• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Kompetensi Lulusan dan Model Pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Standar Kompetensi Lulusan dan Model Pen"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

REVISI

KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, SKL, SERTA MODEL PENILAIAN KURIKULUM 2013

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu : H. Nur Khoiri, M.Ag

Disusun oleh :

Aldi Gunawan (123111025)

M. Fathurrochman (123111110)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

(2)

I. PENDAHULUAN

Mulai tahun pelajaran 2013/2014 dunia pendidikan di Indonesia sudah memberlakukan Kurikulum 2013. Semangat ingin tahu tentang kurikulum baru ini sangat terlihat dikalangan dunia pendidikan secara umum, baik guru, ataupun praktisi dan pemerhati pendidikan. Semua guru tentu saja sangat berkepentingan dengan informasi ini karena merekalah ujung tombak pendidikan dan yang akan menggunakannya.

Adapun agenda besar yang terdapat dalam kurikulum 2013 adalah untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Dengan kreativitas, anak-anak bangsa mampu berinovasi secara produktif untuk menjawab tantangan masa depan yang semakin rumit dan kompleks.1

Memang terdapat sedikit perubahan yang signifikan dalam aspek-aspeknya, misalnya terdapat pada standar kompetensi yang dirubah menjadi kompetensi inti, serta pada proses penilaian yang begitu kompleks. Oleh karena itu, dalam tulisan ini, penulis ingin mencoba menjelaskan beberapa aspek-aspek yang terdapat dalam kurikulum 2013, khususnya pada aspek penilaian sebagaimana yang tercantum dalam Permendikbud no. 66 tahun 2013, yang merupakan revitalisasi dari kurikulum sebelumnya.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian Kompetensi Inti dalam kurikulum 2013? 2. Apakah pengertian Kompetensi Dasar dalam kurikulum 2013? 3. Bagaimanakah Standar Kompetensi Lulusan dalam kurikulum 2013?

4. Bagaimanakah model penilaian dalam kurikulum 2013 sebagaimana yang tercantum dalam Permendikbud no. 66 tahun 2013?

5. Apa saja Jenis-jenis penilaian dalam kurikulum 2013?

III. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

1. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini antara lain untuk:

a. Mengetahui kompetensi inti pada kurikulum 2013 b. Mengetahui kompetensi dasar pada kurikulum 2013

c. Mengetahui standar kompetensi lulusan pada kurikulum 2013 d. Mengetahui model penilaian pada kurikulum 2013

2. Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

(3)

a. Guru

Sebagai bahan pembelajaran untuk memahami lebih dalam tentang Kurikulum 2013.

b. Civitas Akademika

Sebagai bahan rujukan dalam membuat karya ilmiah atau pun karya tulis lainnya dalam pembahasan Kurikulum 2013.

IV. KAJIAN TEORI

Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris, competence

yang berarti kecakapan dan kemampuan. Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.2

Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Sementara itu tentang penilaian, sebagaimana juga yang termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

Sedangkan dalam Depdiknas tahun 2008 juga dinyatakan secara lebih tegas bahwa penilaian adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.3

V. PEMBAHASAN

2Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta: Kencana, 2011).

3Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Perancangan Pembelajaran Prosedur RPP yang Sesuai Dengan

(4)

A. Kompetensi Inti dalam Kurikulum 2013

Kompetensi Inti atau sering disingkat KI merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan melalui pembelajaran dalam setiap mata pelajaran; sehingga berperan sebagai integrator horizontal antar matapelajaran. Kompetensi Inti tidak mewakili mata pelajaran tertentu.

Dilihat dari fungsinya, Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organizing element) Kompetensi Dasar (KD), baik organisasi secara vertikal maupun secara horizontal. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar ialah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas ke kelas di atasnya atau satu jenjang pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Sehingga dalam hal ini memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik.

Sedangkan organisasi horizontal Kompetensi Dasar yaitu keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda, dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama, sehingga terjadi proses saling memperkuat.4

Menurut Prof. E. Mulyasa, kompetensi Inti bukan untuk diajarkan, tetapi untuk dibentuk melalui berbagai tahapan proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang relevan. Setiap mata pelajaran harus mengacu pada pencapaian dan perwujudan kompetensi inti yang telah dirumuskan. Dengan kata lain, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada setiap kelas di setiap satuan pendidikan harus diacukan dan ditujukan pada pembentukan kompetensi inti.

Kompetensi Inti juga merupakan operasionalisasi atau penjabaran dari Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Oleh karena itu, Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.5

Penjabaran Kompetensi Inti dari Standar Kompetensi Lulusan tersebut ialah sebagai berikut:6

KI 1: Menjabarkan SKL dalam ranah Spiritual

4E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, hlm. 174 5E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, hlm. 174

(5)

KI 2: Menjabarkan SKL dalam ranah Sosial KI 3: Menjabarkan SKL dalam ranah Pengetahuan KI 4: Menjabarkan SKL dalam ranah Ketrampilan

Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (KI 3) dan penerapan pengetahuan (KI 4).7

B. Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013

Pengertian Kompetensi Dasar dalam kurikulum 2013 sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pengertian Kompetensi Dasar pada kurikulum KTSP. Kompetensi Dasar pada dasarnya adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan.8

Dalam kompetensi dasar, ada 6 aspek yang terkandung di dalamnya. Aspek atau ranah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengetahuan (knowledge); yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.

2. Pemahaman (understanding); yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu.

3. Kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

4. Nilai (value); yaitu suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.

5. Sikap (attitude); yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.

6. Minat (interest); adalah kecendrungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan.9

Dalam kurikulum 2013, Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dijabarkan dari KI 1 - 4. Dimana dalam kurikulum 2013, penjabaran dari KI 1 – 4 tersebut telah ditentukan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum sebagaimana Permendikbud Nomor 67

7E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, hlm. 175

8 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Permada Media,

2011), hlm. 56

(6)

tahun 2013 untuk SD/MI, nomor 68 tahun 2013 untuk SMP/MTs, nomor 69 tahun 2013 untuk jenjang SMA/MA, nomor 70 tahun 2013 untuk SMK/MAK.10

Contoh Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Mapel PAI kelas VII SMP:11

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1. Menghayati Al-Qur’an sebagai implementasi dan pemahaman rukun iman.

Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1. Menyajikan contoh perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani al-Asmaul Husna: Al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir.

C. Standar Kompetensi Lulusan dalam Kurikulum 2013

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan. Standar Kompetensi Lulusan

(7)

digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.12 Secara garis besar ketentuan tentang standar

kompetensi lulusan dideskripsikan sebagai berikut:

a. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penemuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

b. Standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau mata kuliah.

c. Standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.13

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan. Selain itu, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) juga menjadi bahan monitoring dan evaluasi terhadap kebutuhan lulusan pendidikan dan kebutuhan peserta didik, baik lokal, nasional, maupun global. Selanjutnya hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.14

Pada kurikulum 2013, SKL untuk Pendidikan Dasar dan Menengah telah tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 54 tahun 2013. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:15

1. SKL SD/MI/PAKET A

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah,

12Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2013), hlm. 133

13E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, hlm. 24

14https://www.academia.edu./8678672/Analisis_SKL_KI_KD_K13 diakses pada 14 Maret 2015, pukul

10.30 WIB

(8)

sekolah, dan tempat bermain.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Ketrampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang

produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

2. SKL SMP/MTs/PAKET B

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan

konseptual, dam prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

Ketrampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang

efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.

(9)

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan

konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Ketrampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang

efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

D. Penilaian Kurikulum 2013

Sistematika penilaian pada kurikulum 2013 pada dasarnya telah tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan sebagaimana yang terlampir dalam makalah ini. Salah satu konsekuensi dari pengamalan Undang-undang No. 66 tahun 2013 adalah pembelajaran lebih mengedepankan kaidah-kaidah pendekatan saintifik atau ilmiah. Upaya penerapan Pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untuk dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut.16

1. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Kurikulum 2013

Adapun prinsip penilaian dalam peraturan baru (Pemendiknas No 66 tahun 2013) tersebut sebagai berikut:

16Ahmad Sudrajat. 31 Januari 2008. Teori Pendidikan dan Kurikulum,

(10)

a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.

b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.

d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.17

Sedangkan pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

2. Model Penilaian Kurikulum 2013

Dalam kurikulum 2013 mengisyaratkan penggunaan penilaian otentik (authentic assesment), dimana siswa dinilai kesiapannya, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.

Pada kurikulum 2013 skala nila tidak lagi 0 – 100, melainkan 1 – 4 untuk aspek kognitif dan psikomotor, sedangkan untuk aspek afektif menggunakan SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang. Skala nilai 1 – 4 dengan ketentuan kelipatan 0,33.18

17Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian

Pendidikan, hlm. 3

(11)

Diantara aspek penilaian pada kurikulum 2013 adalah penilaian knowlidge, penilaian

skill, dan penilaian sikap. a. Penilaian Sikap

1) Sikap (spiritual dan sosial) untuk LHB terdiri atas sikap dalam mata pelajaran dan sikap antar mata pelajaran. Sikap dalam mata pelajaran diisi oleh setiap guru mata pelajaran berdasarkan rangkuman hasil pengamatan guru, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal, ditulis dengan predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), atau Kurang (K). Sikap antar mata pelajaran diisi oleh wali kelas setelah berdiskusi dengan semua guru mata pelajaran, disimpulkan secara utuh dan ditulis dengan deskripsi koherensi.

2) Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antar teman, dan jurnal catatan guru.

3) Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap tertentu sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).

4) Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai berikut:

Bentuk Nilai Nilai (Angka)

SB = Sangat Baik = 80 – 100 B = Baik = 70 – 79 C = Cukup = 60 – 69 K = Kurang = < 60 (Contoh penilaian sikap lampiran 2)

b. Penilaian Pengetahuan

Adapun bentuk penilaian pengetahuan terdiri atas: 1) Nilai Proses (Nilai Harian = NH)

2) Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS), dan 3) Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS). c. Penilaian Keterampilan

Penilaian Ketrampilan terdiri atas: Nilai Praktik, Nilai Projek dan Nilai Portofolio (Contoh lampiran 3). Penilaian rapor untuk pengetahuan dan keterampilan menggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan setiap aras (tingkatan) diberi predikat sebagai berikut:

(12)

Huruf Nilai angka Huruf Nilai angka

A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 – 2,33

A- : 3,34 – 3,66 C : 1,67 – 2,00

B+ : 3,01 – 3,33 C- : 1,34 – 1,66

B : 2,67 – 3,00 D+ : 1,01 – 1,33

B- : 2,34 – 2,66 D : < 1,00

3. Tekhnik dan Instrumen Penilaian Kurikulum 2013

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa standar penilaian pada kurikulum 2013 lebih menekankan pada pada prinsif-prisif kejujuran, yang mengedepankan aspek-aspek berupa

knowlidge, skill dan attitude. Salah satu bentuk dari penilaian itu adalah penilaian otentik . Penilaian otentik disebutkan dalam kurikulum 2013 adalah model penilaian yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung berdasarkan tiga komponen di atas. Diantara teknik dan isntrumen penilaian dalam kurikulum 2013 sebagai berikut.

a. Penilaian kompetensi sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. c. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan :

1) Substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;

(13)

3) Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.19

4. Mekanisme dan Prosedur Penilaian Kurikulum 2013

Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, pemerintah dan/atau lembaga mandiri. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional. Selain bentuk-bentuk penilaian di atas, dilakukan juga perencanaan pemberian ulangan haruan sesuai dengan RPP yang telah disusun, melaksanaan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedural yang telah ditentukan seperti: menyusun kisi ujian, mengembangkan instrumen, yang dilanjutkan dengan ujian.

5. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian Kurikulum 2013 a. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Adapun penilaian terhadap peserta didik dapat dilihat sebagai berikut.

1) Proses penilaian di awali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.

2) Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.

3) Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut.

4) Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai

19Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian

(14)

balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.

5) Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:

a) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.

b) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.

6) Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan. 7) Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik

selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas

b. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan 1) menentukan kriteria minimal tingkat kompetensi;

2) mengoordinasikan semua nilai-nilai ulangan; 3) menyelenggarakan ujian sekolah; dan seterusnya.20

c. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah

Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional dan ujian mutu Tingkat Kompetensi.21

E. Jenis – Jenis Penilaian Dalam Kurikulum 2013

Adapun jenis-jenis penilaian dalam kurikulum 2013 meliputi 3 aspek, yaitu penilaian kompetensi sikap (afektif), penilaian kompetensi pengetahuan (kognitif), dan penilaian kompetensi keterampilan (psikomotorik).

1. Penilaian Kompetensi Sikap

Ada 4 jenis dalam penilaian kompetensi sikap, yaitu : a. Penilaian Observasi

20Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian

Pendidikan, hlm. 7-8

21Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian

(15)

Yaitu penilaian dengan metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.22

b. Penilaian Diri

Yaitu suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.23

c. Penilaian Teman Sejawat

Yaitu teknik penilaian dengan cara meminta siswa untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal terkait dengan pencapaian kompetensi.24

d. Penilaian Jurnal

Yaitu penilaian dengan mencatat informasi hasil pengamatan tentang kelebihan dan kelemahan peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Ada 2 jenis penilaian kompetensi pengetahuan, yaitu: a. Penilaian Tes Tulis

Yaitu penilaian tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya. Tes tulis merupakan suatu tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara tertulis.

b. Penilaian Tes Lisan dan Resitasi

Yaitu penilaian tes yang diberikan guru kepada siswa dalam bentuk pertanyaan secara langsung dan diungkapkan dengan cara lisan.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Ada 3 jenis penilaian kompetensi keterampilan, yaitu: a. Penilaian Unjuk Kerja atau Kinerja

22M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2002), hlm. 149

23Asep Jihad dan abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2008), hlm. 116-117

