. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

25. Nasriyanti Hasan. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan

(12)

menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

26. Mei Yusuf. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

27. Yoan Ajilahu. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan kurang baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif belum sesuai. Dia belum bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia tergolong kriteria tidak mampu dengan capaian nilai 63.

28. Nurlela Luawa. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

(13)

29. Sri Milana Kueno. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

30. Isran S. Saleh. Berdasarkan hasil penilaian, ia sudah bisa menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik. Peneliti mengamati bahwa wacana proses penentuan kalimat aktif sudah sesuai. Dia sudah bisa menentukan kalimat sesuai dengan aspek-aspek yang diamati baik dari segi kemampuan menentukan kalimat aktif transitif dan kemampuan menentukan kalimat aktif intransitive dalam wacana. Dari semua aspek yang diamati, ia sudah tergolong kriteria mampu dengan capaian nilai 83.

Berdasarkan capaian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa siswa sudah dapat menentukan kalimat aktif dalam wacana dengan baik sesuai hasil yang diperoleh. Dari 30 siswa yang mengikuti tes, 24 orang telah mencapai nilai yang sesuai KKM sekolah dengan capaian 70 ke atas atau persentase 80%, sedangkan 6 orang siswa belum mencapai KKM nilai di bawah 70 atau persentase 20%. Siswa tersebut akan diadakan remedial khusus sehingga bisa mencapai nilai yang ditentukan.

4.2.2 Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Menentukan Kalimat Aktif dalam Wacana

Dari hasil penelitian ini diketahui terdapat 6 siswa (20%) yang mengalami kesulitan dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana serta 24 siswa (80%)

(14)

yang termasuk ke dalam kategori mampu dalam menentukan kalimat aktif. Kesulitan tersebut meliputi berbagai hal yaitu antara lain :

a. Pengetahuan siswa dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana masih belum seluruhnya dikuasai.

b. Pengetahuan siswa dalam menentukan kalimat paktif dalam wacanamasih belum dikuasai.

c. Ketidakmampuan siswa memahami struktur dari kalimat aktif yang masih belum dikuasai sehingga menyulitkan dalam menentukan kalimat aktif.

d. Ketidakmampuan siswa menata aturan tentang tata urutan kalimat yang diterapkan dalam kalimat aktif.

4.2.3 Kesulitan paling menonjol dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana

Dari berbagai macam kesulitan yang dialami oleh siswa ketika menentukan kalimat aktif, kesulitan yang paling menonjol yaitu ketidakmampuan siswa dalam memahami struktur dari kalimat aktif. Selain itu siswa masih tidak mampu menata aturan tentang tata urutan kalimat yang diterapkan dalam kalimat aktif.

4.2.4 Solusi Agar Siswa Tidak Melakukan Kesalahan

Dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana siswa mengalami banyak kendala dalam proses pelaksanaannya. Agar kesulitan-kesulitan tersebut tidak diulangi pada pembelajaran selanjutnya maka solusi yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

(15)

a. Guru memberikan penjelasan yang lebih mendalam kepada siswa mengenai pengetahuan kalimat aktif dan kalimat pasif, baik itu strukturnya, aturan tentang tata urutan kalimat yang diterapkan dalam kalimat aktif.

b. Guru mengajak siswa berdiskusi mengenai kalimat aktif jika ada hal-hal yang masih belum dipahami.

c. Siswa juga perlu meningkatkan minatnya dalam membaca sehingga dapat menambah pengetahuan yang lebih luas.

4.3 Pembahasan

Dalam membina kemampuan siswa menentukan kalimat aktif perlu disampaikan pada siswa disaat sebelum membaca. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan sekaligus ketepatan siswa dalam menentukan suatu kalimat aktif yang terdapat dalam sebiah wacana. Semestinya siswa yang duduk di kelas tinggi (Kelas IV, V dan VI) sudah terampil memahami suatu kalimat aktif yang ada dalam suatu bacaan karena di kelas rendah siswa sudah memperoleh dasar-dasar pemahaman kalimat yang selanjutnya dapat dikembangkan saat mereka berada di kelas tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan pembelajaran menentukan kalimat aktif dalam sebiah wacana yaitu; siswa memiliki buku pegangan sehingga kegiatan menyalin/dikte diminimalisir dalam kegiatan belajar mengajar, dan penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang tidak monoton tetapi lebih bervariasi sesuai kreatifitas guru untuk mengembangkan potensi siswa; buku pegangan yang dimiliki siswa berupa buku berdasarkan kurikulum yang harus dimiliki oleh tiap siswa; siswa

(16)

mempunyai kesadaran tinggi untuk proaktif dan lebih mandiri dalam belajar membaca pemahaman menggunakan majalah, serta siswa lebih antusias dalam proses belajar menentukan kalimat aktif karena guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan maupun mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa, dalam hal ini siswa lebih antusias baik dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, maupun menanggapi suatu masalah.

Komponen-komponen di atas merupakan faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran kemampuan siswa menentukan kalimat aktif dalam wacana di kelas IV SDN 17 Bongomeme yang dianggap baik oleh guru.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan kemampuan siswa menentukan kalimat aktif dalam sebiah wacana di kelas IV SDN 17 Bongomeme yaitu; pengetahuan siswa dalam menentukan kalimat aktif dalam wacana masih belum seluruhnya dikuasai. pengetahuan siswa dalam menentukan kalimat paktif dalam wacana masih belum dikuasai, ketidakmampuan siswa memahami struktur dari kalimat aktif yang masih belum dikuasai sehingga menyulitkan dalam menentukan kalimat aktif, ketidakmampuan siswa menata aturan tentang tata urutan kalimat yang diterapkan dalam kalimat aktif.

Berdasarkan hambatan-hambatan di atas maka diharapkan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia agar lebih memperbaiki kinerja dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan menentukan kalimat aktif berjalan dengan optimal.

(17)

Berdasarkan observasi selama proses pembelajaran guru sudah baik dalam merencanakan dan melaksanakan sesuai dengan desain pembelajaran. Semua aspek yang tercantum dalam lembar kerja sebagian besar hampir dikuasai oleh siswa. Pada proses pembelajaran guru banyak memberikan penjelasan untuk membangkitkan skemata siswa serta menyiapkan kamus untuk mencari kata-kata sulit yang artinya belum dikuasai oleh siswa. Dengan strategi ini pemahaman siswa tentang materi yang dibaca semakin mudah, dan tekun mengerjakan tugas dalam kelompok yang berhubungan dengan materi, dan akhirnya siswa dengan mudah menyimpmenentukan kalimat aktif dalam wacana.

Dari data hasil wawancara dengan guru dapat diketahui bahwa dengan pembelajaran menentukan kalimat aktif dalam wacana siswa dilatih memahami suatu bacaaan dengan baik, karena materi bacaan telampiri dengan tugas-tugas atau pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan. Dengan demikian mereka berusaha membaca untuk memahami isi bacaan dan menentukan kalimat aktif yang terdapat dalam bacaan tersebut dengan baik dan benar.

Mencermati hasil penelitian di atas perlu perbaikan terhadap kemampuan menentukan kalimat aktif. Melalui perbaikan pada materi ini diharapkan secara maksimal dapat meningkatkan kemampuan siswa sehingga mendukung peningkatan hasil belajar yang diharapkan

Berdasarkan hasil analisis persentase yang telah disajikan dalam paparan data di atas memberikan gambaran secara kualitatif mengenai tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Adapun klasifikasi hasil interpretasi data pada bagian sebelumnya menunjukan bahwa secara umum kemampuan siswa menentukan

(18)

kalimat aktif dalam wacana berada pada klasifikasi baik dengan persentase 80%. Temuan ini merupakan akumulasi dari indikator kemampuan siswa menentukan kalimat aktif dalam wacana di kelas IV SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo.

Gambar

Tabel 6. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

35 ditinjau dari sistem koordinat yang sama, dalam kasus ini, misalnya, koordinat lokal tiap-tiap elemen paralel atau behimpit dengan koordinat global. Pada kasus batang

bebas DPPH menunjukkan bahwa aktivitas penghambatan radikal bebas DPPH tertinggi ialah pada crude extract dengan konsentrasi 0,0904 mg/mL, sedangkan untuk ekstrak hasil

Seperti SAS (The Society for the Adherence of the Sunnah) di Amerika Serikat CRLO (Central for Scientific Research and Legal Opinions/) sebuah lembaga fatwa resmi di

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang

Peneliti menggunakan teori norma-norma budaya komunkasi massa dan empat unsur toleransi dari Umar Hasyim sebagai landasan dalam menganalisis pesan-pesan toleransi

Setelah tahap analisis sistem lama selesai dilakukan dan mendapat kesimpulan bahwa sistem lama masih terdapat kelemahan-kelemahan, maka diperlukan pembangunan sistem

menggunakan pendekatan desain nonequivalent control group design. Penelitian ini adalah penelitian hubungan sebab akibat atas perlakuan yang diberikan kepada salah satu atau

Yhdysvaltalainen naistutkija Sara Ruddick (1997, 216 – 218), joka teoksessaan Maternal Thinking (1990) ehdotti erillisen isyyden ajatuksesta luopumista ja yhtä lailla äitien kuin