• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri komponen otomotif berbasis polimer di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri komponen otomotif berbasis polimer di Indonesia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Lembaga Litbang Pemerintah dalam mendukung pengembangan industri

komponen otomotif berbasis polimer di Indonesia

D.A. Winarto1,*, R. Wijaya1, Syuhada1

1 Balai Teknologi Polimer, BPPT, Gedung 460 Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan * Telp 021 7563360, Fax 021 7560057

dodyptm@gmail.com

ABSTRAK

Seiring dengan bertumbuhnya pasar industri otomotif di Indonesia, produksi otomotif dalam negeri pun berkembang dengan laju pertumbuhan mencapai lebih dari 100% dibandingkan produksi tahun 2010. Sebagai tuntutan produksi otomotif dan regulasinya, produksi komponen berbahan polimer baik berbasis karet maupun plastik juga berkembang. Menurut data Japan Automotive Research Institute (JARI), peningkatan volume komponen otomotif yang berbasis polimer akan meningkat seiring dengan tuntutan pengurangan berat kendaraan sebagai konsekuensi dari efisiensi penggunaan bahan bakar.

Industri otomotif dapat berkembang mengikuti tuntutan tersebut dengan atau tanpa campur tangan lembaga litbang pemerintah. Namun apabila lembaga litbang pemerintah dapat berkontribusi dalam rantai produksi otomotif, maka perkembangan industri otomotif dapat memberikan andil yang lebih signifikan bagi pembangunan nasional melalui peningkatan kinerja industri komponen.

(2)

PENDAHULUAN

Berbagai jenis material digunakan dalam membentuk kendaraan bermotor. Material-material

ini digunakan dengan memanfaatkan keunggulan dari sifat-sifatnya. Baja digunakan sebagai bahan

yang tahan korosi. Cast Iron digunakan untuk membuat komponen yang relatif kompleks melalui

proses pengecoran. Sementara plastik digunakan dalam kaitannya dengan komponen estetika dan

belum digunakan dalam struktur. Menurut Maisieres, komposisi material yang digunakan pada

kendaraan bermotor dapat dilihat pada tabel 1. Baja merupakan material yang paling besar porsinya

dibandingkan material yang lain. Bersamaan dengan itu, plastik juga telah sejumlah 9,3%.

Tabel 1. Material yang digunakan pada kendaraan bermotor

No Material Komposisi

Seiring dengan berkurangnya sumber-sumber energi yang berasal dari fosil, penggunaan

plastik semakin diperlukan karena sifatnya yang ringan sebagai bahan komponen utama yang

berperan dalam mengurangi kebutuhan energi. Menurut data Japan Automotive Research Institute

(JARI), peningkatan volume komponen otomotif yang berbasis plastik akan meningkat seiring

dengan tuntutan pengurangan berat kendaraan sebagai konsekuensi dari efisiensi penggunaan bahan

bakar itu.

Dalam literatur yang lain (oleh A.T. Kearney Analysis) peningkatan ini diprediksi akan

mencapai 18% pada tahun 2020 dari sekitar 14% di tahun 2000, yang semula hanya sekitar 6% pada

(3)

Gambar 1. Tren Penggunaan Material dalam Kendaraan Bermotor

Jenis Plastik yang digunakan

Berbagai jenis plastik digunakan untuk berbagai komponen, seperti bumper, dashboard dan

lain sebagainya. Jenis plastik yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Jenis Plastik yang digunakan dalam Kendaraan Bermotor

No Komponen Jenis plastik Perkiraan berat dalam kendaraan (kg)

Proses pembuatan komponen-komponen tersebut juga beragam; injection molding, blow molding,

injection blown molding, extrusion dan lain-lain. Namun yang terbanyak adalah injection molding.

TREND OF MATERIALS USED IN VEHICLE

1970 46.90% 13.80% 14.30% 6.60% 5.00% 3.00% 3.00% 3.00% 4.40%

1980 45.70% 10.80% 16.00% 5.00% 5.30% 4.20% 2.70% 2.60% 7.70%

1990 42.50% 10.50% 20.80% 7.10% 5.90% 4.80% 2.60% 2.30% 3.50%

2000 34.00% 9.00% 20.00% 14.00% 7.00% 7.50% 3.00% 2.50% 3.00%

2010 25.00% 8.50% 18.00% 20.00% 7.50% 12.00% 3.20% 2.80% 3.00%

(4)

Kondisi Pasar Kendaraan Bermotor di Indonesia

Pasar Domestik kendaraan bermotor Indonesia meningkat terus sejak tahun 2010. Demikian

juga produksi kendaraan bermotor meningkat seiring perkembangan pasar. Perkembangan produksi

kendaraan bermotor, harus diiringi peningkatan pasokan komponen yang efektif dan efisien. Hal ini

terjadi apabila komponen dipasok dari rantai proses di dalam negeri atau menggunakan manajemen

produksi yang sangat efektif dan efisien.

Kondisi industri kendaraan bermotor di Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2. Outlook pasar kendaraan bermotor Indonesia Pengujian

Pengujian merupakan peran yang dapat dilakukan untuk mendukung proses pembuatan

kendaraan bermotor. Pengujian dilakukan baik terhadap material maupun produk. Hal ini terkait

dengan spesifikasi yang diminta dalam pembuatan komponen dimana masing-masing komponen

mempunyai persyaratan tertentu. Komponen yang digunakan untuk keperluan eksterior

membutuhkan ketahanan terhadap sinar matahari yang merupakan pemberi pengaruh yang terbesar

dalam mendegradasi plastik terutama dapat dilihat dari perubahan warna permukaan komponen.

Sedangkan komponen yang akan diletakkan di sekitar engine harus mempunyai ketahanan terhadap

suhu tinggi.

Persyaratan-persyaratan tersebut berpengaruh pada formulasi material yang akan

diaplikasikan pada komponen tersebut, sehingga kinerja dari komponen juga perlu diuji.

Metode pengujian ditetapkan oleh OEM kendaraan bermotor masing-masing. Misalnya

Toyota mempunyai metode TSM, Nissan mempunyai NS dan lain-lain. Di dalam sebuah metode

kadang-kadang terdapat beberapa alternatif dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu diperlukan

informasi yang akurat yang harus didiskusikan oleh pihak-pihak terkait yang kemudian ditetapkan

oleh OEM ataupun pembuat komponen. Pelaksanaan pengkajian ini bisa berlangsung cepat atau

bisa berlangsung panjang mencapai 6 bulan. Hal ini dilakukan sebelum produksi masal dilakukan.

(5)

tersebut secara masal, untuk kemudian diserahkan kepada pihak OEM sebagai salah satu komponen

yang akan dirakit untuk produk kendaraan bermotor tertendu.

Kesalahan dalam formulasi dapat menyebabkan kegagalan dalam pengujian kinerja

komponen. Pengujian kinerja komponen sendiri, kadang-kadang membutuhkan waktu yang relatif

lama sekira 1 (satu) bulan. Keterlambatan dalam melakukan pengujian tentu akan menyebabkan

keterlambatan penyerahan produk.

Pelatihan

Pengetahuan mengenai material dan proses merupakan hal penting dalam pengembangan

dan produksi komponen kendaraan bermotor. Perubahan desain komponen yang berbahan plastik

akan mempengaruhi proses pembuatan komponen bahkan memerlukan pengembangan formulasi

material. Namun tidak dapat dipungkiri, dari sisi pengalaman lapangan, pengetahuan personil yang

terlibat di proses produksi lebih tahu/pengalaman. Apabila hal tersebut ditopang oleh pengetahuan

dasar mengenai material dan proses, maka proses pengembangan dan produksi komponen

kendaraan bermotor akan lebih efektif dan efisien yang pada akhirnya mempercepat waktu dan

biaya produksi.

Konsultasi

Produk yang dibuat, secara spesifikasi pasti memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh

pihak OEM. Namun kadang-kadang terdapat juga aplikasi yang tidak sesuai oleh konsumen yang

menggunakannya. Secara teknis, mungkin komplain yang disampaikan oleh konsumen tersebut

dapat dijelaskan oleh pihak OEM, namun untuk menjaga kenetralan, biasanya OEM akan

menggunakan pihak ketiga untuk menjelaskan kemungkinan penyebabnya. Disinilah peran

Lembaga Litbang diperlukan.

Atau pada saat pengembangan komponen baru, secara langsung pihak ketiga dilibatkan agar

permasalahan yang timbul dapat diprediksi dan diantisipasi lebih cepat.

Penelitian dan Pengembangan

Pihak ketiga dapat dilibatkan langsung dalam pengembangan komponen baru. Baik dalam

pengembangan material baru untuk diterapkan dalam komponen, atau dalam bentuk prototipe.

Beberapa lembaga litbang diketahui melakukan litbang komponen yang menggunakan komposit

(6)

Sertifikasi Produk

Komponen yang digunakan dalam kendaraan bermotor baru biasanya lolos pengujian yang

diminta oleh OEM. Demikian juga komponen pengganti yang original yang pasti disediakan untuk

pengganti komponen yang mengalami degradasi. Komponen-komponen tersebut biasanya harganya

relatif tinggi.

Disamping itu ada pembuat komponen pengganti, namun tidak original. Harga komponen

pengganti ini biasanya lebih rendah dari komponen pengganti yang original. Untuk menjamin,

diperlukan sertifikasi untuk produk tersebut. Saat ini ada QSEAL yang melakukan sertifikasi

tersebut, namun belum dilakukan oleh lembaga Litbang.

Peran industri material polimer dan industri kendaraan bermotor dalam perekonomian

Indonesia

Peran Ekspor

Peran kelompok Industri Karet, Barang Dari Karet Dan Plastik dalam ekspor Indonesia sebesar 6,68

milyar USD atau setara dengan 6,24% dan menempati peringkat ke 5 pada tahun 2016. Sedangkan

peran kelompok Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer adalah sebesar 5,14 milyar

USD atau setara dengan 4,68% dan menempati peringkat ke 8 pada tahun 2016.

Kelompok Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik mengalami penurunan nilai sejak tahun

2010, dimana penurunannya tercatat sebesar 42%. Sedangkan Kelompok Kendaraan Bermotor,

Trailer dan Semi Trailer terjadi peningkatan pada kurun waktu yang sama, sebesar 20%. Hal ini

dapat diartikan sebagai potensi produk polimer baik plastik maupun karet untuk berkontribusi

dalam rantai produksi kendaraan bermotor adalah besar.

(7)

Peran Impor

Peran kelompok Industri Karet, Barang Dari Karet Dan Plastik dalam impor Indonesia sebesar 3,35

milyar USD atau setara dengan 3,09% dan menempati peringkat ke 10 pada tahun 2016. Sedangkan

peran kelompok Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer adalah sebesar 5,32 milyar

USD atau setara dengan 4,91% dan menempati peringkat ke 8 pada tahun 2016.

Kelompok Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik mengalami sedikit penurunan nilai sejak

dibandingkan tahun 2010, dimana penurunannya tercatat sebesar 8%. Sedangkan Kelompok

Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer juga terjadi penurunan pada kurun waktu 2010

sampai dengan 2016, sebesar 50%. Hal ini dapat diartikan sebagai potensi berkurangnya kendaraan

bermotor yang diimpor atau malah banyaknya kendaraan bermotor yang diproduksi di dalam

negeri.

Gambar 4. Peran Impor Kelompok Industri Dalam Negeri

Harapan terhadap Lembaga Litbang

- Fokus

Dengan terbatasnya sumber daya, baik anggaran maupun sumber daya manusia, Lembaga

Litbang diharapkan fokus dan menempatkan prioritas dalam kaitannya dengan industri

kendaraan bermotor.

- Jaringan

Lembaga Litbang juga diharapkan dapat membangun jaringan dengan pihak-pihak terkait,

baik di antara lembaga litbang itu sendiri maupun dengan industri OEM, industri komponen

(8)

Kesimpulan

Lembaga Litbang diharapkan dapat berperan sesuai kemampuannya dan terus fokus dalam peran

seperti sebagai lembaga pengujian, pelatihan, sertifikasi, dan juga fokus dalam pengembangan

fasilitas dan sumber daya manusia agar dapat mendukung industri komponen otomotif berbasis

polimer di Indonesia

Acknowledgement

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Balai Besar Karet Kulit dan

Plastik yang telah memberikan kesempatan untuk menyampaikan makalah ini dalam Seminar

Nasional Kulit, Karet dan Plastik ke-6 Tahun 2017 di Jogjakarta

Referensi

1. C.T. Maisieres, ―The European Market for Plastics Automotive Components‖, European Plastics Conventers

2. Eko Rudianto, ―Seminar Teknologi Metalurgi & Material: Peningkatan Kualitas &

Produktivitas Manufaktur Komponen Otomotif‖,

3. A.T. Kearney Analysis, __

Gambar

Gambar 1. Tren Penggunaan Material dalam Kendaraan Bermotor
Gambar 2. Outlook pasar kendaraan bermotor Indonesia
Gambar 3. Peran Ekspor Kelompok Industri Dalam Negeri
Gambar 4. Peran Impor Kelompok Industri Dalam Negeri

Referensi

Dokumen terkait

kesimpulannya.” Berdasarkan judul yang diteliti yaitu “ Analisis Resiko Kebangkrutan Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score Pada Industri. Otomotif & Komponen

Seminar Nasional Pemanfaatan Oleokimia Berbasis Minyak Sawit pada Berbagai Industri Bogor, 24 November 2005. Untuk mendukung pengembangan industri hilir berbasis kelapa

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkann peran Lembaga Anak Wayang Indonesia dalam pengembangan pendidikan nonformal anak di kampung Jagalan Yogyakarta, seperti

Komponen analisis terdiri dari analisis kondisi eksisting, yang meliputi analisis komponen pariwisata, analisis peran masyarakat dan pemerintah dalam pengembangan

Tujuan dari penyusunan skripsi yang berjudul “Dinamika Kerjasama Indonesia dan Korea Selatan Terkait Industri Otomotif dalam Pengembangan Mobil Ramah Lingkungan” adalah

Peran masyarakat lebih mendominasi dalam pengembangan pendidikan nonformal di Kam- pung Inggris, pemerintah lebih bersifat pasif dengan lebih mendukung dan menjadi

Penelitian pengembangan ini memiliki tujuan yaitu menghasilkan buku ajar berbasis scientific approach pada mata pelajaran pratikum akuntansi lembaga/instansi

Penguatan peran perguruan tinggi islam dalam mendorong pengembangan lembaga keuangan syariah di indonesia dapat ditempuh melalui : 1) penyiapan sumberdaya insani