MARKET INTELLIGENCE
KOMPONEN DAN ASESORIS OTOMOTIF
DI PASAR JERMAN
ATASE PERDAGANGAN KBRI BERLIN BERLIN – 2014
Kedutaan Besar Republik Indonesia Berlin Lehrter Str. 16 – 17
10557 Berlin Rep. Federal Jerman
KATA PENGANTAR
Sektor transportasi adalah salah salah sektor industri yang sangat cepat perkembangannya. Kebutuhan akan kendaraan baik untuk angkutan pribadi, umum, industri, logistik meningkat setiap tahunnya. Peningkatan kebutuhan yang pesat tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang dan emerging markets, namun juga di negara-negara industri maju, seperti Jerman.
Jerman, sebagai salah satu produsen otomotif terkemuka di dunia, sangat bertumpu pada perdagangan luar-negeri di sektor otomotif, terutama dalam mengekspor produk-produk kendaraan berteknologi canggih. Oleh sebab itu, kebutuhan komponen otomotif dan perlengkapan penunjang lainnya juga meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi dan permintaan dari negara lain. Dalam perdagangan luar negeri di sektor komponen otomotif, Jerman mengandalkan impor dari negara-negera Eropa Timur, seperti Ceko, Polandia dan Hongaria. Namun tidak sedikit juga komponen yang diimpor dari Amerika Serikat, Amerika Selatan, dan Asia, termasuk Cina, Korea, Jepang dan negara-negara ASEAN.
Impor Jerman untuk komponen otomotif tahun 2013 mencapai 67,3 milyar USD. Akan tetapi, ekspor Indonesia ke Jerman untuk komponen otomotif masih relatif rendah, yaitu 39,7 juta USD (peringkat ke 48), walaupun sebenarnya total ekspor Indonesia untuk komponen otomotif mencapai 1,3 milyar USD di tahun 2013. Berbagai komponen dan asesoris otomotif banyak yang dapat diproduksi dengan mudah di
Indonesia mengingat ketersediaan bahan mentah dan bahan baku untuk industri otomotif di tanah air cukup tinggi.
Market Intelligence ini memberikan sedikit gambaran mengenai
situasi pasar komponen otomotif di Jerman dan potensinya yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Dengan berbagai strategi yang dapat ditempuh, khususnya pengembangan sektor industri komponen otomotif ramah lingkungan, suku cadang mobil listrik, peningkatan kualitas dan mengintensifkan produksi komponen otomotif yang mudah dibuat di Inodnesia, diharapkan Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain dalam hal perdagangan ekspor-impor dengan Jerman.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan Market Intelligence ini, masih terdapat kekurangan. Oleh karenanya kami sangat menghargai masukan dari pembaca sehingga kualitas penulisan berikutnya dapat ditingkatkan.
Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih
Berlin, Desember 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Ekspor – impor Jerman untuk kendaraan darat HS 87 8 Tabel 2 Ekspor – impor Jerman untuk komponen otomotif 11
Tabel 3 Kode HS komponen dan asesoris otomotif 13
Tabel 4 Ekspor – Impor Jerman dengan Indonesia HS 8708 23
Tabel 5 Impor komponen dan asesoris Jerman 2013 26
Tabel 6 Negara pemasok 28
Tabel 7 Impor Jerman untuk ban kendaraan 31
Tabel 8 Impor Jerman untuk kaca spion 32
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Perdagangan LN Jerman kendaraan darat HS 87 9 Grafik 2 Perdagangan LN Jerman komponen otomotif 11
Grafik 3 Jumlah mobil listrik di Jerman 18
Grafik 4 Perdagangan Jerman dengan Rep. Ceko HS 8708 22 Grafik 5 Perdagangan Jerman dengan Indonesia HS 8708 22 Grafik 6 Negara tujuan ekspor produk otomotif Indonesia 2013 24 Grafik 7 Negara-negara pemasok komponen otomotif ke
Jerman 2013
27
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Industri otomotif Jerman 10
Gambar 2 Peragaan mobil dengan komponen otomotifnya 12
Gambar 3 Mobil listrik 13
Gambar 5 Komponen dan asesoris otomotif mekanik 16
Gambar 6 Bagian mesin mobil listrik dengan suku cadang 18 Gambar 7 Industri komponen otomotif di Indonesia 19
Gambar 8 Prototype kendaraan masa depan 21
Gambar 9 Konsep angkutan umum dan kendaraan pribadi yang ramah lingkungan
25
Gambar 10 Komponen dan kebutuhan otomotif produk dari Malaysia
30
Gambar 11 Produk ban kendaraan dari Indonesia 31
Gambar 12 Rantai ban kendaraan musim dingin 34
Gambar 13 Indonesia dalam memasarkan produk komponen otomotif di Jerman
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... 1
KATA PENGANTAR ... 3
DAFTAR TABEL, GRAFIK DAN GAMBAR ... 5
DAFTAR ISI ... I PENDAHULUAN ... 8
II POTENSI KOMPONEN OTOMOTIF... 14
III INFORMASI PASAR ... 20
a. Trend ... 20 b. Prospek ... 23 c. Segmentasi Pasar ... 24 d. Perilaku Pembelian ... 25 IV INFORMASI PERDAGANGAN ... 26 a. Impor ... 26 b. Negara Pemasok ... 27 c. Analisa Pesaing ... 29
d. Peran Indonesia dalam memasok komponen otomotif ke Jerman... 30 e. Regulasi dan Kebijakan Impor ... 32
f. Hambatan non Tarif ... 33
g. Lembaga sertifikasi dan persyaratan keamanan ... 33
h. Saluran Distribusi ... 34
V STRATEGI ... 35
I . PENDAHULUAN
Jerman merupakan salah satu produsen kendaraan bermotor terbesar di dunia, terutama untuk kendaraan pribadi (mobil), kendaraan angkutan, kendaraan industri dan kendaraan konstruksi. Industri otomotif Jerman merupakan salah satu industri unggulan negera tersebut dalam perdagangan luar negerinya (ekspor-impor). Pasar otomotif Jerman terdapat di seluruh dunia, mengingat industri otomotif Jerman terkenal dengan kualitasnya yang sangat tinggi. Kendati produk otomotif Jerman harganya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara lainnya, permintaan pasar untuk otomotif Jerman terus meningkat dan tetap bersaing dengan buatan negara pesaing lainnya. Bahkan dalam keadaan perekonomian dunia yang kurang baik, seperti yang terjadi di pasar Eropa, industri otomotif Jerman berhasil membukukan keuntungan yang tidak sedikit disebabkan oleh ekspor kendaraan „made in Germany“.
Tabel 1
Ekspor-Impor Jerman untuk kendaraan darat HS 87 (2 digit) Tahun Ekspor dalam
1000 EUR Ekspor dalam 1000 USD Impor dalam 1000 EUR Impor dalam 1000 USD 2009 116 884 173 163 714 332 55 714 494 77 527 376 2010 153 269 957 203 108 486 59 131 055 78 327 774 2011 177 596 780 247 225 484 70 195 209 97 760 818 2012 182 942 645 235 196 563 72 042 504 92 658 648 2013 182 865 415 242 817 188 72 374 476 96 108 925 Trend 9,8% 6,16% Pangsa 16,3% 8,06%
Grafik 1: Perdagangan luar negeri (ekspor-impor Jerman) kendaraan darat HS 87 2- digit dengan dunia dari tahun 2008-2013. Jerman merupakan negara pengekspor kendaraan angkutan darat yang kuat dengan nilai ekspor 2013 mencapai lebih dari 242 milyar USD. Untuk komoditi ekspor ini, nilai ekspor Jerman jauh lebih tinggi daripada impornya.
Seiring dengan adanya peningaktan industri di negara-negara berkembang dan emerging economy, permintaan akan kendaraan darat produksi Jerman juga terus meningkat, terutama untuk kendaraan industri. Selain itu dengan adanya peningkatan kemakmuran di negara-negara tersebut juga memicu permintaan akan kendaraan pribadi kelas menengah dan kelas mewah.
Dalam mendukung industri otomotifnya, untuk dapat bersaing dengan negara produsen lainnya, Jerman mengimpor komponen-komponen kendaraan dari negara lain. Komponen dan asesoris otomotif tersebut sengaja diimpor selain untuk menekan biaya produksi di Jerman yang
Jerman tidak harus memproduksi semua komponennya terlebih dahulu) serta untuk memperluas jaringan pasar otomotif Jerman. Namun demikian, Jerman juga tetap memproduksi komponen dan asesoris tertentu yang kemudian juga diperdagangkan dengan negara lain.
Gambar 1: Industri otomotif Jerman yang saat ini memberikan prioritas tinggi kepada kendaraan ramah lingkungan (hemat bahan bakar, dsb). Komponen-komponen otomotif yang digunakan juga yang ramah lingkungan (tahan lama, dapat didaur ulang dsb.)
Pada tahun 2013, Jerman mengekspor komponen dan asesoris otomotif (220 kategori dalam HS code 8 digit) sebesar 93,4 milyar USD (70,3 milyar Euro) dan mengimpor sebesar 67,3 milyar USD (50,7 milyar Euro). Trend 2009 – 2013 adalah 10,98% (ekspor) dan 9,09% (impor). Dengan demikian, trend ekspornya lebih tinggi daripada impor.
Grafik 2: Perdagangan luar negeri (ekspor-impor Jerman) komponen otomotif dan asesoris otomotif (HS 8407, 8408, 8413, 8544, 8511, 8512, 8706, 8707, 8708) dengan dunia dari tahun 2009-2013 terus meningkat. Nilai ekspor 2013 mencapai lebih dari 93,4 milyar USD, 26,1 milyar USD lebih tinggi dari impornya.
