1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Air baku yang digunakan di PDAM IPA Sunggal adalah air sungai Belawan yang
mengalir dari hulu sampai hilir melewati Kecamatan Pancur Batu dan Kecamatan Sunggal,
yang padat dengan pemukiman masyarakat sehingga kemungkinan air sungai Belawan sudah
tercemar oleh limbah rumah tangga dan limbah industri.
Berdasarkan sifatnya limbah dibedakan menjadi limbah organik dan limbah
anorganik. Limbah organik adalah limbah yang dapat diurai secara sempurna oleh proses
biologi baik aerob atau anaerob. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan
dalam proses biologi, contohnya adalah mangan.
Persyaratan kadar mangan pada air baku menurut Peraturan Pemerintah No.82 Tahun
2001 adalah 0,1 mg/L, sedangkan persyaratan kadar mangan pada air reservoirmenurut
Peraturan Menteri Kesehatan No.492 Tanggal 14 April Tahun 2010 adalah 0,4 mg/L.
Penetapan kadar mangan dapat dilakukan dengan menggunakan alat colorimeter dan
menggunakan bahan asam askorbat, natrium sianida dan PAN sebagai Indicator Solution
0,1%. Berdasarkan hal tersebut maka penulis berminat untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Analisa Kadar Mn (Mangan) Pada Air Baku dan Air Reservoir Secara
Spektrofotometri di PDAM Tirtanadi IPA Sunggal Medan.”
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalan penulisan ini adalah :
Berapa kadar mangan (Mn) dalam air baku dan reservoir yang terdapat dalam clarifier.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui berapa kadar mangan (Mn) yang terdapat dalam air baku di PDAM
Tirtanadi IPA Sunggal.
2. Untuk mengetahui berapa kadar mangan (Mn) yang terdapat dalam air reservoir di
PDAM Tirtanadi IPA Sunggal.
2 1.4.Manfaat Penelitian
Analisa kadar mangan (Mn) bermanfaat untuk menambah wawasan penulis
mengenai cara menganalisis mangan pada air baku dan air reservoir yang terdapat di PDAM
Tirtanadi IPA Sunggal, serta bermanfaat dalam mengetahui kualitas baku mutu air baku dan
air reservoir.