• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN DASAR TATA RUANG kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGETAHUAN DASAR TATA RUANG kota "

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN DASAR TATA RUANG

( MINGGU III )

BENTUK RUANG

Bentuk ruang yang paling sederhana terdiri dari :

4 ( empat ) dinding.Lantai dan

Langit-langit.

Bentuk ruang seperti itu jelas dan memberi kesan kearah vertikal dan horisontal.

KESAN-KESAN RUANG

 Ruang yang tidak tinggi atau lebar akan terasa menyempit / menyesakkan.

Ruang yang rendah terasa menekan

 Sebaliknya ruang yang terlalu tinggi akan menyebabkan kita merasa kecil.

 Susunan jendela yang kecil dan tinggi tempatnya memberikan kesan sesak.

 Sedangkan ruang yang memiliki bagian jendela yang berukuran besar dan

ditempatkan rendah, akan memberikan kesan perasaan bebas serta terasa luas.

 Ruang yang terlalu tinggi akan terasa lebih rendah kalau diberi unsur garis

horisontal pada dindingnya.

Plafon berwarna gelap dengan garis-garis mendatar menimbulkan kesan rendah.

(2)

wallpaper dengan dekorasi berukuran kecil.

 Sebaliknya ruang yang sempit akan terasa lebih sempit lagi jika pada dindingnya

digunakan wallpaper dengan dekorasi berukuran besar.

 Dinding melintang bagian belakang dapat lebih dimajukan dengan menggunakan

dekorasi besar serta kuat dan untuk melebarkan, digunakan pula garis mendatar.

Gang yang panjang dan sempit diperpendek dan diperluas oleh dekorasi bergaris

tegak pada dinding, plafon dan lantai.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa :

Reaksi-reaksi garis, baik garis horisontal atau vertikal, bentuk-bentuk dekorasi, warna muda / tua, penempatan benda besar / kecil merupakan cara yang dapat digunakan untuk mengubah kesan ruang sehingga akan diperoleh bentuk ruang dengan proporsi yang serasi.

TATA RUANG HARUS DISUSUN BERDASARKAN TUJUANNYA

 Untuk mendapatkan komposisi ruang yang baik diperlukan kesatuan bagian-bagian

dalam ruang, kesatuan itu dapat diperoleh dengan pengaturan yang baik dan pandangan yang serasi, kegunaan suatu susunan harus merupakan harmoni dengan tuntutan tata ruang yang serasi dan indah.

 Susunan suatu ruang pertama-tama harus sesuai tujuannya.

(3)

Untuk itu perlu diperhatikan keselarasan antara : Perabot, ruang gerak dan ruang pemersatu.

 Perabot yang digunakan untuk mencapai tujuan yang sama disatukan menjadi

satu kelompok fungsi, misalnya :

- Dalam sebuah ruang keluarga dapat dibentuk sebuah kelompok duduk

dengan menempatkan :

 sofa - meja rendah

 kursi - meja sudut

- Kelompok makan, diisi dengan :

- meja makan

- Kursi yang sesuai dll

- Kelompok bekerja, diisi dengan :

- meja tulis

- kursi

- papan tempat surat dll

Kesatuan kelompok-kelompok fungsi tersebut harus diatur dengan baik

sehingga masih tersedia ruang sirkulasi untuk berjalan.

(4)

Kelompok tempat duduk, kelompok ruang makan dan kelompok sudut tempat membaca serta masih tersisa cukup ruang untuk sirkulasi.

Susunan perabot dalam kelomok menurut kegunaannya

 Terlihat tidak adanya aturan dan ruang untuk berjalan terhalang.

Perabot tidak teratur, jalan lintas terhalang

Kesimpulan :

Bahwa pengelompokan perabot berdasarkan fungsinya, merupakan dasar penyusunan tata ruang yang baik.

KONTRAS DALAM TATA RUANG

 Bila kita akan mengatur sebuah ruang, bukan hanya segi kegunaannya melainkan

juga segi keindahannya yang harus kita perhatikan.

 Untuk menciptakan kontras yang baik kita dapat memanfaatkan :

- Bentuk-bentuk garis bidang dan benda.

- Nilai warna cerah dan gelap.

- Pengaturan menurut besarnya.

(5)

 Menata ruang adalah menciptakan kesan optik dengan menggunakan kontras

timbal balik dalam bentuk, warna dan bahan. ( perlu diketahui bahwa perbedaan yang menyolok dapat dirangkum dengan penyatuan yang serasi ).

Kita mengenal pasangan perbedaan ( kontras ) seperti :

- Besar kecil - Kontras garis

- Cerah gelap - Kontras jenis warna

- Bidang benda - Kasar halus dll

Contoh-contoh :

- Kesan hidup satu perangkat tempat duduk dengan dekorasi yang meriah

baru akan menonjol kalau beralaskan permadani yang tenang dan

sederhana.

Antara kursi berlapisan kotak-kotak dengan permadani polos terdapat kontras

Sedangkan permadani dengan dekorasi yang sama cerahnya akan

menghilangkan kesan hidup tsb.