Tabel 2
Ekspor-Impor Jerman untuk komponen otomotif HS 8407, 8408, 8413, 8544, 8511, 8512, 8706, 8707, 8708 Tahun Ekspor dalam
milyar EUR Ekspor dalam milyar USD Impor dalam milyar EUR Impor dalam milyar USD 2009 42,799 59,905 33,284 46,558 2010 56,449 74,803 41,731 55,311 2011 65,409 91,073 48,755 67,900 2012 67,907 87,287 49,094 63,131 2013 70,304 93,355 50,706 67,324 Trend 10,98% 9,09% Pangsa 0,01% 0,01%
Sejalan dengan kemajuan teknologi otomotif, maka jenis dan komponen otomotif tersebut juga berubah sesuai dengan kebutuhan industri. Sekarang ini Jerman sedang menggalakkan penggunaan mobil listrik dan hybrid, sehingga kebutuhan komponen otomotifnya harus menyesuaikan jenis kendaraan dengan sumber energi listrik atau hybrid. Berbagai negara yang merupakan pemasok komponen otomotif ke Jerman juga berusaha untuk mencukupi kebutuhan industri otomotif Jerman yang terus berkembang. Negara-negara yang menjadi mitra dagang utama Jerman untuk komponen dan asesoris otomotif adalah negara-negara Eropa Selatan dan Timur. Namun beberapa negara Asia, seperti misalnya Jepang, Korea, Cina dan India juga berada pada papan atas perdagangan komponen otomotif Jerman.
Gambar 2: Peragaan sebuah mobil dengan berbagai komponen otomotifnya di Messe Automechnika Frankfurt.
Tabel 3:
Komponen dan asesoris otomotif
Kode HS Jenis barang
8407 Spark-ignition Reciprocating Or Rotary Internal Combustion Piston Engines.
8408 Compression-ignition Internal Combustion Piston Engines (diesel Or Semi-diesel Engines)
8413 Pumps for liquids, liquid elevators
8544 Insulated wire, cable & other insulated electric conductors; optical fibre cables
8511 Electrical ignition/starting equipment; generators and cut-outs ; parts thereof ignition magnetos, magneto-dynamos, ignition coils, spark plugs
8512 Electrical lighting or signalling equipment (not 8539); windshield wipers, defrosters, demisters for cycles, motor vehicles; parts thereof horns
8706 Chasis with engines for motor vehicles 8701 - 8705
8707 Bodies (including cabs), for the motor vehicles of headings 8701 to 8705
8708 Parts & accessories..for motor vehicles of 8701 to 8705 brakes, radiators, mufflers, exhaust pipes, clutches, steering
wheels/columns/boxes
Gambar 3: Mobil listrik yang sedang dikembangkan di Jerman. Baik motor, komponen, asesoris dan infrastruktur yang dibutuhkan, ada perbedaan dengan mobil berbahan bakar minyak. Ditargetkan, jenis mobil ini akan menggantikan mobil berbahan bakar minyak di masa datang.
Pasar komponen otomotif dan asesoris otomotif di Jerman tidak diragukan lagi potensinya, mengingat produk tersebut sangat dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan industri otomotif Jerman yang merupakan salah satu tulang punggung ekspor negara tersebut. Dengan nilai ekspor otomotif sebesar 242 milyar USD (183 milyar Euro) di tahun 2013, cabang industri ini memiliki porsi sebesar 16,7% dari ekspor Jerman keseluruhan di tahun 2013 yang nilainya 1094 milyar Euro (Statistisches Bundesamt). Volume perdagangan luar negeri komponen otomotif dan asesoris otomotif senilai tidak kurang dari 160 milyar USD di tahun 2013 juga menunjukkan potensi pasar yang sangat besar.
Berbagai jenis komponen otomotif seperti bemper mobil, rem, kopling dan sumbu motor yang digolongkan dalam HS 8708 (4 digit) jika dibandingkan dengan komponen lainnya (motor dan mesin pembakaran dsb) merupakan komponen otomotif yang tidak sulit diproduksi oleh negara-negara berkembang atau emerging market. Jerman paling banyak mengimpor komponen tersebut dari negara-negara tetangganya seperti Republik Ceko dan Polandia. Selain itu, Hongaria, Rumania, Turki dan Cina juga masuk dalam 15 besar negara pengekspor komponen tersebut ke Jerman. Dari kelompok negara maju, Perancis dan Italia juga merupakan pemasok utama komponen otomotif ke Jerman.
Gambar 4: Suasana dalam pameran dagang komponen otomotif Automechanika di Frankfurt 2014
Komponen dan asesoris otomotif yang diperdagangkan di pasar Jerman harus memiliki kualitas yang tinggi, mengingat produk tersebut akan digunakan di industri otomotif yang mengedepankan keselamatan dan kenyamanan. Setiap produk yang akan masuk dan digunakan harus diuji kualitiasnya oleh perusahaan setempat yang memiliki Quality Control Department atau oleh lembaga sertifikasi TÜV.
Gambar 5: Komponen dan asesoris otomotif baik mekanik maupun elektronik harus memenuhi standar kualitas Jerman
Tidak hanya komponen mekanik, standard keamanan dalam berkendaraan di Jerman yang tinggi mengharuskan semua jenis komponen dan asesoris otomotif tidak membahayakan dalam mengemudi kendaraan. Terutama oleh semakin banyaknya asesoris elektronik dalam teknologi otomotif modern, yang sering kali membuat pengemudi lengah. Peralatan elektronik dalam kendaraan yang berkualitas rendah juga kerap kali mengalami gangguan sehingga konsentrasi pengemudi dapat hilang ketika terjadi gangguan tersebut. Oleh sebab itu, asesoris otomotif harus diuji kualtiasnya, terlebih ketika pasar dibanjiri oleh produk-produk murah dari negara berkembang / emerging economy.
Terkait dengan harga di pasar, Jerman memiliki sebuah asosiasi gabungan pengusaha komponen otomotif bernama GVA (Gesamtverband
Autoteile-Handel) yang merupakan wadah bagi pengusaha komponen
otomotif. Asosiasi ini beranggotakan 154 perusahaan penjual dan 127 perusahaan produsen komponen otomotif. Salah satu tujuan dari lembaga ini adalah mengawasi pasar agar persaingan dalam perdagangan komponen otomotif di Jerman tetap „fair“, terlebih karena semakin banyak
produk-produk luar negeri dengan harga relatif di bawah produksi dalam negeri Jerman.
Sebagai salah satu negara yang aktif dalam perlindungan iklim, Jerman melakukan program-program untuk mengurangi emisi gas buangan dan meningkatkan pemakaian sumber daya energi terbarukan (renewable
energy). Industri otomotif Jerman telah meningkatkan produksi kendaraan
berbasis motor listrik dan hybrid. Mobil listrik merupakan proyek masa depan yang kelak akan menggantikan mobil berbahan bakar minyak. Mobil ini menggunakan jenis motor yang berbeda dan membutuhkan pembangkit listrik (baterai/aku) khusus. Walaupun sebagian besar komponen luarnya sama dengan mobil tradisional, namun beberapa komponen jenis mobil tersebut berbeda.
Dengan demikian, ada jenis-jenis komponen dan asesoris otomotif saat ini yang berbeda menyesuaikan kebutuhan mobil listik atau mobil hybrid. Hal ini tentu saja perlu diperhatikan oleh pemasok komponen otomotif ke Jerman, sehingga diperlukan adanya pemahaman teknologi mobil listrik
Grafik 3: Peningkatan jumlah mobil listrik di Jerman yang juga berdampak kepada peningkatan kebutuhan komponen mobil listrik (baterai, motor elektrik dsb). Hal ini merupakan potensi pasar masa depan yang besar bagi pemasok komponen dan asesoris mobil listrik.
Gambar 6: Bagian mesin mobil listrik yang berbeda dengan mobil pengguna bensin Sumber: FlickR, BMW
Indonesia memiliki industri yang memproduksi komponen dan asesoris otomotif yang mengekspor hasil produknya ke luar negeri. Untuk komoditi dengan HS 8708 – 8709, ada 95 klasifikasi barang yang diekspor
Indonesia (BPS Indonesia). Pada tahun 2013, nilai ekspor komoditi HS 8708 – 8709 adalah sebesar 1,39 milyar USD, sedangkan pada tahun 2012 nilainya 1,47 milyar USD. Dengan demikian, ada penurunan sebesar 80 juta USD.
Gambar 7: Industri komponen otomotif di Indonesia – Sumber: Harian Merdeka
Kendati industri komponen otomotif di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan pasar otomotif di dalam negeri, namun dalam hal ekspor, tampaknya Indonesia masih kurang bersaing dengan Thailand. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ini, impor Indonesia untuk komponen otomotif justru meningkat pesat (Germany Trade & Invest, 10/2014).
III. INFORMASI PASAR A. Trend
Komponen dan asesoris otomotif merupakan produk yang selalu berkembang sejalan dengan perkembangan industri kendaraan. Seperti diketahui, jenis kendaraan itu sendiri ada berbagai macam, mulai dari kendaraan pribadi, angkutan umum, angkutan barang, industri dsb. Menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut, industri komponen otomotif sangat beragam dan mencakup berbagai industri terkait, seperti misalnya:
- Pengolahan logam ringan dan logam berat: tubuh kendaraan - Tekstil untuk kendaraan: bagian kursi kendaraan, dashboard, dsb. - Teknik mekanika: bagian motor. rem, dsb.
- Teknik elektronika: lampu untuk kendaraan - Teknik kimia: suku cadang
- Teknik informatika: GPS, autopilot, sensor keamanan, dsb. - dll.
Setiap industri terkait menghasilkan produk-produk tertentu yang trend-nya atau style-nya mengikuti selera pasar yang beragam.
Industri mobil di Jerman saat ini sangat mengedepankan dua hal, yaitu:
- kendaraan yang ramah lingkungan (hemat bensin, mobil listrik, mobil hybrid)
- penggunaan teknologi informasi untuk keamanan dan kenyamanan (navigasi, auto pilot, auto parking, dsb.)
Terkait dengan dua hal tersebut di atas, industri komponen otomotif dalam negeri Jerman mengarahkan produksinya ke sektor energi terbarukan dan otomotisasi.
Gambar 8: Prototype truck masa depan yang dilengkapi dengan berbagai sensor untuk menjaga jarak keselamatan dan auto pilot untuk pengemudi untuk menghindari kecelakaan di kala sang pengemudi lelah.
Sedangkan keperluan komponen otomotif mekanika, tekstil dan asesoris lainnya diimpor dari negara lain, seperti misalnya Eropa Timur, Eropa Selatan dan Turki. Berdasarkan data tahun 2013, impor Jerman untuk komponen otomotif terpenting adalah dari negara:
- Rep. Ceko dan Polandia untuk HS 8708, - Austria dan Hongaria untuk HS 8408, - Hongaria dan Inggris untuk HS 8407, - Rumania dan Rep. Ceko untuk HS 8544.
Dengan demikian, ada kecenderungan Jerman untuk mengimpor kebutuhan tersebut hanya dari negara-negara di sekitarnya yang bukan pengguna Euro (kecuali Austria). Hal ini terlihat berbeda
dengan perdagangan luar negeri Jerman untuk komoditi lainnya, yang kebanyakan berasal dari zona Euro dan Rep. Rakyat Cina.
Grafik 4: Trend perdagangan komponen otomotif HS 8708 dengan pemasok utama, Rep. Ceko, menunjukkan bahwa impor Jerman lebih tinggi dari ekspornya. Semakin meningkatnya impor dari negara tersebut, dan semakin berkurangnya ekspor ke negara tersebut mencerminkan kebutuhan komponen otomotif yang meningkat di Jerman.
Grafik 5: Trend perdagangan komponen otomotif HS 8708 dengan Indonesia, menunjukkan bahwa ekspor Jerman lebih tinggi dari ekspor Indonesia, walaupun ada penurunan dari tahun 2012 ke 2013. Sementara itu, ekspor Indonesia naik dari 2012 ke 2013.
Tabel 4
Ekspor-Impor Jerman dengan Indonesia untuk komponen otomotif HS 8708
Tahun Ekspor GER ke ID 1000 EUR
Ekspor GER ke ID 1000 USD
Impor GER dari ID 1000 EUR
Impor GER dari ID 1000 USD 2009 14 533 20 955 15 079 21 135 2010 34 784 46 275 15 111 20 094 2011 36 329 50 689 27 329 38 201 2012 57 769 74 202 22 095 28 342 2013 37 024 49 148 25 197 33 507 Trend 24,32% 13,49% Pangsa < 0,01% < 0,01% B. Prospek
Prospek ekspor Indonesia untuk komponen dan asesoris otomofi dapat dikatakan cukup baik mengingat Indonesia telah mengekspor lebih dari 1,3 milyar USD komponen otomotif ke dunia di tahun 2012 dan 2013. Namun sejauh ini, tampaknya Jerman belum merupakan tujuan utama ekspor Indonesia untuk komoditi tersebut.
Berdasarkan data dari Kantor Statistik Federal Jerman, ekspor utama Indonesia ke Jerman masih didominasi dengan minyak nabati (HS15, di antaranya CPO), alas kaki (HS64) dan barang-barang elektronik (HS 85). Menurut data kementerian perdagangan RI, pasar utama Indonesia untuk ekspor komponen otomotif tahun 2013 adalah Thailand, Saudi Arabia, Filipina, Jepang dan Malaysia.
Grafik 6: Negara tujuan ekspor produk otomotif Indonesia tahun 2013
Sementara itu Jerman menduduki peringkat ke-19 tujuan ekspor Indonesia untuk barang otomotif. Untuk tahun 2014 (Januari – September) tidak terdapat perubahan urutan pada tujuan ekspor utama. Diharapkan dengan masuknya investasi dari perusahaan Jerman yang bergerak di bidang otomotif, seperti misalnya Volkswagen, maka ekspor Indonesia untuk komponen otomotif ke Jerman juga akan meningkat.
C. Segmentasi Pasar dan Profil Pengguna
Pasar komponen otomotif terbagi untuk jenis industri kendaraan pribadi, angkutan umum, industri dan kendaraan dengan energi terbarukan.
Gambar 9: Konsep angkutan umum dan kendaraan pribadi yang menggunakan komponen otomotif hemat energi. Kebutuhan komponennya pun banyak yang berbeda.
Walaupun banyak komponen otomotif yang sama, namun dalam beberapa hal terdapat perbedaan, seperti misalnya:
- Ban untuk kendaraan pribadi – angkutan umum – industri
- Interior dalam (tempat duduk)
- Dashboard pengemudi, termasuk setiran.
- Asesoris lainnya, seperti kaca spion, alat penerangan, dll. Dalam hal produksi kendaraan, di Jerman terdapat perusahaan-perusahaan yang membuat kendaraan-kendaraan khusus, seperti misalnya kendaraan untuk logistik, traktor pertanian, kendaraan pelabuhan, dsb. Baik desain maupun komponen yang digunakan seringkali berbeda dengan komponen otomotif kendaran pribadi.
D. Perilaku Pembeli Akhir
Pembeli komponen otomotif di Jerman pada umumnya membutuhkan barang yang tahan lama dengan kualitas tinggi, hal ini terkait dengan
perlindungan hukum dan asuransi kendaraan.
Perilaku pembeli ini juga terpengaruh oleh Undang-Undang perlindungan konsumen yang sangat ketat di Jerman, di mana penjual harus memberikan jaminan dan layanan kepada konsumen, terutama konsumen perorangan (pembeli akhir).
Walaupun sekarang ini banyak produk dengan harga rendah, namun pembeli akhir lebih berhati-hati dengan produk murah.
IV. INFORMASI PERDAGANGAN
A. Impor
Data perdagangan Jerman menunjukkan bahwa impor Jerman untuk komponen otomotif yang terbanyak adalah produk komoditi dengan HS 8708, yang merupakan berbagai komponen dan asesoris selain motor yang mana dapat dibuat oleh negara-negara berkembang / emerging
economy.
