• Tidak ada hasil yang ditemukan

Revitalisasi Peran Agama dalam Membangun (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Revitalisasi Peran Agama dalam Membangun (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Revitalisasi

Peran Agama

Dalam Membangun

Spiritualitas Bangsa

(2)

Revitalisasi Peran Agama

dalam Membangun Spiritualitas Bangsa

Saortua Marbun

Copyright ©2016 by Saortua Marbun

ISBN 978-602-60186-1-8

Desain Sampul/Tata Letak: Yemima Marbun

Penerbit:

Yayasan Sabda Wahana Sejahtera Perum Subita Kencana Jl. Subita Gg. Kencana No. 28. DENPASAR BALI 80235 INDONESIA

Telepon: 0851-0343-7800

Email: sabdawahanasejahtera@gmail.com

Cetakan Pertama, Januari 2017

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau

(3)

Mari bangun karakter Bangsa Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme serta memiliki

ketahanan nasional yang tangguh. Selamat Hari Bela Negara!

(4)

Dedikasi:

Unjuk Chaterine Ginting,

(5)

Daftar Isi

Daftar Isi v

Kata Pengantar ix

Pendahuluan 1

Revitalisasi Rahmat Agama 3

Reorientasi Wajah Agama 6

Solusi bagi Kekeringan Spiritual 9

Kasih sebagai Energi Pelayanan 11

Agama Yang Memuliakan Manusia 14

Kemuliaan Manusia 19

Kemuliaan Manusia ‘Terinjak’ 20

Cetak Biru ‘Konstruksi Manusia’ 23 Pemeliharaan Tuhan 26

Hidup Kekal Menurut Alkitab 29

Ibadah Privat 33

Puasa itu Ibadah 34

Ibadah ‘Ternoda’ Pencitraan 37

(6)

Ibadah di Marketplace 55

Kehadiran Tuhan di Workplace 56

Cuti Bersama ‘bukan laknat’ 59

Upah Minimum ‘demi’ Laba Maksimum 62 Jangan Tersandung 65

Komersialisasi Hari Natal 68

Natal dan Kedamaian Dunia 71

Natal dan Operasi Lilin 74

Komersialisasi ‘Ibadah’ 77 Paradoks Kesalehan 81

Parameter Sukses ‘Semu’ 82

Kota “Mandara”, Kota Islami 85 Ijin Rumah Ibadah 88

Komodifikasi Hukum 91

Membeli Suara-‘Nya’ via Demokrasi 94 Demokrasi Ternoda Perda Bermasalah 97

Rumah Tahanan & Revolusi Mental 100

Berduka pada Hari Bahagia 103

Ajaran Ekstrem ‘tak’ Terjinakkan 106

Pendidikan ‘tergilas’ Radikalisme 109

Radikalisme ‘atas nama’ Agama? 112

Agama yang ‘Ramah’ pada Kartini 115

Kekerasan? Vs ‘Kebutuhan’ Seks 118 Predator? Kekerasan Seks 122

Ekonomi Bahari ‘Tercemar’ 125

(7)

Reorientasi Spiritualitas 131

Memilih Yesus Kristus 132

Doa Sejati di ‘Getsemani’ 135 Wafat Isa Almasih, Percayalah! 138

Lahir Kembali, bukan ‘nanti’ 141 Pergulatan Keluarga Disfungsi 144

Orang Tua Pelindung Anak 147

Kemurnian Ibadah dalam Perilaku 150

Menghayati Keselamatan 153

Kebaikan Orang Samaria 156

Kebesaran Sejati dalam Pengabdian 159

Reformasi Seutuhnya 162

Kesehatan Aparatus Negara 165

Perjanjian Super Damai Natal 168

Memilih Pergaulan yang Saleh 171

Optimis dalam Iman 175

Berteduh Di Bawah Negara Yang Berwibawa 176

Raja Herodes dan Teror Natal 179

Menanti Campur Tangan-Nya 183

(8)
(9)

Kata Pengantar

Mengamati fenomena keberagamaan umat manusia dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa dunia sedang menyaksikan berbagai aksi yang tidak selaras yang diduga disebabkan peran agama yang kurang vital. Umat yang rajin beribadah itu kini menampilkan lakon-lakon yang sama sekali tidak terdapat di dalam cetak biru agama yang ideal, yang adi luhung.

Energi keberagamaan itu kini telah menjadi kekuatan yang mendesak dari luar dengan cara-cara yang fanatis membenahi bagian lahiriah, sekulit ari. Sementara itu, bagian terdalam terlantar dalam kegersangan bathin. Orientasi nilai-nilai agama, ibadah serta kesalehan masa kini tenggelam dalam kesesatan bagai perahu tanpa layar. Bahtera keberagamaan itu akhir-akhir ini tanpa kemudi dan tak bernakhoda. Lantas ia kehilangan arah dalam mencari kebenaran, para pengagumnya lupa diri melakukan mal praktek dalam bingkai agama, atas nama agama.

(10)

panggung dengan karakter hipokrit. Gejala dan dampaknya pun tidak sulit ditemukan, orang-orang yang beribadah itu bersolek tidak senada dengan rona kemuliaan ibadah itu sendiri.

Alhasil, Indonesia sebagai bangsa dengan penduduknya yang beriman sedang terpuruk oleh perilaku-perilaku segelintir

‘orang yang didandani simbol taqwa, setia menunaikan ibadah’

namun hakikatnya jauh panggang dari api. Indonesia dengan nuansa nilai-nilai religi, simbol-simbol suci, rumah ibadah yang sakral terpaut jauh dari gaya hidup warganya di marketplace, mereka larut dengan nilai-nilai yang tidak sinkron dengan energi yang coba ditebarkan oleh agama, terpisah dari semangat iman.

Oleh sebab itu peran agama perlu direvitalisasi agar hamparan negeri terbebas dari praktik korup, peredaran narkoba, kriminalitas, intoleransi, teror serta paham radikal, degradasi lingkungan serta dekadensi moral yang menjadi akar berbagai permasalahan.

Kiranya karya ini dapat menggugah para pembaca sehingga dapat terlibat setidaknya terpikir dalam mengupayakan agar energi ‘ilahi’ agama memberi kontribusi pada pembangunan bangsa dari sisi spiritualitas menuju umat yang unggul.

Denpasar, Desember 2016 Penulis,

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian bagian duodenum kelompok P1 (dosis 50 mg/kg BB) ditemukan pelebaran lamina propria, penebalan epitel mukus, penyatuan vili, penumpukan limfosit dan

Analisis realisasi pendapatan dan belanja di Dinas Pendidikan Indramayu dilakukan menggunakan sebuah aplikasi berbasis web yang dibangun untuk membantu Dinas

Kaji konntak kulit Nilai dengan penilaian APGAR Berikan mata prophilaxis & vitamin K

Manfaat bagi supervisor adalah dapat memperoleh data yang objektif dan komprehensif tingkat kemampuan para calon guru maupun para guru dalam

[r]

Algar, Hamid, Religion and State in Iran, 1785-1906: The Role of the Ulama in the Qajar Period. Berkeley and Los Angeles: University of California Press, 1969. "The Early Years

merupakan salah satu jenis ikan kakap yang banyak dicari oleh konsumen. sebagai bahan konsumsi masyarakat yaitu sebagai lauk-pauk harian

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul ” Pengembangan P rototype Buku Teks Pelajaran Berbasis Intertekstual pada Materi Asam Basa ” beserta