1 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Menurut Ranie dalam penelitiannya yang dimuat pada jurnal Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) Vol III No 2 – Juni 2014 dengan judul Penentuan Sistem Persediaan Obat Pada Apotik Pahlawan Binjai. Apotek ini memiliki permasalahan penyajian informasi persediaan obat yang tidak akurat, tidak tepat waktu, dan pencatatan secara berulang-ulang atau manual.
Menurut Priono dalam penelitiannya yang dimuat pada jurnal Ilmiah Fakultas Ilkom – September 2014 dengan judul Sistem Sistem Informasi Persediaan Obat Pada Apotik Rumah Sakit Ibu& Anak Graha Mandiri Palembang Menggunakan Metode Economic Order Quantity(EOQ). Apotek ini mempunyai permasalahan dalam pengaturan ketersediaan obat yang harus dipenuhi, kapan obat harus dipesan dan berapa jumlahnya. Akibatnya akan timbul masalah lain yaitu kurangnya stok obat untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan berakibat pada hilangnya kepercayaan pelanggan.
Menurut Priyana dan Rachmawati R, S.Kom, M.Msi dalam penelitiannya dengan judul Sistem Persediaan Obat Pada Puskesmas Pamulang Dengan Visual Basic 6.0. Permasalahan yang terjadi pada puskesmas ini terkait dengan persediaan obat yaitu adanya system pencataan persediaan yang digunakan masih manual, baik dalam penyediaan maupun pengeluaran obat yang sering menimpulkan permasalahan dalam penulisan dan keterlambatan informasi terutama yang menyangkut masalah laporan sistem memuat informasi persediaan obat pada tiap kali transaksi.
Menurut Minarni dan Susanti dalam penelitiannya yang dimuat dalam jurnal Momentum Vol 16 No 1 – Februari 2014 dengan judul Sistem Informasi Inventory Obat Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang. Rumah sakit ini mempunyai masalah terkait adanya kesalahan dalam pengecean stok obat, laporannya terjadi redundancy data dan kurang teliti dalam pencatatan stok obat yang masuk dan yang keluar sehingga terjadi kekliruan dalam pencatatan stok akhir.
Menurut Handayani dan Wardati dalam penelitiannya yang dimuat dalam jurnal Indonesian Jurnal on Computer Science (IJCSS) FTI UNSA dengan judul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Persediaan Obat Pada Pos Kesehatan Desa Wonoanti. Pos kesehatan ini mempunyai permasalahan terkait dengan
pengolahan data obat yang masih manual, cara kerja yang lambat membutuhan waktu cukup lama dalam penyelesaiannya.
Menurut Muftiraeni A, Irwandy Kapalawi dan Hj. Indahwaty Sidin dalam penelitiannya dengan judul Analisis Pengembangan Sistem informasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin tahun 2013. Rumah sakit ini mempunyai permasalahan mengenai pemantauan stok obat, laporan-laporan yang masih dibuat secara manual dan beberapa keluhan mengenai distribusi obat yang terdapat ketidakcocokan stock obat yang berada pada laporan dengan real stock obat.
Berdasarkan beberapa jurnal di atas banyak sekali permasalahan dan kekurangan yang dihadapi antara lain pencatatan transaksi, pengolahan data, transaksi penjualan dan semuanya masih menggunakan sistem konvensional sehingga dibutuhkan sebuah sistem aplikasi computer untuk mengatasi permasalahan tersebut agar pelayanan konsumen menjadi lebih maksimal, cepat dan akurat. Maka penulis akan melakukan penelitian yang sama yaitu pembangunan sistem informasi Apotek di rumah sakit yang digunakan untuk proses pengolahan data persediaan obat Apotek di rumah sakit agar menjadi mudah.
Perbedaanya dengan jurnal yang diambil, pembangunan sistem informasi apotek di rumah sakit ini berbasis php dengan menggunakan Model (data), View (Tampilan), dan Controller (Pemroses) dapat dibedakan sehingga yang dibangun dapat lebih mudah digunakan dan dikembangkan.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Sistem
Sistem adalah sejumlah komponen yang saling berinteraksi atau saling bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan (Jogiyanto,1997:7).
2.2.2 Informasi
Jogiyanto (1997:25) menyimpulkan bahwa informasi merupakan suatu data yang diolah untuk menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
2.2.3 Sistem Informasi
Menurut Lucas dalam Jogiyanto (1997:35) Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi
akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.
