• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekplorasi Laba Laba di Kawasan Cagar Ala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ekplorasi Laba Laba di Kawasan Cagar Ala"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Ekplorasi Laba-Laba di Kawasan Cagar Alam Imogiri Bantul

Yogyakarta

Agus Dwi jaya¹, Agung Budiantoro S. Si. M. Si¹

Progam Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan Yogyakarta

E-mail korespondensi : Agoes_dwy@yahoo.com

ABSTRAK

Laba-laba merupakan anggota dari filum Arthropoda yang sering ditemukan di alam. Eksplorasi laba-laba merupakan upaya untuk mengumpulkan informasi untuk jenis laba-laba di habitatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laba-laba di kawasan Cagar Alam Imogiri Bantul Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode jelajah. Metode ini adalah dengan menjelajahi jalur setapak di kawasan Cagar Alam Imogiri Bantul Yogyakarta dengan jarak pandang 10 meter. Sebanyak 16 individu teridentifikasi 8 genus dari laba-laba yang di sampling, yang berasal dari 5 famili, yaitu Araneidae (Araneus, Neoscona, parawixia, Argiope dan Nephila), Ctenidae (Ctenus), Oxyopidae (Oxyopes), Thomisidae (Heriaeus) dan Salticidae. Jumlah genus yang paling banyak ditemukan berasal dari famili Araneidae yaitu 5 genus, sedangkan pada 4 famili lainnya hanya ditemukan 1 genus laba-laba.

Kata kunci : Arthropoda, aranea,eksplorasi, laba-laba

Pendahuluan

Laba-laba adalah anggota filum Arthropoda, kelompok besar hewan dengan kaki bersendi dan kerangka luar yang keras. Laba-laba masuk ke dalam kelas Arachnida, yang meliputi hewan dengan dua bagian tubuh cephalothorax dan abdomen (Levi, 1990). Laba-laba mempunyai enam sampai delapan mata dengan dua atau tiga baris. Secara umum, ada empat mata per baris. Mata karakter penting untuk taksonomi yakni ukuran relatif, jarak, susunan atau posisi, dan nomor, tidak hanya dalam menentukan kelompok besar taksonomi (family) tetapi juga spesies (Barrion dan Litsinger, 1995). Karakter taksonomi yang umum untuk mengidentifikasi laba-laba yaitu bentuk mata, abdomen, warna karapas, warna abdomen dan ukuran tubuh (Barrion dan Litsinger, 1995).

Laba-laba mampu beradaptasi di berbagai habitat sehingga keanekaragamannya tinggi. Terdapat

kurang lebih 20.000 spesies laba-laba di alam yang sebagian besar hidup di darat (Hawkeswood, 2003). Diantara jumlah spesies tersebut 23% (4.600 spesies) mampu membuat jaring (Platnick, 2011 dalam Blackledge dan Hayashi, 2006).

Cagar Alam Imogiri merupakan wilayah yang mempunyai ekosistem hutan hujan tropis sehingga memiliki potensi keanekaragaman spesies laba-laba yang tinggi. Oleh karena itu, perlu upaya melacak penelitian lebih lanjut inventarisasi laba-laba (Aranea) di kawasan Cagar Alam Imogiri Yogyakarta.

Metodologi Penelitian

(2)

Gambar 1. Peta kawasan Cagar Alam Imogiri Yogyakarta (BKSDA Yogyakarta, 2012)

Cagar Alam Imogiri merupakan salah satu Kawasan Suaka Alam di Provinsi D.I Yogyakarta. Kawasan CA ini memiliki luasa 11,4 ha. Lokasi kawasan CA Imogiri terletak di dua desa yaitu Desa Wukirsari dan Desa Girirejo yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Cagar Alam Imogiri merupakan wilayah pangkuan hutan produksi dari Dinas Kehutanan Provinsi D.I.Yogyakarta. Topografi kawasan berupa perbukitan dengan kelerengan sedang (BKSDA YOGYAKARTA, 2012).

Penelitian ini menggunakan metode jelajah. Lokasi ditentukan dengan adanya daerah jalan setapak atau jalur jelajahan didalam kawasan CA imogiri. Metode ini digunakan untuk menemukan laba-laba dengan berjalan menjelajahi jalan setapak dengan jarak pandang 10 meter.