Tabel 5:
Impor komponen dan asesoris otomotif 2013
Kode HS Jenis barang Impor
(juta USD)
8407 Spark-ignition Reciprocating Or Rotary Internal
Combustion Piston Engines. 3948
8408 Compression-ignition Internal Combustion Piston
Engines (diesel Or Semi-diesel Engines) 6519
8413 Pumps for liquids, liquid elevators 4664
8544 Insulated wire, cable & other insulated electric
conductors; optical fibre cables 9652
8511 Electrical ignition/starting equipment; generators and cut-outs ; parts thereof ignition magnetos, magneto-dynamos, ignition coils, spark plugs
1946 8512 Electrical lighting or signalling equipment (not
8539); windshield wipers, defrosters, demisters for cycles, motor vehicles; parts thereof horns
3517 8706 Chasis with engines for motor vehicles 8701 –
8705 73
8707 Bodies (including cabs), for the motor vehicles of
headings 8701 to 8705 1777
8708 Parts & accessories..for motor vehicles of 8701 to 8705 brakes, radiators, mufflers, exhaust pipes, clutches, steering wheels/columns/boxes
Selain komponen otomotif yang tergolong dalam HS 8708, Jerman juga banyak mengimpor kabel-kabel (HS 8544), dan piston (HS 8408). Total impor seluruhnya di tahun 2013 untuk komponen otomotif adalah sebesar: 67,32 milyar USD.
B. Negara Pemasok
Secara umum Republik Ceko adalah pemasok utama Jerman untuk komponen otomotif. Pada tahun 2013, nilai ekspor negara tersebut untuk komponen otomotif ke Jerman adalah 7,12 milyar USD. Peringkat-peringkat selanjutnya diikuti oleh Austria, Hongaria, Polandia, dan Perancis.
Selain negara-negara Eropa, Jerman juga mengimpor komponen otomotif dari Asia, termasuk dari ASEAN. Indonesia menduduki peringkat ke 48 dari keseluruhan, dan ke empat dari ASEAN setelah Thailand, Malaysia dan Singapura (Tabel 6).
Tabel 6: Negara pemasok
Ranking Negara pemasok Million USD
1 Rep. Ceko 7124 2 Austria 6381 3 Hongaria 6318 4 Polandia 6283 5 Perancis 5603 6 Italia 4657 7 Slowakia 4456 8 Spanyol 3202 9 Inggris 3189 10 Romania 2860 Negara-negara Asia 11 Cina 1823 12 Jepang 1733 24 Korea Selatan 364,6 39 Thailand 71,9 40 Malaysia 68,4 46 Singapura 47,5 48 Indonesia 39,7 56 Filipina 12,4 58 Vietnam 6,9
C. Analisa Pesaing
Dalam memasok produknya ke Jerman, negara-negara Eropa Timur unggul disebabkan oleh beberapa faktor:
- Letak geografis yang dekat dengan Jerman - Tenaga kerja terampil yang relatif lebih murah - Kualitas yang sesuai dengan standar Uni Eropa
- Kerjasama/perwakilan UKM Jerman di negara produsen.
Letak geografis negara-negara Eropa Timur yang dekat dengan Jerman mempermudah transportasi barang-barang. Dengan demikian jika ada pemesanan, dapat dengan mudah produk tersebut dikirim. Selain itu, walaupun negara-negara tersebut bukan pengguna mata uang Euro, mereka sudah termasuk dalam kawasan Uni Eropa, sehingga tidak lagi dikenakan cukai atas barang yang masuk.
Selain itu, upah tenaga kerja di negara-negara bukan pengguna Euro masih lebih rendah dibandingkan dengan di Jerman. Dengan demikian, harga yang ditawarkan lebih murah, dan dapat bersaing dengan produk dari Asia.
Banyak UKM di Jerman yang memiliki kerjasama dengan negara-negara produsen Eropa Timur, misalnya karena faktor migrasi, di mana tenaga kerja yang bekerja di Jerman berasal dari negara produsen. Sementara itu, pesaing Indonesia dari Asia juga masuk ke pasar Jerman dengan produk-produk yang sedikit/tidak diproduksi di negara Eropa Timur.
Gambar 10: komponen dan keperluan otomotif dari Malaysia yang dipamerkan di Automechanika Frankfurt/Main 2014.
D. Peran Indonesia dalam memasok komponen otomotif ke Jerman Indonesia memilik peluang yang cukup baik untuk masuk ke pasar Jerman, jika pengekspor Indonesia menyesuaikan kebutuhan pasar di Jerman. Beberapa komponen otomotif yang dapat diproduksi Indonesia adalah ban mobil, suku cadang, kaca, komponen-komponen elektronika, dan lampu mobil. Komponen tersebut tidak sulit diproduksi dengan harga murah, mengingat bahan mentah kebutuhan produksinya juga didapatkan di Indonesia, misalnya karet, logam, kwartz dan bahan sintetik lainnya. Dalam lima tahun terakhir, nilai impor rata-rata untuk ban mobil dan kendaraan berat (truk) adalah 338 juta USD. Negara pemasok utama ban dan asesorisnya adalah Polandia. Indonesia berpeluang besar untuk bersaing dengan negara-negara Eropa Timur dalam mengekspor ban kendaraan ke Jerman.
Gambar 11: Produk ban kendaraan dari Indonesia yang dipamerkan di Automechanika. Produk ini berpotensal untuk masuk ke pasar Jerman. Sejau hini, menurut catatan kantor statistik federal, Jerman mengimpor produk tersebut dari Eropa Timur, terutama Polandia.
Tabel 7
Impor Jerman untuk ban kendaraan Tahun Impor dalam ton Impor dalam juta USD
2009 49071,4 296,804 2010 53866,5 309,479 2011 59846,6 379,231 2012 58186,3 340,780 2013 59415,5 362,996 Trend 5,12%
Begitu pula dengan cermin pemantul mobil (kaca spion), Jerman mengimpor terutama dari Hongaria dan Amerika Serikat, dengan jumlah yang terus meningkat. Tahun 2013, nilai impor Jerman untuk produk tersebut adalah 481,6 juta USD.
Tabel 8
Impor Jerman untuk kaca spion Tahun Impor dalam ton Impor dalam juta USD
2009 8577,9 311,186 2010 11540,3 387,866 2011 14060,4 477,304 2012 14132,8 450,251 2013 15489,5 481,611 Trend 10,77%
Dari negara-negara Asia, Jerman mengimpor produk tersebut terutama dari Taiwan, Cina, India, Jerpang dan Thailand. Diharapkan, Indonesia juga dapat memanfaatkan peluang untuk mengekspor kaca spion dan perlengkapan otomotif lainnya ke Jerman.
E. Regulasi dan Kebijakan Impor
Jerman memberlakukan peraturan yang ketat untuk impor dari negara-negara non EU. Semua produk yang masuk ke Jerman dari luar EU harus melalui prosedur yang telah ditentukan. Informasi tentang prosedur masuknya barang-barang tersebut dapat diperoleh dari IHK (Kamar Dagang dan Industri Jerman) dan Zoll (lembaga bea dan cukai).
Yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa barang tersebut bukan barang palsu, artinya diproduksi dengan melanggar hak paten perusahaan, khususnya yang dimiliki perusahaan Jerman. Ketentuan
ini juga berlaku ketika diselenggarakan pameran-pameran dagang. Pengontrolan barang produksi palsu di pameran dagang komponen otomotif Automechanika 2014 telah berhasil menyita 416 produk yang diduga merupakan produk palsu.
Produk-produk yang dipalsukan dan telah disita adalah filter bahan bakar, alat pengering kaca, dan kaca lampu mobil, terutama berasal dari Cina, Taiwan, Turki, India, Malaysia dan Brazil.
F. Hambatan Non Tarif
Dalam rangka memasarkan produk komponen otomotif asal Indonesia di pasar Jerman, kemungkinan hambatan non tarif yang dihadapi adalah persaingan pasar yang ketat dan adanya keterbatasan kemampuan teknologi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan industri otomotif di Jerman.
Keterbatasan ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya penelitian dalam hal sains material yang semakin dibutuhkan untuk mendapatkan komponen otomotif yang ringan, fleksibal dan murah. Selain itu, industri komponen otomotif juga membutuhkan teknologi dengan mesin modern untuk pengukuran tepat (high precision), otomatisasi / robotik dan pengawasan kualitas (quality control).
G. Lembaga sertifikasi dan persyaratan keamanan
Seperti halnya dengan produk-produk lainnya, lembaga sertifikasi pengujian kualitas TÜV adalah yang paling dipercaya oleh industri dan
konsumen. Lembaga ini melakukan pengujian dalam hal fakta obyektif, keamanan sampai tingkat kepercayaan produk tersebut. Terkait dengan persyaratan kemanan, komponen otomotif yang diperdagangkan di Jerman harus memenuhi standar yang berlaku dan selalu diberlakukan pengontrolan secara berkala, bahkan jika produk tersebut sudah digunakan. Sebagai contohnya adalah ban kendaraan musim dingin atau rantai ban musim dingin, di mana pada musim tersebut, tidak boleh digunakan ban kendaraan musim panas.
Gambar 12: Rantai ban kendaraan musim dingin yang harus teruji keamanannya untuk menghadiri kecelakan di jalanan bersalju.
H. Saluran Distribusi
Komponen dan asesoris otomotif didistribusikan melalui importir-importir, UKM dan perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang otomotif. Melalui situs internet Asosiasi Perusahaan Pedagang Komponen Otomotif (Gesamtverband für Autoteile-Handel) http://www.gva.de/website/de/der_verband/gva_mitglieder/firmenindex .php dapat diperoleh semua nama-nama dan lokasi perusahaan yang merupakan saluran distribusi komponen dan asesoris otomotif di Jerman.
Selain itu, untuk promosi juga diselenggarakan beberapa pameran dagang bertema otomotif di Jerman.
Gambar 13: Indonesia dalam memasarkan produk komponen otomotif di Jerman (Automechanika 2014)
V. STRATEGI
Indonesia merupakan negara yang berpotensi besar untuk mengekspor komponen dan asesoris otomotif ke Jerman. Namun untuk memanfaatkan potensi tersebut, Indonesia harus melakukan beberapa strategi sbb:
1. Memperoleh informasi tentang kebutuhan otomotif Jerman (jenis kendaraan yang sedang dikembangkan, kebijakan pemerintah tentang bahan bakar dsb.)
2. Melakukan kerjasama dengan UKM yang ada di Jerman sebagai importir produk Indonesia. Kebanyakan pengusaha komponen otomotif adalah UKM dan bukan perusahaan besar.
3. Mengembangkan teknologi otomotif yang sesuai kebutuhan masa depan, yang juga merupakan upaya peningkatan daya saing.
4. Meningkatkan kualitas produk dan berusaha untuk mendapatkan sertifikat kualitas dari lembaga sertifikasi Jerman.
5. Mengikuti pameran-pameran dagang otomotif di Jerman yang lebih kompak dibandingkan pameran dagang besar seperti Messe Automechanika.
6. Mengedepankan produk-produk unggulan yang mudah diproduksi di Indonesia sehingga harganya bersaing dengan produk Eropa Timur dan Asia lainnya.
Diharapkan dengan strategi-strategi tersebut, produk-produk Indonesia dapat lebih mudah diterima di pasar Jerman dan eskpor Indonesia untuk komponen otomotif ke Jerman meningkat. Hal ini akan berdampak positif bagi Indonesia, karena industri otomotif Jerman akan semakin tertarik bekerja sama dengan Indonesia, misalnya dalam alih teknologi otomotif dan pembuatan mobil ramah lingkungan.
VI. INFORMASI PENTING
A. Instansi-Instansi Terkait
Atase Perdagangan KBRI Berlin
Alamat: Lehrter Str. 16-17. 10557 Berlin Telepon: +49 30 47807 0
Email: [email protected]
Indonesian Trade and Promotion Center Hamburg
Alamat: Glockengiesserwall 17. 20095 Hamburg Telepon: +49 40 33313281
Email: [email protected]
Deutsche Industrie- und Handelskamerstag (Kamar Dagang dan Industri Jerman)
Alamat: Breite Straße 29. 10178 Berlin
Telepon: +49 30 20308-0, Fax. +49 30 20308-1000 Email: [email protected]
Bundesverband der Deutschen Industrie e.V. (Asosiasi Industri Jerman)
Alamat: Breite Straße 29. 10178 Berlin
Telepon: +49 30 2028-1513, Fax. +49 30 2028-2513 Email: www.bdi.eu
Bundesverband mittelständische Wirtschaft (Asosiasi UKM Jerman) Alamat: Leipziger Platz 15. 10117 Berlin
Telepon: +49 30 533206-0, Fax. +49 30 533206-50 E-Mail: [email protected]
Gesamtverband für Autoteile Handel (Asosiasi Pengusaha Komponen otomotif)
Alamat: Gothaer Straße 17, 40880 Ratingen Telepon: +49 2102 77077-0, Fax. +49 2102 77077-17 Email: [email protected]
Verband der Automobilindustrie (Asosiasi Industri Otomotif) Alamat: Behrenstraße 35, 10117 Berlin
Telepon +49 30 897842-0, Fax. +49 30 897842-600 Email: [email protected]
Verband der Internationalen Kraftfahrzeughersteller (Asosiasi Produsen Mobil Internasional)
Alamat: Kirdorfer Straße 21, 61350 Bad Homburg Telepon: +49 6172 9875-0, Fax. +49 6172 9875-20 Email: [email protected]
Auto-Teile-Einkaufs-Verband e.G. (Asosiasi Pengimpor Komponen Mobil)
Alamat: Monreposstraße 57 , 71634 Ludwigsburg Telepon: +49 7141 89934-10, Fax. +49 7141 899 34-20 Email: [email protected]
B. Daftar Perusahaan dan Importir Komponen Otomotif Jerman Nama-nama perusahaan importir komponen otomotif di Jerman dapat di lihat di:
http://www.gva.de/website/de/der_verband/gva_mitglieder/firmenind ex.php
Sedangkan impotir untuk wilayah Jerman, Austria dan Swiss: http://atev.de/mitglieder/
C. Daftar Pameran Terkait Otomotif di Jerman tahun 2015
1. AUTOTAGE Hannover 2015
Pameran dagang regional untuk otomotif dan perlengkapannya Waktu: 11 – 15 Februari 2015
Tempat: Hannover 2. Automobil Freiburg
Pameran dagang regional dengan menampilkan trend-trend dalam industri otomotif, tuning dan mobil ramah lingkungan & hemat energi.
Waktu: 20 – 22 Februari 2015 Tempat: Freiburg im Breisgau 3. e-mobility world 2015
Pameran mobil listrik dan perlengkapannya Waktu: 18 – 22 Maret 2015
Tempat: Friedrichshafen 4. Automotive Interiors Expo Stuttgart
Pameran untuk interior mobil, mulai dari konsep, material dan tekstil serta komponen lainnya untuk pelengkapan (asesoris) kendaraan. Waktu: 16 – 18 Juni 2015
Tempat: Stuttgart
5. Automotive Engineering Expo 2015
Pameran dagang untuk proses pengecatan (lack) karoseri dan produk-produk terkait
Waktu: 9 -11 Juni 2015 Tempat: Nürnberg 6. Colertechnika Münster
Pameran dagang regional untuk bisnis otomotif Waktu: 23 – 25 Oktober 2015
Tempat: Münster
7. IAA– International Automobile Ausstellung
Pameran dagang international untuk industri automobil Waktu: 17 – 27 September 2015
Tempat: Frankfurt am Main
8. eCarTec 2015
Pameran untuk mobil listrik, infrastruktur dan perlengkapannya Waktu: 20 – 22 Oktober 2015