• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF TESIS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN

INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master dari

Institut Teknologi Bandung

Oleh:

M U R S I T I

NIM : 23406046

Program Studi Teknik dan Manajemen Industri

(2)

ABSTRAK

Industri otomotif dan industri komponen otomotif merupakan industri yang diprioritaskan pegembangannya di dalam kebijakan industri nasional. Industri komponen otomotif di dalam pelaksanaannya menghadapi kendala dalam pengembangannya, diantaranya ketergantungan terhadap bahan baku impor, kurang tersedianya tenaga kerja terampil dan kurang efisiennya kegiatan industri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dampak kebijakan produktivitas dan efisiensi terhadap performansi industri dengan menyertakan perjanjian kerjasama dunia berupa penurunan tarif impor dengan metode dinamika sistem.

Sektor industri yang menjadi tinjauan pada penelitian ini adalah industri komponen otomotif dengan stakeholder adalah Departemen Perindustrian. Model dibangun berdasarkan data-data dari Departemen Peindustrian, Biro Pusat Statistik dan justifikasi dari ahli. Pada model penelitian ini terdapat tujuh buah sub sistem yaitu sub sistem industri komponen otomotif, bahan baku, tenaga kerja, permintaan pasar domestik, permintaan pasar ekspor, pemerintah dan impor.

Performansi industri komponen otomotif berupa nilai output industri, total permintaan pasar, permintaan pasar domestik, permintaan pasar ekspor dan neraca perdagangan menunjukkan penurunan selama periode simulasi. Hal ini disebabkan oleh produk domestik kurang mampu bersaing dengan produk substitusi impor.

Berdasarkan simulasi atas penerapan kebijakan yang dilakukan, diperoleh bahwa untuk memperbaiki performansi industri model dasar digunakan beberapa kebijakan diantaranya kebijakan pemakaian bahan baku impor diturunkan sebesar 20%; kebijakan peningkatan efisiensi kegiatan industri dinaikkan sebesar 10%; kebijakan penyediaan tenaga kerja terampil ditingkatkan sebesar 5% dan waktu pelatihan selama 3 bulan. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan performansi industri dapat ditingkatkan melalui produktivitas dan efisiensi kegiatan industri.

(3)

iii ABSTRACT

DEVELOPMENT MODEL POLICY OF AUTOMOTIVE COMPONENT INDUSTRY

By Mursiti NIM : 23406046

Automotive industry and automotive component industry are given high priority industry in national industrial policy. Automotive component tindustry in its implementation faces constraint in its development, those constraints are depending on import raw material, less available of skillful labour and less efficient in industrial activity. This research is conducted to analyze impact policy of efficiency and productivity to industrial performance by including world cooperation agreement in the form of degradation of tariff import with system dynamics method.

Industrial sector becoming evaluation in this research is automotive component industry with stakeholder is Industrial Department. Model is built up based on data from Industrial Department, Statistical Bureau Center and justification from an expert. There are seven sub systems in this model, those are sub system of automotive componen industryt, raw material, labour, demand of domestic market, demand of export market, governmental and import.

Industrial performance of automotive component industry is represented by industrial output value, market total demand, demand of domestic market, demand of export market and trade balance show degradation during simulation period. This matter because of domestic product is less competitive with import substitution product.

Base on simulation to the applying of conducted policy, to be obtained that to improve industrial performance of basic model, used some policies, they are policy of usage of import raw material is decreased equal to 20%; policy of improvement industrial activity efficiency is increased equal to 10%; policy of skillful labour is increased equal to 5% and training time for 3 months. So that can be said that the improvement of industrial performance can be improved through industrial activity efficiency and productivity.

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

T E S I S

PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF

Oleh: M U R S I T I NIM : 23406046

Program Studi Teknik dan Manajemen Industri

Bandung, Februari 2008

Menyetujui, Pembimbing

(5)

v

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tesis magister ini dengan baik. Laporan tesis magister ini disusun untuk memenuhi persyaratan sidang magister pada program studi Teknik dan Manajemen Industri, Institut Teknologi Bandung.

Dalam penyusunan tesis magister, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih yang mendalam kepada:

1. Dr. Andi Cakravastia, ST, MT selaku dosen pembimbing dan dosen wali akademik yang telah banyak meluangkan waktu dan penuh kesabaran membimbing penulis hingga selesainya laporan ini. Terima kasih sebesar-besarnya atas nasehat Bapak dan nasehat itu menjadi masukan yang sangat berharga bagi penulis.

