i
TESIS
BULLYING
DI SEKOLAH YANG BERIMPLIKASI
SEBAGAI SUATU TINDAK PIDANA
OLEH :
LILIK ROSYIDAH, S.H.
NIM. 030810695 M
PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM PERADILAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
BULLYING
DI SEKOLAH YANG BERIMPLIKASI
SEBAGAI SUATU TINDAK PIDANA
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum Pada Program Studi Magister Hukum
Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya
OLEH :
LILIK ROSYIDAH, S.H.
NIM. 030810695 M
PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM PERADILAN
FAKULTAS HUKUM
LEMBAR PERSETUJUAN
Tesis ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan Panitia
Penguji pada Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum
Universitas Airlangga Surabaya
Pada Tanggal 15 September 2011
Panitia Penguji Tesis:
Ketua
: Tilly .A.A Rampen, S.H., M.S
Anggota
: 1. Dr.Sarwirini,S.H.,M.S.
PATRIOT
Adalah Berani Membela Yang Lemah Bukan Yang Beraninya
Menindas dan Memeras Yang Lemah
vii
BULLYING DI SEKOLAH YANG BERIMPLIKASI
SEBAGAI SUATU TINDAK PIDANA
Lilik Rosyidah, S.H.
Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga
Abstraksi
Penelitian ini didasarkan pada perhatian terhadap tindakan kekerasan yang marak terjadi di institusi-institusi pendidikan (bullying). Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk menganalisis apakah tindakan kekerasan yang terjadi di dalam bullying merupakan tindak pidana dan pelakunya dapat dijatuhi sanksi sebagai bentuk pertanggungjawaban pidana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normative dengan menelaah peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa bullying dapat dikategorikan sebagai tindak pidana dan pelakunya dapat dijatuhi sanksi pidana. Hasil ini didasarkan pada penafsiran terhadap beberapa peraturan perundang-undangan, yakni KUHP, Undang-Undang Perlindungan Anak, dan Undang-Undang Peradilan Anak. Meskipun demikian, pelaku bullying yang masih anak-anak (belum dewasa) harus tetap mendapatkan perlindungan sebagaimana ketentuan Undang-Undang Perlindungan Anak.
Pelaku bullying bisa orang dewasa atau sesama anak. Pihak-pihak yang dapat melakukan bullying di sekolah atau pesantren, antara lain: Ustadz / Pengasuh Pondok, santri / siswa senior, Pengurus Organisasi siswa / santri. Para pelaku bullying di sekolah (pesantren) tersebut dapat dimintai pertanggungjawaban pidana dengan cara dijatuhi sanksi pidana karena bullying
adalah tindak pidana.
Hasil penelitian ini menghasilkan rekomendasi bagi pemerintah terkait dengan kasus bullying yang seringkali terjadi di masyarakat tetapi tidak ada peraturan perundang-undangan yang secara tegas mengatur bullying. Oleh sebab itu, pemerintah seharusnya membuat peraturan yang menegaskan bahwa bullying
sebagai suatu tindak pidana. Selain itu, pemerintah seharusnya melakukan pembinaan dan pendidikan di lingkungan pesantren dengan tujuan untuk meminimalisir kasus bullying di lingkungan sekolah (pesantren).
BULLYING IN SCHOOLS THAT HAS IMPLICATION AS A CRIMINAL ACT
Lilik Rosyidah, S.H. Master Of Law Program
Post- graduate Program of Airlangga University
Abstract
The study was based on concern for an increasingly violent acts in educational institutions (bullying). Therefore, the study aims to analyze whether the violent acts that occurred in bullying is a criminal offense and perpetrators can be subject to sanctions as a form of criminal responsibility. The study used
normative law approach by reviewing the existing law.
The results of this study reveal that bullying can be categorized as a criminal offense and the perpetrator can be sentenced to criminal sanctions. These results are based on the interpretation of some rules of legislation, the Code Penal, Children Protection Law, and Juvenile Justice Acts. However, the perpetrator of
bullying must get protection as mentioned in Children Protection Law.
Perpetrators of bullying can be an adult or peer friend. Cases of bullying in schools (pesantren) can be performed by several parties, including: Ustadz / Boarding school caregiver, senior students, and students organization. The perpetrators of bullying in schools (pesantren) can be subject to sanctions as a form of criminal responsibility because bullying is a criminal offense.
The results of this study produced recommendation for governments regarding bullying which often occurs in the society but there are no laws that explicitly regulate bullying. Therefore, the government should make regulations which assert that bullying is a criminal offense. In addition, the government should conduct training and education in boarding schools in order to minimize cases of bullying in the school (pesantren).
ix
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis diberi kesehatan dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan tesis dengan judul : “Bullying di Sekolah yang Berimplikasi sebagai Suatu Tindak Pidana”.
