• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENTUK INTEGRASI ANTAR NEGARA kereta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BENTUK INTEGRASI ANTAR NEGARA kereta"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1

BAB I

Latar Belakang 2 Rumusan Masalah 3 Tujuan 3

BAB II

Bentuk-bentuk integrasi antar negara 4 Analisis peluang yang muncul dari integrasi antar negara 17

BAB III

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Era baru yang kini makin membuka kesempatan kerjasama antar negara adalah integrasi di berbagai bidang. Era ini ditandai maraknya kesepakatan integrasi bilateral, di mana dalam dua dekade terakhir ditandai oleh pesatnya perkembangan integrasi dan proliferasi integrasi ekonomi antar negara dan antar kawasan dunia. Pada tingkat regional, adanya Regional Integration Agreement antara l ain melalui pembentukan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di kawasan Asia Pasifik, European Union (EU) di Eropa, Mercado Comun del Sur (MERCOSUR) di Amerika Latin, dan North America Free Trade Area (NAFTA) di Amerika Utara. Pada negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), integrasi ekonomi dimulai sejak tahun 1967 dalam deklarasi di Bangkok. Selanjutnya berlaku Asean Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003.

Integrasi ekonomi dilandasi konsep memberikan manfaat ekonomi bagi negara-negara anggota maupun non-anggota. Prinsip dasar integrasi ekonomi adalah mengurangi atau menghilangkan semua hambatan perdagangan di antara negara anggota dalam kawasan tertentu untuk dapat meningkatkan arus barang dan jasa dengan bebas ke luar masuk melintasi batas negara masing-masing anggota, sehingga volume perdagangan semakin tinggi. Peningkatan volume perdagangan ini mendorong peningkatan produksi, peningkatan efisiensi produksi, peningkatan kesempatan kerja, dan penurunan cost production sehingga dapat meningkatkan daya saing produk dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(3)

negara-negara anggota integrasi. Hal ini menyebabkan terjadi peningkatan dan akumulasi investasi yang seterusnya mendorong peningkatan output negara dan kawasan serta peningkatan perdagangan antarnegara.1

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja bentuk integrasi antar negara?

2. Bagaimana analisis peluang yang muncul dari integrasi antar negara tersebut?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja bentuk integrasi antar negara?

2. Untuk mengetahui bagaimana analisis peluang yang muncul dari integrasi antar negara tersebut.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Bentuk-bentuk Integrasi Antar Negara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud integrasi ialah pembauran hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh atau bulat.2

1. Integrasi dalam bidang sosial politik

a. Integrasi dalam Bidang Politik.

Integrasi memudahkan antar negara dalam berhubungan, termasuk dalam menjalin kerja sama dalam bidang diplomatik dengan negara-negara lain karena hal ini mampu membuat negeri kita dikenal oleh bangsa lain dengan lebih baik. Dengan adanya kunjungan dan komunikasi baik langsung maupun tidak langsung, mampu mempererat hubungan antara dua negara atau lebih. Jadi, jika sebuah negara tidak mau terasing oleh masyakat dunia, kita harus mau membuka diri supaya tidak tertinggal dalam hal apapun. Integrasi antar negara memungkinkan untuk menjadikan negara-negara yang lebih terbuka dan bahkan dalam hal ratifikasi-ratifikasi undang-undang tertentu.

(5)

memastikan bahwa negara-negara di kawasan ini hidup damai dengan satu sama lain dan dengan dunia di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis. Para anggota komunitas berjanji untuk mengandalkan secara eksklusif pada proses damai dalam penyelesaian perbedaan intra-regional dan menganggap keamanan mereka sebagai dasarnya berhubungan dengan satu sama lain dan terikat oleh lokasi geografis, kesamaan visi dan tujuan. Ini memiliki komponen-komponen berikut: pembangunan politik; membentuk dan berbagi norma; pencegahan konflik; resolusi konflik; pasca konflik pembangunan perdamaian;

dan menerapkan mekanisme.

APSC membayangkan ASEAN untuk menjadi komunitas aturan berbasis nilai-nilai dan norma-norma bersama; daerah kohesif, damai, stabil dan tangguh dengan tanggung jawab bersama untuk keamanan komprehensif; serta wilayah yang dinamis dan berorientasi ke luar di dunia yang semakin terintegrasi dan saling tergantung. APSC Blueprint dipandu oleh Piagam ASEAN dan prinsip-prinsip dan tujuan yang terkandung di dalamnya. Ini menyediakan peta jalan dan jadwal untuk membangun APSC pada tahun 2015. Hal ini juga menyisakan ruang untuk fleksibilitas untuk melanjutkan program / kegiatan di luar 2015 untuk mempertahankan maknanya dan memiliki kualitas yang abadi. The APSC Blueprint diadopsi oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-14 pada tanggal 1 Maret 2009 di Cha-am /Hua Hin, Thailand.3

Dampak positif di bidang politik dengan adanya integrasi antar negarai yaitu diantaranya pemerintah yang ada dilaksanakan secara transparan, demokratis dan penuh kebebebasan. Dengan adanya keterbukaan akan dapat dicegahnya praktek KKN untuk menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Dengan adanya

(6)

pemerintahan yang demokratis akan meningkatkan partisipasi rakyat dalam pemerintahan. Rakyat akan percaya terhadap penguasa yang menjalankan pemerintahannya. Pemerintah akan memperoleh legitimasi dari rakyatnya. Masyarakat yang demokratis pun akan kritis terhadap jalannya pemerintahan. Dengan begitu akan ada check and balance, sehingga dapat dihindari adanya penyalahgunaan kekuasaan, maupun praktek pemerintahan yang menyeleweng dari konstitusi. b. Integrasi dalam Bidang Sosial

(7)

yang menjunjung tinggi komitmen ASEAN untuk mengatasi aspirasi daerah untuk mengangkat kualitas hidup masyarakat tersebut. Tujuan dari ASCC tersebut dipertimbangkan untuk dicapai dengan menerapkan tindakan nyata dan produktif yang berpusat pada rakyat dan bertanggung jawab secara sosial. Ini serangkaian kegiatan koperasi telah dikembangkan berdasarkan pada asumsi bahwa tiga pilar Komunitas ASEAN yang saling tergantung dan saling terkait dan bahwa hubungan yang penting untuk memastikan melengkapi dan kesatuan tujuan. ASCC Blueprint diadopsi oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-14 pada tanggal 1 Maret 2009 di Cha-am / Hua Hin, Thailand.4

Dampak positif integrasi dalam bidang sosial budaya antara lain : Turut serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial internasional, menjunjung tinggi pelaksanaan HAM, mengadakan pertukaran pelajar antar negara, meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju, meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya, adanya rasa solidaritas sosial yang tiggi antarbangsa di berbagai negara, terjadinya kontak budaya melalui media massa yang dapat memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain.

2. Integrasi dalam bidang ekonomi

Pembahasan kunci dalam makalah ini ialah lebih kepada integrasi ekonomi regional (regional economic integration) yakni kesepakatan antara negara-negara di sebuah wilayah geografis untuk mengurangi dan pada akhirnya menghapuskan, hambatan tarif dan non tarif terhadap

(8)

aliran barang dan atau jasa serta faktor produksi antara negara satu dengan yang lain.5

Beberapa teori integrasi ekonomi antara lain Jovanovic (2006) mendokumentasikan berbagai definisi integrasi yang berkembang dari Tinbergen, Balassa, Holzman, Kahneert, serta Menis dan Sauvant, dan kemudian menyimpulkan bahwa konsep integrasi ekonomi merupakan konsep yang cukup kompleks dan harus didefinisikan secara hati-hati. Secara umum integrasi ekonomi didefinisikan sebagai sebuah proses di mana sekelompok negara berupaya untuk meningkatkan tingkat kemakmurannya.

United Nation Conference on Trade and Development. (UNCTAD) mendefinisikan integrasi ekonomi sebagai kesepakatan yang dilakukan untuk memfasilitasi perdagangan internasional dan pergerakan faktor produksi lintas negara. Pelkman (2003) mendefinisikan integrasi ekonomi sebagai integrasi yang ditandai oleh penghapusan hambatan-hambatan ekonomi (economic frontier) antara dua atau lebih ekonomi atau negara. Hambatan-hambatan ekonomi tersebut meliputi semua pembatasan yang menyebabkan mobilitas barang, jasa, faktor produksi, dan juga aliran komunikasi, secara aktual maupun potensial relatif rendah.

(9)

ekonomi atas beberapa bentuk :

1. Pengaturan Perdagangan Preferensial (Preferential Trade Arragements) dibentuk oleh negara- negara yang sepakat menurunkan hambatan hambatan perdagangan di antara mereka dan membedakannya dengan negara-negara yang bukan anggota.

2. Kawasan perdagangan bebas (free trade area) di mana semua hambatan perdagangan baik tarif maupun non tarif di antara negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya, namun masing- masing negara anggota masih berhak menentukan sendiri apakah mempertahankan atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-negara non- anggota. 3. Persekutuan Pabean (Customs Union) mewajibkan semua negara

anggota untuk tidak hanya menghilangkan semua bentuk hambatan perdagangan di antara mereka, namun juga menyeragamkan kebijakan perdagangan mereka terhadap negara lain non-anggota 4. Pasaran bersama (Common Market) yaitu suatu bentuk integrasi di

mana bukan hanya perdagangan barang saja yang dibebaskan namun arus faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal juga dibebaskan dari semua hambatan

5. Uni Ekonomi (Economic Union) yaitu dengan menyeragamkan kebijakan-kebijakan moneter dan fiskal dari masing-masing negara anggota di dalam suatu kawasan atau bagi negara-negara yang melakukan kesepakatan.6

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut :

(10)

a. Globalisasi produksi, dimana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.

b. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk

memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT ( build-operatetransfer) bersama mitrausaha dari manca negara.

c. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu

memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.

d. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan

(11)

e. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan

dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.

Integrasi ekonomi regional merupakan salah satu bentuk dari integrasi antar negara. Beberapa contoh integrasi ekonomi regional yakni ASEAN (Association of South-East Asian Nation) melalui AEC (ASEAN Economic Community) atau lebih dikenal dengan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), Uni Eropa melalui EFTA (European Free Trade Association), APEC, WTO, NAFTA (North American Free Trade Agreement), dan sebagainya.

1. ASEAN melalui AEC (ASEAN Economic Community)

(12)

melayani sebagai rencana induk yang koheren membimbing pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.7

2. Uni Eropa melalui EFTA8

EFTA (European Free Trade Association) merupakan bentuk integrasi ekonomi regional kawasan Eropa. Dalam bidang perdagangan meskipun jumlah penduduknya hanya 7% dari jumlah penduduk dunia, persentase PDB Uni Eropa adalah 25,8% dari PDB dunia, dan perdagangannya dengan negara-negara lainnya di dunia mencapai sekitar 20% dari ekspor dan impor global (tidak termasuk perdagangan antar Negara-Negara Anggota Uni Eropa sendiri). Hal ini berarti Uni Eropa merupakan pelaku perdagangan terbesar di dunia, importir dan eksportir terbesar, investor terbesar, perekonomian terbesar dalam hal PDB, dan penerima investasi asing langsung nomor satu – karena perdagangan dewasa ini tidak mencakup hanya barang-barang. (a) Pertumbuhan dan lapangan kerja. Uni Eropa memiliki kebijakan perdagangan untuk Eropa. Perdagangan dengan negara-negara lain menciptakan pertumbuhan dan lapangan kerja di dalam negeri. Namun demikian transaksi-transaksinya tentu saja saling menguntungkan – tidak ada negara yang dapat berkembang di dalam perbatasan yang tertutup. Saat ini, sekitar 60% dari setiap produk akhir Eropa – baik bahan baku, komponen atau lainnya – secara langsung maupun tidak langsung berasal dari negara atau wilayah lain di dunia. Hal ini saja merupakan alasan untuk menolak proteksionisme: Eropa bergantung pada impor komoditas-komoditas dan bahan baku penting serta butuh untuk mengakses pasar-pasar di seluruh dunia. Uni Eropa berupaya untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan. Perdagangan yang terbuka dan adil mendorong adanya 7 http://www.asean.org/communities/asean-economic-community

(13)
(14)

miskin dapat memperoleh pendapatan dari ekspor, meningkatkan industrialisasi dan mendiversifikasikan perekonomian mereka. Uni Eropa mengimpor lebih banyak produk pertanian dari negara-negara berkembang dibanding Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru dan Amerika Serikat secara bersama-sama. Prakarsa ‘Sistem Preferensi

Umum (Generalised System of Preferences/ GSP)’ mendorong

pembangunan yang berkesinambungan dan tata pemerintahan yang baik. Sistem tersebut menawarkan pengurangan tarif yang lebih besar untuk negara-negara berkembang yang sangat rentan (Negara-Negara Tertinggal atau Least Developed Countries/ LDCs dapat mengekspor apapun kecuali senjata ke Uni Eropa tanpa membayar bea masuk). Negara-negara non-LDC dapat mengakses preferensi perdagangan lainnya (skema GSP+) ketika mereka mengesahkan dan melaksanakan konvensi-konvensi internasional di berbagai bidang seperti hak asasi manusia dan standar pekerja, pembangunan yang berkesinambungan dan tata pemerintahan yang baik. Perjanjian perdagangan lain diantaranya adalah Perjanjian Kemitraan Ekonomi (Economic Partnership Agreements) dengan negara-negara Afrika, Karibia dan Pasifik (African, Caribbean and Pacific/ ACP), sementara program lain diantaranya adalah Aid for Trade .Prakarsa-prakarsa tersebut bertujuan untuk mencegah ‘perlombaan menuju dasar’ dalam perdagangan dan investasi, dan Uni Eropa terus dengan gigih memerangi penggunaan pekerja anak-anak sekaligus mendorong hak asasi manusia dan hak pekerja, tindakan terkait dengan permasalahan iklim, dan tata pemerintahan yang baik.

3. APEC

(15)

ekonomi kawasan. Keanggotaan APEC terdiri dari banyak negara, termasuk Indonesia. Perdagangan APEC mencapai 47 persen dari perdagangan dunia. Sejak pembentukannya, berbagai kegiatan APEC telah menghasilkan berbagai komitmen. Di antara komitmen tersebut adalah pengurangan tarif dan hambatan nontarif lainnya. Komitmen lainnya adalah menciptakan kondisi ekonomi yang lebih efisien dan meningkatkan perdagangan. Indonesia merupakan salah satu negara yang berperan aktif dalam pembentukan APEC. Indonesia perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi perdagangan dunia yang bebas. Semua kegiatan tersebut adalah untuk mengamankan kepentingan nasional RI. Kontribusi Indonesia terbesar bagi APEC adalah disepakatinya “Tujuan Bogor” tahun 1994. Di antara tujuan itu adalah liberalisasi perdagangan dan investasi asing. Komitmen ini mendorong percepatan penghapusan tarif maupun peningkatan investasi asing. APEC ternyata mampu meningkatkan arus barang, jasa maupun pertumbuhan ekonomi negara anggotanya. Mitra dagang utama Indonesia sebagian besar berasal dari kawasan APEC. Kita memiliki potensi untuk memanfaatkan pasar APEC bagi ekspor maupun investasi.

4. WTO

WTO merupakan singkatan dari World Trade Organization. Artinya, Organisasi Perdagangan Dunia. Organisasi ini memiliki kewenangan mengatur dan mengawasi persetujuan perdagangan bebas antar negara. WTO juga bertugas menjadi penengah bila terjadi perselisihan antara anggotanya. Organisasi ini resmi berdiri tahun 1995, menggantikan GATT (General Agreement on Tariffs and Trade). Artinya, Persetujuan Umum mengenai Tarif dan Perdagangan. GATT memuat aturan-aturan sistem perdagangan internasional.

(16)

memperjuangkan penurunan tarif produk pertanian di negara maju. Indonesia juga memperjuangkan penghapusan subsidi pertanian di negara maju. Di bidang jasa, Indonesia memperjuangkan perlindungan industri jasa di Negara berkembang. Hal ini mengingat melimpahnya impor jasa akibat liberalisasi perdagangan. Di bidang kesehatan, kita berupaya mendapatkan obat-obatan dengan harga murah.

