• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERKEMBANGAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMB"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN DI

TAHUN 2015

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan Semester 5

Tahun Pelajaran 2014)

DISUSUN OLEH:

1. Devi Virliyani Susanti NIM: 5553130552

2. Nadia Putri Adityo NIM: 5553120666

3. Tantih Novika Duri NIM: 5553120673

4. Martin Ariesta Gumelar NIM: 5553120729

5. Abdulreza Baihaqy NIM: 5553121253

6. Mustika Amaliya NIM: 5553121361

7. Farah Raninda NIM: 5553121502

8. Siti Ilmiati NIM: 5553121638

KELAS: 5C

(2)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG-BANTEN

2014

KATA PENGANTAR Bissmillahirahmanirahim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur tim peneliti panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah mengizinkan dan memberikan nikmat kemudahan kepada tim peneliti dalam mengumpulkan data, menganalis, dan menyusun penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi Tugas Perencanaan Pembangunan I dalam memperoleh nilai terbaik pada Fakultas Ekonomi, Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa, Serang.

Dalam penelitian ini, tim peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik. Namun demikian, tim peneliti juga mempunyai keterbatasan kemampuan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, tim peneliti menyadari tanpa adanya bimbingan, dukungan, dan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak, maka penelitian ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini tim peneliti menghanturkan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Indra Suhendra

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi tim peneliti dan pembaca, dan tim peneliti juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat berguna dan menjadi perbaikan di masa mendatang. Terima kasih atas perhatiannya, dan jika terdapat kesalahan itu adalah kelemahan dari tim peneliti, mohon di maafkan dan di perbaiki, dan sekiranya ada yang benar, itu semata hanya milik ALLAH S.W.T semata.

(3)

Serang, 23 Oktober 2014

Tim Peneliti

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 2

DAFTAR ISI ...3

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang...4

I.2. Rumusan Masalah ... ...5

I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori penerapan MDGs ………...……...6

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Penjelasan tentang MDGs ………..…………...7

3.1.1 Tujuan MDGs...7

3.1.2 Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia...9

3.1.3 Kontroversi...10

3.2 Penjelasan tentang “Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan” 3.2.1 Kasus “Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan 2015” ...11

3.2.2 Tekad Indonesia Mencapai MDGs Terlihat Pada Poin ke Delapan...12

3.3 Kasus Mengembangkan Kemitraan Global Untuk Pembangunan...13

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan...15

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MDGS dideklarasikan pada bulan September tahun 2000, disepakati oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala Negara dalam Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Newyork, Amerika Serikat. Dalam KTT tersebut seluruh perwakilan Negara yang hadir sepakat untuk menurunkan proporsi penduduk yang pendapatannya kurang dari US$ 1 per hari menjadi setenggahnya antara periode 1990-2015, menemukan solusi untuk mengatasi kelaparan, masalah gizi buruk dan penyakit, mempromosikan kesetaraan gender dan pemerdaya perempuan, menjamin pendidikan dasar bagi setiap orang dan mendukung prinsip-prinsip Agenda 21 mengenai pembangunan berkelanjutan serta dukungan langsung bagi Negara-negara maju kepada Negara-negara berkembang dalam bentuk bantuan, perdagangan, pembebasan utang dan investasi.

Focus utama dari MDG adalah pembangunan manusia, dengan meletakan dasar pada kosensus dan kemitraan global untuk pembangunana. Diharapkan, Negara-negara yang lebih kaya dapat mendukung Negara-negara miskin dan berkembang dalam menjalankan tugas pembangunan mereka.

Sekertariat dan beberapa agen pembangunan PBB bersama perwakilan berbagai lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia dan OECD serta ahli pembangunan internasional lainnya menetapkan delapan tujuan pembangunan millennium dengan satu atau beberapa target untuk setiap tujuan (seluruhnya ada 18 target), serta 48 indikator untuk memonitor dan mengukur kemajuan target-target dan tujuan-tujuan yang ditetapkan, antara periode 1990-2015.

(5)

Negara, agar setiap Negara lebih mudah melaksanakan usaha-usaha pembangunan dalam mencapai MDG.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat tim penulis rumuskan, adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana MDGs dapat berkembang di Indonesia?

2. Bagaimana point ke 8 (Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan) dari MDGs dapat diterapkan di Indonesia?

3. Bagaimana cara Indonesia menghadapi kasus Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan 2015?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari pada penulisan makalah ini adalah:

1. Dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan I dengan baik dan benar sesuai dengan kehendak dosen pengampu.

2. Dapat menjelaskan tentang perkembangan MDGs di Indonesia.

3. Dapat menjelaskan tentang “Mengembangkan Kemitraan Global Untuk Pembangunan” yang merupakan point ke 8 daripada tujuan MDGs di Indonesia.

4. Dapat mengetahui cara Indonesia menghadapi kasus yang berkaitan dengan “Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan” pada tahun 2015 mendatang.

Dan manfaat dari pada penulisan makalah ini adalah:

1. Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang informasi dan penjelasan MDGs yang berkembang di indoensia.

(6)
(7)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Teori Penerapan MDGs

Dasar hukum dikeluarkannya deklarasi MDGs adalah resolusi majelis umum PBB Nomor 55/2 Tanggal 18 September 2000, (A/Ris/55/2 United Nations Millennium Development Goals). Deklarasinya sendiri berisi komitmen untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan, sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun 2015.

Memasuki tahun ke sepuluh, pencapaian MDGs dirasa belum optimal, maka pemerintah melakukan percepatan pencapaian, oleh karena itu percepatan pencapaian target MDGs merupakan amanah dari Inpres No 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional 2010, dan Inpres No 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Berkeadilan. Pada tingkat daerah (provinsi dan kabupaten/kota), dituangkan dalam RAD percepatan pencapaian tujuan pembangunan millenium. Kemudian delapan sasaran umum itu, dikembangkan melalui program Ditjen Bina Kesmas, Kementrian Kesehatan RI, dengan lima tambahan sasaran utama MDGs, yakni :

1. Meningkatkaan cakupan antenatal,

2. Meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih,

3. Meningkatkan cakupan neonatal,

4. Meningkatkan prevalensi kurang gizi pada balita,

5. Meningkatkan tingkat kunjungan penduduk miskin ke puskesmas.

(8)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Penjelasan Tentang MDGs

3.1.1 Tujuan MDGs

Tujuan pembangunan milineum (bahasa inggris Milenium Development Goals atau disingkat dalam Bahasa inggris MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa depalan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya dalah Penandatangan deklarasi ini merupakan komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan dasar pendidikan, menetaskan kesenjangan jender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi angka kematian anak balita hingga 2/3, dan mengurangi hinga separu jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015.

Adapun 8 point MDGs antara lain:

MDGs target

1. Pengetasan kemiskinan dan kelaparan yang ektrim

- Target untuk 2015 mengurangi setenggah dari penduduk dunia yang berpenghasilan kurang dari 1 dollar AS sehari dan mengalami kelaparan.

2. Pemerataan pendidikan dasar

- Target untuk 2015. Memastikan bahwa setiap anak, baik laki-laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar.

3. Mendukung adanya persamaan jender dan pemberdayaan perempuan.

(9)

- Target untuk 2015. Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan.

6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya

- Target untuk 2015. Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS, Malaria dan penyakit berat lainnya.

7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup Target:

- Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap Negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan.

- Pada tahun 2015 mendatang diharapkan mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang sehat.

- Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat mencapai pengembangan yang signifikan dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh.

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan Target:

- Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dam system keuangan yang berdasarkan aturan, dapat diterima dan tidak ada diskriminasi. Termasuk komitmen terhadap pemerintahan yang baik, pembangunan dan pengurangan tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional.

- Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus Negara-negara kurang berkembang, dan kebutuhan khusus dari Negara-negara terpencil dan kepulauan-kepualauan kecil. Ini termasuk pembebasan tariff dan kuota untuk ekspor mereka, meningkatkan pembebasan hutang untuk Negara miskin yang berhutang besar, pembatasan hutang bilateral resmi dan menambah bantuan pembangunan resmi untuk Negara yang berkomitmen untuk mengurnagi kemiskinan.

- Secara komperhensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang Negara-negara berkembang.

(10)

- Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda.

- Dalam kerja sama dengan pihak pharmaceutical, menyediakan akses obat penting yang terjangkau dalam Negara berkembang.

