• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DENGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DENGA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DENGAN METODE

FORWARD CHAINING UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT

KULIT AKIBAT BAKTERI DAN JAMUR SERTA ALTERNATIF

PENGOBATANNYA

Muchamad Arif Choiri

Jurusan Terknik Informatika

Fakultas Teknik Informatika, Universitas Muhammadyah Sidoarjo Email : m.arifchoiri@gmail.com

ABSTRAK

Kulit merupakan organ yang pertama kali menerima ransangan dari luar seperti sentuhan, rasa sakit, dan pengaruh buruk dari luar. Kulit berfungsi untuk menjaga bagian dalam tubuh dari gangguan fisik, kimiawi, infeksi luar dari bakteri atau jamur, serta gangguan yang bersifat panas. Organ kulit dapat diserang berbagai macam penyakit, penyakit tersebut dapat diketahui dari gejala-gejala yang ditimbulkannya, akan tetapi untuk mengetahui secara tepat jenis penyakit yang menyerang padi tersebut, memerlukan seorang pakar atau ahli kulit. Pada penelitian ini dirancang sistem pakar berbasis web menggunakan basis aturan dengan metode inferensi forward chaining yang dimaksudkan untuk membantu semua orang dalam mendiagnosa penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. Sistem pakar diagnosa penyakit kulit berbasis web yang telah dirancang dalam kemudahan akses dan kemudahan pemakaian. Dengan fitur yang berbasis web yang dimiliki, sistem pakar untuk diagnosa penyakit kulit yang telah dibangun dapat digunakan sebagai alat bantu untuk diagnosa penyakit kulit dan dapat diakses oleh semua orang dimanapun, juga untuk mengatasi persoalan keterbatasan jumlah pakar penyakit kulit dalam membantu orang mendiagnosa penyakit kulit. Keywords : Expert Systems Applications Skin Diseases , Forward Chaining

PENDAHULUAN

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasi dari lingkungan hidup manusia. Kulit berfungsi untuk menjaga bagian dalam tubuh dari gangguan fisik, kimiawi, infeksi luar dari bakteri atau jamur. Pada saat ini banyak penemuan penyakit kulit yang menyerang manusia. Pengetahuan tentang penyakit kulit sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah penyakit kulit secara cepat dan tepat. Meski kadang orang menganggapnya sepele, Gangguan kulit ternyata bisa sangat berbahaya bila salah dalam perawatannya. Maka dengan kemajuan teknologi komputer dapat membantu manusia dalam berbagai

bidang salah satu diantaranya adalah sistem pakar.

Sistem pakar adalah sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia. Pengetahuan tersebut dimasukan ke dalam sebuah komputer dan kemudian digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan kepakaran atau keahlian manusia (Sutojo, Mulyanto, Suhartono, 2010). Sudah banyak sistem pakar yang dikembangkan di berbagai bidang yakni bidang kedokteran, ekonomi, elektronika, komputer, pertanian dan bidang lainnya.

(2)

2 sebuah sistem pakar kesehatan yaitu “Aplikasi sistem pakar berbasis web dengan metode forward chaining untuk mendiagnosa penyakit kulit akibat bakteri dan jamur serta alternatif pengobatannya”.

Program aplikasi sistem pakar ini mendapat masukan atau informasi dari para pakar kulit dengan data penyakit kulit seperti Tinea Kruris (Ekzema Marginatum), Tinea Kapitis, Tinea Manus, Tinea Versikolor (Panu), Tinea Imbrikata, Tinea Barbae & Sikosis Barbae, Tinea Nigra Palmaris, Kandidiasis, Misetoma, Kromomikosis, Sporotrikosis, Tinea Pedis (Athlete’s Foot), Aktinomikosis, Selulitis, Impetego dan Follikulitis. Beberapa sumber lain yang didapatkan seperti buku, internet untuk dijadikan landasan bagi penulis dalam melakukan pengumpulan data penyakit kulit.

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Pakar

Secara umum Sistem Pakar (expert system) adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berprilaku cerdas seperti manusia. Sistem ini berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Kusumadewi, 2003).

