Teori atom ini dimulai dengan teori atom dalton yang menjelaskan adanya
hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap. Untuk dapat
menjelaskan sifat-sifat atom lainnya seperti spektrum atom, sifat magnet dan
bagaimana cara atom berikatan membentuk senyawa kimia, berkembanglah
model atom menurut Thomson, Rutherford, Bohr dan melalui pendekatan
mekanika kuantum (Bundjali, 2002: 1).
Perkembangan teori dan model atom terbagi atas 5 yaitu teori atom
Dalton, teori atom Thomson, teori atom Rutherford, teori atom Bohr dan teori
atom mekanika kuantum. Atom adalah bagian terkecil zat yang tidak dapat
dibagi lebih lanjut dikemukakan oleh filosof yunani leucippus dan democritus
sejak 400 tahun sebelum masehi (Bundjali, 2002: 1).
Teori atom Dalton tidak dapat menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan
spektrum atom, gejala keradioaktifan dan sifat atom lainnya. Setelah diketahui
bahwa dalam atom terdapat muatan positif dan elektron, Thomson mengusulkan
bahwa atom dapat dipandang sebagai suatu permukaan bola yang bermuatan
positif dan pada permukaan tersebut menempel elektron (Bundjali, 2002: 5).
Berbeda dengan Thomson, Rutherford mempostulatkan bahwa elektron
bergerak mengitari inti seperti planet mengitari matahari. Gaya taik menarik
antara elektron dan inti diimbangi oleh gaya sentrifugal. Namun, teori
elektromagnetik klasik menyebutkan bahwa suatu partikel bermuatan yang
bergerak seperti elektron pada molekul atom Rutherford akan mengalami
perceptan dan terus-menerus akan memancarkan radiasi.oleh karena itu, elektron
pada model atom Rutherford akan terus menerus kehilngan energinya, makin
lama maka makin dekat keinti dan khirnya akan masuk kedalam inti sehingga
bangunan atom menjadi roboh (Baharuddin, dkk., 2013: 62).
Sistem periodik unsur adalah sistem pengelompokkan unsur berdasarkan
hukum periodik, mencakup periode dan golongan yang kedunaya saling
berhubungan dan menentukan kepriodikan sifat unsure, disaajikan ke dalam
bentuk tabel yang disebut tabel periodik unsure. Unsure-unsur dapat
diklasifikasikan menurut banyak cara. Cara yang paling tegas adalah
berdasarkan wujud pada keadaan SATP 9 Standard Ambient Temperature and
pressure).atas dasar ini unsur-unsur dapat dibedakan dalam wujud gas (11
unsur ), wujud cair (2 unsur), dan sisanya wujud padat. Periodisistas unsure
kimia sifat-sifat atom mempunyai suatu keteraturan periodisitas. Keteraturan ini
dapat diprediksi menggunakan tabl beriodik unsur dan dapat dijelaskan dengan
menganalisis konfigurasi elektron dari setiap unsur. Setiapa unsur mempunyai
kecendrungan mengambil atau melepaskan eletrkon valensi untuk mencapai
pembentukan octet. Kestabilan oktet dapat dilihat dalam gas mulia yang
termasuk golongan 18 (VIII A) (Baharuddin, dkk. 2013: 76).
Menurut petrucci, (2008: 36) dari tahun 1803 sampai 1808, john Dalton,
seorang guru di inggris, menggunakan kedua hukum dasar tentang kombinasi
kimia yang baru saja dijelaskan sebagi dasar dari suatu teori atom. Teorinya
melibatkan tiga asumsi:
1. Setiap unsur kimia terdiri aatas partikel kecil yang tidak dapat dibagi
lagi, yang disebut atom. Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
selama perubahan kimia.
2. Semua atom dari suatu unsur memiliki massa (bobot) dan sifat yang
3. Dalam setiap senyawanya, unsure-unsur yang berbeda bergabung dalam
rasio numerik seferhana. Misalnaya satu atom A dengan satu ato B (AB),
atau satu atom A dengan dua atom B (AB2).
Menurut Baharuddin, (2013: 61-62) hipotesis tentang sifat materi yang
merupakan landasan teori ato Dalton adalah sebagai berikut:
1. Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil, yang disebut atom. Semua
atom unsur tertentu adalah identik, yaitu mempunyai ukuran, massa, dan
siefat kimia yang sama atom satu unsure tertentu berberda dari atom
semua yang lain.
2. Senyawa tersusun atas atom-ato dari dua unsure atau lebih. Dalam setiap
senyawa perbandingan antara jumlah atom dari setiap dua unsure yang
ada bias merupakan bilangan bulat atau pecahan sederhana.
3. Yang rterjadi dalam reaksi kimia hanyalah pemisahan, penggabungan,
atau penyususnan ulang atom, reaksi kimia tidak mengakibatkan
penciptaan atau pemusnahan atom-atom.
Hipotesis kedua merupakan perluasan dari suatu hukum perbandingan
tetap (hukum proust) yang menyatakan bahwa pada suatu reaksi kimia, massa
zat yang bereaksi dengan sejumlah zat lain selalu tetap. Hipotesis ini juga
mendukung hukum lainnya, hukum perbandingan berganda (law of multiple
proportion) yaitu jika dua unsure dapat bergabunag membentuk lebih dari
senyawa, maka massa-massa dari unsur yang pertama dengan suatu massa tetap
dari unsure yang kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat yang
of mass), yaitu materi tidak dapat diciptakan maupun tela diketahui bahwa
dalam atom terdapat muatan positif dan electron dimusnahkan (Baharuddin,dkk.
