ASESMEN DALAM
PSIKOLOGI KLINIS
ASESMEN
Proses mengumpulkan informasi yang
digunakan sebagai dasar untuk
Langkah untuk mendapatkan informasi / pengumpulan informasi dari
permasalahan yang sedang dialami;
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Informasi yang terkumpul digunakan
Diagnosis adalah ditentukan proses terjadinya gangguan, termasuk jenis apakah penyakit tersebut.
Diagnosis mengidentifikasikan masalah spesifik klien diarahkan pada usaha
untuk mengkomunikasikan informasi tentang individu tertentu kepada
Melalui assesment dapat mampu
Sasaran Assesment
Memusatkan perhatian terhadap
disfungsi / psikologis individual
Memperhatikan abnormalitas /
kekurangan dalam aspek pikiran, emosi,
perilaku
Memusatkan perhatian untuk
menemukan kekuatan klien
Melakukan evaluasi dan melukiskan
kepribadian individu
Melakukan assesment terhadap
kekuatan dan kelemahan lingkungan
sosial individu dan efek lingkungan
Asesmen klinis
adalah semua usaha yang dilakukan klinisi untuk mendapatkan data atau informasi
tentang diri klien dengan tujuan untuk
mengerti kapasitas, kepribadian dan status mental klien, yang untuk proses
selanjutnya digunakan untuk menegakkan diagnosa, prognosa dan memberi
Asesmen Individu (Observasi Klinis,
Wawancara Klinis, Psikotes)
Asesmen Komunitas
PROSES ASSESMENT
DALAM PSIKOLOGI KLINIS
Empat Komponen dalam Proses
Assesment Psikologi Klinis, (Bernstein dan Nietzel, ’80) :
1. Perencanaan dalam prosedur pengumpulan data (Planning data collection procedures) 2. Pengumpulan data untuk assesment
3. Image Intake / pengolahan data dan pembentukan hipotesis
1. Perencanaan Dalam Prosedur
Pengumpulan Data
Apa yang ingin diketahui dan
bagaimana caranya :
Apakah tujuan assesmen untuk
melakukan klasifikasi; deskripsi;
variabel; prediksi (diharapkan salah satu
tujuan menonjol)
2. METODE ASESMEN
Ada beberapa metode asesmen yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa, yaitu:
1. Interview/wawancara (Auto anamnesa & Allo anamnesa) 2. Observasi (obs.langsung yg memiliki tingkat validitas tinggi
dlm asesmen)
3. Life record (mll data” klien, spt ijazah, buku harian, surat,
album foto, penghargaan, riwayat kesehatan, dsb)
4. Checklist (biasanya digunakan bersamaan dg observasi) 5. Psikotes (membantu mengurangi bias selama asesmen
Pengumpulan Data untuk
Assesmen, melalui
Wawancara
Pengalaman subyek
Teknik : Langsung (
focus
) dan Tidak
langsung (umum)
BENTUK PERTANYAAN
TERSTRUKTUR ada panduan
TIDAK TERSTRUKTUR Disesuaikan dengan situasi yang terjadi
Bertanya pada orang lain yang mengetahui individu (klien)
Untuk memberikan informasi dasar tentang klien yang
dinilai oleh orang lain
Lebih banyak digunakan, bila S dianggap kurang
berkompeten; sulit diajak bicara
Untuk mengetahui tingkatan sosiabilitas individu dengan
Hal yang paling penting dalam
proses wawancara
Kemampuan mendengarkan secara kreatif dan empatik dan
kemampuan menggali
Mengamati suara dan pembicaraan (kecepatan bicara; waktu
reaksi; spontanitas; tata bahasa; gaya bicara; perbendaharaan kata; kelancaran bicara)
Mengamati perilaku non verbal dan waspada terhadap
perubahan-perubahan yang ada.
(perilaku yang non verbal yang dapat diamati; perilaku
motorik; postur dan perubahan; ekspresi wajah; kontak mata)
Mengamati penampilan pribadi
Mengintegrasi pengamatan antara : Kesesuaian efek; isi; tema
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
WAWANCARA ASSESMENT DAN
WAWANCARA TERAPI
WAWANCARA UNTUK ASSESMEN
Merupakan teknik dasar
Fokus pada masalah dan kebutuhan klien
Mencari kejelasan atas problem “X” untuk intervensi selanjutnya
WAWANCARA UNTUK TERAPI
Merupakan teknik dasar
Fokus pada masalah dan kebutuhan klien
Mendorong untuk memahami dirinya sendiri yang
JENIS INTERVIEW / WAWANCARA
INTERVIEW DIAGNOSTIK
Ditujukan pada pasien / klien yang mengalami gangguan
(Psikotik)
Fokus utama pada simtom “K” untuk melihat parah /
tidaknya durasi; sejarah masa lalunya, dan prediksi ke masa depan.
Bersifat kaku berupa mental status (sudah berfokus pada tujuan tertentu) Meliputi :
Intelektual dan proses berpikir gangguan persepsi;
INTAKE INTERVIEW
Fokus utama :
Keinginan klien
Motivasi untuk menyelesaikan masalah
WAWANCARA TENTANG LATAR BELAKANG SOSIAL INDIVIDU
Mencari gambaran menyeluruh tentang perubahan
dalam kehidupan “S” situasi pribadinya dan sosialnya.
Hal yang perlu diketahui :
Pengalaman masa kecil
Hubungan dengan orang tua dan saudara kandung
Sejarah pendidikan dan pek.
Hobby (untuk meningkatkan mental)
WAWANCARA DENGAN INFORMASI
Digunakan bila “K” mempunyai Psikotik
Berat, Depresi;
Harus tetap memperhatikan kebutuhan
“S”
“Tidak terlalu mendasarkan pada apa
SYARAT LINGKUNGAN FISIK INTERVIEW
FASE PEMBUKAAN (15 MENIT)
RAPPORT
Menciptakan kenyamanan
Saling mengenal
FASE PERTENGAHAN
Mendapatkan informasi untuk merumuskan
tentang perubahan – perubahan karakter “S”
Keluhan dan simptom apa yang dirasakan
sekarang;
Kejadian yang menimbulkan stress yang
selama ini dipendam
Individu seperti apa, adakah fungsi organik
yang mempengaruhinya
FASE PENUTUPAN
Menenangkan kembali “K”, membuat rencana
untuk langkah selanjutnya
(Bila informasi sedikit, pertemuan
dilanjutkan ke fase kedua)
Sebaiknya tidak terlalu cepat memberikan
saran dan harapan, bila belum mengerti permasalahan “K”
(Seandainya dalam fase pertengahan bila
BENTUK KOMUNIKASI
VERBAL
Perhatikan untuk pertanyaan yang diberikan Gunakan perbandingan netral
TEKNIK-TEKNIK BERTANYA 1. NARROWING QUESTIONS
Mengajukan pertanyaan luas dan mendetail
2. PROGRESSING QUESTIONS
Memberikan pertanyaan tentang sesuatu
yang dekat dengan apa yang sesungguhnya ingin diketahui
3. EMBEDDING QUESTIONS
Pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui,
diselipkan diantara sejumlah pertanyaan lain
4. LEADING QUESTIONS
Pertanyaan terarah pada sesuatu yang ingin diketahui dengan cara hati-hati mempunyai kecenderungan terhadap (Agresif, Impulsif)
5. HOLD OVER QUESTIONS
SUBSTANSI PEMERIKSAAN
KEGIATAN PSIKOLOGI KLINIS
ANTARA LAIN :
Assesmen pemfungsian intelektual
Assesmen kepribadian
Assesmen neuropsikologis
Alat tes intelegensi juga
umum dipakai
Skala Binet - Simon
30 pertanyaan Mulai sangat mudah ke sangat sukar
Subtes Performance :
Digit Symbol
Mengukur kordinasi motorik halus juga untuk mengindikasi
taraf persistensi subjek atas tugas yang tidak menarik.
Picture Completion
Mengukur konsentrasi dan reasoning; diksriminasi visual Block Design
Kecepatan berprestasi dan koordinasi visual motorik; non
Picture Arrangement
Mengukur kemampuan subyek untuk
menggunakan persepsi visual yang akurat; melihat kedepan; merencanakan;
menafsirkan situasi sosial.
Object Assembly
Melihat koordinasi visual motorik;
Test Intelegensi untuk
Keperluan klinis
Membedakan kelompok-kelompok
Assesmen Kepribadian Proyektive Assesmen
Material stimulusnya : Ambigu
Interprestasi berdasar : - Analisis Holistik
Menggali Respon dan perseptual Ketrampilan verbal Mengalami revisi (1916) Stanford Binet
Wechler Adult Intelegence Scale
Alat pemeriksa intelegensi yang bersifat individu
2 KATEGORI RESPON
1. Respon Assosiasi
Meminta subyek untuk menjawab subtes yang diberikan pemeriksa. Contoh : Tes Rorcahch
2. Respon Konstruksi
Meminta subyek untuk membangun atau menciptakan cerita / gambar test konstruksi yang lebih rumit
Contoh : - T.A.T, Wartegg, Sentence Completion - Alat ukur proyektif yang ekspresif :
Menggambar Melukis
Obyektif Assesmen
Pendekatan yang terstruktur, ilmiah dan non
subyektif dalam deskripsi individual.
Memiliki sub tes yang dirancang secara jelas
dengan jawaban yang terbalas.
Skor test obyektif membedakan hasil seseorang
dengan orang lain.
Contoh :
M.M.P.I : Minnesota Multiphasic Perb.
Inventory
C.P.I : California Psychological
Hal yang menyangkut Skala Dasar MMPI
Skala Validitas :
? Tidak dapat mengatakan L Skala Bohong
F Skala Palsu yang buruk K step defensif yang subtil Skala Klinis :
HS Hipokondriasis (1) D Depresi (2)
Hy Hysteria (3)
Pd Psychopatic – Deviant (4) MfMaskuinitas – Feminitas (5) Pa Paranoia (6)
Pf Psi Kastemia (7) Sc Skizofrenia (8) Ma Mamia (9)
Assesmen Pemfungsian
Neuropsikologis
Melibatkan tanda-tanda perilaku yang mencerminkan kesehatan / kekurangan fungsi otak.
Assesmen Psikologi berusaha
untuk menunjuk kehadiran dan
lokasi
Apakah gangguan otak jelas / kabur
Biasanya cedera gangguan otak mempengaruhi : Kognitif; afektif; perilaku spesifik
Sumber gangguan otak yang kabur : - Anoxia (Kekurangan O2)
- Penyakit infeksi
- Penyakit degeneratif
- Penyalahgunaan Obat
- Cedera kepala
Adanya pergeseran jaringan karena penyakit
Apakah gangguan bersifat progresif / non progresif. Apakah gangguannya akut / kronis.
Apakah disfungsi organik / fungsional. Adanya Minimal Brain Dysfunction.
ASESMEN PERILAKU
Situasi spesifik apa yang menyebabkan
perasaan cemas ?
Perilaku macam apa yang muncul ketika
merasa cemas ?
Apakah kondisi lingkungan tempat
berhubungan dengan
perubahan-perubahan dalam parahnya kecemasan ?
Bagaimana klien menanggulangi rasa