• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urgensi Dan Pemahaman Materi Al.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Urgensi Dan Pemahaman Materi Al.docx"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Urgensi Pemahaman Materi Al – Qur’an Hadits

Kepada Peserta Didik

Tujuan

“Dibuat untuk Memenuhi Tugas”

Mata Kuliah PembelajaranAl – Qur’an Dan Hadits

Penyusun

Kelompok 1 ( Satu

)

- Muhammad Andrian

- Khadijah

- Berlian Habibi

Semester : V-A Tarbiyah

Dosen Pengempu:

M. Naviri Syafril

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH (STAI.JM)

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua. Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak M. Naviri Syafril mata kuliah Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Urgensi Pemahaman Materi Al-Qur’an dan Hadits ” sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

(3)

Tanjung Pura, September 2017

Tim Penyusun

Kelompok 1 (Satu)

(4)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Pembahasan...1

BAB II...2

PEMBAHASAN...2

A. Urgensi Pemahaman Materi Alqur’an Hadits...2

1. Pengertian Urgensi...2

2. Pengertian Pembelajaran Materi Alqur’an Hadits...2

3. Tujuan Pembelajaran materi Alqur’an Hadits...3

4. Strategi Pembelajaran Alqur’an Hadits...5

5. Metode Pembelajaran Alqur’an Hadits...7

BAB III...11

PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

(5)
(6)

BAB I

utama ajaran Islam tersebut. Sehingga upaya untuk menggali petunjuk yang ada di dalam Al-Qur’an dan hadits harus terus menerus dilakukan. Proses penggalian makna yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits merupakan tugas setiap muslim, yang dilakukan tanpa kenal lelah.

Belajar terus menerus untuk mendalami kandungan Al-Qur’an dan hadits memang tidak mengenal batas umur. Meskipun demikian, jika proses mempelajari Al-Qur’an dan Hadits telah dimulai sejak dini, niscaya akan menghasilkan penguasaan yang lebih baik terhadap kandungan Al-Qur’an dan hadits. Usia anak-anak sekolah MI menjadi usia ideal untuk membelajarkan cara memahami kandungan Al-Qur’an dan hadits. Proses pembelajaran memahami kandungan Al-Qur’an dan hadits sebagai kelanjutan dari proses pembelajaran mengartikan Al-Qur’an dan hadits.

B.Rumusan Masalah

a. Apa pengertian materi pembelajaran alqur’an dan hadits ? b. Apa tujuan materi pembelajaran alqur’an dan hadits?

c. Bagaimana strategi materi pembelajaran alqur’an dan hadits? d. Bagaimana metode materi pembelajaran alqur’an dan hadits?

C.Tujuan Pembahasan

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Urgensi Pemahaman Materi Alqur’an Hadits

1. Pengertian Urgensi

Urgensi jika dilihat dari bahasa latin bernama “urgere” yaitu kata kerja

yang berarti mendorong dan jika dilihat dari bahasa inggris bernama “urgent”

yang memiliki arti kata sifat. Menurut kamus bahasa Indonesia, Urgensi

adalah hal yang sangat penting atau keharusan yang sangat mendesak untuk

diselesaikan, dengan demikian mengandaikan ada suatu masalah dan harus

segera ditindak lanjuti.

2. Pengertian Pembelajaran Materi Alqur’an Hadits

Penyelenggaraan pembelajaran merupakan tugas guru. Pembelajaran

berasal dari kata dasar “ajar” yang artinya petunjuk yang diberikan kepada

orang supaya diketahui. Dari kata ajar ini lahirlah kata kerja “belajar”. R.

Gagne sebagaimana dikutip oleh Ahmad Susanto menyebutkan bahwa

belajar dapat dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi

dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. 1Dan Kata

“pembelajaran” berasal dari kata “belajar” yang mendapat awalan “pem”

dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses,

perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan sehingga anak didik mau

belajar.

1Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada

(8)

Pembelajaran mata pelajaran Alqur’an Hadits merupakan unsur

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang memberikan

pendidikan kepada peserta didik untuk memahami dan mencintai Alqur’an

dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam dan mengamalkan isi

kandungannya dalam kehidupannya sehari-hari . Karena Alqur’an

merupakan pedoman bagi seluruh umat manusia di dunia. Maka untuk bisa

mengamalkan isi dari Alqur’an, maka setiap umat Islam harus berusaha

belajar membaca dan memahami Alqur’an. tanpa membaca manusia tidak

akan mengerti akan isinya dan tanpa mengamalkannya manusia tidak akan

dapat merasakan kebaikan dan keutamaan petunjuk Allah dalam Alqur’an.

3. Tujuan Pembelajaran materi Alqur’an Hadits

Menurut Abdurrahman Saleh sebagaimana dikutip Syahidin,

berpendapat bahwa karekteristik tujuan umum pendidikan islam adalah

diarahkan pada hal-hal yang berhubungan dengan persiapan-persiapan

untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.2Sedangkan

tujuan pendidikan dalam Alqur’an adalah beribadah kepada Allah dalam

pengertian yang luas, meliputi masalah-masalah ritual dan sosial, dengan

maksud untuk melaksanakan tugas kekholifahan, yaitu memakmurkan bumi

persada diatas hukum-hukum Allah, antara lain

a. Menyadarkan manusia sebagai individu akan posisinya diantara

makhluk yang lain dan tanggung jawabnya secara pribadi dalam

kehidupannya.

2 Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Alqur’an , Cet. Ke-1

(9)

b. Menyadarkan manusia akan hubungan dan tanggung jawabnya sebagai

makhluk sosial

c. Menyadarkan manusia akan keberadaan dan pemanfaatan alam dengan

berbgai rahasia yang ada di dalamnya untuk digali dan dimanfaatkan

bagi kesejahteraan manusia.

d. Menyadarkan manusia akan keberadaan pencipta alam semesta untuk

mereka sembah.3

Pendidikan Alqur’an berkeyakinan bahwa tujuan yang yang benar dari

pendidikan adalah melahirkan manusia-manusia beriman dan berilmu

pengetahuan, yang dari imannya itu akan melahirkan tingkah laku terpuji

(akhlak karimah)4. Karena tujuan pendidikan Islam diantanranya menjadi insan

kamil menjadikan peserta didiknya menjadi manusia saleh yang utuh, saleh

pada dirinya dan sanggup mentransformasikan ke luar dirinya. Serta

mengaharapkan peserta didik menjadi ulul albab yang dapat mendorong peserta

didik menjadi manusia yang bersungguh-sungguh menafakuri dan

mentasyakuri ciptaan Allah, mampu memisahkan yang jelek dari yang baik,

mempertahankan kebaikan, kritis dalam mendengarkan pembicaraan, dan

pandai-pandai menimbang-nimbang ucapan.5

Pembelajaran mata pelajaran Alqur’an Hadits di bertujuan untuk

memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,

menulis,membiasakan dan menggemari Alqur’an dan Hadits serta

menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat

3 Ibid., hlm. 63

4Bambang Q-Anees & Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis

Alqur’an , Cet. Ke-2 (Bandung: Refika Offset, 2009), hlm.52-54

4 Juwariyah , Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam Alqur’an , Cet. Ke-1 (Yogyakarta:

Sukses Offset, 2010), hlm. 3

(10)

Alqur’an Hadits untuk menolong,membina dan membimbing akhlak dan

perilaku peserta didik agar berpedoman pada kandungan ayat-ayat Al-Quran

dan Hadits

4. Strategi Pembelajaran Alqur’an Hadits

Seorang guru tidak hanya cukup membekali diri dengan sifat-sifat

teladan Nabi Muhammad saw dalam mengajar, tetapi juga perlu dibekali

dengan kemampuan strategi mengajar yang tepat. Nah strategi mengakar ala

Nabi Muhammad saw adalah salah satu strategi mengajar yang mungkin dapat

dijadikan guru sebagai inspirasi saat mengajar. Untuk melaksanakan strategi

diperlukan kiat-kiat teknis, agar nilai strategis setiap aktivitas yang dilakukan

guru-murid di kelas dapat terealisasi.