2.2 Forward Chaining

Forward Chaining merupakan suatu penalaran yang dimulai dari fakta untuk mendapatkan kesimpulan (conclusion) dari fakta tersebut. Forward chaining bisa dikatakan sebagai strategi inference yang bermula dari sejumlah fakta yang diketahui. Pencarian dilakukan dengan

kembali ke server yang selanjutnya akan di tampilkan di view atau halaman

menggunakan rules yang premisnya cocok dengan fakta yang diketahui tersebut untuk memperoleh fakta baru dan melanjutkan proses hingga goal dicapai atau hingga sudah tidak ada rules lagi yang premisnya cocok dengan fakta yang diketahui maupun fakta yang diperoleh.

Gambar 2.2 Menguji kebenaran hipotesis

Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai true), maka proses akan meng-assert konklusi. Forward chaining juga digunakan jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Arsitektur Sistem

Gambar 3.1 Arsitektur Komputer

(3)

3 sebagai final result yang ditampilkan ke user.

Gambar 3.2 Diagram Contex (DFD Level 0)

Sesuai gambar 3.2 masukan dari admin adalah data-data penyakit beserta gejala-gejala. Kemudiaan masukan tersebut diproses dengan aplikasi sistem pakar setelah itu dilakukan pemrosesan kedalam system enginer dan hasil dikembalikan ke sistem pakar, kemudian keluaran berupa hasil diagnosa penyakit yang diderita.

3.2.2 DFD Level 1

DFD level 1 merupakan definisi dari diagram contex untuk melihat lebih jelas proses sistem yang terjadi pada sistem pakar diagnosa penyakit kulit, adapun gambar DFD level 1 dapat dilihat pada gambar 3.3

Gambar 3.3 Diagram Contex (DFD Level 1)

Dapat dilihat bahwa DFD level 1 memiliki beberapa proses untuk diagnosa kulit diantaranya adalah proses pemasukkan data gejala dilakukan oleh user, kemudian proses konsultasi masuk pada proses penelusuran penyakit dan di diagnosa oleh system enginer, agar menghasilkan suatu kesimpulan maka proses diagnosa mengirim hasil tersebut ke user kembali.

3.3 Rancangan Database

(4)

4

3.4 Rancangan basis pengetahuan

Rancangan basis pengetahuan merupakan rancangan dari hasil data-data yang didapatkan untuk di aplikasikan didalam database dan berfungsi sebagai mempermudah dalam pengaplikasian di program.

(5)

5 Tabel 3.2 Penyakit

Tabel 3.3 Rule

3.5 Flowchart Program

Flowchart pada gambar 3.4 adalah flowchart admin, penggunaan dikhususkan untuk admin agar dapat mengedit data-data aplikasi, dengan menampilkan halaman utama, kemudian admin login, setelah itu admin dapat melakukan edit sesui tahapan – tahapan seperti flowchart dibawah ini.

Flowchart user aplikasi dimulai dengan menampilkan halaman utama, kemudian login sebagai user untuk bisa melakukan konsultasi, jika belum menjadi member maka akan dilakukan proses registrasi setelah itu bisa melakukan proses konsultasi.

Gambar 3.4 Flowchart Program Admin.

(6)

6

3.6 Struktur Halaman

Struktur halaman pada gambar 3.6 adalah dimulai dengan halaman depan, kemudian halaman penyakit, dan didalam halaman penyakit terdapat semua jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur beserta gambar dan keterangannya.

Gambar 3.6 Struktur halaman.

HASIL RANCANGAN

4.1 Halaman Home User

Pada gambar 4.1 merupakan tampilan halaman saat petama kali aplikasi di akses, di tampilan ini terdapat sedikit artikel tentang penjelasan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. pada tampilan ini juga ditampilkan pengunjung yang pernah melakukan diagnosa penyakitnya pada aplikasi ini. Terdapat juga beberapa menu pada halaman ini untuk digunakan sebagai mana fungsinya nantinya, menu – menu ini diantaranya home, penyakit, konsultasi dan log out.

Gambar 4.1 Halaman Home User

4.2 Halaman Daftar Penyakit Kulit

Pada setiap daftar menu penyakit memberikan informasi penyakit, jika salah satu daftar penyakit di pilih atau di klik maka akan tampil detail penyebab dari infeksi jamur dan keterangan tentang gejala-gejala dari penyakit tersebut serta memberikan sedikit solusi penyembuhan.

