• Tidak ada hasil yang ditemukan

Infrastruktur dan Peningkatan Ekonomi Ma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Infrastruktur dan Peningkatan Ekonomi Ma"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Infrastruktur dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Perdesaan

Kemiskinan di perdesaan masih menjadi alasan tantangan pembangunan nasional saat ini. Dari data hasil sensus penduduk tahun 2010, dapat dilihat bahwa hampir 60 persen atau sebagian penduduk Indonesia berada di kawasan perdesaan. Kemiskinan di desa juga dibarengi dengan belum meratanya pembangunan infrastruktur, sehingga harga barang dan juga biaya ekonomi

sosial jauh lebih mahal.

Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di desa dalam pengembangan ekonomi di wilayah tertinggal adalah soal keterbatasan akan akses transportasi yang menghubungkan wilayah desa tertinggal dengan wilayah yang relatif maju. Di Kalimantan misalnya, keberadaan desa-desa lebih banyak dihubungkan dengan jalur transporasi sungai, di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua yang daerah perdesaannya terjal dan berkelok membuat mobilitas ekonomi menjadi lambat dan mahal untuk distribusi hasil pertanian. Di Jawa, khususnya di Jawa Barat dengan kepadatan penduduk yang begitu besar membuat kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan dinilai sangat

penting kebutuhannya bagi mobilitas sosial dan ekonomi.

Aktivitas pertanian dan juga perikanan sebagian besar dikerjakan oleh masyarakat perdesaan, yang menjadikan Indonesia sebagai negara agraris maupun sebagai negara maritim. Namun sangat disayangkan mengingat saat ini kita sebagai bangsa yang masih mengimpor berbagai komuditas pertanian dan hasil perairan laut. Kondisi ini salah satu penyebabnya karena tidak maksimalnya infrastruktur di perdesaan yang mempengaruhi mahal dan lambatnya arus distribusi

barang hasil bumi dari desa.

Peranan Infrastruktur

(2)

perkotaan maupun di perdesaan. Walaupun telah ada upaya oleh pemerintah pusat dalam menyediakan infrastruktur yang memadai, tentu perlu juga good will dari pemerintah daerah untuk menyediakan anggaran belanja infrastruktur khususnya untuk pembiayaan infrastruktur perdesaan, mengingat desa adalah basis dari ekonomi dimana petani dan sumber pangan ada di sana, dan dibutuhkan infrastruktur jalan dan jembatan untuk dilakukan pendistribusian hasil-hasil bumi. Program pembangunan infrastruktur perdesaan yang selama ini telah berjalan, juga memiliki fungsi untuk membuka akses bagi desa-desa yang selama ini tak terjangkau, terpelosok dan jauh dari interaksi antar wilayah agar dapat juga dengan mudah mengakses ibukota kecamatan maupun ibukota kabupaten, baik untuk arus mobilitas ekonomi maupun aktivitas sosialnya.

Pemberdayaan Ekonomi Desa

Momentum desa harus menjadi kekuatan ekonomi, juga harus diletakkan pada penyediaan dan kepedulian akan hadirnya infrastruktur perdesaan yang sangatlah penting walau untuk mewujudkannya perlu secara bertahap, mengingat jumlah keseluruhan desa di tanah air berjumlah 70 ribu lebih desa tentu membutuhkan anggaran yang lumayan besar. Apalagi desa-desa yang memiliki kawasan Usaha Kecil Menengah (UKM) akan sangat membutuhkan

ketersediaan jalan desa yang baik dan representatif.

Korelasi antara kehadiran program pembangunan infrastruktur di perdesaan dengan penyerapan tenaga kerja masyarakat di desa sangatlah penting dengan menitikberatkan pada konsep pemberdayaan, dimana ruang partisipasi masyarakat desa harus diberikan mulai dari pengusulan akan kebutuhan pra sarana infrastruktur adalah sangat penting agar penyediaan infrastruktur perdesaan tidak terkesan buttom up atau trial and error untuk itulah pola partisipasi atau

pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan.

Infrastruktur perdesaan maupun di perkotaan yang telah berjalan dan terkonsep serta memfokuskan kepada pemberdayaan masyarakat perdesaan adalah PNPM Mandiri Perdesaan, dimana ada program pengembangan kecamatan, Program Pembambangunan Infrastruktur Perdesaan, Program Pembangunan daerah tertinggal dan khusus serta PISEW yang semuanya bermuara pada penyediaan infrastruktur perdesaan dengan konsep pemberdayaan sosial dan penguatan pertumbuhan ekonomi di desa untuk kesejahteraan masyarakat. Disamping itu juga ada juga bantuan infrastrukkur dari pihak swasta yang yang perduli akan pembangunan di

pedesaan perlu kita berikan apresiasi.

Program-program penyediaan infrastruktur perdesaan tersebut tentu memiliki nilai positif dimana masyarakat dilibatkan dalam proses perencanaan, pelibatan dan juga kontrol akan anggaran program kegiatan dimana adanya unsur fasilitasi, partisipasi, tranparansi, dan juga ruang keterlibatan jender yang harus terpenuhi. Antisipasi lain adalah bagaimana agar anggaran negara tersebut tidak disalahgunakan untuk mencari keuntungan tersendiri dengan berbagai motif.

(3)

bagi masyarakat desa di daerah apalagi desa yang selama ini terisolasi dalam mengangkut barang-barang ekonomi hasil pertanian dan hasil laut ke kota. Jika jalan dan jembatan saja belum tersedia, tentu ini akan menghambat proses pendistribusian barang, dan pastinya masyarakat di desa mengalami keterisolasian dan pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat. Ke depan, untuk untuk ketersediaan infrastruktur wilayah perdesaan perlu dipikirkan kembali, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Oleh pemerintah pusat, penyeimbangan pembangunan harus lebih disinergiskan pada pengelolaan program yang sasarannya harus lebih bersifat koordinasi lintas kementerian/kelembagaan agar tidak terjadi kesamaan program dalam masing-masing kementerian yang masuk ke desa, jika ini terjadi maka akan ada ego sektoral dan

juga miskomunikasi antar pemangku kepentingan di daerah.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penulis yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah video interaktif engine tune-up EFI efektif digunakan sebagai media pembelajaran pada

Tabel 4.1 Data ROI, Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di BEI 2009-2012

Populasi yang diteliti adalah masyarakat Surabaya usia 17 tahun ke atas karena dengan asumsi mereka kritis terhadap realitas sosial yang terjadi di masyarakat

2.1.2 Pengerusi-pengerusi bagi setiap Jawatankuasa akan memperakukan permohonan projek yang telah dinilai kepada Jawatankuasa Induk Skim Geran

Sedangkan pada objek gabah yang bertumpuk akan lebih berpeluang terdeteksi sebagai dua objek karena adanya pengaruh efek bayangan akibat bertumpuk, akan tetapi

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena Rahmat dan KaruniaNya-lah Penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tepat pada waktunya dengan judul

[r]