Strategi pembelajaran Alqur’an Hadits antara lain:6

a. Mendorong murid supaya menjadi seorang pembelajar

Strategi pertama yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan

semangat belajar peserta didik adalah mendorong atau memotivasi siswa

agar menjadi seorang pembelajar, dengan menjadi seorang pembelajar,

berarti mereka menyadari perannya sebagai siswa, yakni belajarJadi dalam

mendorong siswanya menjadi pembelajar, seorang guru juga diharapkan

dapat menjadikan Alqur’an dan sunnah sebagai sarana untuk mendongkrak

semangat belajar siswa, yaitu dengan menceritakan pula berbagai fadhilah

menuntut ilmu.

a. Menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan

Sebagai seorang guru, tugasnya bukan hanya mengajarkan ilmu

sebagaimana tertera dalam buku pelajaran, tetapi juga menciptakan

(11)

suasana belajar yang nyaman. Jadi seorang guru harus berperan penting

dalam menciptakan suasana hati agar belajar menyenangkan dan tidak

menimbulkan ketegangan siswa.

b. Menerapkan metode belajar praktik

Strategi yang digunakan oleh Nabi Muhammad saw dalam mengajarkan

sesuatu, beliau terlebih dahulu mempraktikkannya. Sehingga para sahabat

tidak kesulitan dalam melaksanakan sesuatu yang beliau ajarkan. Jadi

seorang guru patut meneladani metode praktik langsung ketika

mengajarkan materi Alqur’an hadits di dalam proses belajar mengajar

c. Mengajar sesuai kemampuan siswa

Artinya strategi belajar sesuai kemampuan siswa, artinya masing-masing

siswa memiliki kemampuan intelektual dan emosional yang berbeda-beda. Jadi

seorang guru sebelum mengajar harus mengetahui terlebih dahulu keadaan

muridnya, guru harus bisa memberikan materi sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki oleh peserta didiknya.

d. Variasi dalam mengajar

Menurut Uzer Usman sebagaimana dikutip oleh Sitiatava Rizema Putra

menyebutkan bahwa variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks

interaksi belajar mengajar yang ditujukan mengatasi kebosanan murid.

Jadi seorang guru harus memiliki keterampilan mengadakan variasi

mengajar, misalnya variasi dalam suara, gerak badan, kontak pandang,

ekspresi wajah, dan variasi pergantian posisi agar meningkatkan perhatian

siswa untuk minat belajar.7

e. Memudahkan dan tidak memberatkan

(12)

Maksudnya seorang pendidik dalam mengajar dikelas, tidak boleh

mempersulit, tetapi harus memudahkan siswa dalam belajar

f. Mengajar dengan perumpamaan

Strategi mengajar dengan perumpamaan ini juga sangat baik untuk

seorang guru ketika mengajar untuk menghilangkan kejenuhan siswa,

guru dapat mengambil perumpamaan tentang sesuatu yang menarik

yang berkaitan dengan pelajaran yang diajarkan.

g. Mengajar menggunakan gambar dan multimedia

Maksudnya yaitu Strategi belajar dengan menyajikan

gambar-gambar yang mendukung materi pelajaran, maka siswa dapat lebih

mudah memahami pelajaran yang disampaikan. Jadi dalam

pelajaran-pelajaran yang memang membutuhkan gambar, guru harus

menggunakan strategi ini sebagai penunjang dalam pembelajaran.

5.Metode Pembelajaran Alqur’an Hadits

Metode merupakan salah satu komponen pendidikan yang cukup

penting untuk diperhatikan. Penyampaian materi dalam arti penananam

nilai-nilai pendidikan sering gagal karena cara yang digunakannya kurang tepat.