2013: 62).
Setelah diketehui bahwa dalam atom terdapat muatan positif dan
electron, Thomson mengusulkan bahwa atom atom dapat diandaang sebagai
suatu permukaan bola yang bermuatan positif dan pada permukaan tersebut
menempel elektron. Berbeda debngan Thomson, Rutherford mempostulatkan
bahwa elektron bergerak mengitari inti seperti planet mengitari matahari. Gaya
tarik menarik antara electron dan inti diimbangi oleh gaya sentrifugal. Namun
teori elektromagnetik klasik menyebutkan bahwa suatu partikel bermuatan yang
bergerak seperti electron pada model atom Rutherford akan mengalami
percepatan dan terus menerus akan memancarkan radiasi. Oleh karena itu,
electron pada model atom Rutherford akan terus menerus kehilangan energinya,
makin lama akan makin dekat ke inti dan akhirnya akan masuk ke dalam inti,
sehingga bangunan atom menjadi roboh (Baharuddin,dkk. 2013: 62).
Keberhasilan teori atom Bohr terletak dalam kemampuannya untuk
meramalkan garis-garis dalam spektrum atom hidrogen. Selain itu, model atom
Bohr tidak memiliki dasar ppembenaran dalam kuantisasi momentum sudut
elektron. Keterbatasan lain dari model atom Bohr adalah tidak dapat menjelaskn
cara-cara atom berikatan membentuk molekul yang stabil dengan kombinasi
tertentu dari atom-atom penyusunnya. Berdasarkan kekurangan dan keterbatasan
tersebut, para ahli peneliti melalui usaha-usaha berkesinambungan dan
berkelanjutan memperbaiki model struktur atom yang dikemukakan Bohr
dengan menggunakan konsep-konsep secara mekanikaa kuantum (Baharuddin,
Stuktur atom yang terdiri atas proton (bermuatan positif) dan neutron
yang berada pada inti atom, serta electron yang berada di luar inti atom dan
bergerak bebas mengelilingi inti.penemuan electron bermula dengan
ditemukannya tabung katode yang memancarkan sinar yang tidak terlihat . sinar
katoda ini tertarik ke lempeng bermuatan positif (anoda). Dimana sinar ini akan
melalui lubang dan terus meambat menuju ujung tabung yang lain. Ketika sinar
ini menumbuk permukaan lain yang telah dilapisi secara khusus, sinar katoda
tersebut menghasilkan pendaran yang kuat atau caranya yang terang
(Baharuddin,dkk. 2013: 63).
Sebelum proton diidentifikasi, E. Goldstein (1886) mencatat bahawa
suatu pndaran (fluoresensi) Nampak pada permukaan dari suatu tabung sinar
katode yang dilubangi. Ini menandakan ada sinar positif yang bergerak dalam
tabung itu dan beberapa sinar itu menuju lubang-lubang dalam katode dan
menabrak ujung lain dari tabung itu. Selanjutnya selain proton dan electron ,
penyusun suatu atom juga mengandung suatu partikel lain yang disebut neutron.
Partikel ini merupakan artikel yang tidak bermuatan, yang kehadirannya dapat
dijelaskan massa tambahan dari suatu atom , tanpa mengganggu kesetimbangan
muatan antara proton dan neutron. Keberadaan neutron suatu atom dapat
ditunjukkan dari suatu atom , misalnya neutron yang mempunyai massa 14,00
sma dan 15,00 sma. Unsure ini mempunyai nomor atom 7 elektron
(Baharuddin,dkk., 2013: 64).
Bilangan kuantum utama adalah bilangan kuantum yang menyatakan
energi orbital atau kulit atom. Bilangan kuantum azimut adalah bilangan
kuantum yang menyatakan sub kulit mana elektron beredar. Bilangan kuantum
ruang. Bilangan kuantum spin adalah bilangan kuantum arah rotasi elektron
(Baharuddin, dkk., 2013: 71-72).
Prinsip Aufbau menyatakan bahwa struktur elektronik atom pada
keadaan dasar dibangun dengan menyusun orbital-orbital atom Hartree
berdasarkan kenaikan energi dan mengisinya dengan elektron satu demi satu
dimulai dengan orbital yang energinya paling rendah dan mengikuti dua aturan
tambahan pada setiap langkah penyusunan yaitu prinsip pengucilan Pauli dan
aturan Hund (Oxtoby, dkk., 2001: 43).
Sifat periodisitas yaitu jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan
elektronegativitas. Jari-jari atom adalah jarak antara dua pusat atom unsur yang
menyentuh satu sama lain. Jari-jari atom dari kiri ke kanan (seperiode)
cenderung menurun. Sedangkan jari-jari atom dari atas ke bawa (segolongan)
cenderung meningkat. Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk
mengeluarkan elektron dari tiap mol spesies dalam keadaan gas. Energi ionisasi
dari atas ke bawa (segolongan) cenderung menurun. Sedangkan dari kiri ke
kanan (seperiode) cenderung meningkat atau naik. Elektronegativitas merupakan
kekuatan atau kemampuan atom menarik elektron-elektronnya dalam dirinya
sendiri dalam suatu molekul. Unsur-unsur yang terletak dalam satu golongan
mempunyai harga eletronegatifitas semakin menurun. Sedangkan dalam satu
periode umumnya naik dengan naiknya nomor atom (Baharuddin, dkk., 2013: