• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 8 PALU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 8 PALU"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP MINAT

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

DI SMP NEGERI 8 PALU

Sondang Sanderiana S 1, Samuel Sanda Patampang2, dan Nurvita2

sondangky@gmail.com; Samuel_sapat@yahoo.com; vitamombine@gmail.com;

Mahasiswa Pendidikan Geografi1 Dosen Pendidikan Geografi2

Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya mengajar guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 8 Palu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMP Negeri 8 Palu sebanyak 219 siswa. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dan jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 10% dari jumlah populasi 219 menjadi 22 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan angket. Melalui pendekatan deskriptif diketahui bahwa gaya mengajar yang sering digunakan guru adalah gaya mengajar klasik. Gaya mengajar ini membuat guru mendominasi siswa tanpa memberi kesempatan siswa untuk kreatif sehingga timbul rasa bosan, takut, dan enggan pada siswa dalam mengikuti pelajaran. Hal ini menunjukkan perlunya variasi gaya mengajar yang sesuai dengan kondisi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Pernyataan ini didukung berdasarkan hasil perhitungan uji t sebagai uji hipotesis dengan melakukan perbandingan thitung lebih besar dari pada ttabel (3,223>2,086) adalah signifikan. Makin variatif gaya

mengajar guru, makin tinggi minat belajar siswa dan sebaliknya, makin monoton gaya mengajar guru maka semakin rendah minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 8 Palu. Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa gaya mengajar guru berpengaruh positif terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 8 Palu.

Kata Kunci: Gaya mengajar, Minat belajar, Siswa, Pelajaran IPS

ABSTRACT

The objective of this research is to find out the effect of teacher teaching style on students learning interest in social studies at SMP Negeri 8 Palu. This is a qualitative descriptive research. The population of this research was 219 students of SMA Negeri 8 Palu. Random sampling technique was used to determine the sample of this research, it took 10% of the population (22 students). The result indicated that host of the teacher use classical teaching style. It is a style that the teachers dominated the class without giving the opportunity to the students to be creative. This kind of teaching class creates a barendom class with most of the students feel afraid and become reluctant to attend the class it. It mean that there is a need to vary the teaching styles that suits the students characteristics. The ttest significantly greater than ttable (2.223 > 2.086).

The more varied learning style used by the teachers, the teaching the students learning interest of on the contrary, the more monotonous teaching style used by the teachers, the lower students learning interest in social studies at SMP Negeri 8 Palu.

(2)

PENDAHULUAN

Menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 bab I pasal 1 menjelaskan guru ialah seorang pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Selain dari itu dalam Undang-Undang Nomor 14

tahun 2005 tentang guru dan dosen pada bab III pasal 7 bahwa, “profesi guru dan profesi dosen

merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. b) memiliki komitmen untuk meningkatkan

mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan makhluk mulia. c) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas. d) memiliki kompetensi yang diperlukaan sesuai

dengan bidang tugas. e) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan keprofesionalan”. Namun dalam proses belajar mengajar di kelas tentunya ada perbedaan yang mencolok dimana

tingkat penyerapan materi pelajaran tiap siswa berbeda-beda sehingga guru dituntut untuk memiliki strategi dalam mengajar di kelas.

Gaya mengajar adalah suatu strategi yang ada pada diri guru tersebut yang menjadi ciri dalam bentuk penampilan mengajar, sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran.

Keterampilan atau gaya mengajar guru tentu akan mempengaruhi minat belajar siswa di kelas. Minat belajar merupakan kemauan untuk mengetahui sesuatu yang dipengaruhi oleh diri pribadi

tersebut atau lingkungannya. Hal ini didasarkan atas rasa menyukai atau menyenangi dan rasa ingin tahu yang tinggi akan sesuatu. Hal ini tentunya dapat pula dipengaruhi oleh gaya mengajar guru di kelas. Dalam hal ini seorang guru harus memiliki sifat profesional dan sensitif terhadap minat

belajar siswa dan mengembangkan rasa ingin tahu mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar merupakan faktor pendukung dalam kegiatan pembelajaran yang harus dikembangkan oleh

guru sehingga mempermudah dalam proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 8 Palu, ditemukan bahwa

guru memiliki gaya mengajar yang kurang bervariatif serta kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara guru dengan peserta didik, sehingga guru kurang mampu tampil optimal dalam

menjalankan tugasnya ketika mengajar di dalam kelas. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi minat belajar siswa yang tentunya dipengaruhi oleh gaya mengajar guru dikelas. Hal ini terlihat

(3)

mata pelajaran IPS di SMP Negeri 8 palu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh

gaya mengajar guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 8 Palu.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh antara variabel yang muncul

dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII dan VII dengan 219 populasi dengan 22 sampel. Instrumen yang digunakan

adalah wawancara untuk guru dan angket untuk siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif adalah teknik

pengolahan data untuk mendeskripsikan atau menggambarkan pengaruh gaya mengajar guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 8 Palu. Adapun rumus

yangdigunakan adalah persentase.