Penguasaan guru terhadap materi pendidikan belum cukup untuk dijadikan

titik tolak keberhasilan suatu proses belajar mengajar, karena proses

pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan murid terhadap materi pelajaran,

maka guru dituntut untuk meningkatkan kemampuannya.Karena seringkali

seorang pendidik kurang mengetahui cara yang tepat untuk menyampaikan

materi pelajaran agar dipahami oleh peserta didiknya.8

(13)

Maka yang dimaksud dengan metode pendidikan Qurani adalah suatu

cara atau tindakan-tindakan dalam lingkup peristiwa pendidikan yang

terkandung dalam Alqur’an dan sunnah. Metode pendidikan Qurani

merupakan suatu bagian penting dalam melaksanakan pendidikan. Alqur’an

telah menawarkan sejumlah cara dalam menyampaikan nilai-nilai pendidikan,

baik dalam aspek pengembangan akal, perasaan, keterampilan, maupun

aspek-aspek kemanusiaan lainnya.

Metode pendidikan Alqur’an hadits di madrasah antara lain :9

a. Metode Belajar Praktik

Dalam ilmu agama, metode praktik dapat dilakukan dengan dua

cara, yakni dengan memperagakan langsung (seperti praktik shalat,

membaca Alqur’an) dan memberikan contoh-contoh praktis yang terjadi

pada masa lalu (seperti tentang kenikmatan yang diberikan kepada orang

yang beriman).

b. Metode Talāqi

Metode talāqi hanya bisa digunakan dalam membaca Alqur’an,

yaitu seorang guru membaca atau menyampaikan ilmu di depan

murid-muridnya, sedang para murid menyimaknya, yang mungkin diakhiri

dengan pertanyaan-pertanyaan, kemudian murid membaca di depan guru,

lalu guru membenarkan jika ada kesalahan.

c. Metode AmṠal Qur’ani

Menurut Ibnu Qayyim sebagaimana dikutip oleh Syahidin metode

amṠal qur’ani yaitu menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain

dalam hal hukumnya, dan mendekatkan sesuatu dengan yang abstrak

(ma’qul) dengan yang indrawi (konkrit, makhsus).

(14)

d. Metode Kisah Qurani

Metode kisah dalam bahasa Alqur’an bermakna sejarah (tarikh)

yaitu peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di zaman dahulu. Melalui

metode kisah Qurani ini guru mata pelajaran Alqur’an hadits dapat

menyisipkan tentang sejarah orang terdahulu, baik kehidupan orang yang

sholeh ataupun orang yang durhaka.sehingga dapat dijadikan alat untuk

memancing perhatian murid terhadap materi pelajaran, serta alat untuk

menanamkan kebenvcian terhadap perbuatan munkar dan kevintaan

terhadap kebajikan.10

e. Metode Ibrah-MauiẒah

Metode Ibrah adalah suatu cara yang dapat membuat kondisi psikis

siswa mengetahui intisari perkara yang mempengaruhi perasaannya, yang

diambil dari pengalaman-pengalaman orang lain atau pengalaman sendiri

sehingga sampai pada tahap perenungan, penghayatan, dan tafakur yang

dapat menumbuhkan amal perbuatan. Sedangkan metode MauiẒah yaitu

suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui tutur kata yang berisi

nasihat-nasihat dan pengingatan tentang baik buruknya sesuatu. Melalui

metode ini guru Alqur’an Hadits diharapkan dapat membangkitkan

perasaan untuk taat dan melaksanakan perintah Allah swt serta

menimbulkan kagum kagum akan kebesaran Allah swt, sehingga menjadi

pendorong dalam membentuk mewujudkan amal shaleh.

