• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERNAL ORGANISASI DENGAN TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA PERANGKAT DESA SUGIHWARAS KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERNAL ORGANISASI DENGAN TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA PERANGKAT DESA SUGIHWARAS KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIUN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

*) Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun 53

Kristin Tri Lestari, S.Sos *) Dra. Retno Iswati, M.Si *) Drs. Agus Wiyaka, M.Si *)

Abstract: Undeniable Human resource again represents the strategic determinant to reaching of efficacy and progress of effort. For the reason in rural storey, requirement of countryside peripheral will capable to have achievement, having high productivity, motivated high job, devoted and will work as good as possible represent a[n matter which cannot be parried again. To get the countryside peripheral with the aspect that way is not easy something that, but need a[n certain effort to develop the required countryside peripheral quality.

Kata kunci : komunikasi organisasi, produktivitas kerja perangkat desa

Komunikasi organisasi mempunyai potensi besar dalam pengembangan suatu organisasi. Komunikasi mutlak diperlukan dalam suatu organisasi baik dalam hal bersifat teknis dalam suatu kerja seperti tingkat kejelasan perintah atasan, tingkat kejelasan petunjuk kerja, penyampaian ide-ide gagasan, diskusi kerja, tingkat kejelasan pemberian laporan, sampai hal-hal yang bersifat hubungan informal seperti tingkat dukungan, penghargaan, tingkat perhatian (empati), tingkat penghargaan atasan kepada bawahan, tingkat kepositifan hubungan atasan–bawahan, tingkat pengaduan, tingkat pemberian kritik kepada atasan, dan keterbukaan.

Semakin tinggi intensitas (kualitas dan kuantitas) komunikasi yang ada pada perangkat desa tentu saja tidak hanya dapat meningkatkan produktifitas kerja secara materiil, tetapi juga dapat memberikan semangat (motivasi), menciptakan iklim kerja yang positif, meningkatkan kebersamaan, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan produktivitas kerja (output yang dihasilkan)

Demikian pula dengan perangkat desa Sugihwaras kecamatan Saradan kabupaten Madiun yang dalam hal ini dilihat sebagai sebuah organisasi maka diharapkan akan adanya intensitas komunikasi, sebab dengan komunikasi yang baik dalam suatu organisasi dapat meningkatkan hubungan kerja yang ada seperti kesatuan visi dan misi, hubungan psikologis antar perangkat desa, kualitas interaksi sosial dalam organisasi, seorang atasan dapat mengerti lebih banyak dengan potensi dan kendala yang dimiliki bawahannya, seorang bawahan akan lebih banyak mempunyai inisiatif dan inovasi dalam pekerjaannya, sebaliknya kualitas maupun kuantitas komunikasi yang buruk akan mempengaruhi kondisi kerja yang ada, memberikan kondisi buruk pada tingkat kebetahan dalam bekerja, menimbulkan konflik organisasi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi produktivitas kerja.

Selain itu seringkali kita jumpai bahwasannya komunikasi yang dilakukan tidak diperhatikan baik kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya individu yang terlibat dalam organisasi dengan berbagai sifat, kepribadian, perilaku dan kebutuhan yang berbeda. Komunikasi dengan demikian memegang peranan yang penting karena bagaimanapjuga kecakapan seseorang dalam berkomunikasi menentukan langkah selanjutnya untuk berinteraksi.

Dengan kurangnya intensitas komunikasi yang terjadi dapat menjadi lahan subur bagi tumbuhnya konflik. Disini koordinasi – koordinasi antar bagian organisasi mempunyai suatu peranan. Dimana intensitas komunikasi yang terjalin dengan baik akan menciptakan fungsi

(2)

koordinasi yang optimal, saling pengertian diantara perangkat desa, kepercayaan dan kerjasama yang membawa pada hubungan antar manusia yang harmonis. Selain itu akan menimbulkan keyakinan positif perangkat desa akan adanya perhatian dan perlakuan yang baik dari kepala desa baik itu dalam hubungan tugas maupun dalam hubungan antar pribadi. Timbulnya keyakinan akan perhatian dan perlakuan yang baik ini akan membuat perangkat desa merasa diakui keberadaan dan peranan mereka.

Melihat fenomena diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui : “Bagaimana hubungan intensitas komunikasi internal organisasi dengan tingkat produktivitas kerja Perangkat Desa Sugihwaras Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun?”

TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui dan menganalisis ada tidaknya hubungan yang signifikan antara intensitas komunikasi internal organisasi dengan tingkat produktifitas kerja perangkat desa Sugihwaras kecamatan Saradan kabupaten Madiun.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Sebagaimana dimaksud dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Faisal (1989:20) Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti

Hipotesis Penelitian

Dari kerangka teori yang ada maka dapat dilakukan dugaan sementara sebagai berikut : “Ada hubungan antara intensitas komunikasi internal organisasi dengan produktivitas kerja perangkat desa Sugihwaras kecamatan Saradan kabupaten Madiun” Definisi Konsep dan Definisi Operasional

Definisi Konsep

Untuk menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran, maka akan diterangkan mengenai pengertian definisi konsep menurut Sofian Effendi :

Konsep merupakan unsur penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang dipakai oleh peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena yang dialami (Sofian Effendi, 1989;37)

Dengan demikian definisi konsep dalam penelitian ini adalah : 1. Intensitas Komunikasi

Definisi intensitas komunikasi diambil dari pendapat devito (1986) yaitu seberapa jauh dan mendalam komunikasi dilakukan dalam suatu organisasi. Komunikasi dalam hal ini menyangkut dua aspek yaitu kuantitas dan kualitas. Kuantitas berkaitan dengan jumlah frekuensi komunikasi dalam suatu organisasi, sedangkan kualitas berkaitan dengan efektifitas dan efisiensi.

2. Konsep Tentang Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja dalam penelitian ini mengambil definisi dari H. Hadari Nawawi (1997) yaitu produktivitas kerja, dimaksudkan adalah hasil pelaksanaan dan pekerjaan baik bersifat fisik/non fisik. Setiap pekerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana terdapat didalam deskripsi pekerjaan/jabatan, perlu dinilai hasilnya setelah tenggang waktu tertentu.

(3)

Kristin, dkk: Hubungan intensitas komunikasi internal…55 Definisi Operasional

Berdasarkan konsep diatas, maka penyusun akan menguraikan indikator dari masing-masing variabel :

1. Intensitas komunikasi a. Kuantitas komunikasi

• Seberapa sering komunikasi dari atasan ke bawahan telah banyak dilakukan • Seberapa sering komunikasi dari bawahan ke atasan telah banyak dilakukan • Seberapa sering komunikasi antar pribadi telah banyak dilakukan

b. Kualitas komunikasi

• Kualitas komunikasi terhadap tingkat kejelasan perintah • Kualitas komunikasi terhadap tingkat kejelasan petunjuk kerja

• Saling memberi dorongan, empati, kritik/saran, tukar menukar ide/ gagasan • kualitas komunikasi antar pribadi

2. Produktivitas kerja

Pengukuran dilakukan dengan mengambil indikator produktivitas kerja menurut H. Malayu S.P Hasibuan (2000,77-142) yang mencakup antara lain kesetiaan, hasil kerja, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, prakarsa, kecakapan dan tanggung jawab

Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh perangkat desa Sugihwaras kecamatan Saradan kabupaten Madiun yang berjumlah 15 orang

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data meliputi : a. Kuesioner (daftar Pertanyaan)

b. Wawancara Mendalam (Indepth Interview) c. Dokumentasi.

Metode Analisis Data

Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Penelitian harus memastikan metode analisis datayang akan digunakan. sehubungan dengan hal tersebut metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Berdasarkan pada pertanyaan atau kuesioner dapat diklasifikasikan kedalam 3 jawaban dengan simbol sebagai berikut :

1. Untuk jawaban a diberi simbol 3 2. Untuk jawaban b diberi simbol 2 3. Untuk jawaban c diberi simbol 1

Selanjutnya simbol-simbol tersebut diubah dalam kategori, sehingga : 1. Untuk simbol 1 dikategorikan baik

2. Untuk simbol 2 dikategorikan cukup baik 3. Untuk simbol 3 dikategorikan kurang baik

Sedangkan nilai pengukuran dari masing-masing responden data diklasifikasikan sesuai dengan tinggi rendahnya perhitungan yang diperoleh sehingga dapat diketahui termasuk klasifikasi yang mana masing-masing responden dalam penyusunan klasifikasi tersebut terlebih dahulu dicari besarannya.

