i
PENERIMAAN DIRI INDIVIDU
SIXTHSENSE
YANG MENGALAMI PREKOGNISI
SKRIPSI
Oleh :
Nineng Faizatul Muna Arif
2010-60-001
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS
ii
PENERIMAAN DIRI INDIVIDU
SIXTHSENSE
YANG MENGALAMI PREKOGNISI
SKRIPSI
Usulan memenuhi sebagian persyaratan Dalam jenjang derajad S-1
Oleh :
Nineng Faizatul Muna Arif
2010-60-001
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS
v MOTTO
If you cannot accept yourself, then don’t expect people to accept
yourself to what you are....
“jika kamu
tidak dapat menerima dirimu sendiri, jangan berharap
orang lain untuk menerima dirimu”
Tak selamanya derita, yakin akanya
menjadi bahagia hidup tertata.
(Ning Arif, 20 Februari 2014)
vi
PERSEMBAHAN
Kiranya dalam kesederhanaan ini, semoga menjadi amal barokah
yang Allah meridhoi atas amali selama ini. Juga menunjuk lapang
jalan buat kita semua. Atas apa yang telah dipelajari.
Untukmu:
Abah & Ibu
Imam & Anakku kelak
Mas Iwan, Mba Rima, Mas Oong, Mbak Atik, Dek Titin, Mbak Tong
Sahabat-sahabatku
Semua Individu Sixth Sense
vii PRAKATA
Alhamdulillah, teriring ucap syukur atas apa yang telah penulis upayakan
dalam penulisan skripsi ini, rahmat, taufiq, hidayah, serta inayahNya, tanpa itu penulis kira, dari penyelesaian skripsi ini akan berbuah rasa berat hati juga
terkendala dalam langkah. Nyata yang demikian dapat terselesaikan menurut tenggang waktu yang telah ditetapkan, dengan semaksimalnya. Adapun judul
skripsi ini adalah “Penerimaan Diri Individu Sixth Sense Yang Mengalami
Prekognisi”.
Dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, penulis banyak menimba
pengalaman, keilmuan dan tempaan akademik, yang begitu lekat di hati, yang penulis terima dari berbagai pihak yang akhirnya turut membawa penyempurnaan bagi penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih atas segala jasa-jasa baiknya, terutama kepada yang terhormat:
1. Bapak Trubus Raharjo, S.Psi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus, yang telah memberikan izin penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
2. Ibu Latifah Nur Ahyani, S.Psi, MA dan Ibu Fajar Kawuryan, S.Psi, M.Si selaku pembimbing pertama dan kedua dalam penulisan skripsi ini, yang
viii
3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus, Bapak Mochammad Widjanarko, S.Psi,M.si. Ibu Iranita Hervi Mahardayani,
S.Psi, M.Psi, Ibu Dhini Rama Dhania, S.Psi, M.Si, Bapak Drs. M. Suharsono, M.Si, Ibu Rizka Alyna, S.Psi, M.Si, Ibu RR. Dwi Astuti, S.Psi
M.Si, Bapak Muji Syukur, S.Psi yang selama ini ikhlas mencurahkan ilmu, waktu dan membimbing.
4. Staf Tata Usaha Ibu Munce dan Bapak Agam sering membantu
administrasi penulis. Bapak Prawoto yang dulunya pernah ikut andil dan meramaikan keluarga besar Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus.
Tak luput juga ucapan terimakasih kepada Mas Jum yang selalu ramah menyapa penulis.
5. Abah, yang selama ini menjadi ayah, abang, dan sahabat terbaikku. Ibu
yang tanpanya aku bukan siapa-siapa. Terimakasih atas segala doa yang senantiasa dipohonkan selama ini. Terimakasih, semoga senantiasa
tercurah rahmat dan karunia Allah di dunia sampai di syurga.
6. Bunda, yang pernah beberapa kali memunculkan paras cantiknya di mimpi. Senyum teduh Bunda menjadi jimat semangatku selama ini. Moga
Bunda di sayang Allah di syurga.
7. Saudara-saudaraku, yang selama ini menjadikan rumah seperti pasar, Mas
Iwan, Mbak Atik, Dek Titin yang hampir setiap hari buka praktik ceramah seperti Mamah Dede, Mbak Rima, Mas O’ong, dua jagoan neon Nangno
ix
8. Calon imamku kelak, “Semoga saling pengertian, mau mengalah,
menghargai, menjaga, komunikasi yang baik dan tentu saja yang paling
penting pemahaman agama yang baik menyertai rasa sayang biar abadi sayangnya”. Semoga mampu membimbing penulis menjadi wanita
sholihah di hadapan Allah, orang tua, anak kita kelak, saudara, guru, teman, maupun orang lain.
9. Keluarga besarku di Kudus & Malang. Salam silaturrahim moga
senantiasa terjaga.
10.Guru Spiritualku, K.H. Zawawi Mufid (Alm.) dan Mbah K.H. Musyaddad
yang selama ini berkiprah banyak membantu penulis dalam menghadapi hari-hari sulit. Tak lupa juga teruntuk ustadz dan ustadzah sekolah sore TBS, di mana penulis telah banyak belajar ilmu agama serta baca Al-Qu’an di sana. Allah Maha Kasih, yang kan membalas.
11.Ustadz dan Ustadzah Banat dari jenjang Tk, MI, MTs., Aliyah,
terimakasih atas bekal ilmu yang diberikan selama ini. Semoga keberkahan selalu mengalir. Untuk guru terbaikku, Ibu Sutihat semoga bisa mempersatukan waktu kita kembali di kemudian hari untuk bersama
x
sosok yang mengaliri tawaan hidup penulis, “bilakah kita menangis
bersama, tegar melawan terpaan semangatmu, itu.. oh jingga”. Semoga tak
hilang arah kita berjalan dan Salam Semangat...!!!!
13.Teman-teman psikologi, senasib dan seperjuangan angkatan 2010, yang penulis tulis berdasar absen buku kas kelas, hehehe... “ Mbak Nita, Cint
Zuni, Bang Tuga, Mpok Lenny, Jeng Khusnul, Mas Rizky, Cint Icha, Om Iyan, Bang Phaicong, Say Wen2 yang sering kluntang kluntung bersama,
Jeng Ulya, Om Byan, Jeng Fitri, Bang Popo, Mas Puji, Mas Abta, Say Widya, Jeng Furoh, Jeng Dwi, Mas Huda, Mas Iben, Jeng Dyan, Jeng Tia,
Jeng Latifah, Say Nova, Say Ayyak, Mas Boncel, Cint Mega, Jeng Anggi, Mas Wega, Mas Weiga (Gedhe), Jeng Ida, Say Elysa, Jeng Neshia, Say Devi, Say Asih, Mas Deny, Mbak Mida, Mas Deka, Jeng Ulfi,
Bangkuncup dan Mbak Nia. Terimakasih atas kebersamaan dan kepercayaannya selama ini menjadikan penulis sebagai bendhahara kelas.
14.Keluarga KKN Vokasi Tambak Selo, Pak Wo Anto, BangKuncup, Mas Yi Mahfudz, Mas Arif, Mas Wisnu, Yowmanku Pina, Mbak Niha, Mbak Mida dan Novi. Tak lupa juga Pak Lurah Sareh Joko Prasetyo, Bu lurah,
Dek Anin, Dek Rani dan seluruh warga desa Vokasi Tambak Selo. Penulis merindukan kamus-kamus kita, “Yowman, mbak makan mba-mas makan
mas, tenangno pikirmu”, dan istilah alay bin lebay lainnya yang membuat kita berhaha-hihi bersama.
15.Ceng Aming, Mas Zaim, Mbak Mela, ketiganya selaku informan
xi
mengajarkan kepada penulis bahwa segala sesuatu yang telah Allah berikan adalah anugerah yang harus disyukuri. Penerimaan diri yang baik
dapat menempatkan diri kita dalam peranan masing-masing.
16.Kakak dan adik tingkat di Fakultas Psikologi yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu. Obrolan renyah, sedang dan berat mewarnai hari-hari penulis selama ini. Salam Psikolog...!!!!
17.Teman-teman organisasi Forkapik, BEM Psikologi Universitas Muria
Kudus, MRC (Muria Research Center) Indonesia yang selama ini telah membagi ilmu dan pengalaman hidup. Semoga kelak kita mampu
mengukir sejarah dengan menaklukkan dunia.
18.Serta semua pihak yang yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kesan hidup dari cerita masing-masing.
Penulis sadar bila “ Tak Ada Gading yang Tak Retak “ bahwa masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna dari penelitian ini. Hal ini disebabkan karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang ada pada penulis. Terlepas dari segala bentuk respons pembaca, namun dari lubuk hati yang terdalam ingin
rasanya untuk berbagi pemikiran. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang konstruktif dari para pembaca sangat dinantikan untuk menyempurnakan lebih
lanjut. Akhirnya dengan segala kerendahan hati disampaikan penelitian ini pada para pembaca yang budiman. Semoga bermanfaat.
Kudus, Februari 2014
xii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL JUDUL ……… i
HALAMAN JUDUL ………. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……….. iii
HALAMAN PENGESAHAN ……….. iv
1. Pengertian Penerimaan Diri ……… 19
xiii
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerimaan Diri ……… 25
4. Dampak Penerimaan Diri ……… 28
B. Sixth Sense 1. Pengertian dan Istilah lain Sixth Sense ………..…… 30
2. Ciri-Ciri Orang yang Mempunyai Indera Keenam (Sixth Sense) ………. 35
C. Prekognisi 1. Pengertian Prekognisi ……….. 37
2. Bentuk-Bentuk Prekognisi ……….. 41
3. Langkah-langkah yang Dilakukan Setelah Terjadinya Prekognisi …………...………. 42
D. Penerimaan Diri Individu Sixth Sense yang Mengalami Prekognisi ………...…….. 44
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif ………. 48
B. Ciri-ciri Penelitian Kualitatif ……….. 50
C. Subjek Penelitian ……….... 55
D. Metode Pengumpulan Data ………... 57
1. Pengamatan (Observasi) ………... 57
2. Wawancara ………..… 59
3. Alat Tes ………... 61
xiv
F. Kredibilitas Hasil Penelitian ………. 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian ………. 67
B. Pelaksanaan Penelitian ……….. 69
C. Hasil Penelitian ……… 73
D. Analisis dan Interpretasi Subjek ….………... 166
E. Kredibilitas Hasil Penenlitian ……….. 178
BAB V PENUTUP A. Simpulan ……….. 182
B. Saran ……… 183
DAFTAR PUSTAKA ………. 186
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Alur Pikir Penelitian ……….….... 47
Gambar 2 Skema Interpretasi Hasil Wawancara Subjek I ... 102
Gambar 3 Skema Interpretasi Hasil Wawancara Subjek II ... 134
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Rincian Waktu dan Tempat Wawancara ... 72 Tabel 2 Data Subjek ... 73 Tabel 3 Analisis dan Interpretasi Penerimaan Diri
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Hasil Tes Kepekaan Sixth Sense
LAMPIRAN 2 Panduan Wawancara
LAMPIRAN 3 Transkip Hasil Wawancara LAMPIRAN 4 Koding
LAMPIRAN 5 Surat Izin Penelitian
xviii ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri individu sixth sense yang mengalami prekognisi dan dinamika penerimaan diri individu sixth sense yang mengalami prekognisi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dimana subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 3 individu sixth sense dan 3 significant others. Pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teori, atau konstruk operasional (operational construct sampling). Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan alat tes.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa faktor yang mempengaruhi penerimaan diri individu sixth sense yang mengalami prekognisi adalah pemahaman tentang diri sendiri, harapan realistik, tidak adanya hambatan di lingkungan, sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan, tidak adanya gangguan emosional yang berat, pengaruh keberhasilan yang dialami, identifikasi dengan orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik, adanya perspektif diri yang luas, pola asuh di masa kecil yang baik, dan konsep diri yang stabil. Faktor adanya perspektif diri yang luas tidak ditunjukkan pada subjek II karena lebih memilih mengabaikan pandangan orang lain. Dinamika penerimaan diri individu
sixth sense yang mengalami prekognisi ditunjukkan dengan pembukaan diri, kesehatan psikologis dan menerima orang lain.