2. Bapak dan Ibu di rumah atas segala kasih sayang, perhatian, dukungan dan doa yang senantiasa tercurah dalam sujud malamnya.

3. Prof. Dr. Ir. Abdul Hakim Halim dan Dr. Ir. Iwan Inrawan Wiratmadja selaku dosen penguji dalam sidang Tesis. Terima kasih atas kritik dan saran yang membangun baik untuk kesempurnaan isi dan di luar penelitian.

4. Dr. Ir. Rachmawati Wangsaputra selaku dosen wali akademik. Terima kasih atas dorongan semangat, nasehat serta saran dalam mengikuti perkuliahan.

5. Departemen Perindustrian Jakarta selaku pemberi beasiswa program S2 Teknik dan Manajemen Industri, Institut Teknologi Bandung.

6. Seluruh staf dosen program studi Teknik dan Manajemen Industri, ITB atas segala ilmu yang telah diberikan. Semoga ilmu yang diberikan memberikan banyak manfaat dalam kehidupan penulis.

(7)

vii

8. Kakak-kakakku yang telah membantu penulis serta dukungan morilnya, dan untuk keponakan aku Mas Tiko dan Mas Hari.

9. Teman-teman kelas Depperin 2006 yang telah bersama-sama selama perkuliahan berlangsung.

10. Staf laboratorium POSI, tata usaha, dan perpustakaan yang telah memberikan kemudahan selama perkuliahan.

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga budi baik semua pihak mendapat balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa laporan tesis magister ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis akan menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhirnya, penulis berharap semoga laporan tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bandung, Februari 2008

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ..……….. ii

ABSTRACT ..……… iii

LEMBAR PENGESAHAN ………... iv

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ………... v

KATA PENGANTAR ……….. vi

DAFTAR ISI ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. xiii

DAFTAR TABEL ………. xiv

DAFTAR GAMBAR ……… xv

BAB I : PENDAHULUAN ……….. I-1

1.1 Latar Belakang ……….. I-1 1.2 Rumusan Masalah ………. I-3 1.3 Tujuan Penelitian ………... I-4 1.4 Batasan Penelitian ………. I-4 I.5 Asumsi ………... I-4 I.6 Posisi Penelitian ……… I-5 I.7 Sistematika Penulisan ……… I-10

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA……… II-1

(9)

ix

(completely build up,CBU) ………. II.1.2.3 Pembatasan Ekspor Sukarela (voluntary

export restraint,VER) ………. II-4 II.1.2.4 Persyaratan Kandungan Lokal ………. II-5 II.1.2.5 Subsidi Ekspor dan Subsidi Kredit Ekspor …. II-6 II.1.2.6 Kompensasi Ekspor (export requirement) ….. II-7 II.1.2.7 Pengadaan Pemerintah (national

procurement) ………... II-8 II.1.2.8 Hambatan-hambatan Birokrasi (red-tape

(10)

II.4.7.3 Analisis Sensitivitas ……… II-31 II.4.8 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Dinamis ……….. II-31 II.5 Teori Ekonomi Makro ………... II-33 II.5.1 Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian Terbuka ………... II-34 II.5.2 Keseimbangan Pendapatan Nasional ………. II-35 II.5.3 Pengali dalam Perekonomian Terbuka ……….. II-36 II.6 Powersim Constructordan Kegunaannya ………. II-38

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN……….. III-1

III.1 Langkah-Langkah Penelitian ………. III-1 1. Perumusan Masalah ………. III-3 2. Perumusan Tujuan Penelitian ………... III-3 3. Studi Literatur ……….. III-3 4. Penentuan Batasan Penelitian ……….. III-4 5. Penentuan Metode Penelitian ………... III-4 6. Kajian Sistem Nyata ………. III-4 7. Pengumpulan Data ………... III-4 8. Pengembangan Model ……….. III-5 9. Konstruksi Program Komputer ……… III-5 10. Validasi Model ………. III-5 11. Penyusunan Skenario Kebijakan ……….. III-5 12. Penerapan Skenario Kebijakan pada Model ……… III-6 13. Analisis Hasil Penerapan Skenario Kebijakan pada Model …. III-6 14. Kesimpulan dan Saran ………. III-6

BAB IV : PENGEMBANGAN MODEL……….. IV-1

(11)

xi

(12)

