• Tidak ada hasil yang ditemukan

Liberalisasi Keperawatan (Power Point)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Liberalisasi Keperawatan (Power Point)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LIBERALISASI KEPERAWATAN

LIBERALISASI KEPERAWATAN

Dra. Herawani, M.Kes, M.Kep.

Direktur Bina Pelayanan Keperawatan

(2)

GLOBALISASI

Terjadi peningkatan aktivitas lintas batas (cross-border)

Dapat berdampak langsung atau tidak langsung, peningkatan

Dimulai dengan perkembangan teknologi Berlaku untuk semua bidang

(3)

Globalisasi: peningkatan proses lintas batas (cross border) dari ide, informasi, uang, SDM, teknologi, barang, budaya, jasa & masalah

penyakit, dll)

Perdagangan

Diupayakan untuk membuka pasar

(4)

WTO

Organisasi Perdagangan Sedunia (149 anggota)

Bersekretariat di Geneva (Swiss)

Memutuskan berbagai perjanjian multi

lateral yang mengayomi perjanjian

bilateral (perundingan putaran)

Semua keputusan berdasarkan

konsensus

(5)

Perjanjian WTO

World Trade Organization mempunyai

tiga pilar:

 GATT (goods) barang

 TRIPS (intelectual property) hak cipta  GATS (jasa) tidak dapat dipegang

WTO

(6)

Prinsip WTO

Tidak membedakan perlakuan antara

satu negara dengan negara lain (MFN)

Transparansi perundangan

Tidak membedakan perlakuan antara

PMA dan PMDN (Domestic Regulation)

Memberikan akses pasar yang luas

(7)

Lingkup WTO dalam

Kesehatan

Obat-obatan terkait dengan TRIPS,

dimana paten obat berlaku internasional

Dalam GATS ada peraturan untuk

barang yang berbahaya untuk

(8)

Prinsip Liberalisasi GATS

Liberalisasi Progresif (dilakukan secara bertahap)

Mengutamakan “kepentingan nasional” kalau merugikan “pasar” boleh ditunda

Mengetahui hak dan kewajiban

Transparansi

Non Public Sector

Bukan mempermasalahkan kependudukan,

(9)

PERDAGANGAN BIDANG JASA

Perdagangan jasa dalam sistem perdagangan multilateral, regional dan bilateral

Diatur secara multilateral sejak Uruguay

Round melalui GATS (General Agreement on Trade in Services)

Indonesia sudah meratifikasi

perjanjian-perjanjian WTO termasuk GATS dengan UU No.7 tahun 1994

Sistem perdagangan jasa multilateral :

(10)

LIBERALISASI

BIDANG JASA

Menghapuskan atau mengurangi hambatan-hambatan perdagangan (trade barriers) di bidang jasa

Mengembangkan aturan-aturan perdagangan jasa termasuk aturan-aturan domestik

(domestic regulations) yang tidak

menghambat perdagangan bidang jasa

Hambatan perdagangan menyangkut akses pasar (market access) dan perlakuan nasional (national treatment)

(11)

PERUNDINGAN

BIDANG JASA

1

Komitmen liberalisasi berdasarkan GATS : perundingan untuk mencapai tingkat

liberalisasi lebih tinggi secara berkelanjutan menuju liberalisasi secara penuh/substansial melalui putaran-putaran perundingan

Putaran Kedua Perundingan Jasa dimulai tahun 2000

(12)

Mencakup seluruh sektor jasa (kecuali

jasa pemerintah) dan semua modes of

supply (cross-border, consumption

abroad, commercial presence, dan

presence of natural persons)

Pemahaman mengenai

bentuk-bentuk/cara-cara pemberian jasa

(modes of supply) dalam kerangka

GATS - Lihat Contoh.

PERUNDINGAN

(13)

Sektor dalam GATS

1.

Business

2.

Communication

3.

Constructio0n & engineering

9.

Tourism & travel

10.

Recreation, cultural and sporting

11.

Transportation

(14)

MODES OF SUPPLY

Cross-border Supply

Consumption Abroad

Commercial Presence

Movement of Natural Person

A di Negara X menerima jasa konsultansi dari B di Negara Y melalui media

internet/elektronik

A dari Negara X menerima jasa kesehatan di Negara Y

A dari Negara X membuka usaha patungan jasa

keuangan di Negara Y

(15)

Posisi Indonesia

Indonesia telah mengajukan request ke beberapa negara (Badan PPSDM)

Sudah banyak permintaan/request dari USA, Jepang, Eropa untuk membuka pasar

Offer hanya di bidang RS (tertiary care, 400 tt, Jakarta dan Surabaya)

Tanpa diminta kita sudah membuka pasar untuk (autonomous liberalization):

 RS, check up clinic, transportasi, dan evakuasi,

(16)

PROSES NEGOSIASI

Anggota WTO

•Tim Nasional •Tim BJ •Tim Sektor

Lintas Sektor

Lingkup kerja

Kebijakan bersama

SEKTOR (Depkes)

Masyarakat

Profesi & Pemodal

(17)

Masalah Kita

1

Kriteria pelayanan kesehatan/medik : Apa saja, bagaimana, dll

Keriteria kemitraan (manajemen, struktur, dll) Kebijakan yang mendukung profesionalisme:

 Sistem dan regulasi perijinan

 Disusun Competency Based Learning dan Exam

Sistem pengawasan mutu

(18)

Peningkatan kemampuan

Harmonisasi standar

Koordinasi dengan BKPM/BKPD???

Inpres No. 18/2000

Pengawasan (tenaga asing, RS

tradisional, dll)

(19)

Aturan-aturan/ Disiplin yang berkaitan dengan Kualifikasi, Standar Teknis, dan Perijinan (terkait dengan Profesi)1

Aturan/disiplin yang tidak menciptakan hambatan yang tidak perlu atau berlebihan

 Aturan-aturan yang “no more trade restrictive than

necessary”

 Pengertian “necessary” dan penerapan “necessity test”

Pengembangan disiplin didasarkan pada kriteria yang obyektif & transparan (seperti dalam hal kompetensi

dan kemampuan memberikan jasa), tidak

memberatkan selain yang diperlukan untuk

(20)

Pengembangan disiplin diarahkan/didorong untuk

mengadopsi standar-standar internasional atau diakui secara internasional

Pengembangan disiplin yang diperlukan dilakukan oleh WTO

Aturan/disiplin yang telah disusun untuk profesi

Akuntan oleh WTO ditawarkan menjadi pedoman/acuan GATS membuka kemungkinan melakukan MRA (Mutual Recognition Arrangement/Agreement) dengan negara lain berkaitan dengan persyaratan pendidikan,

pengalaman, perizinan, sertifikasi, dll.

(21)

Substansi disiplin/aturan kualifikasi, standar teknis, dan perizinan (licensing), antara lain:

 Persyaratan bagi seseorang untuk memperoleh

kualifikasi profesi tertentu (pendidikan, ujian, pelatihan, pengalaman, kemampuan bahasa, dll)

 Prosedur yang harus ditempuh bagi calon untuk

memperoleh kualifikasi termasuk persyaratan administratif

 Standar teknis yang menyangkut karakteristik dari

jasa dimaksud, atau definisinya serta bagaimana dilaksanakan

(22)

Persyaratan perizinan bagi seseorang untuk memperoleh izin/lisensi untuk berpraktek atau melakukan kegiatan usaha (tempat tinggal, keanggotaan pada suatu asosiasi, uang jaminan, karakter yang baikm posisi keuangan, keharusan audit oleh Badan

Pemerintah, dsb; juga langkah adminstratif dan proses penerbitan izin tersebut

(23)

Kondisi Indonesia khususnya

DepKes

1

1.

Pertemuan yang pernah dihadiri oleh

Tim Departemen Kesehatan RI:

a. Pertemuan tingkat WTO di Jakarta b. Pertemuan tingkat ASEAN

c. Pertemuan tingkat APEC d. Pertemuan antar Negara

e. Pertemuan antar Departemen dan inter

(24)

2.

Kesepakatan ASEAN:

a. Kesepakatan Mode 1 dan 2  “None” b. Kesepakatan ode 3 dengan 2 alternatif:

c. Agar melibatkan sektor nasional dan Veterinary

services

d. Pada prinsipnya Indonesia tidak menyetujui

masuknya tenaga kesehatan asing

melalui/digabung dalam Mode 3 (investasi)

e. Membuka investasi bagi ASEAN untuk RS

Spesialistik dengan 200 TT di Medan dan Surabaya (Direktur Utama harus WNI)

Kondisi Indonesia khususnya

(25)

3.

