• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN PESTISIDA bagian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN PESTISIDA bagian"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN DAN

PENGELOLAAN PESTISIDA

(2)
(3)

AGRO-PESTISIDA DALAM

PENGELOLAAN PENYAKIT

(4)

Tinjauan Singkat tentang Pengendalian

Terpadu Penyakit Tanaman

• Produksi Tanaman dan Kehilangan Hasil Karena

Penyakit

– Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan dan Kehilangan

Hasil dalam Pertanian, kehutanan dan aktivitas

lingkungan

• Faktor abiotik

• Faktor biotik

– Faktor biotik sebagai kompetitor bagi manusia dalam

produksi tanaman pertanian adalah organisme

pengganggu tanaman (OPT)

•  

– Satu kelompok organisme di antara berbagai OPT

adalah patogen :

(5)

PENGENDALIAN OPT

Pengendalian Alamiah

Aplikasi Pengendalian non alamiah

Pestisida hayati

Pestisida nabati

(6)

PESTISIDA

umum

Klasifkasi menurut Tipe OPT yang Dikendalika

(7)

PESTISIDA (umum)

Klasifkasi menurut Pengaruhnya terhadap OPT

Antifdan:

Menghambat makan, meyebabkan

serangga lapar sampai mati

Anti-transpiran:

Meredukasi taranspirasi

Attraktan:

Memikat hama, atraktan seks

Kemosterilan:

Mengganggu kemampuan

reproduksi

Defolian:

Merontokkan bagian tanaman yang

tidak dikehendaki tanpa mematikan tanaman

Desikan:

Pengering bagian tanaman dan

serangga

(8)

PESTISIDA (umum)

Klasifkasi menurut Pengaruhnya terhadap OPT

Feeding stimulant : Menyebabkan serangga makan lebih bersemangat

Zat pengatur tumbuh: Menghentikan, mempercepat atau meperlambat proses pertumbuhan tanaman atau serangga

Repelen: Mengusir atau menghalau hama dari obyek yang diberi perlakuan

Semiokemikal: Feromon, alomon dan kairomon; senyawa yang dipancarkan oleh tumbuhan atau

hewan, yang mengambat atau menstimulir aktivitas perilaku serangga

(9)

FUNGISIDA

Klasifkasi Berdasarkan Tipenya

Ada 3 tipe :

Protektan (protectant)

Memberikan proteksi pada tempat aplikasi

Eradikan (eradicant)

Penyembuh infeksi pada tempat aplikasi

Sistemik (systemic)

Dapat mencegah perkembangan penyakit pada tempat yang tidak diaplikasi; ada translokasi

Perbedaan 3-tipe tersebut berdasar :

Waktu aplikasi relatif terhadap infeksi

(10)

FUNGISIDA (FS)

Klasifkasi Menurut Sifat atau Asal

Bahan

FS

Inorganik

• Belerang

• Tembaga

• Merkuri

• Timah

FS Organik

• Dithiocarbamates (Ditiokarbamat)

• Ftalimid (Phtalimides)

• Sulphamides (Sulfamid)

• Triazines (Triazin)

• Chlorophenyls (Klorofenil)

• Quinones (Kuinon)

(11)

FUNGISIDA (FS)

Klasifkasi Menurut Sifat atau Asal

Bahan Kimianya

Produk Berasal Dari Sumberdaya

Alam

Fenilpirol

Strobilurin

(12)

FUNGISIDA (FS)

Klasifkasi Menurut Sifat atau Asal

Bahan Kimianya

Produk-Produk

Fermentasi

Griseofulvin

Mildiomisin

Validamisin

Polioksin

Blastisidin

Kasugamisi

n

Natamisin

Prumisin

(13)

FUNGISIDA (FS)

Klasifkasi Menurut Cara Kerja (

Mode of

Action

) Biokimianya terhadap Cendawan

Patogen

Inhibitor multi site (inhibitor fungsi

sel umum)

Inhibitor Spesifk i

(14)

FUNGISIDA (FS)

Klasifkasi Menurut Cara Kerja (

Mode of

Action

) Biokimianya terhadap Cendawan

Patogen

Inhibitor Spesifk

Gangguan Fungsi Membran Sel

Gangguan Proses-proses Nukleus

Pengaruh Pada Fungsi Dinding Sel

Penghambatan Sintesis Protein

Penghambatan Respirasi

Gangguan Nonspesifk pada Integritas

Membran Sel

(15)

BAKTERISIDA (BS)

Klasifkasi Menurut sifat bahannya

Kimiawi

BS inorganik tradisionil

(16)

NEMATISIDA (NS)

Klasifkasi Menurut sifat bahannya

Volatil (Fumigans)

Hidrokarbon alifatik berhalogen

Senyawa-senyawa prekursor methyl

isothio-sianate

 

Nonvolatil

Fosfat organik (organophosphates)

(17)

NEMATISIDA (NS)

Klasifkasi Menurut

cara kerjanya

General toksikan mematikan telur

dan larva - dewasa

Hidrokarbon alifatik berhalogen

Senyawa-senyawa prekursor methyl

isothio-sianate

 

Nematostat

Fosfat organik (organophosphates)

(18)

FUNGISIDA - I

(19)

I. Pendahuluan

#

Difnisi dan Nomenklatur Fungisida (FS)

Difnisi fungisida

Fungus (cendawan) – caedo (to kill; pembunuh)

Secara harfah :

Agens (Agents) Pembunuh cendawan

Dalam praktik pertanian :

Tidak hanya yang membunuh

Fungistat Antisporulan

Senyawa peningkat ketahanan tanaman thd cendawan

(20)

Pengertian Praktis Menjadi :

۞ Fungisida (FS) adalah Berbagai Agens

Dari Alam (Mikroba, Virus, tumbuhan Dll)

Dari Bahan Sintetis (Kimiawi)

Yang dapat melindungi tanaman

Dari Invasi Cendawan (Pra-Infeksi)

dan/atau

Mengeradikasi Cendawan yang Telah Menginfeksi (Pasca-Infeksi)

Bagaimana dengan :

Bakterisida

Nematisida

Algasida

Benalusida (?)

(21)

Preventif versus Kuratif

Preventif atau propilaksis,

pencegahan infeksi dengan

penghambatan patogen sebelum

terjadinya penetrasi

disebut FS protektif atau protektan

Kuratif

Penyembuhan atau terapi,

mengeliminasi patogen setelah infeksi

Disebut fungisida kemoterapeutan atau

(22)

Pergerakan FS dalam jaringan tanaman

Cara aplikasi fungisida yang umum

dilakukan :

Kecuali injeksi (infus) ke dalam batang tanaman

Pencelupan atau pembasahan benih

Penyemprotan pada daun

Penyiraman tanah di sekitar akar

Tidak dapat menyembuhkan infeksi internal

Hanya dapat digunakan sebagai protektan

Dapat sebagai kemoterapeutan untuk

Erysiphaceae, Meliolaceae

tidak mampu menerobos

(23)

Hubungan antara mobilitas dalam tanaman

dan potensi FS dalam pengendalian penyakit

Tidak terabsorbsi

Terabsorbsi -tidak

ditranslokasi

Terabsorbsi -

ditranslokasi

Protektan

Terapeutan untuk

Patogen permukaan

Kemoterapeutan

atau eradikan untuk

patogen daun

Sistemik

(24)

Keuntungan fungisida sistemik

Dapat mencapai tempat yang tidak diaplikasiTidak perlu aplikasi berulang-ulang

Tidak mudah hilang oleh hujan atau anginTidak mudah terdegradasi oleh cuaca

(25)

Tempat bekerja fungisida sistemik

Protektan atau Terapetan ?

Aplikasi pada akar melindungi daun dari

Perkecambahan spora (dimetirimol dan etirimol)perkembangan patogen setelah penetrasi

Cara translokasi sehubungan dengan aktivitas sistemik

Sistemik lokal

aplikasi permukaan daun atas

melindungi permukaan bawah daun (difusi)

(26)

Cara Kerja Senyawa Sistemik

۞

Aktivitas langsung

FS

in vitro

mempunyai aktivitas fungisidal

۞

Aktivitas tidak langsung

Senyawa

in vitro

tidak memiliki aktivitas

fungisidal

Secara

in vivo

dapat menekan aktivitas

cendawan patogen

(27)

Kebutuhan Fungisida

Dikondisikan oleh adanya:

Permasalahan penyakit tanaman

Peningkatan populasi dunia

(28)

Keuntungan secara langsung

Bagi petani

rendahnya biaya produksi

peningkatan hasil

disertai peningkatan keuntungan

Bagi konsumen

peningkatan kualitas dan kuantitas produk

variasi pangan

(29)

Empat faktor dalam proses produksi

tanaman :

Tiap faktor dapat sebagai

Faktor dominan

Faktor pembatas

Tergantung

jenis tanaman,

praktik pertanian

kondisi setempat

a.