 Kontras yang besar terjadi, kalau sebuah perabot yang antik dipasang bersama dengan

yang modern, ketegangan yang tercipta : - kuno dan baru

- berprofil dan lurus

(6)

Bentuk berbeda tertumpuk secara berlebihan

Bentuk kontras mendapatkan cukup ruang gerak

UNSUR PENGIKAT DALAM TATA RUANG

Untuk menjaga keharmonisan keseluruhan tata ruang penting sekali semua bagian

terangkum oleh suatu ikatan cara yang paling sederhana adalah :

 Memberi warna yang sama pada dinding.

 Menutup lantai seluruhnya dengan ubin berdekorasi atau dengan permadani

( karpet ).

 Memanfaatkan garis-garis horizontal pada perabot secara bersambungan.

 Penggunaan jenis kayu atau pelapis yang sama.

 Selain itu, perlu dipilih benda – benda pengisi ruang sesuai dengan tingkatan

(7)

TATA RUANG YANG HARMONIS

Tata ruang yang harmonis adalah tata ruang yang memperhatikan semua unsur-unsur hidup seperti : kesan-kesan yang diciptakan oleh bentuk, warna dan bahan yang disatukan dalan suatu susunan yang sesuai atas dasar suatu pandangan atau ide pengaturan tertentu, karena ide inilah berbagai pasangan kontras dan unsur pemersatu mendapatkan bobot dan kedudukannya dalam rangka kompetisi keseluruhan.

Penyusunan harmonis, karena unsur-unsur diatur sesuai dengan tingkatannya

Contoh perumpamaan :

Dasar tata ruang dapat diibaratkan sama dengan musik orkes, bunyi setiap alat musik merupakan pendukung berbagai jenis-jenis suara, suara 1, 2 dan 3 sehingga suara terdengar merdu. Dalam tata ruang pun, watak bagian-bagian ditentukan dan dibedakan oleh ide komposisi mana yang memegang peranan pertama, kedua dan ketiga.

Misalkan pada contoh gambar diatas, kesan harmonis tercapai pada ruang tersebut karena semua suara teratur dengan baik, yaitu :

 Suara pertama diduduki oleh kelompok tempat duduk.

 Sedangkan dinding tirai dan permadani bertindak sebagai suara dua dan tiga.

Pada gambar dibawah ini, kesan harmonis tidak tercapai karena suara-suara dalam ruang tersebut memiliki kekuatan yang sama, campur-baur menjadi satu sehingga menghilangkan kesan masing-masing.

(8)

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN

DALAM

MENENTUKAN FURNITURE

Dalam kehidupan-kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan yang erat hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan hidup. Manusia hidup membutuhkan ruang lengkap dengan peralatan yang sesuai dengan keperluan seperti alat penerangan, alat pengatur udara, tempat duduk atau furniture dan lain sebagainya. Ruang kosong tanpa ada benda satupun tentu tidak akan memuaskan kebutuhan hidup tetapi apabila ruang tersebut telah dilengkapi dengan furniture, barulah ruang dianggap berfungsi dan dapat dioperasionalisasikan. Penyusunan furniture harus disesuaikan dengan kebutuhan kerja guna mendapatkan kenyamanan bagi si pemakai dan pemilihan furniture dan segi fungsi juga tidak dapat dipisahkan dengan faktor estetika. Dalam perencanaan kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis aktivitas, fungsi, maupun segi-segi visual yang kesemuanya saling berkaitan antara antara aspek yang satu dengan aspek yang lain. Setelah semua aspek tersebut terperhatikan, kemudian pada tahap berikutnya mengorganisir bagaimana cara menterjemahkan “ disain “.

Disain furniture dibagi atas dua kategori :

Furniture yang berbentuk case ( kotak ) termasuk chests, meja tulis, lemari buku, dan kursi yang tidak mempunyai pelapis, type furniture semacam ini di indonesia masih terbuat dari kayu sedang penggunaan bahan-bahan lain semakin populer.

(9)

Beberapa perabot membutuhkan penutup atau pelapis berupa taplak untuk meja, bed cover untuk di tempat tidur, dan masih banyak lagi perabot yang membutuhkan penutup.

Disain furniture terikat oleh berbagai macam aspek antara lain :

 Apa dan siapa yang akan mempergunakan furniture dalam ruang tersebut

tergantung dari :

- jenis pekerjaan

- Kelompok atau perorangan

- Pasangan setengah umur

- Laki-laki atau wanita

- Orang penting atau berada

- Orang yang sehat atau penderita cacat

Hal ini perlu diketahui karena kebutuhan mereka masing-masing berbeda.

 Posisi terhadap bentuk ruang.

Faktor geografi, type rumah, apartemen dan gaya arsitektur ikut menentukan letak dan bentuk tatanan dalam ruang. Misalnya ruang dari rumah didaerah pegunungan dengan ruang di daerah perkotaan, masing-masing mempunyai disain yang berbeda

Faktor tersebut besar pengaruhnya terhadap penentuan posisi, bahan bentuk maupun ukuran furnitur.