Interval dalam masing-masing tingkatan untuk mengetahui besarannya interval tersebut dalam statistik digunakan rumus sebagai berikut :

(4)

Menurut Sutrisno Hadi, untuk mengukur besarnya interval dalam statistik menggunakan rumus :

t = Jarak pengukuran (R) Jarak Interval (i) Dimana :

R = Angka tertinggi dari pengukuran dikurangi angka terendah dari pengukuran i = Penyusunan distribusi

PEMBAHASAN

1. Profil Aparat Desa Sugihwaras Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun

Berdasarkan jabatannya pada struktur organisasi, maka 15 orang aparat desa Sugihwaras Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun dapat dikelompokkan pada tabel berikut :

Tabel 1

Profil Aparat Desa Berdasarkan Tingkat Jabatannya

No Tingkat Jabatan Jumlah %

1. 2. 3. 4. 5. 6. Kepala Desa Sekretaris Desa Kepala seksi Kepala Urusan Kepala Dusun Staf 1 orang - - 5 orang 7 orang 2 orang 6,7 - - 33,3 46,67 13,3 Total 15 orang 100 %

Sumber: Data Desa Sugihwaras kecamatan Saradan Kabupaten Madiun

Berdasarkan tingkat pendidikan, maka 15 orang aparat desa Sugihwaras Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun dapat dikelompokkan pada tabel berikut :

Tabel 2

Profil Aparat Desa Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah %

1. 2. 3. SD/Sederajat SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat 4 orang 6 orang 5 orang 26,7 40 33,3 Total 15 orang 100 %

Sumber: Data Desa Sugihwaras kecamatan Saradan Kabupaten Madiun

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar perangkat desa Sugihwaras Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun adalah berpendidikan SLTP/Sederajat yaitu sebanyak 6 orang atau 40 % dari total aparat desa yang ada. Tingkat pendidikan seseorang mencerminkan pola berpikir yang rasional dan pola tingkah laku yang lebih mantap. Semakin tinggi tingkat

(5)

Kristin, dkk: Hubungan intensitas komunikasi internal…57 pendidikan seseorang, pengetahuan seseorang tersebut akan semakin luas sehingga dalam menyelesaikan masalah cenderung lebih mudah dan cepat. Profil aparat desa berdasarkan usia dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3

Profil Aparat Desa Berdasarkan Usia

No Tingkat Usia Jumlah %

1. 2. 3. <=30 th 31- 40 th >= 41 th 1 orang 5 orang 9 orang 6,7 33,3 60 Total 15 orang 100 %

Sumber: Data Desa Sugihwaras kecamatan Saradan Kabupaten Madiun

Dari tabel diatas dapat dilihat karakteristik aparat desa Sugihwaras kecamatan Saradan Kabupaten Madiun berdasarkan usia. Dengan rincian, sebagian besar perangkat desa adalah berusia diatas 41 tahun yaitu sebanyak 9 orang atau 60 % dari seluruh perangkat desa yang ada. Usia mencerminkan keadaan seseorang terutama dalam bertindak dan berhadapan dengan masalah. Terkadang usia yang semakin tua akan cenderung lebih dewasa cara berpikir dan lebih bijaksana dalam bertindak. Hal tersebut karena berbagai pengalaman hidup yang pernah dijumpainya akan merupakan pelajaran

Dan sebagian besar aparat desa Sugihwaras Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun didominasi oleh pria yaitu sebesar 12 orang atau 80 % dari seluruh aparat desa yang ada. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4

Profil Aparat Desa Berdasarkan Gender

No Jenis Kelamin Jumlah %

1. 2. Wanita Pria 3 orang 12 orang 20 80 Total 15 orang 100 %

Sumber: Data Desa Sugihwaras kecamatan Saradan Kabupaten Madiun

Jenis kelamin sering juga dipertanyakan bila dikaitkan dengan prestasi kerja seseorang. Apakah lebih berpotensi laki-laki ataukah perempuan, karena umumnya dengan jenis kelamin laki-laki cenderung dikaitkan dengan masalah kepemimpinan, sedangkan perempuan kurang mendapat kepercayaan apalagi juga dikaitkan dengan masalah agama.