Varietas tanaman

b. Nutrisi mineral

c. Suplai air

d. Pengelolaan tanaman

(30)

Contoh :

Irigasi (suplai air),

faktor penentu dalam produktivitas tanaman  Kombinasi irigasi dan varietas produksi tinggi

peningkatan hasil yang dramatis

tetapi harus disertai input pupuk kimia tinggi

pasti akan diikuti oleh

pertumbuhan gulma

infestasi artropoda hama

infestasi berbagai macam patigen Ancaman yang harus ditanggulangi

(31)

Produktivitas tanaman karena aplikasi FS

sekitar tiga kali dari biaya aplikasi

1970-an, pengendalian penyakit tepung pada

barley

menningkatkan hasil sekitar 6.5 %

biaya perlakuan sekitar $ 7/ha (nilai 1972)

mendapat tambahan $ 21/ha

Penggunaan FS spektrum luas seperti

strobilurin

dan

triazol

Peningkatan hasil lebih dari 15 %

(32)

Penggunaan FS pada cerealia di

Eropa Barat

senilai 2-3 juta ton biji per tahunsama dengan $300 – 400 juta

Pada varietas tanaman tertentu yang tidak dapat

dibudidayakan tanpa pengendalian penyakit

keuntungan yang diperoleh melalui penggunaan FS

sangat signifkan

Akhir 1800-an, masalah penyakit karat kopi sering

terjadi di India, Sri Lanka dan Afrika

tingkat produksi menjadi tidak ekonomis perubahan dari budidaya kopi menjadi teh

Industri kopi sampai saat ini masih sepe-nuhnya

(33)

Sejarah

(34)

Sejarah Penggunaan Fungisida

Penderitaan manusia akibat penyakit Tanaman

Penyakit karat pada gandum telah

diketahui sejak

jaman Romawi

dulu dianggap akibat kemarahan para dewa

pencegahan melalui upacara-upacara

persem-bahan kepada dewa Robigus dan Robigo

saat itu dewa tidak sepenuhnya dipercaya

pengendalian secara kimiawi juga dilakukan,

(35)

Dampak kejadian lain dari penyakit tanaman :

۞ 943 penyakit cendawan di Eropa, yang disebut

penyakit “St Anthony’s fre” pada manusia

۞ dengan gejala “meratap dan kejang”

۞ kini diketahui akibat megkonsumsi biji rye yang

terkontaminasi alkaloid yang terdapat dalam

Claviseps purpurea

۞ 1750, di Eropa penyakit-penyakit pada cerealia

secara ekonomi sangat merugikan

Akademi Seni dan Sain Perancis adakan sayembara untuk tulisan terbaik mengenai penyebab dan pengendalian penyakit smut

(36)

10 tahun kemudian lebih dari setengah tanaman

gandum di Perancis gagal oleh

Ustilago nuda

Seorang peneliti bernama Tillet

Menjelaskan penyebab penyakit bunt, diberi nama

Tilletia tritici

percobaan efkasi berbagai macam perlakuan

terhadap

T. tritici

tanaman diaplikasi dengan bahan campuran

kapur atau urin relativ terbebas dari penyakit

bunt

Tillet perlakuan benih terhadap

T. tritici

perintis

pertama praktik perlakuan fungisi-da pada

(37)

Faktor penyakit tanaman dalam keberlangsungan

beberapa industri

Industri anggur

penyakit tepung, Uncinula necator, mula-mula di

Belanda dalam 1845,

diikuti oleh penyakit embun bulu, Plasmopara viticola akhir 1850-an

Dalam periode ini juga tercatat sebagai awal

penggunaan fungisida modern

sulfur untuk pengendalian U. necator di Belanda

belum didapat produk sulfur yang dapat diaplikasikan

(38)

Faktor penyakit tanaman dalam

keberlangsungan beberapa industri

(lanjutan)

1855, Bequerel memproduksi bentuk sulfur lembut (halus) dapat diaplikasikan secara merata pada

permukaan tanaman (bagaimana proses pembuatannya ?)

1885, campuran Bordeaux oleh Millardet (tembaga sulfat dan kapur) untuk pengendalian P. viticola

efektif terhadap penyakit hawar pada kentang

Banyak versi campuran ini,

(39)

Pengembangan FS thd penyakit pada anggur di

Perancis, merangsang penelitian FS internasional

1886, percobaan di USA untuk evaluasi semua jenis FS

unggulan di Perancis terhadap :

 penyakit busuk hitam (Guignardia bidwellii) pada anggur

kudis,Venturia inaequalis pada apel

 tepung, Sphaerotheca fuliginea pada anggur

dan sejumlah patogen pada sayuran

Kolaborasi USDA dan para pakar Perancis

menguji hubungan dosis, biaya serta waktu optimum

penyemprotan dan ftotoksisitas

produksi gandum sangat dibatasi penyakit karat, hingga

(40)

Tanaman lainnya juga mengalami

gangguan penyakit karat

۞

1869, pada kopi di Sri Lanka, dalam 10 tahun

produktivitas turun lebih dari 50 %

۞

Banyak perkebunan kopi diganti dengan teh

۞

Perkebunan kopi di Sri Lanka dan India saat

ini sepenuhnya tergantung pada fungisida

۞

Senyawa organik kompleks untuk perlakuan

benih

(41)

۞

Senyawa arsenik dan intermediat

dyestuf

dalam

industri farmasi, memicu ftopatologis German

dalam penelitian yang sama

 Hasilkan FS sintetik fenol yang mengandung unsur merkuri, tembaga dan timah

 Ditemukan oleh Bayer senyawa bermerkuri dan fenol berklor, mendorong pengembangan perlakuan benih dengan merkuri organik

Produk yang pertama adalah :Uspulum,

(42)

Produk-produk merkuri, tembaga dan timah

Populer dan menyebar luas

Bayer, ICI berkembang menjadi

perusahaan-perusahaan utama dalam industri agrokimia dari

akhir 1850-an

produk-produk berbasis merkuri dilarang dalam

(43)

FUNGISIDA NON-SISTEMIK

 tidak dapat mengendalikan patogen-patogen yang sudah mapan di dalam jaringan tanaman

aplikasi harus sebelum kolonisasi patogen

 Patogen berkembang pada jaringan baru yang terbebas dari deposit fungisida

Aplikasi harus berkali-kali

۞Namun FS-NS cara kerjanya non-spesifk

۞masih handal dalam pengendalian patogen minor

(44)

Berkembangnya FS sistemik

Sebelum dikembangkannya FS-S akhir

1960-an, semua senyawa FS bersifat

protektan non-sistemik

Fungisida sistemik (FS-S) telah

merebut pasar FS non-sistemik (FS-NS)

(45)

Sifat-sifat FS-S

Tingkat dan durasi pengendaliannya lebih baik

Lebih feksibel dalam penggunaannya

Namun gagal memberikan hasil pengendalian

penyakit secara sempurna

Karena itu, penelitian terus berlangsung untuk

mendapatkan produk yang lebih efektif

mendapatkan teknologi pengendalian yang

(46)

Persyaratan penting yang diperlukan

Aman terhadap

pekerja pabrik

pengguna

konsumer tanaman yang diaplikasi

harus dijamin tidak mencemari lingkungan

Selain itu, fungisida harus memiliki sifat-sifat

(47)

Sifat

Keananan

Keragaan

Penggunaan

Biaya

Tipe produk yang diharapkan

Aman bagi pengguna

Diterima lingkungan

Aman terhadap konsemer produk yang diaplikasi

Memiliki spektrum pengendalian yang luas

Memiliki periode pengendalian yang cukup lama

Meningkatkan kepercayaan

Memiliki aktivitas anti resistan

Memperbaiki keamanan tanaman

Kompatibel dengan produk lainnya

Mudah dibuat formulasi

Aman diaplikasikan

Biaya tiap perlakuan murah karena hal sebagai berikut :

Harga fungisida lebih murah

Tingkat (dosis) penggunaan yang rendah

Sedikit perlakuan tiap musimBiaya aplikasi lebih

Referensi

Dokumen terkait

Penjelasan pengukuran pada cluster 7, di presentasikan fenomena PD pada phasa T, diperlihatkan gambar 3.29 dengan nilai 2.24nC lebih besar daripada phasa lainya.

Dengan selesainya proses seleksi Penempatan program beasiswa Pusbindiklatren Bappenas, bersama ini kami sampaikan bahwa salah seorang staf Saudara yang namanya tercantum

Penegasan lebih lanjut dapat kita lihat dalam ketentuan pasal 28 UU Jaminan Fiducia yang menyatakan apabila atas benda yang sama menjadi objek jaminan fiducia lebih dari

Serum negatif dan serum positif berasal dari kucing lokal yang telah diuji dengan uji haemaglutinasi (HI) atau uji serum netralisasi (SN) dan analisa menunjukkan serum negatif

Halaman ini merupakan form \a nu digunakan oleh user untuk mengisi buku tamu. Tampilan halaman input buku tamu dapat dilihat pada gambar

P1= Tampilan aplikasi menarik, P2= Media pembelajaran ini interaktif, P3= Media pembelajaran olahraga bulutangkis ini mudah digunakan, P4= Materi sesuai dengan

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biodiesel dari bahan baku kualitas rendah dengan proses yang efektif, mengetahui efektifitas proses pembuatan biodiesel

a. Pengujian berat volume pada beton didapat kesimpulan meningkatnya penambahan styrofoam terbukti efektif terhadap reduksi berat volume. Pengujian penyerapan air pada