 Bagaimana bentuk yang diinginkan atau suasana yang ingin dicapai : setiap orang

(10)

Semua aspek perlu diperhatikan guna penentuan pemilihan bentuk furniture dan suasana ruang seperti yang diinginkan : elegant, sophisticated, formal, informal, exotic, santai, riang gembira, sederhana atau minimalis dan sebagainya.

Semua ini dapat dicapai dengan cara penciptaan disain yang orisinil dengan furniture yang tepat untuk masing-masing.

 Cost atau biaya yang diperlukan :

Keadaan ekonomi atau masalah biaya juga ikut menentukan pemilihan jenis furniture.

Disain furniture berkait erat dengan gaya hidup yang dapat untuk status penghuni dalam kedudukan dimasyarakat. Faktor kenyamanan, digunakan mutu barang yang baik, sehingga dihasilkan bentuk furniture yang kadang-kadang melampaui persyaratan minimal karena, sukar dirawat. Meskipun dalam pemakaiannya ternyata kurang nyaman tetapi bisa untuk mencerminkan gaya hidup orang-orang berada.

Disain kursi harus bisa menampung segala kegiatan dengan kondisi yang nyaman tetapi juga mampu menimbulkan kesan wibawa bagi orang yang mendudukinya.

Pengisian ruang dengan pemilihan disain furniture, merupakan pencerminan kepribadian seseorang. Kebutuhan yang berbeda-beda dalam satu ruang hendaknya disesuaikan dengan selera orang yang akan memakai tanpa mengesampingkan fungsi furniture.

Unsur pokok adalah “ manusia “ karena mereka yang akan mempergunakannya bisa jadi dia seorang anak, mungkin orang tua, bahkan mungkin dia seorang cacat tubuh ( handicaped person ) maka dalam penyiapan disain furniture harus dibedakan.

(11)

Setiap disain furniture diserasikan dengan perlengkapan-perlengkapan yang lain misalnya dalam garis, warna dan tekstur. Penampilannya dapat mewakili perasaan atau fungsi ruang dan apabila benda-benda tersebut digabung secara keseluruhan harus tercapai keharmonisan dalam suatu unit atau dalam satu kesatuan dalam ukuran-ukuran serta disesuaikan dengan dimensi ruang, barulah kemudian ditentukan bentuk-bentuk furniture. Unsur-unsur ergonomi, kenyamanan,fungsi,komposisi, keseimbangan ( balance ), irama ( rithme ) dan lain-lain dijadikan sebagai pertimbangan utama.

Furniture yang digunakan harus bisa melayani segala kebutuhan dan kegiatan manusia dan usahakan agar jangan sampai fungsi perabot tidak tercapai yang kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan perancang.

PENGARUH PSIKOLOGIS PADA KEBUTUHAN PERABOT

Aspek-aspek psikologis dari keinginan untuk beristirahat dibutuhkan kenyamanan dari furniture yang mereka gunakan.

Bekerja harus diimbangi dengan istirahat dan tidur yang cukup. Kelelahan bisa dinetralisir dengan tidur, oleh karena itu dibutuhkan furniture yang mampu untuk memberi kenikmatan tubuh manusia saat istirahat dan tidur.

Kursi merupakan perlengkapan tata ruang yang utama dan fungsinya dalam keadaan yang paling sederhana bisa berperan tanpa memperhatikan elemen-elemen lain, maka kehadiran kursi didalam ruang minimal harus ada.

Kualitas kursi dapat mewakili kedudukan sosial seseorang dalam masyarakatnya, seperti yang ada sekarang banyak orang-orang membeli kursi-kursi besar berukir agar tampak lebih berwibawa daripada pemenuhan fungsi.

(12)

Bagi orang-orang muda, sebaiknya mengambil sikap duduk dengan posisi ke depan atau ke belakang, dengan mengaktifkan secara lurus tulang punggung untuk menjaga kerampingan dari tulang punggung bagian bawah.

Pada posisi duduk normal, pinggul tertekan ke belakang dan tulang kemudi berada pada posisi hampir tegak lurus tepat diatas lantai. Kebanyakan cacat tubuh disebabkan oleh perputaran badan ke belakang sehingga tulang menjadi tertekan.

Kita kembali pada pembicaraan sikap menggambar yang sehat dengan mematuhi persyaratan sebagai berikut :

Pada posisi tersebut keteganga otot belakang harus di kurangi.

Para ahli menganalisa sikap-sikap duduk ternyata erat hubungannya dengan kebiasaan, kenikmatan dan anthropometric. Penelitian disain kursi yang layak bersangkutan dengan unsur kesehatan tubuh guna menjaga penambahan kekuatan tulang belakang. Sikap duduk yang nikmat harus memperhatikan pula kesehatan organ-organ tubuh yang lain.

Kebutuhan bentuk dan ukuran kursi seseorang akan berubah karena usia bartambah, dan kesehatan menurun. Seperti kita ketahui bahwa postur tubuh manusia terus berubah antara lain, akan menjadi bungkuk, gemuk, penglihatan dan pendengaran berkurang dan lain sebagainya.

Berikut ini gambaran bentuk kursi untuk sikap duduk manusia normal.

Tempat duduk untuk beristirahat.

Berdasarkan percobaan dari Grandjean dan Burandt.

Penilaian terhadap detil-detil konstruksi dari 2 macam kursi empuk ( easy chair ) dengan serentetan percobaan maka akan didapat ukuran-ukuran sebagai berikut :

 Tinggi tanganan kursi : Tinggi dari level tempat duduk.

(13)

Kemiringan kepala : sudut antara sandaran belakang dan sandaran kepala.

Ukuran pola dan tekstur, apakah sudah cocok untuk mendukung bentuk perabot?

Hal tersebut penting guna mempertinggi daya tarik perabot itu sendiri sedang intensitas warna pola atau warna-warna yang berani bisa mempengaruhi suasana ruang secara langsung.Keseimbangan formal yang simetris memberi kesan ruang menjadi luas dan mudah dicapai.

Pemikiran pertama yaitu masalah kebutuhan furniture yang memenuhi persyaratan, kemudian pada tahap berikutnya kita coba membuat beberapa alternatif dari komposisi konvensional ditambah dengan dasar pengetahuan ergonomic meja dan kursi beserta studi ruang maka akan kita dapatkan komposisi perabot menjadi sebagai berikut :

Dari berbagai macam percobaan, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam perancangan disain furniture perlu alat beberapa rekomendasi yang bisa memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan sebagai berikut :

 Kursi harus mempunyai kenyamanan mantap dari otot-otot tubuh, dengan

membawa penahan tulang punggung pada sikap duduk sempurna.

 Bagian belakang tubuh dalam sikap konvek di sekitar pinggang pada posisi

ketinggian tertentu, agar tulang punggung bisa bersatu dengan tulang pinggang dan membentuk sikap konkaf pada ketinggian dada.

 Landasan tempat duduk sebaiknya mempunyai kemiringan 20 derajat – 26

derajat sedang sudut antara sandaran dengan landasan sebesar 105 derajat – 110 derajat.

 Tinggi landasan duduk adalah 35 – 40 cm panjang kebelakang 47-48 cm

 Bantalan kursi harus cukup terisi, sesuai ketentuan bahwa bagian / punggung

(14)

TEMPAT DUDUK SAAT KERJA

Kursi kerja biasanya diberi sandaran karena dituntut untuk melayani sikap yang mendukung posisi punggung, sehingga tercapai kenyamanan yang lebih baik saat istirahat.

Saran-saran persyaratan kursi kerja

 Tinggi dandaran antara bahu dengan bantalan pinggang setinggi 18-20 cm di

atas permukaan tempat duduk.

 Penahan pinggang sebaiknya dapat diubah-ubah ( ajustable )

 Penahan pinggang setinggi 20-23 cm diatas permukaan tempat duduk,

Penahan pinggang setinggi 12-35 cm diatas permukaan tempat duduk.

Tempat diatas permukaan alas duduk, sandaran harus terbuka atau cekung sehingga apabila digunakan untuk duduk tegak, ischium bisa berputar ke belakang tanpa rintangan.

Penggunaan bantalan pinggang juga dianjurkan tetapi menurut Kroemer disarankan tidak melebihi 2 cm.

Ukuran bantalan pinggang Tinggi : 20 – 30 cm

Lebar : 300 – 37 cm

(15)

Penyelidikan terhadap karyawan kantor menunjukan bahwa mereka selalu menyesuaikan tinggi tempat duduk dengan permukaan meja kerja, Hal ini untuk menghindari rasa sakit pada lutut dan menjadikan bentuk tidak baik pada tubuh bagian atas.

Tinggi tempat duduk yang optimal sebaiknya diukur dari tinggi ambang permukaan meja.

Pada penyelidikan dasar tempat duduk ideal terdapat pada 27-30 cm dibawah permukaan meja kerja.

Apabila jarak vertikal 27-30 cm dapat diterima kemudian baru diukur tinggi tempat duduk dan yang bersifat umum mencapai 35-40 cm sudah dianggap cukup baik.Sebagian besar para profesional lebih menyukai tempat duduk kerja yang dapat distel, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan ketinggian yang dibutuhkan.

Tinggi meja tulis 68-72 cm, dan jarak dari ambang meja ke permukaan dari 38-53 cm. Meja yang mempunyai tinggi 78 cm maka kursi dapat distel antara 48 – 53 cm, dan sandaran distel dari 0 – 18 cm. Kursi dengan mekanisme yang demikian mungkin mahal untuk digunakan pada rumah tangga karena itu bila ada tempat duduk dengan tinggi 40 cm dianggap sudah memenuhi syarat.

Ukuran-ukuran dalam perhitungan ergonomi masih juga perlu memperhitungkan faktor-faktor ruang yaitu kemungkinan tentang adanya gerakan dan pergeseran dari perabot tersebut kearah depan, kebelakang, ke kiri atau ke kanan, maka penataan dalam ruang harus dapat menjamin kemudahan tersebut. Faktor-faktor lain seperti : pemeliharaan, kekuatan, kenyamanan dan biaya pembuatan tidak boleh mengorbankan keindahan bentuk furniture.