f. Metode Targib-Tarhib

Metode Targib adalah cara untuk menyakinkan seseorang terhadap

kebenaran Allah melalui janji-Nya yang disertai dengan bujukan dan

(15)

menyakinkan seseorang terhadap terhadap kebenaran Allah melalui

ancaman dengan siksaan sebagai akibat melakukan perbuatan yang

dilarang oleh Allah, atau tidak melaksanakan perintah Allah. Metode ini

juga sering digunakan pendidik untuk menyampaikan materi Alqur’an

Hadits untuk memahami isi kandungan suatu ayat ataupun hadis.

g. Metode Tajribi (Latihan Pengamalan)

Metode Tajribi dimaksudkan sebagai latihan penerapan secara

terus-menerus, sehingga siswa terbiasa melakukan sesuatu sepanjang

hidupnya. Metode ini juga digunakan guru mata pelajaran Alqur’an Hadits

untuk mendorong muridnya agar melakukan pembiasaan secara nyata

mengenai materi yang sedang diajarkan dikelas.11

h. Metode Keteladanan (UswatunḤasanah)

Metode keteladanan yaitu suatu metode pendidikan dengan cara memberikan

contoh yang baik kepada peserta didik, baik dalam ucapan maupun dalam

perbuatan. Guru mata pelajaran juga bisa menyampaikan materi Alqur’an

Hadits melalui metode ini, karena dengan metode ini dianggap besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.

(16)

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pembelajaran mata pelajaran Alqur’an Hadits merupakan unsur mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang memberikan pendidikan kepada

peserta didik untuk memahami dan mencintai Alqur’an dan Hadits sebagai

sumber ajaran Islam dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupannya

sehari-hari . Karena Alqur’an merupakan pedoman bagi seluruh umat manusia

di dunia. Maka untuk bisa mengamalkan isi dari Alqur’an, maka setiap umat

Islam harus berusaha belajar membaca dan memahami Alqur’an. tanpa

membaca manusia tidak akan mengerti akan isinya dan tanpa mengamalkannya

manusia tidak akan dapat merasakan kebaikan dan keutamaan petunjuk Allah

dalam Alqur’an.

Pembelajaran mata pelajaran Alqur’an Hadits di bertujuan untuk

memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,

menulis,membiasakan dan menggemari Alqur’an dan Hadits serta

menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat

Alqur’an Hadits untuk menolong,membina dan membimbing akhlak dan

perilaku peserta didik agar berpedoman pada kandungan ayat-ayat Al-Quran

(17)

DAFTAR FUSTAKA

Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran .Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2013.

Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Alqur’an , Cet. Ke-1

(Bandung: CV Alfabeta, 2009.

Bambang Q-Anees & Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Alqur’an

Cet. Ke-2 (Bandung: Refika Offset, 2009.

Juwariyah , Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam Alqur’an , Cet.

Referensi

Dokumen terkait

- Jika ingin menggunakan unit surat diluar itu, misalkan ingin menggunakan nomor rektor maka segera lapor ke bidang administrasi dan kearsipan untuk dimunculkan. - Saat

Salah satu alternatif yanng dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menerapkan sistem komputerisasi dalam suatu perusahaan atau instansi untuk

Hasil triwulan 2 tahun 2011 nilai CAR dari saham winner untuk semua bulan bernilai positif dengan nilai CAR pada akhir periode triwulan atau pada bulan ke-3 sebesar 0,39% dan

Maka tidak terdapat perbedaan kinerja perusahaan perbankan sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang No.36 Tahun 2008 berdasarkan NPM sehingga hasil pengujian

[r]

Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk mengatakan suatu kebenaran, tidak berbohong atau menipu orang lain.. Kejujuran adalah landasan untuk “informed concent” yang

unlimited number of users. The desktop is locked down, so kids and parents must log on to the service. The styles of the animation and sound effects are set according to the user’s

Rezha Renata, 2014, Pengaruh Penambahan Serat Seng Pada Beton Ringan Dengan Teknologi Foam Terhadap Kuat Lentur, Toughness dan Stifness, Tugas Akhir Jurusan Teknik