BAB V : PERANCANGAN KEBIJAKAN DAN ANALISIS PERILAKU

MODEL ……….. V-1

V.1 Arah Kebijakan Direktorat Industri Alat Transportasi Darat dan

Kedirgantaraan (IATDK) ……….. V-1 V.1.1 Karakteritik Direktorat IATDK ……… V-1 V.1.2 Visi Direktorat IATDK ………. V-1 V.1.3 Misi Direktorat IATDK ………. V-2 V.1.4 Sasaran Direktorat IATDK ……… V-2 V.2 Ukuran Performansi Industri ………. V-2 V.3 Instrumen Kebijakan ………. V-3 V.4 Skenario Perancangan Kebijakan ……….. V-5 V.5 Hasil dan Analisis Penerapan Skenario Instrumen Kebijakan …….. V-6 V.6 Rekomendasi Kebijakan ……… V-15 V.7 Implikasi Kebijakan ……….. V-15

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN………. VI-1

VI.1 Kesimpulan ……… VI-1 VI.2 Saran-saran ……… VI-2

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Diagram Alir Model

Lampiran B : Listing ProgramPowersim Constructor 2.5d

Lampiran C : Output Simulasi Model Dasar Lampiran D : StatistikTheil Inequality

Lampiran E : Data Statistik Penelitian Lampiran F : Kuesioner

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I.1 Posisi Penelitian ………. I-9 Tabel IV.1 Distribusi persentase Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar I.1 Skemastate of the art penelitian ……….. I-10 Gambar II.1 Pendekatan sistem terbuka dan sistem tertutup ………. II-10 Gambar II.2 Cara mempelajari suatu sistem ……….. II-11 Gambar II.3 Dasar metodologi dinamika sistem ………... II-15 Gambar II.4 Struktur dan perilaku sistem dinamis ……… II-17 Gambar II.5 Kerangka berpikir sistem dinamis ………. II-18 Gambar II.6 Langkah-langkah dalam metodologi dinamika sistem ……….. II-20 Gambar II.7 Cara merepresentasikan sistem nyata ……… II-21 Gambar II.8 Simbol dalam diagram sub sistem ………. II-22 Gambar II.9 Tipikal diagram sub sistem ……… II-22 Gambar II.10 Contoh diagram hubungan kausal ………. II-24 Gambar II.11 Struktur umum diagram alir ……….. II-25 Gambar II.12 Jenis variabel dalam model sistem dinamis ………... II-26 Gambar II.13 Aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka ……….. II-34 Gambar III.1 Metodologi penelitian ……… III-2 Gambar IV.1 Sistem industri kendaraan bermotor dan komponen ………. IV-6 Gambar IV.2 Grafik perkembangan pasar kendaraan roda 4 nasional ……… IV-11 Gambar IV.3 Kebijakan industri otomotif 1999 ……….. IV-13 Gambar IV.4 Kebijakan industri otomotif 1969-1999 ……… IV-15 Gambar IV.5 Peramalan perkembangan pasar otomotif dalam negeri ……… IV-16 Gambar IV.6 Struktur industri otomotif ……….. IV-17 Gambar IV.7 Diagram sub sistem industri komponen otomotif ………. IV-21 Gambar IV.8 Diagram hubungan kausal sub sistem industri komponen otomotif …. IV-25 Gambar IV.9 Diagram hubungan kausal sub sistem barang kapital industri

(16)

Gambar IV.14 Diagram hubungan kausal sub sistem pemerintah ……… IV-32 Gambar IV.15 Diagram hubungan kausal sub sistem impor ………. IV-33 Gambar IV.16 Grafik tingkat inflasi di Indonesia ………. IV-42 Gambar IV.17 Grafik nilai tukar Rupiag terhadap Dollar Amerika ……….. IV-43 Gambar IV.18 Grafik indikasi tingkat utilisasi kapasitas berdasar keuntungan jangka

pendek ……… IV-47 Gambar IV.19 Grafik pengaruhschedule pressurepada utilisasi kapasitas produksi .. IV-49 Gambar IV.20 Grafik pengaruh tingkat profitabilitas industri ……….. IV-55 Gambar IV.21 Grafik rasio pemakaian bahan baku ……….. IV-59 Gambar IV.22 Grafik pengaruhlead timepemasok pada ekspektasi produsen ……… IV-63 Gambar IV.23 Grafik hubungan angka kematian kasar dengan PDB per kapita …….. IV-79 Gambar IV.24 Grafik hubungan angka kelahiran kasar dengan PDB per kapita ……. IV-79 Gambar IV.25 Grafik pengaruh ongkos produksi pada harga produk di pasar