Kesepakatan WTO

a. Membuka investasi RS Spesialistik dengan 400

TT di Medan & Surabaya (Direktur Utama harus WNI)

b. Tenaga kesehatan sesuai kesepakatan

4.

Kesepakatan APEC

a. Penawaran investasi RS sama dengan WTO dan

ASEAN

b. Kerjasama dalam penanggulangan bencana

(bencana alam, penyakit, spt flu burung, dll)

c. Tukar menukar informasi dan keahlian

Kondisi Indonesia khususnya

(26)

Kebijakan DepKes Bidang Jasa

Kesehatan

A. Membuka perdagangan Bidang Jasa Kesehatan tentang Perumah Sakitan:

• ASEAN: RS Spesialistik dengan 200 TT di Medan &

Surabaya

• WTO: RS Spesialistik dengan 400 TT dgn lokasi Medan &

Surabaya

• Dengan ketentuan Direktur Utama harus WNI

B. Tenaga kerja asing berdasarkan peraturan yang masih berlaku atau perjanjian antar Negara

(27)

PERAWAT

MODE 1

 Dalam Mode 1 tidak ada komitmen dalam Jasa Kesehatan (Unbound) karena sampai saat ini belum ada instrumen yang handal yang dapat menghambat masuknya jasa pelayanan kesehatan melalui cross border supply

MODE 2

 Dalam Mode 2 belum ada komitmen (Unbound), karena tidak ada batasan untuk menghambat misalnya seorang pasien untuk berobat ke luar negeri

MODE 3

 Pada Mode 3 berlaku hal-hal sbb:

 Untuk Jasa Manajemen Keperawatan (Ners) dalam rangka

Penanaman Modal Asing (PMA) akan dinyatakan terbuka pada tahun 2010

(28)

Mode 3 (lanjutan)

 Diperlukan Ners Council pada tahun 2007

 Diperlukan Sertifikasi Nasional pada tahun 2006

 Diperlukan Serifikasi Internasional pada tahun 2006/2007  Diperlukan Lisensi pada tahun 2006

 Diperlukan System Akreditasi pada tahun 2005  Mode 4

 Pada mode 4 yang menyangkut tenaga keperawatan asing berlaku hal-hal sbb:

• Diperlukan Konsil Keperawatan pada tahun 2007 • Diperlukan Standar Profesi pada tahun 2005

(29)

Penutup

Perundingan menganai Liberalisasi Jasa sudah digelar sejak tahun 2000 termasuk Jasa Profesi

Persiapan harus sudah dimulai terutama berkaitan dengan Regulasi dan Institusi (Regulatory and Institutional) untuk memperkuat dan meningkatkan kemampuan jasa profesi masing-masing

Pengembangan aturan/disiplin profesi untuk masa akan datang akan berdampak pada pengurangan secara signifikan

kebebasan/autonomi regulator Nasional melalui penerapan “necessity test” dalam konteks WTO

Perlu penanganan segera dan tanggung jawab kita bersama

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kondisi tidak tersedianya harga di pasar aktif, maka entitas dapat menentukan nilai wajar dengan mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber, di antaranya: (1) harga

Program linear dua variabel adalah suatu cara atau metode untuk menyelesaikan masalah yang dinyatakan ke dalam bentuk model matematika dengan fungsi objektif/

Menimbang, bahwa terlepas dari ketentuan-ketentuan formil sebagaimana terurai di atas, dalam perkara aquo, disamping ada kepentingan hukum Para Pemohon, juga

PJA akan bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta, PMU, atau Bank Dunia dalam meninjau kesiapan fasilitas tertutup tersebut untuk pembuangan material hasil kerukan (termasuk

Pada tahap implementasi Aplikasi Barbershop Berbasis Android, ditentukan batasan agar sesuai dengan hasil analisis dan perancangan perangkat lunak yang akan

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2015 KODE REKENING URAIAN JUMLAH (RP.. Belanja Modal

9 tahun 2000, tentang Pemerintahan Nagari, LAN (Lembaga Adat Nagari) atau dengan nama lain (Kerapatan Adat Nagari) ditetapkan pula sebagai salah satu organ

Guru membagi siswa dalam 5 kelompok dari terdiri 4 orang untuk mendiskusikan mengenai peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.. Two Stay