• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA KELUARGA BERENCANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA KELUARGA BERENCANA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah AIK V

Dosen Pembimbing:Dr. Rofiq Nurhadi, M.Ag.

Disusun oleh :

Rahmawati (142140181) Galang Fitriani (142140189) Muhamad Lutfi M (142140202)

Kelas 5F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan nikmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah AIK V yang berjudul “REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA”.

Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Purworejo, 15 November 2016

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan seseorang, karena merupakan masa peralihan dari anak menjadi dewasa. Selain itu, remaja mengalami proses berkembang kearah kematangan atau kemandirian. Pada masa remaja sering kali muncul dorongan untuk mengetahui dan mencoba hal-hal baru dalam usahanya untuk mencari jati diri dan mencapai kematangan pribadi sesuai tugas perkembangannya.

Perubahan yang paling menonjol dan memberikan dinamika psikologis yang besar pada proses tumbuh kembang remaja adalah kematangan organ reproduksi dan seksual. Kematangan ini ditandai dengan meningkatnya hormone seks dalam darah yang berdampak pada perubahan fisik berupa munculnya ciri-ciri seks primer, sekunder serta perubahan psikologis berupa dorongan seksual. Dorongan seksual berupa akan mencetuskan ekspresi seksual dari yang sederhana berupa perasaan tertarik pada lawan jenis sampai yang kompleks, yaitu bersenggama dan berbagai bentuk penyimpangan seksual.

B. Rumusan Masalah

1.

Apakah pengertian kesehatan reproduksi remaja?

2.

Apa saja aspek biologis dan aspek sosiologis reproduksi manusia? 3. Apakah pengertian kehamilan dan kelahiran?

4. Bagaimana konsep keluarga berencana secara umum? 5. Bagaimana hukum keluarga berencana dalam islam?

6. Bagaimana cara keluarga berencana yang diperbolehkan dan yang dilarang oleh Islam?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami pengertian kesehatan reproduksi remaja,

2. Untuk mengetahui aspek biologis dan aspek sosiologis reproduksi manusia ,

(4)

4. Untuk memahami konsep keluarga berencana secara umum, 5. Untuk mengetahui hukum keluarga berencana dalam Islam,

6. Untuk mengetahui cara keluarga berencana yang diperbolehkan dan yang dilarang oleh Islam.

BAB II

PEMBAHASAN

(5)

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, maupun sosial yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Sedangkan reproduksi sehat berkaitan dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang yang berhubungan dengan alat reproduksi dan fungsi-fungsinya serta gangguan-gangguan yang mungkin timbul. Hal yang harus diperhatikan tentang reproduksi sehat ialah masalah kestabilan psikologis dan biologis. Kestabilan psikologis merupakan suatu tindakan bersama yang disepakati suami istri untuk menjaga perasaan masing-masing, agar tidak timbul kecurigaan, sentimen, egois, rendah diri, dan saling menyalahkan satu dengan yang lain. Sementara kestabilan biologis meliputi perilaku sehat pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Alat reproduksi manusia merupakan alat-alat atau organ-organ dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk reproduksi atau berkembang biak. Tanda kematangan alat reproduksi pada pria adalah keluarnya air mani (ejakulasi) yang pertama. Tanda kematangan alat reproduksi pada wanita ditandai dengan terjadinya haid yang pertama (menstruasi).

B. Aspek Biologis dan Aspek Sosiologis Reproduksi Manusia

1. Aspek Biologis Reproduksi Manusia

Alat reproduksi pada pria maupun wanita pada dasarnya sama dengan alat reproduksi mamalia lain. P riamenghasilkan gamet jantan atau spermatozoa yang berukuran sangat kecil dan berbentuk menyerupai berudu, sedangkan wanita menghasilkan sel telur (ovum) yang dibentuk di dalam ovarium.

Di aspek biologis treproduksi manusia terdapat: a. Proses Spermatogenesis

(6)

untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.

Spermatozoa akan keluar melalui uetra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostate dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300-400 juta sel spermatozoa.

Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel sel pemula atau oogonium. Oogonuim akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hinggs masa pubertas. Pada masa pubertas terjadilah oogenesis. Oosit primer membelah secara meiosis, menghasilkan 2 sel yang berbeda ukurannya. Sel yang lebih kecil, yaitu badan polar pertama membelah lebih lambat, membentuk 2 badan polar. Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melakukan pembelahan meiosis kedua yang menghasilkan ovum tunggal dan badan polar kedua. Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua.

b. Pengaruh Hormon dalam Oogenesis

Kelenjar hipofisis menghasilkan hormone FSH yang merangsang pertumbuhan sel-sel folikel di sekeliling ovum, ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel yang disebut Folikel Graaf, Folikel Graaf menghasilkan hormone estrogen. Hormon estrogen merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormone LH, hormone LH merangsang terjadinya ovulasi. Selanjutnya folikel yang sudah kosong dirangsang oleh LH untuk menjadi bahan kuning atau korpus luteum. Korpus luteum kemudian menghasilkan hormone progresteron yang berfungsi menghambat sekresi DSH dan LH. Kemudian korpus leutum mengecil da hilang, sehingga aklurnya tidak membentuk progressteron lagi, akibatnya FSH mulai terbentuk kembali, proses oogenesis mulai kembali.