B. Analisis Peluang yang Muncul dari Integrasi Antar Negara

Faktor utama munculnya integrasi antar negara yakni faktor ekonomi dan politis. Faktor politis terlihat dari upaya untuk membangun kawasan perdagangan bebas, perserikatan pabean dan sejenisnya. Menghubungkan ekonomi tetangga dan membuat mereka semakin bergantung satu sama lain menciptakan insentif untuk kerjasama politik antar negara negara tetangga dan mengurangi potensi konflik kekerasan. Selain itu dengan mengelompokkan ekonomi mereka, negara negara dapat meningkatkan ketahanan politis mereka di dunia.9 Sedangkan faktor ekonomi terlihat dari upaya antar negara membuka

perdagangan bebas untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang berkeuntungan dinamis dari perdagangan. Karena perdagangan bebas dan investasi adalah positive sum game (literer:permainan yang hasil akhir bernilai positif atau dalam kata lain saling menguntungkan/bersifat mutualisme), dimana berbagai negara bergabung unruk saling mendapatkan keuntungan.10

Contoh studi analisis peluang dari integrasi ekonomi ialah studi analisis AFTA dan AEC/MEA dari perspektif negara Indonesia.

(17)

AFTA dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN sebagai wujud dari kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat menjadi tahun 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002. Skema Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA) merupakan suatu skema untuk mewujudkan AFTA melalui : penurunan tarif hingga menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kuantitatif dan hambatan-hambatan non tarif lainnya. Perkembangan terakhir yang terkait dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunei Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura dan Thailand, dan bagi Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.

Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA pada tahun 2015 yang dapat dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia. Pertama, negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.

(18)

cipta; menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan sistem Double Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online.

Ketiga, MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi.

Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Dengan dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara-negara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industri dan produktivitas sehingga tidak hanya terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada skala regional namun juga memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global.

(19)

produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.

Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia. Meskipun begitu, kondisi tersebut dapat memunculkan exploitation risk. Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.

(20)

Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

1. Bentuk-bentuk integrasi antar negara bisa bewujud integrasi dalam bidang sosial politik maupun ekonomi. Integrasi dalam bidang ekonomi ditunjukkan pada ASEAN melalui AEC, Uni Eropa melalui EFTA, WTO, APEC dan sebagainya

(21)

Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Hingga penulis pahami jika terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah kami baik dari dosen pengampu maupun rekan mahasiswa. Karena dengan perbaikan tersebut kami berharap makalah ini bermanfaat di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Hill, Charles W.L. 2014. Bisnis Internasional Perspektif Asia. Jakarta: Salemba Empat

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka

Ridwan. 2009. “Dampak Integrasi Ekonomi Terhadap Ekonomi Di Kawasan ASEAN”. Analisis Model Gravitasi, Jurnal Organisasi dan Manajemen Volume 5 Nomer 2

Referensi

Dokumen terkait

Termasuk sebab penyimpangan dalam penafsiran al- Qur’an dan patut diperhatikan adalah ‘meletakkan ucapan atau ketetapan bukan pada tempatnya.’ Banyak sekali ketetapan yang benar

3 Bagi guru yang pernah mendapat NUPTK tetapi tidak ada dalam Daftar agar segera melaporkan ke Tim NUPTK dilengkapi tanda bukti Kartu atau yg lainnya. 4 Pengumuman ini akan

Intonasi dalam Hubungannya dengan Sintaksis Bahasa Indonesia.. Intonasi dalam Hubungannya dengan Sintaksis

Hasil penelitian menyatakan bahwa: 1proses pengembangan pendidikan kewirausahaan untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa pada kelas X pada program enterpreneur yaitu dengan

Sediaan yang telah dimasukan ke dalam botol dievaluasi organoleptis Sediaan yang telah dimasukan ke dalam botol dievaluasi organoleptis dengan memperhatikan bentuk, warna, bau,

Sistem informasi didefinisikan oleh (Robert A. Roscoe Bavis) sebagai berikut: ”sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

Dalam penulisan tugas akhir ini pokok-pokok bahasan yang meliputi perancangan dan implementasi algoritma Single Pass Clustering untuk pembuatan aplikasi klasterisasi

Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu