1
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS
Dedi Supiyadi1, Zahra Ramdhonah2, Merry Fithriani3 Program Studi Magister Manajemen
Universitas Pendidikan Indonesia
Email : supiyadi@student.upi.edu ;zahraramdhonah@student.upi.edu
merry@student.upi.edu
Abstract
This study aims to determine the effect of capital structure on profitability. The method used in this study is the study of literature, namely research that examines critically the knowledge, ideas or findings and provide theoretical and methodological contribution to the object of study. The object of the analysis in this study is the international journals on capital structure and profitability as well as the relevant literature. Finally, the finding of this study shows that capital structure is significant positive effect on profitability
Keywords : Capital Structure, Profitability
I. Pendahuluan
Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan
profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan dalam memperoleh laba yang
diukur menggunakan presentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana
perusahaan mampu menghasilkan keuntungan (Darminto, Rosyadah, & Suhadak,
2013). Menurut (Sartono, 2005) terdapat beberapa rasio profitabilitas untuk
mengukur seberapa besar efektivitas manajemen mengelola assets dan equity untuk menghasilkan laba, yaitu Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), Margin Laba Bersih (Net Profit Margin), Return on Investment (ROI) atau Return on Assets (ROA),
Return on Equity (ROE), dan Earning Power.
Perusahaan tentunya ingin menghasilkan keuntungan yang maksimal dalam
dunia bisnis yang semakin kompetitif saat ini, dimana perubahan teknologi
informasi berkembang sangat cepat mendorong perusahaan untuk beradaptasi serta
mengantisipasi perubahan tersebut. Untuk memperoleh keuntungan, maka
perusahaan membutuhkan dana yang dapat digunakan untuk investasi atau untuk
menjalankan usahanya. Kebutuhan dana tersebut dapat berasal dari sumber internal
yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, yaitu misalnya modal sendiri yang
telah dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan sumber eksternal adalah sumber dana
yang diperoleh dari luar perusahaan, bukan milik perusahaan, yaitu misalnya
hutang baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek. Keputusan
dana mana yang akan digunakan memainkan peranan penting terhadap kinerja
perusahaan serta berpengaruh terhadap semua aspek aktivitas perusahaan.
Setiap perusahaan akan memiliki struktur modal yang berbeda-beda.
Struktur modal adalah jumlah total hutang dan total asset yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan dan sangat penting dalam menentukan operasionalisasi perusahaan
(Shubita & Alswalhah, 2012). Perusahaan dapat menentukan komposisi struktur
modal yang akan diputuskan, apakah menggunakan hutang dengan proporsi lebih
besar atau menggunakan harta lancar yang lebih besar dibandingkan dengan total
hutang. Pilihan terbaik bagi perusahaan adalah menggunakan kombinasi antara
hutang dan kekayaan (Muhamad Fawzi, dkk; meysam rahimin), akan tetapi setiap
perusahaan mempunyai kebijakan tersendiri, pilihan mana yang terbaik dan
mengguntungkan bagi perusahaan.
Jika kebijakan struktur modal yang diambil perusahaan mengunakan
kebijakan hutang jangka panjang maka akan menurunkan tingkat profitabilitas
(Shubita, FM; Rahimian ,Meysam), akan tetapi jika kebijakan pendanaan
menggunaan hutang jangka pendek maka akan meningkatkan profitabilitas (Abor,
2005). Untuk mengukur struktur modal yang berkaitan dengan pendanaan yang
berasal dari sumber internal perusahaan dan sumber eksternal (hutang) perusahaan,
maka struktur modal dapat diukur dengan rasio leverage, yaitu Debt Ratio (DR) yaitu perbandingan antara total hutang dengan total aktiva perusahaan dan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu perbandingan antara total hutang (jangka panjang dan jangka pendek) dan modal perusahaan.
Tujuan utama penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara struktur modal dan profitabilitas melalui studi literatur yang relevan, yaitu
dengan mengkaji dan membandingkan hasil penelitian dari enam belas jurnal ilmiah
yang telah terakreditasi secara internasional yang meneliti juga mengenai hubungan
hipotesis yang kemudian dapat diuji secara empirik pada penelitian selanjutnya.
Penelitian antara jurnal yang satu dengan yang lainnya tentunya akan menunjukkan
perbedaan, baik dari perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitiannya,
banyaknya sampel yang digunakan untuk penelitian, metode penelitian yang
digunakannya, serta hasil dari penelitiannya.
Hasil penelitian dewasa ini menunjukan gap yang sangat signifikan, di satu sisi kebijakan struktur modal meningkatkan profitabilitas (berpengaruh positif) akan
tetapi hasil penelitian lain menemukan bahwa kebijakan struktur modal justru
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas, gap ini menarik penulis untuk mengetahui dimana letak perbedaannya dan berusaha untuk menarik sebuah
hypothesis.
II. Kajian Pustaka Struktur Modal
Menurut (Weston & Copelan, 2010) struktur modal sebagai pembiayaan
permanent yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal
pemegang saham nilai buku dari modal pemegang saham terdiri dari saham biasa,
modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan bila perusahaan
memiliki saham preferen maka saham tersebut akan ditambahkan pada modal
pemegang saham. Selanjutnya (Keown, Martin, Petty, & Scott, 2005) menyatakan
bahwa struktur modal adalah bauran sumber-sumber dana jangka panjang yang
digunakan perusahaan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
struktur modal adalah bauran sumber pendanaan yang bersumber dari hutang,
saham biasa, dan saham preferen yang digunakan perusahaan. Struktur modal
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu: tingkat bunga, stabilitas
pendapatan, susunan dari aktiva, kadar resiko aktiva, besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya perusahaan,
(Irawati, 2006).
Banyak teori keuangan menjelaskan model struktur modal yang paling ideal,
akan tetapi penelitian mengenai keuangan belum menemukan model struktur
para akademisi maupun praktisi bisnis adalah static trade theory, agency cost theory, pecking order theory, Modigliani-Miller theory dan free cash flow theory.
Static trade-off theory (Myers, 2001) mengatakan bahwa the firm will borrow up to the point where the marginal value of tax shields on additional debt is just offset by the increase in the present value of possible costs of financial distress. Perusahaan mencari tingkat utang yang menyeimbangkan keuntungan pajak dari utang tambahan
terhadap biaya kesulitan keuangan yang mungkin terjadi. . Titik optimal tingkat
utang dapat terjadi karena adanya pajak sebagai faktor yang mendorong perusahaan
meningkatkan utangnya dan biaya kebangkrutan yang mendorong perusahaan
untuk membatasi tingkat utangnya, (Boutilda & Gandakusuma, 2014). Menurut teori
ini, perusahaan lebih mengutamakan pendanaan dari luar atau eksternal daripada
menggunakan pendanaan dari dalam atau internal. Menurut Static trade-off theory, manfaat lain dari pembiayaan utang adalah untuk mengontrol perbedaan
kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Manajer perusahaan memiliki
insentif untuk menyalahgunakan arus kas bebas pada penghasilan tambahan dan
keputusan investasi yang tidak efisien. Biaya yang berkaitan dengan penerbitan
utang adalah biaya kesulitan keuangan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
pada waktu konflik antara pemegang saham dan debitur (Negasa, 2016).
Agency cost theory, menyatakan biaya keagenan timbul dari pemisahaan kepemilikan dan pengendalian serta adanya konflik kepentingan antara manager
dan pemegang saham. Salah satu permasalahan terbesar timbulnya konflik adalah
free cash flow, (Negasa, 2016). Jensen 1976 (dalam Negasa 2016) mendefinisikan utang sebagai alat disiplin untuk memastikan bahwa manajer memberikan preferensi
untuk penciptaan kekayaan bagi pemegang saham. Perusahaan-perusahaan yang
memiliki arus kas yang tinggi dan profitabilitas, peningkatan utang dapat
digunakan sebagai alat untuk mengurangi ruang lingkup bagi manajer sampai
sumber daya perusahaan tidak menjadi sia-sia akibat tujuan masing-masing
manajer. Konflik kepentingan terjadi akibat pemilik merangkap sebagai pengelola
perusahaan, konflik ini memiliki konsekuensi seperti kenaikan suku bunga oleh
kreditur, penambahan biaya pengawasan dan penurunan investasi. Jadi, konflik ini
Pecking order theory, teori ini menyatakan bahwa perusahaan memiliki hirarki yang sempurna untuk keputusan pembiayaan. Pilihan terbaik adalah dengan
menggunakan dana internal yang berasal laba ditahan, kemudian mengeluarkan
surat utang jika sumber dana internal tidak mencukupi untuk membiayai
perusahaan dan mengeluarkan ekuitas adalah pilihan terakhir dari pembiayaan
perusahaan. Menurut (Myers, 1984) firms must use external funds and the first choice is to use the financing sources such as debt, convertible securities, preferred stock, and common stock. Perusahaan harus menggunakan dana eksternal dan pilihan terbaik pertama adalah dengan menggunakan sumber-sumber pembiayaan seperti utang, obligasi
konversi, saham preferen, dan saham biasa. Terdapat empat point utama teori
Pecking order theory yaitu: (1) Perusahaan mengambil kebijakan dividen untuk memanfaatkan peluang investasi; (2) Perusahaan lebih suka menggunakan dana
internal terlebih dahulu dalam membiyayai investasi, kemudian menggunakan
sumber dana eksternal (eksternal financing); (3) Ketika dibutuhkan pendanaan eksternal, pilihan pertama perusahaan adalah menerbitkan sequritas utang,
kemudian baru menerbitkan equitas dan (4) Ketika dibutuhkan dana yang lebih
besar untuk mendanai proyek yang memiliki nila sekarang yang positif urutan
financing pecking order akan diikuti, artinya yang lebih disukai adalah utang yang lebih berisiko, diikuti dengan equitas konvertibel, lalu equitas preferen dan saham
biasa sebagai pilihan terakhir, (Keown et al., 2005). Teori ini berangkat dari
Asymmetric information yang berakar pada teori pecking order, yang menyatakan bahwa manajer perusahaan tahu lebih banyak tentang kondisi keuangan perusahaan
dan peluang pertumbuhan di masa depan daripada para investor. Penggunaan dana
internal mencegah manajer dari keharusan untuk membuat public disclosures tentang peluang investasi perusahaan dan potensi pendapatan untuk direalisasikan dalam
investasi. Kesimpulan penting teori ini adalah tidak adanya target rasio pengungkit
yag didefinisikan secara jelas, hal ini karena rasio pengungkit (total hutang terhadap
total asset) hanya mereplesikan kebutuhan pendanaan eksternal kumulatif
perusahaan dari waktu ke waktu.
menerbitkan Artikel keuangan yang paling berpengaruh yang pernah ditulis,
(Ehrhardt & Brigham, 2011). Studi MM itu didasarkan pada beberapa asumsi yang
kuat,yang meliputi:
1. Tidak ada biaya broker.
2. Tidak ada pajak.
3. Tidak ada biaya kebangkrutan.
4. Investor dapat meminjam pada tingkat yang sama seperti
perusahaan-perusahaan.
5. Semua investor memiliki informasi yang sama seperti manajemen tentang
masa depan perusahaan peluang investasi.
6. EBIT tidak terpengaruh oleh penggunaan utang.
Modigliani-Miller theory berpendapat bahwa risiko total bagi seluruh pemegang saham tidak berubah walaupun struktur modal perusahaan mengalami
perubahan. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa pembagian struktur modal
antara hutang dan modal sendiri selalu terdapat perlindungan atas nilai investasi,
yaitu karena nilai investasi total perusahaan tergantung dari keuntungan dan risiko,
sehingga nilai perusahaan tidak berubah walaupun struktur modalnya berubah,
Asumsi yang digunakan adalah, pasar modal sempurna nilai yang diharapkan dari
distribusi probabilitas semuil investor sama perusahaan mempunyai risiko usaha
(business risk) yang sama dan tidak ada pajak, (Ali & Agustin, 2015).
Free cash flow theory, teori ini menyatakan bahwa perusahaan berusaha mempertahan tingkat utang yang berisiko tinggi, sebab tingkat hutang dengan resiko tinggi akan
meningkatkan nilai perusahaan, meskipun ada ancaman kesulitas keuangan.
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan. Menurut Chechet dan Olayiwola (dalam Boutilda & Gandakusuma,
2014) profitabilitas sebuah perusahaan diukur melalui tingkat kenaikan keuntungan
selama beberapa tahun dari hasil kegiatan operasionalnya.
yaitu teori trade-off dan teori pecking order. Teori trade off menyatakan bahwa perusahaan akan menyeimbangkan tingkat utang dari keuntungan pajak dan teori
pecking order menyatakan bahwa perusahaan akan meminjam, bukan menerbitkan saham ketika arus kas internal tidak cukup untuk mendanai modal kerja. Dengan
demikian jumlah utang akan mencerminkan kebutuhan perusahaan akan dana
eksternal yang kumulatif.
Rasio untuk menilai kemampuan suatu usaha dalam mencari keuntungan
disebut dengan rasio profitabilitas (Kasmir, 2008). Menurut (Kasmir, 2008), tujuan
penggunaan rasio profitabilitas bagi suatu usaha ataupun bagi pihak luar, yaitu
untuk menghitung atau mengukur laba yang diperoleh dalam satu periode tertentu,
untuk menilai posisi laba tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, untuk menilai
perkembangan laba dari waktu ke waktu, untuk menilai besarnya laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri, untuk mengukur produktivitas seluruh dana
perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri, untuk
mengukur produktivitas dari seluruh dana yang digunakan baik modal pinjaman
maupun modal sendiri, dan tujuan lainnya. Sementara itu manfaat yang diperoleh
dari penggunaan rasio profitabilitas adalah untuk mengetahui besarnya tingkat laba
yang diperoleh dalam satu periode, untuk mengetahui posisi laba tahun sebelumnya
dengan tahun sekarang, dan untuk mengetahui perkembangan laba dari waktu ke
waktu, untuk mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri,
dan untuk mengetahui produktivitas dari seluruh dana yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
Menurut (Sartono, 2005) terdapat beberapa rasio profitabilitas untuk
mengukur seberapa besar efektivitas manajemen mengelola assets dan equity untuk menghasilkan laba, yaitu :
1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
� = � − � � �� �
atau
Semakin tinggi profitabilitasnya berarti semakin baik. Tetapi perlu
diperhatikan bahwa gross profit margin sangat dipengaruhi oleh Harga Pokok Penjualan (HPP). Apabila Harga Pokok Penjualan (HPP) meningkat maka
gross profit margin akan menurun begitu pula sebaliknya. 2. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
� ℎ = � ℎ �
Apabila gross profit margin selama satu periode tidak berubah sedangkan net profit margin mengalami penurunan maka berarti bahwa biaya meningkat relatif lebih besar daripada peningkatan penjualan.
3. Return on Investment (ROI)
Returm on Investment (ROI) atau Return on Assets (ROA) menunjukkan kemampuan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
� = ℎ �
4. Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) mengukur kemampuan usaha memperoleh laba yang tersedia. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang. Apabila
proporsi hutang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar.
� = ℎ ℎ �
5. Earning Power
Earning Power merupakan tolak ukur kemampuan suatu usaha dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Rasio ini menunjukkan
pula tingkat efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva.
Apabila tingkat perputaran aktiva meningkat dan net profit margin tetap makan earning power juga akan meningkat.
III. Metodologi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap
profitabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur,
yaitu penelitian yang mengkaji secara kritis pengetahuan, gagasan atau temuan serta
memberikan kontribusi teoritis dan metodologis terhadap objek kajian. Studi
literatur dilakukan dengan mencari referensi sumber-sumber tulisan yang relevan
yang sesuai dengan yang akan diteliti. Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah
Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas. Sumber-sumber tulisan yang
dapat dijadikan sebagai bahan studi literature di antaranya adalah buku-buku
teoritis dan jurnal-jurnal ilmiah yang telah terakreditasi. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam studi literature pada penelitian ini adalah :
1. Mencari jurnal yang relevan yang telah terakreditasi secara internasional yang
meneliti juga mengenai pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas
sebanyak 16 jurnal.
2. Mengkaji isi dari jurnal-jurnal tersebut diantaranya tujuan penelitiannya,
metodologi penelitiannya, dan hasil penelitiannya.
3. Membandingkan hasil penelitian antara jurnal yang satu dengan jurnal yang
lainnya, karena hasil penelitian dari setiap jurnal akan terdapat perbedaan.
4. Setelah membandingkan hasil penelitian dari setiap jurnal tersebut,
selanjutnya adalah menyimpulkan yang pada akhirnya akan melahirkan
hipotesis yang kemudian dapat diuji secara empirik pada penelitian
selanjutnya.
IV. Hasil dan Pembahasan
Struktur modal memegang peranan krusial bagi setiap organisasi bisnis,
keputusan sangat penting karena untuk memaksimalkan keuntungan bagi para
pemangku kepentingan, dan berdampak terhadap kemampuan organisasi dalam
beradaptasi dengan para pesaing dan lingkungan bisnis. Hasil penelitian dalam
mengenai tujuan penelitian, metode yang digunakan serta hasil penelitian yang
dilakukan di berbagai negara sebagai berikut:
Tabel 1
Matrik Hasil Penelitian
No Jurnal Tujuan Metodologi Key Finding
1 The effect of capital structure on profitability: an empirical analysis of listed firms in Ghana
Joshua Abor
Untuk menginvestigasi hubungan antara struktur modal dan proftabilitas, pada perusahaan yang terdaftar di Ghana Stok Ekchange selama periode 5 tahun.
Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang digunakan sebagai etimasi yang berkaitan dengan fungsi ROE sebagai ukuran setruktur modal
Hasil penelitian menunjukan hubungan positif antara Hutang jangka pendek terhadap Total Asset dan ROE, akan tetapi Hutang Jangka Panjang mempunyai hubungan negatif. Sedangkan Total Hutang terhadap Total Asset dan ROE mempunyai hubungan positif. Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas yang dihasilkan perusahaan tergantung dari besarnya debt yang dijadikan sebagai pilihan utama pembiyaaan perusahaan dengan kata lain semakin besar utang akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. 85% utang adalah utang jangka pendek (kasus Ghana)
2 The Relationship
between Capital di Tehran Stock Exchange.
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode deskriptif, korelasi
Struktur modal berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas
3 The Relationship
between Capital terdaftar di Amman Stock Exchange Selama Periode 6 tahun
ANALISIS Regresi dan multiple korelasi
Struktur modal berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas (Hasil penelitian ini mengungkapkan hubungan signifikan negatif antara utang dan profitabilitas. Temuan ini menyiratkan bahwa
peningkatan posisi utang dikaitkan dengan penurunan profitabilitas; dengan demikian, semakin tinggi utang, semakin rendah
Tujuan studi ini adalah untuk menginvestigasi pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan sector swasta di Ethopia
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisa regresi Linier
Terdapat hubungan posisif antara profitability dan total debt ratio yang menggindikasikan struktur modal
5 Capital Structure And
Profitability: The
Metologi yang diigunakan dalam penelitian ini adalah OLS (ordinary least square) untuk mengetimasi fungsi-fungsi yang berkaitan dengan ROE dengan indez Hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek terhadap
Owners’Eqity.
Hasil penelitian menunjukan bawa terdapat korelasi positif antara Utang jangka pendek terhadap equity, dan sebailinya untuk hutag jangka panjang. Struktur Modal
berpengaruh positif terhadap Profitavilitas
No Jurnal Tujuan Metodologi Key Finding Lanka yang terdaftar di Colombo Stock Exchange (CSE) periode tahun 2002-2009.
sekunder, yaitu menggunakan data laporan keuangan bank periode tahun 2002-2009. Sampel di dalam penelitian ini adalah sepuluh Bank Sri Lanka yang terdaftar di Colombo Stock Exchange (CSE) sektor bank keuangan dan asuransi. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel.
terdapat hubungannegatif antara struktur modal dan profitabilitas kecuali hubungan antara Debt to Equity (membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas) dan Return on Equity (ROE).
Selanjutnya hasil menunjukkan 89% dari total aset pada sektor Bank di Sri Lanka diwakili oleh hutang.
7 Interrelationship India yang terdaftar di Bombay Stock Exchange.
Data yang digunakan adalah data sekunder, didapatkan dari CMIE (Centre for Monitoring Indian Economy) Sampel di dalam penelitian ini adalah 110 Perusahaan Manufaktur yang dipilih menggunakan teknik sampling multi-stage. Teknik Statistik yang digunakan adalah
Pearson’s Coefficient of
Correlation (untuk menganalisis hubungan antara struktur modal dan profitabilitas), Analisis Regresi (untuk menganalisis unique impact dari struktur modal pada profitabilitas) sebagai tambahan untuk statistik
deskriptif diantaranya Mean, Standard Deviation, dan Ratio.
Penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan kuat antara variabel Struktur Modal dan variabel Profitabilitas, Return on Assets (ROA) dan Return on Capital Employed (ROCE), dan Struktur Modal memiliki pengaruh signifikan pada Profitabilitas, dan peningkatan penggunaan dana utang di Struktur Modal cenderung untuk Companies The Case of Iran antara struktur modal dan profitabilitas dari
Perusahaan Farmasi di Iran.
Data yang digunakan adalah data keuangan Perusahaan Farmasi di Iran periode tahun 2001-2010 dengan Sampel 30 Perusahaan Farmasi Iranian.
Indikator dari Profitabilatas dan Struktur Modal yang digunakan adalah Marjin Laba Bersih dan Debt to Asset Ratio. Variabel kontrolnya adalah pertumbuhan penjualan.
Analisis data dengan statistik deskriptif, koefisien korelasi dan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara profitabilitas dan struktur modal.
Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu dikumpulkan dari berbagai web sites dan laporan keuangan tahunan periode tahun 2007-2008 sampai 2011-2012 dari perusahaan automobile industry yang dijadikan sampel.
Sampel adalah 10 perusahaan automobile industry yang terdaftar di berbagai bursa efek di India dan dipilih dengan teknik sampling acak, Menggunakan analisis rasio untuk memastikan hubungan antara struktur modal dan profitabilitas.
Struktur modal memiliki
dampak/pengaruh yang signifikan
No Jurnal Tujuan Metodologi Key Finding
10 The Effect Of Capital Structure On Profitability: An Empirical Analysis Of Listed Firms In Nigeria
Rafiu Oyesola Salawu, Obafemi Awolowo University-Nigeria
Tujuan Studi ini adalah mengkaji pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas perusahaan yang tercatat di bursa efek Nigeria.
Metologi yang diigunakan dalam penelitian ini adalah OLS (ordinary least square), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas menyajikan korelasi positif dengan utang jangka pendek dan ekuitas dan korelasi terbalik dengan utang jangka panjang. Selanjutnya, hasil menunjukkan hubungan negatif antara rasio total utang terhadap total aset dan profitabilitas. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan di Nigeria tergantung pada pendanaan eksternal. Dalam kasus Nigeria, proporsi yang tinggi (60%) dari utang diwakili dalam utang jangka pendek. Studi ini menunjukkan bahwa perusahaan harus menerapkan kebijakan kredit yang efektif dan efisien, yang akan meningkatkan tingkat kinerja omset dan pertumbuhan.
11 Capital Structure and Profitability of Terdaftar di Bursa Efek Dhaka (DSE) Selama Periode 1998-2013
Metode yang digunakan adalah ekspalanatory study dengn FMOLS (fully modified least square) untuk mengukur hubungan jangka panjang dan jangka pendek antara CR dan variable lainnya.
Hasil penelitian menunjukan
hubungan yang kuat antara struktur modal terhadap profitabilitas, ukuran perusahaan dan liquiditas.
12 Capital Structure And Profitability: The
Metologi yang diigunakan dalam penelitian ini adalah OLS (ordinary least square)
Hasil menunjukkan bahwa tingkat pengembalian menyajikan korelasi positif dengan utang jangka pendek dan ekuitas, dan korelasi terbalik dengan utang jangka panjang.
13 Capital Structure and Profitability : An non financial di UK selama periode 1998 - 2008
Studi ini menggunakan model dinamik untuk mengukur hubungan struktur modal dan profitabilitas
Dengan menggunakan 2 stage least square terdapat hubungan negative
antara struktur modal dan profitabilitas.
Ukuran perusahaan merupakan factor terpenting dalam menentukan profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukan pengaruh signipikan antara struktur modal dan profitabilitas, rasio total hutang jangka panjang terhadap total asset mempunyai hubungan
negative terhadap profitability artinya UMKM lebih mengutamakan equity dalam rangka pengendalian. 14 Capital Structure and
Profitability in Family
Sample adalah perusahaan yang terdaftar di bursa Malaysia periode 2009-2011. Untuk mengukur profitability
menggunan ROE sebagai ukuran, model penelitian menggunakan model generate multivariate sebagai dasar analisa empirik untuk menguji hipotesis dan analisis data menggunakan
No Jurnal Tujuan Metodologi Key Finding
Descriptive statistics, Mann-Whitney U Test, Correlation matrix, dan Multivariate analysis. 15 The Effect Of Capital
Structure On Profitability: An Empirical Analysis Of Listed Firms In Iraq Dr. Ayad Shaker du bursa efek Iraq
Penelitian ini menggunakan Metode Statistik menggunakan OLS (ordinary least square) sebagai teknik untuk menguji variable yang di teliti
Penelitian menunjukan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
16 Capital Structure And Profitability: Case of standar deviasi, nilai minimum dan maksimum, sedangkan Analisa Quantitative
menggunakan analisis korelasi pearson dan analisi regresi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur modal mempunyai
penngaruh signifikan terhadap profitabilitas, jika perusahaan ingin meningkatkan profitabilitas harus mempertimbangan Financial Mix, jika tidak akan mengalami kebangkrutas.
Sumber: diolah oleh peneliti
Table 1, menggambarkan hasil penelitian tentang struktur modal dan
profitabilitas, penelitian dilakukan di berbagai negara di dunia dengan rentang
waktu antara tahun 2005 sampai dengan tahun 2016, objek penelitian adalah
perusahaaan yang terdaftar di bursa efek di masing-masing negara, perusahaan
yang dianalisis terdiri dari perusahaan yang bergerak di bidang perbangkan,
industry, manufacture , farmasi dan termasuk di dalamnya Small Medium
Enterprise’s (SME’s).
(Abor, 2005) meneliti The effect of capital structure on profitability, hasil penelitian menunjukan hubungan positif signifikan antara sort term debt terhadap TA dan ROE, akan tetapi sebaliknya untuk long term debt signifikan negatif terhadap TA dan ROE. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa Total Debt terhadap TA dan
ROE mempunyai hubungan positif, artinya bahwa profitabilitas yang dihasilkan
tergantung pada besarnya hutang sebagai pilihan utama pembiayaan, semakin besar
debt meningkatkan profitabilitas perusahaan, 85% hutang pada penelitian ini adalah hutang jangka pendek.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
negative terhadap profitabilitas, hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang
dilakukan oleh (Shubita & Alswalhah, 2012) hasil penelitian mengungkapkan
hubungan signifikan negative struktur modal dan profitabilitas, penemuan ini
menyiratkan bahwa peningkatan posisi hutang menurunkan profitabilitas, semakin
tinggi hutang-semakin rendah profitabilitas perusahaan.
(Negasa, 2016) menginvestigasi pengaruh struktur modal terhadap
profitabilitas pada perusahaan swasata di ethopia, metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linear, Negasa menemukan bahwa total debt ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas, selanjutnya (Ejupi & Ferati, 2010) melakukan penelitian mengenai Capital Structure And Profitability, metode yang digunakan dalam penelitian adalak OLS (ordinary least square) untuk mengetimasi fungsi-fungsi yang berkaitan dengan ROE dengan indek Hutang jangka panjang dan
hutang jangka pendek terhadap Owners’Eqity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pengembalian menyajikan korelasi positif dengan utang jangka pendek dan
ekuitas, dan korelasi terbalik dengan utang jangka panjang.
Penelitian selanjutnya yaitu penelitian terhadap Bank dan Asuransi yang
terdaftar di Colombo Stock Exchange – Sri Lanka periode 2002 – 2009, metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode staitsitk
deskriptif dan analisa korelasi untuk menguji hubungan antar variable, Hasil dari
analisis menunjukkan terdapat hubungan negatif antara struktur modal dan profitabilitas kecuali hubungan antara Debt to Equity (membandingkan jumlah
hutang terhadap ekuitas) dan Return on Equity (ROE), 89% dari total aset pada
sektor Bank di Sri Lanka diwakili oleh hutang. (Velnampy & Niresh, 2012).
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Singh, 2013) di
India, Sing menganalisis sejauh mana struktur modal mempengaruhi profitabilitas
pada perusahaan-perusahaan Industri Manufaktur di India yang terdaftar di
Bombay Stock Exchange. Penelitiannya membuktikan bahwa terdapat hubungan kuat antara variabel Struktur Modal dan variabel Profitabilitas, Return on Assets (ROA) dan Return on Capital Employed (ROCE), dan Struktur Modal memiliki
struktur modal cenderung untuk meminimalkan laba bersih perusahaan
manufaktur.
(Mohammadzadeh, Rahimi, Rahimi, Aarabi, & Salamzadeha, 2013) mengkaji
hubungan antara struktur modal dan profitabilitas pada perusahaan farmasi di Iran,
data yang dijadikan analisis adalah data keuangan tahun 2001 – 2010 dengan sampel
30 perusahaan farmasi, dalam sudi ini net margin profit dan debt to asset ratio sebagai indicator pengukuran struktur modal dan profitabilitas. Hasil penenlitian
menunjukan hubungan negatif signifikan antara profitabilitas dan struktur modal,
artinya bahwa perusahan farmasi telah menggunakan teori Pecking Order dan kebijakan penggunaan dana internal yang menentukan profitabilitas perusahaan.
Teori pecking order mengatakan bahwa perusahaan akan meminjam, bukan menerbitkan saham, ketika arus kas internal tidak cukup untuk mendanai belanja
modal, dengan demikian jumlah utang akan mencerminkan kebutuhan kumulatif
perusahaan untuk dana eksternal.
Penelitian (Mohammadzadeh et al., 2013) bertentangan dengan penelitian
(Chosti, Ali, & Sangmi, 2013), Chosti meneliti dampak struktur modal terhadap
profitabilitas pada 10 perusahaan automobile di India, hasil penelitian menunjukan
bahwa struktur modal memiliki dampak yang signifikan terhadap profitabilitas.
(Salawu & Awolowo, 2009), mengkaji pengaruh struktur modal terhadap
profitabilitas perusahaan yang tercatat di bursa efek Nigeria. Metologi yang
diigunakan dalam penelitian ini adalah OLS (ordinary least square), Fixed Effect
Model (FEM) dan Random Effect Model (REM). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa profitabilitas menyajikan korelasi positif dengan utang jangka pendek dan
ekuitas dan korelasi terbalik dengan utang jangka panjang. Selanjutnya, hasil
menunjukkan hubungan negatif antara rasio total utang terhadap total aset dan
profitabilitas. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan di Nigeria tergantung
pada pendanaan eksternal, dimana, proporsi yang tinggi (60%) dari utang diwakili
oleh utang jangka pendek. Studi ini menunjukkan bahwa perusahaan harus
menerapkan kebijakan kredit yang efektif dan efisien, yang akan meningkatkan
mengatakan bahwa hubungan negatif antara rasio total utang terhadap total aset dan profitabilitas bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Abor, 2005) menunjukan bahwa Total Debt terhadap TA dan ROE mempunyai hubungan positif.
Di Bangladesh, (Anowar, 2016) menyelidiki hubungan antara structur modal
dan profitabilitas, sample 40-Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Dhaka (DSE)
Selama Periode 1998-2013. Metode yang digunakan adalah ekspalanatory study
dengn FMOLS (fully modified least square) untuk mengukur hubungan jangka panjang dan jangka pendek antara struktur modal dan variable lainnya, Hasil penelitian
menunjukan hubungan yang kuat antara struktur modal terhadap profitabilitas, ukuran perusahaan dan liquiditas. Penelitian yang sama di lakukan di Brazil oleh
(Mesquita & Lara, 2015) hasil menunjukkan bahwa tingkat pengembalian
menyajikan korelasi positif dengan utang jangka pendek dan ekuitas, dan korelasi
terbalik dengan utang jangka panjang. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh (Ejupi & Ferati, 2010) dan
(Abor, 2005)
bahwahutang jangka panjang berpengaruh negative terhadap profitabiltas.
(Abeywardhana, 2015) penelitian ini menguji hubungan antara struktur
modal dengan profitabilitas pada UMKM di UK selama periode 1998 – 2008, studi
ini menggunakan model dinamik untuk mengukur hubungan struktur modal dan
profitabilitas. Dengan menggunakan 2 stage least square terdapat hubungan negative antara struktur modal dan profitabilitas. Ukuran perusahaan merupakan factor terpenting dalam menentukan profitabilitas, hasil penelitian menunjukan
pengaruh signifikan antara struktur modal dan profitabilitas, rasio total hutang
jangka panjang terhadap total asset mempunyai hubungan negative terhadap profitability artinya UMKM lebih mengutamakan equity dalam rangka
pengendalian
Di Malaysia (Hamid, Abdullah, & Kamaruzzaman, 2015) meneliti Capital Structure and Profitability in Family and Non-Family Firms, penelitian ini bertujuan adalah untuk menguji pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas pada
di bursa Malaysia periode 2009-2011. Untuk mengukur profitability menggunan
ROE sebagai ukuran, model penelitian menggunakan model generate multivariate
sebagai dasar analisa empirik untuk menguji hipotesis dan analisis data
menggunakan Descriptive Statistics, Mann-Whitney U Test, Correlation matrix, dan
Multivariate analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio hutang
berpengaruh negative terhadap profitabilitas, bahwa perusahaan lebih menungtungkan jika dibiayai oleh equity lebih besar dalam kebijakan pembiayaan,
penambahan hutang menurunkan profitabilitas.
Penelilitian selanjutnya dilakukan di Iraq (Sultan & Adam, 2015), menguji
pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas, metode Statistik dengan teknik
OLS (ordinary least square) untuk menguji variable yang di teliti, penelitian menemukan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap profitabilitas,
selanjutnya ditemukan juga bahwa probality dan asset (ukuran perusahaan)
dipengaruhi secara negatif oleh struktur modal, artinya untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan harus meningkatkan asset yang menggambarkan ukuran
perusahaan. Penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Raheman,
Zulfiqar, & Mustafa, 2007)Penelitian ini menggunakan pendekatan Quantitative dan
Analisis deskriptif. Analsis deskriptif menggunakan mean, standar deviasi, nilai
minimum dan maksimum, sedangkan Analisa Quantitative menggunakan analisis
korelasi pearson dan analisi regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur
modal mempunyai penngaruh signifikan terhadap profitabilitas, jika perusahaan
ingin meningkatkan profitabilitas harus mempertimbangan Financial Mix, jika tidak
akan mengalami kebangkrutan.
V. Kesimpulan
Penelitian ini mengkaji pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas,
analisis dilakukan melalui metode literature review terhadap 16 jurnal internasional,
penelitian ini bertujuan untuk menarik sebuah hipotesis untuk memperkaya perkembangan Ilmu Manajemen Keuangan dan sebagai acuan pengambil kebijakan
Hasil penelitian menunjukan bahwa 37,5% atau 6 penelitian yang dilakukan
di Theran, Amman, Srilangka, Iran, UK dan Malaysia, struktur modal berpengaruh
negative terhadap profitabilitas, mendeskripsikan bahwa semakin tinggi hutang
menurunkan tingkat profitabilitas. Hasil penelitian juga menemukan bahwa
profitabilitas justru dapat meningkatkan profitabilitas, yang ditunjukan oleh 53,5%
atau 10 penelitian yang dilakukan di Ghana, Ethiopia, Macedonia, India, Nigeria,
Bangladesh, Brazil, Iraq dan Islamabad. Temuan lain dalam penelitian ini adalah
bahwa hutang jangka pendek berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas,
akan tetapi hutang jangka panjang mempunyai pengaruh negative terhadap
profitabilitas.
Setelah mengetahui temuan empiric dari 16 penelitian yang dilakukan di
berbagai perusahaan di berbagai negara maka peneliti menarik sebuah hipotesis
sebagai berikut:
19 Daftar Pustaka
Abeywardhana. (2015). Capital Structure and Profitability: An Empirical Analysis of
SMEs in the UK. Journal of Emerging Issues in Economics Finance and Banking (JEIEFB) An Online International Research Journal, 4(2), 2306–367. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/285596953
Abor, J. (2005). The effect of capital structure on profitability: an empirical analysis of
listed firms in Ghana. The Journal of Risk Finance, 6(5), 438–445. https://doi.org/10.1108/15265940510633505
Ali, A., & Agustin, S. (2015). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Telekomunikasi. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen, 4(9), 1–11.
Anowar, Z. (2016). Capital Structure and Profitability of Bangladeshi Firms: A Causal
Investigation. Universal Journal of Accounting and Finance, 4(4), 130–135. https://doi.org/10.13189/ujaf.2016.040403
Boutilda, R., & Gandakusuma, I. (2014). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas
Perusahaan : Studi Empiris Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013, 1–21.
Chosti, K. A., Ali, K., & Sangmi, M. i-D. (2013). Impact of Capital Structure on
Profitability of Listed Companies ( Evidence From India ). The USV Annals of Economics and Public Administration, 13(1), 183–191.
Darminto, Rosyadah, F., & Suhadak. (2013). Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 – 2011). Jurnal Administrasi Bisnis, 3(2). Retrieved from
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/136/
191
Ehrhardt, M. C., & Brigham, E. F. (2011). Financial Management Theory and Practice (13th ed.). 5191 Natorp Boulevard Mason, OH 45040 USA: South-Western Cengage
Learning.
Ejupi, E., & Ferati, R. (2010). Capital Structure And Profitability: The Macedonian Case.
Profitability in Family and Non-Family Firms: Malaysian Evidence. Procedia
Economics and Finance, 31(15), 44–55. https://doi.org/10.1016/S2212-5671(15)01130-2 Irawati, S. (2006). Manajemen Keuangan (1st ed.). Bandung: Pustaka.
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Keown, A. J., Martin, J. D., Petty, J. W., & Scott, D. F. (2005). Manajemen Keuangan: Prinsip-Prinsip Dasar dan Aplikasi (9th ed.). Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia.
Mesquita, J. M. C. de, & Lara, J. E. (2015). Capital Structure And Profitability: The
Brazilian Case, 1–14. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/265235369_CAPITAL_STRUCTURE_A
ND_PROFITABILITY_THE_BRAZILIAN_CASE
Mohammadzadeh, M., Rahimi, F., Rahimi, F., Aarabi, S. M., & Salamzadeha, J. (2013). The
Effect Of Capital Structure On The Profitabilitas Of Pharmaceutical Companies The
Case Of Iran. Iranian Journal of Pharmaceutical Research, 12(3), 573–577. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3813274/
Myers, S. C. (1984). The Capital Structure Puzzle. The Journal of Finance, 39(3), 574–592. https://doi.org/10.1111/j.1540-6261.1984.tb03646.x
Myers, S. C. (2001). Capital Structure. Journal of Economic Perspectives, 15(2), 81–102. https://doi.org/10.1257/jep.15.2.81
Negasa, T. (2016). The Effect of Capital Structure on Firms Profitability (Evidenced from
Ethiopian). Preprints, (July). https://doi.org/10.20944/preprints201607.0013.v1 Raheman, A., Zulfiqar, B., & Mustafa. (2007). Capital Structure And Profitability: Case of
Islamabad Stock Exchange. International Review of Business Research Papers, 3(5), 347– 361.
Rahimian, M. (2016). The Relationship between Capital Structure and Profitability of
Companies Listed in Tehran Stock Exchange. European Online Journal of Natural and Social Sciences, 5(1), 128–131.
Salawu, R. O., & Awolowo, O. (2009). The Effect Of Capital Structure On Profitability: An
Empirical Analysis Of Listed Firms In Nigeria, 3(2), 121–129.
Sartono, A. (2005). Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Profitability. International Journal of Business and Social Science, 3(16), 104–112. https://doi.org/10.1108/03074350810915851
Singh, G. (2013). Interrelationship between Capital Structure and Profitability with
Special Reference to Manufacturing Industry in India. International Journal of Management and Social Sciences Research (IJMSSR), 2(8), 55–61.
Sultan, A. S., & Adam, M. H. M. (2015). The Effect Of Capital Structure On Profitability:
An Empirical Analysis Of Listed Firms In Iraq. European Journal of Accounting, Auditing and Finance Research, 2(2), 61–78. https://doi.org/10.1111/mec.13526 Velnampy, T., & Niresh, J. A. (2012). The Relationship between Capital Structure &
Profitability. Global Journal of Management and Business Research, 12(13), 66–74. https://doi.org/10.1108/03074350810915851