domestik ……… IV-86 Gambar IV.26 Grafik pengaruh waktu cakupan produk jadi terhadap harga di pasar

domestik ……… IV-87 Gambar IV.27 Grafik rasio pemenuhan pesanan di pasar domestik ………. IV-90 Gambar IV.28 Grafik pengaruh ongkos produksi pada harga produksi di pasar ekspor IV-97 Gambar IV.29 Grafik pengaruh waktu cakupan persediaan produk jadi terhadap

harga di pasar ekspor ………. IV-98 Gambar IV.30 Grafik rasio pemenuhan pesanan di pasar ekspor ………. IV-101 Gambar IV.31 Uji perilaku model pada kondisi ekstrim ………... IV-115 Gambar IV.32 Uji perilaku model terhadap pemilihan time step……….. IV-116 Gambar IV.33 Uji perilaku model terhadap pemilihan metode integrasi ……….. IV-117 Gambar IV.34 Uji reproduksi perilaku ……….. IV-118 Gambar IV.35 Perilaku model menghadapi lonjakan permintaan pasar: kriteria

produksi ………. IV-120 Gambar IV.36 Perilaku model menghadapi lonjakan permintaan pasar: kriteria

pengiriman ………. IV-120 Gambar IV.37 Perilaku model mengahdapi penurunan permintaan pasar: kriteria

(17)

xvii

pengiriman ……….

Gambar IV.39a Analisis sensitivitas numerik (a) ………... IV-125 Gambar IV.39b Analisis sensitivitas numerik (b) ………... IV-126 Gambar IV.40 Analisis sensitivitas perilaku (a): kriteria nilai output industri ………. IV-127 Gambar IV.41 Analisis sensitivitas perilaku (b): kriteria nilai output industri ………. IV-128 Gambar IV.42 Analisis sensitivitas perilaku (a): kriteria total permintaan pasar ……. IV-129 Gambar IV.43 Analisis sensitivitas perilaku (b): kriteria total permintaan pasar ……. IV-130 Gambar IV.44 Analisis sensitivitas perilaku (a): kriteria neraca perdagangan ………. IV-131 Gambar IV.45 Analisis sensitivitas perlaku (b): kriteria neraca perdagangan ……….. IV-132 Gambar V.1 Output simulasi model dasar: nilai output industri ……… V-6 Gambar V.2 Output simulasi model dasar: kriteria total permintaan pasar ………... V-7 Gambar V.3 Output simualsi model dasar: kriteria permintaan pasar domestik …... V-7 Gambar V.4 Output simulasi model dasar: kriteria permintaan pasar ekspor ……... V-8 Gambar V.5 Output simulasi model dasar: kriteria neraca perdagangan …………... V-8 Gambar V.6 Output simulasi model dasar gabungan: kriteria nilai output industri .. V-10 Gambar V.7 Output simulasi model dasar gabungan: kriteria total permintaan

pasar ………... V-11 Gambar V.8 Output simulasi model dasar gabungan: kriteria permintaan pasar

domestik ……… V-12 Gambar V.9 Output simulasi model dasar gabungan: kriteria permintaan pasar

Referensi

Dokumen terkait

kesimpulannya.” Berdasarkan judul yang diteliti yaitu “ Analisis Resiko Kebangkrutan Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score Pada Industri. Otomotif & Komponen

GIAMM (Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor) yang merupakan wadah bagi perusahaan yang komponen otomotif menyatakan nilai penjualan di Indonesia tahun 2005 mencapai Rp

Tingkat penyerapan tenaga kerja pada industri sari buah memberikan hasil yang paling baik setelah diterapkan skenario kebijakan pasar domestik, yaitu... meningkatkan

Berdasarkan usulan potensi aplikasi yang telah dipaparkan pada nomor 5, usulan potensi aplikasi yang khusus untuk Industri Klaster Komponen Otomotif bagian produksi adalah

Tahap pengembangan konseptual model tingkat kematangan industri komponen otomotif, yaitu; pengkajian ulang, pengumpulan dan pengembangan data dengan menggunakan data

industri komponen automotif dengan. mengandeng industri

Kosasih selaku Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) kepada bisnis (4/9) bahwa "Prospek industri komponen otomotif sangat menjanjikan seiring dengan penjualan

memastikan adanya industri bahan baku komponen otomotif yang tergabung dengan jumlah yang cukup menjaga aktivitas klaster terutama proses produksi bisa berjalan dan tetap