Kenaikan Harga BBM: Pro dan Kontra
Satu-satunya komoditas yang memiliki resonansi global adalah Minyak. Harga minyak merupakan fakta ekonomi sekaligus fakta politik yang saling berkaitan. Sebagai faktor produksi, minyak merupakan jenis komoditas strategis. Kenaikan harga minyak akan memicu kenaikan harga barang-barang lainnya.
Apabila pemerintah mengurangi subsidi BBM, sudah pasti hal ini akan diikuti dengan kenaikan harga sembako dan masyarakat miskin akan semakin terjepit dengan tuntutan kehidupan. Pantas saja banyak masyarakat yang demo dan wakil rakyat yang menyuarakan keberatan ini.
Mari kita coba kaji kebijakan pemerintah terkait rencana kenaikan harga BBM tahun lalu yang akhirnya ditolak oleh DPR. Salah satu alasan pemerintah saat itu adalah posisi APBN 2012 per Februari telah mengalami defisit. Saat itu Posisi APBN kita cukup kritis untuk terus mensubsidi BBM di tengah tingginya harga minyak dunia. Tekanan fiskal dari harga minyak yang terus meroket hingga $122/barel berimplikasi pada peningkatan subsidi BBM dari Rp 123,6 T/tahun menjadi Rp 191,1 T/tahun (ada kenaikan sebesar Rp 67,5 T/tahun). Kenaikan subsidi tersebut berdampak pada defisit anggaran menjadi Rp 299 T/tahun.
Hal lain adalah, kebijakan subsidi BBM ini juga sudah salah sasaran. Mengapa? Menurut data dari Susenas BPS, disebutkan bahwa 48,44% penikmat terbesar subsidi BBM yang diberikan negara adalah 20% masyarakat terkaya dan hanya 5,15% subsidi BBM dapat dinikmati oleh 20% masyarakat termiskin. Hal ini dapat disimpulkan, bahwa kebijakan ini tidak tepat sasaran.
Namun demikian, masalah klasik yang dihadapi bangsa kita adanya sebuah paradigma bahwa penurunan BBM adalah tindakan yang tidak pro terhadap rakyat kecil, padahal dibalik itu semua kebijakan pengurangan subsidi BBM adalah untuk keselamatan perekonomian dalam jangka panjang. Sepertinya akan lebih bijaksana apabila alokasi subsidi BBM sebesar Rp 191, 1 T/tahun dialokasikan untuk hal lain yang produktif, misalnya: pembangunan jalan, perbaikan sistem transportasi baik darat/udara/laut, infrastruktur, dll. Itu sebabnya dapat dikatakan dampak rasionalisasi pemangkasan subsidi BBM sebagai short-term pain for long-term gain.
Bagaimana menurut pendapat kamu? Apakah subsidi BBM ini kewajiban pemerintah atau tidak?
Petunjuk Focus Group Discussion:
Kemukakan pendapatmu dan jelaskan dasar pemikiran kenapa kamu mengambil kesimpulan itu Dengarkan pendapat temanmu dan beri sanggahan apabila kamu tidak setuju atau dukungan