(7)

7

4.3 Halaman Detail Penyakit

Gambar 4.3 sebagai halaman view penyakit dari daftar jenis penykit yang mana jika dipilih salah satu menu maka akan tampil detail dari penyakit yang dipilh, seperti gambar berikut ini

Gambar 4.3 View Penyakit

4.4 Halaman Konsultasi

Gambar 4.4 menjelaskan ketika menu konsultasi di akses maka akan tampil form pendaftaran user, setelah selesai mendaftar maka user akan dialihkan ke form konsultasi untuk menyelesikan pertanyaan-pertanyaan diagnosa, setelah selesai menjawab pertanyaan maka akan ditampilkan rincian hasil dari diagnosa

Gambar 4.4 Halaman Konsultasi.

4.5 Halaman Pertanyaan Diagnosa

Gambar 4.5 ini digunakan untuk menampilkan pertanyaan pada user sesuai gejala yang diderita, pertanyaan ini akan muncul secara otmatis ketika user menjawab dengan memilih salah satu radio ya dan tidak dan menekan tombol jawab.

Gambar 4.5 Halaman Pertanyaan Diagnosa

4.6 Halaman Hasil Diagnosa

Gambar 4.6 ini berfungsi menampilkan hasil diagnosa yang di isi oleh user pada halaman pertanyaan diagnosa. Halaman ini menampilkan detail data pasien dan data penyakit yang di derita user, data penyakit yang tampil adalah nama penyakit, penyebab, gejala, keterangan dan solusi.

(8)

8

4.7 Notifikasi Diagnosa

Gambar 4.7 ini merupakan notifikasi jika user selesai melakukan diagnosa gejala yang dialami dan penyakit tersebut tidak ada dalam aplikasi ini maka akan tampil notifikasi seperti gmbar berikut.

Gambar 4.7 Notifikasi Diagnosa

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari sekripsi berjudul : “sistem pakar berbasis web dengan metode forward chaining untuk mendiagnosa penyakit kulit akibat bakteri dan jamur serta alternatif pengobatannya” adalah sebagai berikut :

1. Sistem dapat berjalan dengan baik. 2. Sistem dapat memberikan layanan

informasi diagnosa penyakit kepada masyarakat dengan mudah, cepat dan tepat.

3. Sistem membantu dan mempermudah user dalam mengidentifikasi penyakit beserta pengobatannya sejak dini, sehingga dapat dilakukan penanganan segera terhadap penyakit yang diderita user.

6.1 Saran

Program aplikasi yang dibuat oleh penulis masih jauh dari sempurna, pengetahuan sistem pakar penyakit kulit berbasis web ini masih dalam komplek penyebab jamur dan bakteri saja.

(9)

Gambar

Gambar 2.2  Menguji kebenaran hipotesis
Gambar 3.3 Diagram Contex (DFD Level 1)
Tabel 3.1 Hubungan Antara Gejala
Tabel 3.2 Penyakit
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu mengenai konsep kecerdasan spiritual, yang menggabungkan tiga kecerdasan dasar manusia yaitu,

Beliau juga digelar Pengumandang Tauhid karena dengan pengalaman rohani dan pengembaraan akliahnya beliau ‘menemukan’ dan mengumandangkan bahwa Allah adalah Tuhan

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Karunia-Nya, sehingga penyusun akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

(3) Perumusan aspirasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara menganalisa dan merumuskan aspirasi masyarakat Desa untuk disampaikan kepada Kepala Desa

Menentukan model akreditasi sekolah berdasarkan faktor-faktor yang terdapat dalam profil sekolah yang meliputi status sekolah yaitu negeri atau swasta, lama berdiri suatu

Untuk tercapainya aktivitas grup diskusi yang efektif, maka ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu: (1) melihat kesesuaian dengan topik bahasan; karena tidak semua

Dalam istilah profesional terkandung arti bahwa keterampilan mengajar itu hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang secara khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan

customers’ need are met and satisfied. In terms of the interactivity; quick feedback will be provided to the customers, as well as a variety of choices for their purchasing