REKOMENDASI PERANCANG DISAIN KURSI MEJA

 Posisi kursi harus stabil. Keempat kaki harus terpisah sekurang-kurangnya selebar

dan sepanjang tempat duduk.

(16)

 Kursi dan kerja harus dianggap sebagai satu set. Meja kerja usahakan agar jarak

dari tempat duduk ke permukaan meja 25 cm, dan jarak dari tempat duduk dengan bagian bawah meja minimum 19 cm.

 Tempat duduk dibuat cekung pada bagian muka dan miring pada bagian belakang

3-5 derajat sedang pada tepi depan seyogyanya dibuat bulat.

 Panjang minimum 40 cm dan dimensi tempat duduk dibuat yang ideal.

 Sandaran dengan tinggi 55-60 cm vertikal diatas, tempat duduk, bantalan pinggang

dibuat agak cekung atau sedikit cekung setinggi dada agar otot-otot punggung bisa istirahat.

 Jika masih menyukai kursi meja tradisional yang menggunakan penyangga harus

dilengkapi dengan per supaya terasa empuk.

Penyangga pinggang setinggi 20-30 cm dan lebar 30-70 cm.

Sandaran belakang dan penyangga pinggang diberi sedikit tonjolan dengan radius 80-120 cm.

 Ketentuan-ketentuan untuk ketinggian pada tempat duduk.

- Tempat duduk non-adjustable tanpa sandaran kaki tinggi 38-40 cm.

- Tempat duduk non-adjustable dengan landasan kaki tinggi 45-48 cm.

- Jarak obyek dari tempat duduk yang adjustable 35-53 cm.

 Kursi kerja dilapisi busa pada tempat duduknya dan sandaran tubuh tidak boleh

tertekan lebih 2-3 cm. Lapisan penutup dipilih bahan yang dapat menyerap keringat lebih baik.

 Bahan pelapis harus kuat dan tahan lama, mudah dibersihkan, tekstur yang

memadai, kualitas sedang warnanya sesuai dengan perlengkapan lain yang telah ada dalam ruang yang didisain seperti, warna lantai, gordyn, permukaan meja dan material dekorasi lainnya.

(17)

dapat kembali pada bentuk semula seperti sebelum diduduki.

Sistem pengadaan perabot yang memadai dan tidak membedakan perlu dicapai dalam disain interior perkantoran.

TEMPAT DUDUK ( KURSI ) SERBAGUNA

Profil kursi serbaguna mempunyai penyangga yang melengkung dengan bentuk agak bundar berguna untuk menahan tulang pinggul dan tulang belakang pinggul yang terletak antara 7-20 cm diatas titik terdalam dari tempat duduk dengan sandaran agak cembung.

Tinggi sandaran minimal 85 cm dari lantai dengan syarat bahwa titik tertinggi dari tempat duduk tidak lebih dari 43 cm sandaran sebaiknya memakai lapisan untuk penyangga pinggang.

Landasan duduk sebaiknya dicetak sedemikian rupa agar bagian pinggul datar sedang bagian paha belakang agak naik, dan berfungsi sebagai tempat sandaran. Hendaknya dijaga agar sandaran dengan penyangga pinggang masih bisa digunakan untuk orang kecil kedalaman alas duduk bantalan pinggang ke bagian tepi tidak boleh lebih 43 cm, karena landasan duduk yang dalam akan menyebabkan pinggul bergeser ke muka sehingga punggung tidak bisa menyangga bagian tulang belakang.

Lebar tempat duduk rata-rata 40 cm. Untuk kedalaman alas duduk dianjurkan agar kurang lebih 1 cm dari standar shackel yaitu antara 40-43 cm.

Tinggi tempat duduk dari permukaan lantai tergantung pada profil dan postur pemakai.

Alas duduk yang tinggi pada bagian paha harus mempunyai ketinggian 43 cm pada bagian depan sedang pada bagian paha dapat diberi sedikit lengkungan.

(18)

Disarankan untuk memakai lapisan karet busa setebal 2-4 cm diseluruh permukaan tempat duduk dan secara ergonomics lebih nyaman lagi bila ditambah bantalan. Kondisi tersebut dibutuhkan untuk meratakan tekanan saat duduk dan agar terbagi secara lebih luas dan kecuali itu juga dimaksud untuk memberi daya tahanyang lebih baik saat digeser.

Bahan pelapis harus dapat menyerap udara dan uap air, tahan terhadap gesekan dan dapat menyerap panas, dengan diberi lubang-lubang pada tempat duduk dan sandaran.

Kursi serbaguna harus bisa berkompromi dengan fungsi lain untuk melayani sikap duduk yang berbeda-beda. Sudah barang tentu kursi serbaguna harus bisa memuaskan bagi si pemakai, untuk melayani pada tiap keadaan dengan penuh kenyamanan.

Kebutuhan kursi untuk ruang rapat dan tempat-tempat lain dimana kebutuhan khususnya belum dapat diduga sebelumnya maka sebaiknya berukuran rendah karena pada umumnya ukuran rendah lebih disukai daripada kursi berukuran tinggi. Kursi serbaguna bisa digunakan pada ruang tamu atau ruang-ruang tunggu yang tidak membutuhkan waktu yang lama.

Menurut wotika persyaratan-persyaratan untuk suatu kursi direkomendasikan sebagai berikut :

 Kursi serbaguna harus mudah digerakkan kedepan maupun ke belakang.

 Pada bagian belakang dibuat penonjolan yang tidak terlalu drastis agar dada

tidak terlalu cembung, dengan tinggi 85 cm dari lantai.

 Bila diduduki tinggi bantalan kursi tidak kurang dari 43 cm di atas lantai.

 Tinggi bangku antara 43-46 cm.

 Disarankan agar dilapisi karet busa setebal 2-4 cm pada seluruh permukaan

(19)

Mengingat bahwa kegiatan sehari-hari ditempat tinggal bisa dibagi dalam tiga jenis aktivitas yang berbeda yaitu kegiatan pada pagi hari, siang dan yang satunya lagi aktivitas di malam hari, maka perabot yang tersedia perlu disesuaikan dengan luas ruang yang masing-masing berbeda.

Didaerah kegiatan yang dilakukan pada siang guna melayani berbagai macam kegiatan berbeda dengan kegiatan malam yang mempunyai fungsi untuk beristirahat dan tidur.

Semua ini merupakan faktor penting bagi kesehatan dan untuk menjaga agar tercapai keseimbangan emosi dalam hidup.

Daerah untuk malam hari harus terasa nyaman, intim atau akrab, berselera tinggi dengan perlengkapan yang lebih baik dan hal ini bisa dimungkinkan karena sejak dimulainya tahap perencanaan sampai tahap akhir perancang masih mempunyai kebebasan untuk mengembangkan fantasi dan bereksperimentasi.

Kebutuhan furniture untuk ruang tidur.

Ranjang untuk tidur sebagai perabot paling banyak membutuhkan perawatan terutama pada pagi hari, cara yang benar dan baik dalam membereskan atau membenahi tempat tidur dikerjakan dengan sikap jongkok atau berlutut pada satu kaki dilantai. Bagi pelayan yang mempunyai sakit punggung harus dijaga agar postur tubuh tidak terganggu demi kebaikan ruas-ruas tulang belakang.

Banyak juga yang melakukan dengan menekuk lutut atau pinggul dan sikap ini bisa dibenarkan bila tempat tidur yang melebihi tinggi dari 50 cm.

Kebutuhan ruang untuk membereskan tempat tidur dalam ergonomi direkomendasikan sebagai berikut :

(20)

Minimum Maksimum

Ranjang rendah ( 40 cm ) 95 cm 100 cm

Ranjang tinggi ( 50 cm ) 66 cm 80 cm

Ruang kerja yang dibutuhkan sebagai standart dibrberapa negara berkisar antara 40-85 cm.Di Inggris berlaku peraturan bahwa disekeliling tempat tidur masih harus tersedia ruang untuk lewat selebar 70 cm atau 40 cm dan minimum cukup untuk membereskan tempat tidur dan membersihkan lantai bawah tempat tidur.

Kasur menurut Selart mempunyai tiga syarat yang harus dipenuhi untuk menjaga kesehatan saat tidur :

Kenyamanan di saat berbaring

Daya simpan panas yang baikPenyerapan keringat yang baik

Kenyamanan di saat berbaring terutama bagi para penderita reumatik, hendaknya dijaga agar punggung tetap sempurna dan sambungan tulang sakit harus dibebaskan dari tegangan otot-otot dan berat tubuh.

Oleh karena itu kasur harus dapat memberi dukungan yang sama rata kepada seluruh tubuh dalam segala posisi dan bila kembali melesat pada bentuk semula setelah terpakai.

(21)

Rekomendasi ukuran-ukuran ranjang tidur yang ideal adalah sebagai berikut :

 Panjang 210 cm

 Lebar ( 1 orang ) 100-200 cm

 Lebar ( 2 orang ) 180 cm

 Tinggi dari lantai 60-70 cm

 Ruang sekeliling tempat tidur 66-100 cm

 Spring bed dan kasur harus fleksibel, mengikuti sikap manusia saat tidur agar

tulang belakang dapat terbentuk dengan sempurna sementara otot-otot dapat rileks.

 Tempat tidur yang mempunyai alas keras merupakan problem tersendiri namun

demikian terdapat sekelompok orang yang menyukainya untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

PEMILIHAN FURNITURE UNTUK RUANG KELUARG

Ruang keluarga merupakan pusat pertemuan kehidupan rumah tangga dianggap penting daripada ruang-ruang lainnya, begitu pula dengan ruang tidur yang selalu didahulukan sebagai ruang utama oleh orang-orang yang sedang membangun rumah.

