• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA (3)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM TIRTA SUKAPURA KABUPATEN TASIKMALAYA

Adi Robith Setiana

______________________________________________________________________________________

The goal of research objectives in PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya is to know Discipline of Work and Employee Performance implemented in PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya district and is there any effect of the application of Work Discipline Against Employee Performance improvement.

Formulation of the Problem in this study is: 1). How Employee Discipline Tasikmalaya district PDAM Tirta Sukapura. 2). How Employee Performance PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya . 3). How the Discipline of Work Influence on Employee Performance in PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya district.

The method used in this study is a quantitative approach. Techniques of data collection using interviews, questionnaires and observation. Analysis Tools used in this study is simple regression analysis. With the results of the regression equation

Y=18.6+0,438X.

Based on the Interpretation of Correlation Coefficient r value, the relationship between the discipline variable (X) and the employee performance valiable PDAM Tirta Sukapura Tasikmlaya district was 0,32 which meant it had a lower relationship and based on the coefficient determinant, the effect of disicpline on employee performance at PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya district showed 0,1024 (10,24%) and the remaining 89,76% was influenced by other factors which were not examined in this research.

Keywords: Work Discipline, Performance

PENDAHULUAN

Pada era saat ini, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu perusahaan tidak dapat menghindari persaingan dengan perusahaan lain. Suatu perusahaan yang ingin berkembang harus memanfaatkan sumberdaya yang telah ada secara optimal. Kondisi tersebut menuntut suatu organisasi ataupun perusahaan untuk senantiasa melakukan berbagai inovasi guna mengantisipasi adanya persaingan yang semakin ketat. Pada abad ke- 20 seperti ini dituntut untuk mempunyai keunggulan bersaing baik dalam hal kualitas produk, pelayanan, biaya maupun sumberdaya manusia yang profesional.

Sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang peranan penting dalam keberhasilan instansi.

Pengelolaan SDM yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi. Untuk menilai kualitas SDM yang ada dapat diukur dari kinerja pegawai. Hasil kerja pegawai merupakan hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Di dalam suatu instansi seringkali menghasilkan kualitas kerja yang berbeda-beda setiap individu pegawai. Adanya perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor seperti disiplin kerja.

(2)

kemampuan serta keterampilan yang dimiliki secara optimal.

Karyawan yang bekerja di dalam sebuah organisasi sebaiknya diperlakukan sebaik-baiknya agar karyawan mempunyai kinerja yang baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Manajer atau pemimpin perusahaan harus mengetahui kemampuan yang dimiliki karyawan dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sebagai pendukung bekerja. Sehingga kinerja karyawan baik dan pekerjaan dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah disiplin. Untuk itu, hal utama yang harus diperhatikan seorang manajer ialah membangkitkan disiplin kerja karyawan.

Menurut Hasibuan (2012:193) disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja karyawan meningkat. Hal ini akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Kedisiplinan suatu perusahaan dikatakan baik. Jika sebagian besar karyawan mentaati peraturan-peraturan yang ada.

Kedisiplinan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan perusahaan dalam usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Kedisiplinan yang baik akan meningkatkan kualitas kerja para karyawan, begitu pula sebaliknya apabila kedisiplinan kurang ditaati, akan mengakibatkan kesulitan bagi suatu perusahaan mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memahami secara mendalam mengenai kedisiplinan apa saja yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan kerjanya. adapun pengertian kedisiplinan menurut Sinungan (2009:145) adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok, atau masyarakat berupa ketaatan terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan yang ditetapkan pemerintah atau etika, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu. Disiplin dapat pula diartikan sebagai pengendalian diri agar tidak melakukan sesuatu

yang bertentangan dengan falsafah dan moral pancasila.

PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya adalah perusahaan yang mempunyai fungsi melaksanakan pengelolaan air minum dalam rangka peningkatan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat serta pelaksanaan usaha peningkatan pendapatan daerah di bidang pengelolaan atau memproses dan mengolah air sehingga kebersihannya layak dikonsumsi oleh masyarakat. Selain memenuhi syarat kesehatan, air bersih yang dihasilkan PDAM juga mempunyai harga jual yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Namun berdasarkan survei pendahuluan peneliti menemukan adanya kurang mentaati tata tertib yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat keadaan langsung dikantor PDAM Kabupaten Tasikmalaya. Keadaan tersebut dapat dilihat dari persentasi disiplin terhadap karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya sebagai berikut :

Persentasi Kedisiplinan Karyawan PDAM

No. Keterangan Persentasi

1. Datang terlambat 35%

2. Tidak bekerja tanpa

keterangan 25%

3. Tidak ada ditempat

pada jam bekerja 15% 4. Izin karyawan 10%

5. Tidak memakai

seragam sesuai aturan 10%

6. Pekerjaan tidak

sesuai dengan target 5%

Sumber : Hasil Wawancara dengan Bagian Personalia PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya

(3)

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Disiplin Kerja karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya? 2. Bagaimana Kinerja Karyawan PDAM Tirta

Sukapura Kabupaten Tasikmalaya?

3. Bagaimana pengaruh antara disiplin terhadap kinerja karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya?

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Disiplin Kerja Karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya,

2. Untuk mengetahui Kinerja Karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya. 3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan di PDAM Kabupaten Tasikmalaya

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan.Sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar.

Menurut Malayu Hasibuan (2012 :10), mengemukakan bahwa :

“Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.”

Fungsi manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan (2012: 21-24) meliputi sebagai berikut: Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengendalian, Pengadaan, Pengembangan, Kompensasi, Pengintegrasian, Pemeliharaan, Kedisiplinan, Pemberhentian.

Menurut Hasibuan (2012 :193-194) kedisiplinan sebagai berikut:

“Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.”

Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Muchadarsyah Sinungan (2009: 135) bahwa:

“ Disiplin adalah sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala aturan atau keputusan yang telah ditetapkan.”

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin kerja adalah sikap kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawab sehingga diharapkan pekerjaan akan dilakukan secara efektif.

Ada dua bentuk Disiplin Kerja menurut Mangkunegara (2011:129) yaitu : Displin preventif dan Disiplin Korektif.

Pelaksanaan sanksi pelanggaran disiplin kerja menurut Mangkunegara (2011 :131-132) adalah sebagai berikut: Pemberian peringatan, Pemberian Sanksi Harus Segera, Pemberian Sanksi Harus Konsisten, Pemberian Sanksi Harus Impersonal.

Kinerja merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris Performance. Menurut kamus The New Webster Dictionary performance” artinya adalah pelaksanaan tugas. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Poerwadarminta menyatakan bahwa Kinerja adalah prestasi kerja. Menurut beberapa ahli, kinerja memiliki arti yang lebih luas dari pelaksanaan tugas maupun prestasi kerja.

Menurut Mangkunegara (2011:67) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

(4)

mengambil pandangan yang positif tentang bagaimana kinerja bisa menjadi lebih baik di masa depan dan bagaimana masalah-masalah yang timbul dalam memenuhi standar dan sasaran kinerja dapat dipecahkan.

Kinerja tidak lepas dari apa yang dinamakan evaluasi kinerja yang merupakan penilaian atas hasil kerja karyawan serta tujuan evaluasi kinerja. Tujuan Evaluasi bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari sumber daya manusia organisasi.

“Faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, Faktor internal (disposisional) yaitu faktor yang berhubungan dengan sifatt-sifat seseorang. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan iklim organisasi,”(Dalam Mangkunegara, 2009: 15).

METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendeketan kuantitatif. Karena pada penelitian ini hanya menggambarkan suatu variabel, gejala, atau keadaan yang diteliti secara apa adanya dari data yang bersifat angka (Kuantitatif).

Jenis penelitian yang digunakan KorelatifMenurut Sumadi (2008:82) adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Menurut Syofian Siregar (2013:37) Data Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan cara sebagai berikut :

1) Wawancara

Menurut Sugiyono (2012:137) “Wawancara digunakan sebagai teknik pengambilan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil”.

