1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia. Meskipun pendidikan merupakan suatu gejala yang umum dalam setiap kehidupan masyarakat, namun perbedaan filsafat dan pandangan hidup yang dianut oleh masing-masing bangsa atau masyarakat dan bahkan individu menyebabkan perbedaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan tersebut. Dengan demikian selain bersifat universal pendidikan juga bersifat nasional. Sifat nasionalnya akan mewarnai penyelenggaraan pendidikan itu (Prasetya, 2002).
2 motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini (Indrati, 2003). Karena pada waktu manusia lahir, kelengkapan organisasi otak yang memuat 100-200 milyar sel otak siap dikembangkan serta diaktualisasikan untuk mencapai tingkat perkembangan potensi tertinggi. Periode sensitif perkembangan otak manusia terjadi pada interval umur 3-10 bulan. Para ahli menemukan bahwa perkembangan otak manusia mencapai kapasitas 50% pada masa anak usia dini.
3 tidaklah benar. Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia TK (4-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat.
Berangkat dari kajian empirik, data BALITBANG Pusat Data dan Informasi Pendidikan (2002) menunjukkan bahwa:
a. 26,43 juta anak Indonesia usia 0-6 tahun, yang sudang mendapatkan layanan pendidikan baru 7,16 juta (27,34%)
b. Khusus anak usia 4-6 tahun dari jumlah 12,673 juta, baru 4,63 (36,53%) yang terlayani Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudlatul Athfal (RA) Ditambah dengan adanya hasil-hasil penelitian diantaranya adalah :
c. Berfungsinya otak adalah hasil interaksi dari cetak biru (blue print) genetis dan pengaruh lingkungan Pada saat anak lahir terdapat lebih dari 100 miliar sel otak yang siap untuk dikembangkan dan diaktualisasikan mencapai tingkat potensi yang tertinggi. Jumlah ini mencakup beberapa miliar jenis informasi dalam hidup manusia, dan riset hanya membuktikan hanya 5% yang terpakai dari kemampuan itu
d. Penggunaan sistem yang kompleks dari proses pengelolaan otak ini sebenarnya sangat menentukan intelegensi dan kepribadian serta kualitas kehidupan yang dialami seseorang
4 jaringan otak terbentuk. Sebaliknya jika otak jarang digunakan, makin kurang jaringan otak tersebut. f. Dalam beberapa penelitian terbukti bahwa berhasil
tidaknya pendidikan anak, bagaimanapun tidak akan terlepas dari faktor gizi dan kesehatan serta stimulasi intelektual secara sinergis berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sebagai perwujudan salah satu tujuan nasional yaitu dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah selama ini telah berusaha mengembangkan banyak program pendidikan yang melibatkan berbagai lembaga yang ada di masyarakat. Salah satu program pendidikan yang dicanangkan pemerintah adalah Taman Kanak-kanak (TK). Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada jalur Pendidikan Formal (PAUD Formal) yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak mulai dari umur empat sampai dengan enam tahun.
5 Ada empat unsur yang harus dipenuhi dalam pengembangan anak usia dini yaitu : Pertama, pembinaan anak usia dini merupakan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Kedua, pengembangan anak usia dini dilakukan melalui rangsangan pendidikan. Ketiga, pendidikan anak usia dini bertujuan untuk dapat membantu pertumbuhan dan pengembangan jasmani dan rohani (holistic). Keempat, pengembangan dan pendidikan anak usia dini merupakan persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Undang-Undang Sisdiknas, Pasal 28).
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini adalah belum meratanya tingkat peran serta masyarakat dalam pembiayaan PAUD. Perlu kita ketahui bahwa pendidikan dalam operasionalnya tidak akan lepas dari masalah biaya atau pendanaan. Biaya adalah jumlah uang yang disediakan dan digunakan atau dibelanjakan untuk terlaksananya berbagai fungsi atau kegiatan guna mencapai suatu tujuan dan sasaran-sasaran dalam rangka proses manajemen (Fattah, 2006).
6 dasarnya melaksanakan manajemen yang meliputi : proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling). Dengan pengelolaan biaya pendidikan yang transparan dan akuntabel akan mendorong kepercayaan masyarakat dalam mendukung kegiatan pendidikan anak usia dini tersebut (Pidarta, 2008).
Keberhasilan menumbuhkembangkan peran serta masyarakat akan berpengaruh terhadap kualitas penyelenggaraan suatu program. Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang positif, akan memiliki dampak yang positif pula terhadap pelaksanaan program, demikian pula sebaliknya. Peran serta masyarakat yang positif tentunya akan berdampak pada pelayanan PAUD yang berkualitas. Lebih dari 75% guru PAUD di wilayah Kecamatan Kebonagung berstatus swasta atau guru honorer. Dengan melihat fakta tersebut sangat memungkinkan peran serta masyarakat untuk memberikan kontribusi dalam pembiayaan PAUD sangat besar.
7 1. Gugus Cut Nyak Dien merupakan satu-satunya Gugus PAUD di Kebonagung yang memperoleh dana BOP (Bantuan Operasional Pendidikan) dari pemerintah.
2. Gugus Cut Nyak Dien memiliki sistem administrasi terutama administrasi pembiayaan pendidikan yang cukup baik khususnya pada transparansi pembiayaan pendidikan kepada wali murid dan masyarakat sekitar.
1.2
Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian ini akan merumuskan hal-hal sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak?
b. Bagaimana pengelolaan biaya Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak?
c. Bagaimana pengarahan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak?
d. Bagaimana pengawasan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak?
8
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah:
a. Untuk mendekripsikan perencanaan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak.
b. Untuk mendekripsikan pengelolaan biaya Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak.
c. Untuk mendekripsikan pengarahan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak.
d. Untuk mendekripsikan pengawasan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak.
e. Untuk mendekripsikan bentuk-bentuk peran serta masyarakat dalam pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak.
1. Manfaat Teoritis
9 2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini bagi lembaga-lembaga PAUD yang ada di Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak adalah memberikan informasi tentang peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan pada Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak sangat dibutuhkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap pentingnya peran serta masyarakat terhadap pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini.