• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bertelepon dengan Kalimat Efektif (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bertelepon dengan Kalimat Efektif (2)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Bertelepon dengan Kalimat Efektif 1. Sekilas tentang telepon

Saat ini telepon bukanlah hal yang baru dan asing lagi, kehadirannya yang mempunyai manfaat besar ini membuat jarak jauh semakin tidak terasa. Namun, ketika kita bertelepon kita juga harus memperhatikan beberapa hal yang menjadi norma kesopanan dan kaidah keefektifan suatu kalimat yang dipergunakan.

2. Kesantunan bahasa telepon

Ada beberapa bahasa yang dianggap santun dan tidak santun dalam bertelepon, sebagai contoh: a. Bahasa yang Kurang Santun

- “Kan saya sudah bilang, kalau saya tidak mau berbicara denganmu lagi!” - “Masaksih kamu tidak ingat dengan suaraku ini, apa kamu udah pikun?” b. Bahasa yang Santun

- “Mohon maaf, untuk sementara waktu saya belum bisa diajak berbicara dulu.” - “Maaf, apakah Anda masih ingat dengan suara saya?”

3. Keefektifan bahasa telepon

Ada beberapa bahasa yang dianggap efektif dan kurang efektif saat bertelepon, sebagai contohnya: a. Bahasa yang Efektif ditelepon

- “Maka daripada itu, saya sampaikan bahwa saya akan terlambat.” - “Saya punya nama Eka Syafda.”

b. Bahasa yang Kurang Efektif dalam Telepon

- “Maka, saya sampaikan bahwa saya akan terlambat.” - “Nama saya Eka Syafda.”

4. Etika dalam bertelepon

Meskipun telepon merupakan media perantara komunikasi jarak jauh, namun dalam bertelepon pun kita harus memperhatikan etika dalam bertelepon yaitu mempergunakan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, jelas dan santun. Ringkas berarti dalam kegiatan bertelepon kosakata yang dipergunakan relatif tidak bertele-tele. Jelas berarti kalimat bertelepon tidak boleh mengandung makna ambigu (bermakna ganda) yang menyebabkan lawan bicara kita sulit menangkap makna pesan yang disampaikan. Santun berarti kalimat yang dipergunakan disesuaikan dengan norma atau aturan yang berlaku pada masyarakat sekitar. Jika tiga komponen itu digabungkan, maka bertelepon pun akan menjadi kegiatan yang lancar dan menyenangkan.

5. Langkah-langkah bertelepon

Agar dalam bertelepon menjadi lancar, maka kita harus dapat melakukan bertelepon dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengucapkan salam;

b. Menyebutkan identitas diri dan tujuan bertelepon; c. Berbicaralah seefektif mungkin;

d. Akhiri pembicaaan dengan sopan, seperti ucapan terima kasih dan salam.

6. Cara menggunakan telepon

Untuk dapat mempergunakan telepon, cara yang dapat digunakan adalah: a. Mengangkat ganggang telepon;

b. Menekan nomor telepon;

c. Melakukan percakapan sesuai langkah-langkah di atas; d. Meletakkan ganggang telepon pada posisi semula.

(2)

Hadid : “Assalamualaikum.” Sonia : “Waalaikumsalam.”

Hadid : “Saya Hadid, dapat berbicaa dengan Sonia?” Sonia : “Oh, saya sendiri, Did. Ada apa ya?”

Hadid : “Oh, begini lho, akukan sudah seminggu tidak masuk sekolah. Jadi banyak sekali Materi pelajaan yang tertinggal. Kalau tidak keberatan, besok tolong bawakan catatan semua mata pelajaran selama satu minggu kemarin.”

Sonia : “Oh begitu, baiklah. Besok aku bawakan semua.”

Hadid : “Wah kalau begitu terima kasih ya, maaf nih jadi ngerepotin kamu.” Sonia : “Ah tidak masalah kok.”

Hadid : “Ya sudah, besok jangan lupa dibawa ya!” Sonia : “Baiklah, nani akan aku siapkan.”

Hadid : “Sekali lagi terima kasih ya, dan maaf mengganggu.” Sonia : “Tidak apa-apa kok.”

Hadid : “Wasalamualaikum.” Sonia : “Waalaikumsalam”

Pada saat ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari alat komunikasi. Telepon menjadi salah satu alat

komunikasi yang penting dan mempermudah komunikasi jarak jauh. Telepon adalah alat komunikasi lisan yang memudahkan hubungan secara langsung dengan mitra bicara yang jaraknya jauh sehingga menghemat waktu. Dalam bertelepon, kita harus menggunakan kelimat yang efektif dan bahasa yang santun.

A. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, dan jelas. 1) Singkat berarti kalimat yang tidak bertele-tele.

contoh : Kakek membahas tentang pertandingan bola semalam. Kakek membahas pertandingan bola semalam .

2) Padat berarti penghematan dalam menggunakan kata-kata. Contoh : Karena ia sakit, ia tidak sekolah.

Karena sakit ia tidak sekolah.

3) Jelas berarti maknanya informatif atau tidak ambigu. Contoh : Ia datang dari muka rumah

Ia datang dari depan rumah B. Bahasa santun

Kesantunan bahasa diperlukan untuk menjalin keakraban dalam komunikasi. Santun berarti menggunakan bahasa yang halus dan baik (menghormati lawan bicara).

Contoh : Saya sudah bilangkan tidak mau lagi bicara denganmu.

Mohon maaf untuk sementara waktu saya belum bisa diajak berbicara. Perhatikan Teks percakapan telepon berikut!

Joe : “Hallo, selamat sore ”.

(3)

Joe : “ Saya Joe, teman sekelas Nigita Bu. Bisa bicara dengan Nigita?” Ibu Nigita : “Oke, tunggu sebentar ya!”

Nigita : “Hallo Joe, ini Nigita . Ada apa ya?”

Joe : “Begini, aku mau tanya , bagaimana tugas wawancaramu ?”

Nigita : “Oh, itu hampir selesai. Narasumber sudah menceritakan tentang pengalaman masa kecilnya.”

Joe : “Baguslah, kapan kamu bertemu dengannya?” Nigita : “Kemarin, jam 14.00 siang.”

Joe : “Aku juga sudah mengumpulkan beberapa data-data yang mendukung tugas kita. Kalau begitu, jangan lupa dibawa besok ya. Ya sudah, selamat sore Nigita”

Nigita : “Oke, selamat sore. ”

Dari teks percakapan telepon di atas, ditemukan beberapa kalimat yang melanggar ciri-ciri kalimat efektif antara lain :

a. Kejelasan makna

1) Ini kediaman keluarga Nigita seharusnya Ini keluarga Nigita (efektif)

( melanggar kejelasan makna karena kata “kediaman” seolah-olah merujuk pada tempattinggal/rumah padahal yang sedang berbicara adalah ibu dari Nigita. Tidak ada rumah yang bisa berbicara.)

2) Jam 14.00 siang seharusnya Pukul 14.00

(kata “jam ” mengacu kepada benda petunjuk waktu, sedangkan yang ditanyakan dalam teks tersebut adalah waktu bukan bendanya. Maka harusnya digunakan “pukul”)

b. Singkat

Beberapa data-data seharusnya beberapa data atau data-data

(kata ‘beberapa’ dan ‘data-data’ merupakan kata jamak. Jika kata pertama sudah jamak ‘beberapa’ , kata selanjutnya tidak perlu dijamakkan lagi ‘data’)

c. Padat

1) Jam 14.00 siang seharusnya Pukul 2 siang atau Pukul14.00

(14.00 wib , sudah merujuk waktu siang. Karena tidak ada 14.00 malam, ataupun 14.00 pagi, jadi tanpa ditulis pun “siang”, orang sudah memahami itu menunjuk waktu siang).

2) Menceritakan tentang pengalaman masa kecilnya seharusnya menceritakan pengalaman masa kecilnya

(kata “tentang” memiliki pengertian kira-kira, seputar, mengenai. Sedangkan pengalaman juga mengandung konsep mengenai, seputar sehingga terjadi kemubajiran kata.)

2. Tata Cara Bertelepon

Cara menelepon yang menyenangkan dan efisien berpengaruh terhadap citra kepribadian seseorang maupun kewibawaan suatu instansi. Berikut beberapa tata cara yang perlu kamu perhatikan dalam bertelepon.

a . Jika kamu sebagai penelepon, hendaknya memerhatikan hal-hal berikut.

1) Meyakinkan kebenaran nomor telepon yang hendak dihubungi agar tidak salah sambung.

2) Menyiapkan pokok pembicaraan yang akan disampaikan agar pembicaraan tidak melantur.

3) Pembicaraan dilakukan dengan singkat dan jelas.

b. Jika kamu sebagai penerima telepon, hendaknya memerhatikan hal-hal berikut.

1) Memerhatikan keadaan dan berbicara dengan sopan serta ramah saat menerima telepon.

(4)

Bagian-bagian dalam percakapan melalui telepon:

1) salam pembuka (perkenalan catat saat menerima telepon diri),

2) pembuka percakapan,

3) Menyebutkan identitas

4) Bertanya dengan sopan maksud penelepon

5) inti pembicaraan dicatat.

6) penutup diri. 7) salam penutup.

Tidak menutup pembicaraan dalam telepon terlebih dahulu. Jika terpaksa menutup lebih dahulu, gunakan kata yang bijak. Misalnya, “Maaf, saya akhiri dulu pembicaraan ini, ya!”

Untuk itu, perhatikan contoh percakapan melalui telepon berikut. Pada hakikatnya, berkomunikasi melalui telepon sama dengan bercakap-cakap tatap muka, terutama dalam hal sopan santun berbahasa. Perhatikan kutipan berikut!

Sari : (Mengangkat gagang telepon, lalu menekan nomor telepon. Terdengar bunyi “tut” panjang dan suara “halo”). “Ya, halo…,

selamat sore. Di sini Sari, bisakah saya bicara dengan Lina?” Yang dituju : “Baik, tunggu sebentar.” (diam sebentar) Lina : “Halo, Sari, apa kabar?”

Sari : “Baik-baik saja, Lin! Oh ya, mengapa kamu juga belum datang?

Kawan-kawan sudah lama menunggumu, mereka akan marah kalau kamu sampai tidak datang.”

Lina : “Ya, tunggu sebentar, aku pasti datang. Mama menyuruhku pergi ke warung. Maklum, kami tidak punya pembantu. Maaf, tunggu dulu, ya!”

(5)

Hadid : “Assalamualaikum.” Sonia : “Waalaikumsalam.”

Hadid : “Saya Hadid, dapat berbicaa dengan Sonia?” Sonia : “Oh, saya sendiri, Did. Ada apa ya?”

Hadid : “Oh, begini lho, akukan sudah seminggu tidak masuk sekolah. Jadi banyak sekali Materi pelajaan yang tertinggal. Kalau tidak keberatan, besok tolong bawakan catatan semua mata pelajaran selama satu minggu kemarin.”

Sonia : “Oh begitu, baiklah. Besok aku bawakan semua.”

Hadid : “Wah kalau begitu terima kasih ya, maaf nih jadi ngerepotin kamu.” Sonia : “Ah tidak masalah kok.”

Hadid : “Ya sudah, besok jangan lupa dibawa ya!” Sonia : “Baiklah, nani akan aku siapkan.”

Hadid : “Sekali lagi terima kasih ya, dan maaf mengganggu.” Sonia : “Tidak apa-apa kok.”

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya telepon, orang cukup mengangkat gagang telepon dan menekan nomer telepon tujuan untuk mengobrol dengan orang lain yang mungkin jaraknya cukup jauh.. Namun,

Dengan demikian, jual beli jarak jauh yang berlaku di dunia bisnis dewasa ini sebagai konsekuensi logis dan kemajuan ilmu pengetahuan, komunikasi dan informasi,

Perhatikan Gambar 1. Tindakan apa yang harus Anda lakukan apabila terdengar bunyi dering telepon? Dering merupakan tAnda bahwa ada panggilan dari jarak jauh. Karena itu

Kelebihan dari komunikasi data secara serial ialah hanya dengan menggunakan satu jalur sehingga mempermudah instalasi, jarak komunikasi juga jauh

Lisan adalah berkomunikasi.. dengan menggunakan alat yang menghasilkan suara berbahasa lisan diantaranya telepon. Komunikasi lisan langsung artinya komunikasi terjadi antara

Hal ini bertujuan untuk mempermudah siswa dalam menerima materi yang disampaikan dan menghindari rasa jenuh siswa, sehingga diharapkan dengan menggunakan Pendekatan

Sistem pemantau ruangan jarak jauh memudahkan dan mempercepat dalam memperoleh informasi untuk mengetahui kondisi suatu lokasi yang diinginkan dari jarak jauh, karena

“Peran Media Komunikasi Dalam Komunikasi Interpersonal (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peran Telepon Selular Sebagai Media Komunikasi Dalam Hubungan Jarak Jauh