24Eko Putro Widoyoko, Penilaian Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Kunci Sukses

(16)

Yaitu penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaan/tugas. Tujuan penilaian unjuk kerja adalah untuk mengetahui apa yang siswa ketahui dan apa yang mereka lakukan. Dengan demikian penilaian unjuk kerja tersebut harus bermakna, autentik dan dapat mengukur penguasaan siswa.

b. Penilaian Proyek

Yaitu kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, penyelidikan dan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran dan indikator/topik tertentu secara jelas.

c. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio pada dasarnya adalah menilai karya-karya peserta didik berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Semua tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan, dan diakhir satu unit program pembelajaran diberikan penilaian. Dalam menilai dilakukan diskusi antara peserta didik dan guru menentukan skornya.25

VI. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari pemaparan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Kompetensi Inti merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan melalui pembelajaran dalam setiap mata pelajaran, berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi Dasar (KD), dan merupakan operasionalisasi atau penjabaran dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

2. Kompetensi Dasar pada dasarnya adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukan bahwa siswa telah menguasai standar

25Drs. H. Mgs. Nazarudin, Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep, Karakteristik Dan

(17)

kompetensi yang telah ditetapkan. Ada 6 aspek yang terkandung di dalamnya, yaitu: Pengetahuan, pemahaman, Kemampuan, Nilai, Sikap, dan Minat. Dalam kurikulum 2013, Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dijabarkan dari KI 1 - 4. Dimana dalam kurikulum 2013, penjabaran dari KI 1 – 4 tersebut telah ditentukan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum sebagaimana Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 untuk SD/MI, nomor 68 tahun 2013 untuk SMP/MTs, nomor 69 tahun 2013 untuk jenjang SMA/MA, nomor 70 tahun 2013 untuk SMK/MAK.

3. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) juga menjadi bahan monitoring dan evaluasi terhadap kebutuhan lulusan pendidikan dan kebutuhan peserta didik, baik lokal, nasional, maupun global. Pada kurikulum 2013, SKL untuk Pendidikan Dasar dan Menengah telah tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 54 tahun 2013.

4. Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi atau bukti melalui pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran. Model penilaian pada kurikulum 2013 pada dasarnya telah tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

5. Jenis-jenis penilaian dalam kurikulum 2013 meliputi 3 aspek, yaitu penilaian kompetensi sikap (afektif), penilaian kompetensi pengetahuan (kognitif), dan penilaian kompetensi keterampilan (psikomotorik). Penilaian kompetensi sikap mencakup: penilaian observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat, dan penilaian jurnal. Penilaian kompetensi pengetahuan mencakup: penilaian tes tertulis dan penilaian tes lisan. Sedangkan penilaian kompetensi keterampilan mencakup: penilaian unjuk kerja, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.

B. Saran

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosadakarya.

https://www.academia.edu./8678672/Analisis_SKL_KI_KD_K13

Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

(19)

Mulyasa, E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosadakarya.

Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana.

Nazarudin. 2007. Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep, Karakteristik Dan Metodologi Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Umum. Yogyakarta : Teras.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

PSG LPTK RAYON 206 IAIN WALISONGO, PLPG 2013: Implementasi Kurikulum 2013.

Purwanto, M. Ngalim. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosadakarya.

Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Permada Media.

Sudrajat, Ahmad. 31 Januari 2008. Teori Pendidikan dan Kurikulum, (http://akhmadsudrajat.wordpress.com, diunduh 31 Maret 2015).

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis yang diperoleh dapat diketahui bahwa implementasi nilai-nilai Islam berhubungan posotif terhadap respon masyarakat yaitu diketahui bahwa N atau jumlah data

Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi mengenai Pemilihan Umum di Indonesia, proses Pemilu Presiden/ Wakil Presiden dan Pilkada, lembaga- lembaga negara serta

Dari data yang diperoleh kondisi terbaik untuk mereduksi TSS adalah pada kuat arus 2,5 Ampere dengan waktu kontak selama 120 menit, yaitu menghasilkan efisiensi

Dengan membaca CINEMAGS, ingin mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan dunia mengenai film dan perfilman.. Dengan

Nilai budaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sistem nilai yang berupa konsep-konsep mengenai segala sesuatu yang dinilai berharga dan berfungsi

Sehingga konsekuensinya bank tidak mengakui terjadinya peralihan kredit kepemilikan rumah subsidi yang dibuat oleh debitur KPR subsidi kepada pihak ketiga, dan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, algoritma K-Means mampu mengelompokan calon penerima beasiswa bidik misi ke dalam 4 cluster, yang mana cluster 0 berarti

Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang dialami individu, program pelayanan, tujuan dan pelaksanaan