(6)

2. Interpretasi Data

Tabel 5

Rekapitulasi data variabel bebas Intensitas komunikasi internal organisasi

No

Jawaban pertanyaan variabel bebas

Jumlah A B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 27 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 25 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 25 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 25 5 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 24 6 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 26 7 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 24 8 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 26 9 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 23 10 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 24 11 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 23 12 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 24 13 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 22 14 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 24 15 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 22 Jumlah 34 38 40 32 36 44 32 34 36 41 364

Sumber : Data primer diolah dari pertanyaan no. 1 sampai 10

Berdasarkan tabel 5 di atas rekapitulasi data variabel bebas dapat diketahui bahwa klasifikasi pengukuran skor distribusi variabel bebas menunjukkan skor angka tertinggi dan terendah sebagai berikut :

- Skor tertinggi variabel bebas = 27 - Skor terendah variabel bebas = 22

sehingga dapat dicari lebarnya interval sebagai berikut : t = Jarak pengukuran

Jarak interval = 27 – 22

3

= 1,67 dibulatkan menjadi 2

Dari angka 2 tersebut, maka dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis pengukuran yaitu : a. 27 - 26 adalah kategori baik

b. 25 - 24 adalah kategori cukup baik c. 23 - 22 adalah kategori kurang baik

(7)

Kristin, dkk: Hubungan intensitas komunikasi internal…59 Tabel 6

Klasifikasi variabel bebas Intensitas komunikasi internal organisasi

Kategori Responden Prosentase (%)

a. Baik 3 20

b. Cukup baik 8 53,33

c. Kurang baik 4 26,67

Jumlah 15 100 %

Sumber : Data primer diolah dari analisa data

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa klasifikasi tinggi sebesar 20 % untuk klasifikasi sedang sebesar 53,33 % dan klasifikasi rendah sebesar 26,67 %

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa intensitas komunikasi internal organisasi desa Sugihwaras kecamatan Saradan kabupaten Madiun sudah cukup baik .

Tabel 7

Rekapitulasi data variabel terikat produktivitas kerja perangkat desa

No Jawaban pertanyaan variabel terikat Jumlah

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 1 2 29 2 3 3 3 1 2 3 1 3 1 1 2 2 25 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 3 29 4 3 3 2 3 3 1 1 3 2 3 1 3 28 5 3 2 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 22 6 3 3 3 2 1 3 2 2 2 1 1 2 25 7 3 2 2 2 1 3 1 3 1 1 2 3 24 8 3 2 2 3 1 3 1 2 2 1 2 3 25 9 3 3 2 2 3 3 1 3 2 2 2 3 29 10 3 3 3 2 2 3 1 3 2 2 2 1 27 11 3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 1 2 25 12 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 3 21 13 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 3 24 14 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 23 15 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 22 Jumlah 41 37 35 33 26 38 21 37 24 27 24 35 378

Sumber : Data primer diolah dari pertanyaan no. 11 sampai 21

Berdasarkan tabel rekapitulasi data variabel bebas dapat diketahui bahwa klasifikasi pengukuran skor distribusi variabel bebas menunjukkan skor angka tertinggi dan terendah sebagai berikut :

- Skor tertinggi variabel bebas = 29 - Skor terendah variabel bebas = 21

(8)

t = Jarak pengukuran Jarak interval

= 29 – 21 3

= 2,67 dibulatkan menjadi 3

Dari angka 3 tersebut, maka dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis pengukuran yaitu : d. 29 - 27 adalah kategori baik

e. 26 - 24 adalah kategori cukup baik f. 23 – 21 adalah kategori kurang baik

Dengan demikian dapat disusun dalam bentuk tabel pengukuran sebagai berikut : Tabel 8

Klasifikasi variabel terikat Produktivitas kerja perangkat desa

Kategori Responden Prosentase (%)

a. Baik 5 33,33

b. Cukup baik 6 40

c. Kurang baik 4 26,67

Jumlah 15 100 %

Sumber : Data primer diolah dari analisa data

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa klasifikasi tinggi sebesar 33,33 % untuk klasifikasi sedang sebesar 40 % dan kklasifikasi rendah sebesar 26,67 %

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja perangkat desa Sugihwaras kecamatan Saradan kabupaten Madiun

3. Hubungan Antar Intensitas Komunikasi Internal Organisasi dengan Produktivitas Kerja Perangkat Desa Sugihwaras Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun

Tabel 9

Perbandingan hasil penelitian antara variabel bebas dengan variabel terikat

Klasifikasi Prosentase (%)

Variabel bebas Variabel terikat

a. Baik 20 33,33

b. Cukup baik 53,33 40

c. Kurang baik 26,67 26,67

Jumlah 100 % 100 %

Sumber : Data primer diolah dari analisa data

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa intensitas komunikasi internal organisasi desa Sugihwaras kecamatan Saradan kabupaten Madiun menunjukkan angka 53,33 % dan termasuk pada kategori cukup baik, sedangkan variabel produktivitas kerja perangkat desa Sugihwaras kecamatan Saradan kabupaten Madiun menunjukkan angka 40%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan setiap tinggi rendahnya prosentase intensitas

(9)

Kristin, dkk: Hubungan intensitas komunikasi internal…61 komunikasi internal organisasi dengan tinggi rendahnya prosentase produktivitas kerja perangkat desa Sugihwaras kecamatan Saradan kabupaten Madiun.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang ada dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan setiap tinggi rendahnya prosentase intensitas komunikasi internal organisasi dengan tinggi rendahnya prosentase produktivitas kerja perangkat desa Sugihwaras kecamatan Saradan kabupaten Madiun.

Hal ini juga berarti usaha-usaha peningkatan atau penurunan intensitas komunikasi perangkat desa baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitas komunikasi akan berhubungan dengan produktivitas kerja perangkat desa yang ada. Dimana dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hubungan antara intensitas komunikasi internal organisasi sudah cukup baik maka produktivitas kerja perangkat desa Sugihwaras kecamatan Saradan kabupaten Madiun ini pun tingkatannya juga cukup baik sesuai dengan yang diharapkan

SARAN

Meskipun menurut responden kondisi saat ini intensitas komunikasi dan produktivitas aparat desa sudah cukup baik tetapi dengan melihat hasil antara beberapa butir yang ada menunjukkan bahwa usaha-usaha peningkatan kuantitas dan kualitas komunikasi dapat memberikan kontribusi pada peningkatan produktivitas perangkat desa yang ada. Dalam hal lain masih ditemukannya beberapa butir variabel baik intensitas komunikasi maupun variabel produktivitas yang rendah, sehingga usaha-usaha perbaikan perlu terus dilakukan. Hal yang diharapkan adalah adanya hubungan yang lebih harmonis baik sesama aparat, antara kepala desa dan pihak bawahan maupun pihak bawahan dan kelembagaan.

DAFTAR RUJUKAN

De Vito, Joseph, The Interpersonal Communication Book, Fourth Edition, Harper and Row, New York, 1986

Goldberg, Alvin dan Larson, Carl, Komunikasi Kelompok, Proses-Proses Diskusi dan penerapannya, VI Press, 1975

Handoko, T.Hani, Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1985

Koontz, Harold, Cyrill O’Donnee, Heinz Weinrich, Management II, Airlangga, Jakarta, 1989 Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Penerbit Remaja Karya CV, Bandung, 1994

Reksohadiprodjo, Sukanto dan T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan Teori dan Perilaku,

BPFE, Yogyakarta, 1997

Siegel, Sidney, Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Pt Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1987 Siregar, Ashadi, Komunikasi Sosial, Seksi Penerbitan Fisipol UGM, Yogyakarta, 1995

Sosrodihardjo, Soedjito, Manajemen Personalia, Lembaga Pendidikan Perkebunan, Yogyakarta, 1980

Steers, RM, Efektifitas Organisasi (Kaidah Tingkah Laku), Airlangga, Jakarta, 1985

Steers, RM and Porter, LW, Motivation and Work Behavior, Mc Graw Hillbook, Co, New York, 1983

Susanto, Astrid S, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Jilid I, Penerbit Bina Cipta, Bandung, 1977

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan tarif 30% ini adalah hasil dari perencanaan kenaikan tarif pada tahun 2016 yang direncanakan oleh PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda, maka untuk

KOMPETENSI DASAR KRITERIA UNJUK KERJA PEMBELAJARAN KEGI ATAN PEMB ELAJ ARAN ALO KAS I WA KTU SUMBER/ BAHAN/ ALAT KETRAM PILAN PENGETAH UAN PENDUKUN G 3.1 Menganalisa

Pemberian Rhizobium untuk tanaman kedelai pada lahan rawa lebak mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai baik jumlah polong isi, penyerapan N aktif, tanaman

Berdasarkan uraian di atas untuk menilai adanya pengaruh strategi E- Customer Relationship Management 2.O yang dilakukan dan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Pemberian Makanan Jajanan, Pendidikan Gizi, dan Suplementasi Besi

Jika dilihat nilai sosial yang dimiliki oleh kelompok lanjut dan madya, pemahaman akan nilai-nilai sosial pada setiap anggota dalam kelompok sudah baik salah

Setelah para guru diberi pelatihan tentang energizers, mereka menjadi lebih paham untuk mengkreasi suatu kegiatan yang bisa membuat suasenergizers dalam

Pada sistem gerak putar mesin bubut tentu terdapat getaran yang disebabkan adanya massa tak imbang, artinya bahwa massa tak imbang pada gerak putar mesin bubut