(22)

kursi malas, menonton TV, mendengarkan siaran radio, menikmati musik baik untuk keluarga sendiri maupun bersama dengan temandisainer yang baik akan menata atau mengatur ruang dengan fungsi yang berlain-lainan atau berkesinambungan walau ruangnya sempit sekalipun. Sekarang telah menjadi kebiasaan umum, ruang keluarga dan ruang makan menyatu dan bersambungan.

Ruang tengah dijadikan sebagai inti atau center point dari rumah, sehingga perlu diberi perhatian yang lebih besar dengan membuat karakter kuat agar ruang tersebut tampak menjadi lebih penting. Seperti telah dikatakan berulang kali, bahwa suatu tempat tinggal harus dapat mewakili dan bahkan menjadi cermin kepribadian kita. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat menjelaskan apa yang sebenarnya diinginkan oleh seorang desainer, tetapi sebaiknya bagi desainer juga harus berhati-hati untuk tidak mengekang keinginan klien dengan jalan memaksakan selera sendiri, penyelesaian untuk perbedaan tersebut diusahakan dengan membuat pilihan pada keinginan klien atau bekerja sama sehingga bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Arti dari sidang partition atau folding door hendaknya jangan diabaikan begitu saja karena maksudnya untuk membentuk pembagian daerah yang cukup jelas dalam ruang tanpa membuat pengelompokan yang hakiki dan permanen. Memang tidak ada aturan yang tegas dalam mendisain interior tetapi yang penting adalah bahwa penghuni harus bisa menikmati tempat tinggal dengan sepuas-puasnya serta mampu memperlihatkan kepribadian dan status sosialnya di masyarakat.

DISAIN FURNITURE UNTUK RUANG TIDUR

(23)

Kemajuan teknik telah berhasil membuat bentuk dapur menyerupai laboratorium klinik dengan perlengkapan serba elektris, praktis, sehat terorganisasi dengan baik, didukung perlengkapan yang sistem kerjanya serba otomatik dan terbuat dari bahan aluminium dan stainless steel yang mudah dalam perawatan.

Orang-orang masa kini menyukai kehidupan di “ dapur “ karena disamping fungsinya untuk tempat masak juga digunakan sebagai tempat untuk bersosialisasi dengan sikap duduk makan dan bercengkrama. Penggunaan bahan kayu atau jenis bahan-bahan lain dimaksud untuk memperindah bentuk dapur agar bobotnya sama seperti ruang-ruang yang lain.

Pemilihan bahan-bahan material dapur dicari yang sangat praktis dan menarik agar tampak sophisticated dan mudah dirawat. Walaupun peralatan-peralatan tersebut mahal harganya, tapi bisa memberikan keuntungan bagi pemilik. Bagi mereka yang mampu membuat dapurnya sendiri diusahakan untuk mengkombinasikan keindahan bentuk perlengkapan yang sesuai kemajuan teknik dengan cara-cara memasak yang lebih efisien.

Pada realitanya seorang desainer kadang-kadang dalam pemilihan furniture kurang memanfaatkan ruang semaksimal mungkin. Pada keadaan tertentu dimana kesempatan merencana interior tidak memungkinkan, maka desainer dituntut untuk bisa menciptakan sendiri furniture yang dibutuhkan dan disinilah letak perbedaan yang hakiki antara methode desain baru dengan methode yang lama. Dalam methodologi disain yang baru perencana disain interior dilibatkan secara langsung sejak awal perancangan bangunan.

KEBUTUHAN FURNITURE UNTUK RUANG MAKAN

Kita biasa makan di ruang makan tetapi kebiasaan tersebut cenderung mulai banyak ditinggalkan, kesukaan yang baru yaitu menciptakan ruang makan dengan suasana khusus yang lebih bersuasanakan santai, tenang dan terpadu dengan lingkungan.

(24)

Disain ruang dapur yang disatukan dengan alam lingkungan dengan cara memasukkan suasana luar yang serasi, sejuk, kehijauan taman melalui jendela kaca yang luas dan sekaligus sebagai pusat pengawasan ke seluruh rumah dan halaman atau tamu yang datang.

Sistem pencahayaan pada ruang dapur harus terang dan jelas terutama pada daerah service sedang pada daerah makan bisa dibuat remang-remang ( redup ). Sebagai usaha menciptakan suasana romantis. Selera adat istiadat dan kebiasaan budaya makan dari masyarakat setempat harus dipelajari dan diperhitungkan guna mendapatkan disain ruang makan yang memenuhi harapan penghuni. Misalnya bagi masyarakat Sunda lebih menyukai ruang makan tanpa kursi berupa bale-bale dimana orang bisa duduk bebas dalam jumlah orang yang banyak.

KEBUTUHAN FURNITURE UNTUK KAMAR MANDI

Kita telah menerima dasar pemikiran bahwa ruang tamu merupakan tempat yang representatif bagi tamu yang berkunjung tetapi lain lagi dengan kamar mandi yang masih dianggap sebagai pelengkap rumah yang berfungsi biologis sehingga diletakkan secara tersembunyi dan hanya diberlakukan sebagai unsur utilitas atau service semata. Kebiasaan tersebut mungkin disebabkan oleh naluri atau tradisi dari nenek moyang, yang menganggap bahwa membuang air besar masih dianggap kurang sopan atau tabu bila dikedepankan pada umum, lain halnya dengan orang-orang romawi yang sangat memperhatikan kebersihan tempat mandi dan kebiasaan tersebut sangat terkenal.

(25)

Disain dinding keramik yang berwarna tunggal kini telah berubah menjadi disain yang berani dengan mempergunakan warna-warna cerah dari bahan-bahan seperti : kayu, fibre, stainless steel, marmer, mozaik dan sebagainya.

Furnising tidak terbatas pada alat-alat sanitasi dan lantai serta dekorasi dinding, tapi juga meliputi peralatan-peralatan mandi dengan jangkauan yang lebih luas ; almari, rak, cermin, system pencahayaan khusus yang kesemuanya tertuju untuk kebutuhan kenyamanan dan efisiensi sebelum dan sesudah mandi.

Pilihan yang berhati-hati terhadap bahan, warna, peralatan serta perlengkapan akan menjadikan kamar mandi terlihat lebih fantastis tidak saja membantu agar daerah tersebut menjadi lebih terhormat tetapi juga dapat untuk memperlihatkan selera kepribadian suatu tempat tinggal dari pemilik.

DISAIN INTERIOR KAMAR ANAK

Anak-anak membutuhkan tempat dimana mereka bisa tumbuh berkembang dengan bebas, dan ungkapan perasaan seperti pengembangan daya kreativitas.

Tuntutan tersebut terus tumbuh dan berkembang setiap hari, dari permainan baru yang bisa ditemukan pada dunia anak-anak itu sendiri.

Ruang terbuka dari alam dibawa masuk ke dalam rumah untuk membantu perkembangan anak secara total dengan melengkapi berbagai medium, terutama untuk pengenalan isi, karakter dari bentuk-bentuk mainan yang bisa untuk membantu aktivitas si anak dalam menumbuhkan daya imajinasi dan kualitas karya kedalam bebtuk-bentuk visual dan penuh kreativitas.

(26)

Hal yang lebih penting lagi yaitu bagaimana mengusahakan agar suasana tidak terlalu formal dengan memberi aksen yang sesuai dengan jiwa si anak seperti poster, white board, lukisan, tangga tali untuk senam dan mungkin kotak karton yang besar untuk dibuat mainan.

Ruang dalam dunia anak merupakan sebuah dunia kecil, bagaikan rumah bagi dirinya sendiri yang berada di dalam rumah besar milik orang tuanya. Anak-anak menyukai warna dan benda apa saja yang dapat membantu untuk mengembangkan daya hayal mereka. Bagi mereka ruang merupakan mainan yang besar beraneka warna dan tempat hidup yang segembira mungkin. Phisik mereka tumbuh cepat, selera dan kebiasaan-kebiasaannya juga terus berubah mengikuti pertumbuhan sehingga furnising tidak perlu rumit dan mahal, karena tidak digunakan untuk waktu yang lama.

Pada ruang anak akan lebih baik jika tersedia beberapa benda yang sederhana tapi dapat membantu daya imajinasi dan kreativitas. Faktor penting bagi pertumbuhan seorang anak adalah “ kebebasan “ yang tidak dapat dibeli di department store atau boutique, tetapi diberikan dengan penuh kasih sayang secara hati-hati dalam diri mereka dari hari ke hari dengan tiada putusnya.Ruang anak sebagai kerangka lingkungan alamiah merupakan elemen yang penuh vitalitas tetapi hendaknya tetap memilih unsur ketenangan sehingga menjadikan anak merasa betah tinggal dirumah.

Kehidupan anak dengan alam lingkungannya mempunyai hubungan erta yang kelak dapat ikut membantu pembentukan karakter bagi dirinya. Biarlah anak menemukan unsur-unsur pribadi dari dirinya sendiri. Sedangkan orang tua disana dituntut untuk membantu mentediakan prasarana dan sarana tetapi bukan dengan menciptakan suasana yang harus diterima oleh si anak.

Referensi

Dokumen terkait

Pada periode ini, terjadi perubahan gaya ekonomi komunikasi yang menjadikan perekonomian semakin menguat karena hadirnya berbagai kemajuan dibidang teknologi

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PERENCANAAN PERBAIKAN

Apabila pompa air tersebut mengalami perubahan suhu yang melebihi tingkat kepanasan dari batas yang telah di tentukan, maka secara otomatis buzzer akan berbunyi, lalu

Taman Rekreasi, merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang berdiri sendiri atau terletak di antara batas-batas bangunan/prasarana kota lain dengan bentuk teratur/tidak

Kempeskan katup yang bersimbol A (aspirate), Sedot cairan ke atas, dengan menekan bagian atas S (suction), Kemudian tekan katup E untuk mengeluarkan cairan

Terlepas dari motif imigran datang ke Denpasar yang saya rasa semua orang sudah pasti mengerti, dalam tulisan ini saya kemudian lebih mencoba memahami

[r]

[r]