- Dalam kerja sama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.

3.1.2 Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia

Setiap Negara yang berkomitmen dan menandatangani perjanjian diharapkan membuat laporan MDGs Pemerintah Indonesia melaksanakannya dibawah koordinasi Bappenas dibantu dengan kelompok kerja PBB dan telah menyelesaikan laporan MDG pertamanya yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dan kemudian diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris untuk menunjukan rasa kepemilikan pemerintah Indonesia atas laporan tersebut.

Tujuan pembangunan millennium ini menjabarkan upaya awal pemerintah untuk mengintensasi situasi pembangunan manusia yang berkaitan dengan pencapaian tujuan MDGs, mengukur dan menganalisa kemajuan seiring dengan upaya menjadikan pencapaian-pencapaian ini menjadi kenyataan, sekaligus mengidentifikasi dan meninjau kembali kebijakan-kebijakan dan program-program pemerintah yang dibutuhkan unutk memenuhi tujuan-tujuan ini. Dengan tujuan utama mengurangi jumlah orang dengan pendapatan dibawah upah minimum regional antara tahun 1990 dan 2015.

Laporan ini menunjukan bahwa Indonesia berada dalam jalur untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, pencapaiannya lintas provinsi tidak seimbang.

Kini MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menenggah (RPJM) hingga pelaksanaannya.

(11)

3.1.3 Kontroversi

Upaya Pemerintah Indonesia merealisasikan Tujuan Pembangunan Milenium pada tahun 2015 akan sulit karena pada saat yang sama pemerintah juga harus menanggung beban pembayaran utang yang sangat besar. Program-program MDGs seperti pendidikan, kemiskinan, kelaparan, kesehatan, lingkungan hidup, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan membutuhkan biaya yang cukup besar. Merujuk data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, per 31 Agustus 2008, beban pembayaran utang Indonesia terbesar akan terjadi pada tahun 2009-2015 dengan jumlah berkisar dari Rp97,7 triliun (2009) hingga Rp81,54 triliun (2015) rentang waktu yang sama untuk pencapaian MDGs. Jumlah pembayaran utang Indonesia, baru menurun drastis (2016) menjadi Rp66,70 triliun. tanpa upaya negosiasi pengurangan jumlah pembayaran utang Luar Negeri, Indonesia akan gagal mencapai tujuan MDGs.

(12)

3.2 Penjelasan Tentang “Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan” 3.2.1 Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan

Salah satu dari tujuan MDGs adalah “Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan” yang tercantum pada point ke 8 (delapan), dan terdapat pula Target-target yang menjadi tujuan dari pada isi MDGs point ke 8 (delapan) ini, yaitu:

1. Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan system keuangan yang berdasrkan aturan, dapat diterima dan tidak ada diskriminasi. Termasuk komitmen terhadap pemerintahan yang baik, pembangunan dan pengurangan tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional.

2. Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus Negara-negara kurang berkembang, dan kebutuhnan khusus dari Negara-negara terpencil dan kepulauan-kepualauan kecil. Ini termasuk pembebasan tariff dan kuota untuk ekspor mereka, meningkatkan pembebasan hutang untuk Negara miskin yang berhutang besar, pembatasan hutang bilateral resmi dan menambah bantuan pembangunan resmi untuk Negara yang berkomitmen untuk mengurnagi kemiskinan.

3. Secara komperhensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang Negara-negara berkembang.

4. Menghadapai secara komperhensif dengan Negara berkembang dengan masalah hutang melalui pertimbangan nasional dan internasional untuk membuat hutang lebih dapat ditanggung dalam jangka panjang.

5. Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda.