(7)

ovulasi hanya berlangsung sampai umur 45-50 tahun. Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum selama hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan sejak lahir sudah berisi 500 ribu sampai 1 juta oosit primer.

Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi pendarahan (menstruasi). Menstruasi terjadi secara periodik satu bulan sekali.

Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti sama sekali. Masa ini disebut menopause.

Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya pada siklus menstruasi, jika terjadi pembuahan, endometrium akan direabsorbsi oleh tubuh.

c. Siklus Menstruasi

Pada umumnya, siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut.

Pada hari 1 sampai hari ke-14, terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormone FSH. Pada saat tersebut, sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus, yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke 14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.

(8)

menghasilkan hormon progesterone yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progressteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progresteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometrium terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progresteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilah proses oogenesis.

2. Aspek Sosiologis Reproduksi Manusia

Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Peranan manusia sebagai makhluk sosial merupakan aspek yang urgen untuk keberlangsungan hidup manusia di muka bumi ini.

Dalam kehidupan rumah tangga suami dan istri harus memahami dan mengamalkan perintah dan larangan dalam Islam yang berkaitan dengan aspek reproduksi. Pertama, urgensi aspek reproduksi dalam ikatan perkawinan. Kedua adalah aspek reproduksi di luar perkawinan dan penyimpangan perilaku reproduksi.

a. Aspek Reproduksi dalam Ikatan Perkawinan

(9)

b. Aspek Reproduksi di Luar Perkawinan

Reproduksi manusia akan menjadi kemaksiatan dan kemudharatan (kesengsaraan) karena dikotori oleh perilaku yang dilarang oleh agama, yaitu hubungan laki-laki dan perempuan yang tidak diikat dengan tali suci perkawinan. Aspek reproduksi di luar perkawinan artinya praktik hubungan seksual tanpa ikatan dan bersifat bebas. Tanpa ikatan maksudnya adalah berhubungan seks dengan sesama laki-laki (homoseks) ataupun sesama perempuan (lesbian). Selain merusak hubungan kekeluargaan dan mengaburkan keturunan, perbuatan ini telah dilarang oleh Allah dam Rasul-Nya. Apabila larangan itu tidak dipedulikan maka Allah akan mendatangkan azab yang pedih. Selanjutnya Allah memusnahkan mereka dengan gempa bumi.

c. Penimpangan Perilaku Reproduksi

Penyimpangan perilaku reproduksi artinya hubungan seks yang tidak semestinya, melanggar larangan Allah SWT, dam dilakukan karena hanya memperturutkan nafsu syahwat tanpa mengenal etika kehidupan sosial dan bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam.

(10)

utamanya adalah mencari kepuasan atau melepas keinginan nafsu seksual dengan jalan tidak bersenggama.

Masturbasi dengan dilakukan oleh wanita disebut al-beri kesempatan anak-anak untuk menyepi sendiri, al-berikan anak kesibukan dan pekerjaan yang menarik dan menyita seluruh perhatiannya. Kedua, ciptakan suasana rumah tangga yang dapat mengangkat harga diri anak hingga ia dapat merasakan harga dirinya, hindarkanlah dia dari melihat serta membaca buku-buku dan gambar-gambar pornografis. Ketiga, berkumpullah lebih sering dengan orang lain dan bercakap-cakaplah.

b. Homoseksualitas

Homoseksualitas adalah suatu cara untuk memenuhi dorongan seks dengan sesama jenis, lelaki dengan lelaki (homoseks) atau perempuan dengan perempuan (lesbian). Lawan dari homoseksualitas adalah heteroseksualitas yakni hubungan seks antara dua orang yang berlainan jenis kelamin. Homoseks merupakan akibat kelainan dalan perkembangan kepribadian seseorang. Istilah kedokteran menyebut homoseks ini sebagai paederastia yaitu perbuatan senggama melalui dubur. Cara pencegahan perilaku homoseksualitas adalah dengan membuat aktivitas yang positif, jangan tidur dan komunikasi secara berlebihan dengan sesama jenis, tiak memberi kesempatan pergaulan yang sebebas-bebasnya baik sesama jenis maupun dengan lawan jenisnya.

(11)

Perzinaan adalah hubungan kelamin antara lelaki dengan perempuan di luar perkawinan, sehingga merupakan bentuk penyelewengan seksual yang sangat berbahaya. Islam dengan keras melarang perzinaan, bahkan dengan peringatan yang sangat keras. Karena perzinaan dapat mengaburkan keturunan, merusak keturunan, menghancurkan rumah tangga, meretakkan hubungan kekeluargaan, mengakibatkan penyakit kelamin, membangkitkan kejahatan nafsu dan merendahkan akhlak manusia.

Cara mencegah perzinaan adalah jangan membiarkan terjadinya khalwat, jangan terbiasa pergi dengan penampilan yang berlebihan apalagi mengundang nafsu seks laki-laki, dan jangan membiasakan berbaur laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrimnya secara bebas.

C. Pengertian Kehamilan dan Kelahiran

a. Kehamilan

Kehamilan adalah proses awal terbentuknya janin ciptaan Allah di dalam perut ibu. Kehamilan adalah proses yang dilalui oleh wanita dengan susah payah dan berat. Fase perkembangan proses penciptaan manusia, yang mengalami berbagai tahapan sebagai berikut:

(12)

2. Doa tasyakur atas kelahirannya, 3. Membersihkan kotorannya,

4. Memberikan rasa atau mentahnik (olesan dengan madu atau kurma), 5. Aqiqah, dua kambing kalau anak laki-laki dan satu kambing kalau anak

perempuan.

6. Memberi nama yang baik dan menyenangkan hati, 7. Menyusui hingga berumur dua tahun,

8. Menyayangi, melindungi dan memberi sandang, pangan secara patut, serta mendidiknya hingga menjadi manusia yang kuat, tanggug imannya, cerdas, trampil dan mampu mandiri, tidak menjadi beban orang lain.

D. Konsep Keluarga Berencana

1. Pengertian Keluarga Berencana

Menurut World Health Organisation (WHO) expert committe 1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suamu istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.

2. Tujuan Keluarga Berencana

Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:

a. Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju pertumbuhan penduduk dan hal ini tentunya akan diikuti dengan menurunnya angka kelahiran dari 2,87 menjadi 2,69 per wanita. b. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan

anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta mnghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup. c. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah

menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.

d. Nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.

(13)

3. Macam-macam Alat Kontrasepsi

Dalam pelaksanaan KB harus menggunakan alat kontrasepsi yang sudah dikenal diantaranya ialah:

1. Pil: berupa tablet yang berisi progrestin yang bekerja dalam tubuh wanita untuk mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan pada endometrium.

2. Suntikan: menginjeksikan cairan kedalam tubuh.

3. Susuk KB: terdiri dari enm kapsul yang diinsersikan dibawah kulit lengan bagian dalam kira-kira sampai 10cm dari lipatan siku.

4. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim: terdiri atas lippiss loop(spiral) multi load terbuat dari plastik harus dililit dengan tembaga tipis.

5. Sterelisasi: operasi pemutusan atau pengikatan saluran pembuluh yang menghubungkan testis dengan kelenjar prostat bagi laki-laki.

6. Alat-alat kontrasepsi lainnya: kondom, diafragma, tablet vagmat, dan tissu yang dimasukkan kedalam vagina.

E. Hukum Keluarga Berencana dalam Islam

Dalam Al Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasikan tentang diperbolehkannya mengikuti program KB, yakni karena hal-hal berikut: a. Mengkhawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu,

b. Mengkhawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan, c. Mengkhawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak

kelahiran anak terlalu dekat.

F. Cara Keluarga Berencana yang Diperbolehkan dan yang Dilarang oleh Islam

a. Cara yang diperbolehkan

Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diafragma, tablet vaginal, tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang ibu.

b. Cara yang dilarang

(14)

BAB III

PENUTUP

(15)

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, maupun sosial yang berkaitan dengan sistem reproduksi.

Kehamilan adalah proses awal terbentuknya janin ciptaan Allah di dalam perut ibu. Kehamilan adalah proses yang dilalui oleh wanita dengan susah payah dan berat.

DAFTAR PUSTAKA

http://amirsabri.blogspot.co.id.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Zona atraksi wisata yang bersifat terbuka pada tapak diletakkan di sebelah selatan untuk memaksimalkan view dari tapak sungai, serta view dari jalan ke dalam

Di Australia objek penerima bantuan hukum selain kategori miskin (finansial) termasuk juga masyarakat adat (indigenous people). Di Indonesia sendiri objek penerima bantuan hukum

Bagong yang juga guru besar UNAIR sejak PTN-BH ke-169 akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Sosiologi Ekonomi: Dinamika Kapitalisme dan Gaya Hidup Masyarakat

Nilai-nilai pendidikan Islam dalam Ritual Maddoja Bine pada Komunitas Masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan, terlihat pada pelaksanaannya yang sarat dengan nilai

Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu Subak Guama merupakan agro industri pedesaan yang mengkolaborasikan manajemen tradisional dengan manajemen modern dibentuk atas dasar

mengembangkan kemahirannya menendang dengan menggunakan kedua belah kakinya. Sebenarnya menendang adalah seni. Teknik ini memerlukan kemampuan mengukur jarak dan arah. Oleh karena

Metode penelitian ini digunakan oleh peneliti memiliki tujuan untuk mengungkapkan fakta dan femonena yang di temukan dalam menentukan faktor kemenangan pasangan

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) guru dan siswa menggunakan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam pembelajaran di kelas X SMK N