PELAKSANAAN PEMBERI BANTUAN HUKUM
DIKAITKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NO. 16 TAHUN 2011
TENTANG BANTUAN HUKUM
TESIS
Oleh:
IWAN WAHYU PUJIARTO 127005116/S-2 HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PELAKSANAAN PEMBERI BANTUAN HUKUM
DIKAITKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NO. 16 TAHUN 2011
TENTANG BANTUAN HUKUM
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Dalam Program Studi Ilmu Hukum Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara
Oleh:
IWAN WAHYU PUJIARTO 127005116/S-2 HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Judul Tesis : PELAKSANAAN PEMBERI BANTUAN HUKUM DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM
Nama Mahasiswa : IWAN WAHYU PUJIARTO
Nomor Pokok : 127005116
Program Studi : S-2 ILMU HUKUM
Menyetujui, Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Syafruddin Kalo,SH.,M.Hum) K e t u a
(Dr. Eka Putra,SH.,M.Hum) (Dr. Edy Ikhsan,SH.,M.A)
A n g g o t a A n g g o t a
Ketua Program Studi Ilmu Hukum Dekan
Telah diuji pada
Tanggal : 17 Desember 2014
____________________________________________________________________
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Syafruddin Kalo,SH.,M.Hum
Anggota : 1. Dr. Eka Putra,SH.,M.Hum
2. Dr. Edy Ikhsan,SH.,M.A
3. Dr. Jusmadi Sikumbang,SH.,M.S
i
ABSTRAKSI
Bantuan Hukum hadir untuk memberikan perlindungan terhadap orang atau kelompok orang miskin. Negara melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai Penyelenggara Bantuan Hukum harus dapat memberikan keadilan di bidang hukum kepada golongan miskin baik yang tidak maupun yang bermasalah hukum. Pelaksanaan peradilan terhadap orang miskin yang dikategorikan buta hukum secara litigasi harus memberikan rasa keadilan, oleh sebab itu Penerima Bantuan Hukum harus mengerti hak-hak hukum mereka untuk menunjang pemberian bantuan hukum oleh Pelaksana Bantuan Hukum yang diselenggarakan sesuai aturan. Adapun yang menjadi permasalahan yaitu, pertama, bagaimana pengaturan bantuan hukum di Indonesia, kedua, bagaimana kedudukan hukum Pemberi Bantuan Hukum dalam pelaksanaan Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum, dan ketiga, apa faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Pemberi Bantuan Hukum? Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti mempergunakan metode penelitian yuridis normatif, bersifat deskriptif analitis, menggunakan teori keadilan, data yang digunakan data sekunder dari studi pustaka, dengan pendekatan perundang-undangan. Berdasarkan hasil penelitian, Indonesia telah berupaya memberikan perlindungan terhadap orang atau kelompok orang miskin yang tersangkut perkara hukum dengan diundangkannya Undang-Undang Bantuan Hukum, Peraturan Menteri Hukum dan Ham No. 3 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Verifikasi dan Akreditasi Lembaga Bantuan Hukum atau Organisasi Kemasyarakatan yang memberikan bantuan hukum kepada orang atau kelompok orang miskin, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2013 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum. Ketentuan tersebut antara lain mengatur tentang penyelenggaraan bantuan hukum, pemberi bantuan hukum, hak dan kewajiban Penerima Bantuan Hukum, syarat dan tata cara pemberian bantuan hukum, pendanaan, dan larangan Pemberi Bantuan Hukum. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian bantuan hukum kepada orang miskin yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum tidak berjalan sesuai aturan, syarat sebagai Pelaksana Pemberi Bantuan Hukum menghambat pemberian bantuan hukum, pemberian bantuan hukum tidak berjalan sesuai harapan karena masih dipengaruhi oleh aturan pelaksanaan yang kurang tepat. Sehubungan dengan hasil penelitian tesis ini, maka disarankan agar dalam Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum dalam memberikan bantuan hukum seharusnya lebih mengedepankan perlindungan hak-hak hukum Penerima Bantuan Hukum sebagai perwujudan terhadap akses keadilan. Disarankan agar peraturan pelaksana bantuan hukum lebih memberikan kemudahan terhadap Pelaksana Pemberi Bantuan Hukum dalam melaksanakan kewajiban sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.
ii
ABSTRACT
Legal Aid is present to provide protection against any person or group of poor people. State through the Ministry of Law and Human Rights as Legal Aid Organizer must be able to deliver justice in the legal field to the poor either do not or legal problems. Administration of justice for the poor are categorized blind litigation law should provide a sense of justice, therefore, the Legal Aid Recipients must understand their legal rights to giving support to legal aid by the Legal Aid Implementers organized according to the rules. As for the problem, namely, first, how the legal aid arrangements in Indonesia, second, how the legal position of Legal Aid Providers in the implementation of Act Number 16 Year 2011 regarding Legal Aid, and third, what are the factors that affect the Legal Aid Providers implementations? To answer these problems researchers using normative juridical research methods, analytical descriptive, using the theory of justice, the data used secondary data from the literature, with the approach of legislation. Based on the results of the study, Indonesia has sought to provide protection against persons or groups of poor people who lodged a lawsuit with the enactment of the Legal Aid Act, Regulation of the Minister of Law and Human Rights Number 3 Year 2013 regarding Procedures for Verification and Accreditation Legal Aid Society or organization that provides legal aid to persons or groups of poor people, the Indonesian Government Regulation Number 42 Year 2013 regarding the Terms and Procedures for Legal Aid and Legal Aid Fund distribution, Regulation law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number 22 Year 2013 regarding Implementation Regulation Government Regulation Number 42 Year 2013 regarding the Terms and Procedures for Legal Aid and Legal Aid Fund distribution. Among other provisions governing the organization of legal aid, Legal Aid Providers, the rights and obligations of the Legal Aid Recipients, conditions and procedures for the provision of legal aid, funding, and the prohibition of Legal Aid Providers. This study concluded that implementations giving legal aid to poor people who set in Act Number 16 of 2011 regarding Legal Aid does not run according to the rules, requirements as Legal Aid Implementers inhibit giving legal aid, legal aid does not run as expected because they are affected by the rule of implimementations less precise. In connection with the results of this thesis, it is suggested that the implementations by Legal Aid Legal Aid Providers to giving must be prioritizing the protection of the legal rights of the Legal Aid Recipients as the embodiment of access to justice. It is recommended that the rule of Legal Aid more Implementer provides convenience for Implementing Legal Aid in implementing the obligations in accordance with Act Number 16 of 2011 regarding Legal Aid.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan
rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul
“Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum Dikaitkan Dengan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum”. Tesis ini disusun dan diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Ilmu Hukum pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna, hal ini kiranya keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang penulis miliki.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, MSC, (CTM), DTM & H. Sp.A (K), selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas
kepada penulis dalam penyelesaian penulisan tesis ini.
2. Prof. Dr. Runtung Sitepu,SH.,M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis
dalam penyelesaian penulisan tesis ini.
3. Prof. Dr. Suhaidi,SH.,MH, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan
kesempatan dan fasilitas kepada penulis dalam penyelesaian penulisan tesis ini.
4. Prof. Dr. Syafruddin Kalo,SH.,M.Hum, selaku Ketua Komisi Pembimbing tesis
yang telah memberikan pengajaran, bimbingan, arahan sampai akhirnya penulis
dapat menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Magister Ilmu Hukum
iv
5. Dr. Muhammad Eka Putra,SH.,M.Hum, selaku Anggota Komisi Pembimbing I
tesis yang telah memberikan pengajaran, bimbingan, arahan dan saran yang
konstruktif demi tercapainya hasil yang terbaik dalam penulisan tesis ini.
6. Dr. Edy Ikhsan,SH.,MA, selaku selaku Anggota Komisi Pembimbing II tesis yang
telah memberikan pengajaran, bimbingan, arahan, susunan dan saran demi
tercapainya hasil yang terbaik dalam penulisan tesis ini.
7. Dr. Jusmadi Sikumbang,SH.,M.S. dan Dr. Marlina,SH.,M.Hum, selaku Dosen
Penguji yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyempurnaan tesisi
ini.
8. Para Guru Besar dan Staf Pengajar Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan
ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan.
9. Seluruh Staf Sekretariat Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, atas perhatian dan bantuannya
yang diberikan kepada penulis dalam proses penyelesaian perkuliahan sampai
kepada penyelesaian tesis ini.
10. Para narasumber dari Anggota Komisi III DPR RI, Kemenkumham Wilayah
Medan, Bankesbanglinmas Medan, PN Medan, PS FH USU, LBH Medan,
Pusaka Indonesia, Kantor Advokat, dan Penerima Bantuan Hukum yang telah
membantu dalam memberikan informasi guna memperkaya tulisan tesis ini.
11. Suparto dan Pudji Astuti selaku orang tua penulis beserta Keluarga Besar
Roesman yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
v
Prima Indonesia yang telah banyak membantu sejak pertama perkuliahan hingga
tesis ini selasai.
13. Teman-teman kuliah di Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
terutama kepada penulis dan kalangan yang mengembangkan ilmu hukum, khususnya
dalam bidang hukum pidana.
Medan, 17 Desember 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAKSI... i
KATA PENGANTAR...iii
DAFTAR ISI...vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1
B. Permasalahan... 14
C. Tujuan Penulisan...14
D. Manfaat Penulisan...15
E. Keaslian Penulisan...15
F. Kerangka Teori...18
G. Kerangka Konsepsi...21
H. Metode Penelitian... 22
1. Jenis Penelitian... 22
2. Sifat Penelitian...23
3. Teknik Pengumpulan Data...24
4. Jenis Data...25
5. Analisis Data...25
6. Metode Pendekatan...26
BAB II PENGATURAN BANTUAN HUKUM... 28
A. Sejarah Bantuan Hukum... 28
B. Beberapa Peraturan yang Berkaitan Bantuan Hukum... 45
vii
D. Pemberian Bantuan Hukum Dalam Proses Hukum Pidana...65
BAB III PELAKSANA PEMBERI BANTUAN HUKUM...88
A. Wadah Pelaksana Bantuan Hukum... 88
1. Lembaga Bantuan Hukum... 89
2. Organisasi Kemasyarakatan...97
B. Para Pelaksana Bantuan Hukum...104
1. Advokat...104
2. Paralegal...110
3. Dosen... 113
4. Mahasiswa Fakultas Hukum...118
C. Pemberi Bantuan Hukum dalam memperoleh Verifikasi dan Akreditasi.. 119
BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI PEMBERI BANTUAN HUKUM... 123
A. Faktor Yang Mempengaruhi Bantuan Hukum Pada Organisasi Masyarakat...123
B. Faktor Yang Mempengaruhi Bantuan Hukum Pada LBH... 129
C. Faktor Yang Mempengaruhi Bantuan Hukum Pada Kantor Advokat...135
D. Faktor Yang Mempengaruhi Bantuan Hukum Secara Umum... 137
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...152