Sampel laba-laba yang disampling diidentifikasi. Identifikasi dilakukan

sampai tingkat famili maupun genus berdasarkan acuan Boror dkk (1992), Barrion dan Litsinger (1995) dan Hawkeswood (2003). Karakter morfologi yang diidentifikasi yaitu posisi mata, bentuk abdomen, warna karapas, warna abdomen dan ukuran tubuh (Hawkeswood, 2003).

Hasil Dan Pembahasan

(3)

Tabel 1. Karakter morfologi laba-laba di kawasan CA Imogiri Yogyakarta

Gambar 2. Laba-laba di kawasan Cagar Alam Imogiri Bantul Yogyakarta Famili Genus Warna

Karapas

Ukuran Tubuh (mm) Panjang

Total

Panjang Karapas

Lebar Karapas

Panjang Abdomen

Lebar Abdomen

Araneidae

Araneus Coklat tua 11,00 4,00 5,50 7,00 6,00

Neoscena Coklat

kekuningan 12,00 4,00 5,00 8,00 6,00 Parawixia Coklat 31,00 8,00 11,00 23,00 19,00

Argiope - - - - -

Nephila - - - - -

Ctenidae Ctenus Coklat

kehitaman 26,00 12,00 10,00 14,00 9,00

Oxyiopidae Oxyopes Coklat

oranye 16,00 7,00 6,00 9,00 5,00

Thomisidae Heriaeus Kuning

kecoklatan 8,50 4,50 4,00 4,00 5,00

Salticidae - Coklat

(4)

Karakter morfologi antar genus laba-laba memiliki sejumlah perbedaan. Ukuran tubuh merupakan salah satu karakter morfologi laba-laba. Ukuran tubuh tertinggi ditemukan pada genus Parawixia dengan panjang total 31,00 mm, sedangkan terendah pada genus Heriaeus dengan panjang total hanya 8,50 mm. Berdasarkan tabel 1 warna karapas tiap genus terlihat berbeda, diantaranya bewarna coklat, coklat tua, coklat kekuningan, coklat kehitaman, coklat oranye dan kuning kecoklatan.

Pembahasan

Laba-laba yang ditemukan di kawasan Cagar Alam Imogiri Yogyakarta sebagian besar berasal dari famili Araneidae. Lima genus laba-laba dari famili Araneidae yang terdata saat penelitian yaitu Araneus, Neoscona, Parawixia, Argiope dan Nephilla. Hawkeswood (2003) menjelaskan bahwa famili Araneidae merupakan kelompok Arthropoda yang tersebar luas diantara jenis laba-laba lainnya.

Famili Araneida yang dicirikan dengan memiliki delapan mata homogen, tersusun dalam dua baris; kelisera vertikal, dengan kepala (Gambar 2), perut melebar dan pada bagian anterior sedikit tumpang tindih pada karapas (Barrion dan Litsinger, 1995).

Karapas Araneus memiliki warna coklat tua belang kuning, sedangkan warna abdomen coklat kekuningan (Gambar 2). Berdasarkan tabel 1 panjang total 11,00 mm, panjang karapas 4,00 mm, lebar karapas 5,50 mm, panjang abdomen 7,00 mm, dan lebar abdomen 6,00 mm. Cephalothorax Araneus melebar, bagian anterior menyempit, bewarna coklat tua, dan pusat toraks sejajar (Gambar 2). Levi (2002) menjelaskan bahwa bentuk abdomen Araneus segitiga melebar dan pada bagian depan sedikit tumpang tindih pada Cephalothorax (Gambar 2). Habitat dari genus ini di pohon dan semak-semak dengan vegetasi yang rendah.

Laba-laba dari genus Neoscona berukuran kecil dan menengah. Daerah karapas dengan alur membujur (Biswas dan Raychaudhuri, 2013). Panjang total Neoscona 12,00 mm dengan panjang karapas 4,00 mm, lebar karapas 5,00 mm, panjang abdomen 8,00 mm, dan lebar abdomen 6,00 mm (Tabel 1). Karapas berwarna coklat kekuningan, lekuk toraks memanjang (Gambar 2). Daerah rata mata (MOQ) membentuk trapezium (Gambar 2). Abdomen dalam berbagai bentuk diantaranya bulat telur, sub bulat telur, segitiga, dan sub segitiga (Gambar 2) (Barrion dan Litsinger, 1995). Habitat di pohon dan semak-semak dengan vegetasi yang rendah.