2.2.4 Pengelolaan Apotek
Berdasarkan Permenkes RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tanggal 29 Oktober, bahwa yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Terkait dengan pengelolaan apotek sebagai berikut: a. Pengadaan
Pengadaan barang baik obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya dilakukan oleh karyawan dibidang perencanaan dan pengadaan dalam hal ini dilakukan oleh asisten apoteker yang bertanggung jawab kepada Apoteker Pengelola Apotek.
b. Penerimaan Barang
Setelah barang datang maka dilakukan penerimaan dan pemeriksaan barang. Petugas kemudian mencocokkan barang dengan surat pesanan, apabila sesuai dengan surat pesanan, maka surat tanda penerimaan barang di tanda tangani oleh petugas apotek, untuk pembayaran itu tergantung kesepakatan antara PBF dan pihak pembelian di apotek, bisa secara tunai, kredit, atau konsinyasi dan lain lain.
c. Penyimpanan barang
Penyimpanan obat atau pembekalan farmasi dilakukan oleh Asisten Apoteker. Setiap pemasukan dan penggunaan obat atau barang diinput ke dalam sistem komputer dan dicatat pada kartu stok yang meliputi tanggal penambahan atau pengurangan, nomor dokumennya, jumlah barang yang diisi atau diambil, sisa barang dan paraf petugas yang melakukan penambahan atau pengurangan barang.
d. Pelayanan
Pelayanan dibagi menjadi pelayanan obat OTC (Over The Counter : Obat bebas dan obat bebas terbatas) dan Resep dokter, baik secara tunai maupun non
tunai. Pelayanan apotek juga termasuk konseling, pelayanan swamedikasi, PIO, home care, dan sebagainya
e. Pelaporan
Umumnya untuk obat narkotika dan psikotropika, pelaporan juga termasuk meliputi kinerja apotek; penjualan, pembelian, administrasi dan lainnya.
f. Pemusnahan
Umumnya untuk obat dan perbekalan farmasi yang rusak dan kadaluarsa, melalui system pelaporan, berita acara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Fauzi, 2014).
2.2.5 Basis Data
Basis data menurut James Martin (1975) yaitu sebagai berikut : “A database may be defined as a collection of interrelated data stored together without harmful or unnecessary redundancy to serve one or more applications in an optimal fashion; the data are stored so that they are independent of programs with use the data; a common and controlled approach its used in adding new data and in modifiying and retrieving existing data within database” (Sutanta, 2004).
Dengan memahami pengertian di atas, maka istilah basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung (Interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled 4edundancy)), data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan/atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol (Sutanta, 2004).
Menurut Fathansyah (2001) Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang
mewakili suatu objek. Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti:
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedimikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/arsip/table yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
2.2.6 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram adalah diagram yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau. (Fathansyah, 2007). Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Diagram ERD (Rosa dan Shalahuddin, 2011) ditunjukan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1 Komponen Entity Relationship Diagram
Nama Keterangan Simbol
Entitas/Entity Entitas merupakan data
inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data.
Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas
Atribut Kunci primer
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan. biasanya berupa id.
Atribut Multinilai/ multivalue
Field atau kolom data
yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.
Relasi Relasi yang
menghubungkan antar entitas. Biasa diawali dengan kata kerja.
Asosiasi/ Association
Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity
kemungkinan jumlah pemakai.
2.2.7 PHP Hypertext Preprocessor (PHP)
Adalah salah satu jenis bahasa pemrograman web yang open source, sehingga dapat digunakan oleh siapa saja secara Cuma-Cuma atau gratis (wiswakarma, 2009:12). Php juga memiliki kelebihan diantaranya kemudahan dalam menggunakannya serta dapat digunakan untuk membuat website dinamis. Selain itu kita dapat membuat situs lebih interaktif. Struktur dari file php biasanya didahului oleh path <?php dan ditutup dengan path ?>
2.2.8 CodeIgniter (CI)
Framework pengembangan aplikasi (application development framework) dengan menggunakan php, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan php yang lebih sistematis (Sidik, 2012:1).