2) Kuesioner

Kuesioner (Angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009:142).Kusioner ini terdiri dari butir-butir pertanyaan atau pernyataan dengan variabel dependen Kinerja Karyawan dan variabel independen Disiplin Kerja Kuesioner diberikan kepada responden untuk mengetahui pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya. 3) Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2012:145) “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”

a. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari data atau arsip PDAM Kabupaten Tasikmalaya dan berbagai sumber terkait. Data Sekunder Penelitian ini adalah : 1) Studi Dokumentasi

(5)

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. 2) Studi Kepustakaan

Yaitu suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku yang ada hubungannya dengan penelitian.

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Riduwan (2013:8) Populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berjumlah 281 orang pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya. b. Sampel

Menurut Riduwan (2013:10) Sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil objek yang diteliti sehingga peneliti dapat dengan mudah mengorganisasikan agar dapat diperoleh hasil yang objektif. Sedangkan yang dijadikan ukuran sampel

dalam penelitian ini adalah 25 karyawan diperusahaan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya, mengingat banyaknya karyawan dan pekerjaan karyawan di perusahaan tersebut sehingga cukup menyulitkan. Ditambah dalam perusahaan ini memberikan batasan pada jumlah karyawan yang akan dijadikan sampel. Maka peneliti dalam teknik pengambilan sampel menggunakan Disproportionate stratified random sampling menurut Riduwan (2013: 14) ialah pengambilan sampel dari anggota secara acak dan bestrata tetapi sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya.

4. Rancangan Alat Analisis a. Uji Validitas

Yang dimaksud uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya kebenarannya sesuai dengan kenyataan. Menurut Sugiyono (2009:172) bahwa valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkolerasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (corrected item total correlation) yang penyelesaiannya digunakan dengan menggunakan rumus pearson product moment yang diolah dengan Uji validitas dilakukan perhitungan manual dengan membandingkan antara hitung r dengan tabel r melalui tahapan analisis sebagai berikut:

Sumber : Riduwan&Akdon ( 2013 :124 )

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2)

Kaidah keputusan : Jika r ᵢ> r tabel berarti Valid Jika r ᵢ< r tabel berarti Tidak Valid

b. Uji Reliabilitas

(6)

walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan terhadap pertanyaan yang telah valid

Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan teknik belah dua (split half) yang dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown

rii =

Sumber : Arikunto (2012:106)

Dimana :

= Reliabilitas internal

b = Koefisien Person Product Moment antara

Belahan (ganjil-genap)

atau (awal-akhir). = Korelasi antara variabel X dan Y

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan :

Jika r ᵢ> r tabel berarti Reliabel Jika r ᵢ< r tabel berarti Tidak Reliabel

c. MSI (Method of Successive Interval) Mentransformasi data ordinal menjadi data Interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat di analisis paramtrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik trensformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval).

Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval adalah sebagai berikut :

1) Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang telah disebarkan.

2) Pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, 5 yang disebut sebagai frekuensi.

3) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

4) Ditentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan per kolom skor.

5) Gunakan tabel distribusi normal, dihitung nilai Z untuk setiap proforsi kumulatif yang diperoleh.

6) Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh ( Dengan menggunakan tabel tinggi densitas).

7) Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus :

NS =

Keterangan

NS : Nilai Skala (Scale Value) Density at lower limit : Densitas pada batasan terendah

Density at upper limit : Densitas pada batasan tertinggi

Area below upper limit : Area dibawah batasan tertinggi

Area below lower limit : Area dibawah batasan terendah

8) Tentukan nilai transformasi dengan rumus :

Y = NS = [1+ǀN ǀ]

Y = Menentukan Skala Akhir (Sa)

Sumber: Riduwan & Akdon (2013:53)

d. Nilai Median dan Standar Deviasi

Digunakan untuk mengetahui nilai disiplin kerja dan kinerja karyawan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.

Menghitung Median (Me) dengan menggunakan rumus :

(7)

Standar Deviasi

SDme = √

e. Analisis Regresi Sederhana

Alat Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Sederhana. Penelitian ini menggunakan Regresi karena variabel yang terlibat hanya dua, yaitu variabel terikat Kinerja (Y) dan variabel bebas Disiplin(X). yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel.

Menurut Riduwan & Akdon (

2013:133), model Regresi Sederhana:

̂ = a + bX

Keterangan:

̂= Subjek variabel terikat yang

diproyeksikan

X = Variabel Bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

a= Nilai konstanta harga Y jika X = 0 b= Nilai arah sebagai penentu ramalan

(prediksi) yang menunjukan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

Untuk melihat bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan regresi tersebut maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu:

b =

a =

f. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya

pengaruh Disiplin (X) terhadap kinerja (Y), dianalisis dengan menggunakan koefisien determinasi. Namun untuk menemukan koefisien determinasi sebelumnya harus mengetahui r atau dinamakan koefisien korelasi dimana

digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antarvariabel dengan rumus sebagai berikut:

Menurut Riduwan dan Sunarto (2013:86) untuk menghitung r (Nilai Koefisien Korelasi) bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

Adapun b diambil dari hasil persamaan regresi sederhana. Untuk mencari rumus Sx dan Sy dirumuskan sebagai berikut:

Selanjutnya adalah menurut Riduwan dan Akdon (2013:124) nilai r tidak lebih dari (-1 < r < + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r yang akan dikonsultasikan dengan Tabel Interpretasi Nilai r:

Tabel 1.4

Iterpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.80 – 1.00 Sangat Kuat

0.60 – 0.799 Kuat 0.40 – 0.599 Cukup Kuat 0.20 – 0.399 Rendah 0.00 – 0.199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan & Akdon (2013:138)

Setelah itu tentukan nilai koefisien penentu dimana menjelaskan tentang besarnya pengaruh nilai suatu variabel X dan Y. Dirumuskan sebagai berikut:

KP = r2 x 100%

(8)

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Determinasi

r = Nilai Koefisien Korelasi

5. Pengujian Hipotesis

Menurut Ghozali(2005:96)Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Iniberarti uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X (Disiplin Kerja) dan variabel Y (Kinerja Karyawan)dengan menggunakan rumus:

√ √

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi n = jumlah sampel

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

jika thitung ≥ ttabelmakaHa diterima dan Ho ditolak

jika thitung<ttabelmaka Hoditerima dan Haditolak

Dengan taraf (α) = 0,05

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya

Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap disiplin kerja karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya, diperoleh median (Me) untuk Disiplin kerja (X) sebesar 34 terletak pada perhitungan SD me lebih besar dari 26,76 berada pada klasifikasi baik. Hal tersebut menunjukkan disiplin kerja yang diterapkan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya adalah baik.

2. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya

Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap kinerja karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya, diperoleh median (Me) untuk kinerja karyawan (Y) sebesar 35 terletak pada perhitungan SD Me lebih besar dari 22,68 berada pada klasifikasi baik, hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja yang telah dilaksanakan di PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya adalah baik, dan dapat dilihat dari tanggung jawab, tujuan, rencana dan realisasi kerja.

3. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya

Berdasarkan hasil perhitungan derajat determinasi antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Tirta Sukapura adalah sebesar 10,24% hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh Disiplin kerja Terhadap Kinerja Karyawan sebesar 10,24% dan sisanya 89,76% ( 100% - 10,24%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil perhitungan uji t di atas diperoleh nilai thitung sebesar 1,721 . Sedangkan ttabel pada taraf signifikan 5% atau α = 0,05 dan derajat kebebasan ( dk = 28-2) dengan uji satu arah, maka diperoleh ttabel sebesar 1,706.

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: jika thitung ≥ ttabel makaHa diterima dan Ho ditolak jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Dengan demikian bahwa thitung 1,721 > ttabel (1,706), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan perhitungan diatas, maka disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Disiplin kerja pada karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya berada pada kategori baik. Diperoleh median (Me) untuk Disiplin kerja (X) sebesar 34 terletak pada perhitungan SD me lebih besar dari 26,76 berada pada klasifikasi baik.

Kinerja Karyawan PDAM Tirta Sukapura berada pada kategori baik. Diperoleh median (Me) untuk kinerja karyawan (Y) sebesar 35 terletak pada perhitungan SD Me lebih besar dari 22,68 berada pada klasifikasi baik.

(9)

Tasikmalaya sebesar 10,24% dari hasil derajat determinasi. Terdapat pengaruh yang signifikan antrara variabel bebas yaitu Disiplin kerja terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan, hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung 1,721 > ttabel (1,706), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Disiplin kerja yang diterapkan di PDAM Tirta Sukapura cukup baik, namun alangkah jauh lebih baik apabila disiplin kerja lebih diperketat dan ditingkatkan lagi dalam segi mematuhi sopan santun lebih ditaati dan ditertibkan lagi sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dantentram. Namun apabila terjadi pelanggaran diharuskan para karyawan diberi teguran dan sanksi agar yang melanggar dapat bersikap lebih baik dan lebih mentaati lagi sehingga bisa membantu mensejahterakan dan meningkatkan kinerja para karyawan PDAM TIRTA SUKAPURA Kabupaten Tasikmalaya.

Kinerja karyawan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya harus jauh lebih

ditingkatkan lagi agar dapat mengembangkan kualitas kerja di lingkungan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya. Salah satunya dengan cara mengerjakan pekerjaan yang berbeda dengan cepat tanggap sehingga bisa diandalkan satu sama lain, maka meminimalisir pekerjaan yang terbengkalai. Selain itu tindakan pemimpin harus lebih mengarahkan karyawannya agar dapat bekerja dengan cepat dan bertanggung jawab.

Pimpinan PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya agar dapat lebih memaksimalkan potensi sumber daya yang ada, agar kinerja sumber daya manusia yang ada dapat termaksimalkan, namun perlu diketahui juga bahwa untuk memaksimalkan kinerja itu dipengaruhi penerapan disiplin kerja yang baik, dan ditaati juga dilakukan secara bersungguh-sungguh dan seksama.

DAFTAR PUSTAKA

Akdon & Ridwan. 2013. Rumus dan Data dalam Analisis . Alfabeta. Bandung.

Arikunto, Suharsini.2012. Manajemen Penelitian .Rineka Cipta. Jakarta.

Dharma, Surya.2010. Manajemen Kinerja .Edisi Ketiga. Pustaka Belajar.

Ghozali, Imam.2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Semarang.

Hasan iqbal.2010. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Angkasa. Jakarta.

Hasibuan Malayu.2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Joko Subagyo.2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. PT.Rineka Cipta. Jakarta.

Marwansyah.2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua. Alfabeta. Bandung.

Muhamad Zainur.2010. Kepuasan Kerja . Averroes Press. Malang.

Nasution.2006. Metode Research. Bumi Aksara. Jakarta.

Prabu Anwar .2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya . Bandung.

Riduwan. 2013.Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta. Bandung.

Rifai,Veithzal, dan Basri.2005.Sistem Yang Tepat Untuk menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya

Saing Perusahaan.

RajagrafindoPersada. Jakarta. Robbins Stephen. 2006. Prilaku Organisasi. PT.

Indeks kelompok Gramedia. Jakarta. Sinungan Muchadarsyah.2009. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta.

Syofian Siregar. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan manual SPSS. Kencana. Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

A group of four junior high school English teachers participated in Lesson Study were as the participants of this research.. The observation was done to the lesson study

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah mensintesa HAp dari kerabang telur ayam kampung dan kerabang telur ayam broiler, dan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalam pembuatan kompon untuk ban dalam kendaraan bermotor roda dua dengan menggunakan nanokomposit

Menurut BSNP (2006: 388) tujuan pembelajaran matematika dalam KTSP untuk satuan penaadidikan menengah atas adalah agar siswa mampu: (1) memahami konsep matematika,

[r]

Pembuatan sistem pakar dengan beberapa knowledge base akan mengelola struktur penyimpanan knowledge yang tepat sehingga tabel data untuk menyimpan knowledge tersebut dapat

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa (a) tidak terdapat pengaruh penggunaan modul berbasis konstruktivis terhadap penguasaan konsep

Akurasi dari pengukuran bidang tanah dengan menggunakan metode RTK-NTRIP terhadap pengukuran terestris menggunakan Total Station berdasarkan posisi horizontal