Analisis inferensial adalah teknik pengolahan data untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil

penelitiannya pada sejumlah sampel terhadap populasi. Adapun langkah-langkah yang akan

digunakan untuk menguji data pertama dengan menggunakan korelasi Product Moment Product Moment untuk mencari nilai r. Selanjutnya data hasil hitung korelasi disesuaikan dengan pedoman untuk memberikan Interpretasi koefisien korelasi, sehingga diketahui tingkat hubungan variabel X

terhadap Y besar atau kecil.

Tabel 1. Pedoman untuk memberikan Interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : (Sugiyono, 2013:257)

Untuk menguji tingkat pengaruh antara kedua variabel, yaitu apakah pengaruh yang ditemukan itu berlaku untuk semua populasi atau tidak, maka perlu diuji dengan rumus thitung untuk

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lokasi Penelitian

Tabel 2. Perhitungan Korelasi Variabel X dan Y

No X Y X2 XY Y2

1 68 55 4.624 3.740 3.025

2 74 60 5.476 4.440 3.600

3 59 65 3.481 3.835 4.225

4 74 74 5.476 5.476 5.476

5 72 75 5.184 5.400 5.625

6 74 78 5.476 5.772 6.084

7 70 86 4.900 6.020 7.396

8 75 79 5.625 5.925 6.241

9 71 62 5.041 4.402 3.844

10 66 70 4.356 4.620 4.900

11 72 74 5.184 5.328 5.476

12 85 84 7.225 7.140 7.056

(5)

No X Y X2 XY Y2

14 79 85 6.241 6.715 7.225

15 86 83 7.396 7.138 6.889

16 71 75 5.041 5.325 5.625

17 72 76 5.184 5.472 5.776

18 82 78 6.724 6.396 6.084

19 71 74 5.041 5.254 5.476

20 76 73 5.776 5.548 5.329

21 77 82 5.929 6.314 6.724

22 84 79 7.056 6.636 6.241

N=22 X=1629 Y=1642 X2 =121.477 XY=122.221 Y2 = 123.942

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2017

Data hasil perhitungan yang telah dihitung pada tabel 2 selanjutnya digunakan untuk menghitung korelasi variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus product moment

sebagai berikut.

a. Koefisien Korelasi

rxy

= 0,585

(6)

memberikan Interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2013:257), menunjukkan bahwa koefisien

korelasi variabel X terhadap Y kategori sedang. Selanjutnya untuk menguji hipotesis penelitin ini digunakan uji t. Perhitungan tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan perbandingan thitung > t

tabel pada tingkat kepercayaan 95% thitung > ttabel (α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk = n – 2)

sehingga dk = 22 – 2 = 20, dalam daftar tabel t diperoleh nilai t adalah 2,086 Kemudian untuk memperoleh nilai t hitung dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:

thitung =

thitung

Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel pengaruh gaya mengajar guru terhadap minat belajar siswa memperoleh nilai thitung 3,223. Untuk kesalahan 5% dan dk= n-2 = 22-2= 20 maka diperoleh

ttabel = 2,086 . Apabila dibandingkan ttabel dengan thitung, maka thitung > ttabel (3,223 > 2,086), berarti H1

diterima dan Ho ditolak. Jadi kesimpulannya terdapat pengaruh gaya mengajar guru terhadap minat

belajar siswa pada mata pelajar IPS yang signifikan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, gaya mengajar guru yang

kurang menarik bagi siswa berpengaruh terhadap minat belajar siswa SMP Negeri 8 Palu pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan hasil wawancara di ketahui bahwa minat belajar siswa berbeda-beda

namun minat siswa dipengaruhi oleh suatu motif seperti motivasi, keadaan dan situasi, serta guru yang menarik. Tentunya setiap siswa memiliki keadaan dan situasi kehidupan yang berbeda-beda

sehingga akan mempengaruhi minat belajar mereka. Namun bila di sekolah, guru sebagai orang tua murid harus bisa membuat siswa merasa nyaman dalam belajar di kelas sehingga gaya mengajar

(7)

di kelas berbeda-beda tergantung dari karakter dan tingkat kecerdasan di kelas tersebut sehingga

guru harus peka terhadap situasi di kelas seperti memahami kebutuhan dan perkembangan anak. Dalam hal ini kepribadian guru jugalah yang dapat mempengaruhi dalam membangkitkan minat

belajar siswa sehingga siswa tertarik untuk belajar.

Pada proses belajar mengajar guru memang sudah ada yang dapat menggunakan berbagai gaya mengajar yang variatif namun dalam proses belajar mengajar masih menggunakan metode

ceramah sebagai metode utama dan sering dilakukan. Gaya mengajar guru yang sering digunakan oleh guru di SMP Negeri 8 Palu adalah gaya mengajar klasik. Gaya mengajar ini masih menerapkan konsep guru sebagai satu-satunya sumber belajar dengan berbagai konsekuensi yang diterimanya. Guru mendominasi siswa tanpa memberi kesempatan siswa untuk kreatif. Gaya mengajar begini tidak dapat disalahkan, manakala kondisi kelas yang membuat guru mengharuskannya berbuat demikian, yaitu kondisi kelas dimana siswanya mayoritas pasif. Adapun ciri-ciri gaya mengajar klasik sebagai berikut.

a) Bahan pelajaran berubah, sejumlah informasi dan ide yang sudah populer diketahui siswa, bersifat objektif, jelas, sistematis, dan logis.

b) Proses penyampaian materi: menyampaikan nilai-nilai lama dari generasi terdahulu kegerasi berikutnya yang bersifat memelihara, tidak didasarkan pada minat siswa, hanya didasarkan pada urutan tertentu.

c) Peran siswa: Pasif hanya diberi pelajaran

d) Peran Guru: dominan hanya menyampaikan bahan ajar, otoriter, namun benar-benar ahli. Berdasarkan pernyataan di atas guru SMP Negeri 8 Palu sering menggunakan gaya mengajar ini dikarenakan siswa yang pada umumnya bersifat pasif serta sumber informasi yang kurang seperti buku sehingga peran guru sangat dominan dalam pelajaran. Disisi lain guru cenderung otoriter namun benar-benar ahli dalam pelajaran sehingga siswa yang pasif merasa takut dan enggan untuk mengikuti pelajaran sehingga banyak dari mereka yang bolos dan tidak mengerjakan tugas.

Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh didapati bahwa gaya mengajar guru terhadap minat belajar siswa mempengaruhi minat belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari uji hipotesis nilai t

untuk mencari pengaruh yang diperoleh nilai t hitung sebesar 3,223. Hasil perhitungan statistik uji t

diperoleh nilai t hitung sebesar 3,223 > t tabel sebesar 2,0862. Jadi bahwa gaya mengajar guru

(8)

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian yaitu bahwa gaya mengajar guru mempengaruhi minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP negeri 8 palu. Gaya mengajar yang sering digunakan guru

adalah gaya mengajar klasik. Gaya mengajar ini membuat guru mendominasi siswa tanpa memberi kesempatan siswa untuk kreatif sehingga timbul rasa bosan, takut, dan enggan pada siswa dalam mengikuti pelajaran. Hal ini menunjukkan perlunya variasi gaya mengajar yang sesuai dengan

kondisi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Pernyataan ini didukung berdasarkan hasil perhitungan uji t sebagai uji hipotesis dengan melakukan perbandingan thitung lebih besar dari pada

ttabel (3,223>2,086) adalah signifikan. Makin variatif gaya mengajar guru, makin tinggi minat belajar

siswa dan sebaliknya, makin monoton gaya mengajar guru maka semakin rendah minat belajar

siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 8 Palu. Maka terbukti bahwa gaya mengajar guru berpengaruh positif terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 8 Palu.

DAFTAR RUJUKAN

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gambar

Tabel  2. Perhitungan Korelasi Variabel X dan Y
tabel pada tingkat kepercayaan 95% t(α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk = n –hitung > ttabel  2)

Referensi

Dokumen terkait

This approach can be seen as fusion of location fingerprinting and trilateration as the currently determined radio maps are used to derive the ranges to the access

Secara keseluruhan upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam memberikan perlindungan

Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan 1.3 Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur

Rasa syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberi limpahan kasih sayangNya, sehingga penulis dapat menuntaskan skripsi dengan judul “ Analisis

Setelah salah satu bahan makanan yang dipilih pada sub menu, maka akan muncul pilihan yaitu Kandungan gizi menjelaskan tentang apa saja kandungan gizi dan berapa banyak

Hepatology 18 : 380-388, 1993 34 Kurose I, Miura S, Saito H, Tada S, Fukumura D, Higuchi H, Ishii H : Rat Kupffer cell-derived nitric oxide modulates induction of

Hak-hak pemotong PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut. a) Pemotong Pajak berhak atas kelebihan jumlah penyetoran PPh Pasal 21 yang terjadi karena jumlah PPh pasal 21 yang

”Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang dihubung paralel-kan dengan sebuah tahanan ekivalennya pada dua terminal