Genus Parawixia warna, posisi mata, dan bentuk perut merupakan sifat 23,00 mm, dan lebar abdomen 19,00 mm (Tabel 1). Abdomen Parawixia berbentuk segitiga dengan sepasang punuk di bagian pinggir anterior dan pada bagian posterior terdapat gundukan tunggal (Gambar 2) (Barrion dan Litsinger, 1995).

Karakteristik dari genus Argiope adalah warna karapas yang berwarna abu silver tetapi paling sering kuning dan warna abdomen hitam dan silver atau kuning. Laba-laba Argiope biasanya membuat jaring pada rumput dan semak-semak atau sering di kebun pinggiran kota. Jaring dari laba-laba Argiope memiliki karakteristik yaitu zigzag dengan stabilimentum (Martin, 1995).

(5)

Famili Ctenidae memiliki karakteristik ukuran 20-35 mm. Mata terdiri dari empat mata anterior kecil dan empat mata posterior lebih besar (Gambar 2). Warna pada famili Ctenidae hitam, coklat, sawo matang, abu-abu atau kekuningan; sering dengan tanda terang atau lebih gelap (Wegner, 2011).

Genus Laba-laba yang ditemukan dari famili Ctenidae hanya satu yaitu Ctenus. Ctenus memiliki warna karapas coklat kehitaman dengan bagian anterior lebih gelap (Gambar 2). Panjang total mata median anterior membentuk baris pertama dan baris tengah yang terdiri dari median posterior serta anterior mata lateralis; mata lateralis anterior kecil dan terletak dekat dengan mata median posterior kecil dan seperti dapat memandang ke bawah. laterals posterior, yang membentuk baris ketiga, sedikit lebih kecil dan terletak ke arah sisi kepala (Gambar 2). Abdomen dari Ctenus berbentuk oval (Gambar 2) (Wegner, 2011). Genus ini hidup di atas tanah atau di bawah sampah daun dan kayu busuk.

Anggota famili Oxyopidae secara mudah di bedakan melalui susunan mata dan kaki. Mata pada famili Oxyopidae memiliki delapan mata dengan ukuran yang tidak sama, semua warna gelap dan tersusun dalam dua baris melengkung sehingga nampak seperti empat baris dua masing-masing, baris anterior lengkung dan posterior procurved, area mata membentuk heksagonal, median anterior terkecil dan anterior lateral yang terbesar (Gambar 2) (Barrion dan Litsinger,1995). Genus Oxyopes memiliki panjang total 16,00 mm, panjang karapas 7,00 mm, lebar karapas 6,00 mm, panjang abdomen 9,00 mm, dan lebar abdomen 5,00 mm. menjelaskan bahwa ukuran genus Oxyopes 4-16 mm dan abdomen pada semua spesies oxyopes meruncing ke ujung belakang. Genus ini lebih banyak hidup pada tanaman dengan meloncat dari tanaman satu ke tanaman lainnya untuk mencari mangsa.

Laba-laba dari anggota famili Thomisidae berukuran kecil, 3,00 sampai 8,50 mm. Memiliki tubuh pipih dalam bidang horisontal serta dalam penampilan dan gerak seperti kepiting. Mata famili ini ada delapan yang tersusun dalam dua baris berwarna gelap dan homogen, biasanya digarikan dengan warna putih dan pada baris posterior biasanya lengkung (Gambar 2) (Barrion dan Litsinger, 1995). Genus Heriaeus memiliki warna karapas kuning dengan garis-garis coklat muda (Gambar 2). Panjang total 8,50 mm, panjang karapas 4,50 mm, lebar karapas 4,00 mm, panjang abdomen 4,00 mm, dan lebar abdomen 5,00 mm (Tabel 1). Platnick (2012) menjelaskan bahwa genus Heriaeus umumnya berwarna putih kekuningan dan abdomen berbentuk oval (Gambar 2). habitat genus ini di atas tanah dan pada tanaman.

