• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DINAMIKA PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDES"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DINAMIKA PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PEDESAAN

Dalam kehidupan manusia sektor pertanian adalah sektor yang memiliki peran sangat

penting . di Indonesia pun Pertanian adalah salah satu sektor penghasil pendapatan yang tinggi

.menurut Bappenas sekitar 15 % pendapatan negara pada tahun 2010 berasal dari sektor

pertanian. Jadi sektor pertanian adalah sektor yang mau tak mau harus ada dan berkembang.

karena bukan hanya urusan pendapatan Negara tapi juga urusan hidup dan matinya kehidupan

manusia. Seperti kata Bung Karno “Pertanian

di Indonesia adalah Urusan

Hidup dan Mati”. Tapi

dalam perkembangannya pertanian di Indonesia memiliki banyak permasalahan yang bersifat

kontinyu.

Pertanian merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Pertanian merupakan

komponen utama yang menopang kehidupan pedesaan di Indonesia. Pertanian tidak hanya

sebatas pertanian dalam artian sempit, namun dalam artian luas yaitu menghasilkan produk

primer yang terbarukan, termasuk di dalamnya pertanian tanaman pangan dan hortikultura,

perkebunan, perternakan, perikanan dan kehutanan.

Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan penting dalam perekonomian, antara

lain adalah menyediakan kebutuhan bahan pangan yangdi perlukan masyarakat untuk menjamin

ketahanan pangan, menyediakan bahan baku industri, sebagai pasar potensial bagi

produk-produk yang dihasilkan oleh industry, sumber tenaga kerja dan pembentukan modal yang

diperlukan bagi pembangunan sektor lain, sumber pengolahan devisa (Kuznetz. 1964),

mengurangi kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan dan menyumbang pembangunan

pedesaan dan pelestarian lingkungan hidup.

Pertanian yang berlangsung selama ini belum berhasil mengangkat petani dan pertanian

kepada posisi yang seharusnya. Kesenjangan kesejahteraan petani dibandingkan dengan pekerja

sektor lainnya semakin melebar. Produktivitas usaha tani dan kualitas produk tidak menunjukkan

perbaikan yang berarti. Produk-produk pertanian semakin berkurang daya saingnya bila di

bandingkan dengan negara-negara tetangga.

Keterpurukan dan tidak berkembangnya sektor pertanian ini memiliki dampak luas dalam

pembangunan di Indonesia secara keseluruhan. Tertinggalnya sektor pertanian mengakibatkan

pembangunan ekonomi dan pembangunan Negara tidak memiliki landasan yang kokoh dan

mudah runtuh saat terjadi perubahan keadaan. Dampak negative nyata dari terpuruknya pertanian

adalah tingkat kemiskinan meningkat, ketahanan pangan rendah, ketergantungan pada pangan

(2)

baku impor, pengangguran di pedesaan tinggi, stabilitas keamanan Negara rendah, mutu

kehidupan di pedesaan merosot, kualitas sumber daya manusia menurun, kualitas lingkungan dan

sumber daya alam merosot, dan kemampuan daya saing bangsa dan Negara menjadi rendah.

Guna mencegah hal-hal tersebut di perlukan perhatian besar dari pihak pemerintah dalam upaya

pemberdayaan sektor pertanian dan penentuan prioritas pembangunan pertanian dan pedesaan.

Pembanguan pertanian dan pedesaan perlu di lakukan secara paripurna, terintegrasi, dan

sinergis. Setiap unsur dan komponen yang menjadi landasan pertanian perlu di kembangkan

secara optimal. Unsur-unsur pertanian pokok adalah petani dan keluarganya, sumber daya alam,

teknologi, dan lingkungan sosial-budaya. Keempat unsur ini merupakan satu kesatuan yang

saling terkait dan mempengaruhi. Petani dan keluarga petani dan generasi penerusnya perlu di

letakkan sebagai unsur sentral yang memperoleh manfaat terbesar dari pembangunan pertanian.

Kualitas petani dan keluarganya perlu memperoleh prioritas agar mampu melakukan

penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungan yang melingkupinya. Tanpa

perbaikan kualitas petani dan keluarganya, berbagai peluang yang muncul dari proses

pembangunan tidak akan mampu diraihnya.

Sebagian besar petani di Indonesia dikategorikan sebagai petani gurem, dengan

penguasaan asset produktif minimal dan jauh dari memadai dari suatu usaha yang layak bagi

pemenuhan pendapatan keluarga. Dari keadaan ini tercermin bahwa peningkatan kesejahteraan

petani tidak akan tercapai apabila hanya mengandalkan dari hasil usaha taninya. Pembangunan

pertanian tidak dapat di pisahkan dari pembangunan pedesaan dalam arti luas.

(3)

mereka menggunakan sedapat mungkin sumber-sumber (resources) yang ada pada mereka untuk dapat mencapai yang mereka inginkan. Tetapi tidak benar apabila karena itu lalu disimpulkan bahwa tujuan petani ialah hanya untuk memperoleh pendapatan bersih (net income) yang setinggi-tingginya saja. Kebanyakan petani dimanapun mereka berada selalu dipengaruhi oleh orang-orang disekitarnya; mereka dipengaruhi oleh tradisi-tradisi dan nilai-nilai setempat meskipun didalam pertanian yang sudah komersil atau pertanian yang telah beriorentasi pasar (market oriented) sekalipun. Pertanian tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh kebudayaan di pedesaan yang ada. Oleh sebab itu, program-program untuk merubah sifat-sifat kebudayan dipedesaan dapat membantu dalam memajukan pembangunan pertanian. Jelaslah bahwa didalam berusaha bertani untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian, kita juga perlu menyadari bahwa tujuan-tujuan lain juga sangat penting bagi negara dan sebenarnya harus dicapai sekaligus. Salah satu diantaranya ialah dalam hal integrasi nasional (national integrations) yakni dengan membawa semua warganegaranya ke dalam arus utama dari kehidupan bersama (common life). Yang lain adalah taraf keadilan ekonomi(economy justice) yakni bagaimana pembagian penghasilan diantara seluruh warga masyarakatnya. Tidak ada suatu program pembangunan pertanian yang dapat memuaskan dalam jangka panjang apabila hanya berhasil meningkatkan kehidupan petani-petani yang sudah mampu saja, meskipun dengan efisiensi yang tinggi mengenai cara-cara penggunaan sumber-sumber yang tersedia. Tidaklah bijaksana kiranya, apabila ahli pertanian misalnya menyerahkan masalah yang berhubungan dengan tujuan-tujuan lainnya itu sepenuhnya kepada orang lain. Semua hal itu perlu kiranya diperhatikan dalam program-program pembangunan pertanian (agricultural development programs).

BEBERAPA INPUT DALAM KEBIJAKAN PERTANIAN

Pertanian disuatu negara mempunyai basis yang terdiri atas beribu-ribu atau berjuta-juta usaha tani dari berbagai jenis atau ukuran. Apa yang dihasilkan serta bagaimana caranya menghasilkan dimasing-masing usaha tani itu ditentukan oleh petani pengusahanya. Petani pengusaha pada usahatani yang benar-benar subsisten mengambil keputusan atas dasar keputusan konsumsi keluarganya sendiri (self consumption) dan atas dasar apa yang dapat dihasilkan dengan tenaga kerja keluarga itu tanpa mengambil manfaat dari sarana produksi dan alat-alat pertanian yang dibeli ataupun tenaga kerja yang disewa. Hanya dalam pertanian yang subsisten (subsistence agriculture), atau yang produktivitasnya konstan, segala input usaha tani dapat dicukupi dari tanah

(4)

kerja dan pengelolaan dari petaninya dan memperoleh input berupa energi matahari, zat hara tanah (topsoil), kelembapan, suhu tanah, dan udara dan pengaruh-pengaruh perubahan cuaca dan tanah. Tanah juga mencakup pengaruh yang berasal dari tindakan manusia berupa irigasi dan penambahan kesuburan tanah sebagai hasil dari pengolahan yang baik pada masa lampau. Tetapi, mengenai apa yang dapat dihasilkan dengan hanya mempergunakan input tersebut saja ada batas maksimumnya. Agar produksi dapat meningkat diatas batas tersebut, maka perlu ditambahkan jenis input lain. Ini berupa input-input yang berasal dari kehidupan ekonomi yang luas dimana petani hidup dan bekerja. Termasuk kedalamnya ialah pupuk buatan(fertilizers), benih unggul (hybride), pestisida (pesticides) dan alat serta perlengkapan ataupun pengangkutan. Disamping itu, termasuk pula didalamnya ilmu pengetahuan, ketrampilan, perangsang, teknologi baru yang dapat meningkatkan kemampuan petani. Untuk mendapatkan informasi mutlak yang diharapkan petani di pedesaan yang berkaitan dengan pengelolaan pertaniannya, maka sangat dibutuhkan ragam sentuhan seperti maksimalisasi program nyata dari penyuluh pertanian maupun melibatkan dampingan atau asistensi bagi masyarakat petani. Program semacam ini dapat dijadikan sebagai momentum nyata, dimana pihak luar desa (inovator) senantiasa memberikan dampingan pada setiap permasalahan yang dihadapi petani. Dengan cara seperti ini, permasalahan pertanian yang dihadapi petani desa dapat direduksi.

POLA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Persoalan klasik yang dihadapi oleh petani kita adalah minimnya kemampuan

(5)
(6)

jaminan kesejahteraan masyarakat pedesaan terutama dalam upaya akselerasi pembangunan di berbagai sektor yang digulirkan di Indonesia. Niscaya, tanpa pendekatan-pendekatan seperti itu maka mustahil dapat mengangkat status sosial petani di pedesaan.

PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA

Desa merupakan salah satu bagian terkecil dari rangkaian urut-urutan sebuah Negara

(di Indonesia). Desa dari dulu kala selalu identik dengan ketertinggalan, kotor, udik dan hal-hal

lain yang selalu diidentikan dengannya. Dan desa pun senantiasa selalu tertinggal dari

pembangunan-pembangunan nasional di Indonesia, baik pembangunan dalam bentuk

infrastruktur maupun dalam hal pembangunan sumber daya manusia sebagai aset terbesar.

Orang desa harus berjuang sendiri untuk membangun desanya. Sebab, bantuan dari

pemerintah pusat maupun dari pemerintah Kabupaten tidak pernah menyentuh pembangunan di

desa. Entah berhenti dimana, dan dipegang siapa. Pembangunan infrastruktur di pedesaan

sangatlah jauh dari apa yang diharapkan untuk bisa menaikkan taraf hidup masyarakat desa dan

menggenjot perekonomian di pedesaan.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran. Faktor yang paling

dominan adalah tidak seimbangnya antara supply and demand atau jumlah pencari kerja tidak

sebanding dengan jumlah lowongan yang tersedia. Faktor lainya adalah masih belum

dimanfaatkanya peluang usaha yang bersumber dari potensi kearifan lokal masyarakat.

Fakta di lapangan menunjukan bahwa produk-produk hasil kearifan masyarakat dan

keterampilan lain yang menggunakan teknologi modern memiliki pangsa pasar yang besa, baik

pasar domestik maupun pasar global.

Sehubungan dengan itu, dalam rangka ikut serta menyukseskan program pemerintah

mempercepat pengentaskan pengagguran dan kemiskinan di lakukan program Pemberdayaan

masyarakat melalui pendidikan kecakapan hidup yang meliputi beberapa bidang, diantaranya ;

1.

pemberdayaan masyarakat bidang pertanian

2.

pemberdayaan masyarakat bidang olahan makanan tradisional (bahan lokal)

3. pemberdayaan masyarakat bidang kerajinan

4.

pemberdayaan masyarakat bidang peternakan

(7)

Tujuan diselenggarakanya program pemberdayaan masyarakat ini diantaranya adalah

memberikan pendidikan kecakapan hidup kepada masyarakat agar memiliki keterampilan ,

pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk bekerja atau berwirausaha

1.

memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi dalam bekerja atau membangun

usaha mandiri

2.

mampu menghsilkan karya-karya kreatif yang memiliki keunggulan sehingga

mampu bersaing di pasaran

3.

memiliki kesempatatan yang sama untuk memperoleh pendidikan sepanjang

hayat dalam rangka mewujudkan keadilan pendidikan disetiap lapisan masyarakat.

Daftar Pustaka

Erond L. Damanik

M.Si.2008.

http://sosiologi/PEMBANGUNAN%20PERTANIAN%20PEDESAAN%20_%201simet

ri1%27s%20Weblog.htm

Di akses pada tanggal 22 desember 2013.

Sosek(PKP).2011.

Referensi

Dokumen terkait

pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah,

adalah sistem ekonomi akan mengarah pada sistem ekonomi liberal/kapitalis yang mendasar kegiatan ekonominya pada mekanisme pasar, hal ini berkaitan dengan hak emperative

Karena Perusahaan tidak dapat mengontrol metode, volume, atau kondisi aktual penggunaan, Perusahaan tidak bertanggung jawab atas bahaya atau kehilangan yang disebabkan dari

Dalam rangka mendukung pencapaian prioritas nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dijabarkan dalam RPJMN periode

Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian.. Institut

Salah satu kompetensi inti dalam melakukan praktek kolaborasi interprofesional adalah dengan melakukan komunikasi interprofesional dimana untuk melakukan kolaborasi dan

Halaman Game Indoor 3 Prototipe Jika user memilih game 4, user akan masuk pada tampilan game seperti lapangan permainan bowling dimana user mengikuti pergerakan

Dalam mengaplikasikan metode usulan tersebut, peneliti menggunakan studi kasus penjadwalan 3 mata kuliah semester 1 untuk kelas A, B dan C yang dilakukan secara bertahap