6. Dalam kerja sama dengan pihak pharmaceutical, menyediakan akses obat penting yang terjangkau dalam Negara berkembang.

(13)

3.2.2 Tekad Indonesia Mencapai MDGs telihat pada point ke 8 (delapan)

Dengan menandatangani Deklarasi Milenium, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menempatkan MDGs menjadi referensi penting dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Hal ini ditunjukan dengan Menggunakan MDG sebagai bahan acuan dalam pembangunan, mulai dari tahap perencanaan seperti yang dinyatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menenggah Nasional (RPJMN) sampai tahap implementasi. MDG bahkan telah menjadi dasar perumusan strategi penanggulangan kemiskinan di tingkat nasional dan daerah. Menyadari bahwa sumber pendanaan dalam negeri yang ada masih belum mencukupi untuk membiayai program-program pembangunan, pemerintah memandang penting dukungan dari dunia internasional bagi pelaksanaan pembangunan di indonesia. Hal ini dipertegas dengan adanya pernyataan dalam laporan MDG tahun 2005, bahwa bagi indonesia, pelaksanaan tujuan ke delapan yaitu “Membanggun Kemitraan Global Untuk Pembangguan” merupakan salah satu prasyarat dalam mencapai tujuan ke 1 hingga 7. Kerjasama dan kerja keras berbagai pelaku pembanggunan, termasuk lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta serta komunitas atau lembaga internasional memegang peranan penting dalam mencapai MDG.

Laporan perkembangan MDG kantor statistik PBB mengeluarkan laporan rutin kemajuan MDG dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam mencapai target-target pembangunan di negara-negara berkembnag UNDP (The United Nations Development Programme) membantu negara-negara berkembang dalam membuat laporan dan rencana MDG ditingkat negara. Minitoring di tingkat negara ini merupakan elemen terpenting dalam menilai kemajuan MDG dan dapat membantu negara-negara berkembang menggunakan sumber daya yang ada untuk dapat mencapai target.

(14)

MDG menyusun laporan MDG dengan memanfaatkan sumber data yang tersedia, diantara dari Survei Sosial-Ekonomi Nasional (Susenas). Sensus penduduk, data-data dari Departemen Kesehatan, Dinas Pendidikan Nasional serta sumber-sumber data lainnya. Tim tersebut mengkaji kembali sumber-sumber data yang ada yang dipergunakan sebagai indicator dalam mencapai MDG. Dengan dibuatnya laporan perkembangan MDG ini, diharapkan ada kesamaan persepsi tentang posisi Indonesia berkaitan dengan sasaran MDG serta menetapkan sasaran yang harus dicapai di masa yang akan dating. Laporan ini diperbaharui setiap tahun, sejak tahun 2004.

3.3 Kasus “Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan 2015”

Sejak Menteri Luar Negeri Clinton mengunjungi Indonesia pada 2009 dalam lawatan luar negeri pertamanya sebagai menteri luar negeri dan dua tahun setelah peluncuran Kemitraan Komprehensif, hubungan Amerika Serikat-Indonesia belum pernah sekuat ini. Komitmen Presiden Obama dan President Yudhoyono dalam meningkatkan hubungan bilateral dengan mengintensifkan konsultasi dan mengembangkan kebiasaan kerja sama meletakkan dasar bagi kemitraan yang secara strategis vital antara negara demokrasi terbesar pertama dan kedua tersebut. Menteri Luar Negeri AS dan Menteri Luar Negeri RI mengetuai bersama Komisi Gabungan untuk memastikan terciptanya momentum berkelanjutan dalam menjaga kemitraan. Beberapa pencapaian yang patut dicatat adalah:

Pembangunan

 Program Millennium Challenge Corporation (MCC) compact senilai $600 juta yang ditandatangani pada November 2011 menyediakan investasi dalam bidang energi terbarukan, gizi ibu dan anak, serta dukungan bagi upaya Indonesia dalam memodernisasi sistem pengadaan publiknya.

 Pada 2010, program United States Peace Corps di Indonesia dibuka kembali dan kini telah memiliki 63 sukarelawan di Jawa Timur dan tiga di Jawa Barat. Tahun depan, Peace Corps akan menempatkan 40 sukarelawan baru di Jawa Timur dan 20 lainnya di Jawa Barat.

 Kemitraan Mobile Money USAID akan segera memberikan jasa perbankan melalui

(15)

 OPIC meluncurkan fasilitas kredit kedua bernilai $20 juta untuk mendukung lembaga keuangan mikro.

 Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan USAID telah membentuk kemitraan untuk mengembangkan kapasitas sektor swasta dalam memperbaiki kebijakan dan produktivitas pertanian dengan mendirikan lembaga penelitian pertanian.

Hubungan Perekonomian Indonesia - Jepang Perdagangan

Bagi Indonesia, Jepang merupakan negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor-impor Indonesia. Ekspor Indonesia ke Jepang bernilai US$ 23.6 milyar (statistic Pemerintah RI), sedangkan impor Indonesia dari Jepang adalah US$ 6.5 milyar sehingga bagi Jepang mengalami surplus besar impor dari Indonesia (tahun 2007)

Komoditi penting yang diimpor Jepang dari Indonesia adalah a.l. minyak, gas alam cair, batubara, hasil tambang, udang, pulp, tekstil dan produk tekstil, mesin, perlengkapan listrik, dll. Di lain pihak, barang-barang yang diekspor Jepang ke Indonesia meliputi mesin-mesin dan suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, suku-cadang elektronik, mesin alat transportasi dan suku-cadang mobil.

Kerjasama Ekonomi

Indonesia merupakan negara penerima ODA (bantuan pembangunan tingkat pemerintah) terbesar dari Jepang (berdasarkan realisasi netto pembayaran pada tahun 2005 adalah US$1.22 milyar, yaitu + 17% dari seluruh ODA yang diberikan Jepang)

Selain itu, realisasi bantuan untuk tahun 2006 adalah :

Pinjaman Yen : 125.2 milyar Yen Bantuan hibah : 5.4 milyar Yen

(berdasarkan pertukaran Nota-nota) Kerjasama teknik : 7.8 miliar Yen

(16)

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

MDGs dideklarasikan pada bulan September tahun 2000, disepakati oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Adapun delapan tujuan MDGs antara lain: Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim; Pemerataan pendidikan dasar; Medukung adanya persamaan jender dan permberdayaan perempuan; Mengurangi tingkat kematian anak; Meningkatkan kesehatan ibul Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; Menjamin daya dukung lingkungan hidup; Mengembangkan kemitraan global untuk Pembangunan.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia Bahasa Indonesia. “Tujuan Pembangunan Milenium”. 20 Oktober 2014. http:// id.m.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Milenium

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. “ Program MDGs”. 22 Oktober 2014. http://dkijakarta.bkkbn.go.id/infoprogram/Documents/MDGs.pdf

www.books.google.com. “Perdagangan Terbuka dan Sistem Keuangan Yang Berdasarkan Aturan dan Output”. 25 Oktober 2014. http://books.google.co.id/books? id=edTo3oei39QC&pg=PA132&lpg=PA131&ots=K6rg9oU0Qg&focus=viewport&dg=perdang an+terbuka+dan+sistem+keuangan+yang+berdasarkan+aturan&output=html_text

Zaki, Ahmad. “Tujuan Pembangunan Milenium dalam Mengembangkan Kemitraan

Global Untuk Pembangunan”. 25 Oktober 2014.

http://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Milenium#Mengembangkan_kemitraan_glob al_untuk_pembangunan

Oktaria, Amanda. “ Pengertian MDGs”. 27 Oktober

Referensi

Dokumen terkait

Tapi, Tuhan, atau Wujud Murni (pure being), yang merupakan asal dan pencipta segala sesuatu, bukan merupakan term pertama dalam rantai yang berkesinambungan dan karena

Sedangkan untuk daerah di antara lokasi utara dan selatan kedalaman batuan kerasnya relatif lebih dangkal, yaitu berkisar antara 6 hingga 10 meter bawah dasar laut dengan

Inflasi yang terjadi karena adanya peningkatan permintaan masyarakat terhadap berbagai barang hasil produksi di pasar barang adalah ..... Bila tabungan pada saat itu

Tujuan penelitian adalah untuk melihat (1) karakteristik pasien meliputi jenis kelamin, kelompok usia, riwayat merokok dan penyakit penyerta, (2) profil golongan

Data-data yang telah terkumpul baik data primer dan sekunder, selanjutnya diolah dan dianalisa secara normatif dan sistematis dengan menggunakan data kualitatif

Tabel 5.10 Hasil penetapan kadar sari yang larut dalam etanol sampel Mojokerto lahan 2

Melakukan analisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal Open

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Sekolah : SD N Jatingaleh 01 Kelas/Semester : VI / 1 Tema : 2. Persatuan dalam Perbedaan Subtema : 1. Rukun dalam