(6)

lebar abdomen 3,50 mm. Warna karapas laba-laba famili salticidae yang di temukan coklat dengan daerah mata bagian atas hitam (Gambar 2). Genus ini mencari makan dengan melompat dari daun, kulit kayu, ranting dll (Hawkeswood, 2003).

Laba-laba yang disampling di kawasan Cagar Alam Imogiri Yogyakarta lebih cenderung di tempat yang teduh dan lembab. Walaupun laba-laba mampu beradaptasi di berbagai habitat namun sangat sensitif terhadap gangguan yang terjadi dilingkungannya dan lebih banyak menyukai habitat di kawasan tropis. Kawasan Cagar Alam Imogiri Yogyakarta sangat cocok untuk habitat laba-laba karena mempunyai kawasan hutan tropis dengan kelembaban yang rendah dan intensitas cahaya rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Barrion, A.T. & Litsinger. 1995. Riceland spider of South and Southeast Asia. International Rice Reserch Institute. CAB International. Manila.

BKSDA Yogyakarta. 2012. Kawasan konservasi Cagar Alam Imogiri. http://bksdadiy.dephut.go.id/hala

‘Silken toolkits: Biomechanics Of

Silk Fibers Spun By The Orb Web Spider Argiope argentata (Fabricius 1775). Experimental Zoology. vol. 209. hal. 2452– 2461,diakses tanggal 12 Desember 2012<http://jeb.biologists.org/con tent/209/13/2452.full.pdf>

Biswas V. and Raychaudhuri D., 2013. Orb-Weaving Spiders Of Bangladesh: Genus Neoscona Simon (Araneae : Araneidae). Department of Zoology University of Calcutta. Rec. zool. Surv. India: 113(Part-2): 169-188.

Borror D.J., CA Triplehorn & NF Jhonson. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Filmer, Martin R. 1995. Southern African

Spiders : An identification guide. Cape Town: Struik publisher ISBN 1-868251888.

Hawkeswood, JT. 2003. Spider of Australia: An introduction to their classification. Biology and distribution. Pensoft. Moscow. Levi, H.W & Levi, HR. 1990. Spider and

their kin. Golden Press. New York. Levi, H.W. 1992b. Spiders Of The

Orb-Weaver Genus Parawixia in America (Araneae: Araneidae). Bulletin of the Museum of Comparative Zoology 153(1):1– 46.

Levi, HW. 2002. ‘Key to genus of araneid orbweavers (Araneae, Araneidae)

of The Americas’. The Journal of

Arachnologi. vol. 30. hal. 527-562. Diakses tanggal 12 Desember 2012

http://www.americanarachnology. org/joa_free/joa_v30_n3/arac-30-03-527. pdf.

Platnick, N.I. 2012. The world spider catalogue, version 13.0. American Museum of Natural History. http://research.amnh.org/entomol ogy/spiders/catalog/index.html. Wegner, S. Gerald. 2012. Spider

Gambar

Gambar 1. Peta kawasan Cagar Alam Imogiri Yogyakarta (BKSDA Yogyakarta, 2012)
Gambar 2. Laba-laba di kawasan Cagar Alam Imogiri Bantul Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Arjuna Yoga Sakti berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan karyawan adalah seluruh variabel yang berada pada kuadran A, yaitu suasana lingkungan kerja

Rakyat Malaysia sama ada yang berada di dalam negara atau yang berada di luar negara atas urusan pelajaran atau perniagaan dapat berhubungan dengan ahli keluarga dan sahabat

(i) Pada tanggal 31 Desember 2006, aktiva tetap milik Perusahaan dan CPJF dengan nilai buku Rp447,60 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang

Untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi menggunakan alat peraga torso rangka manusia untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi

Metode permainan yang digunakan dibatasi pada permainan Tebak Nama.

tingkat pendidikan yang baik dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat akan kebersihan, pola hidup yang lebih sehat dan pengetahuan masYarakat tentang schistosomiasis

Pada perencanaan bendung tetap Gunung Nago tersebut dilakukan perhitungan seperti analisa hidrologi menggunakan metode aritmatik, perhitungan debit banjir rencana

TOGAF ADM memungkinkan perusahaan mendefinisikan kebutuhan bisnis yang telah dijelaskan pada penelitian dengan judul “Perancangan dan Analisis Enterprise Architecture