• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPIRITUALITAS HIDUP KELUARGA. docx 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SPIRITUALITAS HIDUP KELUARGA. docx 1"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SPIRITUALITAS HIDUP KELUARGA

SINTESE

Keluarga merupakan perwujudan cinta kasih total lewat perkawinan yang sah antara seorang pria dan wanita. Perkawinan dalam keluarga Katolik bersifat unitas, tak terceraikan dan sakramen serta menjadikan Kristus sebagai jiwa/spiritnya, hal inilah yang membedakan keluarga katolik dengan keluarga-keluarga yang lain di masyarakat. Hakikat perkawinan katolik adalah luhur karena diberkati Allah, kesatuan ini erat tak terpisahkan atau menjadi satu daging di mana pria dan wanita bukan lagi dua pribadi melainkan satu dalam segala hal, serta dikuatkan dalam janji suci karena Allah yang menjadi saksinya. Tujuan dari keluarga katolik adalah memperoleh keturunan, pendidikan anak dan kebahagiaan, untuk dapat memenuhi tujuan itu maka keluarga katolik dituntut mengusahakannya dengan sekuat tenaga dan tetap bersandar pada Allah. Yesus memberi perhatian pada perkawinan karena keluarga adalah Gereja kecil di mana sebagai tempat penghayatan nilai-nilai iman anak ditanamkan, keluarga juga dapat melanjutkan karya

penyelamatan Kristus bagi sesama dengan mengambil peran Kristus sendiri yaitu: Imam,Nabi dan Raja. Dalam hidup berkeluarga, ayah menjadi raja yang mengayomi istri dan anak-anaknya, sebagai imam; orang tua menjadi sumber pembawa kekudusan bagi anak-anak mereka. Sebagai Nabi adalah dengan menjadi terang dan garam dunia secara nyata di tengah-tengah masyarakat. Keluarga bukan hanya sebagai penerus keturunan tetapi juga menjadi bagian dari perziarahan manusia menuju Allah. Doa,Sabda dan Ekaristi menjadikan keluarga Katolik dapat mewujudkan hidup suci di mana kesucian ini tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk menyucikan orang lain, dengan demikian doa,sabda dan ekaristi menyatukan keluarga, membangun dan memperkuat keutuhan rumah tangga. Keluarga adalah tempat pertama dan utama untuk melatih dan mendidik anak-anak, tugas mendidik anak bersumber dari panggilan orang tua untuk berpartisipasi dalam karya penciptaan Allah, Allah mencipta tetapi belum penuh orang tualah yang melanjutkannya. Pendidikan menjadi tugas dari ayah dan ibu karena janji untuk mendidik anak itu merupakan bukti ungkapan cinta mereka kepada buah hatinya. Pendidikan dalam keluarga sangat menyeluruh baik meliputi moral,iman, sex, psikologi dan lain-lain. Dalam kehidupan berumah tangga hendaknya menyadari bahwa hubungan sex perlu didasari oleh cinta antara suami istri, hal ini merupakan tindakan luhur untuk prokreasi ( mendapatkan keturunan) bukan hanya rekreasi saja, oleh karena itu cinta perlu dilestarikan dan diungkapkan dalam kehidupan sehari-hari keluarga. Ungkapan dalam bentuk fisik dengan senggama sedangkan batin berupa saling memberikan perhatian,menyemangati. Untuk mencapai kebahagiaan dalam

(2)

memprioritaskan kebutuhan penting,perlu dan mendesak untuk segera dipenuhi maka dibutuhkan suatu pola hidup sederhana, ugahari dan menabung untuk mencukupi kebutuhan yang tak terduga dan demi masa depan.

Kehidupan berumah tangga tidak selamanya berjalan dengan mulus, akan dijumpai persoalan keluarga yang kompleks antara lain: pekerjaan,kesehatan,perselingkuhan,harapan yang tidak terpenuhi,KDRT,globalisasi dan lain-lain. Inilah yang menjadi kesulitan dalam hidup berumah tangga. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah adanya komunikasi yang baik antara suami istri karena aneka persoalan yang timbul dalam keluarga berawal ketika komunikasi tidak berlangsung dengan baik dan lancar, selain itu lewat instansi pemerintahan atau gereja melalui lembaga-lembaga yang berkompeten dalam bidang keluarga. Misalnya, adanya ruang konsultasi keluarga, Reksa pastoral keluarga, dan ME yang dengan gigih membantu dalam pendampingan hidup berkeluarga. Setelah memahami dan mengerti tentang seluk beluk kehidupan berkeluarga maka untuk mencapai tujuan hidup keluarga dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga dibutuhkan suatu sarana penghayatan hidup berkeluarga yaitu sarana manusiawi (jasmani): penyangkalan diri, duduk bersama untuk dialog, berbagi pekerjaan

rumah,berlibur,merayakan hari ulang tahun dan Ilahi (rohani): doa, sabda yang menjadi santapan rohani. Reksa pastoral keluarga dalam pelayanan Gereja untuk membantu keluarga-keluarga kristiani semakin bertumbuh dalam iman dan menghayati pola hidup kristiani, bentuk pastoral keluarga inilah yang menjadi salah satu sumbangsih dan perhatian Gereja kepada kehidupan umat manusia.

Refleksi

Spiritualitas Hidup Berkeluarga yang benar perlu diketahui oleh para calon petugas pastoral karena tidak dapat disangkal bahwa medan tugas pastoral akan banyak berhadapan dengan permasalahan umat salah satunya dalam hal kehidupan berkeluarga. Dewasa ini, kehidupan keluarga begitu banyak mengalami tantangan dan ancaman yang datang baik dari dalam maupun dari luar yang bertujuan untuk menghancurkan atau merusakkan kehidupan keluarga. Dalam situasi dan keadaan seperti ini banyak orang menjadi bingung akan makna hidup perkawinannya, namun tidak menutup kemungkinan ada banyak pula keluarga yang masih tetap hidup setia pada nilai-nilai yang menjadi dasar hidup keluarga. Menyadari kenyataan seperti ini, Gereja yang memandang bahwa perkawinan dalam keluarga merupakan tempat penyaluran rahmat Allah kepada manusia berusaha menyampaikan ajarannya tentang

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi nasabah berdasarkan kondisi geografis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan produk pembiayaan di BMT

yang dilakukan anatara Februari 2003 dan September 2003 (sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Ketua Komnas HAM tentang Pembentukan Tim Ad Hoc Penyelidikan Kerusuhan Mei 1998 pada

Bangunan dirancang dengan konsep strong coloum weak beam dengan sistem rangka pemikul momen khusus agar lebih daktail. Dalam perencanaan tahanan gedung terhadap

Di Malam Kudus ini, kami membawa persembahan dengan hati tulus ikhlas, sukacita dan damai tanda persembahan hidup seutuhnya untuk kemuliaan-Mu dan sejahtera

6 mengetahui peran guru sebagai evaluator dalam mengatasi kesulitan belajar siswa berkebutuhan khusus autis di kelas V SDN Merjosari 4 kota Malang yakni guru kelas melakukan

merencanakan arah jabatan atau karier. Bagi siswa yang masih kesulitan dalam.. menentukan kariernya, maka di sekolah SMA Gapura ini terdapat konselor

36 la STRUKTUR ORGANISASI Lampiran 1 BID.KEPERAWAT AN SITI MASITA, S.Kep, Ners SEKSI ASUHAN KEPERDAN LOGISTIK RAYO SIMAIBANG, SEKSI SDM & MUTU KEPERAWATAN

Theobremae pada tiap perlakuan konsentrasi yang mengandung ekstrak lengkuas mampu menghambat pertumbuhan koloni cendawan. Dimana ekstrak rimpang lengkuas