Penulisan tesis ini dapat terealisasi bimbingan, motivasi, serta bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Airlangga yang telah memberi kesempatan kepada saya
untuk menjadi civitas akademis Universitas Airlangga;
2. Bapak Prof. Dr. Muchammad Zaiddun, S.H., M.S.i., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga, yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menimba pengetahuan di Magister Hukum Universitas Airlangga;
3. Bapak Prof.Dr.Agus Yudha Hernoko,S.H.,M.H., selaku Ketua Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga, yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengembangkan wawasan di Magister Hukum Universitas Airlangga;
4. Ucapan terima kasih saya yang sebesar-sebesarnya kepada Ibu Dr.Sarwirini,S.H.,M.S., selaku Pembimbing Tesis dan Anggota dewan Penguji Tesis, yang dengan penuh keikhlasan dan kesabaran memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan yang sangat berharga dalam penyelesaian tesis ini;
5. Ibu Tilly .A.A Rampen, S.H., M.S., selaku ketua Dewan Penguji Tesis, dan Ibu Astutik, S.H., M.H., selaku Anggota Dewan Penguji Tesis, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menguji dan berbagi pengetahuan dengan penulis;
7. Pimpinan dan Staf Tata Usaha yang telah membantu penulis dalam penyelesaian administrasi dan bimbingan selama perkuliahan;
8. Saya persembahkan tesis ini kepada Ayah dan Ibu tercinta, Ayahanda Usman Effendi dan Ibunda Antiswatin yang sangat saya hormati. Terima kasih atas untaian do’a, kepercayaan, cinta dan curahan kasih sayangnya yang telah dengan sabar memberikan dukungan moral maupun materiil, sehingga saya menyelesaikan tesis ini;
9. Kakak-kakakku tercinta Moh. Husni Arifin, Ahmad Zaki dan Nur Hayati terima kasih atas dukungan dan kasih sayangnya;
10.My Guardian Angel “Virdian Pesona Grata” Thank you for love to support, perhatian, kesabaran dan nasehatnya. Aku selalu menghargai segala sesuatu yang sudah kau lakukan dan berikan untukku karena aku tahu kau berusaha keras untuk itu semua. May Allah SWT gives you the best reward in heaven; 11.Princess Kecilku “Velicia Belvania Azni” yang selalu mengisi keseharian
dengan keceriaan dan celotehannya yang cantik, semoga menjadi anak yang penuh kebahagiaan seperti namanya dan penuh kasih sayang.
12.Sobat baikku Agnes Wulandari,S.H.,M.H. terima kasih atas segala bantuan dan semangat yang diberikan serta kesediaanya mendengarkan keluh kesahku selama ini, aku berharap semua canda tawa dan persahabatan kita untuk selamanya amin;
13.Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga khususnya teman-teman Magister Hukum Peradilan Angkatan 2009 atas perkuliahan dan kebersamaannya semoga tali silaturrahmi tetap selalu terjalin di masa yang akan datang;
14.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu penyusunan tesis ini yang telah memberikan dukungan moril dan materil. Penulis sampaikan terima kasih atas semuanya.
Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya Mahasiswa Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga.
xi
DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Undang-Undang Hukum Pidana ( Wetboek Van Strafrecht ).
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3143).
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3668).
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886).
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235).
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
DAFTAR ISI
DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ... xi
xiii
1.4.2 Bentuk-Bentuk Perilaku
Bullying
... 9
1.4.3 Faktor-Faktor Penyebab
Bullying
di Sekolah ... 13
1.5 Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Anak ... 14
1.5.1 Pengertian Anak ... 14
1.5.2 Pengertian Tindak Pidana Anak Nakal ... 16
1.6 Tinjauan Umum Sistem Pemidanaan Terhadap Anak 20
1.6.1 Pengertian Sistem Pemidanaan Anak ... 20
1.6.2 Batasan Usia Tanggungjawab Pidana Anak ... 22
1.6.3 Hak-Hak Anak Yang Melakukan Tindak
Pidana ... 26
1.7.5 Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum ... 33
1.7.5 Analisis Sumber Bahan Hukum ... 33
BAB II :
BULLYING
YANG
MENGANDUNG
UNSUR
KEKERASAN SEBAGAI SUATU TINDAK PIDANA
2.1 Bentuk-Bentuk
Bullying
Yang Berimplikasi
Pidana ... 10
2.2 Perlindungan Hukum Anak Pelaku
Bullying
... 51
BAB III : PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PELAKU
BULLYING
DI SEKOLAH
3.1 Kasus
Bullying
Di Sekolah Atau Pesantren ... 59
3.1.1 Bentuk-Bentuk Tindak Kekerasan di
Pesantren ... 59
3.1.2 Pelaku Tindak Kekerasan di Pesantren ... 68
3.2 Pertanggungjawaban Pidana Pelaku
Bullying
... 69
3.2.1 Unsur-Unsur Pertanggungjawaban Pidana .... 69
3.2.1.1 Perbuatan Melawan Hukum... 70
3.2.1.2 Kemampuan Bertanggungjawab ... 71
3.2.1.3 Adanya Suatu Bentuk Kesalahan ... 74
3.2.1.4 Tidak Adanya Alasan Pemaaf... 76
3.2.2 Pihak-Pihak Lain Yang Terkait Dengan
Pelaku Bullying (Pasal 55 KUHP)... 78
xv