Fitur CI
Sistem berbasis MVC
Framework ringan
Memiliki fitur class database yang mendukung beberapa platform
Dukungan database dengan aktive record
Form dan validasi data
Keamanan dan filtering XSS
Lokalisasi pagination
Enkripsi data 2.2.9 MySQL
Adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau sering disebut dengan dbms (database management system) (Nugroho, 2008:91). Selain itu mysql juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multiuser atau banyak pengguna. Kelebihan dari mysl adalah menggunakan bahasa query standar sql. sql adalah suatu bahasa permintaan yang struktur, sql telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti oracle, posgresql, slq server, dll. Program – program aplikasi yang mendukung mysql:
Php
Borland Delphi, Borland C++ builder
Visual basic 5.0/6.0 dan .net
Visual foxpro
Cold fusion 2.2.10 Framework
Framework adalah sistem perangkat lunak yang dapat digunakan kembali dengan fungsi umum yang telah diterapkan. Framework dapat
dikhususkan ke dalam aplikasi yang siap pakai (ready-to-use). Framework juga berfungsi seperti sebuah cetak biru untuk arsitektur dasar dan arsitektur fungsional untuk field aplikasi yang spesifik. Artinya, pengetahuan arsitektur yang terdapat didalam framework seluruhnya dapat diadopsi di dalam aplikasi (Janner, 2010).
Meskipun demikian, manfaat dari framework yaitu penggunaan kembali arsitektur dan fungsionalitas yang sederhana masih belum mampu mengatasi kelemahannya, yaitu tingkat dari usaha pelatihan, tidak adanya standar untuk mengintegrasikan framework yang berbeda dan menghasilkan ketergantungan pada manufaktur (Janner, 2010).
Framework adalah kumpulan kelas (class) dan fungsi (function. Method) yang disusun secara sistematis berdasarkan kegunaan atau fungsionalitas tertentu untuk mempermudah pembuatan atau pengembangan suatu aplikasi (Pratama, 2010).
2.2.11 Model View Control (MVC)
Merupakan teknik pemrograman yang mengharapkan pemrogram secara disiplin untuk membagi program menjadi tiga bagian: model, view, dan controller (Sidik, 2012:29-30). Degnan pola MVC membuat aplikasi dengan memisahkan berbagai aspek dari aplikasi (logika input, bisnis, dan antarmuka), ada bagian penampil data (view), penyedia atau pemroses data (model), dan pengendalian program (controller).
2.2.12 JavaScript dan jQuery
Java dibuat pada tahun 1995 di Sun Microsystem. Java merupakan bahasa beorientasi objek dan serbaguna. Kode java dikompilasi dalam format yang disebut bytecode. Bytecode ini dapat dijalankan di semua computer yang telah dilengkapi dengan program java interpreter dan java virtual machine. Java sangat popular karena pada masa awal internet menjadi popouler, java telah menyediakan sarana untuk membuat program (yang disebut applet) yang berjalan pada web browser. Bahasa ini juga mendukung koneksi ke database, menyediakan sarana untuk membuat aplikasi berbasis windows, dan juga dapat dipakai untuk pemrograman jaringan (Kadir, 2010).
JQuery adalah library atau kumpulan kode javaScript siap pakai. Keunggulan menggunakan jquery dibandingkan dengan javaScript standar, yaitu menyederhanakan kode javaScript dengan cara memanggil fungsi yang disediakan oleh jquery. Beberapa keunggulan lain jquery (Sigit, 2011):
1. Jquery compatible dengan banyak browser. 2. Jquery mendukung semua versi CSS. 3. Ukuran jquery sangat kecil, sekitar 20kB. 4. Dokumentasi jquery yang lengkap. 5. Dukungan komunitas terhadap jquery.
6. Tersedianya plugin jquery yang sangat beragam. 2.2.13 Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi obyek (Hermawan, 2004).
Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsional sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.
Diagram aktivitas atau activity diagram yang menggambarkan aliran fungsional sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukan aliran kerja bisnis (business work-flow).
Diagram sekuensial atau sequence diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case (Sholiq, 2006).
2.2.14 Use Case
Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai (Sholiq, 2006).
Tabel 2.2 Simbol Komponen use case
Bentuk Komponen Keterangan
Aktor : Merupakan simbol untuk menggambarkan user yang berhubungan dengan Sistem
Use case : Use case diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya dengan actor
Association : hubungan link antar element
Generalization : disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen yang merupakan spesialisasi dari elemen lainnya
Agregation : bentuk asosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainya
Dependency : sebuah elemen tergantung dari beberapa cara kepada elemen lainnya
Include : sifat yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainya
Extends : kelakuan yang hanya berjalan dibawah kondisi tertentu seperti menggerakan alarm
2.2.15 Activity Diagram
John Satzinger,2010, dalam buku System Analysis and Design in a Changing World menyatakan bahwa "Activity Diagram adalah sebuah Diagram alur kerja yang menjelaskan berbagai kegiatan pengguna atau sistem, orang yang melakukan masing - masing aktivitas, dan aliran sekuensial dari aktivitas - aktivitas tersebut" (Triandini & Suardika, 2012).
Gambar 2.1 Notasi Activity Diagram (Triandini & Suardika, 2012) Penjelasan untuk masing – masing notasi :
1. Swimlane : Mewakili agen yang melakukan aktivitas. Karena dalam alur kerja umumnya mempunyai agen yang berbeda yang melakukan langkah yang berbeda dari proses alur kerja ke dalam kelompok yang menunjukkan agen mana yang menjalankan aktivitas yang mana. Ada dua jenis swimlane
yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, yaitu swimlane vertical dan swimlane horizontal
2. Initial state : Awal dari alur kerja
3. Action state : Melambangkan aktivitas tersendiri dalam alur kerja 4. Transition : Melambangkan urutan diantara aktivitas
5. Final state : Akhir dari alur kerja
6. Synchronization : Membagi alur kerja menjadi beberapa alur yang berbarengan ataupun menggabungkan lagi alur yang berbarengan
7. Decision : Titik pengambilan keputusan dimana aliran proses tersebut akan mengikuti satu jalur atau jalur lainnya (Triandini & Suardika, 2012).
2.2.16 Class Diagram
Diagram kelas atau Class diagram digunkan unutk menampilkan kelas-kelas atau paket-paket di dalam sistem dan relasi antar mereka. Ia memebrikan gamabaran sistem secara statis. Biasanya, dibuat beberapa diagram kelas untuk sistem. Satu diagram kelas menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Yang lainnya, mungkin menampilkan kelas-kelas termasuk atribut dan operasi dalam kelas-kelas. Data yang lainnya lagi, mungkin menampilkan paket-paket kelas dan relasi antar paket-paket (Sholiq, 2006).
Tabel 2.3 Simbol Komponen class diagram
Bentuk Komponen Keterangan
+DaftarOperasi()() --DaftarAtribut
Class Kelas
deskripsi dari sekumpulan objek yangterdiri dari daftar atribut dan daftar operasi
Generalisasi
hubungan antara yang lebih umum dan elemen yang lebih spesifik
Bentuk Komponen Keterangan
Depedensi
hubungan antara dua elemen pemodelan, di mana perubahan ke satu elemen pemodelan (elemen independen) akan mempengaruhi simulasi elemen lainnya
2.2.17 Sequence Diagram
Menurut Hermawan (2004), Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi. Pembuatan sequence diagram merupakan aktivitas yang paling kritikal dari proses desain karena artifak inilah yang menjadi pedoman dalam proses pemrograman nantinya dan berisi aliran control dari program.
Sequence diagram biasanya tersusun dari elemen Obyek, Interaction dan Message. Interaction menghubungkan 2 obyek dengan pesannya.Diagram ini menjelaskan aspek dinamis dari sistem yang sedang dibangun.
Simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen (Hermawan, 2004) dapat dilihat pada tabel :
Tabel 2.4 Simbol-Simbol pada Seqeunce Diagram
Simbol Nama Keterangan
Nama Aktor
Aktor/Actor Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi lain diluar sistem informasi itu sendiri; biasanya dinyatakan menggunakan
Simbol Nama Keterangan kata benda di awal frase nama actor
Garis hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek Menyatakan objek
yang berinteraksi pesan Waktu aktif Menyatakan objek
dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan
Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek lain, arah
Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek yang dibuat Pesan tipe send Menyatakan bahwa
suatu objek mengirimkan data masukkan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah ke objek yang dikirim
Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode yang menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah Nama objek:nama kelas
<<create>>
1: nama method()
1: masukan
Simbol Nama Keterangan mengarah pada objek yang menerima kembalian
X
Pesan tipe destroy Menyatakan akhir hidup suatu objek